• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDAHULUAN AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM"

Copied!
359
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

(2)

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Pendahuluan 1. Pengertian dan Definisi

Penelitian

2. Penjenisan Penelitian 3. Hal-hal yang diperlukan

(3)

DEFINISI

(4)

Research berasal dari kata Perancis (kuno) → “re” +

“cerchier” yang berarti mencari atau menemukan Secara mudah pengertian penelitian adalah pencarian

pengetahuan

Kegiatan/usaha secara tersistematis untuk mencari pengetahuan baru (Redman dan Mory)

Penyelidikan secara cermat atau pengamatan khusus terhadap suatu fakta baru dalam berbagai cabang ilmu

(Kamus Advanced Learner)

(5)

1 mendefiniskan atau mendefinisikan kembali suatu masalah;

2 merumuskan hipotesis atau memberikan solusi;

3 mengumpulkan, mengorganisasi data dan mengevaluasi data;

4 membuat kesimpulan;

5 menguji kesimpulan apakah sesuai dengan hipotesis.

Menurut Clifford Woody

(6)

suatu kegiatan sistematis utk mencari,

mencatat, merumuskan & menganalisis

sampai menyusun laporan terhadap suatu

permasalahan sehingga ditemukan suatu

pengetahuan/inovasi baru atau rekomendasi

(7)

TUJUAN

(8)

• mendapatkan gambaran atau wawasan penyebab fenomena atau situasi baru di lingkungan (hubungan sebab akibat)

• menggambarkan karakteristik individu atau kelompok

• menentukan frekuensi suatu peristiwa terjadi atau memprediksi/meramalkan suatu peristiwa

• mengendalikan peristiwa maupun gejala yang terjadi

• menyusun teori

(9)

TEORI TELAH ADA SEBELUM PENELITIAN

PENELITIAN DILAKSANAKAN SEBELUM TEORI DITEMUKAN

Ide Teori Rancangan Pengumpulan Data Analisis Penemuan

Ide Rancangan Pengumpulan Data Analisis Penemuan Teori

(10)

MOTIVASI

(11)

• Mendapat gelar kependidikan atau penghargaan

• Mendapatkan keuntungan finansial

• Memecahkan masalah yang belum terpecahkan

• Memberikan pelayanan kepada masyarakat

• Mendapatkan kesenangan sebagai seorang

intelektual

(12)

SYARAT

(13)

• Sistematis → penelitian harus runtut, benar dan dapat dimengerti (tujuan, metode, analisis dan hasil jelas dan sesuai fakta)

• Kriteria peneliti : kompeten, faktual, jujur, objektif dan terbuka

• Ada sarana dan pembiayaan cukup

• Apabila terpenuhi maka dapat

dikategorikan menjadi penelitian yang

baik

(14)

CIRI

KHAS

(15)

• Menurut Crawford :

1) Berkisar di sekeliling masalah yang ingin dipecahkan

2) Mengandung unsur originalitas

3) Didasarkan pandangan “ingin tahu”

4) Dilakukan dengan pandangan terbuka

5) Berdasar asumsi suatu fenomena mempunyai hukum dan pengaturan

6) Menemukan generalisir atau dalil 7) Studi sebab akibat

8) Menggunakan pengukuran yang akurat 9) Menggunakan teknik yang diketahui

(16)

JENIS

(17)

• Menurut bidang : penelitian pendidikan, sejarah, bahasa, ilmu teknik, ekonomi, dll

• Menurut tempat : laboratorium, perpustakaan, lapangan

• Menurut pemakaian : murni (pengembangan ilmu pengetahuan) dan terpakai/terapan (pemecahan masalah kepentingan manusia)

(18)

• Menurut tujuan

1) eksploratif, : penelitian mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.

2) pengembangan (developmental research) : mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.

3) verifikatif : membuktikan kebenaran teori pada waktu dan tempat tertentu.

(19)

• Menurut taraf

1)deskriptif : mendeskripsikan variabel yang diteliti tanpa dilakukan analisis keterkaitannya dengan variabel lain.

2)inferensial : dilakukan bukan sekadar

mendeskripsikan variabel penelitian tetapi

dilakukan analisis dalam hubungannya

dengan variabel lainnya

(20)

• Menurut pendekatan

1) Longitudinal/time series : membandingkan perubahan subjek penelitian secara berkala/beberapa periode

2) cross sectional : mengamati berbagai subjek penelitian dalam waktu yang sama

(21)

• Menurut metode

1) Kualitatif : pemahaman keadaan atau objek tentang suatu masalah dalam bentuk data kualitatif (gambar, kata, atau naratif).

Umumnya digunakan dalam sosiologi, antropologi, psikologi, pendidikan dan sosial lainnya

2) Kuantitatif : menggunakan data kuantitatif atau data lain yang dapat dikuantitatifkan dan diolah menggunakan teknik statistik

(22)

• Jenis penelitian tergantung kepada tujuan yang akan dicapai

• Jenis penelitian akan memberikan

kerangka kerja untuk metode

pengumpulan dan analisis data yang

sesuai.

(23)

PROSES

(24)

• Menformulasikan masalah

• Mengembangkan masalah melalui teori

• Membuat hipotesis

• Menyiapkan metode (desain penelitian, sampel, pengambilan data, metode analisis)

• Menganalisis data

• Menyesuaikan hasil analisis dengan hipotesis

• Membuat kesimpulan

(25)

• Menformulasikan masalah, mengembangkan masalah melalui teori dan membuat hipotesis → tahap awal persiapan

• Menyiapkan metode (desain penelitian, sampel, pengambilan data, metode analisis), menganalisis data dan menyesuaikan hasil analisis dengan hipotesis → tahap pelaksanaan

• Membuat kesimpulan → tahap akhir →

jawaban atas pertanyaan penelitian

(26)

SUMBER

• Ken Suratiyah

• Kothari, C.R. Research Methodology Second Revised Edition

• Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif dan Penelitian Gabungan

(27)
(28)

KEBENARAN

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

(29)

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Kebenaran 1.Teori Kebenaran

2.Jalan Memperoleh Kebenaran

3.Berpikir Ilmiah

(30)

PENDAHULUAN

(31)

• Kerja memcahkan masalah akan berbeda antara ilmuwan dan seorang awam

• Penelitian dilakukan selain untuk menemukan solusi atas masalah juga untuk mencari kebenaran

• Kebenaran dalam keilmuan bukanlah sesuatu yang selesai untuk selama-lamanya

• Kebenaran dalam ilmu dibatasi fakta alam (yang

diobservasi dengan pancaindera maupun alat

bantu) dan kemampuan peneliti (pengetahuan

dan kemampuan) → ada keterbatasan

(32)

• Keterbatasan membuat kebenaran tidak lengkap dan tidak terstruktur

• Peneliti dapat mengurangi batasan dengan

mengumpulkan informasi atau data

pendukung baik yang dialami sendiri maupun

dialami orang lain

(33)

TEORI

KEBENARAN

(34)

Pernyataan adalah benar jika berhubungan dengan fakta/bukti yang ada

atau

apabila suatu pertimbangan sesuai dengan fakta, maka pertimbangan ini benar, apabila

tidak, maka pertimbangan itu salah

KORESPONDENSI

(35)

Contoh :

Matahari terbit dari timur

Indonesia terdiri dari berbagai suku

bangsa

(36)

suatu pernyataan dianggap benar bila bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan

sebelumnya yang dianggap benar

kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan

antara pernyataan itu sendiri

KOHERENSI

(37)

Contoh :

Semua penari profesional adalah seniman

Sejumlah mahasiswa adalah penari profesional

Jadi

Sejumlah mahasiswa adalah seniman

(38)

benar tidaknya suatu dalil tergantung peran fungsi/kemanfaatan dalil tersebut bagi manusia

dalam lingkup ruang dan waktu tertentu.

Kebenaran dilihat dari kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences)

PRAGMATIS

(39)

kebenaran diputuskan atau dikemukakan pemegang otoritas dan terkadang menjadi kebenaran mutlak pada komunitas tertentu

Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya.

PERFORMATIF

(40)

Contoh

Penetapan 1 Syawal, sebagian muslim di

Indonesia mengikuti keputusan pemerintah,

sedangkan sebagian lain mengikuti fatwa ulama

tertentu atau organisasi tertentu

(41)

kebenaran apabila ada komunitas ilmuwan

mengakui atau mendukung paradigma tersebut → merupakan nilai bersama suatu kelompok

KONSENSUS

(42)

Menurut Jurgen Habermas, konsensus harus memenuhi syarat:

1.Keterpahaman  hal yang dibicarakan dapat dipahami

2.ada dialog antar ide

3.ketulusan/kejujuran  semua kepentingan/interest dikemukakan sehingga ada keterbukaan

4.Otoritas  orang yang terlibat dalam konsensus

memiliki kewenangan untuk itu sehingga

keputusannya dapat dipertanggungjawabkan.

(43)

Contoh :

Dasar Negara Indonesia adalah

Pancasila

(44)

JALAN

MEMPEROLEH

KEBENARAN

(45)

1. Kebetulan misal takdir

2. Trial and Error (Coba dan Salah)

Pengulangan aktivitas tanpa dituntun petunjuk jelas sampai seseorang menemukan sesuatu.

Sulit memecahkan masalah secara tuntas dalam waktu pendek → tidak efisien

3. Melalui Spekulasi (Intuisi)

Dalam spekulasi seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun kurang dipikirkan secara

sistematis dan mendalam

(46)

4. Melalui Kewibawaan

berasal dari pendapat orang yang dianggap berwibawa

5. Melalui Berpikir Kritis

merangkum pengalaman dan fenomena dalam suatu rumusan untuk mencapai kebenaran.

6. Penemuan Kebenaran Melalui Penelitian Ilmiah

(47)

BERPIKIR

ILMIAH

(48)

Pendekatan ilmiah merupakan proses menggunakan langkah tertentu secara sistematis, teratur dan

terkontrol terhadap variabel tertentu

(49)

SIFAT

KEBENARAN

ILMIAH

(50)

Faktual atau didukung kenyataan baik bukti,

data atau lainnya bukan berdasar daya

khayal

Logis karena menggunakan

prinsi analitis

universal atau berlaku

umum

Objektif atau bebas

prasangka

(51)

LANGKAH

(52)

mengenal atau mengidentifikasi topik yang akan dipelajari

dapat suatu pertanyaan, isu atau masalah dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data

Mengadakan studi kepustakaan Untuk memperkuat teori

Menformulasikan hipotesis Kesimpulan sementara

(53)

Menentukan model untuk menguji hipotesis

melaksanakan prosedur pengumpulan data dengan benar

Diawali identifikasi siapa yang berpartisipasi, mengukur dan menentukan jenis data, menggambarkan bagaimana data diperoleh

(54)

Analisis Data

Susun hasil temuan, kesimpulan, dan implikasi berdasar analisis data

Kesimpulan, saran dan implikasi bukan datang dari “langit” tetapi dari analisis data

yang dapat dipercaya

(55)
(56)

PENDEKATAN

(57)

DEDUKTIF

• dimulai dari pengetahuan umum (teori) dan diakhiri fenomena atau hal khusus

• berdasar kekuatan rasional dan cenderung untuk membenarkan cara sendiri

Semua mahasiswa yang telah mengikuti kuliah metodologi penelitian dapat membuat proposal penelitian dengan baik.

Budi adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah metodologi penelitian.

Budi adalah mahasiswa yang dapat membuat proposal penelitian dengan baik

(58)

INDUKTIF

• dimulai penakaran yang mempunyai ciri khas dan terbatas ruang lingkupnya kemudian ditarik konklusi

umum.

• dipelopori oleh Bacon dengan pengamatan langsung objek dalam waktu lama dan mencukupi untuk

menarik kesimpulan yang benar

(59)

• Cara berpikir keilmuan merupakan cara berpikir induktif-deduktif atau deduktif-induktif

• Kebenaran keilmuan dapat didekati melalui : penalaran secara teoritis untuk mencari, menguji maupun menemukan sesuatu kesulitan, kelemahan maupun ketidaktepatan ilmu/teori yang ada dan selanjutnya diuji secara empiris berdasarkan fenomena di lingkungan

(60)

KEBENARAN/DALIL MASALAH

BERINTERAKSI DALAM PEMBAHASAN

KHAZANAH ILMU TEORITIK/SILOGISME

DEDUKTIF

PEMBAHASAN PENELITIAN LAPANGAN

OBSERVASI HUBUNGAN

INDUKTIF

KESIMPULAN DATA

TEORI

HIPOTESIS

PEMBUKTIAN HIPOTESIS GENERALISASI

(61)

ketepatan, kontrol, dapat diuji dan dimungkinkan menemukan sebab akibat

KELEBIHAN

KEKURANGAN

sering gagal memahami keunikan manusia

(62)

SUMBER

Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial dan Politik

Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan

(63)
(64)

Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

(65)

RPKPS

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Perumusan Masalah dan

Tujuan Penelitian

1. Latar Belakang

2. Pertimbangan Memilih Masalah

3. Merumuskan Tujuan 4. Kegunaan Penelitian

(66)

ISI PENELITIAN

(67)

1 Pendahuluan a Latar Belakang

b Perumusan Masalah c Tujuan Penelitian

2 Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori a Tinjauan Pustaka

b Landasan Teori

3 Metode Penelitian a Sumber Data

b Pengumpulan Data c Analisis Data

4 Deskripsi Daerah Penelitian 5 Hasil Analisis dan Pembahasan 6 Kesimpulan dan Saran

(68)

PENDAHULUAN

(69)

• Merupakan gambaran umum tentang suatu keadaan tertentu dan masalah yang ada berdasarkan fakta atau data

• Memuat pula tentang pentingnya suatu masalah diteliti atau alasan mengapa penelitian penting dilakukan

LATAR BELAKANG

(70)

• Masalah dalam penelitian berbeda dengan masalah dalam pengertian sehari-hari

• diartikan pertanyaan yang belum ada jawabannya dan menguraikan bagaimana seharusnya masalah tersebut dipecahkan

IDENTIFIKASI MASALAH

(71)

• tahap awal dalam penelitian dan merupakan langkah yang sulit dalam perencanaan penelitian

• Masalah dipilih karena ada kesenjangan antara fakta (kondisi yang ada) dengan potensial (kondisi yang seharusnya)

• menghadapi kondisi kompleks sehingga seringkali melibatkan begitu banyak faktor dan disiplin ilmu.

• harus dilakukan dengan cerdas, cermat dan tekun

serta berdasar dari pikiran peneliti tentang hal relevan dan menarik

MEMILIH MASALAH

(72)

• Normatif

muncul apabila ada penyimpangan → pertanyaan bagaimana dan mengapa.

Contoh setelah ada impor sapi, harga daging sapi tetap mahal, pertanyaan bagaimana dan mengapa terjadi

• Model Permasalahan Operasional

muncul apabila ada alternatif untuk mencapai tujuan → pertanyaan alternatif mana yang lebih baik dan mengapa demikian.

Contoh untuk meningkatkan produksi padi ada dua pilihan yakni menambah pupuk atau meningkatkan penggunaan benih berkualitas

MODEL PERMASALAHAN

(73)

• Model Permasalahan Analitik

Muncul apabila ada gejala perubahan (naik/turun) suatu variabel → pertanyaan mengapa, apa sebab dan akibatnya

Contoh Ekspor CPO Indonesia menurun maka muncul pertanyaan mengapa atau penyebabnya serta akibatnya apa bagi Indonesia

MODEL PERMASALAHAN

(74)

• Model Permasalahan Deskriptif

Muncul apabila ingin mengetahui apa dan bagaimana perbedaan antara variabel terjadi

Contoh perbedaan produksi padi sebelum dan setelah program PAJALE

MODEL PERMASALAHAN

(75)

R = Reading dari internet, buku, jurnal, prosiding, koran, majalah dsb

E = Experience dari diskusi, konsultasi dengan pihak yang berpengalaman

N = Needs atau keinginan peneliti

I = Interest atau minat dan semangat

O = Observation atau mengamati apa yang terjadi di sekitar kita

SUMBER MEMILIH MASALAH

(76)

• Dari sisi objektif :

1) Masalah yang belum pernah diteliti orang lain/masalah aktual namun dapat pula penelitian untuk menverifikasi hasil penelitian orang lain.

• Masalah yang ada diutamakan masalah baru walaupun pada kenyataannya tidak ada topik yang baru karena semua bidang sudah memiliki penelitian tersendiri

• Penelitian tentang hal yang tidak menghasilkan hal baru bagi IPTEK akan kurang bermanfaat.

KRITERIA MASALAH

(77)

2) Berguna untuk pihak lain baik untuk pengembangan teori ataupun pemecahan terhadap masalah tersebut atau penting secara keilmuan (urgent)

(78)

• Dari sisi subjektif :

1) Memilih masalah yang menarik dan dapat dipahami/dapat diuji

• Yang dimaksud menarik : penelitian diminati peneliti sehingga bersemangat dalam mengerjakan dan mampu mengatasi beberapa hambatan dalam penelitian

• Masalah menarik diselidiki namun tidak harus

masalah kontroversial

(79)

2) Dapat dijangkau sesuai sumber daya yang dimiliki, baik iSDM, referensi, alat, biaya, waktu, ketersediaan data serta tidak bertentangan dengan aturan

kekurangan referensi akan mempersempit wawasan peneliti dalam menghadapi permasalahan dan menghambat penelitian

(80)

Terkadang peneliti perlu memperhatikan kepentingan penyandang dana dan sponsor atau pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian

(81)

PERUMUSAN

MASALAH

(82)

• Peneliti menghadapi masalah yang masih umum sehingga rancangan penelitian menjadi kurang tepat

• Langkah yang perlu diambil peneliti : identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah menjadi lebih spesifik

• Perumusan masalah adalah suatu proses dari mulai

mengidentifikasi masalah atau topik penelitian

sampai merumuskan satu pokok masalah.

(83)

• Harus dapat dijawab dengan menggunakan data

• Menyatakan hubungan dua variabel atau lebih

• Hal yang penting dan berguna

• Tersedia bahan kepustakaannya

CIRI YANG BAIK

(84)

• Rumusan masalah hendaknya dinyatakan dalam kalimat tanya dengan singkat, padat, jelas dan mudah dipahami

• Rumusan masalah hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan data untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan itu

HASIL

(85)

TUJUAN

(86)

• Setelah menformulasikan masalah, maka langkah selanjutnya adalah membangun tujuan penelitian

• Tujuan diharapkan mampu memecahkan masalah yang ada atau menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah

• Tanpa tujuan jelas, suatu penelitian dapat dengan mudah diawali dengan langkah yang salah, menyimpang selama pelaksanaannya dan berakhir dengan laporan yang tidak meyakinkan

(87)

• Tujuan merupakan pernyataan apa yang harus dihasilkan peneliti atau keluaran yang ingin dicapai peneliti

• Tujuan dengan kalimat pernyataan yang sederhana, ringkas tetapi jelas.

• Tujuan tergantung jenis penelitian dan masalah yang akan diteliti

• Tujuan harus konsisten dengan judul penelitian, lebih bersifat teknis, berhubungan dengan analisis yang dilakukan

(88)

KEGUNAAN

(89)

1 manfaat bagi ilmu pengetahun karena dapat mengembangkan teori

2 solusi masalah secara nyata

(90)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Usahatani

Bagaimanakah tingkat biaya produksi, pendapatan, keuntungan usaha ?

Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi atau pendapatan?

Bagaimanakah kelayakan usaha?

Bagaimanakah risiko usaha?

Berapakah kontribusi pendapatan xxx terhadap pendapatan rumah tangga?

(91)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Usahatani

Bagaimanakah prospek usaha?

Apakah usahatani sudah efisien?

Faktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi?

(92)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Pemasaran

Bagaimanakah saluran pemasaran?

Berapa besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran?

Bagaimanakah farmer share?

Apakah ada kointegrasi harga?

Bagaimanakah integrasi pasar?

(93)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Perdagangan Internasional

Bagaimana tren ekspor atau impor?

Bagaimanakah daya saing?

Apa saja faktor yang mempengaruhi ekspor atau impor?

(94)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Ketahanan Pangan

Bagaimanakah ketahanan pangan tingkat rumah tangga?

Faktor apa saja yang mempengaruhi ketahanan panga?

(95)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Sektor/subsektor/komoditas unggulan

Apakah sektor/subsektor/komoditas merupakan unggulan?

Bagaimanakah perubahan

sektor/subsektor/komoditas?

Bagaimana laju dan tipologi pertumbuhan sektor/subsektor/komoditas?

(96)

CONTOH RUMUSAN MASALAH

• Kelembagaan

Bagaimanakah kinerja atau efisiensi lembaga?

Apa saja faktor internal dan eksternal yang berpengaruh?

Strategi apa saja yang sesuai untuk pengembangan?

Bagaimana persepsi anggota?

(97)

• Permintaan dan penawaran komoditas

Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran?

Seberapa besar elastisitas permintaan dan penawaran?

Bagaimana proyeksi permintaan dan penawaran?

(98)

SUMBER

• Narbuko, C dan Abu A. Metodologi Penelitian

• Singh, Y.K. Fundamental of Research Methodology and Statistics

• Soewadji, J. Pengantar Metodologi Penelitian

• Yusuf, AM. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan

(99)
(100)

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM MEMILIH TEORI DAN

MERUMUSKAN HIPOTESIS

(101)

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Memilih Teori dan

Merumuskan Tujuan

1. Tinjauan Pustaka 2. Landasan Teori

3. Kerangka Pemikiran 4. Hipotesis

(102)

TINJAUAN

PUSTAKA

(103)

Berisi hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan

Dapat diambil dari jurnal, laporan penelitian, prosiding, ensiklopedia, dll

Dapat pula memasukkan data update yang relevan dengan penelitian

(104)

Tinjauan pustaka berbentuk sebuah cerita yang runtut

Apa yang diceritakan dalam tinjauan pustaka berbeda dengan yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian

(105)

• Fungsi :

1 memberikan

gambaran/arahan/konsep (teori, hipotesis ataupun metode) tentang penelitian yang akan dilakukan

2 memperoleh informasi terbaru tentang objek yang akan diteliti

(106)

LANDASAN

TEORI

(107)

• Definisi : himpunan konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk

menjelaskan dan

meramalkan gejala tersebut (Kerlinger dalam Soewadji 2012).

(108)

Digunakan agar penelitian memiliki dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba

Diambil dari buku dan umumnya menunjuk suatu

hukum yang sudah terbukti kebenarannya dan

menjelaskan seperangkat gejala empiris secara

logis

(109)

Teori untuk menambah wawasan dalam menyusun metode analisis dan pembahasan

Berdasarkan teori yang diketahuinya, peneliti

dapat membaca dan memahami fakta yang

ditemui

(110)

acuan dalam pengkajian suatu masalah, merumuskan kerangka teoritis penelitian dan merumuskan-menguji hipotesis.

MANFAAT

mendapatkan informasi historis dan perspektif permasalahan yang akan diteliti.

mengetahui siapa saja peneliti lain dan pengguna di bidang yang sama.

(111)

KERANGKA

PEMIKIRAN

(112)

• Bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti dalam memecahkan masalah sesuai tujuan, tinjauan pustaka dan teori

• Bagan mampu

menggambarkan : 1 apa yang akan diteliti

2 apa yang akan dibuktikan

3 variabel yang digunakan serta 4 apa yang akan diukur

(113)

HIPOTESIS

(114)

• kata “hypo” artinya lemah dan kata “thesis” artinya pendapat

• Hipotesis : jawaban/pendapat sementara atas masalah dimana kebenarannya memerlukan pengujian secara empiris.

• Hipotesis dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan spesifik. harus dapat teruji dan hasilnya dapat diterima atau ditolak

(115)

1) menyatakan hubungan dan perbedaan

Hipotesis hubungan (korelasi dan regresi) : pernyataan hubungan antara 2 variabel atau lebih

JENIS

Hipotesis ketidaksamaan : hubungan ketidaksamaan antarvariabel

(116)

2) Hipotesis nol dan hipotesis kerja

Hipotesis nol diformulasikan untuk ditolak

Hipotesis nol berimplikasi “tidak ada beda”

3) Hipotesis common sense dan ideal

Hipotesis common sense : hubungan keseragaman kegiatan terapan. Contoh hubungan tenaga kerja dan luas lahan garapan

Hipotesis ideal menyatakan hubungan yang kompleks.

(117)

a teori yang relevan dengan penelitian

b kajian literatur terutama hasil penelitian sebelumnya

c hasil observasi/pengamatan peneliti dan lain-lain

DASAR

(118)

1 solusi sementara atau kesimpulan awal atas masalah dalam penelitian

2 menyederhanakan penelitian sehingga lebih fokus

3. Batasan atau arahan dalam memilih data atau fakta yang relevan bagi penelitian

FUNGSI

(119)

• Kualitas hipotesis tergantung pengamatan tajam, pemikiran kreatif, kerangka analisis serta metode yang digunakan peneliti

(120)

HUBUNGAN TEORI

DENGAN HIPOTESIS

(121)

• Spesifik aspek yang dibuktikan dan berisi pernyataan hubungan antara dua variabel atau lebih

Contoh variabel I : pendapatan dan variabel II : kemiskinan

Hipotesis : makin kecil pendapatan seseorang maka makin miskin kehidupannya

KRITERIA

(122)

• Dirumuskan dalam bentuk pernyataan, sederhana dan jelas secara konseptual

Berdasarkan contoh I

a) Kapan seseorang dikatakan miskin dan apa kriterianya

b) Berapakah pendapatan seseorang

(123)

• Dapat diuji secara empiris yakni didukung data dan dapat dibuktikan dengan teknik yang tersedia

Berdasar contoh I :

Maka data yang dibutuhkan adalah data kriteria miskin menurut suatu institusi tertentu dan data pendapatan individu

(124)

• Bersumber dari atau dihubungkan dengan teori serta bebas dari subjektivitas peneliti

Hipotesis merupakan dugaan sementara sedangkan teori adalah kebenaran keilmuan yang telah dibuktikan dan diakui sehingga wajar bahwa hipotesis berdasarkan landasan yang telah dibuktikan kebenarannya.

(125)

Kesalahan : terterima hipotesis yang sebenarnya harus ditolak atau menolak hipotesis yang

sebenarnya diterima

KESALAHAN PEMBUKTIAN

GAGAL MEMFORMULASIKAN

1) Tidak ada kerangka teori yang terang

2) Kurang kemampuan

menggunakan kerangka teori yang ada

3) Gagal mengenal teknik penelitian yang ada

(126)
(127)

Green Planet

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

BERAGAM METODE PENELITIAN SOSIAL

EKONOMI

(128)

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Beragam Metode Penelitian

Sosek Pertanian

1. Metodologi Penelitian Kasus 2. RRA (Rapid Rural Apraisal) 3. PRA (Participative Rural

Apraisal)

4. Metode Penelitian Survei

(129)

METODOLOGI

PENELITIAN KASUS

(130)

proses pengumpulan data dan informasi secara detail, holistik dan sistematis tentang karakteristik

individu, kejadian, pendapat dari representasi

kelompok menggunakan berbagai metode dan teknik serta banyak sumber informasi.

DEFINISI

(131)

• Hasil : gambaran mendalam suatu objek yang diteliti.

• dapat menggunakan bukti baik kuantitatif maupun kualitatif namun cenderung untuk mengumpulkan data kualitatif.

• lebih menekankan kedalaman subjek ketimbang banyaknya jumlah subjek yang diteliti sehingga jumlah responden yang diteliti lebih sedikit.

(132)

• Mengkaji mendalam suatu unit/objek penelitian

Objek merupakan isu atau masalah dipelajari mendalam sehingga dapat dijelaskan terperinci dan komprehensif bagaimana dan mengapa karakteristik kasus tersebut terbentuk (heuristik)

• Bersifat deskriptif dan menggunakan berbagai sumber data

CIRI UTAMA

(133)

• Bersifat kontemporer atau kasus sedang atau telah selesai terjadi, tetapi masih memiliki

dampak dapat dirasakan pada

saat penelitian dilaksanakan

• Berorientasi pada disiplin ilmu/teori untuk menentukan arah, konteks, maupun posisi hasil penelitian

(134)

• Tentukan masalah yang akan diteliti

• Rumuskan kasus yang akan dipelajari

• Tetapkan peran teori dalam penelitian kasus

• Tentukan kerangka penelitian secara konseptual dan teoritis

• Tentukan bentuk atau tipe penelitian

• Tetapkan cara pendekatan yang digunakan

• Pengumpulan data

• Menyusun laporan penelitian

LANGKAH

(135)

• dokumentasi surat, memorandum, agenda, laporan suatu peristiwa, proposal, hasil penelitian, hasil evaluasi, kliping, artikel;

• rekaman arsip dari layanan, peta, data survei, daftar nama, rekaman-rekaman pribadi seperti buku harian, kalender dsb;

• wawancara biasanya open-ended;

CARA PENGUMPULAN DATA

(136)

• observasi langsung;

• observasi partisipan dan

• perangkat fisik atau kultural yaitu peralatan teknologi, alat atau instrumen, pekerjaan seni dll.

CARA PENGUMPULAN DATA

(137)

• mampu mengungkap hal spesifik, unik dan amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi lain.

• tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi suasana kebatinan dan pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi.

KELEBIHAN

KELEMAHAN

dipersoalkan dari segi validitas, reliabilitas dan generalisasi

(138)

METODE PRA & RRA

(139)

• PRA (Participative Rural Apraisal) dan RRA (Rapid Rural Apraisal)

• Menurut Robert Chambers (yang mengembangkan metode ini) : sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan dan atau pesisir untuk turut serta meningkatkan dan mengkaji pengetahuan mengenai hidup dan keadaan mereka agar dapat menyusun rencana dan tindakan pelaksanaannya.

(140)

• merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat dalam penelitian dan tanpa hipotesis

• lebih banyak dilakukan “orang luar” dengan tanpa atau sedikit melibatkan masyarakat setempat.

• digunakan untuk pengumpulan informasi secara akurat dalam waktu terbatas ketika keputusan pembangunan perdesaan harus diambil segera

RRA

(141)

• penyempurnaan RRA.

• dilakukan dengan lebih banyak melibatkan “orang dalam” sedangkan orang luar berfungsi sebagai narasumber

• suatu metode untuk mempelajari kondisi dan kehidupan pedesaan yang memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak.

PRA

(142)

PERBEDAAN RRA & PRA

RRA PRA

Kurun waktu perkembangan

Akhir tahun 1970 an (awal 1980 an)

Akhir tahun 1980 an (awal 1990 an) Pembaharu Universitas LSM

Pengguna utama (main users)

Universitas, donor LSM Sumber

Pengetahuan

Pengetahuan masyarakat setempat

Kemampuan masyarakat setempat Inovasi ditujukan

pada

Metode/teknik Perilaku

(143)

RRA PRA

Digunakan orang luar untuk

Menggali (ekstraktif)

Memfasilitasi partisipasi

Tujuan Pengumpulan data (penelitian)

Pemberdayaan masyarakat

Pelaku utama (main actors)

Orang luar (peneliti) Masyarakat setempat Hasil-hasil jangka

panjang

Perencanaan,

proyek, publikasi

Pengembangan

kelembagaan dan tindakan masyarakat

lokal yang

berkelanjutan

(144)

• Partisipatif : masyarakat setempat diperlakukan sebagai mitra dalam pengumpulan dan analisis data;

• Luwes : bukan sebagai metode baku, tergantung pada tujuan, sumberdaya, keterampilan, keahlian dan waktu;

• Bekerjasama: antara pihak luar dan masyarakat, laki-laki maupun perempuan, dan gabungan berbagai bidang disiplin ilmu;

PRINSIP UTAMA RRA & PRA

(145)

• Hemat: biaya dan waktu, tetapi memadai untuk analisis dan perencanaan;

• Sistematis: pengambilan sampel terstrata agar memperbesar tingkat keabsahan dan kepercayaan;

untuk memeriksa ulang hasil survei dasar.

PRINSIP UTAMA RRA & PRA

(146)

• Diskusi Kelompok, misal FGD (Focus Group Discussion)

• Survei dan wawancara

• Matriks, misal ranking sosial ekonomi, analisis SWOT,

• Visualisasi dan Diagram Hubungan

• Metode Tempo

• Metode Ruang

METODE RRA & PRA

(147)

• Membutuhkan biaya yang rendah.

• Dapat dilaksanakan dengan cepat.

KELEBIHAN-KEKURANGAN RRA

KELEBIHAN

• Bias dan terbatas.

• Pengambil keputusan harus menguasai statistik.

KEKURANGAN

(148)

• Masyarakat menjadi kreatif

• Dapat

mengidentifikasikan pemahaman dari isu yang kompleks.

KELEBIHAN-KEKURANGAN PRA

• Membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama.

KELEBIHAN KEKURANGAN

(149)

METODE PENELITIAN

SURVEI

(150)

merupakan teknik pengumpulan informasi dari sampel suatu populasi dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden

dan digunakan untuk menguji hipotesis.

DEFINISI

(151)

• Menghasilkan deskripsi beberapa aspek populasi yang dipelajari dan memerlukan informasi dari subjek yang dipelajari.

• Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.

TUJUAN

(152)

• Murah

• Deskripsi populasi besar serta menjangkau lokasi terpencil.

• Sampel sangat besar memberi hasil signifikan secara statistik dan mengeliminasi subjektivitas peneliti.

• Banyak pertanyaan diterapkan mengenai suatu topik sehingga memiliki fleksibilitas tinggi.

• Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat.

KELEBIHAN

(153)

• Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap responden.

• Survei yang fleksibel membutuhkan desain administrasi stabil sepanjang pengumpulan data.

• Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon (bebas respon bias).

• Mungkin sulit bagi responden mengingat informasi atau mengatakan kebenaran tentang pertanyaan kontroversial.

KEKURANGAN

(154)
(155)

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

METODE PENGAMBILAN

SAMPEL

(156)

POPULASI

& SAMPEL

(157)

• Peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk daerah atau objek penelitiannya

• Kenyataan : jumlah responden besar, daerah luas variasi banyak biaya banyak, waktu lama, kesalahan besar

• Populasi bukan berarti penduduk seperti yang dimaksud dalam studi tentang kependudukan

POPULASI

(158)

• Bailey (1978) : jumlah keseluruhan dari unit analisis

• Spiegel (1961) : keseluruhan unit mengenai darimana informasi yang diinginkan

• Tuckman : kelompok darimana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan

POPULASI

(159)

sekelompok unsur atau elemen dapat berbentuk manusia, binatang, tumbuhan, lembaga, dokumen, kejadian, sesuatu hal

yang menjadi objek penelitian

POPULASI

(160)

• Untuk mendapatkan data populasi dapat dari dokumen sensus atau dokumen lain

• Sebelum menentukan populasi, peneliti perlu memahami karakteristik populasi baik dari segi wilayah, individu, objek maupun kejadian yang terdapat pada lokasi penelitian

POPULASI

(161)

• mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau total sampling

• Penyebab : anggota populasi tidak terlalu besar dan heterogenitasnya tinggi.

SENSUS

(162)

• Penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh populasi, melainkan hanya sebagian dari populasi atau yang disebut penelitian sampel

• Sampel adalah sebagian saja dari seluruh jumlah populasi, yang diambil dari populai dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dianggap mewakili dan menggambarkan seluruh anggota populasi

• Ada hukum statistika yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan populasi

SAMPEL

(163)
(164)

a. dipilih dengan hati-hati menggunakan cara benar b. harus mewakili karakteristik populasi

c. Besarnya jumlah sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik

CIRI SAMPEL

(165)

• Biaya berkurang

• Lebih cepat dalam pengumpulan dan pengolahan data

• Lebih akurat

• Lebih luas ruang cakupan penelitian

KELEBIHAN SAMPEL

(166)

TEKNIK

SAMPLING

(167)

cara atau teknik bagaimana menarik atau mengambil sampel dari populasi.

POPULASI SAMPEL

TEKNIK SAMPLING

GENERALISASI KESIMPULAN

Teknik sampling ada dua yakni random/probability sampling dan non random/non probability sampling

(168)

cara menarik data atau mengambil sampel dari populasi secara acak dimana setiap

individu dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk dipilih menjadi

sampel

RANDOM SAMPLING

(169)

Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga tidak

semua individu dalam populasi mempunyai kesempatan sama untuk diambil menjadi

sampel

• Teknik ini biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif

NON RANDOM

SAMPLING

(170)

JENIS RANDOM SAMPLING

Simple random sampling

cara pengambilan sampel dari populasi dengan acak sederhana.

Cara pengambilan sampel : undian berbentuk replacement atau without replacement

Contoh :

Memilih petani dalam kelompok tani dengan undian

(171)
(172)

Systematic random sampling

pengambilan sampel secara acak dan selanjutnya secara sistematis

Sistem acak digunakan untuk memilih responden pertama sedangkan responden selanjutnya dipilih secara sistematis berdasarkan interval yang telah

ditentukan Contoh

Terdapat 100 petani, kemudian akan dipilih 20 petani. Langkah pertama adalah susun urutan petani dari 1-100, kemudian tentukan interval (misal 5 atau k = 5), selanjutnya dipilih sampel pertama secara acak (misal diperoleh 6), maka sampel selanjunya 11 (6+5), 16 (11+5), ……, 96

(173)
(174)

Stratified random sampling

mengambil sampel dari populasi yang pertama-tama dikelompokkan atas beberapa strata kemudian

dipilih sampel secara secara acak dari tiap kelompok

Fungsi pengelompokkan : membagi populasi ke dalam kelompok homogen sehingga tidak

tumpang tindih dengan kelompok lain Contoh :

Memilih petani dalam kelompok tani dimulai dengan membagi populasi dalam kelas (misal luas lahan), misal kategori lahan luas atau sedang atau sempit Kemudian dari tiap kelas dipilih responden secara

acak

(175)
(176)

Cluster random sampling

sampling acak dimana dimana tiap unit dikumpulkan sebagai satu kumpulan atau cluster

Metode ini karena peneliti tidak tahu karakteristik populasi karena tersebar di wilayah luas.

(177)

• Hal yang perlu diperhatikan :

a. Cluster dapat dirumuskan dengan baik

b. Jumlah cluster cukup kecil

(178)
(179)

Proportional random sampling

pengembangan dari stratified random sampling dimana jumlah sampel tiap strata sebanding dengan jumlah anggota populasi pada masing-

masing stratum populasi

(180)
(181)
(182)

Multistage random sampling

menggunakan lebih dari satu teknik random sampling

(183)

JENIS NON RANDOM SAMPLING

Insidental sampling

pengambilan sampel berdasarkan kebetulan (tidak direncanakan) atau unit/subjek tersedia bagi peneliti

saat pengumpulan data dilakukan

(184)

JENIS NON RANDOM SAMPLING

Purposive sampling

pengambilan sampel didasarkan

pertimbangan/kriteria tertentu dari peneliti untuk mencapai tujuan penelitian

(185)
(186)

Quota sampling

pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan

terpenuhi.

Snowball sampling

pengambilan sampel dari populasi berdasarkan keterangan dari sampel sebelumnya → jumlah

sampel awalnya kecil kemudian membesar seolah-olah terjadi efek bola salju

(187)
(188)

JUMLAH

SAMPEL

(189)

• Sejauh ini tidak ada ketentuan menetapkan berapa jumlah sampel yang harus diambil dari suatu populasi agar dapat dianggap mewakili seluruh anggota populasi

• Namun pada dasarnya lebih banyak sampel

yang dapat diambil tentunya lebih baik

(190)

Faktor yang menentukan besar kecilnya sampel (Mantra dan Masduki dalam Soewadji) :

Derajat keseragaman

semakin homogen populasi maka semakin kecil sampel yang diambil

dan sebaliknya

Tingkat presisi atau nilai kebenaran yang dikehendaki

peneliti

semakin besar sampel semakin mendekati nilai sesungguhnya

(191)

Disesuaikan dengan

tujuan/kebutuhan analisis

Disesuaikan dengan

pertimbangan tenaga, waktu dan biaya

(192)
(193)
(194)
(195)

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

KONSEPTUALISASI DAN

PENGUKURAN VARIABEL

(196)

Setelah memilih ukuran variabel maka timbul pertanyaan : bagaimana reliabilitas dari alat pengukur

dan bagaimana validitasnya

Apabila tidak diketahui maka akan fatal dalam memberikan kesimpulan ataupun alasan hubungan

antar variabel

(197)

VALIDITAS

(198)

Sebelum peneliti menggunakan instrumen pengumpula n data, maka peneliti harus yakin instrumen tersebut valid

Validitas : seberapa jauh instrumen benar apa yang harus diukur, untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang sedang diukur

Makin tinggi validitas suatu instrumen makin baik instru men itu untuk digunakan

(199)

JENIS

Isi

sejauh mana isi alat ukur telah mewakili semua aspek suatu konsep

Konstruk

sejauh mana instrumen terkait secara teoritis mengukur konsep yang telah disusun

(200)

Prediktif

ketepatan suatu instrumen dan hasil pengukuran dalam meramalkan atau memprediksi sesuatu

untuk masa datang dalam aspek yang diukur Pengukuran serentak

seberapa jauh hubungan suatu skor instrumen dengan instrumen lain yang dipandang sebagai

kriteria yang dilaksanakan pada waktu hampir bersamaan

Referensi

Dokumen terkait

Batal Data Peserta Pilih Data Peserta Keluar Data Peserta valid invalid valid valid invalid invalid valid Simpan Data Kejuruan Update Data Kejuruan Hapus Data

[r]

Sumber PAD dari pos penerimaan retribusi daerah Kabupaten Lampung Timur mempunyai rata-rata capaian target sebesar 96,66%, berdasarkan batasan toleransi rata-rata capaian

Pada penelitian ini penulis melakukan elektroplating dengan menggunakan pelapis tembaga pada plat baja karbon sedang yang selanjutnya akan diuji untuk mengetahui

[r]

Laboratorium Parasitologi FKUB mempunyai kebijakan mutu sebagai berikut: Laboratorium Parasitologi akan melaksanakan proses belajar mengajar dalam rangka menyediakan sumber

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum pidana terhadap tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan dan untuk mengetahui pertimbangan hakim terhadap

[r]