• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada saat ini sangatlah pesat. Pemanfaatan dan penggunaan TIK dapat di integrasikan dalam proses pembelajaran. Teknologi dibutuhkan untuk pembuatan alat peraga, bahan ajar, media pembelajaran, program simulasi praktikum dan lainnya. Salah satu pemanfaatan produk TIK dalam proses pembelajaran yaitu laboratorium virtual. Laboratorium virtual dapat digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran biologi.

Biologi merupakan mata pelajaran yang dapat memberikan berbagai pengalaman belajar dalam memahami konsep dan proses sains. Proses sains dalam biologi dapat meliputi kegiatan observasi, eksperimen dan analisis rasional sehingga didapatkanlah fakta dan konsep. Proses sains yang biasanya dilakukan dalam kegiatan praktikum termasuk kedalam tuntutan kurikulum 2013 revisi yang harus dilaksanakan, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan kurikulum 2013 revisi. Kurikulum 2013 revisi mengutamakan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan kegiatan praktikum di laboratorium.

Praktikum merupakan salah satu metode belajar yang memberikan suatu pengalaman langsung kepada siswa (to experience) di laboratorium. Pentingnya praktikum dalam pembelajaran biologi yaitu untuk menunjang pemahaman materi pelajaran, serta mengaitkan konsep sains dengan fakta yang didapat di lapangan. Praktikum dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan dasar berkeskperimen , dan dapat menjadi sarana belajar ilmiah. Keberadaan laboratorium biologi di

(2)

SMA berperan penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Karena laboratorium memfasilitasi siswa dalam mengembangkan kemampuan psikomotoriknya (bereksperimen).

Berdasarkan silabus biologi SMA kelas XII beberapa tujuan pembelajaran harus dicapai siswa, melalui kegiatan pengamatan dan percobaan berupa praktikum di laboratorium. Beberapa materi biologi SMA kelas XII yang perlu dipraktikumkan diantaranya yaitu materi enzim (praktikum enzim katalase). Karena itu, dibutuhkan fasilitas laboratorium yang memadai, waktu yang cukup, peralatan keselamatan kerja di laboratorium dan tenaga laboran yang dapat membantu guru dan siswa dalam pelaksanaan praktikum. Namun, tidak semua sekolah dapat melaksanakan praktikum ini karena keterbatasan fasilitas di laboratorium, keterbatasan waktu dan resiko kecelakaan di laboratorium.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Jambi. Permasalahan yang terjadi yaitu, kurangnya penggunaan media pembelajaran tambahan dan pemanfaatan TIK secara optimal di sekolah ini. Dari beberapa materi SMA kelas XII diketahui materi yang perlu, segera diberikan solusi yaitu materi enzim. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi enzim masih kurang, karena materi enzim ini bersifat abstrak (tidak dapat dilihat secara langsung reaksinya), sehingga perlu penjelasan lebih dalam melalui kegiatan praktikum. Praktikum yang harus dilakukan berdasarkan silabus yaitu praktikum enzim katalase. Diketahui bahwa, praktikum enzim katalase telah dilaksanakan di sekolah ini. Namun, masih terkendala oleh keterbatasan waktu, sehingga kegiatan pengamatan yang dilakukan menjadi kurang maksimal.

(3)

Masalah lainnya yaitu pengadaan alat dan bahan praktikum enzim katalase. Alat dan bahan yang digunakan juga tergolong mahal. Bahan kimia yang digunakan dalam praktikum enzim katalase yaitu H2O2 dan NaOH, tergolong bahan kimia berbahaya. Selain itu, kekhawatiran terhadap resiko kecelakaan di laboratorium menjadi pertimbangan saat melaksanakan praktikum enzim katalase. Ada banyak cara untuk mengatasi kendala ini, diantaranya yaitu praktikum menggunakan teknologi. Menurut Anggereini, dkk (2018:107) menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yaitu laboratorium virtual. Menurut Herrani (2015:163) manyatakan bahwa, laboratorium virtual merupakan serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak (software) komputer berbasis multimedia interaktif, dioperasikan menggunakan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan praktikum di laboratorium seakan-akan pengguna berada di laboratorium yang sebenarnya.

Laboratorium virtual yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase. Materi praktikum enzim katalase bersifat abstrak, karena tidak dapat dilihat secara langsung reaksi biokimia yang terjadi, sehingga perlu dipraktikumkan. Melalui laboratorium virtual, materi praktikum enzim katalase dijelaskan mengenai pemecahan senyawa kimia H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) secara nyata, melalui ciri-ciri yang diperlihatkan sebagai bukti katalisator. Laboratorium virtual diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi kendala dalam proses pembelajaran dan kegiatan praktikum di sekolah.

(4)

Menurut Yuniarti, dkk (2012:87) menyatakan bahwa penggunaan laboratorium virtual dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membantu guru dalam menyampaikan materi. Membantu siswa dalam memahami materi dan proses praktikum. Tidak hanya itu laboratorium virtual juga dapat memberikan pengalaman praktikum yang baru kepada siswa. Menurut Rajendran, dkk (2010:2174) menyatakan bahwa laboratorium virtual ini memiliki banyak keuntungan diantaranya dapat membantu guru dalam menjelaskan konsep dengan mudah.

Laboratorium virtual dapat digunakan sebagai program simulasi praktikum bagi sekolah yang telah memiliki laboratorium nyata dengan fasilitas yang memadai. Laboratorium ini digunakan sebelum siswa menghadapi peralatan di laboratorium nyata. Kemudian dapat digunakan juga sebagai pembelajaran alternatif bagi sekolah yang memiliki keterbatasan dalam hal kegiatan laboratoriumnya. Laboratorium virtual dapat dibuat dengan menggunakan program dan aplikasi yang ada pada komputer atau laptop.

Salah satu program yang dapat digunakan untuk merancang dan mengembangkan laboratorium virtual adalah Adobe Flash Profesional CS6. Adobe Flash Profesional CS6 dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran interaktif secara efektif dan efisien. Penggunaan software Adobe Flash dalam penelitian ini dipilih karena, Adobe Flash Profesional CS6 merupakan software yang mampu menghasilkan presentasi, game, film, CD interaktif, maupun CD pembelajaran yang interaktif, menarik dan dinamis. Adobe Flash Profesional CS6 ini mempunyai unsur gambar, efek suara, animasi serta tampilan menarik yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran siswa.

(5)

Penggunaan laboratorium virtual dalam proses pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan laboratorium virtual yaitu membantu guru dalam menyampaikan materi dengan mudah. Untuk mengatasi keterbatasan waktu praktikum, lebih ekonomis, dapat membantu meminimalkan resiko kecelakaan praktikum di laboratorium nyata. Penggunaan laboratorium virtual dapat meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam pemanfaatan TIK. Sedangkan kelemahan laboratorium virtual yaitu, kurangnya pengalaman real sebagaimana praktikum di laboratorium nyata.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan maka perlu perlu dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Laboratorium Virtual Menggunakan Adobe Flash Profesional CS6 Pada Materi Praktikum Enzim Katalase Untuk Siswa Kelas XII SMA”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Bagaimana mengembangkan laboratorium virtual menggunakan Adobe flash Profesional CS6 pada materi praktikum enzim katalase untuk siswa kelas XII SMA?

2. Bagaimana kelayakan laboratorium virtual menggunakan Adobe flash Profesional CS6 pada materi praktikum enzim katalase untuk siswa kelas XII SMA?

3. Bagaimana persepsi guru terhadap laboratorium virtual menggunakan Adobe flash Profesional CS6 pada materi praktikum enzim katalase untuk siswa kelas XII SMA?

(6)

4. Bagaimana persepsi siswa terhadap laboratorium virtual menggunakan Adobe flash Profesional CS6 pada materi praktikum enzim katalase untuk siswa kelas XII SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan laboratorium virtual ini adalah :

1. Mengembangkan laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase menggunakan Adobe Flash Profesional CS6 untuk siswa kelas XII SMA.

2. Mengetahui kelayakan laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase menggunakan Adobe Flash Profesional CS6 untuk siswa kelas XII SMA.

3. Mengetahui persepsi guru terhadap laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase menggunakan Adobe Flash Profesional CS6 untuk siswa kelas XII SMA.

4. Mengetahui persepsi siswa terhadap laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase menggunakan Adobe Flash Profesional CS6 untuk siswa kelas XII SMA.

1.4 Spesifikasi Pengembangan Laboratorium Virtual

Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium virtual yang dikembangkan dapat digunakan secara offline. 2. Desain Laboratoriun virtual dikembangkan menggunakan aplikasi Adobe

Flash Profesional CS6, dapat digunakan pada komputer, laptop,dan notebook. Sedangkan kategori sistem: minimal Intel® Pentium® 4 atau

(7)

AMD Athlon® 64 processor, 32-bit Windows XP, Windows Vista, Windows 7, RAM 1 GB.

3. Tampilan Laboratorium virtual terdiri dari bagian cover, menu, kompetensi (KI, KD, indikator dan tujuan pembelajaran), materi, praktikum, video, petunjuk penggunaan, soal evaluasi dan profil peneliti. Bagian inti dari laboratorium virtual ditekankan pada kegiatan praktikum. 4. Laboratorium virtual berisikan teks, gambar, animasi, simulasi, video, dan

musik pengiring (instrumental), beserta soal-soal evaluasi pembelajaran. 5. Laboratorium virtual berisikan simulasi praktikum enzim katalase.

6. Background pada laboratorium virtual berwarna biru dan dilengkapi tombol interaktif. Tulisan text dengan font Calibri dan size huruf 15, 24 dan 30 dan format penyimpanan produk berupa Adobe Flash.

1.5 Pentingnya Pengembangan

Pentingnya pengembangan laboratorium virtual ini yaitu:

1. Sebagai alternatif sumber belajar mandiri dalam membantu siswa memahami materi dan praktikum.

2. Mempermudah guru dalam menyajikan materi yang akan disampaikan, membantu guru dalam penyampaian kegiatan demonstrasi praktikum khususnya pada praktikum enzim katalase. Serta dapat membantu sekolah dalam mengefisienkan waktu, dan menghemat biaya pengadaaan alat dan bahan praktikum.

3. Sebagai upaya peningkatan minat, kemandirian, dan keterampilan siswa dalam praktikum biologi. Serta dapat meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam penggunaan TIK.

(8)

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1.6.1 Asumsi Pengembangan

Asumsi dari pengembangan laboratorium virtual menggunakan adobe flash profesional CS6 yaitu, laboratorium virtual pada materi praktikum enzim katalase dapat digunakan oleh siswa dan guru pada kegiatan praktikum biologi di sekolah. 1.6.2 Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasan pengembangan penelitian ini agar lebih terarah dan mencapai sasaran yaitu:

1. Pengembangan laboratorium virtual ini hanya membahas materi enzim terkhusus pada materi praktikum enzim katalase.

2. Penelitian dengan model ADDIE ini hanya sampai pada tahap disseminate yaitu pada ujicoba produk skala kecil dan ujicoba produk skala besar yang dilakukan pada siswa kelas XII SMA Negeri 5 Kota Jambi.

1.7 Definisi Istilah

Penelitian pengembangan yang dilakukan, terdapat beberapa istilah yang perlu didefinisikan, antara lain:

1. Laboratorium virtual merupakan serangkaian alat-alat laboratorium menggunakan komputer dan dapat mensimulasikan kegiatan praktikum di laboratorium seakan-akan pengguna berada di laboratorium sebenarnya. 2. Adobe Flash Profesional CS6 merupakan salah satu software pada

komputer yang dapat membuat animasi dan simulasi praktikum.

3. Enzim katalase merupakan salah satu enzim intraseluler yang dapat memecah senyawa beracun 2H2O2 H2O + O2.

Referensi

Dokumen terkait

Mereka juga mengenal hutan bawas sebagai hutan bekas ladang yang tumbuh atau ditanam dengan berbagai jenis tanaman seperti durian, kelapa, tengkawang dan karet.. Ada juga lalang

Analisa data kuantitatif dilakukan dengan menghitung rata-rata proporsi jumlah resep yang terlayani oleh instalasi rawat jalan IFRS X Purwokerto dibandingkan dengan

1) Semakin kecil ukuran partikel yang digunakan dapat meningkatkan kekuatan, regangan, dan modulus flexural karena rekatan antara partikel dengan matrik semakin luas. 3)

Untuk mengetahui berapakah presentase furfural yang diperoleh dari pengkonversian pentosan dalam tongkol jagung menggunakan teknik refluk dan ekstraksi bertahap dengan pelarut

Oleh karena itu, sumber-sumber tradisi hukum adat (kearifan lokal) masyarakat kita yang masih menjadi kesadaran hukum; dan sumber-sumber tradisi hukum yang

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan

Berdasarkan skenario pengembangan lapangan yang telah ditentukan berdasarkan permeabilitas dan well spacing atau jarak antar sumur, sehingga dapat memberikan gambaran

Tanaman kedelai yang mengalami kekeringan pada fase vegetatif mengalami penurunan pertumbuhan dan perkembangan yang sangat besar (Aboyami, 2008), seperti dengan