BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek Penelitian
SMP Negeri 3 Salatiga yang berlokasi di Jl. Stadion No. 4 dulunya
berasal dari SMEP Negeri Salatiga, SMEP Negeri Salatiga didirikan pada
tanggal 1 Agustus 1954 dengan kepala sekolah pertama Bp Soedjas ( Alm ).
SMEP Negeri Salatiga mulai berdiri sampai akhir tahun 1972 tempatnya
selalu berpindah – pindah, terakhir di SPG Negeri Salatiga Jl. Kartini. Pada
pertengahan tahun 1979/1980 SMEP Negeri Salatiga integrasi menjadi SMP
Negeri 3 Salatiga dimana sekarang dijabat oleh Bambang Subiyakto, M.Pd
sebagai kepala sekolah SMP Negeri 3 Salatiga.
4.2 Perijinan Penelitian
Sebelum melaksananakna penelitian penulis terlebih dahulu meminta
surat ijin penelitian dari Dekan FKIP UKSW untuk dibawa kepada Kepala
SMP Negeri 3 Salatiga, surat ijin tersebut dikeluarkan pada 23 Oktober 2012
dan penulis juga mengantarkan surat ijin tersebut kepada Kepala SMP Negeri
3 Salatiga dan Kepala Sekolah memberikan ijin untuk penelitian.
4.3 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 11 Februari 2013 untuk uji
coba instrumen yang disebarkan oleh penulis sendiri. Selanjutnya pada
dengan dibantu guru Bimbingan dan Konseling di 8 kelas, dapat dilihat dalam
tabel kelas dan jumlah siswa sebagai berikut :
Tabel 4.1
4.4 Hasil Penelitian
4.4.1. Deskripsi Empati Siswa Laki-laki
Tabel. 4.2.
Hasil Sebaran Empati Siswa Laki-laki
Kategori Interval Frekuensi %
Sangat Rendah 22-35 -
-Rendah 36-49 1 1,7
Sedang 50-62 24 42,9
Tinggi 61-75 31 55,4
Sangat Tinggi 76-88 -
Dari Tabel 4.1 terlihat sebagian besar empati siswa laki-laki
kelas IX SMP Negeri 3 Salatiga, terdapat pada kategori tinggi
(55,4%)
4.4.2. Deskripsi Empati Siswa Perempuan
Tabel. 4.3.
Hasil Sebaran Empati Siswa Perempuan
Kategori Interval Frekuensi %
Sangat Rendah 22-35 -
-Rendah 36-49 -
-Sedang 50-62 18 32,1
Tinggi 61-75 38 67,9
Sangat Tinggi 76-88 -
-Total 56 100
Min 22
Max 88
Dari Tabel 4.2 terlihat sebagian besar sebagian besar empati
siswa perempuan kelas IX SMP Negeri 3 Salatiga, terdapat pada
kategori tinggi (67,9%)
4.5 Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian
Pengolahan data menggunakan teknik uji Mann-Whitney U dengan
bantuan program SPSS for window release 16.0 untuk mengetahui perbedaan empati siswa laki-laki dengan siswa perempuan kelas IX SMP
Negeri 3 Salatiga. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik
Tabel. 4.4 Mean Perbedaan Empati Siswa Laki-Laki dengan
Perempuan
NPar Tests
Mann-Whitney Test
4.6 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis uji beda Mann-Whitney, dari 56 siswa
laki-laki dan 56 siswi perempuan diperoleh nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed)
sebesar 0,004 (0,004 < 0,05) yang artinya ada perbedaan yang signifikan
antara empati siswa laki-laki dan perempuan SMP Negeri 3 Salatiga. Dengan
demikian, hipotesis yang berbunyi “Ada perbedaan yang signifikan, empati
antara siswa laki-laki dengan empati siswa perempuan di kelas IX SMP Ranks
Empati Perempuan 56 65.35 3659.50
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan skor hasil Mann-Whitney yaitu p = 0,004
<0,05. Artinya Ada perbedaan yang signifikan, empati antara siswa laki-laki
dengan empati siswa perempuan di kelas IX SMP Negeri 3 Salatiga,
Hasil temuan ada perbedaan yang signifikan empati laki-laki dan
perempuan sejalan dengan penelitian Hadjar (2006), karena dalam penelitian
Hadjar (2006) aspek empati sama-sama menggunakan aspek empati kognitif
dan afektif, serta subjek dalam penelitian merupakan siswa laki-laki dengan
siswa perempuan, hanya berbeda dalam hal pengambilan sampel, Hadjar
(2006) mengambil sampel dari siswa SMA dan penulis mengambil sampel
dari siswa SMP.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hojat,
Gonnella, Nasca (2002), karena dalam penelitian Hojat, Gonnella, nasca
mengungkap aspek afektif saja dan subjek penelitian dari dokter.
Menurut Eisenberg (2002) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
proses perkembangan empati pada diri seorang individu yaitu pola asuh,
kebutuhan afiliasi, jenis kelamin, derajat kematangan psikis serta sosialisasi,
dan hal tersebut sangat besar pengaruhnya dalam penelitian ini. Perilaku
empati anak perempuan dan laki-laki mempunyai status sosial yang sama,
hanya saja bentuk empati antara perempuan dan laki-laki berbeda. Perempuan
mempunyai tingkat empati yang lebih tinggi dari pada laki-laki. Persepsi ini
Penelitian yang dilakukan oleh Maccoby dan Jacklin (1974) menunjukkan
bahwa pada usia awal perkembangan anak laki- laki lebih banyak
menunjukkan sikap empati dari pada anak perempuan. Namun demikian,
seiring dengan perkembangannya perempuan lebih banyak menunjukkan
empati dari pada laki-laki. Dari faktor itu pula yang menyebabkan adanya
perbedaan yang signifikan, empati antara siswa laki-laki dengan empati siswa