• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SOSIO AGRI PAPUA VOL 3 NO 2 DESEMBER 2014 STRATEGI PEMASARAN KEDELAI DI KOTA MANOKWARI SOYBEAN MARKETING STRATEGY IN THE MANOKWARI CITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL SOSIO AGRI PAPUA VOL 3 NO 2 DESEMBER 2014 STRATEGI PEMASARAN KEDELAI DI KOTA MANOKWARI SOYBEAN MARKETING STRATEGY IN THE MANOKWARI CITY"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 128 STRATEGI PEMASARAN KEDELAI DI KOTA MANOKWARI

SOYBEAN MARKETING STRATEGY IN THE MANOKWARI CITY

Anang kurniawan1), Yunus Abdullah2), Saut Simanungkalit3) ABSTRACT

This study was conducted to determine determine the marketing strategies used by employers soybean imports in the city of Manokwari. There are also other things to be extracted is the price of soybeans at the time of purchase, how employers promote soybean and to determine the total volume of imported soybeans. This research was conducted in the district of Manokwari start of December 6, 2013 to February 7, 2014. Methods used descriptive case study technique. These results indicate that the marketing strategies used by both companies this is a strategy in which the price when buying in large quantities of consumer got a discounted price.

Other results obtained in this study are from year to year soybean prices have increased in line with the relative price of the dollar. There is also the price at time of purchase in the amount of Rp. 8,000 per kg, the importer sold it for Rp. 9,000 per Kg way companies promote their goods are not too complicated simply put a banner in front of his shop and or private radio. Famous for its business customers tell langgananya that other consumers. Soybeans are sold in a single transaction, could serve 99% of the volume of soybean imports.

Keyword : Marketing Strategy, Price, Promotion, Customer PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi Indonesia yang tidak stabil memberikan pengaruh sangat besar bagi dunia usaha, sehingga setiap perusahaan dihadapkan pada ketidak pastian. Hal ini merupkan suatu tantangan bagi pihak manajemen perusahaan, suatu tantangan untuk mengambil suatu keputusan dan kebijakan yang tepat.

Isu krisis kedelai menjadi penting karena sumber protein nabati yang besar merupakan salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Departemen Kesehatan bahwa gizi yang dikandung oleh biji kedelai sangat tinggi, terutama proteinnya (=35-38%) yaitu hampir mendekati protein susu sapi (Handayani et al, 2010). Kedelai juga menjadi bahan dasar pembuatan tahu dan tempe, yaitu salah satu makanan yang digemari oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Padahal, dengan berkurangnya pasokan kedelai, para pengrajin tahu dan tempe kehilangan penghasilan sebesar tiga juta rupiah tiap bulannya, atau sama dengan kehilangan keuntungan sebesar enam puluh juta rupiah per bulan (Tempo, 2012).

Tabel 1. Jumlah produksi nasional tahun 2002 – 2011

No Tahun Jumlah Produksi (Ton)

1 2002 673.056

2 2003 671.600

3 2004 723.483

4 2005 808.353

5 2006 747.611

6 2007 592.534

7 2008 775.710

8 2009 974.512

9 2010 907.031

10 2011 851.286

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012

Dilihat dari jumlah produksi kedelai Indonesia dari tahun ke tahun cenderung terlihat statis dan tidak ada tanda-tanda bahwa Indonesia akan swasembada kedelai.

Dengan melihat tabel diatas, dari tahun 2002 jumlah produksi kedelai Indonesia masih sangat rendah karena masih sangat jauh dari kebutuhan rata-rata kedelai nasional.

Lemahnya produksi Indonesia terhadap bahan pangan tersebut menyebabkan Negara ini terus mengimpor kedelai sebagian besar dari Negara Amerika Serikat lalu sisanya dari Brazil dan Cina.

(2)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 129 Tabel 2. Jumlah impor nasional tahun 2002 –

2011

No Tahun Jumlah Produksi (Ton)

1 2002 1.370.778

2 2003 1.140.000

3 2004 1.350.000

4 2005 1.110.292

5 2006 1.143.785

6 2007 1.089.898

7 2008 1.200.000

8 2009 1.300.000

9 2010 1.700.000

10 2011 2.087.986

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2012

Melihat ketidakseimbangan antara kebutuhan dan hasil produksi nasional, maka impor dijadikan jalan untuk pemerintah dalam memenuhi permintaan kedelai nasional. Alasannya adalah karena harga kedelai impor lebih murah dan pasokan kedelai impor lebih menjamin dibandingkan dengan kedelai lokal (Haliza, 2010).

Tidak berbeda jauh dengan kedaan pertumbuhan produksi kedelai nasional. Pertumbuhan produksi kedelai di manokwari juga tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Dimana tergambar pada tabel berikut.

Tabel 3. Jumlah produksi kedelai Manokwari tahun 2008 - 2012

Permintaan produk – produk olahan hasil kedelai di Manokwari yang semakin bertambah seiring pertumbuhan penduduk Manowari menyebabkan pasokan kedelai local tidak mencukupi. Produksi kedelai lokal yang tidak stabil menyebabkan para pengerajin tahu dan tempe memilih produk kedelai impor yang produknya slalu tersedia.

Adapun resiko dari produk impor yaitu produknya rentan rusak, sehingga perlu penanganan khusus agar kedelai tetap dalam kondisi baik sampai dikonsumen.

Kondisi yang demikian ini menarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Strategi Pemasaran Kedelai di Kabupaten Manokwari”.

Manfaat dari penelitian ini, adalah Sebagai bahan masukkan dan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan dan dapat diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dalam rangka perkembangan permintaan kedelai di Kabupaten Manokwari.

Sehingga menjadi bahan perbandingan dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat, dengan apa yang menjadi realita.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di kota Manokwari. Lokasi penelitian ditentukan secara senganja (purposive) kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, mulai dari tanggal 6 desember 2013 sampai 7 februari 2014.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik studi kasus.

Subjek kajianya adalah importir kedelai.

Subjek penelitian adalah para importir kedelai yang ada di Kota Manokwari. Metode pengambilan contoh dilakukan dengan sensus, yakni 2 importir kedelai di Kota Manokwari, yaitu UD Permata Indah dan UD Makmur Perkasa.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data skunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara langsung keresponden berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan serta pengamatan di lapangan. Sedangkan data skunder diperoleh dari dinas PERINDAKOP serta instansi yang terkait dalam penelitian ini.

Data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis secara tabulasi dan statistik. Untuk mengenalisa menggunakan metode sebagai berikut :

Untuk menganalisa sejauh mana kegiatan pemasaran dalam analisis market share digunakan rumus :

Market Share =

Total Penjualan

Perusahaan x 100

% Total Pejualan Industri Sejenis No Tahun Jumlah Produksi (ton)

1 2008 1.177

2 2009 1.398

3 2010 1.071

4 2011 1.063

5 2012 137

Sumber: BPS Manokwari, 2012

(3)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 130 HASILDAN PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

Latar Belakang Makmur Perkasa:

Makmur Perkasa didirikan pada tanggal 08 Mei 1996 oleh seorang yang bernama Mariani lahir pada tanggal 27 Juli 1970, dengan modal yang seadanya dia tetap mengupayakan untuk berdirinya Makmur Perkasa, usaha ini didirikan karena dia sendiri punya cita-cita ingin mempunyai usaha dagang yang besar dan bisa mensejaterahkan keluarganya.

Visi:

Unggul dalam Kualitas Misi:

• Menjadi perusahaan perdangan yang professional dan berdaya saing tinggi.

• Memberikan kesempatan pekerjaan kepada berbagai lapisan masyarakat yang belum mempunyai kerja.

Lokasi dan Fasilitas Produk

Usaha CV Makmur Perkasa berada di Sowi VI. Lokasi ini sangat strategis karena berada dijalan Utama dan dekat dengan pemukiman penduduk. Fasilitas yang di miliki adalah 15 unit komputer 3 unit gudang, 2 unit mobil truk dan 7 unit mobil box yang siap mendistribusikan dan mengantar beberapa kebutuhan pokok ke sejumlah tokoh-tokoh besar yang ada di Manokwari.

Macam Produk

CV. Makmur Perkasa menyediakan berbagaimacam bahan pokok dan kebutuhan masyarakat sehari-hari pada umumnya.

Sumber Barang

Barang-barang yang disediakan berasal dari pulau jawa tepatnya di Surabaya.

Sumber Daya Manusia

CV. Makmur Perkasa memiliki 68 karyawan yang masing-masing memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Dimana pembagian tugasnya adalah sebagai berikut :

15 orang sebagai admin atau disebut juga Accounting Departmen, departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalah gunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.

6 orang sebagai superviser, departemen yang bertugas sebagai pengawasan dan pengendalian kinerja para karyawan, agar para karyarwan bekerja sesuai dengan tugasnya

8 orang sebagai sales, departemen yang bertugas mempromosikan produk sehingga dapat menarik konseumen baru, dengan adanya sales pihak manajemen berharap dapat meningkatkan penjualan.

4 orang sebagai gudang, departemen ini bertugas mencatak barang-barang yang ada di gudang.

5 orang sebagai pelaksana gudang, departemen ini bertugas sebagai mencatat barang-barang yang keluar masuk dari gudang.

30 anak buah, departemen ini bertugas untuk membantu pengiriman barang serta kerja kasar lainya misalnya angkat barang.

Bila digambarkan susunan oraganisasinya akan tampak seperti berikut :

Gambar 4. Susunan organisasi CV. Makmur Perkasa

Pemilik

Manajemen keuangan

Admin

Manajemen personalia

superviser

Karyawan

Manajemen pemasaran

Sales

Manajemen Logistisk

Pergudangan Pelakasana gudang

(4)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 131 Perkembangan pelanggan

Pelanggan merupan koseumen tetap yang membeli produk secara kontinu dan berkelanjutan adapun data perkembangan pelanggan dari CV makmur perkasa dari tahun ke tahunnya adalah sebagai berikut : Tabel 8. Data perkembangan pelanggan dari

tahun 2008-2013

TAHUN JUMLAH

PELANGGAN

2008 5

2009 7

2010 9

2011 14

2012 19

2013 20

Sumber : Data Primer, 2013

Dari data diatas telihat bahwa setiap tahunnya jumalah perkembangan pelanggan CV. Makmur perkasa mengalami perkembangan tiap tahunya. Terlihat pada tahun 2012 terjadi lonjakan yang cukup tinggi hal ini dikarenakan semakin banyaknya pengrajin tahun dan tempe di Manokwari.

Kegiatan usaha

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh CV Makmur Perkasa adalah penjulaan berbagai macam hasil bumi dan bahan makanan salah satunya adalah kedelai impor yang didatangkan dari Surabaya. Pemasaran yang dilakukanolehCV Makmur Perkasa sudah sudah menjangkau hamper semua wilayah yang ada di kabupaten manokwari diantaranya yaitu : Ransiki dan SP.

Penjualan

Penjualan CV Makmur Perkasa dari tahun ketahun mengalami peningkatan untuk lebih jelasnya perhatikan data berikut : Tabel 9. Data penjualan CV. Makmur

Perkasa tahun 2008-2013 No Tahun Penjualan (ton)

1 2008 1562

2 2009 2330

3 2010 650

4 2011 3300

5 2012 5627

6 2013 3086

Sumber : Data Primer, 2013

Dari data diatas terlihat bahwa perkembangan penjualan kedelai CV Makmur Perkasa berfluktuasi dari tahun ketahunya, namun yang perlu di perhatikan yaitu pada awal tahun 2011 penjualan kedelai CV Makmur perkasa mengalami kenaikan yang cukup signifikan dimana hal ini dikarenakan perkembangan pengerajin tempe yang ada di Manokwari mulai banyak.

Tahun 2012 adalah puncak dari penjualan, dimana CV Makmur Perkasa mampu menjual sebanyak 5627 ton/tahun.

Tahun berikutnya yaitu 2013 mengalami penurunan yaitu mampu menjual sebanyak 3086 ton/tahunya, hal iini dikarenakan meningkatnya harga kedelai impor sehingga importir hanya mampu memdatangkan kedelai sebanyak itu.

Ada pun grafik dari penjualan CV. Makmur Perkasa adalah sebagai berikut :

Gambar 5. Penjualan kedelai CV Makmur Perkasa tahun 2008-2013

0 2000 4000 6000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Penjualan Kedelai

permintaan liner

(5)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 132 Latar Belakang UD Permata Indah:

Permata Indah didirikan pada tanggal 11 Agustus 2005 oleh seorang yang bernama Ardi Harianto lahir di Surabaya tepatnya tanggal 19 Mei 1981, dengan modal yang seadanya dia tetap mengupayakan untuk berdirinya Permata Indah, usaha ini didirikan karena dia sendiri punya cita-cita ingin menjadi enterprenur yang.

Visi:

• Memiliki usaha dagang yang bedaya saing

Misi:

• Mengenalkan atau mempromosikan perusahaan .ke masyarakat umum

• Memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan.

Lokasi dan Fasilitas Produk

Usaha kami berada di jalan trikora wosi. Lokasi ini sangat strategis karena berada dijalan Utama dan dekat dengan pemukiman penduduk. Fasilitas yang di miliki adalah 4 unit, 1 unit gudang, 2 unit mobil truk dan 1 unit mobil box yang siap mendistribusikan dan mengantar beberapa kebutuhan pokok ke sejumlah tokoh-tokoh besar yang ada di Manokwari.

Macam Produk

UD Permata indah menyediakan berbagaimacam bahan pokok dan kebutuhan masyarakat sehari-hari pada umumnya.

Sumber Barang

Barang-barang yang disediakan berasal dari pulau jawa tepatnya di surabaya.

Sumber Daya Manusia

UD Permata Indah memiliki 26 karyawan yang masing-masing memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. Dimana pembagian tugasnya adalah sebagai berikut :

4 orang sebagai admin atau disebut juga Accounting Departmen, departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalah gunaan khususnya di bidang

keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan.

2 orang sebagai superviser, departemen yang bertugas sebagai pengawasan dan pengendalian kinerja para karyawan, agar para karyarwan bekerja sesuai dengan tugasnya

2 orang sebagai sales, departemen yang bertugas mempromosikan produk sehingga dapat menarik konseumen baru, dengan adanya sales pihak manajemen berharap dapat meningkatkan penjualan.

3 orang sebagai gudang, departemen ini bertugas mencatak barang-barang yang ada di gudang serta mencatat barang- barang yang keluar masuk dari gudang . 15 anak buah, departemen ini bertugas

untuk membantu pengiriman barang serta kerja kasar lainya misalnya angkat barang.

Gambar 6. Susunan organisasi UD Permata Indah

Pemilik

Manajemen keuangan

Admin

Manajemen personalia

superviser

Karyawan

Manajemen pemasaran

Sales

Manajemen Logistisk

Pergudangan

(6)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 133 Perkembangan pelanggan

Pelanggan merupan koseumen tetap yang membeli produk secara kontinu dan berkelanjutan adapun data perkembangan pelanggan dari UD. Permata Indah dari tahun ke tahunya adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Perkembangan pelanggan UD.

Permata Indah tahun 2012-2013 Tahun Jumlah pelanggan

2012 2

2013 4

Sumber : Data primer 2013

Dari data diatas telihat bahwa jumalah perkembangan UD Permata Indah mengalami perkembangan. Meskipun pelanggan yang ada bisa di bilang belum banyak, hal ini di karenakan UD Permata Indah statusnya baru menjajaki pasar yang ada.

Kegiatan usaha

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh UD Permata Indah adalah penjulaan berbagai macam hasil bumi dan bahan makanan salah satunya adalah kedelai impor yang didatangkan dari Surabaya.

Pemasaran yang dilakukan oleh UD.

Permata Indah saat ini didominasi di wosi

dan sekitarnya. Promosi yang dilakukan sejauh ini hanya dengan mempertahankan kepercayaan dari para pelanggannya, serta promosi dari pelanggan satu ke pelanggan lainnya. Dengan begitu informasi mengenai kualitas produk hasil produksi UD. Permata Indah menyebar.

Penjualan

Penjualan UD Permata Indah dari tahun ketahun mengalami peningkatan untuk lebih jelasnya perhatikan data berikut : Tabel 11. Data penjualan UD Permata Indah tahun 2012-2013

No Tahun Penjualan

(ton)

1 2012 34

2 2013 93

Sumber : data primer 2013

Dari data diatas terlihat bahwa penjualan UD Permata Indah mengalami peningkatan dari 34 ton per tahunya menjadi 93 ton per tahunya. Diharapkan tahun ke tahunya akan semakin meningkat seiring perkembangan pengerajin tahu tempe yang ada di Manokwari. Ada pun grafik dari penjualan UD Permata Indah adalah sebagai berikut :

Gambar 7. Penjualan kedelai UD Permata Indah tahun 2012-2013

0 50 100

2012 2013

Penjualan Kedelai

permintaan

(7)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 134 Jumlah Pemintaan Kedelai di Manokwari

Kedelai merupakan salah satu bahan utama pembuatan tahu dan tempe sehingga

permintaan kedelai meningkat dari tahun ke tahunnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :

Tabel 12. Pertumbuhan permintaan kedelai di kota manokwari provinsi papua barat tahun 2008-2013

Tahun Jumlah Permintan

(ton) Naik/Turun Tingkat Pertumbuhan

(%)

2008 2582

2009 3530 948 26.9

2010 960 2570 267.7

2011 4600 3640 79.1

2012 6421 1821 28.4

2013 4049 2372 58.6

Total 22142 460.6

Sumber : DISPERINDAK, 2013

Pada dasanya permintaan kedelai cenderung mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 92.1%. Permintaan kedelai yang tinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 6.421 ton dan permintaan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 960 ton. Tingginya permintaan kedelai pada tahun 2010 disebabkan karena pada waktu itu perkembangan usaha tempe dan tahu di

manokwari sangat banyak serta adanya produk olahan kedelai baru yang masuk ke manokwari yaitu susu kedelai. Hal inilah yang mengakibatkan permintaan kedelai naik dari 4.600 ton menjadi 6.421 ton.

Pola perkembangan permintaan kedelai di kota Manokwari dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 8. Pola Perkembangan Permintaan Kedelai Perkembangan Harga

Harga merupakan salah satu komponen yang penting dalam setiap pemasaran. Harga bisa menentukan

persaingan itu dimulai. Untuk mengetahui perkembangan harga kedelai yang ada di Manokwari perhatikan tabel berikut :

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Permintaan Kedelai

Permintaan kedelai (ton/tahun) Linear (jumlah permintan kedelai)

(8)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 135 Tabel 13. Perkembangan Harga kedelai di kota manokwari provinsi papua barat tahun 2008- 2013

Tahun Harga Kedelai Impor (kg) Harga kedelai di Manokwari (kg)

2008 7.500 8.500

2009 7.000 8.000

2010 6.500 7.500

2011 7.000 8.000

2012 7.500 8.500

2013 8.000 9.000

Sumber : Data Primer 2013

Harga kedelai impor dari tahun ketahun relatif mengalami peningkatan sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang. Hal ini dikarenakan naik turunya harga dolar terhadap nilai tukar rupiah yang naik turun juga.

Harga kedelai di Manowari di hargai oleh importir selisih 1.000 Rp/kg, walaupun tidak menutup kemungkinan ada sebagian importir lainya yang mengambil harga di atas itu. Adapun kompensasi yang ditawarkan oleh pihak importir yaitu berupa potongan harga untuk pembelian dalam jumlah tertentu.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada kedua perusahaan pengimpor kedelai yang digunakan oleh pemilik perusahaan di ukur bedasarkan 4 variabel yatu :

a) Strategi Produk

Produk yang di tawarkan adalah kedelai impor dari Surabaya. Menurut sumarni dan jhon (1998) produk yaitu setiap apa saja yang bisa di tawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Bercermin dari pengertian tersebut maka kedelai merupakan suatu produk yang dibutuhkan bagi pengusaha tahu dan tempe.

Dalam penelitian ini semakin baik penerapan strategi produk tentunya produk yang terjual akan semakin cepat. Penerapan produk pada perusahaan pengimpor kedelai didasarkan pada pelayanan yang tepat dan cepat. Namun dalam kenyataanya strategi produk belum begitu dibutuhkan untuk produk kedelai impor ini. Hal ini dikarenakan kedeleai merupakan bahan utama pembuatan tahu dan tempe dan

merupakan prosuk yang tidak bisa di subtitusikan dengan produk lain sebagai bahan baku tahu dan tempe.

b) Strategi Harga

Dalam penelitian ini harga adalah jumlah yang harus dibayarkan oleh setiap konsumen dalam pembelian setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Menurut Stanton W dan Lamarto (1989), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuahproduk dan pelayanan yang menyertai. Dalam strategi pemasaran harga merupakan salah satu variable yang bisa mendatangkan keuntungan bagi pemilik usaha.

Dalam peneliian ini pengusaha melakukan strategi harga yaitu melalui potongan harga apabila membeli dalam jumlah yang bannyak. Misalnya untuk pembelian kedelai dalam karung, dengan berat 5 kg dengan harga Rp. 42.000 sedangkan bila membeli kedelai dengan jumlah tertentu misalnya per kilo gramnya konsumen dikenakan harga sebesar Rp. 9.000/kg-nya.

c) Strategi Tempat

Tempat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa impor kedelai berada. Dimana dalam penelitian ini alasan pemilihan lokasi perusahaan didasarkan pada dua alasan yaitu jarak perusahaan dengan jalan umum dan jarak perusahaan dengan pemukiman.

d) Startegi Promosi

Dalam penelitian ini kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak manager tidak terlalu banyak. Pihak manager hanya mempromosikan lewat radio swasta yang ada di sekitar Manokwari, spanduk yang

(9)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 136 tertera di depan tokonya atau

kantornya. Selebihnya konsumen mengetahui keberadan kedelai impor melalui teman-teman konsumenya atau bisa dibilang sesama konsumen lain yang sudah menjadi langganan di tempat tersebut.

e) Startegi penjualan secara kredit Untuk strategi ini kedua perusahaan menerapkan strategi ini dengan baik dimana ada pembeli atau perusaan biasanya lebih menyebutnya pelanggan, bias mengambil barang tanpa harus membayarnya langsung.kebijakan yang diberikan oleh kedua perusahaan ini di maksudkan agar para pelanggan terus membeli produk mereka.

f) Startegi Transportasi

Untuk strategi ini kedua perusahaan telah menerapkan strategi ini dimana ada truk-truk pengangkut ataupun mobil box yang siap mengantarkan ke wilayah pelanggan yang memesan. Strategi ini menurut pihak manajemen cukup efisien

karena pelangga cukup memesan melalui via telefon, yang kemudian barang akan dikim kelokasi yang di pesan.

Analisi market share

Dalam mengadakan perhitungan market share, maka terlebih dahulu ditetapkan rumus sebagai berikut :

Berdasarkan rumus di atas, analisa tersebut akan mempermudah mencari data behubungan denan jumlah penjualan secara keseluruhan (penjualan industri) dalam satu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu serta data penjualan perusahaan yang diteliti berdasarkan data yang dihimpun dan informasi yang di peroleh dari pengusaha importi yang ada di wilayah Manokwari.

Tabel 14. Marker Share CV Makmur perkasa tahun 2008-2013 Tahun Penjualan keseluruhan

(ton)

Penjualan perusahaan Market Share (%)

2008 2582 1562 60.5

2009 3530 2330 66.0

2010 960 650 67.7

2011 4600 3300 71.7

2012 6421 5627 87.6

2013 4049 3086 76.2

Sumber : Data Hasil Olahan, 2014

Bila diamati dari tabel diatas, maka di peroleh asumsi bahwa market share dari usaha impor kedelai ini mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang secara berturut – turut dari tahun 2008 yaitu sebesar 60,5 % dan naik secara bertahap sampai dengan tahun 2012 sebesar 87,6 %.

Pada tahun 2008 market share sebesar 60,5% hal ini menunjukkan bahwa CV Makmur Perkasa mampu mengambil konsumen sebesar 60,5% dari jumlah pasar yang ada, ini menujukan bahwa CV Makmur Perkasa belum memonopoli pasar kedelai yang ada di manokwari.

Tahun 2009 market share CV

Makmur perkasa naik menjadi 66%, berlanjut ditahun 2010 hingga puncaknya pada tahun 2012 yaitu sebesar 87,6%, dimana di tahun ini CV Makmur Perkasa berhasil memonopoli pasar kedelai yang ada di Manokwaari. Hal ini dikarenakan beberapa hal diantaranya adalah adanya importir kedelai yang sudah tidak menjalankan usahanya.

Kenaikan market share pada perusahaan ini di pengaruhi oleh beberapa hal yang diantaranya adalah :

Adanya peningkatan saluran distribusi perusahaan serta memperluas daerah pemasaran Market Share

=

Total Penjualan

Perusahaan x 100 % Total Pejualan Industri

Sejenis

(10)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 137 terutama daerah di luar kota

Manokwari misalanya di daerah SP.

Adanya peningkatan pengusaha tahu

tempe yang ada di manokwari dan sekitar wilayah Manokwari.

Tabel 15. Marker Share UD Permata Indah tahun 2012-2013 Tahun Penjualan keseluruhan

(ton)

Penjualan perusahaan Market Share (%)

2012 6421 34 0.5

2013 4049 93 2.3

Sumber : data hasil olahan 2014

Bila diamati dari tabel diatas, maka di peroleh asumsi bahwa market share dari usaha impor kedelai ini mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang secara dari tahun 2012 yaitu sebesar 0,5 % dan naik secara bertahap sampai dengan tahun 2013 sebesar 2,3 %. Walaupun nilai market share yang dimiliki UD Permata Indah relatif kecil hal ini wajar dikarenakan usahanya baru saja berjalan dan dalam masa penjajakan pasar.

Akan teteapi melihat pertumbuhan market sharenya cukup bagus yang awalnya 0,5%

naik menjadi 2,3% hal ini berarti UD Permata Indah cukup di terima di pasaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari beberapa aspek yang diamati di lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi yang digunakan kedua perusahaan ini adalah strategi dalam harga dimana bila membeli dalam jumalah banyak konsumen mendapat potongan harga, adapun hasil lain yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

a. Harga kedelai dari tahun ketahun relatif mengalami peningkatan selaras dengan harga dolar. Ada pun harga pada saat pembelian yaitu sebesar 8.000 Rp/Kg pihak importir menjualnya dengan harga 9.000 Rp/Kg

b. Cara perusahaan mempromosikan barang danganya tidak terlalu rumit hanya memasang sepanduk di depan tokonya dan lewat radio swasta selebihnya bisnisnya terkenal berkat konsumen langgananya yang menceritakan kepada konsumen lainya.

c. Kedelai yang terjual dalam satu kali transaksi, produsen atau dalam hal ini

importir bisa menghabiskan 99% dari satu kali mendatangkan kedelai tersebut.

Ada pun saran dari hasil penelitian ini adalah. Guna meningkatkan kekuatan untuk mendorong pertumbuhan CV Makmur Perkasa dan UD Permata Indah disarankan strategi pertumbuhan yang menjadi perhatian dimana hal-hal yang perlu di tingkatkan adalah:

Strategi produk yaitu dengan adanya pengemasan produk dengan pencantuman logo atau symbol dari perusahaan tersebut.

Staretegi promosi yaitu adanya promosi yang lebih baik lagi, dengan mempromosikan lewat media lain misalnya media internet yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh perusahaan lain.

Perlu dilakukan penyipanan yang baik, dimana kedelai ini agar bias bertahan lama dengan tidak mengurangi kualitas kedelai. Hal ini penting karena bila perusahaan lain dalam waktu tertentu tidak melakukan kegiatan impor, kedelai yang telah disimpan baik tadi bias dijual dengan harga yang tinggi.

(11)

Anang Kurniawan, Yunus Abdullah, Saut Simanungkalit 138 DAFTAR PUSTAKA

Haliza, Winda., Endang Purwani, dan Ridwan Tharir. 2010. Pemanfaatan kacang-kacang lokal mendukung diversifikasi pangan. Pengembangan Inovasi Pertanian, Vol.3, No. 3, T

Tempo. 2011. Pemerintah didesak untuk perbaiki distribusi pasokan kedelai.

Available at

http://www.tempo.co/read/news/2011/0 7/21/090347674/pemerintah-didesak- perbaiki-distrubusi-pasokan-kedelai accessed at [Desember 26, 2012

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, berdasarkan dengan data 34% tersebut siswa yang tidak berminat untuk berwirausaha memiliki beberapa alas an dalam diri sendiri yakni terdapat 17 siswa yang

Makalah ini bertujuan untuk mendokumentasikan toponimi yang dimunculkan pada sejumlah lagu populer sehingga dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah terkait,

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014.Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMP Negeri I Cimerak Kabupaten Pangandaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model PjBL (Project Based Learning) peserta didik mampu menjelaskan pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap

Setiap usul penelitian yang akan dibiayai oleh Dikti cq DP2M, pertama-tama harus “lulus” penilaian yang dilakukan dengan formulir penilaian usul dan penilaian biaya

Kerja Praktek (KP) merupakan salah suatu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi S1 di Fakultas Informatika, kegiatan KP dilaksanakan dengan

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, pada tanggal 03 Mei 2019 melalui wawancara dengan penanggung jawab program gizi, didapatkan bahwa anak usia toddler

Faktor ekonomi yang berkaitan dengan motivasi petani antara lain modal, penerimaan, biaya, keinginan menambah penerimaan dan rangsangan harga, merupakan unsur