4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 4.1.1. Uji Validitas
Uji Validitas bertujuan untuk mengetahui valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang ingin diukur dalam suatu penelitian. Sebelum data yang diperoleh dapat diolah lebih lanjut penulis melakukan pre test dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden pada tanggal 7 April 2008 sampai 9 April 2008.
Analisis dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, baru diikuti oleh uji reliabilitas. Jadi, jika sebuah butir pertanyaan dari kuesioner tidak valid, maka secara otomatis akan dibuang. Langkah dalam menguji validitas:
- Menentukan nilai r tabel
Nilai r di sini menunjukkan koefisien korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan total jawaban responden. Dalam penelitian ini, untuk df = jumlah kasus-2 atau dalam kasus ini df=30-2=28. Tingkat signifikansi 5%, maka didapat nilai r tabel yakni 0,374 (Sugiyono, 2007).
- Mencari r hitung
Di sini nilai r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom r hitung. Di mana, semua item memiliki r hitung yang lebih besar dari r tabel.
- Mengambil keputusan
Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir tersebut valid.
Sedangkan jika r hitung negatif, serta r hitung < r tabel, maka butir
tersebut tidak valid.
a. Hasil Uji Validitas untuk Sense Experience
Tabel 4.1. Analisis Hasil Uji Validitas Sense Experience
Pernyataan r hitung r tabel Signifikansi Keterangan Tata ruang gerai roti BreadTalk 0.670 0.374 0.000 Signifikan Desain peralatan seperti piring saji,
meja pada gerai roti BreadTalk
0.622 0.374 0.000 Signifikan Ruang dan peralatan gerai BreadTalk 0.422 0.374 0.020 Signifikan Seragam staf BreadTalk 0.415 0.374 0.022 Signifikan Storyboard (kartu penjelasan menu)
pada setiap penyajian roti BreadTalk
0.519 0.374 0.003 Signifikan Bentuk roti BreadTalk 0.644 0.374 0.000 Signifikan Intonasi suara pelayan BreadTalk saat
melayani konsumen
0.462 0.374 0.010 Signifikan Tekstur produk roti BreadTalk 0.460 0.374 0.011 Signifikan Cita rasa roti BreadTalk 0.528 0.374 0.003 Signifikan Kemampuan BreadTalk dalam
menyajikan roti fresh from the oven
0.702 0.374 0.000 Signifikan Penggunaan konsep open kitchen
(dapur terbuka) pada gerai roti BreadTalk
0.746 0.374 0.000 Signifikan
Aroma roti BreadTalk 0.605 0.374 0.000 Signifikan
Sumber: Data Primer, diolah
Pada tabel 4.1. dapat dilihat hasil uji validitas variabel Sense Experience, yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel yang telah diuji memiliki nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif dan memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan 5%), sehingga dapat dikatakan semua indikator variabel dinyatakan valid dan telah memenuhi syarat uji validitas.
b. Hasil Uji Validitas untuk Feel Experience
Tabel 4.2. Analisis Uji Validitas Feel Experience
Pernyataan r hitung r tabel Signifikansi Keterangan Dengan adanya konsep open kitchen
(dapur terbuka) gerai roti BreadTalk dapat menarik keinginan untuk membeli
0.736 0.374 0.000 Signifikan
Sumber: Data Primer, diolah
Dari tabel 4.2. dapat dilihat hasil uji validitas variabel Feel Experience,
yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel yang telah diuji
memiliki nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif dan memiliki nilai signifikansi
yang lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan 5%), sehingga dapat dikatakan semua indikator variabel dinyatakan valid dan telah memenuhi syarat uji validitas.
c. Hasil Uji Validitas untuk Think Experience
Tabel 4.3. Analisis Uji Validitas Think Experience
Pernyataan r hitung r tabel Signifikansi Keterangan Pemberian nama setiap jenis roti
BreadTalk
0.491 0.374 0.006 Signifikan Kesesuaian harga dengan kualitas yang
didapat saat membeli roti BreadTalk
0.636 0.374 0.000 Signifikan
Sumber: Data Primer, diolah
Pada tabel 4.3. dapat dilihat hasil uji validitas variabel Think Experience, yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel yang telah diuji memiliki nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif dan memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan 5%), sehingga dapat dikatakan semua indikator variabel dinyatakan valid dan telah memenuhi syarat uji validitas.
d. Hasil Uji Validitas untuk Act Experience
Tabel 4.4. Analisis Uji Validitas Act Experience
Pernyataan r hitung r tabel Signifikansi Keterangan Tanggapan orang lain ketika saya
membeli dan mengkonsumsi roti di BreadTalk
0.455 0.374 0.012 Signifikan
Sumber: Data Primer, diolah
Selanjutnya, pada tabel 4.4. dapat dilihat hasil uji validitas variabel Act
Experience, yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel yang
telah diuji memiliki nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif dan memiliki nilai
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan 5%), sehingga dapat
dikatakan semua indikator variabel dinyatakan valid dan telah memenuhi syarat
uji validitas.
e. Hasil Uji Validitas untuk Relate Experience
Tabel 4.5. Analisis Uji Validitas Relate Experience
Pernyataan r hitung r tabel Signifikansi Keterangan Tanggapan orang lain ketika saya
membeli dan mengkonsumsi roti di BreadTalk
0.698 0.374 0.000 Signifikan
Tanggapan orang lain ketika saya membeli dan mengkonsumsi roti di BreadTalk
0.553 0.374 0.002 Signifikan
Sumber: Data Primer, diolah
Dan pada tabel 4.5. dapat dilihat hasil uji validitas variabel Relate Experience, yang menunjukkan bahwa masing-masing indikator variabel yang telah diuji memiliki nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif dan memiliki nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan 5%), sehingga dapat dikatakan semua indikator variabel dinyatakan valid dan telah memenuhi syarat uji validitas.
4.1.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena memusatkan perhatian pada masalah konsistensi dan lebih memperhatikan pada masalah ketepatan. Langkah dalam menguji reliabilitas adalah dengan melihat nilai cronbach alpha-nya. Jika nilai cronbach alpha di atas 0,7 maka variabel tersebut dikatakan reliabel. Dari hasil perhitungan reabilitas (lampiran 8 halaman 101) menunjukkan nilai hasil reliabilitas masing-masing kondisi adalah 0,806 (nilai cronbach alpha), maka dari hasil ini dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa semua variabel pada kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
4.2. Analisis Profil Responden
Setelah melakukan penelitian maka dapat diketahui profil dari 350
responden yang dipilih oleh penulis. Dan pada bagian ini menjelaskan tentang
profil dari 350 responden tersebut bila dilihat dari segi demografis dan
karakteristik umum lainya antara lain jenis kelamin, status pekerjaan, pendapatan
responden tiap bulan, pembelian yang dilakukan responden pada gerai roti
BreadTalk satu bulan terakhir, rata-rata uang yang dikeluarkan responden setiap melakukan pembelian dan motivasi dalam melakukan pembelian roti BreadTalk.
Tabel 4.6. Profil Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase Perempuan 187 53.4
Laki-laki 163 46.6
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat diketahui bahwa dari segi demografisnya, prosentase terbesar pengunjung gerai roti BreadTalk dari 350 responden pada penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53,4% (187 orang), dan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 46,6% (163 orang).
Tabel 4.7. Profil Status Responden
Status Jumlah Prosentase
Bekerja (Wiraswasta,Pegawai
Negeri,Pegawai Swasta,Profesional) 199 56.8
Pelajar/Mahasiswa 111 31.7
Ibu rumah tangga 35 10.0
Lain – lain 5 1.5
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Pada tabel 4.7. di atas menunjukkan bahwa dari segi demografisnya,
paling banyak adalah responden yang sudah bekerja (wiraswasta, pegawai negeri,
pegawai swasta, profesional) sebanyak 56.8% (199 orang) yang membeli roti pada
gerai roti BreadTalk. Hal ini berarti dari 350 responden pada penelitian ini yang
membeli roti pada gerai BreadTalk adalah yang sudah bekerja (wiraswasta,
pegawai negeri, pegawai swasta, profesional).
Tabel 4.8. Profil Pendapatan Responden Tiap Bulan
Pendapatan Tiap Bulan Jumlah Prosentase 1.000.000 - 1.999.999 139 39.7 2.000.000 - 2.999.999 101 28.9 3.000.000 - 3.999.999 60 17.1 4.000.000 - 4.999.999 29 8.3
>= 5.000.000 21 6.0
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Berdasarkan hasil tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa bila dilihat dari segi demografisnya, dari 350 responden yang penulis pilih dalam penelitian ini, sebagian besar pendapatan responden gerai roti BreadTalk tiap bulan antara Rp.1.000.000,- sampai Rp.1.999.999,- sebanyak 39,7% (139 orang). Hal ini berarti dari 350 responden pada penelitian ini lebih banyak yang memiliki pendapatan antara Rp.1.000.000,- sampai Rp.1.999.999,- tiap bulan.
Sumber: Data Primer, diolah
Selanjutnya, dari hasil tabel 4.9. di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 350 responden BreadTalk pada penelitian ini paling banyak adalah responden yang melakukan pembelian di BreadTalk adalah sebanyak 2-3 kali sebesar 61,1%
(214 orang).
Tabel 4.9. Profil Pembelian Roti BreadTalk Satu Bulan Terakhir
Frekuensi
Pembelian Jumlah Prosentase 2 - 3 kali 214 61.1 3 - 4 kali 87 24.9 4- 5 kali 29 8.3
> 5 kali 20 5.7
Total 350 100.0
Tabel 4.10. Profil Rata-Rata Uang yang Dikeluarkan Tiap Beli Roti BreadTalk
Uang yang Dikeluarkan Jumlah Prosentase Rp. 20.000 - Rp. 30.000 148 42.3 Rp. 10.000 - Rp. 20.000 142 40.6 Rp. 30.000 - Rp. 40.000 36 10.3
> Rp. 40.000 24 6.9
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 350 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah responden dengan rata-rata uang yang dikeluarkan setiap membeli roti BreadTalk antara sebesar Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,- dan antara Rp.10.000,- sampai Rp.20.000,-, karena memiliki jumlah yang seimbang yakni antara Rp.20.000,- sampai Rp.30.000,- sebanyak 42.3%
(148 orang) dan antara Rp.10.000,- sampai Rp.20.000,- sebanyak 40.6% (142 orang). Hal ini berarti bahwa konsumen mengeluarkan uang rata-rata Rp.10.000,- sampai Rp.30.000,-.
Tabel 4.11. Profil Butik Roti yang Dipilih Responden Selain BreadTalk
Butik Roti Jumlah Prosentase J.Co Donuts & Coffee 145 41.4
BreadLife 107 30.6
Jesslyn K Cakes 54 15.4
Barby's 32 9.1
Lain – lain
(Igors,Holland) 12 3.4
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Bila dilihat dari hasil tabel 4.11. di atas, dapat diketahui bahwa dari 350
responden yang penulis pilih pada penelitian ini, selain di BreadTalk responden
terbiasa membeli roti di J.Co Donuts & Coffee sebesar 41,4% (145 orang). Hal
ini berarti pada penelitian ini responden selain di BreadTalk biasanya juga
membeli roti di J.Co Donuts & Coffee.
Tabel 4.12. Profil Motivasi Responden Dalam Membeli Roti BreadTalk
Motivasi Jumlah Prosentase Tidak Direncanakan
sebelumnya (ketika jalan-jalan) 245 70.7 Sudah rutin atau kebiasaan beli
roti BreadTalk 52 14.9
Direncanakan sebelumnya 48 13.7
Lain – lain 5 1.4
Total 350 100.0
Sumber: Data Primer, diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 350 responden pada penelitian ini terlihat motivasi responden tertinggi dalam membeli roti di gerai BreadTalk adalah tidak direncanakan sebelumnya (ketika jalan-jalan) sebanyak 70,0% (245 orang). Hal ini berarti responden tidak memiliki rencana sebelumnya (ketika jalan-jalan) dalam melakukan pembelian roti pada gerai BreadTalk.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa profil demografis dari responden dalam penelitian ini adalah lebih didominasi oleh responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53,4% (187 orang), dan sisanya adalah responden laki-laki sebanyak 46,6% (163 orang) dengan rata-rata pendapatan antara Rp.1.000.000,- sampai Rp.1.999.999,- tiap bulannya. Dan responden lebih sering berbelanja roti pada gerai BreadTalk sebanyak 2-3 kali dalam satu bulan terakhir ini dengan mengeluarkan uang rata-rata Rp.10.000,- sampai Rp.30.000,- setiap pembelian. Selain itu dari 350 responden yang penulis pilih dalam penelitian ini lebih banyak memiliki motivasi yang tidak direncanakan sebelumnya (ketika jalan-jalan) dalam melakukan pembelian roti pada gerai BreadTalk dan selain di BreadTalk responden biasanya memilih J.Co Donuts &
Coffee sebagai alternatif pilihan untuk berbelanja roti.
Bagian selanjutnya adalah analisis dan pembahasan mengenai statistik
deskriptif responden, yakni:
4.3. Analisis Statistik Deskriptif Responden
Tabel 4.13. Analisis Statistik Deskriptif Responden
Mean SDV
Variabel Sense Experience
Daya Tarik Tata Ruang BreadTalk 5.33 1.248
Daya Tarik Desain Peralatan BreadTalk 5.13 1.141
Kebersihan Ruang dan Peralatan BreadTalk 5.39 1.361 Kekhasan Seragam Staf BreadTalk 4.66 1.278
Daya Tarik Storyboard BreadTalk 4.93 1.230 Keunikan Bentuk Roti BreadTalk 5.07 1.175 Keramahan Intonasi Suara Pelayan BreadTalk 5.48 1.122
Tekstur Roti BreadTalk 5.39 1.208
Kenikmatan Cita Rasa BreadTalk 5.83 1.205 Kemampuan BreadTalk menyajikan roti Fresh From the Oven 5.70 1.130 Daya Tarik Konsep Open Kitchen BreadTalk 4.96 1.235
Keharuman Aroma Roti BreadTalk 5.89 1.258
Rata-Rata Keseluruhan Variabel Sense Experience 5.31 1.215 Variabel Feel Experience
Ketertarikan untuk Membeli dengan adanya Konsep open kitchen 5.13 1.287 Variabel Think Experience
Keunikan Pemberian Nama BreadTalk 5.33 1.253
Kesesuaian Harga Dengan Kualitas yang Didapat 5.47 1.353 Rata-Rata Keselurahan Variabel Think Experience 5.40 1.303 Variabel Act Experience
Tanggapan orang lain saat membeli roti di BreadTalk 4.73 1.368 Variabel Relate Experience
Kemampuan BreadTalk Mencerminkan Gaya Hidup Sosial Menengah 5.08 1.322 Keinginan Merekomendasian BreadTalk kepada orang lain 4.87 1.569
Rata-Rata Keseluruhan Variabel Relate Experience 4.97 1.445