• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

(Studi Empiris pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2012)

1

Evi Deliana Prastiwi,

1

Gede Adi Yuniarta,

2

Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Gahesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:{evidelianaprastiwi@gmail.com, gdadi_ak@yahoo.co.id,

arysuryadharmawan@yahoo.com} @undiksha.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor finansial perusahaan yang terdiri dari profitabilitas dan likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah 9 perusahaan dengan pengamatan selama lima tahun, sehingga sampel yang terpilih sebanyak 45 observasi. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan, annual report yang diperoleh dari situs homepage Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id dan www.sahamok.com.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012.

Kata kunci: Profitabilitas, likuiditas, dan ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Abstract

The study aimed to find out the factors of company financial consisting of profitability and liquidity on the timeliness of financial report on the LQ45 companies listed in the Indonesian Stock Exchange (BEI) during the periode of 2008-2012. The samples were selected based on purposive sampling technique. To the total number of 9 different companies with a five years observation time, so the samples would be totally 45 observations. The study used a secondary data in the forms of financial reports audits , annual report collected from the homepage site of Indonesian Stock Exchange (BEI), such as www.idx.co.id and www.sahamok.com. The hypothesis was tested by using logistic regression. The results indicated that profitability (ROA) and liquidity (CR) did not have significant effect on timeliness of financial reporting of LQ45 companies listed in the Indonesian Stock Exchange for 2008-2012.

Key-words: Profitability (ROA), liquidity (CR), and timeliness of financial report.

(2)

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan pasar modal yang semakin pesat, persaingan dunia bisnis akan semakin kompetitif dalam penyediaan maupun perolehan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan.

Informasi tersebut dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Laporan keuangan merupakan suatu data keuangan yang berisi informasi sehubungan dengan transaksi-transaksi yang terjadi selama periode tertentu. Informasi tersebut akan mencerminkan bagaimana posisi keuangan perusahaan pada saat itu.

Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public diharuskan untuk menyusun laporan keuangan setiap periodenya.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2009) laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Pada dasarnya laporan keuangan dan pelaporan keuangan memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan informasi yang bermanfaat kepada pengguna laporan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Namun pelaporan keuangan memiliki definisi yang lebih luas dibandinggkan laporan keuangan dimana pelaporan keuangan merupakan cara lain dari laporan keuangan untuk menyampaikan informasi-informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Unsur utama dari pelaporan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi pihak-pihak

yang berkepentingan untuk dasar pembuatan keputusan-keputusan ekonomi (Sutrisno dan Sabeni, 2000). Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan merupakan hal yang penting untuk mengungkapkan informasi. Menurut Gregory dan Van Horn (1963) dalam Owusu-Ansah (2000) ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) juga menyatakan bahwa manfaaat suatu laporan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat waktu (PSAK No. 1 par.38, 2009). Ketepatan waktu penyerahan laporan keuangan merupakan karakteristik yang penting bagi informasi akuntansi karena informasi yang telah lewat akan lebih sedikit digunakan oleh partisipan pasar dalam proses pembuatan keputusan investasi, karena informasi yang disampaikan tersebut kemungkinan sudah kehilangan nilai relevansinya. Baridwan (2000) menyatakan bahwa tepat waktu diartikan sebagai informasi yang harus sampai sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya keputusan- keputusan tersebut.

Selama tahun 2008-2012 sekitar 290 emiten tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan dan beberapa diantaranya merupakan perusahaan besar yang termasuk dalam jajaran indeks LQ45. Walaupun perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 merupakan perusahaan yang memenuhi kriteria rangking tertinggi yang perkembangannya sangat disorot oleh berbagai pihak terutama oleh pihak investor, namun selama tahun 2008-2012 ada beberapa perusahaan LQ45 yang terlambat menyampaikan laporan keuangan melebihi waktu yang telah ditentukan yaitu 90 hari setelah berakhirnya tahun buku atau paling lambat tanggal 31 Maret. Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan kepada BEI akan diberikan peringatan tertulis

(3)

dan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan pasal 63 huruf E Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Peringatan tertulis I dan denda sebesar Rp.25.000.000,- akan dikenakan pada perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan selama 30 hari, peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp.50.000.000,- untuk keterlambatan selama 60 hari, peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp.150.000.000,- untuk keterlambatan selama 90 hari, dan apabila keterlambatan menyampaikan laporan keuangan melebihi 90 hari , maka BEI akan melakukan penghentian perdagangan sementara (suspensi).

Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Owusu dan Ansah (2000), Hilmi dan Ali (2008), Wijayanti (2009), Fitriani (2010), Listiana, Susilo (2012), Nasution (2013) dan Puspaningrum (2013) mengacu pada penelitian tersebut, penelitian ini akan mengkaji kembali tentang pengaruh profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2012. Profitabilitas dan likuiditas sebagai variabel independen sedangkan ketepatan waktu pelaporan keuangan sebagai variabel dependen.

Menurut Hanafi dan Halim (2005) profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas), baik dalam hubungan dengan penjualan, asset dan modal saham tertentu.

Profitabilitas yang rendah menunjukkan bahwa tingkat kinerja manajemen perusahaan tersebut kurang baik.

Perusahaan yang mempunyai rugi atau tingkat profitabilitas rendah nantinya akan membawa dampak buruk dari reaksi pasar dan akan menyebabkan turunnya penilaian kinerja suatu perusahaan (Srimindarti, 2008).

Hal ini akan mengandung berita buruk, sehingga perusahaan akan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Profitabilitas perusahaan yang

tinggi menunjukkan bahwa kinerja manajemen perusahaan tersebut baik dan dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik.

Perusahaan yang mengalami berita baik cenderung menyerahkan laporan keuangannya dengan tepat waktu (Hilmi dan Ali, 2008). Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA) yaitu perbandingan antara laba bersih setelah bunga dan pajak dengan Total Assets. Menggunakan rasio ROA dikarenakan bahwa ROA cukup repesentatif dalam menggambarkan hubungan antara laba operasi dengan aset operasi.

Pengukuran dengan ROA ini menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aset. Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan yang maksimal (profit oriented). Keuntungan yang didapatkan perusahaan akan membuat bisnis yang mereka jalankan akan terus berkembang.

Profitabilitas yang positif akan memberikan sinyal pengelolaan perusahaan yang baik.

Profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen, apakah telah sesuai dengan target yang ditetapkan atau belum. Rasio profitabilitas tidak hanya bermanfaat bagi orang perusahaan tetapi juga bermanfaat bagi seluruh stakeholder.

Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya (Sartono, 2001). Likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan oleh besar kecilnya aset lancar yaitu aset yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan. Weston dan Brigham (1993) mendefinisikan likuiditas sebagai rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut sebagai perusahaan yang likuid. Tingkat likuiditas yang tinggi pada sebuah perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat memenuhi

(4)

kewajiban jangka pendeknya dengan baik, sedangkan tingkat likuiditas yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan kabar baik (good news) bagi perusahaan, hal ini nantinya akan mempengaruhi perusahaan untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu karena akan membuat reaksi pasar menjadi positif terhadap perusahaan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rasio lancar ( current ratio) yaitu perbandingan aset lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang lancar dapat dipenuhi dengan aset lancar sehingga rasio ini yang paling lazim digunakan. Semakin tinggi rasio lancar maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar tagihannya atau kewajibannya. Sesuai dengan saran dari penelitian sebelumnya, seperti dari Hilmi dan Ali (2008) dan Fitriani (2010) penelitian ini menggunakan periode waktu lebih lama dari penelitian sebelumya yaitu periode 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 yang merupakan periode lanjutan dari penelitian terdahulu.

Menggunakan periode 2008-2012 karena untuk melihat konsistensi pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen dan data pada tahun tersebut termasuk data baru sehingga hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan temuan empiris yang berbeda. Selain itu, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 yang terdaftar di BEI untuk periode 2008-2012. Indeks LQ45 (Liquid 45) merupakan suatu forum yang didalamnya berisi 45 perusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Untuk dapat masuk dalam daftar LQ45, perusahaan harus memiliki berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : (a) Saham tersebut harus masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular yang

dapat dilihat dari rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir, (b) saham tersebut harus masuk ke dalam peringkat teratas berdasarkan kapitalisasi pasar yang dapat dilihat dari rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir, (c) saham tersebut harus tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan, (d) keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di pasar regulernya juga harus baik.

Menggunakan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 karena dilihat dari penelitian sebelumnya, indeks LQ45 masih sangat jarang diteliti, padahal indeks LQ45 merupakan sekelompok saham pilihan yang memenuhi kriteria ranking tertinggi pada total transaksi, nilai transaksi, dan frekuensi transaksi yang perkembangannya sangat disorot oleh berbagai pihak terutama oleh pihak investor. Dengan adanya minat para investor maka akan membuat perusahaan LQ45 dituntut untuk lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut dapat bermanfaat bagi pengguna informasi.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:(1) Apakah profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ45? (2) Apakah likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ45? (3) Apakah profitabilitas dan likuiditas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan LQ45?

Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan, adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) Menganalisa tingkat kepatuhan perusahaan yang termasuk indeks LQ45 yang terdaftar di BEI untuk menyampaikan laporan keuangan ke publik, (2) Memperoleh bukti empiris bahwa faktor profitabilitas dan likuiditas berpengaruh

(5)

terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

METODE

Lokasi penelitian ini adalah di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan cara mengakses data sekunder yang berupa annual report perusahaan LQ45 periode 2008-2012 di www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI periode 2008- 2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, di mana populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu.

Kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan yang terdaftar di BEI secara berturut-turut untuk periode 2008- 2012, (2) Menerbitkan laporan keuangan dan annual report berturut-turut dari tahun 2008- 2012, (3) Menampilkan data tanggal pelaporan keuangan tahunan ke BAPEPAM- LK untuk periode 2008-2012 di situs www.idx.co.id, (4) Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang memiliki kelengkapan data tentang laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Sesuai dengan kriteria diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 observasi.

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu data dalam penelitian ini dianalisis dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata-rata, dan standar deviasi.

Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi profitabilitas dan likuiditas maka dapat diketahui nilai maksimum, minimum, rata- rata, dan standar deviasi dari setiap variabel.

Setelah melakukan uji deskriptif selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan regresi logistik. Menurut Ghozali (2006) metode ini cocok digunakan untuk penelitian yang variabel dependennya

bersifat kategorikal (nominal atau non metrik) dan variabel independennya kombinasi antara metrik dan non metrik seperti halnya dalam penelitian ini. Teknik analisis ini tidak lagi memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya (Ghozali, 2005). Model analisisnya adalah sebagai berikut:

Ln(KW/1-KW) = α + β1ROA + β2CR + ε (1)

Keterangan :

Ln = Simbol yang menunjukkan probabilitas ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tahunan

KW = Ketepatan Waktu Laporan Keuangan

ROA = Merupakan ukuran profitabilitas perusahaan, disebut juga dengan ROI

CR = Merupakan ukuran kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

Analisis pengujian dengan regresi logistik menurut Ghozali (2012) memperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Menilai Kelayakan Model Regresi , (b) Penilaian Keseluruhan Model (overall model fit), (c) Model Summary, (d) Pengujian Secara Simultan (Omnibus Test of Model Coefficient), (e) Menguji Koefisien Regresi (Parsial).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang termasuk dalam Indeks LQ45 berturut-turut untuk periode 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012.

Menggunakan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 karena indeks LQ45 merupakan sekelompok saham pilihan yang memenuhi kriteria ranking tertinggi pada total transaksi, nilai transaksi, dan frekuensi transaksi yang perkembangannya sangat disorot oleh berbagai pihak terutama oleh pihak investor. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode

(6)

purporsive sampling dengan pertimbangan tertentu seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah ditentukan sebelumnya, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 45 observasi selama 2008-2012.

Untuk mengetahui gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel penelitian, nilai maksimum, minimum, rata- rata dan standar deviasi digunakan uji statistik deskriptif. Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji deskriptif menyatakan bahwa dari 45 observasi, rata-rata nilai profitabilitas (ROA) dari tahun 2008-2012 sebesar 0,14%.

Dengan persentase rata-rata yang dihasilkan oleh perusahaan LQ45 tersebut tergolong kondisi yang buruk dengan standar deviasinya sebesar 0.09% yang menunjukkan bahwa perusahaan LQ45 tersebut hanya mampu mendapatkan laba yang sangat rendah melalui semua kemampuan dan sumber yang ada. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa tingkat efektifitas perusahaan LQ45 rendah dalam pengelolaan perusahaan. Selain itu dapat diketahui bahwa yang mempunyai ROA terbesar adalah Astra Agro Lestari Tbk (AALI) periode 2008 sebesar 0.40%. Hal ini menunjukkan bahwa Astra Agro Lestari Tbk mampu mendapatkan laba yang cukup besar dalam kegiatan usahanya dibandingkan dengan perusahaan LQ45 lainnya yang diteliti. Sedangkan Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) periode 2009 memiliki ROA terendah sebesar 0.016% yang menunjukkan bahwa Bank Danamon Indonesia Tbk pada tahun 2009 hanya mampu menghasilkan laba yang sangat rendah dengan perbandingan total aset yang dimilikinya dan dapat dikatakan efektivitas manajemennya sangat rendah.

Sedangkan rata-rata likuiditas (CR) 45 observasi selama periode 2008-2012 sebesar 2.50%. Dengan persentase rata-rata yang dihasilkan oleh perusahaan LQ45 tergolong kondisi yang cukup baik dengan standar deviasinya sebesar 2.18% yang menunjukkan dengan aktiva lancar dan

hutang lancar yang dimiliki, perusahan LQ45 mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya. Serta dapat diketahui yang mempunyai likuiditas (CR) terbesar adalah Aneka Tambang

Tbk (ANTM) periode 2009 sebesar 10.64% yang menunjukkan bahwa perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar Aneka Tambang Tbk cukup tinggi yang berarti kemampuan perusahaan cukup baik dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada tahun 2008 memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya yaitu sebesar 0,54%. Hal tersebut membuktikan bahwa perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk kurang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya denga aktiva lancar yang dimilikinya.

Selanjutnya adalah melakukan analisis dengan menggunakan regresi logistic.

Pengujian kelayakan model regresi dilakukan dengan menggunakan Goodness of fit test yang diukur dengan nilai chi-square. Dari hasil pengujian tabel 4.4 diperoleh nilai Chi- square sebesar 5.178 dengan nilai Sig sebesar 0.638. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai Sig lebih besar dari pada alpha (0.05) yang berarti keputusan yang diambil adalah menerima H0 yang berarti tidak ada perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Itu berarti model regresi logistik bisa digunakan untuk analisis selanjutnya.

Pengujian keseluruhan model (overall model fit) bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi kedua lebih baik dari model regresi pertama, yang artinya model fit terhadap data. Dari hasil pengujian tabel 4.5 dan 4.6 menunjukkan perbandingan antara nilai -2LL blok pertama dengan-2LL blok kedua.

Dari hasil perhitungan nilai -2LL terlihat bahwa nilai blok pertama (Block Number = 0) adalah 35,341 dan nilai -2LL pada blok kedua (Block Number = 1) adalah sebesar 32,241.

Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan

(7)

bahwa model kedua lebih baik dari model pertama dan hal tersebut menunjukkan bahwaa model yang dihipotesiskan fit dengan data.

Pengujian Model Summary bertujuan untuk menegetahui seberapa besar kombinasi variable independen mampu menjelaskan variable dependen.

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0.122 atau 12.2%

yang artinya variable X (profitabilitas dan likuiditas) mempengaruhi variable Y (ketepatan waktu pelaporan keuangan) sebesar 12.2%. Nilai 87.8% atau sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar

variable yang diteliti. Variabel lain tersebut antara lain leverage, opini akuntan publik, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP, umur perusahaan dan pos-pos luar biasa. Variabel lain tersebut didasarkan pada penelitian terdahulu.

Pengujian Koefisien Regresi (Parsial) menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan regresi logistik untuk mengetahui secara parsial masing-masing variabel independen terhadap pemilihan metode depresiasi. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan SPSS versi 19.0 menghasilkan output sebagai berikut :

Dari hasil pengujian persamaan regresi logistik pada tabel 1 diatas, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut:

Ln(KW/1-KW) = 0,516 + 2,140ROA + 0,595CR + ε

Hasil uji hipotesis 1 : profitabilitas perusahaan yang di proksi dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Hasil uji parsial pada variabel profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 2,14 dengan probabilitas variabel sebesar 0,716 diatas signifikansi 0,05 (lima persen). Hal ini mengandung arti bahwa Hipotesis 1 ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa profitabilitas yang diproksi dengan ROA berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan apa yang ditemukan oleh Hilmi dan

Ali (2008), Wijayanti (2009), Nasution (2013).

Hasil yang didapatkan mereka adalah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan sampel dan tahun penelitian.

Hasil uji statistik ini didukung oleh Puspaningrum (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan logika teori yang ada, sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi maupun yang rendah sama-sama menginginkan laporan keuangannya disampaikan secara tepat waktu. Dari hasil tersebut kita juga dapat mengetahui bahwa seluruh perusahaan yang dijadikan sampel penelitian tidak semata- mata mempermasalahkan nilai profitabilitas yang dimiliki sebagai penentu penyampaian laporan keuangan.

Tabel 1. Hasil Uji Koefisien Regresi (Parsial)

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)

Step 1a ROA 2.140 5.892 .132 1 .716 8.501

CR .595 .581 1.048 1 .306 1.813

Constant .516 .992 .270 1 .603 1.675 Sumber: SPSS diolah 2014

(8)

Hasil uji hipotesis 2 : likuiditas perusahaan yang di proksi dengan CR berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Hasil uji parsial pada variabel likuiditas yang diproksikan dengan Curren Ratio (CR) menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,59 dengan probabilitas variabel sebesar 0,30 diatas signifikansi 0,05 (lima persen).

Hal ini mengandung arti bahwa Hipotesis 2 ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa likuiditas yang diproksi dengan CR berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Listiana (2012) dan Puspaningrum (2013) yang menyatakan bahwa tinggi rendahnya tingkat likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil ini tidak sesuai dengan logika teori yang ada, dengan demikian perusaahaan yang tepat waktu maupun yang tidak tepat waktu tidak mempertimbangkan tingkat likuiditas yang dimilikinya. Dari data penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata rasio likuiditas perusahaan sampel adalah 2,5%. Beberapa

perusahaan yang memiliki rasio jauh lebih rendah dari nilai rata-rata rasio likuiditas perusahaan sampel justru tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan, seperti : Astra Agro Lestari Tbk tahun 2012 memiliki rasio likuiditas sebesar 0,68%, Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2010, 2011, dan 2012 masing-masing memiliki rasio likuiditas sebesar 0,15%, 0,15% dan 0,16%. Sehingga dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan tidak ditentukan oleh besar kecilnya tingkat likuiditas suatu perusahaan walaupun rasio tersebut merupakan hal yang paling menarik perhatian para investor dan kreditor.

Perusahaan yang memiliki likuiditas yang besar maupun kecil sama-sama ingin laporan keuangannya segera dipublikasikan. Pemilik dari perusahaan itu ingin mengetahui perkembangan bisnis perusahaannya dengan segera. Pengujian Secara Simultan (Omnibus Test Model Coefficient).

Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS versi 19.0, menghasilkan output sebagai berikut :

Sumber: SPSS diolah 2014

Hasil uji hipotesis 3 : profitabilitas (ROA) dan likuiditas perusahaan (CR) secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Dari hasil pengujian secara simultan membuktikan bahwa profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas (signifikansi) adalah sebesar 0,212. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0

diterima sehingga bisa disimpulkan bahwa profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Puspaningrum (2013) yang menyatakan bahwa profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal tersebut disebabkan karena pada dasarnya semua perusahaan menginginkan laporan Tabel 2. Hasil Uji Regresi Simultan

Chi-square Df Sig.

Step 1 Step 3.100 2 .212

Block 3.100 2 .212

Model 3.100 2 .212

(9)

keuangannya disampaikan secara tepat waktu untuk meyakinkan para pengguna informasi bahwa perusahaan tersebut bertanggungjawab atas sumberdaya yang telah dipercayakan padanya.

SIMPULAN

Penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh faktor finansial yaitu profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan selama periode tahun 2008-2012.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab- bab sebelumnya dan pengujian yang telah dilakukan secara parsial profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini bisa dilihat dari hasil nilai koefisien regresi sebesar 2,14 dengan probabilitas variabel sebesar 0,716 diatas signifikansi 0,05 (lima persen). Dengan demikian maka hipotesis penelitian tidak terbukti. Secara parsial likuiditas (CR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,59 dengan probabilitas variabel sebesar 0,30 diatas signifikansi 0,05 (lima persen). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian tidak terbukti.Secara simultan variabel independen yang terdiri dari profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel Omnibus Test Model Coefficient yang menunjukkan nilai probabilitas (signifikansi) adalah sebesar 0,212. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0 diterima sehingga bisa disimpulkan bahwa profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

SARAN

Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian serta untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menambah variabel penelitian seperti leverage, opini akuntan publik, ukuran perusahaan, kepemilikan publik, reputasi KAP, umur perusahaan dan pos-pos luar biasa, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat, dapat memperluas atau menambah sampel dari seluruh perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan yang lebih panjang, proksi yang digunakan untuk variabel independen tidak hanya satu proksi saja. Agar hasil yang diperoleh dapat lebih baik dan lebih luas lagi daripada penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Accounting. EdisiKetujuh, CetakanPertama.BPFE,

Yogyakarta.

Fitriani, Erna. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Ghozali, I. dan Chariri, A. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005.

Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Hilmi, Utari. dan Ali, Syaiful. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan . Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia. h.1-22.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat

(10)

Listiana, Susilo. 2012. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Reporting Lag Perusahaan. Jakarta: Universitas Bakrie.

Nasution, Khiyanda. 2013. Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Profitabilitas Terhadap Ketepatan Waktu Dalam Pelaporan Keuangan. Padang : Universitas Negeri Padang

Owusu-Ansah, Stephen. 2000. Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from the Zimbabwe Stock Exchange. Journal Accounting and Bussiness Research. Vol. 30. No.

3. Pp. 241-245.

Puspaningrum, Sari.2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan.

Semarang: Universitas Diponegoro Sartono Agus. 2001. Manajemen Keuangan

Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFEYogyakarta.

Srimindarti Ceacilia. 2008. Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan. Fokus Ekonomi, Vol. 7, No.1, h.15-21.

Weston, J. Fred danBrigharm, Eugene F.

1993. Essential of Managerial Finance 10th edition. Dyrden Press International Edition, USA

Wijayanti, Ngestiana. 2009. Pengaruh

Profitabilitas, Umur

Perusahaan,Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Analisis Break Event Point atau Analisis Titik Impas adalah suatu teknik analisa yang digunakan untuk merencanakan tingkat penghasilan agar dapat

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Karbakar Resto Yogyakarta ”.

EFFECT OF SOLID LIPID NANOPARTICLE (SLN) AND NANO STRUCTURE LIPID CARRIER (NLC) SYSTEM ON ANTIOXIDANT STABILITY OF TOMATO EXTRACT (LtptD: CETyL ALCOHOL AND lsoPRoPYL

Peraturan Daerah ini merupakan tindak lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,

Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan

Isang halimbawa ng kanilang kalupitan ay, ilang araw matapos ang handaan, namatay ang asawa ng isang magsasaka dahil hindi pinagbigyan ng mag-asawa ang hiling

ZADCO (Zakum Development Company) sebagai perusahaan pengembang Zakum Central Complex (ZCC) yang merupakan ladang minyak dan gas bumi di UEA ingin memasang alat baru pada

Batik Danar Hadi Surakarta dan perbedaan tingkat kepuasan kerja berdasarkan jenis kelamin ( gender ) pada staf kantor PT. Batik Danar