5 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengertian Sistem
“Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” Mulyadi (2008:2)
Pengertian umum mengenai sistem tersebut adalah:
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan,
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, dan
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Mulyadi (2008:2-3)
Jadi, sistem digunakan untuk menangani suatu kegiatan yang berulang kali terjadi atau secara rutin terjadi.
2. Pengertian Akuntansi
Beberapa pakar mendefinisikan ilmu akuntansi sebagai “ Proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan mengkomunikasikan atau melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu organisasi
6
kepada pihak-pihak yang berkepentingan”. Elvy Maria Manurung (2011:1)
“Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, mengolah data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.” Al. Haryono (2012:4)
Akuntansi dapat didefiniskan dari 2 sudut pandang, yaitu:
a. Definisi dari sudut pemakai
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi diartikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan- kegiatan suatu entitas. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1) Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan manajemen; dan
2) Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditur, badan pemerintah dan sebagainya.
b. Definisi dari sudut proses kegiatan
Ditinjau dari sudut proses kegiatan, akuntansi dapat diartikan sebagai proses pencaatan, pengglongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu entitas. Pada dasarnya akuntansi harus:
7
1) Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil,
2) Memproses atau menganalisis data yang relevan, dan
3) Mengolah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Al. Haryono (2011:4-6)
3. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2008:3), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan.
4. Kegiatan Akuntansi
Antara lain sebagai berikut :
a. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu pengambilan keputusan,
b. Pembuatan dan proses data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan,
c. Pengkomunikasian informasi kepada pihak pemakai laporan.
Soemarsono S.R (2004:4)
5. Fungsi dan Arti penting Akuntansi
Sebagai sistem informasi, akuntansi memiliki 3 fungsi utama yang berurutan, yaitu:
a. Fungsi penginputan
8
Akuntansi menyiapkan input secara memadai. Input akuntansi berupa transaksi (transactions), yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana.
b. Fungsi pemprosesan
Akuntansi mengolah setiap input dalam rangka menghasilkan informasi yang berkualitas. Proses dasar berupa pencatatan yang terdiri dari penjurnalan (journalizing) dan pemindah-bukuan (posting).
c. Fungsi pengoutputan
Akuntansi menyajikan informasi dana sesuai kebutuhan pengguna agar dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Sony Warsono (2013:1)
6. Pemakai Informasi Akuntansi dan Kegunaannya
Informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan memiliki kegunaan bagi berbagai pihak. Kegunaan tersebut diantaranya yaitu :
a. Sebagai alat perencanaan,pengendalian kegiatan perusahaan, dan dasar pembuatan keputusan bagi pimpinan,
b. Sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak di luar perusahaan. Lantip Susilowati (2016:6)
Adapun pihak-pihak pemakai informasi akuntansi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
9
a. Pihak Intern atau pimpinan perusahaan (Manajer)
Pihak yang menyelenggarakan usaha dan berhubungan langsung dengan perusahaan.
Pihak-pihak intern, antara lain : 1) Manajemen puncak
2) Manajer divisi 3) Staf akuntansi 4) Karyawan
b. Pihak Eksstern perusahaan
Selain pihak perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi.
Pihak-pihak tersebut diantaranya sebagai berikut : 1) Investor atau Calon Investor
2) Pemberi pinjaman (Bank) 3) Pemasok atau kreditur lainnya 4) Pelanggan
5) Pemerintah
6) Masyarakat. Lantip Susilowati (2016:6-7)
7. Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah persamaan yang secara global dan terpadu menggambarkan semua hubungan yang ada di perusahaan yaitu hubungan antara kekayaan atau Aset dengan
10
sumbernya (Kewajiban dan modal/ekuitas) sehingga persamaan dasar akuntansi digunakan untuk menjelaskan secara logis bahwa setiap terjadi transaksi akan selalu berpengaruh terhadap Aset, kewajiban, modal / ekuitas. Lantip Susilowati (2016:23-24)
Bentuk persamaan dasar akuntansi adalah :
Sumber : Lantip Susilowati (2016: 24)
8. Pencatatan Akuntansi
Setiap pencatatan akuntansi menyatakan “debet” yang artinya kiri, sedaangkan “kredit” yang artinya kanan. Transaksi selalu menyebabkan terjadinya minimal dua perubahan yang bersifat berpasangan. Jika perubahan terjadi di posisi yang sama (misalnya akun asset dan beban), maka debet dan kredit adalah kiri kanan, tidak lebih
tidak kurang.
Tabel 1
Aturan Debet, Kredit dan Saldo Normal
Jenis Perkiraan Saldo
Normal Penambahan Pengurangan
Harta Debet Debet Kredit
Kewajiban Kredit Kredit Debet
Modal Kredit Kredit Debet
Prive Debet Debet Kredit
Pendapatan Kredit Kredit Debet
Biaya-biaya Debet Debet Kredit
Sumber : (M.Benny Alexandri 2011:38) Aset = Passiva
Harta = Kewajiban + Modal Harta = Hutang + Modal
11 9. Sistem Akuntansi Pokok
Menurut Mulyadi (2008:15), sistem akuntansi pokok merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan. Unsur-unsur dalam sistem akuntansi terdiri atas formulir atau dokumen, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan. Unsur-unsur tersebut dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan bagi kepentingan pengelolaan perusahaan dan pertanggung jawaban keuangan kepada pihak luar perusahaan seperti investor, kreditur, dan Kantor Pelayanan Pajak.
Unsur-unsur sistem akuntansi pokok dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Formulir/Dokumen Sumber dan Dokumen Pendukung
Dokumen sumber adalah dokumen yang datanya dipakai sebagai sumber pencatatan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku pembantu). Sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang datanya dipakai untuk memperkuat data yang telah dicantumkan ke dalam dokumen sumber. Melalui dokumen ini, data yang berkaitan dengan transaksi direkam untuk pertama kalinya sebagai dasar pencatatan.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan
12
dan data lainnya yang bersumber dari formulir. Data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan dalam jurnal ini menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh jurnal adalah: jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.
c. Buku besar
Buku besar terdiri dari akun-akun yang akan disajikan dalam laporan keuangan, yang digunakan untuk untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu disebut sebagai catatan akhir karena setelah proses pencatatan dalam buku besar, proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan, bukan pencatatan lagi ke dalam catatan akuntansi.
e. Laporan
Laporan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi yang memberikan informasi tentang keadaan perusahaan dalam periode tertentu. Laporan ini dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, dan sebagainya. Mulyadi (2008:3-5)
13 10. Siklus Akuntansi
Seluruh transaksi perusahaan mula-mula dianalisis untuk mengidentifikasi akun dan dicatat ke dalam jurnal, lalu dilakukan pemindah-bukuan ke dalam buku besar sesuai dengan klasifikasi masing-masing akun terkait. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan neraca saldo, menganalisis data penyesuaian, menyiapkan ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, menyusun laporan keuangan, ayat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, dan ayat jurnal pembalik. Proses akuntansi yang berawal dari menganalisis dan menjurnal transaksi, sampai dengan diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan dalam periode akuntansi dinamakan dengan siklus akuntansi. Hasil akhir dari siklus akuntansi ini adalah laporan keuangan. Hery (2016:55)
Suatu siklus akuntansi dapat di bagi menjadi dua kelompok waktu yaitu :
a. Siklus akuntansi selama periode berjalan: terdiri dari beberapa aktivitas perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi selama periode berjalan, dan
b. Siklus akuntansi pada akhir periode terdiri dari beberapa aktivitas perusahaan dalam rangka menyusun laporan keuangan. Sony Warsono (2013:2)
14
Bagan 1 Siklus Akuntansi Dokumen Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo
Laporan Keuangan : Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas Neraca Lajur
Jurnal Pembalik Jurnal Penutup
Sumber : Michell Suharli (2006:49)
15
Siklus akuntansi yang disajikan pada Bagan I meliputi langkah- langkah :
a. Mendokumentasikan bukti transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah situasi atau kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi harus di buatkan keterangan tertulis seperti faktur atau nota penjualan atau kwitansi dan di sebut dengan bukti transaksi. Lantip Susilowati (2016: 25)
b. Pencatatan kedalam jurnal
Berdasarkan dokumen pendukung pada tahap I, transaksi yang terjadi di catat kedalam buku jurnal.
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama, yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan lainnya. Seperti telah di sebutkan diatas, maka sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Mulyadi (2008:4)
Penjurnalan adalah meringkas transaksi secara sistematis.
Diakuntansi fungsi ini lazim di sebut proses pencatatan pertama (the oroginal entry). Disebut sistematis karena penjumlahan berlandas
16
pada sistem pencatatan berpasangan, secara spesifik, sistem pencatatan berpasangan diperjurnalkan menuntun terjadinya 2 hal berikutnya :
1) Minimal dua akun berubah
2) Total perubahan nilai moneter dicatat secara seimbang di kedua sisi yaitu, sisi debet (kiri) dan sisi kredit (kanan).
Pencatatan berpasangan ini merupakan konsekuensi dalam rangka mempertahankan keseimbangan persamaan akuntansi. Jenis informasi yang harus direkam diperjurnalkan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Terdapat 2 (dua) tipe buku jurnal, yaitu buku jurnal umum (general journal) dan buku jurnal khusus (special journal).
1) Buku jurnal umum; berisi transaksi-transaksi yang tidak tertampung di buku-buku jurnal khusus yang tersedia. Sony Warsono (2013:242)
Tabel 2 Buku Jurnal Umum
Sumber: Sony Warsono (2013:66)
Tgl Nama Akun dan Deskripsi Singkat Debet (Rupiah)
Kredit (Rupiah)
Total
17
2) Buku jurnal khusus umumnya terdiri dari:
a) Buku jurnal khusus penjualan kredit; berisi transaksi- transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Sony Warsono (2013:228)
Tabel 3
Buku Jurnal Khusus Penjualan Kredit PT XXX
Per Desember 2016
Tgl Nomor Faktur
Ketentuan Kredit
Nama Akun
Tanda Cek
Debet Piutang Dagang
Kredit penjualan
Sumber: Sony Warsono (2013:228)
b) Buku jurnal khusus penerimaan kas; berisi transaksi- transaksi yang terkait dengan penerimaan kas. Sony Warsono (2013:228)
18 Tabel 4
Buku Jurnal Khusus Penerimaan Kas PT XXX
Per Desember 2016
Tgl
Nama Akun
Tanda Cek
Debet Kas
Debet Potongan Penjualan
Kredit Piutang Dagang
Kredit penjualan
Kredit Serba- Serbi
Sumber: Sony Warsono (2013:229)
c) Buku jurnal khusus pembelian kredit; berisi transaksi- transaksi pembelian barang dagangan secara kredit. Sony Warsono (2013:228)
Tabel 5
Buku Jurnal Khusus Pembelian Kredit PT XXX
Per Desember 2016
Tgl Nomor Faktur
Ketentuan Kredit
Nama Akun
Tanda Cek
Debet Pembelian
Kredit Utang Dagang
Sumber: Sony Warsono (2013:229)
19
d) Buku jurnal khusus pengeluaran kas; berisi transaksi- transaksi yang terkait dengan pengeluaran kas. Sony Warsono (2013:228)
Tabel 6
Buku Jurnal Khusus Pengeluaran Kas PT XXX
Per Desember 2016
Tgl Nama Akun Tanda Cek
Debet Utang Dagang
Debet Pembelian
Debet Serba- Serbi
Kredit Kas
Kredit Potongan Pembelian
Kredit Serba- Serbi
Sumber: Sony Warsono (2013:229) c. Buku Besar
Buku Besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang sebelumnya telah dicatat kedalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai sebagai wadah penggolongan data keuangan, dipihak lain dapat dipandang sebagai sumber informasi untuk penyajian laporan keuanagn. Mulyadi (2008:4)
20 Tabel 7 Buku Besar
Akun: No:
Tanggal Keterangan Ref. Debet Kredit Jumlah Debet Kredit
Sumber: Al. Haryono (2011:142)
d. Pembuatan Neraca Saldo
Neraca Saldo adalah kumpulan dari saldo-saldo yang ada pada saat perkiraan dibuku besar. Pada kasus ini jumlah dari kolom debet dan kolom kredit harus sama. Jika tidak maka terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau terjadi kesalahan memposting ke buku besar. Itu artinya kita harus menelusuri ulang kebelakang sampai di temukannya kesalahan. Sony Warsono (2013:90)
Tabel 8 Neraca Saldo
Nama Akun Saldo
Debet Kredit
Sumber: Al. Haryono (2011:93)
21 e. Jurnal Penyesuaian
Sesudah tahap penyusunan neraca selesai di kerjakan, proses akuntansi belumlah selesai, laporan keuangan belum dapat di buat jika masih terdapat ‘mixed account’ akun-akun campuran) belum disesuaikan. Proses akuntansi dilanjutkan dengan tahap berikutnya yaitu membut adjusting entries/jurnal penyesuaian terhadap akun-akun campuran. Akun campuran yang dimaksud disini adalah akun-akun yang merupakan campuran antara aset dengan biaya, atau biaya dengan utang, atau piutang dengan pendapatan, yang masa manfaatnya telah habis atau telah jatuh tempo. Elvy Maria Manurung (2011:22)
f. Neraca disesuaikan
Tahap ini adalah jurnal penyesuaian karena angka-angkanya sudah di perbaharui bisa di gunakan untuk menyusun laporan keuangan.
Dimana saldonya telah mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Sesudah semua jurnal penyesuaian dibukukan (diposting) kedalam buku besarnya masing-masing perubahan neraca menjadi neraca sesudah penyesuaian (adjusting Trial Balance/ Adjusted Balance). Elvi Maria Manurung (2011:26)
22 Tabel 9
Penyusunan Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Nama Akun
Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
D K D K D K
Sumber: Al. Haryono (2011:207)
Akuntan seringkali menggunakan kertas kerja berupa neraca lajur untuk mengumpulkan dan meringkas data yang dibutuhkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. Neraca lajur ini berfungsi sebagai alat bantu untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan yang dilakukan secara manual. Neraca lajur ini tidak bersifat permanen sehingga tidak dimasukkan dalam bagian catatan akuntansi formal lainnya seperti jurnal dan buku besar. Hery (2016:68)
“Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur- lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistimatis.” Al. Haryono (2011: 248)
23 Tabel 10 Neraca Lajur
Nama Akun
Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan
Penyesuaian
Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Laporan Laba-
Rugi Neraca
D K D K D K D K D K
Sumber: Al. Haryono (2011:254) g. Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Kasmir (2008:7)
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh perusahaan . Zaki Baridwan (2004:17)
Tujuan penyajian laporan keuangan pada perusahaan adalah untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
1) Relevan, yaitu informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk proses penambila keputusan
24
2) Representasi tepat, yaitu informasi dalam laporan keuangan merepresentasikan secara tepat apa yang akan direpresentasikan dan bebas dari kesalah material dan bias
3) Keterbandingan, yaitu informasi dalam laporan keuangan perusahaan dapat dibandingkan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan 4) Keterpahaman, yaitu informasi yang disajikan dapat dengan mudah
dipahami oleh pengguna. Ikatan Akuntansi Indonesia (2016:7) Unsur-unsur pokok laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1) Aset
Aset merupakan harta atau hak atas harta yang dimiliki badan usaha atau perusahaan yang meliputi uang tunai, piutang dan persediaan.
2) Kewajiban/ hutang
Kewajiban/ hutang merupakan kewajiban keuangan kepada pihak lain selain kepada pemilik. Hutang dapat berupa hutang usaha terdapat perorangan atau badan usaha.
3) Ekuitas
Ekuitas merupakan bagian kekayaan pemilik didalam perusahaan setelah di kurangi dengan seluruh kewajiban. Jumlah ekuitas yang di tampilkan dalam laporan posisi keuangan tergantung pada pengukuran aset dan kewajiban.
25 4) Pendapatan
Pendapatan merupakan kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban selama satu periode akuntansi.
5) Beban
Beban merupakan jumlah kotor dari penurunan Aset atau kenaikan utang. Beban timbul dari kegiatan perusahaan- perusahaan dalam usaha perusahaan untuk mendapatkan pendapatan dalam suatu periode.
6) Laba atau rugi
Laba atau rugi merupakan selisih antara penghasilan dan beban. Jika selisih itu menunjukkan penghasilan lebih besar daripada beban maka laba, tetapi jika penghasilan lebih kecil dari beban maka rugi.
Susunan laporan keuangan 1) Neraca
Neraca merupakan daftar atau laporan keuangan yang menyajikan perincian kekayaan perusahaan selama satu periode tertentu. Neraca menyajikan akun riil yaitu aset, kewajiban dan modal. Kasmir (2008:30).
Neraca minimal mencakup pos-pos berikut : a) Kas dan setara kas,
b) Piutang usaha dan piutang lainnya,
26 c) Persediaan,
d) Properti investasi, e) Aset tetap,
f) Aset tidak berwujud,
g) Utang usaha dan utang lainnya, h) Aset dan kewajiban pajak, i) Kewajiban diestimasi,
j) Ekuitas. Ikatan Akuntan Indonesia (2013:15) Bentuk-bentuk neraca adalah :
a) Bentuk skontro (account form);
Neraca dalam bentuk skontro merupakan neraca yang bentuknya seperti huruf “T”. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi Aset dan disebelah kanan berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal.
Tabel 11 PT Roy Akase, Tbk
Neraca Per 31 Desember 2007
ASET PASIVA
Aset Lancar Utang Lancar
Kas Xxx Utang wesel Xxx
Bank Xxx Utang dagang Xxx
Surat-surat berharga Xxx Utang Bank 1 tahun Xxx
Piutang Xxx Utang pajak Xxx
Sediaan Xxx dan lain-lain Xxx
0 0
Aset Tetap Utang Jangka Panjang
27
Tanah xxx Obligasi xxx
Bangunan xxx Hipotek xxx
Mesin-mesin xxx Utang Bank 3 tahun xxx
Peralatan xxx 0
0
Aset Lainnya Ekuitas
Gedung Dalam
Proses xxx Modal Setor xxx
0 Laba ditahan xxx
Total Aset 0 Total Pasiva 0
Sumber: Kasmir (2008:37)
b) Bentuk laporan (report form)
Necara bentuk laporan sering disebut bentuk vertikal.
Dalam bentuk laporan ini, isi neraca disusun dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari Aset lancar, komponen Aset tetap, komponen Aset lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas). Kasmir (2008:30-38)
Tabel 12 PT Roy Akase, Tbk
Neraca Per 31 Desember 2007
Aset Lancar
Kas Xxx
Bank Xxx
Surat-surat berharga Xxx
Piutang Xxx
Sediaan Xxx
Total Aset Lancar xxx
Aset Tetap
Tanah Xxx
28
Bangunan Xxx
Mesin-mesin Xxx
Peralatan Xxx
Total Aset Tetap xxx
Aset Lainnya
Gedung Dalam Proses Xxx Total Aset Lainnya xxx
Total Aset xxx
Utang Lancar
Utang wesel Xxx
Utang dagang Xxx
Utang Bank 1 tahun Xxx
Utang pajak Xxx
dan lain-lain Xxx
Total Utang Lancar xxx
Utang Jangka Panjang
Obligasi Xxx
Hipotek Xxx
Utang Bank 3 tahun Xxx
Total Utang Jangka Panjang Xxx
Ekuitas
Modal Setor Xxx
Cadangan laba Xxx
Total Modal Xxx
Total Pasiva Xxx
Sumber: Kasmir (2008:38) 2) Laporan Laba Rugi
Laporan Laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham. Unsur-unsur laporan
29
keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasian dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut :
a) Pendapatan, b) Beban keuangan,
c) Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas,
d) Beban pajak,
e) Laba atau rugi neto. Ikatan Akuntan Indonesia (2013:19) Laporan laba rugi terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk tunggal dan bentuk ganda.
a) Laporan laba rugi bentuk tunggal (single step)
Adalah suatu bentuk laporan laba rugi yang sama pendapatannya di klasifikasikan ke dalam satu kelompok dan semua beban juga diklasifikasikan kedalam satu kelompok.Contoh laporan laba rugi tunggal.
Tabel 13 PT XXX Laporan Laba rugi Periode 31 Desember 20xx Penjualan Bersih
Penghasilan Lain-lain
Pos luar Biasa-utang-dihapuskan Dikurangi :
Harga Pokok Penjualan Biaya Penjualan
Biaya Administrasi
Xxx Xxx Xxx
Xxx Xxx Xxx
30 Biaya Lain-lain
Penghasilan Bersih
Xxx
Xxx Xxx Sumber : Zaki Baridwan (2004:35)
b) Laporan laba rugi ganda (Multi Step)
Adalah suatu bentuk laporan laba rugi yang jumlah pendapatan usaha, beban usaha, serta pendapatan dan beban di luar usahanya masing-masing diklasifikasikan ke dalam satu kelompok. Contoh laporan laba rugi bentuk ganda .
Tabel 14 PT XXX Laporan Laba Rugi Periode 31 Desember 20xx
Hasil penjualan Xxx
Retur penjualan Xxx
Potongan penjualan Xxx
Xxx
Hasil penjulan bersih Xxx
Harga pokok penjualan
Persediaan barang dagangan (Awal) Xxx
Pembelian Xxx
Ongkos Angkut Xxx
Xxx
Retur pembelian Xxx
Potongan Pembelian Xxx
Xxx
Xxx
Barang tersedia untuk dijual Xxx
Persediaan barang dagangan Xxx
Harga pokok penjualan Xxx
Laba bruto Xxx
Biaya usaha :
Biaya penjualan Xxx
Biaya administrasi dan umum Xxx
Xxx
Laba usaha bersih Xxx
Pendapatan dan beban lainnya
31
31
Pendapatan jasa Bank Xxx
Beban adm. Bank Xxx
Xxx
Laba sebelum pos luar biasa Xxx
Laba luar biasa Xxx
laba periode berjalan Xxx
Sumber : Zaki Baridwan (2004:34)
3) Laporan perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menunjukkan seluruh perubahan dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, perhitungan deviden dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut. Ikatan Akuntan Indonesia (2013:21)
Tabel 15 PT XXX Laporan Laba Ditahan
31 Desember 20xx
Laba ditahan awal periode Xxx
Laba tahun
20xx Xxx
Deviden Xxx
Kenaikan Laba Ditahan Xxx
Laba ditahan akhir periode Xxx
Sumber : Rahman pura (2013:93) (Lanjutan)...
32 4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan infomasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mardiasmo (2013:23)
Dengan demikian, informasi tentang kas dapat di gunakan sebagai salah satu indikator untuk menggali perusahaan lebih baik.
Perusahaan harus mengelola dengan hati-hati agar kegiatan usaha dapat berjalan lancar. Meskipun perusahaan memiliki jenis aset lainnya yang banyak tetapi jika kekurangan kas maka beresiko memunculkan permasalahan. Oleh karena itu, informasi arus kas yang disajikan dalam laporan arus kas merupakan hal yang sangat penting. Dalam rangka menyusun arus kas, ketentuan akuntansi mengklasifikasikan aktivitas perusahaan menjadi 3 jenis, yaitu : a) Aktivitas operasi, meliputi beragam transaksi kas yang terkait
dengan kegiatan usaha utama, contoh : penerimaan kas dari penjualan barang/ jasa.
b) Aktivitas investasi, meliputi beragam transaksi kas yang terkait dengan investasi, contoh : pembelian tunai aset tetap kendaraan.
33
c) Aktivitas pendanaan, meliputi beragam transaksi kas yang terkait dengan kegiatan keuangan, contoh : penerimaan kas dari pinjaman hipotek. Sony Warsono (2013:118)
h. Jurnal Penutup
Setelah penyusunan laporan laba/rugi, akun-akun nominal atau lazim disebut akun sementara (temporary’ accounts) dipindahkan ke elemen ekuitas. Tiga elemen nominal di persamaan akuntansi, yaitu:
1) Penghasilan 2) Beban dan
3) Pengembalian ke pemilik
Pemindahan akun-akun nominal ke elemen dilakukan dengan menutup akun tersebut melalui tahap pencatatan penutupan (closing entries). Teknik yang dilakukan untuk pemindahan ini berbasis matematika sederhana. Oleh karena akuntansi tidak mengenal nilai moneter negatif maka penutupan akun dilakukan dengan menuliskan sisi lainnya dengan moneter yang sama.
Aplikasi pencatatan penutupan
a) Penutupan akun-akun penghasilan
Sumber : Sony Warsono (2013:115)
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12/2016 Pendapatan usaha Xxx -
Pendapatan Lain-lain Xxx
Ikhtisar Laba/Rugi Xxx
34 b) Penutupan akun-akun beban
Sumber : Sony Warsono (2013:115)
c) Penutupan akun ikhtisar laba/rugi (ILR)
Sumber : Sony Warsono (2013:115)
d) Penutupan akun-akun pengembalian ke pemilik (Deviden)
Sumber : Sony Warsono (2013:115)
Setelah pencatatan penutup dilakukan maka akun-akun penghasilan, beban, dan pengembalian ke pemilik bersaldo nol atau dengan kata lain akun tersebut tidak muncul lagi. Secara substansi,
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12/2016 Ikhtisar laba/rugi Xxx -
Beban Gaji Xxx
Beban Supplies Kantor Xxx
Beban penyusutan kendaraan
Xxx Beban penyusutan
peralatan kantor
Xxx
Beban iklan Xxx
Beban sewa kantor Xxx
Beban lain-lain Xxx
Beban pajak penghasilan Xxx
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12/2016 Ikhtisar laba/rugi Xxx -
Saldo laba - Xxx
Tanggal Nama Akun Debit Kredit
31/12 Saldo laba Xxx -
20/12 Deviden - Xxx
35
pencatatan penutup menjadikan akun-akun tersebut berpindah ke elemen ekuitas. Sony Warsono (2013:115)
Teknik pencatatan penutup pada dasarnya sama dari waktu ke waktu, yaitu mendebet akun-akun penghasilan, dan mengkredit akun-akun beban dan akun-akun pengembalian ke pemilik. Sony Warsono (2013:115)
i. Jurnal Pembalik
Pencatatan pembalik (reversing entries) adalah pencatatan yang dimaksudkan untuk membalik beberapa pencatatan yang dilakukan di pencatatan penyesuaian (adjusting entries). Dengan pencatatan pembalik ini maka pencatatan penyesuaian atas beberapa akun “seakan- akan dibatalkan”. Perlu diketahui, tidak semua pencatatan penyesuaian dapat dilakukan pencatatan pembalik. Pencatatan penyesuaian yang dapat dibalik/dibatalkan adalah yang terkait dengan transaksi-transaksi yang membawa konsekuensi di periode berikutnya. Sony Warsono (2013:119)
11. Tarif Penyusutan dan Metode Perhitungan Harta Berwujud a. Tarif Penyusutan Harta Berwujud
Penentuan kelompok dan tarif penyusutan harta berwujud didasarkan pada pasal 11 Undang-undang No.36 Tahun2008 tentang Pajak Penghasilan.
36 Tabel 16
Tarif Penyusutan Harta Berwujud
Kelompok Harta Berwujud
Masa Manfat
Tarif Penyusutan Berdasarkan Metode Garis Lurus
Tarif Penyusutan Berdasarkan Metode Saldo Menurun
1 Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 Tahun 12,50% 25%
Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,50%
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
2 Bangunan Permanen 20 Tahun 5%
Tidak Permanen 10 Tahun 10%
Sumber : Waluyo (2012 : 135)
Untuk lebih memudahkan wajib pajak dan memberikan keseragaman dalam mengelompokkan harta tetap berwujud, maka keluarlah peraturan Menteri Keuangan No.96/KMK.03/2009 Tanggal 15 Mei 2009 mengatur tentang jenis-jenis harta yang termasuk dalam kelompok harta berwujud bukan bangunan untuk keperluan penyusutan, berlaku sejak 1 Januari 2009 sebagai beikut :
“ Khusus untuk bangunan tidak permanen dimaksudkan adalah bangunan yang bersifat sementara dan terbuat dari bahan yang tidak tahan lama atau bangunan yang dapat dipindah-pindahkan yang masa manfaatnya tidak lebih dari 10 (Sepuluh) tahun, Misalnya bangunan berupa berak atau asrama dari kayu. “Waluyo (2012:139)
37 b. Metode Perhitungan Penyusutan
Metode yang palng sederhana dan banyak digunakan dalam perhitungan penyusutan aset tetap yaitu metode garis lurus (straight line method).
Berikut ini adalah rumus metode garis lurus : Depresiasi = HP - NS
n
Keterangan : HP : Harga perolehan NS : Nilai Residu
n : Taksiran umur kegunaan
Metode garis lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi gedung, mebel, dan alat-alat kantor. Biaya depresiasi yang dihitung dengan cara ini jumlahnya setiap periode tetap, tidak hiraukan kegiatan dalam periode tersebut. Zaki Baridwan (2013:308)
38 B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 17
Hasil Penelitian Terdahulu Identitas Peneliti
Aspek
Nor Azizah (A03120019) Tahun 2015 Politeknik Negeri Banjarmasin
Mariana Safitri (A03130003) Tahun 2016 Politeknik Negeri Banjarmasin
Aisyatur Radiah (A03140005) Tahun 2017 Politeknik Negeri Banjarmasin
1. Judul PENERAPAN
AKUNTANSI POKOK UNTUK MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA TOKO H. FAUZI BANJARMASIN
PENERAPAN
AKUNTANSI POKOK UNTUK MENYSUSUN LAPORAN
KEUANGAN PADA PO JAYA MANDIRI
BANJARMASIN
PENERAPAN
AKUNTANSI POKOK UNTUK MENYUSUN LAPORAN
KEUANGAN PADA TOKO ALFI
BANJARMASIN 2. Instansi/perusahaan
yang diteiti
TOKO H. FAUZI Banjarmasin
PO JAYA MANDIRI Banjarmasin
TOKO ALFI Banjarmasin 3. Permasalahan Bagaimana penerapan
akuntansi pokok untuk menyusun laporan keuangan pada Toko H. Fauzi
Banjarmasin
Bagaimana penerapan akuntansi pokok pada PO Jaya Mandiri
Banjarmasin
Bagaimana penerapan akuntansi pokok untuk menyusun laporan keuangan pada Toko Alfi Banjarmasin.
4. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun laporan keuangan berupa neraca, laporan laba rugi,laporan arus kas dan laporan peubahan ekuitas pada TOKO H. FAUZI BANJARMASIN
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan akuntansi pokok pada PO Jaya Mandiri
Banjarmasin
Tujuan dari penelitian adalah untuk
mengetahui bagaimana penerapan akuntansi pokok Toko Alfi Banjarmasin
5. Metode Penelitian Data yang di peroleh melalui
observasi,wawancara, dokumentasi, maupun penelitian kepustakaan dalam penelitian analisa, kemudian di bandingkan dengan kondisi di lapangan, dan di sesuaikan dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Wawancara dan Dokumentasi
Mengamati
langsung(Observasi), Wawancara dan Dokumentasi
39 6. Hasil Penelitian Neraca, Laporan Laba Rugi
Dan Laporan Perubahan Modal Sesuai Dengan SAK ETAP tahun 2013.
Neraca,laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas Dan Laporan Arus Kas Sesuai Dengan SAK ETAP.
Sumber : Nor Azizah (2015), Mariana Safitri (2016)