• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN BEBAN TAS ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (COMPARISON OF BAG LOAD BETWEEN STUDENTS MALE AND FEMALE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN BEBAN TAS ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (COMPARISON OF BAG LOAD BETWEEN STUDENTS MALE AND FEMALE)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN BEBAN TAS ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (COMPARISON OF BAG LOAD BETWEEN STUDENTS MALE AND FEMALE)

Anindita Zhafirah K.

1

, Nirmala Alifia A.

1

, Tatit Novi Sahara, S.Pd.,M.Si.,M.Nat.Sci.

2

1

Siswa SMA Negeri 2 Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia

2

Guru SMA Negeri 2 Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia Email : aninditazk22@gmail.com, nmlaisyah@gmail.com,

tatitnovi@rocketmail.com ABSTRACT

Bags are the main objects students must carry to school to accommodate textbooks, stationery, sports clothes, and other objects. The number of objects carried by students influences the burden of bags carried. This study aims to determine differences in bag loads between male and female students as well as the factors causing differences in bag loads. This type of research is a survey research with data collection methods carried out by distributing questionnaires and direct observation by weighing bag loads. As a guideline in the study, the authors divide into three ranges of bag loads, namely 0 – 2 kg, 3 – 4 kg, and 5 – 6 kg. The results showed that female students carried heavier bag loads compared to male students in which of the three groups of bag load ranges, showing that 50% of male students from all total male students carried bags with lighter loads ie 0 - 2 kg, compared to the bag load carried by female students from all three ranges, only 22.3% of female students carry bag loads 0 - 2 kg, while 51.5% of students carry bag loads of 3-4 kg, and the remaining 26 , 2%

carry bag loads with a range of 5-6 kg. Factors that cause differences in bag loads between male and female students are due to the number of bags and items carried. In addition, Monday is the day with the heaviest bag load compared to other days Keywords : bag, load, student

ABSTRAK

Tas merupakan benda utama yang harus dibawa oleh siswa ke sekolah untuk menampung buku pelajaran, alat tulis, baju olahraga, dan benda lain.

Banyaknya benda yang dibawa siswa memengaruhi beban tas yang dibawa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan beban tas antara siswa laki-

laki dan siswa perempuan serta faktor penyebab perbedaan beban tas. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan metode pengumpulan

data dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan observasi langsung dengan

melakukan penimbangan beban tas. Sebagai pedoman dalam penelitian, penulis

membagi menjadi tiga rentang beban tas yaitu 0 – 2 kg, 3 – 4 kg, dan 5 – 6 kg. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan membawa beban tas yang lebih

berat dibandingkan siswa laki-laki dimana dari ketiga kelompok rentang beban tas,

menunjukkan bahwa 50% siswa laki-laki dari total seluruh siswa laki-laki

(2)

membawa tas dengan beban yang lebih ringan yaitu 0 – 2 kg, dibandingkan dengan beban tas yang dibawa siswa perempuan dari ketiga rentang, hanya 22,3% siswa perempuan yang membawa beban tas 0 – 2 kg, sedangkan sebanyak 51,5% siswa membawa beban tas sebesar 3 – 4 kg, dan sisanya 26,2% membawa beban tas dengan rentang 5 – 6 kg. Faktor yang menyebabkan perbedaan beban tas antara siswa laki-laki dan siswa perempuan adalah jumlah tas dan benda yang dibawa.

Selain itu, hari Senin merupakan hari dengan beban tas yang paling berat dibandingkan hari lain.

Kata kunci : tas, beban, siswa

PENDAHULUAN

Saat ini tas sekolah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari siswa.

Buku dan peralatan sekolah merupakan benda wajib yang harus dibawa siswa ke sekolah setiap hari. Untuk memudahkan membawa benda tersebut siswa akan menggunakan tas ke sekolah (Lisa, 2018). Berkembangnya dunia pendidikan menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut yang mempunyai dampak yang signifikan pada barang bawaan yang dibawa oleh siswa.

Jenis dan jumlah benda yang dibawa oleh siswa mempengaruhi jumlah dan beban tas yang dibawa. Jika dicermati, siswa sekolah pada era seperti sekarang ini terlihat lebih banyak membawa beban daripada siswa sekolah di era 90-an. Ada berbagai bentuk dan desain tas yang digunakan siswa, jika diamati tas yang memiliki daya tampung besar lebih banyak diminati oleh siswa sekolah. Salah satu jenis tas yang sering dibawa siswa adalah tas punggung. Tas jenis ini sangat diminati oleh anak sekolah. Banyaknya peminat yang menggunakan tas punggung disebabkan karena tas ini lebih praktis dan memiliki daya tampung yang lebih besar.

Meskipun banyak diminati, penggunaan tas punggung yang tidak sesuai dari segi desain, berat beban, maupun cara pemakaiannya memiliki dampak negatif yang cukup besar bagi siswa sekolah karena dapat meningkatkan stres pada struktur tulang belakang yang sedang dalam masa pertumbuhan terutama pada penggunaan yang tidak sesuai.

Menurut penelitian Chansirinukor dalam Setiani (2017), penggunaan tas ransel yang berat dan asimetris dalam waktu lama sangat berpengaruh terhadap terjadinya perubahan postur. Jika beban tas terlalu berat maka akan berdampak buruk terhadap terjadinya kesalahan pada tubuh yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah (Haidar dkk, 2015). American Chiropratic Association (ACA) dalam Prawira (2017) menyarankan bahwa berat tas punggung tidak melebihi 5 – 10%

dari berat badan siswa sekolah.

Menurut studi kepustakaan dan observasi yang penulis lakukan, dalam

keseharian di lingkungan sekolah yang teramati, jumlah dan beban tas siswa laki-

laki dan perempuan cenderung berbeda. Siswa perempuan lebih banyak membawa

tas dengan beban yang lebih berat dibandingkan dengan siswa laki-laki. Hal ini

dapat dimaklumi karena siswa laki-laki cenderung tidak ingin repot dengan tas yang

(3)

membawa tambahan tas seperti tas untuk bekal agar tidak tercampur dengan buku pelajaran atau tas khusus untuk baju ganti ketika ada pelajaran olahraga.

Sehubungan dengan itu maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan beban tas antara siswa laki-laki dan perempuan. Selain itu, penulis juga ingin mengetahui faktor penyebab perbedaan beban tas siswa laki-laki dan perempuan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang dan berlangsung selama dua bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Pebruari tahun 2020. Sebagai obyek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Semarang dan siswa SMA yang ada di pulau Jawa. Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : smart phone, timbangan badan, alat tulis dan laptop dan gambar peralatan tersebut disajikan dalam gambar 1.

Gambar 1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan metode penelitian yang bersifat kuantitatif.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode kuesioner dan observasi langsung. Pembagian kuesioner dilakukan dengan menggunakan media sosial Instagram dan WhatsApp dengan sasaran siswa SMA yang berada di pulau Jawa, sedangkan observasi langsung dilakukan kepada siswa SMA Negeri 2 Semarang. Adapun pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner disajikan dalam tabel 1.

Jumlah sampel yang diambil melalui kuesioner direncanakan sebanyak 260 siswa dan yang diambil melalui observasi langsung sebanyak 130 siswa. Adapun variabel yang diukur/diamati dalam penelitian ini adalah beban tas, jumlah tas dan hari sekolah.

Pelaksanaan pengumpulan data melalui observasi langsung disajikan pada

tabel 2. Sedangkan pelaksanaan pengumpulan data melalui kuesioner disajikan

dalam tabel 3.

(4)

Tabel 1. Daftar isi pertanyaan dalam kuesioner.

No Pertanyaan 1. Nama

2. Asal sekolah 3. Jenis kelamin

4. Apa fungsi tas selain untuk bawa buku

5. Berapa jumlah tas yang kamu bawa ke sekolah 6. Berapa total bobot tas yang kamu bawa 7. Barang apa saja yang kamu bawa

8. Apa yang membuat tasmu berat selain buku 9. Hari apa yang bawaan tasmu paling berat

Tabel 2. Pelaksanaan pengumpulan data melalui observasi langsung.

Waktu Keterangan Kegiatan

Senin, 27 Januari 2020 Proses penimbangan hari pertama, dilakukan pada jam istirahat pertama (09.30 WIB – 10.00 WIB) dan istirahat kedua (12.15 WIB – 13.00 WIB).

Selasa, 28 Januari 2020 Proses penimbangan hari kedua, dilakukan pada jam istirahat kedua (12.15 WIB – 13.00 WIB) dan pulang sekolah (15.00 WIB – 16.00 WIB).

Rabu, 29 Januari 2020 Proses penimbangan hari ketiga, dilakukan pada jam istirahat kedua (12.15 WIB – 13.00 WIB) dan pulang sekolah (15.00 WIB – 16.00 WIB).

Kamis, 30 Januari 2020

Jumat, 31 Januari 2020

Proses penimbangan hari keempat, dilakukan pada jam istirahat pertama (09.30 WIB – 10.00 WIB) dan istirahat kedua (12.15 WIB – 13.00 WIB).

Proses penimbangan hari keempat, dilakukan

setelah jam pulang sekolah (11.30 WIB – 12.00

WIB) dan sepulang kegiatan ekstrakurikuler

pramuka (16.15 WIB – 17.00 WIB).

(5)

Tabel 3. Pelaksanaan pengumpulan data melalui kuesioner.

Waktu Keterangan Kegiatan

Senin, 3 Februari 2020 Pembuatan kuesioner.

Senin, 3 Februari 2020 Pembagian kuesioner secara online dan pengisian kuesioner oleh responden (siswa SMA).

Kamis, 20 Februari 2020 Penutupan pengisian kuesioner.

Jumat, 21 Februari 2020 Rekapitulasi hasil kuesioner dan pengolahan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil kuesioner melalui media sosial (Instagram dan WhatsApp) diperoleh feed back 260 responden siswa SMA di beberapa kota di Pulau Jawa, yaitu Semarang, Demak, Purwokerto, Surakarta, Pekalongan, Yogyakarta, Bandung, Malang dan Jakarta, yang terdiri dari 130 siswa laki-laki dan 130 siswa perempuan.

Dari 130 siswa laki-laki terdapat 65 siswa yang membawa tas dengan beban 0-2 kg, 58 siswa membawa beban beban 3-4 kg dan 7 siswa membawa beban 5-6 kg.

Sedangkan dari 130 siswa perempuan terdapat 29 siswa yang membawa beban 0-2 kg, 57 siswa membawa beban 3-4 kg dan 34 siswa membawa beban 5-6 kg.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa 50% siswa laki-laki membawa tas dengan beban 0-2 kg, 44,6 % membawa tas dengan beban 3-4 kg dan hanya 5,4%

siswa yang membawa beban 5-6 kg. Sedangkan siswa perempuan yang membawa beban 0-2 kg sebanyak 29 siswa (22,3 %), yang membawa beban 3-4 kg sebanyak 67 siswa (51,5 %) dan yang membawa beban 5-6 kg sebanyak 34 siswa (26,2 %).

Dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa siswa perempuan membawa beban tas yang lebih berat dibandingkan siswa laki-laki, dimana dari ketiga kelompok rentang beban tas menunjukan bahwa 50% siswa laki-laki dari seluruh siswa laki-laki membawa tas dengan beban lebih ringan yaitu 0-2 kg. Dibandingkan dengan beban tas yang dibawa siswa perempuan dari ketiga rentang, hanya 22,3%

siswa perempuan yang membawa beban tas 0-2 kg, sedangkan sebanyak 51,5 %

siswa membawa beban tas 3-4 kg dan 26,2 % membawa beban tas 5-6 kg. Hal ini

sejalan dengan penelitian dari Legiran (2018) yang menyatakan bahwa beban tas

sekolah relatif lebih berat pada anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-

laki, dan lebih banyak anak perempuan merasa bahwa tas sekolahnya terasa berat

dan melelahkan dibandingkan dengan anak laki-laki. Perbandingan beban tas yang

dibawa siswa laki-laki dan perempuan disajikan pada gambar 2.

(6)

Gambar 2. Grafik Perbandingan beban tas siswa laki-laki dan perempuan hasil kuesioner.

Dari kuesioner juga diperoleh data jumlah tas yang dibawa oleh siswa laki- laki dan perempuan, sebagai berikut : siswa laki-laki yang membawa 1 tas sebanyak 92 siswa (70,8 %), yang membawa 2 tas sebanyak 38 siswa (29,2 %) dan yang membawa 3 tas sebanyak 0 siswa (0 %). Sedangkan siswa perempuan yang membawa 1 tas sebanyak 48 siswa (36,9 %), yang membawa 2 tas sebanyak 72 siswa (55,4 %) dan yang membawa 3 tas sebanyak 10 siswa (7,7 %). Dari hasil analisis data tersebut menunjukkan adanya korelasi antara beban tas dengan jumlah tas yang dibawa oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan, yaitu semakin banyak jumlah tas yang dibawa semakin berat beban tas yang dibawa siswa.

Perbandingan jumlah tas yang dibawa siswa laki-laki dan perempuan disajikan pada gambar 3.

Gambar 3. Grafik Perbandingan jumlah tas siswa laki-laki dan perempuan hasil kuesioner.

Dari hasil kuesioner diperoleh bahwa jenis tas yang dibawa siswa umumnya adalah tas punggung, sedangkan siswa yang membawa lebih dari satu tas mereka

65 58

7 29

67

34

0 20 40 60 80 100

0 - 2 kg 3 - 4 kg 5 - 6 kg

Ju m lah Si swa

Beban Tas

siswa laki-laki siswa perempuan

92

38

0 48

72

10 0

20 40 60 80 100

1 2 3

Ju m lah Si swa

Jumlah Tas

siswa laki-laki

siswa perempuan

(7)

Tabel 4. Jenis benda dalam tas yang dibawa siswa Jenis benda yang dibawa Persentase (%)

Buku pelajaran 35

Alat tulis 14,8

Barang elektronik (laptop, Charger dan

telepon seluler) 13,5

Atribut sekolah (topi, baret, baju olahraga) 9,8

Bekal (makanan dan minuman) 11,1

Perlengkapan ibadah (mukena, sajadah,

sarung) 2,4

Alat musik 11,1

Jaket dan jas hujan 2,3

Jenis benda yang dibawa oleh siswa mempengaruhi beban tas siswa. Benda yang banyak dibawa siswa yaitu buku pelajaran sebanyak 35%, baik buku tulis maupun buku paket sesuai dengan jadwal pelajaran pada masing-masing hari.

Adapun benda lain yang banyak dibawa siswa yaitu alat tulis, barang elektronik (laptop, charger), bekal, dan alat musik. Dari beberapa benda yang dibawa siswa menyebabkan siswa membawa lebih dari satu tas. Sebagai contoh bekal makanan dan minuman biasanya tidak dijadikan satu dengan tas punggung yang dibawa siswa, tetapi dipisahkan ke dalam tas lain untuk menghindari agar bekal tidak tumpah dan mengotori tas yang berisi buku pelajaran serta alat tulis.

Banyak sedikitnya jumlah tas dan benda yang dibawa siswa dipengaruhi oleh hari efektif dalam kegiatan belajar di sekolah. Selama hari sekolah, yaitu Senin hingga Jumat jadwal mata pelajaran yang berbeda menyebabkan siswa harus menyesuaikan benda yang dibawa dan jumlah tas yang dibawa ke sekolah. Pada gambar 4 disajikan hubungan antara beban tas dengan hari efektif sekolah.

Gambar 4. Grafik hubungan beban tas dengan hari sekolah hasil kuesioner.

38

26

17

34

15 40

29

21

32

8 0

10 20 30 40 50

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Ju m lah si swa

Hari Sekolah

Siswa laki-laki

Siswa perempuan

(8)

Dari hari Senin hingga Jumat diperoleh bahwa hari Senin merupakan hari dimana siswa membawa tas dengan beban yang paling berat dibandingkan hari lainnya, sedangkan hari Jumat merupakan hari dengan beban tas yang paling ringan.

Hal ini didukung oleh data, yaitu 38 siswa laki-laki dan 40 siswa perempuan, yang merupakan 30 % dari responden menyatakan hari Senin merupakan hari dengan beban tas yang lebih berat, sementara itu 15 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan, yang merupakan 8,8% responden menyatakan hari Jumat merupakan hari dengan beban tas lebih ringan.

Hal tersebut disebabkan beberapa alasan yang disampaikan siswa antara lain, pada hari Senin siswa membawa buku paket banyak, membawa laptop, charger dan ada kegiatan upacara bendera sehingga perlu membawa atribut sekolah yang lengkap. Selain itu, terdapat alasan siswa yang menyatakan bahwa pada hari Senin terdapat pelajaran olahraga sehingga harus membawa baju olahraga. Jenis benda dan jumlah tas yang dibawa oleh siswa pada hari sekolah berkorelasi dengan beban tas siswa. Semakin banyak benda yang dibawa, maka semakin berat pula beban tas siswa.

Dari observasi langsung yang dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang, terhadap 130 siswa kelas X IPA1, IPA9, IPA10, dan IPS 1 diperoleh 65 siswa laki-laki dan 65 siswa perempuan. Dari 65 siswa laki-laki terdapat 35 siswa yang membawa tas dengan beban 0-2 kg, 21 siswa dengan beban 3-4 kg dan 9 siswa dengan beban 5-6 kg. Dari data tersebut menunjukkan bahwa 53,9 % siswa laki-laki membawa tas dengan beban 0-2 kg, 32,3 % membawa tas dengan beban 3-4 kg dan hanya 13,8%

siswa yang membawa beban 5-6 kg. Sedangkan siswa perempuan yang membawa beban 0-2 kg sebanyak 7 siswa (10,8 %), yang membawa beban 3-4 kg sebanyak 20 siswa (30,8 %) dan yang membawa beban 5-6 kg sebanyak 38 siswa (58,5 %).

Dari hasil analisis diatas menunjukan bahwa siswa perempuan membawa beban yang lebih berat dibandingkan siswa laki-laki, dimana dari ketiga kelompok rentang beban tas menunjukan bahwa 53,9% siswa laki-laki dari total seluruh siswa laki-laki membawa tas dengan beban lebih ringan, yaitu 0-2 kg. Dibandingkan dengan beban tas yang dibawa siswa perempuan dari ketiga rentang, hanya 10,8 % siswa perempuan yang membawa beban tas 0-2 kg, sedangkan sebanyak 30,8%

siswa membawa beban tas 3-4 kg dan 58,5% membawa beban tas 5-6 kg.

Perbandingan beban tas siswa laki-laki dan perempuan disajikan pada gambar 5.

35

21 7 9

20

38

0 10 20 30 40

0-2 kg 3-4 kg 5-6 kg

Ju m lah si swa

laki-laki

perempuan

(9)

Dari observasi juga diperoleh data jumlah tas yang dibawa oleh siswa laki- laki dan perempuan, yang mana siswa laki-laki yang membawa 1 tas sebanyak 55 siswa (85%), yang membawa 2 tas sebanyak 10 siswa (15%) dan yang membawa 3 tas sebanyak 0 siswa (0 %). Sedangkan siswa perempuan yang membawa 1 tas sebanyak 15 siswa (23,1 %), yang membawa 2 tas sebanyak 43 siswa (66,1 %) dan yang membawa 3 tas sebanyak 7 siswa (10,8 %). Dari hasil analis data tersebut menunjukkan adanya korelasi antara beban tas dengan jumlah tas yang dibawa oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan.

Perbandingan jumlah tas yang dibawa siswa laki-laki dan perempuan disajikan pada gambar 5.

Gambar 5. Grafik Perbandingan jumlah tas siswa laki-laki dan perempuan hasil observasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa siswa perempuan cenderung membawa beban tas yang lebih berat dibandingkan siswa laki-laki. Faktor yang menyebabkan perbedaan beban tas antara siswa laki- laki dan siswa perempuan adalah jumlah tas dan benda yang dibawa oleh siswa perempuan lebih banyak dibandingkan siswa laki-laki. Selain itu, hari efektif kegiatan belajar juga memengaruhi beban tas yang dibawa, dimana hari Senin merupakan hari dengan beban tas yang paling berat dibandingkan hari lain dan hari Jumat merupakan hari dengan beban tas yang paling ringan.

Saran

Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara beban tas siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang dan rendah, sehingga dapat diketahui seberapa besar faktor tuntutan prestasi belajar siswa memengaruhi beban tas yang di bawa siswa.

55

10

0 15

43

7 0

20 40 60

1 2 3

Ju m lah si swa

Jumlah tas

Laki-laki

Perempuan

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Haidar, R., Widjasena, B., Ekawati. (2015). Perbedaan Keluhan Nyeri Punggung pada Siswa Kelas V antara SD X dan SD Y Akibat Penggunaan Tas Punggung di Tembalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 3 (3) : 627 – 638.

Legiran, Tri Suciati, Meirisa R P. 2018. Hubungan Antara Penggunaan Tas Sekolah dan Keluhan Muskuloskeletal pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Komunitas, Vol. 5 (1) : 1 - 9.

Lisa Mahdatul. 2018. “Hubungan Antara Berat Beban Tas Punggung dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah, Nyeri Bahu dan Nyeri Leher Pada Siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Samarinda”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

Pinem A S, Hendra Sutysna, 2018. Hubungan Penggunaan Tas Jenis Ransel dengan Kejadian Nyeri Punggung Bawah pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Muhammadiyah 08 Medan Tahun 2016. Anatomic Medical Journal, Vol. 1 (1) : 21 – 26.

Prawira, M.,A., Yanti, N.,P., Kurniawan, E., Artha, L.,P. 2017. Faktor yang Berhubungan terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Mahasiswa Universitas Udayana Tahun 2016. Vol. 1(2) : 101 - 118.

Setiani Pipit. 2017. Hubungan Beban Tas dengan Terjadinya Skoliosis Postural Pada

Anak Sekolah Dasar Usia 10-12 Tahun Di Kecamatan Gunung Jati. Publikasi

Ilmiah. http://eprints.ums.ac.id/50884/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf

(Diakses tanggal 8 Februari 2020).

Gambar

Gambar 1. Peralatan yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 1. Daftar isi pertanyaan dalam kuesioner.
Gambar 3. Grafik Perbandingan jumlah tas siswa laki-laki dan perempuan hasil  kuesioner
Tabel 4. Jenis benda dalam tas yang dibawa siswa  Jenis benda yang dibawa  Persentase (%)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan minat dan kreativitas antara siswa laki-laki dan perempuan pada mata pelajaran keterampilan siswa kelas VIII di SMP

Hasil penelitian ini bagi sekolah diperoleh kepastian ada tidaknya perbedaan yang signifikan empati antara siswa laki-laki dan siiwa perempuan kelas IX SMP N 3 Salatiga sebagai bahan

Perbedaan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Pengalaman Pribadi antara Siswa Laki-laki dan Siswa Perempuan Kelas IX SMP Pangudi Luhur Moyudan Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran

Perbandingan kemampuan menulis teks biografi siswa laki-laki dan siswa perempuan SMP Negeri 2 Palopo pada aspek bahasa yaitu nilai tertinggi yang diperoleh siswa laki- laki adalah 80,