• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010). Lebih lanjut penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menguraikan dan mengukur seberapa besar tingkat hubungan antar variabel yaitu religiusitas dan memaafkan.

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Variabel

Variabel penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menajdi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010).

(2)

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independen (X) : Religiusitas

2. Variabel Dependen (Y) : Memaafkan

3.2.2 Definisi Operasional Variabel a. Religiusitas

Religiusitas adalah seberapa kokoh keyakinan, seberapa tekun pelaksanaan ibadah, seberapa tekun pengamalan dari ajaran-ajaran agama, seberapa dalam pengetahuan agama dan seberapa dalam penghayatan agama yang dianut seseorang (Ancok & Fuat, 2008). Secara operasional religiusitas dalam penelitian ini akan diukur berdasarkan lima dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Glock & Stark yaitu dimensi keyakinan (Iman), peribadatan atau praktek agama (Islam), penghayatan (Ihsan), pengetahuan agama (Ilmu) dan pengamalan (Amal).

Untuk memahami islam dan umat islam, konsep yang tepat adalah konsep yang mampu memahami adanya beragam dimensi dalam berislam. Menurut Ancok &

Fuat (2008), rumusan Glock & Stark membagi keberagaman menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu yang mempunyai kesesuaian dengan islam.

Dimensi keyakinan atau akidah islam menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran yang bersifat fundamental. Dimensi praktik agama atau syariah menunjuk pada beberapa tingkat kepatuhan Muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual sebagaimana disuruh dan dianjurkan oleh agamanya. Dimensi pengamalan atau akhlak menunjuk pada seberapa tingkatan muslim berperilaku di motivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu

(3)

bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lainnya.

Dimensi pengetahuan atau ilmu menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan dan pemahaman Muslim terhadap ajaran-ajaran agamanya.

b. Memaafkan

Pemaafan didefinisikan sebagai aset perubahan motivasi prososial yang terjadi dalam suatu hubungan, sehingga berkurangnya rasa dendam, tidak menghindari, atau lebih baik hati terhadap mitra hubungan (McCullough dkk, 1997;.

McCullough, Fincham, & Tsang, 2003). Secara operasional memaafkan dalam penelitian ini akan diukur berdasarkan tiga indikator yang dikemukakan oleh McCollough yaitu mengurangi motivasi untuk menghindari orang yang telah menyakiti (avoidance motivations), mengurangi motivasi untuk balas dendam (revenge motivations), dan meningkatkan motivasi untuk berdamai dengan orang yang menyakiti (beneviolence motivations).

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Populasi yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas 1 SMA dan kelas 1 SMK dari SMA Sumpah Pemuda dan SMK Satria, jumlah populai tersebut adalah 120 siswa yang terdiri dari 60 siswa kelas 1 SMA dan 60 siswa kelas 1 SMK. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

(4)

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik cluster random sampling menurut Sugiyono (2008:65) adalah teknik sampel yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten. Berdasarkan jumlah populasi yang ada, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 siswa.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner (angket). Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan yang tertuup atau terbuka kepada responden untuk dijawabnya secara langsung (Sugiyono, 2010).

3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam hal ini peneliti menggunakan cluster random samping. Pengertian cluster random sampling menurut Sugiyono (2008:65) adalah teknik sampel yang

digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propinsi atau kabupaten.

Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel ditetapkan secara bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai wilayah terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih sampel secara acak.

(5)

3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

3.5.2 Alat Ukur Penelitian

Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur djabarkan menjadi indikator variael. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

1. Skala Religiusitas Islam

Skala religiusitas Islam dalam penelitian ini disusun berdasarkan dimensi religiusitas yang dikemukakan oleh Glock & Stark (dalam Ancok & Fuat, 2008), yaitu dimensi keyakinan (Iman), peribadatan atau praktek agama (Islam), penghayatan (Ihsan), pengetahuan agama (Ilmu), dan pengamalan (Amal), adapun Blue Print untuk Skala Religiusitas Islam sebagai berikut :

(6)

Tabel 3.1

Blue Print Skala Religiusitas Islam

No Dimensi Indikator Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable

1 Keyakinan (Iman) a. Keyakinan kepada Allah b. Iman kepada Malaikat c. Iman kepada Kitab d. Iman kepada Rasul e. Iman kepada Hari Akhir f. Iman kepada Qadha & Qadhar

1, 2, 4, 6, 9, 18

22, 16, 21, 23, 14, 20

12

2 Praktek Agama (Islam)

a. Sholat b. Puasa c. Zakat d. Berdzikir

e. Membaca Al-Quran

3, 8, 7, 12, 5

13, 10, 15, 17, 19

10

3 Penghayatan (Ihsan)

a. Merasa tenang, damai dan tentram b. Merasa malu dan takut untuk

berbuat tidak baik

11, 26 25, 32 4

4 Pengetahuan Agama (Ilmu)

a. Memahami nilai-nilai agama b. Memahami aturan-aturan agama

24, 31 35, 34 4

5 Pengamalan (Amal)

a. Bersikap jujur b. Sabar

27, 28, 29, 33

30, 36, 38, 37

8

(7)

c. Memaafkan d. Suka menolong

2. Skala Memaafkan

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan peneliti diadaptasi dari skala TRIM (Transgression Related Interpersonal Motivations Scale). Yaitu skala yang dikembangkan oleh Michael E. McCollough dan digunakan untuk mengukur perubahan dorongan terhadap transgression. Skala ini didasarkan pada konseptualisasi forgiveness yaiti sebagai proses pengurangan dorongan negative terhadap transgression dan memunculkan dorongan positif terhadap transgression.

Peneliti juga mengembangkan skala TRIM ini yang kemudian diterjemahkan dan disesuaikan dengan bahasa dan konteks sosial dari subjek. Komponen yang diciptakan McCollough terdiri dari tiga indikator, yaitu : mengurangi motivasi untuk menghindari orang yang telah menyakiti (avoidance motivations), mengurangi motivasi untuk balas dendam (revenge motivations), dan meningkatkan motivasi untuk berdamai dengan orang yang menyakiti (beneviolence motivations). Adapun Blue Print untuk skala memaafkan sebagai berikut :

(8)

Tabel 3.2

Blue Print Skala Memaafkan

No Indikator Nomor Item Jumlah

Favorable Unfavorable 1 Avoidance

Motivations

5, 10, 15 2, 7, 11, 18 7

2 Revenge

Motivations

4, 13 1, 9, 7 5

3 Beneviolence Motivations

3, 6, 8 12, 14, 16 6

3.6 Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Validitas

Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur apa yang di ukur ( Riyadi, 2014 ), karena itu peneliti menggunakan uji validitas dengan rumus product moment, yaitu :

= (∑ ) − (∑ )(∑ )

{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }

Dengan :

= koefisien korelasi antara X dengan Y N = jumlah sampel

(9)

∑ = jumlah total data XY

∑ =jumlah total data variabel X

∑ = jumlah total data variabel Y

Analisis data yang digunakan untuk menguji hubungan atau untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen akan dibantu menggunakan software SPSS 20 for windows.

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrument penelitian reliabel apabbila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Jika hasil penilaian yang diberikan oleh instrumen tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrument tersebut dapat di percaya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Cronbach, alpha, yaitu :

∝= − 1 1 −∑

Dengan :

K = banyaknya butir pernyataan = ragam skor butir pertanyaan ke-i

=ragam skor total

(10)

3.7 Hasil Uji Instrumen 3.7.1 Hasil Uji Validitas

a. Uji Validitas Skala Religiusitas Agama Islam

Pengujian validitas ini dengan menggunakan program SPSS versi 20, uji validitas yang dilakukan terhadap 38 item dari skala religiusitas agama Islam didapatkan hasil bahwa 33 item dinyatakan valid dan 5 item dinyatakan tidak valid. Item-item valid selanjutnya akan digunakan dalam skala penelitian sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak valid akan dibuang.

Tabel 3.3 Blue Print Skala Religiusitas Agama Islam (Uji Coba)

No Dimensi Nomor Item

Favorable Unfavorable

1 Keyakinan (Iman) 1, 2, 4, 6, 9, 18 22*, 16*,

21, 23, 14, 20

2 Praktek Agama (Islam) 3, 8*, 7, 12, 5 13, 10, 15, 17, 19

3 Penghayatan (Islam) 11, 26* 25, 32

4 Pengetahuan Agama (Ilmu) 24, 31 35, 34

5 Pengamalan (Amal) 27, 28, 29, 33 30, 36, 38*, 37

(11)

b. Uji Validitas Skala Memaafkan

Pengujian validitas ini dengan menggunakan program SPSS versi 20, uji validitas yang dilakukan terhadap 18 item dari skala memaafkan didapatkan hasil bahwa 18 item dinyatakan valid.

Tabel 3.4 Blue Print Skala Memaafkan (Uji Coba)

No Indikator Nomor Item

Favorable Unfavorabale

1 Motivasi untuk menghindar

dari orang yang menyakiti

5, 10, 15 2, 7, 11, 18

2 Motivasi untuk membalas

dendam

4, 13 1, 9, 7

3 motivasi untuk berdamai

dengan orang yang menyakiti

3, 6, 8 12, 14,16

3.7.2 Hasil Uji Reliabilitas

a. Uji Reliabilitas Skala Religiusitas Agama Islam

Setelah dilakukan uji coba dengan menggunakan software SPSS versi 20 diperoleh Alpha Cronbach dari skala religiusitas agama islam adalah 0,860 Maka dapat dinyatakan bahwa skala untuk religiusitas adalah reliabel.

(12)

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Skala Religiusitas

N %

Cases Valid 118 98.3

Excludeda 2 1.7

Total 120 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.860 38

b. Uji Reliabilitas Skala Memaafkan

Setelah dilakukan uji coba dengan menggunakan software SPSS versi 20 diperoleh Alpha Cronbach dari skala memaafkan adalah 0,872 maka dapat dinyatakan bahwa skala memaafkan adalah reliabel.

(13)

Tabel 3.6

Hasil Reliabilitas Skala Memaafkan

3.8 Analisis Data

Teknik perhitungan yang digunakan untuk mengetahui hubungan religiusitas dengan perilaku memaafkan digunakan analisis korelasi rank spearman. Korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji

signifikansi hipotesis asosiatif jika ada data variabel bebas dan variabel terikat tidak berdistribusi normal, tidak memiliki varian yang sama (tidak homogen).

Berikut rumus korelasi rank spearman:

= 6 ∑ ( − 1)

N %

Cases Valid 120 100.0

Excludeda 0 .0

Total 120 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.872 18

(14)

Dengan :

= Koefisien korelasi rank spearman

d = Beda rangking antara dua pengamatan berpasangan n = Jumlah sampel

Kriteria Pengujian:

Jika hitung > tabel, maka tolak H0 diterima H1 demikian juga sebaliknya Jika hitung < tabel, maka terima H0 ditolak H1 .

Gambar

Tabel 3.3 Blue Print Skala Religiusitas Agama Islam (Uji Coba)
Tabel 3.4 Blue Print Skala Memaafkan (Uji Coba)

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan pengecekan ARP table pada komputer klien untuk mengetahui berubah tidaknya entri pada tahap (2). Apabila alamat MAC untuk alamat IP server tidak berubah menjadi alamat

PERPU dapat dipandang sebagai satu contoh penerapan “omnibus law” di Indonesia, bahkan mendahului pembahasan pelbagai rancangan UU yang memang diniatkan oleh Pemerintah sebagai

Indikasi stabilitas Pondok Pesantren adalah kemapanannya dalam hal pengelolaan santri, karyawan, dan SDM lain, penyusunan kurikulum, serta kemapanannya dalam mengelola dana

Bahasa Inggris 21 ASTO WISANG GENI

[root@labtop1 nagios-3.0.1]# make install [root@labtop1 nagios-3.0.1]# make install-init [root@labtop1 nagios-3.0.1]# make install-config [root@labtop1 nagios-3.0.1]#

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Dengan adanya pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen, para siswa/i dapat belajar membentuk pemahaman gaya hidup yang benar sesuai standar Firman Tuhan

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa identifikasi terhadap kemiringan (slope) kurva pengukuran sumber radiasi dapat digunakan untuk menetapkan ambang batas alarm