• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Atletik Melalui Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang,.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Atletik Melalui Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang,."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

 

ii   

SARI

Ika Yulianingsih. 2012. Skripsi. UpayaMeningkatkan Hasil Belajar

Gerak Dasar Atletik Melalui Model Pembelajaran Inovatif Pada Siswa Kelas III

SD Negeri Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Jurusan PJKR.

Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang.

Latar belakang penulisan skripsi ini adalah tidak tercapaianya hasil pembelajaran gerak dasar atletik karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru pendidikan jasmani bahwa banyak siswa yang tidak tertarik pada pembelajaran atletik, persepsi siswa khususnya pada pembelajaran gerak dasar atletik merasakan tidak menarik, dan siswa lebih menyukai pembelajaran cabang olahraga permainan. Permasalahan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah:Apakah ada peningkatan hasil belajar gerak dasar atletik melalui model pembelajaran inovatif pada siswa kelas III SD N Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?. Tujuan dari penelitian ini adalah:untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar atletik melalui pembelajaran inovatif pada siswa kelas III SD N Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dilihat dari aspek kognitif, afektif, psikomotor dan fisik.

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas III SD N Kalisegoro yang hadir dalam penelitian yaitu berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 11 siswa putra dan 22 siswa putri. Teknik analisa data menggunakan penilaian lembar observasi aktifitas guru, penilaian lembar observasi aktifitas siswa, Instrumen analisis gerak dasar serta tes praktik.

Berdasarkan hasil penelitian dapat digambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran gerak dasar atletik melalui model pembelajaran inovatif di SD N Kalisegoro tahun 2012, pada siklus I hasil aktivitas guru dalam mengajar gerak dasar atletik melalui model pembelajaran inovatif telah mencapai 79,16% sedangkan untuk siklus II telah mencapai 83,33% dengan kualifikasi keberhasilan baik (B). Persentase keberhasilan belajar siswa dalam melakukan keempat keterampilan gerak dasar atletik pada siklus I yaitu sebesar 81,18%, dan pada pelaksanaan siklus II mengalami kenaikan sebesar 86,58% dan dikategorikan tuntas, sehingga dalam pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus I hasil belajar mencapai 73,30% dan hasil pengamatan siklus II mencapai 80%. Penentuan untuk indikator keberhasil dalam belajar yaitu 80%,

Referensi

Dokumen terkait

 Process control block contains all of the information that is required for the OS to manage the process, including its current state, resources. allocated to it, priority, and

This study is mainly to show the actual LLS students of junior high school apply in learning English, to find if there is a correlation between the LLS they apply

SINAR ABADI LAS dengan menggunakan Microsoft Access 2000 menyediakan fasilitas untuk menambah data baru dan menyimpannya, menghapus data lama serta mencari data yang diinginkan.

Since this study is intended to explore the most LLS the whole students and good language learners apply in learning English, the students’ strategic competence and attitude

Pancakarsa Bangun Reksa melakukan distribusi produk dengan cara distribusi langsung yakni produsen sendiri yang langsung memenuhi order dari konsumen ( owner pabrik)

Pada penulisan ilmiah ini, penulis mencoba mendesain web non komersial mengenai Klub Sepak Bola Persita dengan menggunakan Flash MX yang di dalamnya terdapat beberapa informasi

Meanwhile, the indicators of attitude toward learning English proposed by the 2004 English curriculum for junior high school include having control on his/her own

Sedangkan hasil uji parsial untuk hipotesis kedua, dapat diketahui bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang positif dan