• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

38 A. Jenis dan rancangan penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik. Penelitian analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmodjo,2005,p.145).

Pendekatan analitik dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya menggunakan pendekatan Cross sectional. yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo,2005,p.148).

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di LAPAS Wanita Kelas IIA Kota Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli – 23 Agustus

2011

C. Populasi dan Sampel Penelitian

(2)

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,2006,p.130).

Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh penghuni LAPAS wanita kelas IIA Kota Semarang yang berumur 15-49 tahun, dimana pada data bulan Agustus terdapat sebanyak 80 wanita usia subur.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006,p.131). Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 80 wanita usia subur pada bulan Agustus.

3. Teknik sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling , yaitu dengan Sampling jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus , dimana semua anggota populasi dijadikan sampel

( Sugiyono, 2007, p.68).

Variabel dan definisi operasional (DO)

(3)

Tabel 2.1 Definisi Operasional

No Variabel penelitian Definisi operasional

Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

1

Pengetahuan wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis

Hasil tahu wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis yang meliputi definisi, klasifikasi,

penyebab serta pencegahan

Kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan dimana

Nilai 1 : jawaban benar

Nilai 0 : jawaban salah

Skor pengetahuan

Interval

(4)

2

Sikap wanita usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis

Merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup atau kecenderungan untuk bertindak pada wanita usia subur terhadap keputihan fisiologis dan patologis

Kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan,

Pertanyaan favourable berjumlah 6 Nilai 1 : jawaban sangat tidak setuju Nilai 2 : jawaban tidak setuju Nilai 3 : jawaban ragu-ragu Nilai 4 : jawaban setuju

Nilai 5 : jawaban sangat setuju Pertanyaan unfavourable berjumlah 9 Nilai 1 : jawaban sangat setuju Nilai 2 : jawaban setuju

Nilai 3 : jawaban ragu-ragu Nilai 4 : jawaban tidak setuju Nilai 5 : jawaban sangat tidak setuju

Skor sikap Interval

D. Prosedur penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilakukan berdasarkan urutan-urutan sebagai berikut :

1. Persiapan

(5)

a. Mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian yang ditanda tangani oleh Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).

b. Memberi surat izin dari Kepala Prodi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kepada Kantor Wilayah Hukum dan HAM Jawa Tengah untuk melakukan penelitian di LAPAS Wanita Kelas IIA Kota Semarang.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden.

b. Melakukan informed consent kepada responden.

c. Membagi kuesioner.

Setelah lembar kuesioner telah diisi oleh responden, kemudian di kumpulkan dan diteliti oleh peneliti. Apabila terdapat ketidak lengkapan data maka saat itu juga ditanyakan kembali kepada responden.

3. Pengolahan data atau analisis data.

4. Penyusunan laporan.

E. Metode pengumpulan data

1. Jenis dan sumber data.

(6)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau narasumber melalui pengisian kuesioner oleh responden. Data sekunder diperoleh dari catatan data base umum dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota yang meliputi catatan tentang kejadian Infeksi Menular Seksual (IMS), serta catatan data base umum dari bagian registrasi pembinaan LAPAS Wanita yang meliputi identitas wanita usia subur.

2. Instrumen pengumpulan data.

Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Dalam penggunaan kuesioner ini meggunakan jenis kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Kuesioner ini menggunakan kuesioner pilihan ganda untuk pertanyaan mengenai pengetahuan yang berisi 10 pertanyaan. Dan untuk pertanyaan tentang sikap menggunakan skala pengukuran sikap likert yang berisi 15 pertanyaan.

F. Uji validitas dan reliabilitas

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

(7)

atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto,2010,p.211). Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah Product moment (Arikunto,2010,p.318).

Keterangan :

r

xy

= koefisien korelasi

∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = Jumlah skor total (item)

n = Jumlah responden

Uji validitas dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada 20

responden di Puskesmas Tlogosari Kulon sebagai sarana uji. Dari

pengisian kuesioner tersebut apabila r hitung lebih besar dari r tabel

(8)

(0.378) maka kuesioner tersebut memiliki syarat validitas dan layak untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian dan apabila r hitung kurang dari r tabel (0,378) maka pertanyaan tersebut harus diperbaiki, diganti ataupun harus dihilangkan.

Dari 20 pertanyaan pengetahuan yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 10 pertanyaan yang tidak memiliki syarat validitas yaitu pertanyaan no 2 dengan nilai (0,174) , pertanyaan no 6 dengan nilai (0,237), pertanyaan no 8 dengan nilai (0,047), pertanyaan no 9 dengan nilai (0,060), pertanyaan no 10 dengan nilai (0,279), pertanyaan no 14 dengan nilai (0,196), pertanyaan no 16 dengan nilai (0,033), pertanyaan no 17 dengan nilai (0,274), pertanyaan no 18 dengan nilai (0,009), dan pertanyaan dengan no 20 dengan nilai (0,196). Dari 10 pertanyaan tersebut maka peneliti menghilangkan pertanyaan tersebut.

Dari 20 pertanyaan sikap yang telah dibuat oleh peneliti, terdapat 5 pertanyaan yang tidak memiliki syarat validitas yaitu pertanyaan no 5 dengan nilai (0,013), pertanyaan no 6 dengan nilai (0,337), pertanyaan no 7 dengan nilai (0,217), pertanyaan no 16 dengan nilai (0,008), dan pertanyaan no 18 dengan nilai (0,075). Dari 5 pertanyaan tersebut maka peneliti menghilangkan pertanyaan tersebut.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

(9)

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha (Arikunto,2010, p.238).

Keterangan :

r

11

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah varians butir

= varians total

Berdasarkan uji Alpha diperoleh hasil bahwa kedua variabel dalam penelitian ini yaitu pengetahuan dengan sikap tentang keputihan adalah reliabel karena memiliki nilai Alpha lebih besar dari 0,70 yaitu 0,816 untuk variabel pengetahuan dan 0,849 untuk variabel sikap.

G. Pengolahan dan analisis data

1. Pengolahan data

Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu

langkah yang penting. Hal ini di sebabkan karena data yang diperoleh

langsung dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi

(10)

apa-apa, dan belum siap untuk disajikan. Untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolahan data (Notoatmodjo, 2010, p.171).

Dalam pengolahan data, dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut (Notoatmodjo,2010,p.177) :

a. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut.

b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Koding tau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan data (data entry).

1) Pada pengetahuan keputihan

(11)

Kode 1 : Pengetahuan baik bila skor jawaban benar 76%-

100% atau responden dapat menjawab ≥ 8

pertanyaan dengan benar

Kode 2 : Pengetahuan cukup bila skor jawaban 56%-75%

atau responden dapat menjawab 5 -7 pertanyaan

dengan benar

Kode 3 : Pengetahuan kurang bila skor jawaban 40%-55%

atau responden dapat menjawab ≤ 5 pertanyaan

dengan benar

2) Pada sikap pencegahan keputihan

Kode 1 : Sikap positif bila skor jawaban ≥ mean

Kode 2 : Sikap negatif bila skor jawaban ≤ mean

c. Memasukan data (data entry) atau processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan kedalam program atau “software” komputer. Software komputer ini bermacam- macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang

(12)

melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukan data saja.

d. Pembersihan data (cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan- kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis data a. Analisis univariat

Analisis ini digunakan untuk menjelaskan masing-masing variabel yang meliputi pengetahuan tentang keputihan fisiologis dan patologis dengan sikap terhadap pencegahan keputihan.

Analisisnya meliputi distribusi frekuensi dan persentase kedua variabel tersebut.

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk

mengetahui adanya hubungan pengetahuan tentang keputihan

fisiologis dan patologis dengan sikap terhadap pencegahan

keputihan. Setelah data diperoleh sebelum dianalisis uji statistik

maka data-data tersebut di uji normalitas datanya dengan

menggunakan uji Kolmogorov smirnov.

(13)

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan tentang keputihan fisiologis dan patologis dan variabel terikat yaitu sikap terhadap pencegahan keputihan. Analisis yang digunakan adalah korelasi Pearson untuk menentukan hubungan dua gejala yang semuanya interval atau tata jenjang.

Pada uji normalitas didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal, maka analisis bivariat yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman, dengan rumus:

ρ = 1 – Keterangan :

d : Deviasi rangking variabel Y – X

N : Banyaknya data ( Saryono, 2010, p.128)

Sehingga di ambil keputusan jika p value ≤ 0,05 maka Ho

ditolak, sehingga kesimpulannya ada hubungan yang signifikan

antara hubungan pengetahuan dengan sikap wanita usia subur

tentang keputihan fisiologis dan patologis. Namun jika p value ≥

0,05 maka Ho diterima, sehingga kesimpulannya tidak ada hubungan

yang signifikan antara hubungan pengetahuan dengan sikap wanita

usia subur tentang keputihan fisiologis dan patologis.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat

Dasar pertimbangan ini adalah dengan meninjau proses kerja yang mudah dan sesuai untuk kekuatan konstruksi sambungan yang diminta... faktor-faktor yang

Sekolah Dasar Negeri 3 Jagong Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Subyek penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Jagong

Dengan tujuan untuk membuat suatu model atas sebuah sistem atau proses yang memiliki banyak kemungkinan solusi.. Metode

Variabel pertumbuhan dan hasil kacang tanah yang memberikan hasil lebih tinggi meliputi bobot kering brangkasan atas, bobot kering brangkasan bawah, jumlah polong total,

Transformasi data arcsin √p pengendalian G.. Analisis sidik ragam

Supervisi ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, proses pelaksanaan, dan evaluasi supervisi akademik dalam meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan pada matakuliah

Hal ini disebabkan oleh: pertama , komitmen dan political will terhadap isu-isu gender bidang pendidikan Islam masih rendah, sehingga implementasi PUG dalam bentuk