• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA C4.5 DAN NAÏVE BAYES DALAM MEMPREDIKSI KELULUSAN SISWA SMK NEGERI 1 CIKARANG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA C4.5 DAN NAÏVE BAYES DALAM MEMPREDIKSI KELULUSAN SISWA SMK NEGERI 1 CIKARANG SELATAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA C4.5 DAN NAÏVE BAYES DALAM MEMPREDIKSI KELULUSAN SISWA

SMK NEGERI 1 CIKARANG SELATAN

Ari Setiawan 1, Muhammad Makmun Effendi 2, Tri Ngudi Wiyatno 3 Universitas Pelita Bangsa

Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Arah Deltamas

Telp. 021 2851 8181,82,83,84

Email: [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Proses mengidentifikasi informasi dengan menggunakan teknik statistik, dan machine learning merupakan pengertian dari data mining. Data mining dapat diterapkan diberbagai bidang kehidupan seperti bidang kesehatan, bisnis, dan pendidikan. Salah satu penerapan data mining pada bidang pendidikan seperti untuk memprediksi kelulusan siswa sekolah. Prediksi kelulusan siswa ini menggunakan data yang berasal dari transkip nilai akhir dari masing-masing siswa, adapun atribut yang digunakan yakni nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika mulai dari semester 1 hingga semester 5 serta riwayat SP yang pernah didapat selama siswa tersebut sekolah. Pada penelitian ini menggunakan dua metode data mining, yaitu algoritma C4.5 dan Naïve bayes . Penggunaan dua metode pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja dari kedua algoritma dalam memprediksi kelulusan siswa berdasarkan tingkat accuracy, precision, dan recall yang didapatkan. Dari hasil pengujian dengan menggunakan data testing sebanyak 222 data yang menyatakan algoritma C4.5 memiliki tingkat nilai accuracy 98,64%, precision 100% dan recall 100% sedangkan naïve bayes memiliki tingkat accuracy 97,75%, precision 95,52% dan recall 95,52%. Dan jika pengujian menggunakan data training sebanyak 890 data maka akan menyatakan algoritma C4.5 memiliki tingkat nilai accuracy 98,99%, precision 98,68% dan recall 98,68% sedangkan naïve bayes memiliki tingkat accuracy 97,42%, precision 99,39% dan recall 99,39%. Dari perbandingan diatas algoritma C4.5 memiliki nilai tingkat accuracy yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan algoritma naïve bayes , maka di putuskan dalam memprediksi kelulusan siswa, algoritmaC4,5 lebih baik dibanding algoritma naïve bayes dalam memprediksi data kelulusan siswa.

Kata kunci: data mining, klasifikasi, algoritma C4.5, naïve bayes,kelulusan siswa

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan informasi yang akurat sudah seperti kebutuhan pokok bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Hampir segala

bidang kegiatan manusia saat ini membutuhkan peranan informasi, seperti bidang sosial, bidang ekonomi, bidang transportasi, bidang pemerintahan, dan juga bidang pendidikan. Tanpa sadar setiap saatnya manusia menghasilkan banyak data

(2)

dari kegiatan mereka sehari-hari. Namun dibalik banyaknya data tersebut tidak diimbangi dengan pengetahuan yang memadai, alhasil data tersebut tidak memiliki nilai manfaat bagi manusia.

Bidang pendidikan di Indonesia masih merupakan aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Di Indonesia memberlakukan wajib belajar 9 tahun atau diartikan dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), setelah lulus dari jenjang SMP biasanya para siswa melanjutkan ke jenjang berikutnya yakni Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam sebuah instansi sekolah, terdapat banyak data dari para siswa, baik data administrasi, akademik, biodata siswa, dan data lainnya, namun data tersebut hanya menjadi arsip berkas milik sekolah. Alhasil data tersebut tidak bisa menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan baik untuk guru, maupun untuk para siswa.

Proses mengidentifikasi informasi dengan menggunakan teknik statistik, dan machine learning merupakan pengertian dari data mining. Data mining dapat diterapkan kedalam bidang pendidikan, salah satunya untuk memprediksi kelulusan siswa.

Prediksi kelulusan siswa ini menggunakan data yang berasal dari transkip nilai akhir dari masing-masing siswa. Ada beberapa metode data mining yang biasa digunakan untuk menentukan prediksi kelulusan siswa sekolah, antara lain Algoritma C4.5, metode

K-Nearest Neighbor (K-NN), dan metode Naïve bayes .

Belum adanya suatu penerapan teknik data mining yang dapat digunakan untuk memprediksi kelulusan siswa pada SMK Negeri 1 Cikarang Selatan. Untuk itu penulis akan menggunakan serta membandingkan tingkat akurasi algoritma C4.5 dan algoritma naïve bayes dalam memprediksi kelulusan siswa.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang serta peninjauan masalah diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum adanya metode yang dapat digunakan untuk memprediksi kelulusan siswa pada sekolah tersebut khususnya menggunakan algoritma C4.5 maupun naïve bayes

2. Belum diketahui algoritma mana yang memiliki tingkat akurasi lebih baik untuk dijadikan suatu metode dalam memprediksi kelulusan siswa.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah, analisa dan data mining perlu dipetakan agar pembahasan pokok dari prediksi kelulusan ini tidak melebar ke dalam masalah lain, maka dari itu berikut batasan-batasan pembahasan ini adalah:

1. Pada penelitian ini digunakan data dari nilai rata-rata rapot dan data riwayat SP

(3)

(Surat Peringatan) siswa untuk memprediksi kelulusan, nilai tersebut meliputi nilai pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika.

2. Data yang digunakan merupakan nilai rata-rata rapot mata pelajaran yang ditentukan dari semester 1 hingga semester 5, dan juga data riwayat SP yang pernah diberikan kepada siswa, mulai dari lulusan angkatan tahun 2016 hingga tahun 2018.

3. Pengolahan data nilai siswa menggunakan algoritma C4.5 dan algoritma naïve bayes .

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah teknik data mining dapat memprediksi kelulusan siswa?

2. Bagaimana perbandingan tingkat accuracy, precision, dan recall algoritma C4.5 dengan algoritma naïve bayes dalam memprediksi kelulusan siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menguji penerapan teknik data mining dalam memprediksi kelulusan siswa.

2. Menganalisa dan membandingkan tingkat accuracy, precision, dan recall yang dihasilkan dari algoritma C4.5 dan naïve bayes dalam memprediksi kelulusan siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini mengacu pada 2 sisi, antara lain:

Bagi Penulis

1. Meningkatkan pola fikir penulis.

2. Memberikan pengalaman kepada penulis untuk menerapkan, memperluas wawasan teori dan pengetahuan yang telah diterima oleh penulis diperkuliahan pada kegiatan nyata.

3. Meningkatkan pengetahuan penulis dalam mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan khususnya data mining terhadap suatu bidang di kehidupan nyata.

Bagi Sekolah

1. Memberikan kemudahan bagi bagian terkait dalam lingkungan sekolah, dalam mengolah data nilai siswa, hingga data terurai menjadi informasi yang bermanfaat.

2. Mempermudah pihak sekolah dalam mengawasi tingkat kelulusan siswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar apabila tingkat kelulusan siswa mengalami penurunan.

(4)

Bagi Guru

1. Dapat meninjau sejauh mana hasil dari pembelajaran yang dijalani oleh para siswa melalui prediksi yang dilakukan.

2. Para guru bisa melakukan peninjauan dan bimbingan apabila terdapat siswa yang lulus tidak tepat waktu.

Bagi Siswa

1. Memberikan evaluasi kepada siswa terkait pencapaian pembelajaran yang para siswa.

2. Apabila terdapat nilai yang kurang para siswa bisa meningkatkan proses belajar agar bisa lulus tepat waktu.

2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjau pustaka berikut beberapa penelitian yang sudah ada mengenai penggunaan algoritma C4.5 dan Naïve bayes. Dalam “Implementasi Data Mining dengan Algoritma C4.5 untuk Memprediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa” yang menggunakan algoritma C4.5 untuk membuat prediksi kelulusan mahasiswa berdasarkan IPS semester satu hingga semester enam, jenis kelamin, asal usul SMA, dan jumlah kredit. Dalam “Aplikasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Siswa Dengan Metode Naïve bayes” yang menggunakan algoritma Naïve bayes untuk mengetahui pola tingkat kelulusan siswa berdasarkan data induk

siswa dan data kelulusan siswa. Dalam penelitian selanjutnya, penulis meneliti perbandingan algoritma C4.5 dan naïve bayes dalam memprediksi kelulusan siswa.

2.2. Landasan Teori A. Data Mining

Data Mining adalah kegiatan menemukan pola yang menarik dari data dalam jumlah besar, data dapat disimpan dalam database, data warehouse, atau penyimpanan informasi lainnya. Data Mining berkaitan dengan bidang ilmu-ilmu lain, seperti database system, data warehousing, statistik, machine learning, information retrieval, dan komputasi tingkat tinggi. Selain itu, Data Mining didukung oleh ilmu lain seperti neural network, pengenalan pola, spatial data analysis, image database, signal processing [1].

Data Mining terutama digunakan untuk mencari pengetahuan yang terdapat dalam basis data yang besar sehingga sering disebut Knowledge Discovery Database (KDD).

KDD berhubungan dengan teknik integrasi dan penemuan ilmiah, interpretasi dan visualisasi dari pola-pola sejumlah data.

Serangkaian proses tersebut memiliki tahapan sebagai berikut [2]:

a. Pembersihan data (untuk membuang data yang tidak konsisten dan noise) b. Integrasi data (penggabungan data dari

beberapa sumber)

(5)

c. Transformasi data (data diubah menjadi bentuk yang sesuai untuk Data Mining) d. Aplikasi teknik Data Mining, proses

ekstraksi pola dari data yang ada

e. Evaluasi pola yang ditemukan (proses interpretasi pola menjadi pengetauan yang dapat digunakan untuk mendukung pengambilan kuputusan f. Presentasi pengetahuan (dengan teknik

visual)

Tahap ini merupakan bagian dari proses pencarian pengetahuan yang mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya.

Langkah terakhir KDD adalah mempresentasikan pengetahuan dalam bentuk yang mudah dipahami pengguna.

Gambar 2.1 menunjukan proses atau tahapan KDD

Gambar 2.1. Tahapan Knowledge Discovery in Database (KDD) Sumber : Data Mining Teori dan Aplikasi RapidMiner, 2017

Data Mining memiliki beberapa fungsi, fungsi yang umum diterapkan dalam Data Mining adalah sebagai berikut [2] :

a. Association, adalah proses untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item dalam suatu waktu.

b. Sequence, proses untuk menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item dalam suatu waktu dan diterapkan lebih dari satu periode.

c. Clustering, adalah proses pengelompokan sejumlah data/objek ke dalam kelompok data sehingga setiap kelompok berisi data yang mirip.

d. Classification, proses penemuan model atau fungsi yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas dan dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari suatu objek yang labelnya tidak diketahui.

e. Regression, adalah proses pemetaan data dalam suatu nilai prediksi.

f. Forecasting, adalah proses pengestimasian nilai prediksi berdasarkan pola-pola di dalam sekumpulan data.

g. Solution, adalah proses penemuan akar masalah dan problem solving dari persoalan bisnis yang dihadapi atau paling tidak sebagai informasi dalam pengambilan keputusan.

(6)

B. Klasifikasi

Salah satu tugas yang dapat dilakukan dengan Data Mining adalah pengklasifikasian. Klasifikasi pertama kali diterapkan pada bidang tanaman yang mengklasifikasi suatu spesies tertentu, seperti yang dilakukan oleh Carolus von Linne (atau dikenal dengan nama Carolus Linnaeus) yang pertama kali mengklasifikasi spesies berdasarkan karakteristik fisik. Selanjutnya dia dikenal sebagai bapak klasifikasi [3]

Dalam klasifikasi terdapat target variabel kategori. Metode-metode / model- model yag telah dikembangkan oleh periset untuk menyelesaikan kasus klasifikasi antara lain [3] :

 Pohon keputusan

 Pengklasifikasi bayes / naive bayes

 Jaringan saraf tiruan

 Analisis statistik

 Algoritma genetik

 Rough sets

 Pengklasifikasi k-nearest neighbour

 Metode berbasis aturan

 Memory based learning

 Support vector machine

C. Pohon Keputusan

Diantara beberapa metode yang dapat digunakan untuk klasifikasi adalah metode pohon keputusan atau decision tree. Metode

pohon keputusan merupakan sebuah metode yang dapat mengubah fakta yang sangat besar menjadi sebuah pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami [3].

D. Algoritma C4.5

Algoritma C4.5 adalah algoritma yang sudah banyak dikenal dan digunakan untuk klasifikasi data yang memiliki atribut- atribut numerik dan kategorial. Hasil dari proses klasifikasi yang berupa aturan-aturan dapat digunakan untuk memprediksi nilai atribut bertipe diskret dari record yang baru.

Algortima C4.5 sendiri merupakan pengembangan dari algortima ID3, dimana pengembangan dilakukan dalam hal, bisa mengatasi missing data, bisa mengatasi data kontinu dan pruning [4].

Untuk memilih atribut akar, didasarkan pada nilai gain tertinggi dari atribut-atribut yang ada. Untuk menghitung gain digunakan rumus seperti yang tertera dalam persamaan berikut [5].

𝐺𝑎𝑖𝑛 (𝑆, 𝐴) = 𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦(𝑆) ∑𝑆𝑖 𝑆

𝑛

𝑖=1

∗ 𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦 (𝑆𝑖)

Dimana :

S : himpunan kasus A : atribut

N : jumlah partisi atribut A

|Si| : jumlah kasus pada partisi ke-i

(7)

|S| : jumlah kasus dalam S

Sedangkan untuk perhitungan nilai dapat dilihat pada persamaan berikut

𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦(𝑆) = ∑ −𝑝𝑖

𝑛

𝑖=1

∗ 𝑙𝑜𝑔2𝑝𝑖

Dimana :

S : himpunan kasus A : fitur

N : jumlah partisi S

pi : proporsi dari Si terhadap S

E. Naive Bayes

Naive Bayesian Clasifier merupakan salah satu algoritma pemecahan yang termasuk kedalam metode klasifikasi pada Data Mining. Naive Bayes Clasifier mengadopsi ilmu statistika yaitu dengan menggunakan teori kemungkinan (Probabilitas) untuk menyelesaikan sebuah kasus Supervised Learning, artinya dalam himpunan data terdapat label, class atau target sebagai acuan atau gurunya [7].

Naive Bayes Clasifier dalam konsep penyelesaiannya tidak jauh beda dengan konsep Nearest Neighbor. Seperti kita ketahui bahwasanya metode klasifikasi terdapat beberapa fase penyelesaian yaitu dimulai dari proses Training dan diakhiri dengan proses Testing sehingga dihasilkan sebuah keputusan yang akurat. Pada Gambar

2.3 dijelaskan tentang alur pemecahan metode klasifikasi.

Gambar 2.3 Fase Penyelesaian Metode Klasifikasi

Sumber : Buku Algoritma Data Mining Dan Pengujian, 2015

Pada Naive Bayesian Clasifier yang dimaksud Learning yaitu proses pembelajaran dengan cara menghitung nilai probabilistik dari suatu kasus. Sedangkan testing yaitu proses pengujian menggunakan model yang mengadopsi data testing.

Pada persamaan dibawah adalah rumus untuk mencari nilai peluang dari Hipotesa benar (valid) untuk data sampel X yaitu:

𝑃(𝐻|𝑋) =P(𝑋|𝐻)𝑃(𝐻) 𝑃(𝑋)

Dimana :

X : sampel data yang memiliki kelas (label) yang tidak diketahui

H : hipotesa bahwa x adalah data kelas (label)

P(H) : peluang dari hipotesa H

P(X) : peluang dari data sampel yang di amati

P(X|H) : peluang dari data sampel X bila diasumsikan bahwa hipotesa benar

(8)

F. RapidMiner Tools

RapidMiner adalah salah satu software untuk pengolahan Data Mining. Pekerjaan yang dilakukan oleh RapidMiner text mining adalah berkisar dengan analisis teks, mengekstrak pola-pola dari data set yang besar dan mengkombinasikannya dengan metode statistika, kecerdasan buatan, dan database. Tujuan dari analisis teks ini adalah untuk mendapatkan informasi bermutu tertinggi dari teks yang diolah [8].

RapidMiner menyediakan prosedur Data Mining dan machine learning, di dalamnya termasuk: ETL (extraction, transformation, loading), data preprocessing, visualisasi, modelling dan evaluasi. Proses Data Mining tersusun atas operator-operator yang nestable, dideskripsikan dengan XML, dan dibuat dengan GUI. Penyajiannya dituliskan dalam bahasa pemrograman Java.

3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang bertipe atribut nominal. Atribut nominal adalah atribut yang nilainya tidak memiliki urutan, nilai yang dikandung berupa simbol-simbol atau nama kelas yang menunjukkan nama sampel [1].

3.2. Data yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan data internal sekolah yang diperoleh penulis melalui bagian tata usaha pada SMK Negeri 1 Cikarang Selatan. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data nilai rata-rata rapot dari mata pelajaran yang ditentukan mulai dari semester 1 hingga semester 5. Untuk data transkip nilai siswa diambil dari angkatan kelulusan 3 tahun terakhir yakni angkatan tahun kelulusan 2016, 2017, dan 2018, setelah data dikumpulkan diperoleh data set sebanyak 1.112 data. Adapun data yang dijadikan data training adalah sebanyak 890 record data, sedangkan data testing sebanyak 222 data.

Adapun atribut yang digunakan pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Atribut Yang Digunakan No Atribut Keterangan

1

Nilai Rata- Rata Bahasa Indonesia

Nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesia mulai dari semester 1 hingga semester 5

2

Nilai Rata- Rata Bahasa Inggris

Nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Inggris mulai dari semester 1 hingga semester 5

(9)

3

Nilai Rata- Rata

Matematika

Nilai rata-rata mata pelajaran

Matematika mulai dari semester 1 hingga semester 5

4 Riwayat SP

Data riwayat SP (Surat Peringatan) yang pernah didapat

oleh siswa

berdasarkan

pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tersebut

Sumber : Penulis, 2019

3.3. Metode yang Digunakan A. Algoritma C4.5

Algoritma C4.5 adalah algoritma yang sudah banyak dikenal dan digunakan untuk klasifikasi data yang memiliki atribut-atribut numerik dan kategorial. Hasil dari proses klasifikasi yang berupa aturan-aturan dapat digunakan untuk memprediksi nilai atribut bertipe diskret dari record yang baru.

Algortima C4.5 sendiri merupakan pengembangan dari algortima ID3, dimana pengembangan dilakukan dalam hal, bisa mengatasi missing data, bisa mengatasi data kontinu dan pruning [2].

B. Naive Bayes

Naïve bayes ian Clasifier merupakan salah satu algoritma pemecahan yang termasuk kedalam metode klasifikasi pada

data mining. Naïve bayes Clasifier mengadopsi ilmu statistika yaitu dengan menggunakan teori kemungkinan (Probabilitas) untuk menyelesaikan sebuah kasus Supervised Learning, artinya dalam himpunan data terdapat label, Class atau Target sebagai acuan atau gurunya [4].

3.4. Pengujian

Pengujian dilakukan untuk mengetahui hasil perhitungan dan juga mengetahui apakah fungsi bekerja dengan baik atau tidak. Pada penelitian ini proses pengujian dilakukan melalui 2 langkah, yakni dengan melakukan perhitungan secara manual kemudian data diuji menggunakan software tools RapidMiner agar memastikan bahwa hasil perhitungan secara manual sesuai atau tidak dengan hasil yang diperoleh dengan tools RapidMiner.

3.5. Evaluasi dan Validasi Hasil

Evaluasi dilakukan dengan cara menganalisa hasil dari masing-masing algoritma yang digunakan, untuk memastikan bahwa hasil dari perhitungan dan pengujian sesuai dengan tujuan.

Sedangkan validasi dilakukan dengan mengukur hasil prediksi dari masing-masing algoritma untuk mengetahui tingkat accuracy, precision, dan recall, dengan itu dapat dilihat algoritma mana yang memiliki

(10)

tingkat akurasi lebih baik pada proses penelitian ini.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

Dari hasil yang ada kemudian data dikategorikan dengan variable, atribut kemudian dijadikan data training sebanyak 890 data dan data testing sebanyak 220 data.

Dari proses tersebut kemudian membandingkan tingkat accuracy dan precision dari algoritma naïve bayes dengan C4.5 dalam memprediksi kelulusan siswa.

Adapun pada Tabel 4.1 menjelaskan mengenai sampel dari isi data training, dan pada Tabel 4.2 menjelaskan mengenai sampel dari isi data testing.

Tabel 4.1 Data Training

No Rata-Rata B.Indonesia

Rata-Rata B.Inggris

Rata-Rata Matematika

Riwayat SP

Keterangan Lulus

1 80 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

2 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

3 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

4 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

5 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

6 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

7 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

8 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

9 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

10 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

11 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

12 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

13 80 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

14 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

15 80 85 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

16 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

17 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

18 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

19 85 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

20 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

21 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

22 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

23 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

24 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

25 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

26 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

27 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

28 80 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

29 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

30 80 80 80 SP1 Tepat

Waktu

31 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

32 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

33 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

34 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

35 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

36 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

37 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

38 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

39 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

40 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

41 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

42 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

43 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

44 80 75 80 SP3

Tidak Tepat Waktu

45 80 75 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

46 85 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

47 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

48 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

49 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

50 75 75 75 SP1

Tidak Tepat Waktu

51 80 85 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

52 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

53 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

54 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

55 80 85 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

56 80 85 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

57 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

(11)

58 85 80 80 Tidak Ada

Tepat Waktu

59 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

60 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

61 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

62 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

25 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

26 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

27 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

28 80 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

29 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

30 80 80 80 SP1 Tepat

Waktu

31 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

32 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

33 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

34 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

35 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

36 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

37 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

38 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

39 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

40 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

41 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

42 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

43 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

44 80 75 80 SP3

Tidak Tepat Waktu

45 80 75 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

46 85 80 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

47 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

48 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

49 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

50 75 75 75 SP1

Tidak Tepat Waktu

51 80 85 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

52 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

53 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

54 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

55 80 85 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

56 80 85 85 Tidak

Ada

Tepat Waktu

57 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

58 85 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

59 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

60 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

61 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

62 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

Sumber : Arsip Data SMKN 1 Cikarang Selatan, 2019

Tabel 4.2 Data Testing

No Rata-Rata B.Indonesia

Rata-Rata B.Inggris

Rata-Rata Matematika

Riwayat SP

Keterangan Lulus

1 80 80 75 SP1

Tidak Tepat Waktu

2 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

3 75 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

4 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

5 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

6 75 75 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

7 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

8 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

9 75 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

10 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

11 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

12 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

13 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

14 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

15 80 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

16 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

17 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

18 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

19 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

20 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

21 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

22 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

23 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

24 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

25 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

26 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

(12)

27 80 75 80 Tidak Ada

Tidak Tepat Waktu

28 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

29 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

30 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

31 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

32 80 80 80 SP2

Tidak Tepat Waktu

33 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

34 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

35 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

36 80 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

37 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

38 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

39 80 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

40 75 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

41 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

42 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

43 80 75 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

44 80 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

45 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

46 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

47 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

48 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

49 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

50 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

51 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

52 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

53 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

54 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

55 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

56 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

57 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

58 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

59 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

60 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

61 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

62 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

63 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

64 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

65 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

66 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

67 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

68 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

69 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

70 80 80 75 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

71 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

72 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

73 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

74 75 80 80 Tidak

Ada

Tidak Tepat Waktu

75 80 80 80 Tidak

Ada

Tepat Waktu

Sumber : Arsip Data SMKN 1 Cikarang Selatan, 2019

Data tersebut disimpan dalam format excel workbook yang selanjutnya diubah menjadi data.frame dengan perintah read.excel. Sebelum melakukan uji coba dengan menggunakan tools Rapid miner, penulis melakukan perhitungan manual terhadap data uji atau data testing dengan menggunakan rumus dari algoritma C4.5 dan algoritma Naïve bayes . Pada tabel 4.3 menjelaskan mengenai perhitungan menggunakan algoritma C4.5, sedangkan pada tabel 4.4 menjelaskan mengenai perhitungan menggunakan algoritma naïve bayes .

(13)

Tabel 4.3 Perhitungan Data Uji Dengan Algoritma C4.5

C45

Tahap 1

Langkah

Jumlah Kasus

Tepat Waktu

Tidak Tepat Waktu

Entropi Informasi Gain

Total 222 156 66 0,877962001

Rata

B.Indonesia 90 0 0 0 0 0,223178983

85 1 0 1 0

80 197 156 41 0,73787731

75 24 0 24 0

70 0 0 0 0

Rata

B.Inggris 90 0 0 0 0 0,128745185

85 1 1 0 0

80 206 155 51 0,807408414

75 15 0 15 0

70 0 0 0 0

Rata

Matematika 90 0 0 0 0 0,320574803

85 0 0 0 0

80 188 156 32 0,658191266

75 34 0 34 0

70 0 0 0 0

Riwayat SP Tidak

Ada 215 155 60 0,854180205 0,038306003

SP1 3 1 2 0,918295834

SP2 3 0 3 0

SP3 1 0 1 0

Sumber : Penulis, 2019

A. Perhitungan Rata-Rata Matematika Diketahui:

90

Jumlah Kasus : 0 Tepat Waktu : 0 T.Tepat waktu : 0

Info (D) = 𝑖 (0,0)

= (−0 0𝑙𝑜𝑔0

0) + (−0 0𝑙𝑜𝑔0

0) =0

Diketahui:

85

Jumlah Kasus : 0 Tepat Waktu : 0 T.Tepat waktu : 0

Info (D) = 𝑖 (0,0)

= (−0 0𝑙𝑜𝑔0

0) + (−0 0𝑙𝑜𝑔0

0) =0

Diketahui:

80

Jumlah Kasus : 188 Tepat Waktu : 156 T.Tempat Waktu : 32 Info (D) = 𝑖 (156,32)

= (−156

188𝑙𝑜𝑔156 188) + (− 32

188𝑙𝑜𝑔 32 188)

= 0,658191266

Diketahui:

75

Jumlah Kasus : 34 Tepat Waktu : 0 T.Tepat waktu : 34

Info (D) = 𝑖 (0,34)

= (− 0

34𝑙𝑜𝑔 0 34) +(−34

34𝑙𝑜𝑔34 34) = 0

Referensi

Dokumen terkait

PERBANDINGAN ALGORITMA DECISION TREE (C4.5) DAN NAÏVE BAYES PADA DATA MINING UNTUK IDENTIFIKASI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA (STUDI KASUS PUSKESMAS

Naïve Bayes dilakukan komparasi, hasil yang diperoleh bahwa algoritma LDA lebih baik dibandingkan dengan algoritma Naïve Bayes untuk klasifikasi citra Pap Smear..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik Laplace Correction pada algoritma Naïve Bayes dapat memprediksi 23 dari 25 data pengujian untuk prediksi kualitas sperma

Algoritma Naïve Bayes adalah adalah sebuah algoritma yang berdasarkan pada konsep dari probabilitas Bayes sedangkan Regresi logistik merupakan suatu model yang

Hasil pengujian pada aplikasi perbandingan algoritma menunjukkan nilai akurasi rata-rata dari algoritma Naïve Bayes adalah 57% dan algoritma C4.5 adalah 47.7% yang berarti

Setelah dilakukan klasifikasi terhadap data set sms spam menggunakan algoritma Naïve Bayes, maka didapatkan tiga hasil perbandingan untuk tingkat akurasi,

Hasil Perhitungan Algoritma Naïve Bayes Untuk Data Baru No Nama IPS1 IPS2 IPS3 IPS4 IPS5 Kelulusan 1 Leni andini Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tepat Waktu 2 Rizky

Accuracy Naïve Bayes Dari perhitungan accuracy didapatkan hasil bahwa prediksi ketepatan waktu lulus mahasiswa Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al-Qur’an sebesar