• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi P2KP: 8 studi tematik dan pendekatan investigatif/ qualitatif. Overview presented by Dr. Friedhelm Betke Team Leader, Evaluation Consultants

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi P2KP: 8 studi tematik dan pendekatan investigatif/ qualitatif. Overview presented by Dr. Friedhelm Betke Team Leader, Evaluation Consultants"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi P2KP:

8 studi tematik dan

pendekatan investigatif/

qualitatif

Overview presented by Dr. Friedhelm Betke

Team Leader, Evaluation Consultants

(2)
(3)

Apa Tujuannya?

• Apakah program ini menjangkau sasaran pemanfaat

masyarakat miskin?

• Apakah kelompok sasaran (beneficiaries) mendapat manfaat

dari dana stimulan BLM Pronangkis-IPM ?

• Dampak dari program dalam skala nasional: Apakah partisipasi

masyarakat meningkat, apakah terwujud kesamaan persepsi

soal kemiskinan dan apakah mempengaruhi kebijakan

penanggulangan kemiskinan?

• Perkiraan keberlanjutan komponen-komponen program:

Apakah disebabkan intervensi PNPM-P2KP?

(4)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

(5)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

(6)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

• Persiapan &

pengawasan 8 studi

tematik baru

(7)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

• Persiapan &

pengawasan 8 studi

tematik baru

(8)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

• Persiapan &

pengawasan 8 studi

tematik baru

(9)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

• Persiapan &

pengawasan 8 studi

tematik baru

(10)

• Tinjauan laporan

studi-studi tematik

yang ada

• Konsolidasi laporan

studi & survey dampak

• Persiapan &

pengawasan 8 studi

tematik baru

• Persiapan survey

lanjut tentang dampak

infrastruktur

(11)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

Sri Handayani Ningsih,

Anthropologist (Data Analyst 2)

shningsih@gmail.com

Friedhelm Betke, Sociologist (Team

Leader)

fbetke@mac.com

Web

Site:

http://web.mac.com/fbetke/

P2KP/Downloads.html

Sri Handayani Ningsih,

Anthropologist (Data Analyst 2)

shningsih@gmail.com

Friedhelm Betke, Sociologist (Team

Leader)

fbetke@mac.com

Web

Site:

http://web.mac.com/fbetke/

(12)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

• PELAKSANA: PT. dan Lembaga

terpilih dengan Tim Peneliti (4-6

orang)

1 PT. Multidecon Internal - Konsultan Teknik dan Manajemen

2 PT. Indeso Gema Utama - Engineering, Design & Management Consultant

3 PT. Shiddiq Sarana Mulya - Architects,

Planners, Engineer & Management Consultant 4 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPPM) UGM

PT. Prospera Consulting Engineers -

Planning-Design-Investigation-Topography-Supervision-Data Processing

PT. Indomas Mulia

PT. Dwikarsa Envacotama - Management and Engineering Consultant

PT. Prismaita Cipta Kreasi - Planning - Designing - Engineering - Consulting

1 PT. Multidecon Internal - Konsultan Teknik dan Manajemen

2 PT. Indeso Gema Utama - Engineering, Design & Management Consultant

3 PT. Shiddiq Sarana Mulya - Architects,

Planners, Engineer & Management Consultant 4 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat (LPPM) UGM

PT. Prospera Consulting Engineers -

Planning-Design-Investigation-Topography-Supervision-Data Processing

PT. Indomas Mulia

PT. Dwikarsa Envacotama - Management and Engineering Consultant

PT. Prismaita Cipta Kreasi - Planning - Designing - Engineering - Consulting

(13)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

• PELAKSANA: PT. dan Lembaga

terpilih dengan Tim Peneliti (4-6

orang)

• PENDUKUNG: Tim TA P2KP

1

Agus Sudirman

(

PMT)

hilwa_neza@yahoo.co.id

2

Arief Rahadi

(

P2KP)

ariefrahadi@yahoo.com

3

Ayi Sugandi

PMT

abi_ziyad@yahoo.com

4

Rochayati Fatah (Iroh)

(

P2KP-2)

cuy_koe@yahoo.com

5

Dikdik Herdiana

(

P2KP-2)

dik2_h@yahoo.com

6

Laode Jufri

(

P2KP-3)

laode_jufri@yahoo.com

7

Leo Saripianto (PMT)

saripianto@yahoo.com

8

Marnia Nes

(

PMT)

ianes24@yahoo.com

9

Sonny Kusuma

(

P2KP-3)

sonnyhk127100@yahoo.com

1

Agus Sudirman

(

PMT)

hilwa_neza@yahoo.co.id

2

Arief Rahadi

(

P2KP)

ariefrahadi@yahoo.com

3

Ayi Sugandi

PMT

abi_ziyad@yahoo.com

4

Rochayati Fatah (Iroh)

(

P2KP-2)

cuy_koe@yahoo.com

5

Dikdik Herdiana

(

P2KP-2)

dik2_h@yahoo.com

6

Laode Jufri

(

P2KP-3)

laode_jufri@yahoo.com

7

Leo Saripianto (PMT)

saripianto@yahoo.com

8

Marnia Nes

(

PMT)

ianes24@yahoo.com

9

Sonny Kusuma

(

P2KP-3)

sonnyhk127100@yahoo.com

(14)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

• PELAKSANA: PT. dan Lembaga

terpilih dengan Tim Peneliti (4-6

orang)

• PENDUKUNG: Tim TA P2KP

• PENDUKUNG: Tim UPP Bank

Dunia

1

Gregorius Endarso

gendarso@worldbank.org

2

Iis Surtina

iis.surtina@gmail.com

3

Kumala Sari

ksari@worldbank.org

4

Nur Cahyadi

ncahyadi@worldbank.org

5

Yulia Herawati

yherawati@worldbank.org

1

Gregorius Endarso

gendarso@worldbank.org

2

Iis Surtina

iis.surtina@gmail.com

3

Kumala Sari

ksari@worldbank.org

4

Nur Cahyadi

ncahyadi@worldbank.org

5

Yulia Herawati

yherawati@worldbank.org

(15)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

• PELAKSANA: PT. dan Lembaga

terpilih dengan Tim Peneliti (4-6

orang)

• PENDUKUNG: Tim TA P2KP

• PENDUKUNG: Tim UPP Bank

Dunia

• PELATIH: Tim Antropolog

(workshop)

Haswinar Arifin, Anthropologist

konar.arifin@utoronto.ca

Selly Riawanti, Anthropologist

seriawanti@yahoo.co.id

Haswinar Arifin, Anthropologist

konar.arifin@utoronto.ca

Selly Riawanti, Anthropologist

(16)

Siapa Pelakunya?

• SUPERVISI: Tim Konsultan

Evaluasi (KE/EC) P2KP

• PELAKSANA: PT. dan Lembaga

terpilih dengan Tim Peneliti (4-6

orang)

• PENDUKUNG: Tim TA P2KP

• PENDUKUNG: Tim UPP Bank

Dunia

• PELATIH: Tim Antropolog

(workshop)

• EO (workshop)

Intan (PMT)

ienesha@yahoo.com

Susilo (PMT)

soe_5ilo@yahoo.com

Intan (PMT)

ienesha@yahoo.com

Susilo (PMT)

soe_5ilo@yahoo.com

(17)
(18)
(19)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

P2KP pada umumnya tidak bisa diwujudkan tanpa upaya

keras yang tidak dibayar dari para relawan di tingkat lokal.

Merekalah merupakan pelaku program terutama dalam

tahapan-tahapan awal, termasuk pemetaan kemiskinan,

kampanye pemilihan BKM, dan sebagiannya juga terlibat dalam pekerkaan rutin dari panitia-panitia lembaga lokal tersebut. Sehubungan itu timbul dua permasalahan utama, yaitu: Bagaimana antusiasme keterlibatan awal relawan

tersebut dapat dilangsungkan setelah program mulai

dilaksanakan melalui struktur organisasi? Dan siapa sebenarnya mereka yang disebut relawan? Bagaimana peranan golongan elite lokal diantara meraka dan sebagai penentu mereka? Dan apakah mereka sendiri lama-lama ditransformasikan ke dalam golongan elite baru yang terlatih dan terikat dengan banyak pihak yang berpengaruh?

Bagaimana kebijakan dari program untuk menghadapi permasalahan tersebut dan apa visi P2KP untuk

menciptakan peluang bagi partisipasi relawan yang

merata dan berkelanjutan?

P2KP pada umumnya tidak bisa diwujudkan tanpa upaya

keras yang tidak dibayar dari para relawan di tingkat lokal.

Merekalah merupakan pelaku program terutama dalam

tahapan-tahapan awal, termasuk pemetaan kemiskinan,

kampanye pemilihan BKM, dan sebagiannya juga terlibat dalam pekerkaan rutin dari panitia-panitia lembaga lokal tersebut. Sehubungan itu timbul dua permasalahan utama, yaitu: Bagaimana antusiasme keterlibatan awal relawan

tersebut dapat dilangsungkan setelah program mulai

dilaksanakan melalui struktur organisasi? Dan siapa sebenarnya mereka yang disebut relawan? Bagaimana peranan golongan elite lokal diantara meraka dan sebagai penentu mereka? Dan apakah mereka sendiri lama-lama ditransformasikan ke dalam golongan elite baru yang terlatih dan terikat dengan banyak pihak yang berpengaruh?

Bagaimana kebijakan dari program untuk menghadapi permasalahan tersebut dan apa visi P2KP untuk

menciptakan peluang bagi partisipasi relawan yang

(20)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Sepanjang sejarah P2KP, pada umumnya peranan

perempuan sebagai pelaksana dan pengambil keputusan dalam kegiatan program relatif sedikit kalau dibanding

dengan para laki-laki. Apakah tingkat partisipasi ini

ditentukan oleh rancangan (design) program, dari pola

perekrutan, dari mekanisme kerja program, atau dari konteks lokal, termasuk sosial-budaya, peraturan adat,

hukum/peraturan daerah? Bagaimana kebijakan dan upaya P2KP sementara ini untuk menghadapi kendala yang ada dan untuk membuka peluang untuk partisipasi perempuan yang lebih tinggi?

Sepanjang sejarah P2KP, pada umumnya peranan

perempuan sebagai pelaksana dan pengambil keputusan dalam kegiatan program relatif sedikit kalau dibanding

dengan para laki-laki. Apakah tingkat partisipasi ini

ditentukan oleh rancangan (design) program, dari pola

perekrutan, dari mekanisme kerja program, atau dari konteks lokal, termasuk sosial-budaya, peraturan adat,

hukum/peraturan daerah? Bagaimana kebijakan dan upaya P2KP sementara ini untuk menghadapi kendala yang ada dan untuk membuka peluang untuk partisipasi perempuan yang lebih tinggi?

(21)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL Para fasilitator kelurahan (FASKEL) adalah pewujud program yang paling dekat dengan masyarakat miskin dan

stakeholder lainnya. Dengan demikian harapan P2KP sangat erat terkait dengan upaya dan kinerja mereka. Apakah

P2KP mempunyai pemikiran strategis untuk mengoptimalkan kinerja tersebut? Apakah ada kebijakan khusus dalam

perekrutan mereka? Apa ciri-ciri mereka, serta tantangan

dan peluang yang mereka hadapi di lapangan? Apa upaya persiapan P2KP untuk FASKEL melalui program pelatihan? Bagaimana program pelatihan yang ada sementara ini dapat dioptimalkan melaui kurikulum dan modul pelatihan yang berdasarkan kebutuhan di lapangan?

Para fasilitator kelurahan (FASKEL) adalah pewujud

program yang paling dekat dengan masyarakat miskin dan

stakeholder lainnya. Dengan demikian harapan P2KP sangat erat terkait dengan upaya dan kinerja mereka. Apakah

P2KP mempunyai pemikiran strategis untuk mengoptimalkan kinerja tersebut? Apakah ada kebijakan khusus dalam

perekrutan mereka? Apa ciri-ciri mereka, serta tantangan

dan peluang yang mereka hadapi di lapangan? Apa upaya persiapan P2KP untuk FASKEL melalui program pelatihan? Bagaimana program pelatihan yang ada sementara ini dapat dioptimalkan melaui kurikulum dan modul pelatihan yang berdasarkan kebutuhan di lapangan?

(22)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL

• Kualitas & manfaat

infrastruktur

Semakin lama P2KP diwujudkan, semakin besar bagiannya dari keseluruhan BLM yang disalurkan ke arah kegiatan

pengembangan infrastruktur yang didasarkan keputusan BKM dan panitiannya. Tanggapan terhadap kegiatan infrastruktur selama ini adalah relatif positif, dengan menimbang bahwa pengembangan infrastruktur malalui masyarakat tampaknya lebih efisien daripada melalui program pemerintah biasa yang bersifat top-down. Tapi bagaimana dengan isu kualitas, pemanfaatan, dan

keberlanjutan dari infrastrukttur tersebut? Sejauh mana

kebijakan program sudah berdasarkan pengalaman dengan pelaksanaannya melaui BKM, dan apa kendala dan peluang yang telah dihadapi?

Semakin lama P2KP diwujudkan, semakin besar bagiannya dari keseluruhan BLM yang disalurkan ke arah kegiatan

pengembangan infrastruktur yang didasarkan keputusan BKM dan panitiannya. Tanggapan terhadap kegiatan infrastruktur selama ini adalah relatif positif, dengan menimbang bahwa pengembangan infrastruktur malalui masyarakat tampaknya lebih efisien daripada melalui program pemerintah biasa yang bersifat top-down. Tapi bagaimana dengan isu kualitas, pemanfaatan, dan

keberlanjutan dari infrastrukttur tersebut? Sejauh mana

kebijakan program sudah berdasarkan pengalaman dengan pelaksanaannya melaui BKM, dan apa kendala dan peluang yang telah dihadapi?

(23)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL

• Kualitas & manfaat

infrastruktur

• Kendala dan peluang

pengembangan kegiatan sosial

Salah satu kegiatan BKM sebagai lembaga lokal yang mewujudkan program P2KP dan memutuskan penyaluran BLM adalah penciptaan dan pelestarian kegiatan yang bersifat sosial dalam arti membangun jaring pengaman. Dalam kenyataan sayangnya kegiatan tersebut sering

bersifat “amal” (charity) dan tidak berdasarkan

pertimbangan yang berorientasi berkelanjutan. Bagaimana kenyataan dibelakang konsep kegiatan sosial dalam

program P2KP dan apa kebijakan yang sebaiknya diikuti untuk perbaikan kelemahan dalam pewujudannya

Salah satu kegiatan BKM sebagai lembaga lokal yang mewujudkan program P2KP dan memutuskan penyaluran BLM adalah penciptaan dan pelestarian kegiatan yang bersifat sosial dalam arti membangun jaring pengaman. Dalam kenyataan sayangnya kegiatan tersebut sering

bersifat “amal” (charity) dan tidak berdasarkan

pertimbangan yang berorientasi berkelanjutan. Bagaimana kenyataan dibelakang konsep kegiatan sosial dalam

program P2KP dan apa kebijakan yang sebaiknya diikuti untuk perbaikan kelemahan dalam pewujudannya

(24)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL

• Kualitas & manfaat

infrastruktur

• Kendala dan peluang

pengembangan kegiatan sosial

PJM Pronangkis

Konsep dan kegiatan PJM Pronangkis berperan strategis dan esential dalam siklus proyek P2KP. Apa latar kenyataan perkembangannya, apakah logika serta maksud dan tujuan PJM Pronangkis betul-betul diterapkan di lapangan?

Sepanjang pelaksanaan P2KP secara nyata, apa kendala dan peluang yang dihadapi di tingkat kelurahan maupun perkotaan? Apakah PJM Pronangkis dianggap berarti untuk mengatur penyebaran BLM secara terarah dan terintegrasi? Bagaimana dengan partisipasi masyarakat miskin dan para stakeholder lainnya dalam penyusunannya?

Konsep dan kegiatan PJM Pronangkis berperan strategis dan esential dalam siklus proyek P2KP. Apa latar kenyataan perkembangannya, apakah logika serta maksud dan tujuan PJM Pronangkis betul-betul diterapkan di lapangan?

Sepanjang pelaksanaan P2KP secara nyata, apa kendala dan peluang yang dihadapi di tingkat kelurahan maupun perkotaan? Apakah PJM Pronangkis dianggap berarti untuk mengatur penyebaran BLM secara terarah dan terintegrasi? Bagaimana dengan partisipasi masyarakat miskin dan para stakeholder lainnya dalam penyusunannya?

(25)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL

• Kualitas & manfaat

infrastruktur

• Kendala dan peluang

pengembangan kegiatan sosial

PJM Pronangkis

Peranan PEMDA

Dalam sejarah P2KP, kerjasama dengan pemerintah lokal tidak selalu mendapatkan perhatian khusus dan

berkembang secara bergelombang. Dalam evolusi konsep

kerja sama dengan PEMDA telah dikembangkan pendekatan khusus (PAKET) yang secara selektif diterapkan di beberapa daerah perkotaan. Apa pengalaman kerja sama tsb., dan bagaimana kesimpulannya buat daerah lainnya? Kendala dan peluang apa yang paling menonjol selama upaya

kerjasama dengan PEMDA? Apakah kebijakan terhadap isu ini sudah mantap dan mulai berorientasi pada kerjasama

yang berkelanjutan?

Dalam sejarah P2KP, kerjasama dengan pemerintah lokal tidak selalu mendapatkan perhatian khusus dan

berkembang secara bergelombang. Dalam evolusi konsep

kerja sama dengan PEMDA telah dikembangkan pendekatan khusus (PAKET) yang secara selektif diterapkan di beberapa daerah perkotaan. Apa pengalaman kerja sama tsb., dan bagaimana kesimpulannya buat daerah lainnya? Kendala dan peluang apa yang paling menonjol selama upaya

kerjasama dengan PEMDA? Apakah kebijakan terhadap isu ini sudah mantap dan mulai berorientasi pada kerjasama

(26)

Apa yang perlu dikaji?

Keberlanjutan kerelawan

Partisipsi perempuan

Kesiapan FASKEL

• Kualitas & manfaat

infrastruktur

• Kendala dan peluang

pengembangan kegiatan sosial

PJM Pronangkis

Peranan PEMDA

Penangganan pengaduan

Dari awal pelaksanaan program P2KP, transparansi dan

keterbukaan terhadap kritik dan saran sangat diperhatikan

sehingga dikembangkan suatu sistem penanganan

pengaduan yang dirancang untuk menangkap, melapor, menganalisis, dan mengarahkan upaya perbaikan secara terbuka dan terpadu. Walaupun volume pengaduan yang

ditanggani adalah relatif besar dan tampaknya

mencerminkan efektivitasnya, ternyata belum pernah diteliti secara sistematis apakah sistem tersebut betul-betul

menjangkau ke masyarakat miskin berserta stakeholder

lainnya yang terlibat dalam program P2KP.

Dari awal pelaksanaan program P2KP, transparansi dan

keterbukaan terhadap kritik dan saran sangat diperhatikan

sehingga dikembangkan suatu sistem penanganan

pengaduan yang dirancang untuk menangkap, melapor, menganalisis, dan mengarahkan upaya perbaikan secara terbuka dan terpadu. Walaupun volume pengaduan yang

ditanggani adalah relatif besar dan tampaknya

mencerminkan efektivitasnya, ternyata belum pernah diteliti secara sistematis apakah sistem tersebut betul-betul

menjangkau ke masyarakat miskin berserta stakeholder

(27)
(28)

Apa parameter umum semua kajian?

• Waktu

persiapan penelitian lapangan laporan antara laporan final 2 3 4 5 6 1 ENAM BULAN persiapan penelitian lapangan laporan antara laporan final 2 3 4 5 6 1 ENAM BULAN Laporan Awal Lokakarya Pelatihan 60 hari di lapangan 6 laporan sementara (site report) Lokakarya Analisis Presentasi Hasil

(29)

Apa parameter umum semua kajian?

• Waktu

• Variasi konteks

P2KP

P2KP-2 P2KP-3 PNPM-2007 P2KP-2 P2KP-3 PNPM-2007

(30)

Apa parameter umum semua kajian?

• Waktu

• Variasi konteks

P2KP

TAMBAHAN khusus - Partisipasi Perempuan TAMBAHAN khusus - Partisipasi Perempuan

(31)

Apa parameter umum semua kajian?

• Waktu

• Variasi konteks

P2KP

• Sampling

Berdasarkan pertimbangan terhadap waktu dan sifat

kawasan implementasi yang berbeda, maka ditentukan 6/10 kota sampel seperti berikut:

A Sulawesi (P2KP-2):

1 Kota Gorontalo (sedang/relatif terpencil)

2 Kota Makassar (metropolitan/pusat perdangangan) B Sumatera (P2KP-3):

3 Kota Bengkulu (sedang/relatif terpencil)

4 Kota Medan (metropolitan/pusat perdagangan) C Java (PNPM 2007):

5 Kota Pasuruan (sedang)

6 Kota Surabaya (metropolitan/pusat perdagangan/industri) D KHUSUS Studi tentang Partisipasi Perempuan:

7 Kota Banda Aceh (pusat perdagangan, pilot/non-pilot) 8 Kota Loksoemawae (sedang, pilot/non-pilot)

9 Kota Mataram (pusat perdagangan) 10 Kota Bima (sedang/relatif terpencil)

Berdasarkan pertimbangan terhadap waktu dan sifat

kawasan implementasi yang berbeda, maka ditentukan 6/10 kota sampel seperti berikut:

A Sulawesi (P2KP-2):

1 Kota Gorontalo (sedang/relatif terpencil)

2 Kota Makassar (metropolitan/pusat perdangangan) B Sumatera (P2KP-3):

3 Kota Bengkulu (sedang/relatif terpencil)

4 Kota Medan (metropolitan/pusat perdagangan) C Java (PNPM 2007):

5 Kota Pasuruan (sedang)

6 Kota Surabaya (metropolitan/pusat perdagangan/industri) D KHUSUS Studi tentang Partisipasi Perempuan:

7 Kota Banda Aceh (pusat perdagangan, pilot/non-pilot) 8 Kota Loksoemawae (sedang, pilot/non-pilot)

9 Kota Mataram (pusat perdagangan) 10 Kota Bima (sedang/relatif terpencil)

(32)

Apa parameter umum semua kajian?

• Waktu

• Variasi konteks

P2KP

• Sampling

• Tenaga

Tim 7 (Peran PEMDA) Tim 5 (Partisipasi Perempuan)

Setiap Tim peneliti studi 1, 2, 3, 4, 6, 8 terdiri

dari 4 orang (termasuk team leader); keempat TA ini

diharapkan mengikuti proses penelitian dari awal sampai akhir di semua lokasi yang ditentukan dan tidak boleh diwakili orang lain/lokal

5 orang 6 orang

Tim 7 (Peran PEMDA) Tim 5 (Partisipasi Perempuan)

Setiap Tim peneliti studi 1, 2, 3, 4, 6, 8 terdiri

dari 4 orang (termasuk team leader); keempat TA ini

diharapkan mengikuti proses penelitian dari awal sampai akhir di semua lokasi yang ditentukan dan tidak boleh diwakili orang lain/lokal

(33)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

Studi 1, 2, 5, 6, 7 akan

bandingkan 2 kelurahan di

masing-masing kota yang

merupakan

kasus

“ekstrem” yang berbeda,

di mana studi 3 dan 4 akan

masing-masing bandingkan

2 kelurahan dengan

paling

banyak observasi yang

berbeda

konteksnya.

Sebagai

kecualian, studi 8

tidak bergerak di bidang

kelurahan.

Studi 1, 2, 5, 6, 7 akan

bandingkan 2 kelurahan di

masing-masing kota yang

merupakan

kasus

“ekstrem” yang berbeda,

di mana studi 3 dan 4 akan

masing-masing bandingkan

2 kelurahan dengan

paling

banyak observasi yang

berbeda

konteksnya.

Sebagai

kecualian, studi 8

tidak bergerak di bidang

kelurahan.

(34)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

Kota Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B Kota Bengkulu Kota Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B Kota Bengkulu

(35)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

• Perbedaan konteks

Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan:

No. Kajian Variabel strategis Nilai Konteks

1 Pelembagaan kerelawan: ekstrem beda 2 Penanganan pengaduan ekstrem beda 3 Pengembangan

infrastruktur oleh

masyarakat

ekstrem sama beda

4 Kegiatan sosial masyarakat

ekstrem sama beda

5 Partisipasi perempuan ekstrem beda 6 PJP Pronangkis ekstrem beda 7 Peran PEMDA ekstrem beda 8 Pengembangan

Kurikulum Fasilitator

Kelurahan

tidak ada kegiatan di tingkat kelurahan tidak ada kegiatan di tingkat kelurahan

Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan: Kriterium seleksi / perbandingan lokasi kelurahan:

No. Kajian Variabel strategis Nilai Konteks

1 Pelembagaan kerelawan: ekstrem beda 2 Penanganan pengaduan ekstrem beda 3 Pengembangan

infrastruktur oleh

masyarakat

ekstrem sama beda

4 Kegiatan sosial masyarakat

ekstrem sama beda

5 Partisipasi perempuan ekstrem beda 6 PJP Pronangkis ekstrem beda 7 Peran PEMDA ekstrem beda 8 Pengembangan

Kurikulum Fasilitator

Kelurahan

tidak ada kegiatan di tingkat kelurahan tidak ada kegiatan di tingkat kelurahan

(36)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

• Perbedaan konteks

• Fokus kajian (kelurahan

& kota)

Kota Bengkulu

KELURAHAN

A

KELURAHAN

B

Kota Bengkulu

KELURAHAN

A

KELURAHAN

B

(37)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

• Perbedaan konteks

• Fokus kajian (kelurahan

& kota)

Medan KELURAHAN A KELURAHAN B Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B Medan KELURAHAN A KELURAHAN B Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B

(38)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

• Perbedaan konteks

• Fokus kajian (kelurahan

& kota)

Medan KELURAHAN A KELURAHAN B Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B Surabaya KELURAHAN A KELURAHAN B Pasuruan KELURAHAN A KELURAHAN B Makassar KELURAHAN A KELURAHAN B Gorontalo KELURAHAN A KELURAHAN B Medan KELURAHAN A KELURAHAN B Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B Surabaya KELURAHAN A KELURAHAN B Pasuruan KELURAHAN A KELURAHAN B Makassar KELURAHAN A KELURAHAN B Gorontalo KELURAHAN A KELURAHAN B

(39)

Apa strategi umum semua kajian?

• “Sampling for

diversity”:

membandingkan 2

kelurahan ekstrem (/

kota)

• Perbedaan konteks

• Fokus kajian (kelurahan

& kota)

• Perluasan fokus

(progressive

contextualisation)

TINGKAT NASIONAL PROPINSI BENGKULU Kota Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B TINGKAT NASIONAL PROPINSI BENGKULU Kota Bengkulu KELURAHAN A KELURAHAN B

(40)

Siapa informan kunci?

• Informan kunci ada di

berbagai jenjang pelaku

& sasaran:

• Rumah tangga miskin

Rumah Tangga Miskin Rumah Tangga Miskin

(41)

Siapa informan kunci?

• Informan kunci ada di

berbagai jenjang pelaku

& sasaran:

• Rumah tangga miskin

• Pelaku Program di tkt.

kelurahan/kecamatan

Rumah Tangga Miskin Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan

Rumah Tangga Miskin Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan BKM UP ekono mi UP sosial UP lingku ngan KSM KSM KSM KSM KSM KSM Aparat Kelurahan PJOK KBK

(42)

Siapa informan kunci?

• Informan kunci ada di

berbagai jenjang pelaku

& sasaran:

• Rumah tangga miskin

• Pelaku Program di tkt.

kelurahan/kecamatan

• Pelaku di tkt. kota

KORKOT & TA KBP TKPP INSTANSI TERKAIT FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK KORKOT & TA KBP TKPP INSTANSI TERKAIT FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK

(43)

Siapa informan kunci?

• Informan kunci ada di

berbagai jenjang pelaku

& sasaran:

• Rumah tangga miskin

• Pelaku Program di tkt.

kelurahan/kecamatan

• Pelaku di tkt. kota

• Pelaku di tkt. propinsi

KORKOT & TA KBP TKPP KMW & TA TKPP INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK KORKOT & TA KBP TKPP KMW & TA TKPP INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK

(44)

Siapa informan kunci?

• Informan kunci ada di

berbagai jenjang pelaku

& sasaran:

• Rumah tangga miskin

• Pelaku Program di tkt.

kelurahan/kecamatan

• Pelaku di tkt. kota

• Pelaku di tkt. propinsi

• Pelaku di tkt. nasional

Rumah Tangga Miskin

Relawan / Peduli BKM UP ekono mi UP sosial UP lingku ngan FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan KSM KSM KSM KSM KSM KSM KBK PJOK KORKOT & TA KBP TKPP KMW & TA KMP & TA TKPP TKPP INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT

Rumah Tangga Miskin Relawan / Peduli BKM UP ekono mi UP sosial UP lingku ngan FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan KSM KSM KSM KSM KSM KSM KBK PJOK KORKOT & TA KBP TKPP KMW & TA KMP & TA TKPP TKPP INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT INSTANSI TERKAIT

(45)

Penentuan Metode dan Teknik?

• Survey mini

Metode / pendekatan ditentukan sesuai topik

dan kelompok sasaran kajian:

Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan KBK KBP Pemandu Nasional Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan KBK KBP Pemandu Nasional

(46)

Penentuan Metode dan Teknik?

• Survey mini

• Wawancara

semi-terstruktur

Metode / pendekatan ditentukan sesuai topik

dan kelompok sasaran kajian:

Rumah Tangga Miskin Aparat Kelurahan PJOK KORKOT & TA INSTANSI TERKAIT KMW & TA INSTANSI TERKAIT KMP & TA TKPP TKPP TKPP Rumah Tangga Miskin Aparat Kelurahan PJOK KORKOT & TA INSTANSI TERKAIT KMW & TA INSTANSI TERKAIT KMP & TA TKPP TKPP TKPP

(47)

Penentuan Metode dan Teknik?

• Survey mini

• Wawancara

semi-terstruktur

• Wawancara berkelompok

terfokus (FGD)

• Wawancara biografis

Metode / pendekatan ditentukan sesuai topik

dan kelompok sasaran kajian:

Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK KBP BKM UP ekono mi UP sosial UP lingku ngan KSM KSM KSM KSM KSM KSM Pemandu Nasional Relawan / Peduli FASKEL ekonomi sosial lingkungan Aparat Kelurahan PJOK KBK KBP BKM UP ekono mi UP sosial UP lingku ngan KSM KSM KSM KSM KSM KSM Pemandu Nasional

(48)

Penentuan Metode dan Teknik?

• Survey mini

• Wawancara

semi-terstruktur

• Wawancara berkelompok

terfokus (FGD)

• Wawancara biografis

Metode / pendekatan ditentukan sesuai topik

dan kelompok sasaran kajian:

Secondary Secondary Primary Secondary Secondary Secondary Secondary Primary Secondary Secondary

1 MIS data / Consutations with City level programme management 2 Poor community segment (males)SSI

SSI (fem.) SSI (males) SSI (fem.) neigbour-hood spot check SSI (males) SSI (fem.) SSI (males)SSI (fem.) 3 Registered Volunteers Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf

4 BKM Register Inventory FGD, Biogrf Inventory Inventory Register PJM Doc. FGD, Biogrf + WS

5 KSM-economy 6 KSM-social 7 KSM-environment/infrastructure FGD, Biogrf 8 Faskel-economy 9 Faskel-social 10 Faskel-environment FGD, Biogrf (city level) 11Faskel-gender (Aceh only)

12 PJOK SSI

13 Kelurahan Administration Profil

kelurahan kelurahanProfil SSI Profil

kelurahan kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil 14 KBK

15 KBP

16 Korkot / Askorkot Inventory SSI Inventory Inventory SSI + WS

17 Pemandu nasional Survey, FGD,

Biogrf + WSSurvey, FGD, Biogrf +WS

18 Pemda (Bappeda/ PU/ TKPKD/

SKPD, BPS atc.) City profile City profile SSI City profile City profile City profile City profile,

dev.budget SSI + WS City profile,

dev. budget City profile

19 TKPP-D Survey, FGD,

Biogrf + WS

20 KMW relevant

reports relevant reports SSI relevant

reports relevant reports relevant reports relevant reports SSI relevant

reports Docs, Trng material

21 KMP(s) relevant

docs relevant docs SSI relevant

docs relevant docs relevant docs relevant docs SSI relevant docs Docs, Trng material Biogrf Biographic Interview Faskel Community Facilitator KBP Community Learning Platform at city level TKPKD City/district Poverty Alleviation Coordination Team

FGD Focus Group Discussion BKM Kelurahan community self-help organization Korkot City Coorditator SKPD City/district Inter-governmental Working Unit

SSI Semi-structured Interview KSM Community self-help group Askorkot Assistant(s) to Korkot KMW Regional Management Consultant(s)

WS Also participating in Workshop PJOK Project Activity Operational Supervisor Pemandu Nasional National Trainers KMP Central Level Management Consultant(s)

MIS Management Information System KBK Community Learning Platform at kelurahan level TKPP-D City/district UPP Coordination Team

3. Infrastructure 4. Social Activities 5. Female Participation 6. PJM Pronangkis 1. Volunteers

Criteria for selection of kelurahan / Type of Information/Informant No.

7. Government role 8. Facilitator's curriculum

Primary Primary Primary Primary Primary Primary

2. Complaint Handling

participation rates (min-max) complaint frequency (min-max)

volume of infrastructure activities (1st-2nd)

volume of social activities (1st-2nd)

female participation rates

(min-max) “Best”/”worst” PJM

FGD, Biogrf + WS

"Good"/"lacking" collaboration

no selection of kelurahan, as study focuses on city level FGD + Biogrf (city level, males) + WS FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogrf FGD, Biogrf FGD, Biogrf SSI Biogrf (female members)

FGD, Biogrf FGD, Biogr (males) FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogr (males) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogr (males, city level) FGD, Biogr (fem., city level) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, males) + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogrf (city level) SSI SSI FGD, Biogrf + WS SSI, Biogr (2 kelurahan); Survey, FGD, Biogrf (city level) + WS

SSI SSI SSI SSI

Survey, FGD, Biogrf + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI + WS SSI + WS

SSI SSI SSI + WS SSI + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI SSI

SSI SSI SSI SSI SSI SSI

Secondary Secondary Primary Secondary Secondary Secondary Secondary Primary Secondary Secondary

1 MIS data / Consutations with City level programme management 2 Poor community segment (males)SSI

SSI (fem.) SSI (males) SSI (fem.) neigbour-hood spot check SSI (males) SSI (fem.) SSI (males)SSI (fem.) 3 Registered Volunteers Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf

4 BKM Register Inventory FGD, Biogrf Inventory Inventory Register PJM Doc. FGD, Biogrf + WS

5 KSM-economy 6 KSM-social 7 KSM-environment/infrastructure FGD, Biogrf 8 Faskel-economy 9 Faskel-social 10 Faskel-environment FGD, Biogrf (city level) 11Faskel-gender (Aceh only)

12 PJOK SSI

13 Kelurahan Administration Profil

kelurahan kelurahanProfil SSI Profil

kelurahan kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil 14 KBK

15 KBP

16 Korkot / Askorkot Inventory SSI Inventory Inventory SSI + WS

17 Pemandu nasional Survey, FGD,

Biogrf + WSSurvey, FGD, Biogrf +WS

18 Pemda (Bappeda/ PU/ TKPKD/

SKPD, BPS atc.) City profile City profile SSI City profile City profile City profile City profile,

dev.budget SSI + WS City profile,

dev. budget City profile

19 TKPP-D Survey, FGD,

Biogrf + WS

20 KMW relevant

reports relevant reports SSI relevant

reports relevant reports relevant reports relevant reports SSI relevant

reports Docs, Trng material

21 KMP(s) relevant

docs relevant docs SSI relevant

docs relevant docs relevant docs relevant docs SSI relevant docs Docs, Trng material Biogrf Biographic Interview Faskel Community Facilitator KBP Community Learning Platform at city level TKPKD City/district Poverty Alleviation Coordination Team

FGD Focus Group Discussion BKM Kelurahan community self-help organization Korkot City Coorditator SKPD City/district Inter-governmental Working Unit

SSI Semi-structured Interview KSM Community self-help group Askorkot Assistant(s) to Korkot KMW Regional Management Consultant(s)

WS Also participating in Workshop PJOK Project Activity Operational Supervisor Pemandu Nasional National Trainers KMP Central Level Management Consultant(s)

MIS Management Information System KBK Community Learning Platform at kelurahan level TKPP-D City/district UPP Coordination Team

3. Infrastructure 4. Social Activities 5. Female Participation 6. PJM Pronangkis 1. Volunteers

Criteria for selection of kelurahan / Type of Information/Informant No.

7. Government role 8. Facilitator's curriculum

Primary Primary Primary Primary Primary Primary

2. Complaint Handling

participation rates (min-max) complaint frequency (min-max)

volume of infrastructure activities (1st-2nd)

volume of social activities (1st-2nd)

female participation rates

(min-max) “Best”/”worst” PJM

FGD, Biogrf + WS

"Good"/"lacking" collaboration

no selection of kelurahan, as study focuses on city level FGD + Biogrf (city level, males) + WS FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogrf FGD, Biogrf FGD, Biogrf SSI Biogrf (female members)

FGD, Biogrf FGD, Biogr (males) FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogr (males) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogr (males, city level) FGD, Biogr (fem., city level) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, males) + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogrf (city level) SSI SSI FGD, Biogrf + WS SSI, Biogr (2 kelurahan); Survey, FGD, Biogrf (city level) + WS

SSI SSI SSI SSI

Survey, FGD, Biogrf + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI + WS SSI + WS

SSI SSI SSI + WS SSI + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI SSI

(49)

Secondary Secondary Primary Secondary Secondary Secondary Secondary Primary Secondary Secondary 1 MIS data / Consutations with City level programme management

2 Poor community segment (males)SSI (fem.)SSI (males)SSI (fem.)SSI neigbour-hood spot check (males)SSI (fem.)SSI (males)SSI SSI (fem.) 3 Registered Volunteers Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf Survey, FGD, Biogrf

4 BKM Register Inventory FGD, Biogrf Inventory Inventory Register PJM Doc. FGD, Biogrf + WS 5 KSM-economy 6 KSM-social 7 KSM-environment/infrastructure FGD, Biogrf 8 Faskel-economy 9 Faskel-social 10 Faskel-environment FGD, Biogrf (city level)

11 Faskel-gender (Aceh only)

12 PJOK SSI

13 Kelurahan Administration kelurahanProfil kelurahanProfil SSI kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil kelurahanProfil 14 KBK

15 KBP

16 Korkot / Askorkot Inventory SSI Inventory Inventory SSI + WS

17 Pemandu nasional Survey, FGD, Biogrf + WSSurvey, FGD, Biogrf +WS 18 Pemda (Bappeda/ PU/ TKPKD/ SKPD, BPS atc.) City profile City profile SSI City profile City profile City profile City profile, dev.budget SSI + WS City profile, dev. budget City profile

19 TKPP-D Survey, FGD, Biogrf + WS

20 KMW relevant reports relevant reports SSI relevant reports relevant reports relevant reports relevant reports SSI relevant reports Docs, Trng material 21 KMP(s) relevant docs relevant docs SSI relevant docs relevant docs relevant docs relevant docs SSI relevant docs Docs, Trng material

Biogrf Biographic Interview Faskel Community Facilitator KBP Community Learning Platform at city level TKPKD City/district Poverty Alleviation Coordination Team

FGD Focus Group Discussion BKM Kelurahan community self-help organization Korkot City Coorditator SKPD City/district Inter-governmental Working Unit

SSI Semi-structured Interview KSM Community self-help group Askorkot Assistant(s) to Korkot KMW Regional Management Consultant(s)

WS Also participating in Workshop PJOK Project Activity Operational Supervisor Pemandu Nasional National Trainers KMP Central Level Management Consultant(s)

MIS Management Information System KBK Community Learning Platform at kelurahan level TKPP-D City/district UPP Coordination Team

3. Infrastructure 4. Social Activities 5. Female Participation 6. PJM Pronangkis 1. Volunteers

Criteria for selection of kelurahan / Type of Information/Informant No.

7. Government role 8. Facilitator's curriculum Primary Primary Primary Primary Primary Primary

2. Complaint Handling

participation rates (min-max) complaint frequency (min-max) volume of infrastructure activities (1st-2nd) volume of social activities (1st-2nd) female participation rates (min-max) “Best”/”worst” PJM

FGD, Biogrf + WS

"Good"/"lacking" collaboration

no selection of kelurahan, as study focuses on city level FGD + Biogrf (city level, males) + WS FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogrf FGD, Biogrf FGD, Biogrf SSI Biogrf (female members)

FGD, Biogrf FGD, Biogr (males) FGD, Biogr (fem.) FGD, Biogr (males) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan FGD, Biogr (males, city level) FGD, Biogr (fem., city level) FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS FGD, Biogrf with Faskel from 2 kelurahan + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, males) + WS Survey + FGD + Biogrf (city level, fem.) + WS FGD, Biogrf (city level) SSI SSI FGD, Biogrf + WS SSI, Biogr (2 kelurahan); Survey, FGD, Biogrf (city level) + WS

SSI SSI SSI SSI

Survey, FGD, Biogrf + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI + WS SSI + WS

SSI SSI SSI + WS SSI + WS

Survey, FGD, Biogrf + WS

SSI SSI SSI SSI SSI SSI

(50)

Dankeschön!

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hampir semua kabupaten pada provinsi yang terserang, mengalami peningkatan serangan pada periode OkMar karena berkaitan dengan ketersediaan makanan bagi belalang, sedangkan

Penambahan inokulum bakteri asam laktat terbukti mampu meningkatkan kadar protein kasar pada silase tebon jagung (Zea mays) sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sandi

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dirumuskan permasalahan mengenai kendala- kendala yang dihadapi oleh pengadilan untuk menangani para pelaku Kejahatan dunia

(2010) Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Variabel dependen :

Mampu menyebutka n pengertian drainase dan contoh- contoh sistem drainase, mampu menjelaskan sejarah perkembang an drainase dan tujuan drainase.. 2 Mahasiswa mampu

Berdasarkan uraian-uraian dan hasil analisis sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan berdasarkan hasil analisis