PENDAPATAN NASIONAL
OLEH : DR. GUSNIARTI, M.A.
FAI UHAMKA
URGENSI PENDAPATAN NASIONAL (OUTPUT NASIONAL)
1. Memberi gambaran seberapa seberapa efesien sumber daya yang ada dalam perekonomian (tenaga kerja,
barang modal, uang dan kemampuan kewirausahaan) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
Semakin besar pendapatan nasional suatu negara, semakin
efisiensi alokasi sumber daya ekonominya.
2. Memberikan gambaran tentang produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara.
Alat Ukur
Kemakmuran
Nilai output perkapita
Out Nasional
Jumlah penduduk pada tahun berangkutan Hub +
Produktivitas
Output per tenaga kerja Hub +
3. Memberi gambaran tentang masalah-masalah struktural (mendasar) yang dihadapi oleh suatu perekonomian
• Jika hanya sebahagian kecil penduduk saja yang menikmati output nasional maka bisa dikatakan perekonomian mempunyai masalah dalam distribusi pendapatannya.
• Jika sebagian besar output nasional berasal dari sektor pertanian saja atau dari sektor industri saja maka bisa dikatakan bahwa
perekomian mempunyai masalah dalam ketimpangan struktur produksi.
• Jadi keseimbangan antara sektor pertanian dan industri harus dilakukan.
• Istilah yang paling sering dipakai untuk pendapatan nasional
adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestik Product (GDP)
• Ada 2 langkah yang harus dilakukan sebelum mampu menghitung PDB yaitu:
1. Pemahaman tentang siklus aliran pendapatan dan pengeluaran dalam tingkat makro
2. Memahami pasar –pasar di mana pelaku ekonomi berinteraksi
1. SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN DAN DAN
INTERAKSI ANTAR PASAR
a. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor
1. Sektor rumah tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor pemerintah (Goverment Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4. Sektor luar negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.
Rumah Tangga
1). Sektor Rumah Tangga
Garis aliran 1
Merupakan aliran pendapatan bagi sektor rumah tangga yang berasal dari sektor perusahaan.
• Memberikan gaji untuk kesediaan bekerja;
• Memberikan pendapatan bunga (konvensional, dalam Islam tidak dibolehkan) untuk kesediaan meminjamkan uang,
• Pendapatan sewa untuk kesediaan memberikan barang modal;
• Pembagian keuntungan (deviden) untuk kesediaan menanggung resiko.
Garis aliran ke-2
Sektor rumah tangga juga memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah.
• Pendapatan upah diperoleh jika individu bekerja, misalnya sebagai pegawai pemerintah.
• Pendapatan bunga (Konvensional, dalam Islam tidak boleh) diperoleh jika individu bersedia meminjamkan uangnya kepada pemerintah dengan membeli obligasi pemerintah.
• Pendapatan non balas jasa, disingkat PNBJ atau Transfer Payment. Contoh PNBJ dalam konteks negara maju adalah tunjangan-tunjangan sosial bagi kelompok masyarakat kurang mampu ataupun yang sedang menganggur.
Garis aliran 3
• Jika bagi masyarakat yang kurang mampu pemerintah memberikan tunjangan-tunjangan, maka bagi yang mampu pemerintah menarik pajak (garis 3). Tentu saja pajak ini mengurangi pendapatan total sektor rumah tangga. Pendapatan (garis 1 + garis 2) dikurangi pajak (garis 3) merupakan pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income). Pendapatan inilah yang digunakan untuk konsumsi barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan (garis 4) maupun yang diimpor dalam luar negeri (garis 8).
2). Sektor perusahaan
• Aliran pengeluaran sektor rumah tangga (garis 4) merupakan aliran pendapatan sektor perusahaan. Selain dari sektor rumah tangga, perusahaan memperoleh pendapatan dari sektor pemerintah (garis 5) yang merupakan konsumsi pemerintah, dan dari permintaan
sektor luar negeri yang merupakan ekspor sektor perusahaan (garis 7). Selain melakukan pembayaran untuk sektor rumah tangga
(garis 1), perusahaan juga membayar pajak kepada pemerintah (garis 6).
3). Sektor Pemerintah
Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik (public goods provision). Untuk menjalankan fungsinya, pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan (garis 5) dan pengeluaran-pengeluaran dari sektor rumah tangga (garis 2). Karena barang publik tidak dapat disediakan sepenuhnya lewat mekanisme pasar, pemerintah harus menarik pajak dari sektor rumah tangga (garis 3) dan sektor perusahaan (garis 6).
4). Sektor Luar Negeri
• Sektor rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah merupakan perekonomian domestik. Perekonomian dikatakan tertutup (closed economy), jika tidak melakukan interaksi dengan sektor luar negeri. Interaksi dalam sektor luar negeri dalam perekonomian terbuka (open economy) disederhanakan dengan mekanisme ekspor (garis 7) dan impor (garis 8). Ekspor merupakan aliran pendapatan dari sektor luar negeri ke perekonoian domestik.
Sedangkan impor merupakan aliran pengeluaran dari perekonomian domestik ke sektor luar negeri
TIGA PASAR UTAMA
b. Tiga Pasar Utama (Three Basic Market)
1.Pasar Barang dan Jasa (Googs and Service Market)
2.Pasar Tenaga Kerja (Labour Market) 3.Pasar Uang dan Modal (Money and
Capital Market)
1. Pasar Barang dan Jasa (Googs and Service Market)
• Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa.
• Dalam perekonomian tertutup, permintaan utamanya berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah.
• Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
• Namun, dalam perekonomian modern, terutama dengan makin tingginya tingkat spesialisasi, tidak semua perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang dipakai untuk produksi barang dan jasa.
Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)
• Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja.
• Dalam perekonomian tertutup, penawaran tenaga kerja berasal dari sektor rumah tangga.
• Sedangkan permintaannya berasal dari sektor perusahaan dan sektor pemerintah.
• Dalam perekonomian terbuka, penawaran dan permintaan tenaga kerja dapat juga berasal dari luar negeri.
Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)
• Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang.
• Yang diperjualbelikan dalam pasar uang bukanlah fisik uang, melainkan hak penggunaan uang.
• Penawaran uang berasal dari pihak-pihak yang bersedia menunda hak penggunaan uangnya, entah dalam jangka pendek atau jangka panjang.
• Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan adalah setahun atau kurang, maka pasar tersebut masuk kategori pasar uang (money market).
• Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan lebih dari setahun, pasar tersebut adalah pasar modal (capital market).
METODE PERHITUNGAN
PENDAPATAN NASIONAL
Metode Perhi tung an Pend ap ata n Na sional
Cara Pendapatan (Income Approach)
Metode Produksi (Output) / Output
approach
Metode Pengeluaran
(Expenditure Approach)
1. Metode Pendapatan
• Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. Hubungan antara tingkat output dengan faktor-faktor produksi yang digunakan
digambarkan dalam fungsi produksi sederhana dibawah ini.
• Q = f(L,K,U,E)
• Dimana:
• Q = output
• L = tenaga kerja
• K = barang modal
• U = uang/finansial
• E = kemampuan entrepreneur atau kewirausahaan
• Persamaan di atas menunjukkan bahwa untuk memproduksi output dibutuhkan input berupa tenaga kerja, barang modal, dan uang/finansial.
• Jumlah tenaga kerja, barang modal, dan uang yang banyak tidak akan menghasilkan apa-apa jika tidak ada kemampuan entrepreneur.
• Kemampuan entrepreneur ini adalah kemampuan dan keberanian mengkombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
• Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial adalah
pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan.
Total balas jasa atas seluruh faktor produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
• PN = w + i + r +
• Dimana :
• w = upah/gaji (wages/salary)
• i = pendapatan bunga (interest)
• r = pendapatan sewa (rent)
• = keuntungan (profit)
2. Metode Output / Produksi (Output Approach)
• Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan dalam perekonomian / menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional.
• Pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil produksi masyarakat dari seluruh lapangan usaha di dalam satu tahun diukur dengan nilai uang.
• Dengan demikian, GDP menurut metode ini, jumlah dari harga setiap masing- masing barang dan jasa dikalikan dengan jumlah atau kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan.
• Cara Perhitungannya dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.
• Jumlah output masing-masing sektor merupakan jumlah output seluruh perekonomian.
Sektor-sektor dalam Perekonomian
Komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode produksi terdiri atas sepuluh sektor, yaitu :
• Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
• Pertambangan dan penggalian
• Industri dan pengolahan (manufactur)
• Listrik, gas, dan air minum
• Bangunan
• Perdagangan, hotel, restoran
• Pengangkutan dan telekomunikasi
• Bank dan Lembaga keuangan lainnya
• Pemerintahan dan Pertahanan
• Jasa-jasa lainnya
Cara Menghitung Nilai Tambah
Jadi dalam perhitungan menurut cara produk neto sama dengan cara pengeluaran.
Dalam Pengeluaran yang diperhatikan adalah nilai barang jadi (perabot) yang dijual Toko perabot, sedangkan dalam produk neto yang diperhatikan adalah tambahan nilai Yang diwujudkan oleh empat kegiatan ekonomi di atas.
• Untuk menghindari perhitungan ganda, maka yang dinilai adalah nilai tambah (value added) masing-masing sektor.
• Nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input
• NT = NO – NI
• Dimana :
• NT = nilai tambah
• NO = nilai output
• NI = nilai input
• Dari persamaan diatas sebenarnya dapat dikatakan bahwa proses produksi merupakan proses menciptakan atau meningkatkan nilai
tambah. Aktifitas produksi yang baik adalah aktifitas yang menghasilkan NT > 0. Dengan demikian besarnya PDB adalah :
• Dimana :
• N = sektor produksi ke 1,2,3,….., n.
3. Cara Pengeluaran (Ependiture Approach)
• Menjumlahkan nilai pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat ke atas barang-barang dan jasa yang diproduksi oleh negara tersebut.
• Manfaatnya memberi gambaran sampai di mana
buruknya masalah ekonomi yang dihadapi dan
sampai di mana baiknya tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai dan tingkat kemakmuran
yang sedang dinikmati.
1.Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption)
2.Konsumsi Pemerintah (Government consumption)
3.Pengeluaran Investasi 4.Ekspor Neto
Jenis pengeluaran agregat
a) Konsumsi Rumah Tangga (Household Consumption
Konsumsi rumah tangga adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah tangga, termasuk barang tahan lama, barang tidak tahan lama, jasa dan biaya pendidikan.
Pengeluaran sektor rumah tangga dipakai untuk konsumsi
akhir, baik barang dan jasa yang habis dalam tempo
setahun atau kurang (durable goods) maupun barang yang
dapat dipakai lebih dari setahun/barang tahan lama (non-
durable goods).
b). Konsumsi Pemerintah
• Pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang digunakan untuk membeli barang dan jasa akhir (government expenditure).
• Pengeluaran-pengeluaran untuk tunjangan-tunjangan sosial tidak masuk dalam perhitungan konsumsi pemerintah.
• Yang termasuk dalam konsumsi adalah pembayaran gaji dan tunjangan pegawai negeri dan pembelian inventaris.
• Pembelian inventaris seperti pembangunan jalan raya, sekolah, dan lain sebagainya.
• Pembayaran jaminan sosial untuk fakir miskin, bantuan untuk korban bencana alam dan subsidi lainnya tidak termasuk dalam belanja
pemerintah, melainkan termasuk dalam pembayaran transfer payment.
c). Pengeluaran Investasi
• Pengeluaran Investasi merupakan pengeluaran sektor dunia usaha.
• Yang termasuk dalam Pengeluaran Investasi adalah perubahan stok, baik berupa barang jadi maupun barang setengah jadi.
• Investasi merupakan pembelian barang yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang/jasa lainnya.
d). Ekspor Neto
• Ekspor bersih (Neto) adalah selisih antara nilai ekspor dengan impor. Ekspor neto sama dengan pembelian produk dalam negeri oleh orang asing (ekspor) dikurangi dengan pembelian produk luar negeri oleh warga negara tersebut (impor) dalam periode yang sama (Mankiw, 2006, p13). Ekspor neto yang positif menunjukkan bahwa ekspor lebih besar daipada impor.
Y = C + I + G + (X – M)
• Ket :
• Y = Pendapatan Nasional
• C = konsumsi masyarakat
• I = investasi
• G = pengeluaran pemerintah
• X = ekspor
• M = impor
Beberapa Pengertian Dasar tentang Perhitungan agregatif
• 1. Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product)
• 2. Produk Nasional Bruto ( Gross National Product)
• 3. Produk Nasional Neto ( Net National Product)
• 4. Pendapatan Nasional (National Income)
• 5. Pendapatan Personal (Personal Income)
• 6. Pendapatan Personal Disposebel Income (Disposable Personal Income)
1. Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product)
• Jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau domestik selama satu tahun.
• Menghitung hasil produksi tanpa memperhatikan siapa pemilik faktor produksi tersebut.
• Termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang berada di wilayah negara itu.
• Tidak termasuk barang dan jasa yang dihasilkan diluar negeri milik warga negara tersebut.
• PDB = Pendapatan WNI DN (Dalam Negeri) + Pendapatan WNA DN (Dalam Negeri)
• Kekurangannya PDB kurang memberikan gambaran tentang berapa sebenarnya output yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik perekonomian
domestic.
2. Produk Nasional Bruto ( Gross National Product)
• Menghitung nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun.
• Termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri.
• Tidak termasuk barang dan jasa warga negara asing yang berasa di negara tersebut.
• Di negara yang sedang berkembang PNB lebih kecil dari PDB, karena ekspor lebih kecil dibandingkan import.
• PNB = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN – WNA DL
• PFLN = Faktor produksi luar negeri
• PFDN = Faktor Produksi Dalam Negeri
• PFPN = Pendapatan Faktor Produksi Neto
• PFPN = PFLN - PFDN
• PNB = PDB – PFLN + PFDN
• PNB = PDB + PFPN
3. Produk Nasional Neto ( Net National Product)
• PNN = PNB – depresiasi
• Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan meskipun relatif kecil.
5. Pendapatan Personal (Personal Income)
• pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
• PN = PNN –PTL + S
• PTL = Pajak Tidak Langsung
• S = Subsidi
6. Pendapatan Personal Disposebel Income (Disposable Personal Income)
Pendapatan Personal yang sudah dikurangi pajak atas pendapatan (PAP) atau personal taxes.
Pendapatan yang sudah bisa langsung digunakan untuk konsumsi atau ditabung
• C + G + 1 + (X – M) = Produk Domestik Bruto (PDB)
Ditambah : Pendapatan Faktor Produksi Domestik yang Ada di Luar Negeri.
Dikurangi : Pembayaran Faktor Produksi Luar Negeri Yang Ada di Dalam Negeri
= Produk Nasional Bruto Dikurangi : Penyusutan
= Produk Nasional Neto Dikurangi : Pajak Tidak Langsung Ditambah : Subsidi
= Pendapatan Nasional Dikurangi : Laba ditahan
Dikurangi : Pemabyara Asuransi Sosial
Ditambah : Pendpaatan Bunga Personal dari pemerintah dan Konsumen Ditambah : Penerimaan Bukan Balas Jasa
= Pendpatan Personal
Dikurangi : Pejak Pendapatan Personal\
= Pendapatan Peronal Disposabel
Gambaran dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sampai ke Pendapatan Personal Dsiposabel (PPD)
Refferensi
• Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro suatu Pengantar, Jakarta, LP-FEUI, 1999.
• Dll