Museum Transportasi Darat di Bali | 1
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan dibahas mengenai pandangan awal tentang judul yang diambil yaitu “Museum Transportasi Darat di Bali”. Adapun hal yang dibahas dalam bab ini yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan metode perancangan.
1.1 Latar Belakang
Museum merupakan tempat menyimpan, merawat, dan melestarikan warisan budaya untuk tujuan penelitian, edukasi, dan rekreasi. Berbagai jenis museum banyak ditemui saat ini mulai dari museum arkeologi, kesenian, dan teknologi.
Museum transportasi merupakan museum teknologi yang memamerkan berbagai jenis transportasi di Indonesia dari tradisional sampai yang modern. Transportasi sebagai alat pemindah suatu barang dari tempat ke tempat yang lain sudah ada pada jaman Paleolithic yang diawali dengan berjalan kaki kemudian dibantu dengan pemanfaatan hewan sebagai alat transportasi.
Museum Transportasi Darat di Bali | 2
Perkembangan transportasi diawali dengan adanya penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi yang digunakan untuk memindahkan suatu barang.
Penemuan roda ini mengawali penemuan beragam alat transportasi darat seperti kereta kuda, sepeda, dan kendaraan bermotor. Perkembangan transportasi darat semakin pesat ketika abad XIX yaitu saat Revolusi Industri yang ditunjang oleh penemuan mesin uap oleh James Watt. Perpaduan roda dan mesin uap mengubah sejarah transportasi darat yang ditandai dengan penemuan lokomotif kereta api.
Sejak saat itu, munculah berbagai jenis transportasi darat di Indonesia mulai dari transportasi yang menggunakan tenaga hewan sampai yang menggunakan mesin.
Di Bali khususnya, alat transportasi darat mengalami peningkatan sebesar 9,26%
dengan jumlah 3 juta unit kendaraan bermotor, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. Hal ini menandakan, alat transportasi darat berkembang pesat seiring perkembangan jaman dengan berbagai bentuk dan model baru tiap tahunnya. Sehingga semakin berkurangnya penggunaan alat transportasi darat yang dulunya masih menggunakan tenaga hewan karena masyarakat sekarang lebih cenderung mengikuti trend yang ada. Hanya saja sebagian masyarakat khususnya anak – anak saat ini menjadi kurang mengetahui alat – alat transportasi darat pada jaman dulu yang sempat beroperasi di Indonesia, baik itu transportasi yang masih menggunakan tenaga hewan ataupun yang sudah menggunakan teknologi mesin.
Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan alat – alat transportasi darat di Indonesia yang saat ini hampir tidak lagi digunakan. Mulai dari pemberian pelajaran di sekolah kepada anak – anak tentang alat transportasi di Indonesia. Sampai adanya berbagai jenis komunitas – komunitas pencinta dan penggemar alat transportasi seperti KOSTI (KOmunitas Sepeda Tua Indonesia) yang merupakan wadah untuk melestarikan sepeda tua di Indonesia. PPMKI (Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia) sebagai komunitas yang bersifat non komersil untuk melestarikan mobil kuno di Indonesia. VTC (Vespa Tua Community) yang merupakan komunitas pencinta vespa tua di Indonesia dan HMT (Himpunan Motor Tua) merupakan komunitas pencinta motor tua di Indonesia. Komunitas – komunitas tersebut secara tidak langsung memperkenalkan kembali alat – alat transportasi Indonesia pada masa lalu serta melestarikannya agar tidak hilang karena perkembangan jaman.
Museum Transportasi Darat di Bali | 3
Untuk memperkenalkan kembali dan melestarikan, serta memberikan informasi mengenai alat transportasi darat di Indonesia kepada masyarakat, maka dari itu diperlukan sebuah museum khusus yaitu Museum Transportasi Darat sebagai badan / lembaga yang memberikan pendidikan dan pelestarian terhadap alat transportasi darat di Indonesia. Museum ini nantinya akan memamerkan berbagai jenis alat transportasi darat di Indonesia berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun.
Sehingga pengunjung dapat menikmati perkembangan transportasi dari masa ke masa yang dibagi menjadi beberapa zona dan pengunjung juga dapat mengendarai transportasi tertentu untuk menuju zona – zona yang lain, serta adanya taman lalu lintas sebagai sarana edukasi kepada anak – anak. Adanya inovasi – inovasi yang baru, membuat museum terkesan hidup, tidak kuno sehingga tidak membosankan untuk dikunjungi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan terkait perancangan Museum Transportasi Darat di Bali, antara lain : 1. Bagaimana mendesain sebuah museum agar terkesan hidup dan tidak
membosankan untuk dikunjungi ?
2. Bagaimana merancang Museum Transportasi Darat agar memberikan edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak – anak ?
3. Bagaimana membuat zona – zona museum agar menjadi satu kesatuan / unity ? 4. Bagaimana menciptakan suasana museum sesuai dengan koleksi yang
dipamerkan sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia ?
5. Bagaimana mengatasi pengaruh iklim dan lingkungan setempat terhadap koleksi museum melalui desain agar terhindar dari kerusakan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini sebagai acuan mendesain sebuah Museum Transportasi Darat di Bali adalah merancang sebuah Museum Transportasi Darat agar terkesan hidup dan tidak membosankan untuk dikunjungi yaitu dengan adanya inovasi – inovasi baru seperti pembagian zona koleksi berdasarkan tema sehingga pengunjung merasa seperti bernostalgia dan pengunjung dapat mengendarai transportasi tertentu untuk menuju zona satu ke zona lainnya. Zona – zona tersebut
Museum Transportasi Darat di Bali | 4
nantinya akan menjadi satu kesatuan / unity sehingga tidak terkesan terpisah.
Adanya edukasi mengenai taman lalu lintas kepada anak – anak sehingga mereka sejak dini akan mengetahui peraturan mengenai rambu – rambu lalu lintas yang nantinya meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan. Serta selain melestarikan dan memamerkan koleksi, juga menjaga koleksi museum dari pengaruh iklim dan lingkungan setempat agar terhindar dari kerusakan.
1.4 Metode Perancangan
Adapun metode perancangan yang digunakan dalam penulisan laporan ini yaitu mendeskripsikan alur perancangan yang dimulai dari latar belakang masalah sampai dengan terciptanya konsep perencanaan dan perancangan. Gambar alur metode perancangan dapat dilihat pada gambar 1.1.
Pada gambar 1.1 dijabarkan tentang proses perancangan yang diawali dengan latar belakang sebagai dasar pengadaan sebuah Museum Transportasi Darat, selanjutnya didapatkan beberapa rumusan masalah dan tujuan terkait proyek, dan untuk menjawab masalah – masalah tersebut diperlukan data atau sumber yang didapatkan melalui studi banding dan studi literatur, yang kemudian di analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Setelah itu didapatkan spesifikasi umum proyek berdasarkan data – data tersebut. Selanjutkan menganalisa lokasi proyek yang akan direncanakan, dan didapatkan spesifikasi khusus proyek. Kemudian menentukan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Pengumpulan Data
Analisis Data
Studi Banding Studi Literatur
Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif
Spesifikasi Umum
Analisa Lokasi Proyek Spesifikasi
Khusus
Program Ruang Program
Tapak Tema Konsep
Perencanaan dan Perancangan
Gambar 1.1 : Alur Metode Perancangan
Museum Transportasi Darat di Bali | 5
program tapak, program ruang serta tema yang akan digunakan, dari tema tersebut akan melahirkan konsep perencanaan dan perancangan proyek Museum Transportasi Darat.
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk menjawab permasalahan - permasalahan tersebut, penulis mendapatkan dan mengumpulkan data – data melalui studi banding dan studi literatur.
1. Observasi / Studi Banding Objek Sejenis
Metode observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap lokasi, dan fasilitas objek sejenis yang dilakukan langsung di lapangan. Penulis melakukan studi banding ke beberapa museum sebagai objek sejenis yaitu Museum Bali, Museum Subak Sanggulan, Museum Becak Indonesia dan Museum Angkut.
2. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari teori – teori yang berkaitan dengan judul tugas tentang Museum Transportasi Darat yang didapatkan dari media cetak berupa buku tentang museum dan transportasi, maupun media elektronik berupa artikel dan video mengenai museum dan transportasi.
1.4.2 Metode Analisis Data
Setelah mendapatkan dan mengumpulkan data, kemudian data – data tersebut dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode Analisis Kualitatif
Metode analisis kualitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat diagramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding, penjelasan mengenai perkembangan transportasi dari masa ke masa, dan menganalisa tapak.
2. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif dilakukan dengan menganalisis data dengan cara perhitungan matematis seperti menghitung jumlah civitas, kapasitas dan luasan dari ruang – ruang yang akan direncanakan.