• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

44 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sekolah sepak bola UNI Ciwastra Bandung pada bulan Januari 2015.

B. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional yang mengukur variabel dependen dan variabel independen dalam waktu yang bersamaan dan menurut kondisi pada saat itu.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah semua atlet di sekolah sepak bola UNI Bandung yang berusia 13-16 tahun dengan jumlah 80 orang.

2. Sampel

Atlet sekolah sepak bola UNI Bandung usia 13-16 tahun yang masuk

dalam kelas khusus (kelas yang dipersiapkan untuk pertandingan) dan

bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.

(2)

45 3. Besar Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus sampel minimal (Solvin) dan diperoleh sampel sebanyak :

1 Ne

2

n N

 

Keterangan :

n : besar sampel minimal

N : jumlah populasi

e = perkiraan tingkat kesalahan (5%)

hasil perhitungan sampel minimal adalah sebagai berikut :

05

2

, 0 . 75 1

80

  n

n = 67 orang

(Siregar, 2012)

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling

yaitu mengambil data kelas khusus (kelas yang dipersiapkan untuk

pertandingan dengan latihan yang lebih intensif) untuk melihat hubungan

(3)

46 asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan hemoglobin terhadap VO

2

maksimal.

D. Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah daya tahan atlet sepak bola (VO

2

max)

b. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah atlet sepak bola usia 13-16 tahun

2. Definisi Konseptual a. Variabel Dependen

Daya Tahan

Kemampuan tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan aktifitas tersebut (Harsono, 1988 dalam Nosa, 2013)

b. Variabel Independen

1) Asupan Karbohidrat

(4)

47 Asupan karbohidrat adalah banyaknya kandungan karbohidrat yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013)

2) Asupan Lemak

Asupan lemak adalah banyaknya kandungan lemak yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013)

3) Asupan Protein

Asupan protein adalah banyaknya kandungan protein yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Jami, 2013)

4) Asupan Zat Besi

Asupan zat besi adalah banyaknya kandungan zat besi yang dikonsumsi tubuh baik dari makanan, minuman dan suplemen (Budsiana, 2013)

5) Kadar Hemoglobin Darah

Kadar hemoglobin darah adalah konsentrasi hemoglobin dalam

darah dimana hemoglobin berfungsi sebagai alat untuk mengangkut

oksigen ke seluruh tubuh (Budsiana, 2013).

(5)

48 3. Definisi Operasional

a. Daya Tahan

Kemampuan atlet dalam melakukan test daya tahan dengan menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) yaitu berlari bolak-balik pada lintasan sepanjang 20 meter

1) Alat Ukur : lintasan lari 20 meter, pengeras suara, laptop, stopwatch dan meteran

2) Cara Ukur : atlet diminta untuk berlari sesuai dengan irama bleep 3) Hasil Ukur : disesuaikan dengan nilai tes lari multi tahap /

multistage fitness test / bleep test 4) Skala : rasio

b. Asupan Karbohidrat

Asupan karbohidrat yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari

1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari

2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram

4) Skala : rasio

(6)

49 c. Asupan Lemak

Asupan lemak yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari

2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram

4) Skala : rasio

d. Asupan Protein

Asupan protein yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari

2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram

4) Skala : rasio

(7)

50 e. Asupan Zat Besi

Asupan zat besi yang dikonsumsi dari bahan makanan oleh atlet yang diperoleh dari data food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan, kemudian diambil rata-rata asupan selama 2 hari 1) Alat Ukur : Food recall 24 jam selama 2 hari

2) Cara Ukur : melakukan wawancara mengenai makanan yang dimakan pada saat satu hari sebelum hari wawancara dilakukan 3) Hasil ukur : dinyatakan dalam gram

4) Skala : rasio f. Kadar Hemoglobin

Konsentrasi hemoglobin dalam darah yang diukur dengan cyanmethemoglobin, dinyatakan dalam gr/dl

1) Alat Ukur : spekrtofotometer

2) Cara Ukur : pengambilan darah secara langsung metode cyanmethaemoglobin

3) Hasil Ukur : dinyatakan dalam gr/dl 4) Skala : rasio

4. Data yang dikumpulkan a. Data Primer

1) Data karakteristik responden meliputi nama dan umur

2) Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi

(8)

51 3) Data kadar hemoglobin

b. Data Sekunder

Gambaran umum dan data prestasi yang telah dicapai oleh sekolah sepakbola UNI Bandung

5. Instrumen Penelitian yang digunakan

a. Kuesioner yang berisi karakteristik atlet dan nilai kadar hemoglobin darah beserta hasil pengukuran daya tahan

b. Formulir food recall 24 jam selama 2 hari

c. Alat bleep test / multistage fitness test yaitu lintasan lari 20 meter, meteran, stopwatch, laptop, dan pengeras suara

6. Cara Pengumpulan Data a. Data Primer

1) Data karakteristik responden meliputi nama, umur dan jenis kelamin diperoleh dengan cara melihat data pribadi atlet yang ada di sekolah sepak bola UNI Bandung

2) Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi diperoleh dengan melakukan food recall 24 jam selama 2 hari pada hari latihan dan tidak latihan

3) Data kadar hemoglobin diperoleh dengan cara pengambilan darah

secara langsung

(9)

52 b. Data Sekunder

Gambaran umum dan data prestasi yang telah dicapai oleh sekolah sepakbola UNI Bandung diperoleh dengan melihat catatan prestasi dari arsip sekolah sepak bolah UNI Bandung

7. Pengolahan Data

a. Data karakteristik atlet seperti umur ditentukan dengan menghitung tahun penuh dari data tanggal lahir dan tanggal saat pengambilan data kemudian dianalisa secara deskriptif

b. Data asupan karbohidrat, lemak, protein dan zat besi diperoleh dengan melakukan food recall 24 jam selama 2 hari. Hasil recall diolah dengan menggunakan nutrisurvey dan datanya diolah dengan menggunakan software SPSS, data tersebut berupa data numerik.

c. Data kadar hemoglobin darah diperoleh dengan cara mengambil darah tepi dari responden lalu hasilnya dinyatakan dalam gr/dl, data tersebut berupa numeric dan diolah dengan software SPSS

d. Data hasil pengukuran daya tahan yang diperoleh dengan bleep test /

multistage fitness test kemudian dikonversi berdasarkan tabel nilai

kebugaran bleep test / multistage fitness test. Skor atlet ditunjukkan

dengan level dan jumlah lari bolak-balik yang dicapai sebelum mereka

(10)

53 gagal menyesuaikan dengan rekaman beep. Skor ini dapat dikonversikan ke dalam VO

2

max equivalent score.

8. Prosedur Pengukuran

a. Pengukuran VO

2

max 1) Alat dan Fasilitas

a) Lintasan datar yang tidak licin dengan dua garis yang berjarak 20 meter

b) Sebuah laptop dengan program bleep test

c) Pengeras suara (speaker) dengan volume cukup terdengar oleh peserta tes lari

d) Stopwatch e) Meteran f) Alat tulis 2) Pelaksanaan

a) Ikuti petunjuk dari suara, setelah lima hitungan beep, peserta mulai berlari, dari garis pertama ke garis kedua.

Kecepatan berlari harus diatur konstan dan tepat tiba di

garis, lalu berbalik arah ke garis asal. Jika peserta tes sudah

sampai sebelum terdengar bunyi beep maka peserta harus

menunggu di belakang garis, dan baru berlari lagi saat bunyi

(11)

54 beep. Begitu seterusnya, peserta berlari bolak-balik sesuai dengan irama beep.

b) Lari bolak-balik ini terdiri dari beberapa tingkatan. Setiap tingkatan terdiri dari beberapa balikan (shuttle). Setiap tingkatan ditandai dengan 3 kali beep (seperti tanda turalit), sedangkan setiap shuttle ditandai dengan satu kali beep.

c) Peserta tes berlari sesuai dengan irama beep sampai ia tidak mampu mengikuti kecepatan irama tersebut. Jika dalam 2 kali berturut-turut peserta tes tidak berhasil mengejar irama beep maka peserta tersebut dianggap sudah tidak mampu mengikuti tes dan harus berhenti.

d) Lakukan pendinginan dengan cara berjalan, jangan langsung berhenti / duduk.

b. Pengukuran Kadar Hemoglobin Darah 1) Alat dan Fasilitas

a) Pipet 0,02 ml b) Larutan cyanmet c) Spektrofotometer d) Kapas

e) Alkohol

(12)

55 2) Pelaksanaan

Bersihkan ujung jari yang akan diambil darahnya menggunakan kapas yang sudah diolesi alkohol. Siapkan pen yang sudah dipasangi jarum. Tusukkan pen pada ujung jari, ambil darah yang keluar dengan pipet 0,02 ml. Larutkan dengan larutan cyanmet sebanyak 5 ml lalu baca pada spektrofotometer.

E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Univariat

Data disajikan dalam tabel univariat dan dilakukan analisa distribusi frekuensi :

a. Karakteristik atlet yaitu umur b. Data asupan karbohidrat c. Data asupan lemak d. Data asupan protein e. Data asupan zat besi

f. Data kadar hemoglobin darah

g. Data hasil VO

2

max berdasarkan multistage fitness test 2. Analisis Bivariat

a. Asupan karbohidrat terhadap daya tahan atlet (VO

2

max)

b. Asupan lemak terhadap daya tahan atlet (VO

2

max)

(13)

56 c. Asupan protein terhadap daya tahan atlet (VO

2

max)

d. Asupan zat besi terhadap daya tahan atlet (VO

2

max)

e. Kadar hemoglobin darah terhadap daya tahan atlet (VO

2

max)

Analisis statistik menggunakan uji korelasi regresi untuk mengetahui hubungan antar variabel. Korelasi Pearson Moment Product dengan rumus sebagai berikut :



 

n

i i

n

i i

n

i i i

y y x

x

y y x r x

1

2 1

2 1

) (

) (

) )(

(

Keterangan :

r : koefisien korelasi

x : variabel independen (asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah)

y : variabel dependen (VO

2

max)

n : jumlah sampel

(Jus’at, 2014)

(14)

57 nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh kemudian dikategorikan sebagai berikut :

r = 0,00 – 0,199  tingkat hubungan sangat rendah

r = 0,20 – 0,399  tingkat hubungan rendah

r = 0,40 – 0,599  tingkat hubungan sedang

r = 0,60 – 0,799  tingkat hubungan kuat

r = 0,80 – 1,000  tingkat hubungan sangat kuat

(Sugiyono, 2010)

Tanda positif dan negatif menunjukkan arah hubungan. Arah positif menunjukkan arah perubahan yang sama yaitu jika satu variabel naik maka variabel yang lain naik, demikian pula sebaliknya tanda negatif menunjukkan arah berlawanan, yaitu satu variabel naik maka variabel yang lain akan turun.

Untuk mengetahui kemaknaan nilai koefisien korelasi digunakan analisa statistik uji t. Berikut adalah rumus uji t :

1

2

2 r r n

t

 

(15)

58 kriteria uji Ho ditolak jika p ≤ α (0,05) atau t hitung ≥ t tabel. Apabila analisa koefisien korelasi diperoleh hasil yang bermakna, maka selanjutnya analisa dilanjutkan dengan uji regresi untuk melihat arah hubungan kedua variabel yang diteliti dan memprediksi nilai variabel dependen. Rumus uji regresi liniear sederhana adalah sebagai berikut :

E bX a

Y   

Keterangan :

Y : variabel dependen (nilai VO

2

maksimal)

X : variabel independen (asupan karbohidrat, lemak, protein, zat besi dan kadar hemoglobin darah)

a : konstanta perpotongan garis di sumbu Y

b : koefisien regresi

E : standar eror

(Jus’at, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Laki-laki bukan hanya mantan suami saja Tidak mendapat dukungan dari teman yang sama memiliki status janda Dulu memiliki teman yang terdekat Kehilangan kontak teman terdekat

Berdasarkan masalah yang dihadapi dan keberhasilan penelitian terdahulu penulis berkeinginan untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil dan aktivitas belajar antara

Sekalian saja, waktu yang digunakan untuk menempuh jarak juga tidak mungkin negatif, sehingga dengan dasar ini maka proses pencarian kecepatan hanya akan

Fasilitas peralatan ekstraksi yang telah diberikan kepada Mitra dengan konsep Green System telah dapat meningkatkan kemampuan Mitra UMOT baik dalam produksi jamu maupun

Sedangkan yang menjadi peluang yaitu, besarnya potensi dana yang dapat diperoleh dari sektor zakat hal ini karena mayoritas penduduk kota Banda Aceh beragama

Berdasarkan latarbelakang diatas, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh intensitas membaca dzikir al-asma’u al-husna terhadap

Fungsi preposisi pada kategori frase prepositional terdiri dari fungsi sebagai konstituent kalimat, sebagai postmodifier klausa kata benda dan klausa kata sifat,

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain berupa perairan laut dimana sumberdaya yang cukup dominan di wilayah tersebut