• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlokasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret di Jl Ir. Sutami No.36 A, Kentingan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta.

Waktu penelitian dari Senin, 15 November 2021 – 21 November 2021.

3.2 Jenis Penelitian

Pendekatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena membutuhkan data yang mendalam dari narasumber untuk mendapatkan kumpulan data. Dalam pandangan kualitatif, gejala dari suatu obyek bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga penelitian kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meleiputi aspek tempat (place), pelaku (actor) dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. (Sugiyono, 2016, p. 207)

Karena membutuhkan data yang mendalam maka dalam mencari data-data kualitatif dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Dalam hal ini Susan Stainback menyatakan bahwa tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian kualitatif dilaksanakan. Pada umumnya penelitian dilaksanakan dalam tahunan. Tetapi lamanya penantian akan tergantung pada keberadaan sumber data, internet, dan tujuan penelitian. Selain itu juga akan tergantung cakupan penelitian, dan bagaimana peneliti mengatur waktu yang digunakan dalam setiap hari atau tiap minggu. (Sugiyono, 2016, pp. 25-26).

Karena dalam kualitatif mengamati situasi sosial yang cenderung bisa berubah kapan saja, maka pendekatan yang dilakukan tidak bisa hanya dalam jangka

(2)

33 waktu yang ditentukan oleh peneliti, tetapi penelitian dilakukan sampai terdapat sebuah kejenuhan data atau data yang diperoleh tidak memiliki perubahan lagi.

3.3 Paradigma Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Menurut LittleJohn (2014 : 25), sudut pandang konstruktivis mempercayai bahwa pengetahuan diciptakan untuk tujuan pragmatis. (Wazis, 2017). Konstruktivis melihat realitas sebagai sebuah produk dari aspek kognitif manusia. Konstruktivisme menyatakan bahwa seorang individu akan berinterpretasi dan bertindak sesuai dengan konseptual yang ada dalam pikirannya. Dalam konsep ini, realitas tidak menunjukkan secara kasar dan gamblang, tapi melalui proses penyaringan terlebih dahulu bagaimana cara seseorang atau suatu kelompok dalam memandang sesuatu. Menurut Robyn Penman menjelaskan kaitan konstruktivisme dalam ilmu komunikasi :

1. Tindakan komunikasi bersifat sukarela. Pembuat komunikasi adalah subjek yang memiliki pilihan bebas, walaupun lingkungan sosial membatasi apa yang dapat dan telah dilakukan. Jadi tindakan komunikastif dianggap sebagai tindakan suka rela, berdasarkan pilihan subjeknya.

2. Pengetahuan adalah sebuah produk sosial. Pengetahuan bukan sesuatu yang objektif sebagaimana diyakini positivism, melainkan diturunkan dari interaksi dalam kelompok sosial. Pengetahuan itu dapat ditemukan dalam bahasa, melalui bahasa itulan kontruk realitas tercipta.

3. Pengetahuan bersifat kontekstual, maksudnya pengetahuan merupakan produk yang dipengaruhi ruang waktu dan akan dapat berubah sesuai dengan pergeseran waktu.

4. Teori-teori menciptakan dunia. Teori bukanlah alat melainkan suatu cara pandang yang ikut mempengaruhi pada cara pandang kita terhadap realitas

(3)

34 atau dalam batas tertentu menciptakan dunia. Dunia disini bukanlah “segala sesuatu yang ada” melainkan “segala manusia”, jadi dunia dapat dikatakan sebagai hasil pemahaman manusia atas kenyataan diluar dirinya.

5. Pengetahuan bersyarat nilai.

Paradigma konstruktivisme merupakan paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial dan kebenaran suatu realitas sosial sifatnya relatif, setiap individu memiliki anggapan tentang suatu kebenaran yang berbeda-beda. Paradigma konstrukivisme menjadi kritik terhadap paradigma positivis dalam ilmu sosial. Dalam pandangan konstruktivisme, realitas sosial tidak bisa digeneralisasikan pada setiap orang, seperti yang biasa dilakukan kaum positivis. Paradigma konstruktivis dipengaruhi oleh perspektif interaksi simbolis dan perspektif strukturan fungsional. Perspektif interaksi simbolis mendefinisikan bahwa manusia secara aktif dan kreatif mengembangkan respons dari stimulus dalam segi kognitif. Proses sosial menunjukkan manusia merupakan pencipta realitas sosial yang realitas bebas di dalam kehidupan sosialnya. Realitas yang dikonstruksikan memiliki makna dimana realitas sosial dikonstruksikan dan dimaknai secara subjektif oleh individu lain, sehingga realitas tersebut dipandang secara objektif secara oleh semua individu.

Pemakaian paradigma ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana para penggemar BTS yaitu ARMY membentuk realitas ketika melihat iklan, promo dan event dari Tokopedia yang memakai BTS sebagai brand ambassador.

Apakah mereka membentuk realitas bahwa ketika menggunakan dan berbelanja di Tokopedia sebagai bentuk dukungan bagi BTS. Dalam grup penggemar ARMY milik informan yang berasal dari berbagai daerah dan terkoneksi melalui platform internet, sehingga ketika salah satu ARMY melihat ARMY lain sedang mendukung BTS dengan memberikan atensi di setiap iklan yang mereka lihat,

(4)

35 bahkan sampai terpengaruh untuk berbelanja online hanya karena BTS yang mengajak ARMY untuk mengikuti promo-promo menarik Tokopedia dapat menggerakan ARMY ditempat lain untuk ikut berpartisipasi juga. Para ARMY melihat realitas ini sebagai sesuatu yang objektif karena banyak orang yang melakukan hal ini dan menganggap tindakan ini normal yang terbentuk akibat realitas media yang pada akhirnya membentuk realitas subjektif. Pemilihan paradigma konstruktivis dengan tujuan melihat realitas mana yang seharusnya dikonsepsikan dalam melihat sebuah fenomena dan meluruskan konsepsi yang salah.

3.4 Populasi dan Sampel

Penelitian ingin mengetahui bagaimana penanaman nilai-nilai konsumerisme oleh Tokopedia melalui BTS sebagai brand ambassador terhadap para penggemarnya di kalangan mahasiswa FISIP UNS. Instrumen yang digunankan dalam penelitian kualitatif berupa peneliti sendiri dengan menggunakan alat-alat bantu dalam interview berupa laptop, internet, interview guide untuk mengumpulkan data.

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah para mahasiswa FISIP UNS yang menjadi penggemar BTS atau ARMY. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknink Purposive Sampling. Purposive sampling digunakan karena teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu digambarkan dengan orang atau narasumber yang dianggap memiliki pengetahuan tentang jawaban yang kita inginkan atau mungkin dia sebagai penguasa yang akan memudahkan peneliti untuk meneliti objek atau situasi sosial. (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 2016, pp. 218-219). Pertimbangan memilih mahasiswa FISIP UNS adalah merepresentasikan kriteria pengguna e-commerce yakni berusia 15 sampai 25 tahun. (Putria & Irianib, 2019)

(5)

36 Penelitian ini memiliki kriteria mahasiswa FISIP UNS dalam penelitian ini sebagai berikut:

 Berumur 18-23 tahun

 Angkatan 2017-2021

 Penggemar BTS (Kurang lebih sudah menggemari BTS dua sampai tiga bulan)

 Mengikuti kabar terbaru BTS

 Mahasiswa Aktif FISIP UNS Program Sarjana (Program Studi Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Administrasi Publik dan Sosiologi)

 Menggunakan e-commerce Tokopedia

 Pernah berbelanja online

Dari kritetria yang sudah ditentukan, terdapat delapan mahasiswa yang memenuhi kriteria sebagai informan.

3.5 Data dan Sumber Data

Penelitian mencari data bagaimana Tokopedia menanamkan nilai-nilai konsumerisme kepada ARMY melalui BTS sebagai brand ambrassador Data yang didapat dibagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer didapatkan melalui hasil wawancara dengan para narasumber yang memliliki pengetahuan tentang BTS yang mencakup bagaimana perkembangan kabar terbaru soal BTS, apa jadwal terbaru yang dilakukan BTS, bagaimana perkembangan kerja sama BTS dengan Tokopedia dan promo BTS yang ada di Tokopedia. Hasil wawancara tersebut di transkrip dan dianalisis menggunakan data sekunder berupa teori, buku, jurnal, penelitian terdahulu dan artikel dari internet untuk didapatkan hasil temuan. Artikel mengenai e-commerce diambil melalui majalah online “SWA” yang ditulis oleh Nerissa Arviana pada tanggal 30 Oktober 2015 dan diakses pada 9 Desember 2020 oleh peneliti. Pada deskripsi

(6)

37 Tokopedia diakses melalui website resmi Tokopedia pada halaman “Cerita Kami” pada 21 November 2021.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara.

3.6.1 Wawancara

Teknik pengumpulan data akan didapatkan dari hasil wawancara terhadap narasumber yang bersangkutan dan disusun dalam bentuk teks dengan harapan agar mampu menggambarkan hasil penelitian dengan lengkap.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih melalui wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.

Teknik wawancara juga akan dilakukan dalam memenuhi data yang dibutuhkan. Wawancara akan dilakukan dengan beberapa mahasiswa yang menggemari grup idola Korea khususnya yang sudah membeli merchandise dari grup idola mereka.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan.

Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Terkait dengan dokumen peneliti akan mengumpulkan beberapa dokumen penting terkait data-data

(7)

38 penggemar K-pop di Indonesia melalui beberapa lembaga badan survey serta melihat data penggunaan e-commerce di Indonesia. Penelitian ini mengumpulkan data melalui wawancara terhadap para mahasiswa/i yang saat ini menjadi penggemar BTS dan pernah mengikuti promo, event berbelanja di Tokopedia dan membeli merchandise BTS yang mereka gemari kurang lebih dalam setahun pernah membeli dua kali atau lebih.

3.7 Uji Reliabilitas dan Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya sehingga lebih ditekankan pada aspek reliabilitas dan validitasnya. Data dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusianya. Uji keabsahan kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektifitas).

1. Uji kredibilitas

Dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck. Uji ini dilakukan agar data yang diperoleh sudah kredibel dan dapat diperiksa apakah data yang diperoleh dapat dideskripsikan dengan akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Terdapat tiga triangulasi (pengecekan data dari berbagai sumber, waktu dan cara).

 Triangulasi Sumber

Mengecek data melalui beberapa sumber baik dari primer maupun sekunder untuk mengetahui kredibilitas data yang sudah diperoleh. Dari beberapa sumber yang diwawancarai dianalisis apakah ada data yang sama

(8)

39 dari beberapa sumber atau ada yang beda. Setelah itu dikategorisasikan dalam suatu konsep dan diambil kesimpulan dari kategori yang sudah dilakukan.

 Triangulasi Teknik

Mengetahui kebenaran data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda artinya peneliti menggunakan berbagai cara dalam memperoleh data baik dengan wawancara lalu diobservasi. Bila kredibilitas data ditemukan berbeda maka peneliti harus berdiskusi dengan narasumber untuk memastikan data yang benar yang mana.

 Triangulasi Waktu

Berkaitan dengan kesegaran data yang diperoleh. Kredibilitas data diuji melalui waktu yang berbeda dengan wawancara atau observasi. Bila ditemukan perbedaan data, maka akan dilakukan berulang-ulang. Setelah itu melakukan analisa kasus negatif agar tidak ada data yang bertentangan dengan temuan.

Pada penelitian ini apabila terdapat hasil data dari mahasiswa penggemar K-pop tidak sesuai dengan temuan seharusnya maka akan dilakukan pengecekan mengapa bisa terjadi perbedaan hasil.(Sugiyono, 2016, pp.

267-277).

Dalam penelitain ini triangulasi sumber dilakukan untuk membandingkan jawaban para ARMY dalam menyampaikan pandangan dan pendapat mereka melalui wawancara dengan peneliti, setelah itu hasil ditranskrip dan dikategorisasikan sesuai konsep yang sudah ada melalui realitas objektif, realitas media, realitas subjektif dan faktor pembentuk realitas subjektif lalu ditarik kesimpulan dari setiap kategori dan dirangkai menjadi kesimpulan penelitian secara menyeluruh.

(9)

40 3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan bersifat induktif, karena analisis data yang diperoleh akan dikembangkan menjadi hipotesis.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, sehingga teknik analisis `data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti yang dinyatakan oleh Miles dan Huberman (1984), bahwa yang paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena, metode analisis belum dirumuskan dengan baik.

Selanjutnya Susan Stainback menyatakan: belum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan atau teori. Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, data temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan hal tersebut di atas dikemukakan di sini bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh adalah hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokmentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

(10)

41 yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2016, pp. 243-244)

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.

Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. (Sugiyono, 2016, p. 246).

Studi kasus diperlukan untuk meneliti sebuah budaya yang digambarkan melalui kelompok masyarakat. Dalam penelitian ini kelompok masyarakat yang akan diteliti adalah para penggemar K-Pop

3.9 Pembatasan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang bersifat umum. (Sugiyono, 2016, p. 207)

Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menentapkan fokus, Spradley menyatakan bahwa “A focused refer to a single cultural domain or a few domains” maksudnya adalah bahwa, fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasu sosial. Dalam penelitian kualitatif penentuan dokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan).

(11)

42 Kebaruan informasi itu bisa berupa upaya untuk memahami seara lebih luas dan mendalam tentang situasi sosial, tetapi juga ada keinginan untuk menghasilkan hipotesis atau ilmu baru dari situasi sosial yang diteliti. Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi sosial. Untuk dapat memahmi secara lebih luas dan mendalam, maka diperlukan pemilihan fokus penelitian

Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternatif untuk menetapkan fokus yaitu:

1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.

2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain.

3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.

4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. (Sugiyono, 2016, pp. 208-209).

Dalam penelitian ini memiliki topik efek penggunaan brand ambassador K- pop oleh media e-commerce dalam meningkatkan konsumerisme di kalangan mahasiswa. Dari beberapa kalangan mahasiswa akan dibatasi hanya fokus pada mahasiswa FISIP UNS dengan usia 18-23 tahun yang menggemari grup idola K- Pop BTS. Hal ini dilakukan karena berdasarkan data yang ditemukan dalam beberapa data penelitian yang hampir serupa memaparkan bahwa pengguna e- commerce yakni rata-rata berusia 15 sampai 25 tahun. (Putria & Irianib, 2019)

Menggunakan serta berbelanja aplikasi e-commerce dengan intensitas minimal satu kali dalam satu bulan dan intensitas belanja atribut K-Pop setidaknya dua kali dalam 6 bulan bulan. Dari beberapa skala universitas lalu

(12)

43 dibatasi melalui fakultas. Lalu fokus permasalahan komunikasinya difokuskan pada bagaimana efek media yang menyebabkan konsumerisme.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pantomim mereka mampu mengekspresikan dirinya, karena tidak semua orang-orang normal dapat mengerti arti pesan yang ingin disampaikan oleh anak tunarungu

Berdasarkan morfologi tanaman, koleksi ke- tumbar yang dianalisis menggunakan NTSYS dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu ke- lompok I terdiri atas kultivar asal

Scholar merupakan salah satu digital repository yang dapat digunakan oleh para peneliti di lingkungan pendidikan tinggi seperti Politeknik Keuangan Negara STAN sebagai wadah

23 Tahun 2011 dan Surat Edaran dari Gubernur Jawa Tengah tersebut, Badan Amil Zakat atau yang disebut dengan (BAZ) harus mengikuti dan menyesuaikan dengan UU dan peraturan

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang da&at disusutkan 8de&reciable amount: dari suatu aset selama umur manfaatnya 8useful life:. "etia& bagian

glukosa dari aliran darah,yang tergantung pada kemampuan tubuh ( 0, menggambarkan efektifitas glukosa).Tingkat penyerapan glukosa juga dipengaruhi oleh laju pelepasan glukosa

Penulisan ini bertujuan untuk mendapatkan perumusan banyak cara berbeda dalam masalah distribusi bola ke dalam wadah, sesuai ketentuan atau syarat yang diberikan