• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PEMBENTUKAN WORD GRAPH KATA BENDA MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH HAIRUL SALEH"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN TEORI KNOWLEDGE GRAPH

HAIRUL SALEH

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul Analisis Pembentukan Word Graph Kata Benda Menggunakan Teori Knowledge Graph adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian tesis ini.

Bogor, 19 Agustus 2009

Hairul Saleh G551070501

(3)

Theory. Under direction of SRI NURDIATI and FARIDA HANUM.

Knowledge graph is one of many theories that can be used to describe human language. In the theory of knowledge graph, word is represented by a word graph. Nouns describe something that are usually of considerable complexity. Describing their precise meaning leads to complex word graphs. In this thesis every noun will be analyzed using Indonesian grammar. Then, the noun is represented in a word graph. The result of this research is a systematic pattern of word graph of noun. Furthermore, the systematic pattern has been tested and is used to produce a rule to construct a knowledge graph for any noun.

(4)

Teori Knowledge Graph. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan FARIDA HANUM

Teori Knowledge Graph (KG) digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia yang lebih berfokus pada aspek semantik daripada aspek sintaksis. Salah satu pemanfaatan teori KG adalah dalam analisis dokumen sehingga diperoleh intisari atau pengetahuan baru. Penerapan teori KG tersebut selama ini masih terbatas untuk dokumen berbahasa Inggris. Hal ini disebabkan penerapan teori KG berkait dengan tata bahasa alami yang mendasarinya dan dasar teori KG selama ini adalah tata bahasa Inggris.

Upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia telah dirintis dengan diadakannya beberapa penelitian. Penelitian tersebut telah dimulai dengan pembuatan rekayasa memahami teks menggunakan metode KG dalam bahasa Indonesia dengan tema sistem pendidikan nasional dan penggunaan teori KG untuk menganalisis masalah kemiskinan. Selanjutnya diadakan pula penelitian untuk mengubah kalimat sembarang menjadi kalimat efektif lalu mengubahnya ke dalam bentuk text graph dan merancang algoritme pembentukan text graph. Penelitian lainnya ditujukan untuk merancang algoritme pembentukan combined graph dan simplified graph untuk teks berbahasa Indonesia. Penelitian terakhir dalam upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia ditujukan untuk menentukan chunk indicators yang digunakan sebagai petunjuk dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam bentuk graf.

Penelitian di atas masih jauh dari memadai untuk terciptanya sebuah metode membaca dokumen berbahasa Indonesia secara otomatis dan menghasilkan informasi dalam bentuk graf. Masih banyak aspek pada struktur bahasa Indonesia yang belum dianalisis yang mengakibatkan teori KG belum dapat diterapkan dalam bahasa Indonesia sepenuhnya. Sebagai contoh belum ada aturan word graph dari jenis kata yang lebih spesifik seperti kata benda, kata kerja dan kata sifat. Juga belum ada kamus word graph dari setiap kata yang muncul dalam sembarang dokumen berbahasa Indonesia.

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis pada proses pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia dan membuat aturan pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia. Penelitian ini bermanfaat dalam membantu terciptanya kamus graf kata benda pada bahasa Indonesia sebagai konstribusi bagi usaha untuk merealisasikan tujuan jangka panjang analisis teks bahasa Indonesia secara otomatis dengan memanfaatkan teori knowledge graph.

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian menganalisis pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph (KG) dimulai dengan pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia. Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengumpulkan berbagai bahan pustaka yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu pustaka mengenai pengelompokan kata benda berdasarkan afiksasinya dan pustaka mengenai pembentukan graf kata pada knowledge graph. Selanjutnya dilakukan pembuatan contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasi kata benda. Pembuatan graf kata benda ini terbatas hanya pada kata benda yang dianggap

(5)

benda. Langkah terakhir penelitian ini adalah pengujian aturan pembentukan graf kata benda yang telah dibuat terhadap sembarang kata benda. Bila aturan tersebut belum dapat diterapkan pada kata uji maka aturan tersebut perlu diperbaiki. sehingga dapat diterapkan pada kata uji tersebut.

Dari tinjauan pustaka diketahui bahwa penurunan kata benda pada bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan afiksasi yaitu proses penambahan afiks tertentu pada kata dasar. Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya ada tiga prefiks dan satu sufiks yang dipakai untuk menurunkan kata benda, yaitu prefiks ke-, per, dan peng- serta sufiks –an. Karena prefiks dan sufiks dapat bergabung, seluruhnya ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda: (1) ke-, (2) per-, (3) peng-, (4) -an, (5) peng-an, (6) per-an dan (7) ke-an. Selain dipengaruhi oleh ketujuh macam afiksasi tersebut makna kata benda turunan juga dipengaruhi oleh kata dasar pembentuknya. Dari berbagai makna kata benda turunan inilah selanjutnya diperoleh beberapa pola pembentukan word graph kata benda.

Dari penelitian ini diperoleh dua puluh pola pembentukan word graph kata benda yang terdiri atas delapan belas pola pembentukan word graph berdasarkan afiksasi dan masing-masing sebuah pola kata benda dasar (KBD) dan kata benda turunan (KBT) yang belum dapat dimasukkan ke dalam pola yang telah terbentuk sesuai dengan makna katanya.

Kata kunci: knowledge graph, word graph, sentence graph, kata benda, word graph kata benda.

(6)

@Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik dan tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Institut Pertanian Bogor.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin Institut Pertanian Bogor.

(7)

HAIRUL SALEH

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Matematika Terapan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(8)
(9)

Nama : Hairul Saleh NRP : G551070501

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. Dra. Farida Hanum, M.Si.

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Matematika Terapan

Dr. Ir. Endar H. Nugrahani, MS Prof. Dr. Ir.Khairil Anwar Notodiputro, MS

(10)

tuk

nia kurniasih

muhammad zaki ihsani

syahid naufal ramadhan

(11)

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan takterhingga nikmat hingga selesailah sudah penulisan tesis ini. Solawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.

Penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc dan Dra. Farida Hanum, M.Si sebagai dosen pembimbing atas bimbingannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Drs. Prapto Tri Supriyo, M.Kom sebagai penguji pada ujian tesis yang telah memberikan masukan yang berharga untuk perbaikan tesis ini. Juga kepada para dosen dan karyawan Departemen Matematika IPB penulis sampaikan terima kasih atas bantuannya selama ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bahrul Hayat, Ph.D sebagai Sekretaris Jendral Departemen Agama yang telah mengupayakan beasiswa dan kesempatan kepada guru-guru madrasah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Drs.Achmad Damiri dan Dra. Hj. Makiyah, M.Pd sebagai Kepala MTsN 11 Jakatrta serta Zulkifli, S.Pd sebagai Kepala MTsN 36 Jakarta atas pengertian dan perhatiannya sewaktu penulis menempuh pendidikan pascasarjana ini.

Terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman mahasiswa S2 Matematika atas kerjasama dan bantuannya. Akhirnya terima kasih penulis sampaikan kepada istri, anak-anak dan seluruh keluarga atas pengertian, bantuan dan doanya.

Penulis siap menerima saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini yang memang masih banyak kekurangannya. Semoga Allah SWT menjadikan semua amal kita sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan balasan yang berlipat. Amin.

Bogor, 19 Agustus 2009

(12)

dari delapan bersaudara dengan ayah Juaini dan ibu Maimunah. Penulis menamatkan SDN 01 Cengkareng, SMPN 45 dan SMAN 33 di Jakarta. Melalui Proyek Perintis II tahun 1983 penulis memasuki pendidikan S1 pada Jurusan Matematika ITB dan lulus tahun 1990. Sarjana kependidikan penulis dapatkan dari STKIP Kusuma Negara Jakarta tahun 2006. Melalui beasiswa bagi guru di lingkungan Departemen Agama tahun 2007 penulis menempuh pendidikan S2 pada Program Studi Matematika Terapan IPB dan lulus tahun 2009. Kini penulis mengajar di MTsN 36 Jakarta dan beberapa perguruan tinggi serta membuka bimbingan belajar matematika “Logic”.

(13)

Halaman

DAFTAR GAMBAR ……….………... DAFTAR LAMPIRAN ………..………... 1 PENDAHULUAN ……….…………..…...….

1.1 Latar Belakang ……….………….. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…… 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ………...…………..…… 2 TINJAUAN PUSTAKA ………..…….

2.1 Kata Benda ……….….….. 2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Benda ………... 2.1.2 Kata Benda Dasar ……..………...… 2.1.3 Kata Benda Turunan ………..………….……….. …..

2.2 Graf dan Knowledge Graph ………...……….. 2.2.1 Graf ………... 2.2.2 Knowledge Graph (KG) ………. 2.2.3 Konsep ……….. 2.2.4 Word Graph ……….………... 2.2.5 Aspek-aspek Ontologi …………..………. 2.3 Pembentukan Graf Kata Benda ………….………. 3 METODE PENELITIAN ………...……… .. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ……….………. ..

4.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda ………….………….. 4.1.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda Dasar …………. 4.1.2 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- …...…….…….. 4.1.3 Afiksasi Kata Benda dengan Sufiks –an ……….. 4.1.4 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an .

4.1.5 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- dan Sufiks –an . 4.1.6 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- …...…….…….. 4.1.7 Word Graph Kata Benda yang Belum Terpolakan ……. 4.2 Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda ... 4.3 Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda ... 5 SIMPULAN DAN SARAN ……….………. DAFTAR PUSTAKA ……….……… LAMPIRAN ………. xiii xv 1 1 2 2 3 3 3 3 4 7 7 7 8 8 9 12 15 17 17 17 18 24 31 36 37 38 38 51 54 55 57

(14)

1 Contoh relasi ALI ………... 9

2 Contoh relasi CAU ………..………... 9

3 Contoh relasi EQU ………..………... 10

4 Contoh relasi SUB ……….………. 10

5 Contoh relasi DIS ………...………... 10

6 Contoh relasi ORD ………...……….. 10

7 Contoh relasi PAR ………. 11

8 Contoh relasi SKO ………. 11

9 Contoh relasi Fokus ……… 11

10 Empat relasi frame ……….…………. 12

11 Graf kata pelajar ………. 13

12 Graf kata pelaut ……… ………. 14

13 Graf kata penakut ………... 14

14 Bagan penelitian pembentukan word graph kata benda ………. 16

15 Graf kata sawah ………. ... 17

16 Word Graph Pola 1: KBD ………..………... 17

17 Graf kata penyuruh ……….. 18

18 Word Graph Pola 2: pe-KK 1 ………. 19

19 Graf kata pendorong ………...……… 19

20 Word Graph Pola 3: pe-KK 2 ………. 19

21 Graf kata pesuruh ……… 20

22 Graf kata pertanda ………. 20

23 Word Graph Pola 4: pe-KK 3 ………. 21

24 Graf kata pelaut ……….. ……….. 21

25 Word Graph Pola 5: pe-KB 1 ………. 22

26 Graf kata pemancing ………... 22

27 Word Graph Pola 6: pe-KB 2 ………. 22

28 Graf kata peramah ………….……….……….. 23

(15)

32 Graf kata makanan ……….……….……….………... 25

33 Word Graph Pola 9: KK-an ……… 25

34 Graf kata harian ……….……… 26

35 Word Graph Pola 10: KB-an . ………. 26

36 Graf kata manisan ……….………... 27

37 Word Graph Pola 11: KS-an ………. 27

38 Graf kata satuan ……….………... 28

39 Graf kata belasan ……….………... 28

40 Graf kata puluhan ……… 29

41 Graf kata dua puluhan .……….……….……….………… 29

42 Graf kata belasan tahun .……….………... 30

43 Word Graph Pola 12: KBil ……….. 30

44 Graf kata pemindahan ……….………... 31

45 Word Graph Pola 13: pe-KK-an 1 ………. 32

46 Graf kata perpindahan ...……….……… 32

47 Word Graph Pola 14: pe-KK-an 2 ………. 33

48 Graf kata perbukuan ...……….………... 33

49 Word Graph Pola 15: pe-KB-an 1 ……….. 34

50 Graf kata pembukuan ...……….……… 34

51 Word Graph Pola 16: pe-KB-an 2 ……….. 35

52 Graf kata penyuburan ……….………... 35

53 Word Graph Pola 17: pe-KS-an ... ……….. 36

54 Graf kata kesuburan ……….………... 36

55 Word Graph Pola 18: ke-KD-an .. ……….. 37

56 Graf kata kekasih …. ……….………... 37

57 Word Graph Pola 19: ke-KD ………. 38

58 Word Graph Pola 20: KBT ……….. 38

59 Diagram alir pembentukan word graph kata benda ………... 51

60 Graf kata pembajakan berdasarkan skenario ……….. 52

(16)
(17)

1 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 1 ………. 58

2 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 2. ……..……….. 59

3 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK 3 . ……….. 60

4 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 1 ....………….………… 60

5 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB 2 ....………….………… 60

6 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 1 ....………….………… 60

7 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS 2 ....………….………… 61

8 Daftar kata benda yang termasuk pola KK-an ……….. 61

9 Daftar kata benda yang termasuk pola KB-an ..……… 62

10 Daftar kata benda yang termasuk pola KBil …..……….….. 62

11 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 1 ...………. 62

12 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KK-an 2 ……… 63

13 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 1……… 64

14 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 2.………... 64

15 Daftar kata benda yang termasuk pola pe-KS-an .………. 64

16 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD-an .………. 65

17 Daftar kata benda yang termasuk pola ke-KD …. .………. 65

(18)

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu pemanfaatan teori knowledge graph (KG) adalah dalam analisis dokumen sehingga diperoleh intisari atau pengetahuan baru. Penerapan teori KG tersebut selama ini masih terbatas untuk dokumen berbahasa Inggris. Hal ini disebabkan penerapan teori KG berkait dengan tata bahasa alami yang mendasarinya dan dasar teori KG selama ini adalah tata bahasa Inggris.

Untuk penerapan teori KG pada bahasa alami selain bahasa Inggris seperti bahasa Jepang, Cina atau Bahasa Indonesia diperlukan analisis teori KG terhadap struktur bahasa yang bersangkutan. Hal ini diperlukan karena setiap bahasa alami memiliki struktur bahasa yang tidak persis sama dengan struktur bahasa Inggris.

Upaya penerapan teori KG pada bahasa Indonesia telah dirintis oleh Sri Nurdiati dan beberapa mahasiswa di bawah bimbingannya. Hulliyah (2007) memulai dengan membuat rekayasa memahami teks menggunakan metode KG dalam bahasa Indonesia dengan tema sistem pendidikan nasional. Ikhwati (2007) mencoba menggunakan teori KG untuk menganalisis masalah kemiskinan. Selanjutnya Berri (2008) mengubah kalimat sembarang menjadi kalimat efektif lalu mengubahnya ke dalam bentuk text graph dan merancang algoritme pembentukan text graph. Wulandari (2008) merancang algoritme pembentukan combined graph dan simplified graph untuk teks berbahasa Indonesia dan Rusiyamti (2008) menentukan chunk indicators yang digunakan sebagai petunjuk dalam menganalisis teks berbahasa Indonesia yang akan ditampilkan dalam bentuk graf.

Penelitian di atas masih jauh dari memadai untuk terciptanya sebuah metode membaca dokumen berbahasa Indonesia secara otomatis dan menghasilkan informasi dalam bentuk graf. Masih banyak aspek pada struktur bahasa Indonesia yang belum dianalisis yang mengakibatkan teori KG belum dapat diterapkan dalam bahasa Indonesia sepenuhnya. Sebagai contoh belum ada aturan word graph dari jenis kata yang lebih spesifik seperti kata benda, kata kerja dan kata sifat. Juga belum ada kamus word graph dari setiap kata yang muncul dalam sembarang dokumen berbahasa Indonesia.

(19)

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. melakukan analisis pada proses pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia,

2. membuat aturan pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia, 3. melakukan pengujian terhadap aturan pembentukan word graph kata benda

pada bahasa Indonesia.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dalam membantu terciptanya kamus graf kata benda pada bahasa Indonesia sebagai konstribusi bagi usaha untuk merealisasikan tujuan jangka panjang analisis teks bahasa Indonesia secara otomatis dengan memanfaatkan teori knowledge graph.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Karena kata benda pada bahasa Indonesia sangat banyak maka dalam penelitian ini kata benda yang dibahas diutamakan pada kata benda yang berhubungan dengan bidang pertanian.

(20)

2 TINJAUAN PUSTAKA

Ada dua masalah yang menjadi tinjauan dalam menganalisis pembentukan kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph. Pertama, masalah aturan pembentukan kata benda pada bahasa Indonesia dan kedua, masalah pembentukan graf kata benda menggunakan teori knowledge graph.

2.1 Kata Benda

2.1.1 Batasan dan Ciri Kata Benda

Kata benda adalah segala macam kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat (Keraf 1984). Kata benda dapat dilihat dari tiga segi, yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis, kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Dengan demikian, kata seperti guru, kucing, meja, dan kebangsaan adalah kata benda. Dari segi sintaksisnya, kata benda mempunyai ciri-ciri tertentu:

1. Dalam kalimat yang predikatnya kata kerja, kata benda cenderung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.

2. Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarnya ialah bukan.

3. Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata keterangan, baik secara langsung maupun dengan diantarai oleh kata yang.

Dari segi bentuknya, kata benda terdiri atas dua macam, yakni (1) kata benda yang berbentuk kata dasar dan (2) kata benda turunan (Alwi et al. 2003).

2.1.2 Kata Benda Dasar

Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem. Kata benda dasar dapat dibagi menjadi dua yaitu kata benda dasar umum dan kata benda dasar khusus (Alwi et al. 2003).

Beberapa acuan ciri semantik kata benda dasar umum: 1. tempat, contohnya meja, kursi

(21)

3. alat melakukan perbuatan, contohnya pisau, tongkat 4. cara melakukan perbuatan, contohnya kesatria, hukum

Kata benda dasar khusus memiliki beberapa acuan fitur semantik, misalnya: 1. tempat, contohnya atas, dalam, bawah

2. nama geografis, contohnya Jakarta, Bogor 3. idiomatis, contohnya butir, batang

4. nama diri orang, contohnya Hairul, Saleh 5. nama hari, contohnya Minggu, Jumat

2.1.3 Kata Benda Turunan

Kata benda turunan adalah kata benda yang terbentuk dari kata benda dasar. Penurunan kata benda dapat dilakukan dengan afiksasi yaitu proses penambahan afiks tertentu pada kata dasar.

Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya ada tiga prefiks dan satu sufiks yang dipakai untuk menurunkan kata benda, yaitu prefiks ke-, per, dan peng- serta sufiks –an. Karena prefiks dan sufiks dapat bergabung, seluruhnya ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda: (1) ke-, (2) per-, (3) peng-, (4) -an, (5) peng-an, (6) per-an dan (7) ke-an. Di bawah ini diberikan uraian singkat dan contoh dari ketujuh afiksasi tersebut (Alwi et al. 2003).

 

2.1.3.1 Afiksasi Kata Benda dengan ke-

Tidak banyak kata benda yang diturunkan dengan prefix ke-. Yang dapat disebutkan ialah ketua, kehendak, kekasih, dan kerangka. Prefix ke- menyatakan orang atau sesuatu yang di.…, dengan titik-titik diisi dengan kata kerja pasif. Contoh, ketua berarti orang yang dituakan.

2.1.3.2 Afiksasi Kata Benda dengan per-

Prefiks per- mempunyai tiga alomorf, yakni pel-, per-, dan pe-. Kata benda yang diturunkan dengan pel- hanya pada satu kata dasar, yakni ajar yang menurunkan kata pelajar. Kata benda yang diturunkan dengan per- berkaitan erat dengan kata kerja berafiks ber- dan jumlahnya sangat terbatas: pertapa, persegi,

(22)

pertanda dan perlambang. Kata benda yang berkaitan dengan kata kerja berafiks ber- tetapi muncul dengan bentuk pe- , misalnya petani, petinju, pedagang dan pejuang.

2.1.3.3 Afiksasi Kata Benda dengan peng-

Prefiks peng- mempunyai enam alomorf, yakni pem-, pen-, peny-, pe-, peng-, dan peng-. Sumber untuk penurunan kata benda ini adalah kata kerja atau kata sifat. Arti yang umum bagi kata benda dengan peng- ialah:

(a) Orang atau hal yang melakukan perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja. Contoh, pembeli berarti orang yang membeli.

(b) Orang yang pekerjaannya melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, penanam berarti orang yang pekerjaannya menanam. (c) Orang yang memiliki sifat yang dinyatakan oleh kata sifat.

Contoh, pemarah berarti orang yang sifatnya mudah marah.

(d) Alat untuk melakukan atau orang yang melakukan perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, penyubur berarti alat untuk atau orang yang menyuburkan.

Karena pe- merupakan alomorf dari peng- dan alomorf dari per- maka perlu benar-benar diketahui apakah bentuk pe- merupakan alomorf peng- atau alomorf per-. Contoh pe- alomorf per-: petani, pedagang, peladang yang berasal dari bertani, berdagang, dan berladang. Contoh pe- alomorf peng-: perawat, pelatih, pemilih yang berasal dari merawat, melatih, dan memilih.

Selain didasarkan atas analogi bentuk yang telah ada, bentuk baru juga ditopang oleh perkembangan pada aspek lain terutama kata kerja. Bentuk yang semula terbatas dan tidak memiliki kontras makna ini lalu berkembang sehingga terbentuklah kontras. Contoh, penyuruh berarti yang menyuruh sedangkan pesuruh berarti yang disuruh. Contoh lainnya adalah penatar dengan petatar dan penyuluh dan pesuluh.

(23)

2.1.3.4 Afiksasi Kata Benda dengan -an

Kata benda dengan sufiks –an umumnya diturunkan dari sumber kata kerja walaupun kata dasarnya adalah kelas kata lain. Kata asinan, misalnya, diturunkan dari sumber kata kerja mengasinkan walaupun kata dasarnya adalah kata sifat asin.

Arti yang umum bagi kata benda dengan sufiks -an ialah: (a) Hasil tindakan, atau sesuatu yang dinyatakan oleh kata kerja.

Contoh, anjuran berarti hasil menganjurkan atau sesuatu yang dianjurkan (b) Berkaitan dengan makna lokasi

Contoh, tepian berarti tempat menepi.

(c) Mengacu pada waktu berkala. Contoh: harian, mingguan, bulanan. (d) Kumpulan dari kata benda

Contoh, sayuran berarti berbagai sayur.

2.1.3.5 Afiksasi Kata Benda dengan peng-an

Kata benda dengan peng-an mempunyai beberapa alomorf: peng-an, pen-an, pem-pen-an, penge-pen-an, peny-pen-an, dan pe-an. Kata benda dengan peng-an umumnya diturunkan dari kata kerja transitif dengan meng- bukan dari kata kerja taktransitif. Kata penyatuan, misalnya, diturunkan dari kata kerja transitif menyatukan bukan dari kata kerja taktransitif bersatu.

Arti yang umum bagi kata benda dengan peng-an ialah: (a) Perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja

Contoh, penyiraman berarti perbuatan menyiram. (b) Hasil perbuatan

Contoh, pengakuan berarti hasil perbuatan mengakui.

(c) Bermakna unik sehingga harus ditentukan sendiri-sendiri, yang belum tentu berkaitan dengan kata kerjanya.

Contoh, pendirian berarti perbuatan mendirikan/pendapat yang dinyatakan.

2.1.3.6 Afiksasi Kata Benda dengan per-an

  Makna umum kata benda dengan per-an adalah: (a) Hal, keadaan, atau hasil yang dinyatakan oleh kata kerja

(24)

Contoh, pergerakan berarti hal/keadaan bergerak. (b) Perbuatan yang dinyatakan oleh kata kerja

Contoh, pertanian berarti perbuatan bertani. (c) Hal yang berkaitan dengan kata dasar

Contoh, perikanan berarti hal yang berkaitan dengan ikan. (d) Tempat yang dirujuk oleh kata kerja atau kata dasar

Contoh, perkemahan berarti tempat berkemah.

2.1.3.7 Afiksasi Kata Benda dengan ke-an Makna umum kata benda dengan ke-an adalah:

(a) Hal atau keadaan yang berhubungan dengan yang dinyatakan kata kerja Contoh, kepergian berarti hal yang berhubungan dengan pergi.

(b) Hal atau keadaan yang berhubungan dengan yang dinyatakan kata sifat Contoh, kekosongan berarti keadaan kosong.

(c) Merujuk pada keabstrakan

Contoh, kebangsaan berarti hal mengenai bangsa. (d) Merujuk pada kantor atau wilayah kekuasaan

Contoh, kedutaan berarti kantor duta   2.2 Graf dan Knowledge Graph 2.2.1 Graf

Graf G = (V,E) adalah pasangan terurut dengan V adalah himpunan berhingga dan tak kosong dari elemen graf yang disebut verteks dan E adalah himpunan pasangan takterurut dari verteks di V yang disebut edge E. Verteks disebut juga node atau titik, edge disebut juga garis atau sisi.

Graf berarah Ğ = (V,A) adalah pasangan terurut dengan V himpunan tak kosong dan berhingga dan A adalah himpunan pasangan terurut dari elemen-elemen di V yang disebut sisi berarah atau arc (Foulds 1992).

2.2.2 Knowledge Graph

Teori knowledge graph merupakan suatu cara pandang baru yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia yang lebih berfokus pada

(25)

aspek semantik daripada sintaksis. Knowledge graph membuka jalan baru riset tentang komputer dalam memahami bahasa manusia. Pada dasarnya knowledge graph terdiri atas konsep (token dan type) dan relasi (binary dan multivariate) (Zhang 2002).

2.2.3 Konsep

Konsep merupakan komponen terpenting dalam pemikiran manusia. Konsep merupakan sesuatu yang penting dalam membentuk suatu pengertian dari khusus ke umum atau sebaliknya (Zhang dan Hoede 2000). Menurut van den Berg (1993) konsep dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu token, type dan name.

Token adalah verteks pada knowledge graph yang diberi tanda

□. Token

mengekspresikan sesuatu dalam dunia nyata atau suatu konsep dalam diri manusia. Token merupakan konsep yang dipahami manusia menurut cara pandang masing-masing sehingga bersifat subjektif (Zhang 2002); misalnya kata padi dapat diasosiasikan secara subjektif mengenai bentuk, warna, rasa dan sebagainya.

Type adalah konsep yang berupa informasi umum dan bersifat objektif karena merupakan kesepakatan yang dibuat sebelumnya; misalnya orang, buah, hewan.

Name adalah sesuatu yang bersifat individual, sebagai contoh: rojolele adalah sebuah name yaitu nama padi. Dalam KG type dan name dibedakan oleh jenis relasi yang menghubungkannya dengan token.

 

2.2.4 Word Graph

Word graph merupakan graf yang merepresentasikan kata. Dalam teori KG setiap kata memiliki word graph tersendiri. Karena setiap word graph mengekspresikan makna kata tertentu maka disebut semantic word graph. Beberapa kata yang membentuk kalimat dapat direpresentasikan menjadi sentence graph. Beberapa sentence graph yang digabung dapat membentuk teks

(26)

yang disebut text graph dan mengandung pengetahuan tertentu (Hoede dan Nurdiati 2008).

2.2.5 Aspek-Aspek Ontologi

Ontologi merupakan gambaran dari beberapa konsep dan relasi antarkonsep yang bertujuan untuk mendefinisikan ide-ide yang merepresentasikan konsep, relasi dan logikanya. Ontologi word graph terdiri atas token, 9 relasi biner dan 4 relasi frame (Zhang 2002). Penjelasan dari relasi tersebut diberikan di bawah ini.

1. ALI (Alikeness)

Relasi ALI digunakan untuk menghubungkan type dengan token. Contoh: padi adalah type karena padi adalah konsep yang berupa informasi umum, maka grafnya adalah:

Gambar 1 Contoh relasi ALI.

2. CAU (Causality)

Relasi CAU digunakan untuk menghubungkan dua token yang memiliki hubungan sebab akibat. CAU juga digunakan untuk menghubungkan konsep berupa kata benda dan kata kerja. Contoh: petani menanam padi. Graf kalimat tersebut:

 

Gambar 2 Contoh relasi CAU.

       padi ALI ALI ALI tanam CAU

(27)

3. EQU (Equality)

Relasi EQU digunakan untuk menghubungkan name dengan token. Contoh: rojolele merupakan name dari padi. Graf kata rojolele seperti pada Gambar 3 (kiri). EQU dapat menyatakan kata kerja adalah atau merupakan. Graf adalah atau merupakan seperti pada Gambar 3 (kanan):

 

Gambar 3 Contoh relasi EQU. 4. SUB (Subset)

Relasi SUB digunakan untuk menggambarkan dua token yang menyatakan word graph dengan sifat word graph yang satu merupakan bagian dari word graph yang lain. Contoh: biji apel. Karena biji bagian dari apel maka graf biji apel adalah:

 

Gambar 4 Contoh relasi SUB. 5. DIS (Disparateness)

Relasi DIS digunakan untuk menyatakan sesuatu yang berbeda. Contoh: pertanian berbeda dengan pertambangan. Graf kalimat tersebut:

Gambar 5 Contoh relasi DIS. 6. ORD (Ordering)

Relasi ORD menyatakan dua hal yang memiliki urutan waktu atau tempat. Ungkapan dari permukaan sampai dasar dinyatakan dengan graf berikut:

Gambar 6 Contoh relasi ORD.

permukaan dasar ORD

ALI ALI EQU EQU rojolele ALI padi ALI ALI pertanian pertambangan DIS ALI biji ALI SUB apel

(28)

7. PAR (Attribute)

Relasi PAR digunakan untuk menyatakan sesuatu yang memiliki sifat tertentu. Kata manis merupakan attribute dari apel pada kata apel manis. Relasi PAR pada kata apel manis ditampilkan pada Gambar 7 di bawah ini.

 

Gambar 7 Contoh relasi PAR.

8. SKO

Relasi SKO digunakan jika sebuah token informasinya bergantung pada

token yang lain. Contoh: pernyataan ,

berakibat nilai y bergantung pada x. Bentuk grafnya:

 

Gambar 8 Contoh relasi SKO.

9. Ontologi F (Fokus)

Ontologi F digunakan untuk menunjukkan fokus suatu graf. Contoh: petani benci hama. Dalam kalimat tersebut yang menjadi fokus adalah petani sehingga graf kalimat tersebut adalah:

 

 

Gambar 9 Contoh relasi Fokus. ALI

apel ALI PAR ALI manis

x ALI SKO ALI y

CAU ALI ALI benci hama CAU petani PAR F

(29)

Frame merupakan verteks berlabel. Relasi frame menyatakan bahwa verteks berlabel tersebut sebenarnya suatu frame dari beberapa graf yang lebih kompleks. Relasi frame pada KG ada empat macam (Zhang 2002):

1. FPAR (Focusing on a situation) 2. NEGPAR (Negation of a situation) 3. POSPAR (Possibility of a situation) 4. NECPAR (Necessity of a situation)

FPAR merupakan pemberian sifat internal dari sesuatu ke sesuatu yang lain (dalam frame). NEGFAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke sesuatu yang lain tetapi dalam bentuk negasi (dalam frame). POSPAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah kemungkinan (dalam frame). NECFAR merupakan pemberian sifat internal sesuatu ke objek yang lain sebagai sebuah keharusan (dalam frame).

Misalkan p suatu pernyataan tanaman memerlukan air. Graf dari pernyataan bahwa tanaman memerlukan air, tidak benar bahwa tanaman memerlukan air, mungkin tanaman memerlukan air dan seharusnya tanaman memerlukan air berturut-turut seperti pada Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10 Empat relasi frame.

2.3 Pembentukan Graf Kata Benda

Pembentukan graf kata benda harus memperhatikan dasar pembentukan kata benda tersebut. Hal ini diperlukan agar graf kata benda yang dibentuk tidak berbeda maknanya dengan kata benda sumber pembentukannya.

Ada tujuh macam afiksasi dalam penurunan kata benda. Pada ketujuh macam afiksasi tersebut terdapat beberapa alomorf. Sebagai contoh, prefiks per-

NEG POS NEC

p p

p p

(30)

mempunyai tiga alomorf, yakni per-, pel-, dan pe-. Prefiks peng- mempunyai enam alomorf: pem-, pen-, peny-, peng-, penge-, dan pe-.

Karena prefiks per- atupun peng- mempunyai alomorf yang wujudnya sama, yakni pe- maka dalam menentukan keanggotaan prefiks ini kita harus hati-hati. Sebagai contoh, pewaris dan pedagang. Pe- pada pewaris adalah alomorf dari peng- sedangkan pe- pada pedagang alomorf dari per- (Alwi et al. 2003). Karena banyaknya afiksasi penurunan kata benda maka peninjauan pustaka pembentukan graf kata benda disini hanya ditampilkan afiksasi dengan pe-. Banyak kemungkinan perubahan pelafalan terjadi ketika prefiks pe- digunakan. Agar perubahan semantik terlihat jelas perubahan tersebut hanya ditulis dengan pe- ditambah penggalan kata selanjutnya. Makna dasar dari pe- adalah orang yang …, dengan titik-titiknya diisi sesuai dengan kata asal penurunannya. Di bawah ini diberikan beberapa contoh word graph kata benda dengan prefiks pe- (Hoede dan Nurdiati 2008).

a. Penurunan dari Kata Kerja

Akan dibahas sebuah contoh: pe- ajar yang berubah menjadi pe(l)ajar. Ajar adalah kata kerja untuk belajar, jadi pe-ajar adalah orang yang belajar, yakni siswa. Dengan demikian word graph kata pelajar adalah:

Gambar 11 Graf kata pelajar.

Pencantuman orang pada graf tersebut adalah hal yang wajar sesuai dengan fakta bahwa pelajar secara definisi adalah orang yang belajar. Dalam bahasa Inggris verb-er sering digunakan untuk mengekspresikan pe-kata kerja dalam bahasa Indonesia.

ALI CAU orang ALI ajar ALI pelajar

(31)

b. Penurunan dari Kata Benda

Makna dasar dari pe- adalah orang yang …, dengan titik-titik diisi sesuai kata asal penurunannya tidaklah selalu berlaku. Sebagai contoh, kata pelaut tidaklah bermakna orang yang laut, tetapi lebih tepat diberi makna sebagai orang yang berhubungan dengan laut. Relasi yang tepat untuk digunakan dalam graf adalah relasi SKO. Dengan demikian graf kata pelaut dapat dibuat seperti pada Gambar 12 di bawah ini.

Gambar 12 Graf kata pelaut.

c. Penurunan dari Kata Sifat

Penggunaan pe- banyak pula dikombinasikan dengan kata sifat. Penurunan kata benda dari kata sifat bermakna orang yang…. Contoh: takut. Penakut berarti orang yang takut. Graf kata penakut adalah:

Gambar 13 Graf kata penakut.   ALI SKO orang ALI laut ALI pelaut ALI PAR orang ALI takut ALI penakut

(32)

3 METODE PENELITIAN

Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian dalam menganalisis pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph (KG) adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia

Pada tahap ini dilakukan kegiatan mengumpulkan berbagai bahan pustaka yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Ada dua bahan pustaka pokok yang menjadi tinjauan: pertama, pustaka mengenai pengelompokan kata benda berdasarkan afiksasinya dan kedua, pustaka mengenai pembentukan graf kata pada knowledge graph.

2. Pembuatan contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasi kata benda Pembuatan graf kata benda ini terbatas hanya pada kata benda yang dianggap merepresentasikan kelompok afiksasinya. Jika satu kelompok afiksasi memiliki arti yang sama maka dibuat satu graf kata benda yang mewakili kelompoknya. Jika satu kelompok afiksasi memiliki beberapa arti maka dibuat beberapa graf kata benda sesuai artinya yang mewakili kelompoknya.

3. Pembuatan aturan pembentukan graf kata benda

Berdasarkan analisis pembuatan contoh graf kata benda sesuai kelompoknya di atas maka dibuatlah aturan pembentukan graf kata benda yang dapat berlaku umum untuk setiap kata benda.

4. Pengujian aturan pembentukan graf kata benda

Aturan pembentukan graf kata benda yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya diujikan terhadap sembarang kata benda. Bila aturan tersebut belum dapat diterapkan pada kata uji maka aturan tersebut perlu diperbaiki sehingga dapat diterapkan pada kata uji tersebut.

(33)

Tahapan penelitian dalam menganalisis pembentukan word graph kata benda pada bahasa Indonesia menggunakan teori knowledge graph dibagankan seperti di bawah ini.

Gambar 14 Bagan penelitian pembentukan word graph kata benda. Pengumpulan data untuk analisis struktur kata benda bahasa Indonesia

Pengumpulan data untuk analisis pembentukan graf kata benda pada KG

Pembuatan aturan pembentukan graf kata benda yang berlaku umum untuk setiap kata benda

Analisis contoh kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya

Pembuatan graf kata benda dari hasil analisis contoh kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya

Analisis contoh graf kata benda berdasarkan kelompok afiksasinya

(34)

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda

Word graph kata benda dibentuk dengan mempertimbangkan teori knowledge graph tentang pembentukan word graph dan makna semantik kata benda itu sendiri. Karena dari segi bentuknya kata benda terdiri atas kata benda dasar dan kata benda turunan maka pembahasan pembentukan word graph kata benda dalam penelitian ini juga mempertimbangkan bentuk kata benda dasar dan kata benda turunan. Dalam pembentukan word graph kata benda pada pembahasan ini token yang merupakan fokus graf diberi lambang

.

4.1.1 Pembentukan Word Graph Kata Benda Dasar

Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem; misalnya sawah, ladang, cangkul, padi dan sapi. Word graph kata benda dasar dapat dibuat langsung dengan relasi ALI. Sebagai contoh word graph kata sawah dapat dibuat seperti di bawah ini.

Gambar 15 Graf kata sawah.

Secara umum word graph kata benda dasar (KBD) tanpa afiksasi dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 16 Word graph pola 1: KBD.

Kata benda turunan dapat dibentuk dengan afiksasi (Alwi et al. 2003). Selanjutnya akan dibahas pembentukan word graph kata benda turunan dengan afiksasi tersebut menggunakan teori knowledge graph.

ALI sawah

ALI KBD

(35)

4.1.2 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe-

Salah satu cara yang banyak dipakai untuk membentuk kata benda adalah dengan prefiks pe-. Banyak kemungkinan perubahan yang terjadi saat pengucapan ketika prefiks pe- digunakan. Untuk kemudahan pembahasan dan kejelasan perubahan semantik, di sini hanya ditulis pe- ditambah akar katanya. Arti dasar dari pe- adalah orang yang …, dengan titik-titik diisi sesuai dengan kata dasar penurunan kata benda tersebut.

4.1.2.1 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Kerja

Contoh kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata kerja yang akan dianalisis adalah kata penyuruh. Kata penyuruh berasal dari pe + suruh. Suruh adalah kata kerja yang mendapat awalan me- dan mengalami perubahan bentuk (alomorf) menjadi menyuruh. Penyuruh berarti orang yang menyuruh. Dengan demikian dapatlah dibuat graf kata penyuruh sebagai berikut:

Gambar 17 Graf kata penyuruh.

Karena banyaknya alomorf yang terjadi pada proses afiksasi maka untuk memudahkan pembahasan secara umum kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata kerja (KK) diberi pola pe-KK. Makna pe-KK pada pola ini adalah orang yang …. , dengan titik-titik diisi sesuai dengan KK. Selanjutnya pe-KK dengan makna orang yang … ini disebut pola pe-pe-KK 1 Grafnya dapat dibuat sebagai berikut: ALI suruh ALI ALI CAU orang penyuruh

(36)

Gambar 18 Word graph pola 2: pe-KK 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 1 dicantumkan pada Lampiran 1. Selain bermakna orang yang KK, pola pe-KK ini bisa pula bermakna sesuatu yang KK atau alat KK. Sebagai contoh, pendorong bermakna orang yang mendorong. Selain itu pendorong juga bermakna sesuatu yang mendorong atau alat mndorong. Dengan demikian dapatlah dibuat graf pendorong seperti pada gambar 19.

Gambar 19 Graf kata pendorong.

Pola pe-KK yang bermakna orang yang KK, sesuatu yang KK atau alat KK selanjutnya disebut pola pe-KK 2. Graf pola pe-KK 2 dapat dibuat seperti pada di bawah ini.

Gambar 20 Word graph pola 3: pe-KK 2. ALI KK ALI ALI CAU orang pe-KK ALI KK ALI CAU pe-KK ALI dorong ALI CAU pendorong

(37)

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 2 dicantumkan pada Lampiran 2. Makna lainnya dari pola pe-KK adalah orang atau sesuatu yang di-KK atau dijadikan KK. Sebagai contoh, pesuruh bermakna orang yang disuruh dan pertanda bermakna sesuatu yang menjadi tanda. Dengan demikian dapatlah dibuat graf pesuruh seperti di bawah ini.

Gambar 21 Graf kata pesuruh.

Graf kata pertanda dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 22 Graf kata pertanda.

Dari kedua contoh graf di atas dapat dibuat graf pola pe-KK 3 yang bermakna orang atau sesuatu yang di-KK atau dijadikan KK seperti pada gambar berikut.

ALI ALI suruh CAU pesuruh CAU ALI ALI tanda pertanda CAU

(38)

Gambar 23 Word graph pola 4: pe-KK 3.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KK 3 dicantumkan pada Lampiran 3.

4.1.2.2 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Benda

Untuk membahas pembentukan graf kata benda prefiks pe- penurunan dari kata benda akan kita tinjau kata pelaut. Pelaut berarti orang yang berhubungan dengan laut. Dengan demikian hubungan ini dapat direpresentasikan dengan relasi SKO pada graf. Graf pelaut menjadi:

Gambar 24 Graf kata pelaut.

Secara umum kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata benda (KB) berbentuk pe-KB bermakna orang yang berhubungan dengan KB. Grafnya dinamakan pola pe-KB 1 dan dapat dibuat sebagai berikut:

ALI laut ALI ALI SKO orang pelaut ALI ALI KK CAU pe-KK CAU

(39)

Gambar 25 Word graph pola 5: pe-KB 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB 1 dicantumkan pada Lampiran 4. Ada pula pe-KB yang bisa diperluas maknanya menjadi sesuatu yang berhubungan dengan KB. Contoh, pemancing bisa bermakna orang atau sesuatu yang berhubungan dengan pancing. Dengan demikian dapat dibuat graf kata pemancing seperti di bawah ini.

Gambar 26 Graf kata pemancing.

Dari contoh tersebut dapat dibuat graf kata dengan pola pe-KB 2 sebagai berikut.

Gambar 27 Word graph pola 6: pe-KB 2.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB 2 dicantumkan pada Lampiran 5. ALI KB ALI ALI SKO orang pe-KB ALI KB ALI SKO pe-KB ALI pancing ALI SKO pemancing

(40)

4.1.2.3 Prefiks pe- Penurunan dari Kata Sifat

Untuk membahas pembentukan graf kata benda prefiks pe- penurunan dari kata sifat akan ditinjau kata peramah. Peramah berarti orang yang ramah. Dengan demikian hubungan orang dan ramah dapat direpresentasikan dengan relasi PAR pada graf. Graf peramah menjadi:

Gambar 28 Graf kata peramah.

Secara umum kata benda dengan prefiks pe- penurunan dari kata sifat (KS) berbentuk pe-KS bermakna orang yang KS. Graf kata benda seperti itu disebut graf kata benda pola pe-KS 1 yang dibuat sebagai berikut:

Gambar 29 Word graph pola 7: pe-KS 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KS 1 dicantumkan pada Lampiran 6. Ada pula kata benda bentuk pe-KS yang bermakna orang atau sesuatu yang me…., dengan titik-titik berisi kata sifat yang dijadikan kata kerja transitif. Contoh, pengecil berasal dari prefiks pe- dan kata sifat kecil. Pengecil bermakna orang atau sesuatu yang mengecilkan. Graf kata pengecil dapat dibuat seperti pada Gambar 30. ALI KS ALI ALI PAR orang pe-KS ALI ramah ALI ALI PAR orang peramah

(41)

Gambar 30 Graf kata pengecil.

Graf kata benda bentuk pe-KS yang bermakna orang atau sesuatu yang me…., dengan titik-titik berisi kata sifat yang dijadikan kata kerja transitif dikelompokkan dalam graf pola pe-KS 2 dengan grafnya seperti di bawah ini.

Gambar 31 Word graph pola 8: pe-KS 2.

Beberapa kata benda yang sejenis dengan ini dicantumkan pada Lampiran 7.

4.1.3 Afiksasi Kata Benda dengan Sufiks –an

Cara lain yang banyak ditemukan untuk membentuk kata benda adalah dengan sufiks –an. Arti umum dari sufiks –an ini adalah sesuatu yang ….

4.1.3.1 Sufiks -an Penurunan dari Kata Kerja

Berkaitan dengan kata kerja transitif sufiks –an memiliki kedudukan sebagai objek atau akibat seperti kedudukan agen atau pelaku pada sufiks pe-. Sebagai contoh: makanan adalah objek atau akibat dari kata kerja makan. Dengan demikian graf kata makanan dapat dibuat seperti pada gambar di bawah ini.

ALI ALI kecil CAU pengecil CAU ALI ALI KS CAU pe-KS CAU

(42)

Gambar 32 Graf kata makanan.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata kerja (KK) berbentuk KK-an bermakna sesuatu yang menjadi objek atau akibat dari kata kerja transitif (KK). Grafnya dapat dibuat sebagai berikut:

Gambar 33 Word graph pola 9: KK-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola KK-an dicantumkan pada Lampiran 8.

4.1.3.2 Sufiks -an Penurunan dari Kata Benda

Contoh kata benda dengan sufiks –an yang berasal dari kata benda adalah harian. Kata harian berasal dari kata benda hari. Harian adalah sesuatu yang bergantung kepada hari. Dengan alasan tersebut relasi pada graf kata harian adalah SKO dan graf kata harian dapat dibuat sebagai berikut:

ALI ALI CAU KK KK-an ALI ALI CAU makan makanan

(43)

Gambar 34 Graf kata harian.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata benda (KB) berbentuk KB-an bermakna sesuatu yang bergantung kepada kata benda (KB). Secara umum grafnya dapat dibuat dengan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 35 Word graph pola 10: KB-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola KB-an dicantumkan pada Lampiran 9.

4.1.3.3 Sufiks -an Penurunan dari Kata Sifat

Sufiks –an dari kata sifat membentuk kata benda. Sebagai contoh, dari kata sifat manis dapat dibentuk kata benda manisan yang bermakna sesuatu yang manis. Dengan demikian dapatlah dibuat graf kata manisan sebagai berikut:

ALI ALI SKO hari harian ALI ALI SKO KB KB-an

(44)

Gambar 36 Graf kata manisan.

Secara umum kata benda dengan sufiks –an yang dibuat dari kata sifat (KS) berbentuk KS-an bermakna sesuatu yang mempunyai sifat kata sifat (KS). Secara umum grafnya dapat dibuat sebagai berikut:

Gambar 37 Word graph pola 11: KS-an.

Tidak bamyak kata benda yang termasuk pola KS-an. Selain manisan, kata lain yang termasuk pola ini adalah asinan.

4.1.3.4 Sufiks -an Penurunan dari Kata Bilangan

Dari kata bilangan satu timbul kata satuan yang berarti sesuatu yang satu atau satu unit. Dengan demikian graf kata satuan dapat dibuat sebagai berikut:

ALI ALI PAR manis manisan ALI ALI PAR KS KS-an

(45)

Gambar 38 Graf kata satuan.

Kata belasan yang berasal dari kata belas berarti himpunan bilangan mulai dari sebelas hingga sembilan belas. Dengan alasan tersebut dapat dibuat graf kata sebelas sebagai berikut:

Gambar 39 Graf kata belasan.

Dari kata puluh dapat dibentuk kata puluhan yang berarti himpunan bilangan mulai dari sepuluh hingga sembilan puluh sembilan. Graf kata puluhan dapat dibuat sebagai berikut:

ALI ALI PAR bilangan satuan 1 EQU ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR 19 EQU ORD 11 bilangan ALI belasan EQU bilangan ALI

(46)

Gambar 40 Graf kata puluhan.

Perluasan dari kata puluhan adalah dua puluhan, tiga puluhan, dan seterusnya. Dua puluhan, misalnya, adalah himpunan bilangan mulai dari dua puluh hingga dua puluh sembilan. Dengan demikian dapatlah dibuat graf kata dua puluhan seperti di bawah ini.

Gambar 41 Graf kata dua puluhan. ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR 99 EQU ORD 10 bilangan ALI puluhan EQU bilangan ALI ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR 29 EQU ORD 20 bilangan ALI dua puluhan EQU bilangan ALI

(47)

Untuk lebih jelasnya penggunaan graf kata bilangan di atas akan dicontohkan kata belasan tahun. Karena tahun adalah attribute dari belasan maka graf belasan tahun dibuat seperti pada Gambar 42.

Gambar 42 Graf kata belasan tahun.

Dari pembahasan pembentukan graf kata bilangan belasan, puluhan dan dua puluhan di atas tampak bahwa bilangan terkecilnya berturut-turut adalah 11, 10 dan 20 dan bilangan terbesarnya 19, 99 dan 20. Secara umum graf kata bilangan (KBil) dengan bilangan terkecil (BK) dan bilangan terbesar (BB) dapat dibuat sebagai berikut:

Gambar 43 Word graph pola 12: KBil. ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR 19 EQU ORD 11 bilangan ALI belasan EQU bilangan ALI PAR tahun ALI BB EQU bilangan ALI KBil ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR EQU ORD BK bilangan ALI

(48)

Beberapa kata benda yang termasuk pola kata bilangan (KBil) beserta bilangan terkecil (BK) dan bilangan terbesar (KK) dicantumkan pada Lampiran 10.

4.1.4 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an

Afiksasi kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks –an dapat berasal dari kata kerja, kata benda atau kata sifat. Berdasarkan kata dasar pembentuknya dari afiksasi ini terbentuk pola pe-KK-an, pe-KB-an dan pola pe-KS-an. Dari masing-masing pola tersebut terdapat beberapa makna sehingga muncul pola turunannya. Dari pola pe-KK-an, misalnya, muncul pola pe-KK-an 1 dan pe-KK-an 2.

4.1.4.1 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Kerja

Kata benda yang terbentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an umumnya diturunkan dari kata kerja transitif. Kata pemindahan, misalnya, diturunkan dari kata kerja memindahkan. Pemindahan bermakna perbuatan atau hal memindahkan. Dengan demikian graf kata pemindahan dapat dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 44 Graf kata pemindahan.

Dari contoh di atas dapat dibuat secara umum graf kata benda pola pe-KK-an yang bermakna perbuatan atau hal KK, dengan KK adalah kata kerja transitif. Selanjutnya graf kata pola tersebut dinamakan pola pe-KK-an 1 yang gambarnya seperti pada Gambar 45.

ALI ALI pindah ALI CAU orang pemindahan CAU SKO

(49)

Gambar 45 Word graph pola 13: pe-KK-an 1.

Beberapa kata yang termasuk pola pe-KK-an 1 tercantum pada Lampiran 11. Selain dari kata kerja transitif kata benda yang terbentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an juga diturunkan dari kata kerja taktransitif. Kata perpindahan, misalnya, diturunkan dari kata kerja berpindah. Perpindahan bermakna perbuatan atau hal berpindah. Dengan demikian graf kata perpindahan dapat dibuat seperti gambar di bawah ini.

Gambar 46 Graf kata perpindahan. ALI ALI KK ALI CAU orang pe-KK-an CAU SKO ALI ALI pindah ALI CAU orang perpindahan SKO

(50)

Dari contoh di atas dapat dibuat secara umum graf kata benda pola pe-KK-an ype-KK-ang bermakna perbuatpe-KK-an atau hal KK, dengpe-KK-an KK adalah kata kerja taktransitif. Selanjutnya graf kata pola tersebut dinamakan pola pe-KK-an 2 yang gambarnya seperti di bawah ini.

Gambar 47 Word graph pola 14: pe-KK-an 2.

Beberapa kata yang termasuk pola pe-KK-an 2 tercantum pada Lampiran 12.

4.1.4.2 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Benda

Selanjutnya akan dibahas contoh kata benda yang dibentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an dengan kata dasarnya kata benda. Dari kata benda buku dapat dibentuk kata perbukuan yang bermakna hal yang berkaitan dengan buku. Dengan demikian graf kata perbukuan dapat dibuat dengan menggunakan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 48 Graf kata perbukuan. ALI ALI SKO buku perbukuan ALI ALI KK ALI CAU orang pe-KK-an SKO

(51)

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata benda (KB) dengan makna hal yang berkaitan dengan KB. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KB-an 1. Graf pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 49 Word graph pola 15: pe-KB-an 1.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 1 dicantumkan pada Lampiran 13.

Selain contoh kata perbukuan di atas akan dibahas contoh kata benda yang dibentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an dengan kata dasarnya kata benda yang telah menjadi kata kerja transitif. Dari kata benda buku dapat dibentuk kata membukukan sehingga terbentuk kata pembukuan yang bermakna perbuatan membukukan. Dengan demikian graf kata pembukuan dapat dibuat dengan menggunakan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 50 Graf kata pembukuan. ALI ALI SKO KB pe-KB-an ALI buku ALI CAU orang pembukuan CAU SKO ALI

(52)

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata benda (KB) yang telah berubah menjadi kata kerja transitif. Pola tersebut berbentuk pe-KB-an dengan makna perbuatan me-KB-kan. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KB-an 2. Graf pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 51 Word graph pola 16: pe-KB-an 2

Kata benda yang termasuk pola pe-KB-an 2 dicantumkan pada Lampiran 14.

4.1.4.3 Afiksasi dengan Prefiks pe- dan Sufiks –an dari Kata Sifat

Kata benda dapat pula dibentuk dengan prefiks pe- dan sufiks –an dengan kata dasarnya kata sifat yang telah menjadi kata kerja transitif. Dari kata sifat subur dapat dibentuk kata menyuburkan sehingga terbentuk kata penyuburan yang bermakna perbuatan menyuburkan. Dengan demikian graf kata penyuburan dapat dibuat dengan menggunakan relasi SKO sebagai berikut:

Gambar 52 Graf kata penyuburan. ALI ALI KB ALI CAU orang pe-KB-an CAU SKO ALI ALI subur ALI CAU orang penyuburan CAU SKO

(53)

Contoh graf di atas dapat dibuat secara umum untuk kata benda dengan prefiks pe- dan sufiks –an yang berasal dari kata sifat (KS) yang telah berubah menjadi kata kerja transitif. Pola tersebut berbentuk pe-KS-an dengan makna perbuatan me-KS-kan. Selanjutnya pola seperti ini disebut pola pe-KS-an. Graf pola kata benda tersebut seperti gambar di bawah ini.

Gambar 53 Word graph pola 17: pe-KS-an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola pe-KS-an tercantum pada Lampiran 15.

4.1.5 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke- dan Sufiks –an

Makna kombinasi prefiks ke- dan sufiks –an adalah keadaan …., dengan titik-titik diisi sesuai dengan kata dasarnya. Karena itu grafnya menggunakan relasi SKO. Contoh: kesuburan, bermakna keadaan subur. Karena itu graf kata kesuburan dapat dibuat sebagai berikut

Gambar 54 Graf kata kesuburan. ALI KS ALI CAU orang pe-KS-an CAU SKO ALI ALI ALI SKO subur kesuburan

(54)

Berdasarkan contoh di atas secara umum kata benda dengan prefiks ke- dan sufiks –an yang dibentuk dari suatu kata dasar (KD) dapat dibuat grafnya sebagai berikut:

Gambar 55 Word graph pola 18: ke-KD- an.

Beberapa kata benda yang termasuk pola ke-KD-an tercantum pada Lampiran 16.

4.1.6 Afiksasi Kata Benda dengan Prefiks ke-

Tidak banyak kata benda yang diturunkan dengan prefix ke-. Prefix ke- menyatakan orang atau sesuatu yang di.…, dengan titik-titik diisi dengan kata kerja pasif. Contoh, kekasih berarti orang atau sesuatu yang dikasihi. Graf kata kekasih dapat dibuat seperti di bawah ini.

Gambar 56 Graf kata kekasih.

Secara umum kata benda yang berasal dari kata dasar (KD) dengan tambahan prefiks ke- ini dapat dikelompokkan ke dalam pola ke-KD. Word graph kata benda dengan pola ke-KD dapat dibuat seperti pada Gambar 57.

ALI ALI kasih CAU kekasih CAU ALI ALI SKO KD ke-KD-an

(55)

Gambar 57 Word graph pola 19: ke-KD.

Beberapa kata benda yang termasuk pola ke-KD tercantum pada Lampiran 17.

4.1.7 Word Graph Kata Benda yang Belum Terpolakan

Untuk mengatisipasi kata benda turunan (KBT) dengan afiksasi yang belum termasuk ke dalam pola di atas maka dibuat pola umum seperti di bawah ini.

Gambar 58 Word graph pola 20: KBT.

4.2 Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda

Berdasarkan bahasan sebelumnya tentang pembuatan contoh graf kata benda dan pembuatan graf kata benda secara umum sesuai dengan afiksasinya maka kini akan dibahas aturan pembentukan graf kata benda tersebut. Untuk memudahkan pembentukan aturan tersebut di bawah ini ditampilkan pola pembentukan word graph kata benda yang telah dibahas sebelumnya.

Word Graph Pola 1: KBD ALI KBT ALI KBD ALI ALI KD CAU ke-KD CAU

(56)

Word Graph Pola 2: pe-KK 1

Word Graph Pola 3: pe-KK 2

Word Graph Pola 4: pe-KK 3

Word Graph Pola 5: pe-KB 1 ALI KK ALI CAU pe-KK ALI KK ALI ALI CAU orang pe-KK ALI ALI KK CAU pe-KK CAU ALI KB ALI ALI SKO orang pe-KB

(57)

Word Graph Pola 6: pe-KB 2

Word Graph Pola 7: pe-KS 1

Word Graph Pola 8: pe-KS 2

Word Graph Pola 9: KK-an ALI KS ALI ALI PAR orang pe-KS ALI ALI CAU KK KK-an ALI KB ALI SKO pe-KB ALI ALI KS CAU pe-KS CAU

(58)

Word Graph Pola 10: KB-an

Word Graph Pola 11: KS-an

Word Graph Pola 12: KBil ALI ALI SKO KB KB-an ALI ALI PAR KS KS-an BB EQU bilangan ALI KBil ALI himpunan ORD bilangan ALI ALI PAR EQU ORD BK bilangan ALI

(59)

Word Graph Pola 13: pe-KK-an 1

Word Graph Pola 14: pe-KK-an 2

Word Graph Pola 15: pe-KB-an 1

Word Graph Pola 16: pe-KB-an 2 ALI ALI SKO KB pe-KB-an ALI KB ALI CAU orang pe-KB-an CAU SKO ALI ALI KK ALI CAU orang pe-KK-an SKO ALI ALI KK ALI CAU orang pe-KK-an CAU SKO ALI

(60)

Word Graph Pola 17: pe-KS-an

Word Graph Pola 18: ke-KD-an

Word Graph Pola 19: ke-KD

Word Graph Pola 20: KBT ALI KBT ALI ALI SKO KD ke-KD-an ALI KS ALI CAU orang pe-KS-an CAU SKO ALI ALI ALI KD CAU ke-KD CAU

(61)

Berdasarkan pembahasan di atas aturan pembentukan word graph kata benda dibuat seperti di bawah ini.

Masukan : kata (= sebuah kata benda) Keluaran : sebuah word graph

Mulai

Jika kata tanpa afiksasi maka KBD = kata

Word graph = Word graph Pola 1

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 1 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 2

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 2 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 3

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK 3 maka pe-KK = kata

Word graph = Word graph Pola 4

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB 1 maka pe-KB = kata

Word graph = Word graph Pola 5

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB 2 maka pe-KB = kata

Word graph = Word graph Pola 6 Selesai

Jika tidak,

(62)

Word graph = Word graph Pola 7 Selesai Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KS 2 maka pe-KS = kata

Word graph = Word graph Pola 8

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KK-an maka KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 9

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KB-an maka KB-an = kata

Word graph = Word graph Pola 10

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KS-an maka KS-an = kata

Word graph = Word graph Pola 11

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola KBil maka KBil = kata

Word graph = Word graph Pola 12 Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK-an 1 maka pe-KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 13

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KK-an 2 maka pe-KK-an = kata

Word graph = Word graph Pola 14

Selesai

Jika tidak,

(63)

Word graph = Word graph Pola 15

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KB-an 2 maka pe-KB-an = kata

Word graph = Word graph Pola 16

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola pe-KS-an maka pe-KS-an = kata

Word graph = Word graph Pola 17

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola ke-KD-an maka ke-KD-an = kata

Word graph = Word graph Pola 18

Selesai

Jika tidak,

Jika kata berpola ke-KD maka ke-KD = kata

Word graph = Word graph Pola 19

Selesai

Jika tidak maka KBT = kata

Word graph = Word graph Pola 20

Selesai

Aturan pembentukan word graph kata benda tersebut di atas dapat digambarkan dengan diagram alir seperti pada Gambar 59 berikut ini

(64)

Diagram Alir Pembentukan Word Graph Kata Benda Pada Bahasa Indonesia

Mulai

kata = sebuah kata benda

1

kata berpola KBD Word Graph Pola 1 ya

tidak

kata berpola pe-KK 1 Word Graph

Pola 2 ya tidak 5 5 5 5

kata berpola pe-KK 2 Word Graph

Pola 3 ya

tidak

kata berpola pe-KK 3 Word Graph

Pola 4 ya

(65)

1 2 5 5 5 5 5

kata berpola pe-KB 1 Word Graph

Pola 5 ya

tidak

kata berpola pe-KB 2 Word Graph

Pola 6 ya

tidak

kata berpola pe-KS 1 Word Graph

Pola 7 ya

tidak

kata berpola pe-KS 2 Word Graph

Pola 8 ya

tidak

kata berpola KK-an Word Graph

Pola 9 ya

(66)

2

3

5

kata berpola KB-an Word Graph

Pola 10 ya

tidak

kata berpola KS-an Word Graph

Pola 11 ya

tidak

kata berpola KBil Word Graph

Pola 12 ya

tidak

kata berpola pe-KK-an 1 Word Graph

Pola 13 ya tidak 5 5 5 5

kata berpola pe-KK-an 2 Word Graph

Pola 14 ya

(67)

3 4 5 5 5 5

kata berpola pe-KB-an 1 Word Graph

Pola 15 ya

tidak

kata berpola pe-KB-an 2 Word Graph

Pola 16 ya

tidak

kata berpola pe-KS-an Word Graph

Pola 17 ya

tidak

kata berpola ke-KD-an Word Graph

Pola 18 ya

(68)

Gambar 59 Diagram alir pembentukan word graph kata benda.

4.3 Pengujian Aturan Pembentukan Word Graph Kata Benda

Aturan pembentukan word graph kata benda tersebut selanjutnya diujikan terhadap sembarang kata benda. Misalnya, kata pembajakan. Skenario pembentukan graf kata pembajakan adalah sebagai berikut. Pembajakan berarti sesuatu atau perbuatan yang berkaitan dengan membajak. Dengan arti kata pembajakan seperti ini dapatlah dibuat word graph kata pembajakan seperti Gambar 60.

Word Graph Pola 20

Selesai

4

5

5

kata berpola ke-KD Word Graph

Pola 19 ya

Gambar

Gambar 1  Contoh relasi ALI.
Gambar 3  Contoh relasi EQU.
Gambar 7  Contoh relasi PAR.
Gambar 10  Empat relasi frame.
+7

Referensi

Dokumen terkait

3 2014 – ISSN 2331-1841 Page 7 After conducting the treatment to students, the researcher gave post-test in order to know their progress as well as to find whether or not

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI HIMPUNAN KELAS

Besarnya tarif retribusi jasa pengelolaan pasar tradisional disesuaikan dengan kelas pasarnya, sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Bupati Bogor Nomor 12 Tahun

Lampiran 2 Diagram alir pembuatan modul word graph kata benda pada sistem KG_EDITOR.. Lampiran 3 Class diagram modul word graph kata benda 1 Class diagram

anggota baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah

Upaya pencegahan awal yang dapat dilakukan untuk menghindari kecacingan pada murid Sekolah Dasar di Kelurahan Tanjung Johor yakni dengan meningkatkan

Untuk itu, para ahli CBT (NACBT, 2007) menganggap bahwa aspek kognitif harus menjadi aspek yang utama dalam melakukan terapi. Hal ini dikarenakan suatu kondisi psikis

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Seksi