• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016. Sedangkan tempat dilaksanakannya penelitian adalah di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang yang juga merupakan kota tempat tinggal peneliti, sehingga data untuk penelitian ini mudah dan cepat didapat. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data yang objektif dan cepat Sugiyono (2012).

B. Desain Penelitian

Berdasarkan tujuan dan bentuk permasalahan dari penelitian ini, maka

penelitian ini bersifat mempengaruhi antar variabel, yaitu Lingkungan Kerja dan

Pelatihan sebagai variabel bebas (independent variable) dan Produktivitas Kerja

sebagai variabe terikat (dependent variable), maka penelitian ini menggunakan

hubungan sebab-akibat (kausal). Menurut Sugiyono (2012), desain kausal adalah

penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel

independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang

dipengaruhi).

(2)

C. Definisi dan Operasional Variabel 1. Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan Sugiyono (2012). Dalam penelitian ini ada dua jenis variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (independent variable)

Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau berubahnya variabel terikat/dependent Sugiyono (2012). Variabel bebas menjadi variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik yang berpengaruh positif atau negatif Ferdinand (2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. X1 : Lingkungan Kerja b. X2 : Pelatihan

2. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel terikat atau dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independent). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Produktivitas Kerja yang selanjutnya diberi notasi Y.

2. Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan arti untuk menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variable tersebut Sugiyono (2012). Definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Menurut Sedarmayanti (2012) menyatakan bahwa segala sesuatu baik

secara fisik dan non fisik disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya

(3)

Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mempengaruhi kondisi lingkungan kerja Sedarmayanti (2012) yaitu: 1) Suhu udara; 2) Suara bising; 3) Kebersihan; 4) Keamanan kerja; 5) Hubungan karyawan; 6) Cahaya di tempat kerja; 7) Tata warna di tempat kerja; 8) Sirkulasi udara; 9) Getaran mekanis; 10) Dekorasi tempat kerja; 11) Musik di tempat kerja

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Lingkungan Kerja (X1)

Variabel Dimensi Indikator Skala

Lingkungan Kerja (X1)

Lingkungan Fisik

1. Suhu ruangan relatif stabil 2. Lingkungan yang bersih

3. Suara bising Ordinal

Lingkungan Non Fisik

1. Aman 2. Nyaman

3. Hubungan antar karyawan 4. Hubungan dengan atasan

Ordinal

Sumber: Diadaptasi dari Sedarmayanti (2012) b.Variabel Pelatihan (X2)

Pelatihan merupakan suatu sarana untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam suatu perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia setiap perusahaan perlu melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi para karyawannya, baik diselenggarakan di dalam maupun di luar perusahaan.

Menurut Arep dan hendri (2003); Gomes (2000) indikator pelatihan sebagai

berikut: 1) senang; 2) sesuai prosedur; 3) pembelajaran; 4) perilaku; 5) hasil.

(4)

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Pelatihan (X2)

Variabel Indikator Skala

Pelatihan (X2)

1. Pelatihan yang menyenangkan

Ordinal

2. Pelatihan yang sesuai SOP 3. Pengetahuan karyawan 4. Perilaku karyawan 5. Hasil pelatihan

Sumber: Diadaptasi dari Arep dan hendri (2003); Gomes (2000) c. Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Produktivitas adalah ukuran dari kuantitas dan kualitas dari pekerjaan yang telah dikerjakan, dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan. Ini juga berguna dalam melihat produktivitas sebagai rasio antara input dan output Mathis dan Jackson (2006).

Menurut Simamora (2004); Mathis dan Jackson (2006) indikator yang digunakan dalam produktivitas kerja meliputi: 1) Kuantitas kerja; 2) Kualitas kerja; 3) Ketepatan waktu; 4) Skala prioritas.

Tabel 3.3. Definisi Operasional Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Variabel Indikator Skala

Produktifitas Karyawan (Y)

1. Kuantitas

Ordinal 2. Kualitas

3. Ketepatan waktu 4. Skala prioritas

Sumber: Diadaptasi dari Simamora (2004); Mathis dan Jackson (2006)

(5)

D. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal. Menurut Sugiyono (2012) skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur. Skala ordinal yang digunakan bertujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala Likert.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian Ferdinand (2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemangku kepetingan pada Permata Fashion baik karyawan maupun pimpinan perusahaan yang berjumlah 55 orang.

2. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penentuan sampel dengan cara purposive sampling, artinya teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono (2012). Jadi, Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 orang, maka peneliti mengambil seluruh jumlah populasi untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hal ini sesuai dengan Arikunto (2010), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25%

atau lebih.

(6)

F. Teknik Pengumpulan Data

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber skunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengimpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya Sugiyono (2012). Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui sumber primer, yaitu:

1) Interview (wawancara)

Menurut Sugiyono (2012) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.Wawancara terstruktur,

peneliti menyiapkan daftar pertanyaaan sesuai dengan tujuan pengujian

hipotesis. Digunakan peneliti untuk mendapatkan gambaran kualitatif

terhadap jawaban yang diberikan oleh responden.Wawancara ini juga

digunakan untuk memperluas cakrawala peneliti tentang data-data yang tidak

terformulasi dalam kuesioner.

(7)

2) Kuesioner (angket)

Menurut Sugiyono (2012) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar. Menurut Sugiyono (2012), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert nmempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat deberi skor Sugiyono (2012), yaitu:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5

ST = Setuju diberi skor 4

RG = Ragu-ragu diberi skor 3

TS = Tidak Setuju diberi skor 2

STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 3) Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang

berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-publikasi

lain yang layak dijadikan sumber.

(8)

G. Metode Analisis

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan Multiple Linier Regresion atau regresi linier berganda. Menurut Sugiyono (2012), Regresi Linier Berganda digunakan oleh peneliti bila penelitian bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua variabel independen sebagai faktor predikator dimanipulasi. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data digunakan program komputer Windows IBM SPSS.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang bertujuan memberikan penjelasan atau informasi mengenai karakteristik dari suatu kelompok data atau lebih sehingga pemahaman akan ciri-ciri yang unik atau khusus dari kelompok data tersebut dapat diketahui. Menurut Ghozali (2013) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maksimum), nilai terendah (minimum) dan standar deviasi.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Menurut Ghozali (2013) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner. Instrumen yang valid dapat digunakan untuk

pengukuran objek penelitian dengan tepat. Uji validitas ini digunakan untuk

mengetahui seberapa cermat suatu instrumen melakukan fungsi ukurnya.Uji validitas

salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skorbutir pernyataan

dengan total skor variabel. Untuk melihat signifikansinya, dilakukan dengan

membandingkan nilai r

hitung

dengan r

tabel

untuk degree of freedom (df) = n-2 dimana n

adalah jumlah sampel. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas

adalah:

(9)

a. Jika nilai r

hitung

>r

tabel

, maka item pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid).

b. Jika nilai r

hitung

<r

tabel

, maka item pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid).

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2012) reliabilitas merupakan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentu. Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden.Secara umum pengujian reliabilitas dilihat dari dua pandangan, yaitu internal consistency and without bias error .

Dalam melakukan perhitungan Alpha, digunakan alat bantu program komputer, yaitu Statistic Program Social Science (SPSS). Dengan menggunaka model Alpha. Sedangkan dalam pengambilan keputusan yang reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha lebih besar dari 0,6 Ghozali (2013).

Dari pengertian diatas, maka sebuah variabel dependen dan independen

mempunyai internal consistency dan without bias error apabila angka Alpha

Cronbach’s menunjukkan angka diatas 0,60 atau lebih besar dari 0,60 atau

dinyatakan reliabel, karena dianggap mempunyai jawaban responden yang konsisten

dan stabil (stability and consistency). Konsisten atau stabil dari waktu kewaktu, maka

hasil data hasil angket memiliki tingkat reliabilitas yang baik atau dengan kata lain

data hasil angket dapat dipercaya.

(10)

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Risidual

Menurut Ghozali (2013) uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, residu berdistribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji F dan t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Apabila hasil.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolersai, maka variabel-variabel ini tidak ortognal.

Variabel ortognal adalah variabel independen yang nilai korelasinya antar

sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor

(VIF). Nilai yang umum dipakai untuk menujukan adanya multikolinieritas adalah

nilai Tolerance ≤0,10 atau dengan nilai VIF ≥10.

(11)

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali (2013).

Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized. Berikut dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah Ghozali (2013):

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, menyebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Linier Regression).Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut juga regresi berganda.

Oleh karena variabel independen dalam penelitian ini mempunyai dua variabel, maka regresi dalam penelitian ini disebut regresi berganda.

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Ghozali (2013).

Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel independen atau bebas, yaitu Lingkungan Kerja (X1) dan

(12)

Rumus matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan:

Y = Produktivitas kerja a = Konstanta regresi

b1 = Koefisien regresi antara lingkungan kerja dengan produktivitas kerja b2 = Koefisien regresi antara pelatihan dengan produktivitas kerja

X1 = Lingkungan kerja X2 = Pelatihan

E = Nilai error

5. Hipotesis

a. Analisis Koefisien Derterminasi (R

2

)

Koefisien determinasi adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sebuah variabel atau lebih terhadap variasi naik turunnya variabel yang lain dengan rumus:

Kd = 𝑟2 x 100%

Di mana :

Kd = Koefisien Determinasi

𝑟 2 = Kuadrat Koefisien Determinasi

Menurut Sugiyono (2008) koefisien determinasi dilambangkan dengan 𝑟2 x

100%. Nilai yang dihasilkan menyatakan proporsi variasi keseluruhan dalam variabel

dependen yang dapat diterangkan atau diakibatkan oleh hubungan linear dengan nilai

variabel independen, selain itu diterangkan oleh pengubah yang lain. Nilai koefisien

(13)

determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai yang dihasilkan semakin mendekati 1 maka model regresi akan semakin baik.

Tabel 3.4. Interval Koefisien Determinasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2012) b. Uji Statistik F (Simultan)

Menurut Ghozali (2006) uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel terikat. Dengan kriteria pengujian pada taraf signifikansi 5%

dengan tingkat kebebasan (n-2):

a. Bila F

hitung

< F

tabel

atau tingkat signifikansi >5% maka:

H0: Diterima (Semua variabel independen tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen)

Ha: Ditolak (Semua variabel independen memiliki pengaruh secara secara simultan terhadap variabel dependen)

b. Bila F

hitung

> F

tabel

atau tingkat signifikansi ≤5% maka:

H0: Ditolak (Semua variabel independen tidak memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen)

Ha: Diterima (Semua variabel independen memiliki pengaruh secara secara

simultan terhadap variabel dependen)

(14)

c. Uji Statistik t (Parsial)

Menurut Ghozali (2013) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Dengan kriteria pengujian pada taraf signifikansi 5% dengan tingkat kebebasan (n-2):

a. Bila t

hitung

< t

tabel

atau tingkat signifikansi >5% maka:

H0: Diterima (Variabel independen tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen)

Ha: Ditolak (Variabel independen memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen)

b. Bila t

hitung

> t

tabel

atau tingkat signifikansi ≤5% maka:

H0: Ditolak (Variabel independen tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen)

Ha: Diterima (Variabel independen memiliki pengaruh secara parsial

terhadap variabel dependen)

Referensi

Dokumen terkait

Kartini kartono (2014:104) pada dasarnya anak-anak remaja yang ikut- ikutan mengambil bagian dalam aksi-aksi perkelahian beramai-ramai antar geng dan antar sekolah,

Adanya penggunaan sistem bagi hasil ini akan menimbulkan hal yang positif bagi perbankan syariah, yakni memungkinkan para nasabah untuk ikut mengontrol perkembangan bank

Informasi dari penelitian ini dapat dipergunakan oleh petugas kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan dan untuk mengembangkan panduan perawatan mandiri

helainya, sehingga memudahkan disasak (apabila rambut klien ingin disasak). Teknik penyasakan ada dua macam, yaitu penyasakan secara menenun dan penyasakan secara menopang.

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural, dan Budaya Etis Organisasi terhadap Kecenderungan Kecurangan (Fraud) Akuntansi

Keberadaan kelompok tani di Desa Meraka Kecamatan Lambuya Kabupaten Konawe sejak tahun 1998 sampai sekarang telah banyak membawa manfaat terhadap pengembangan

Berdasarkan teori, pada transformasi temperatur yang lebih tinggi akan dihasilkan matrik ausferit yang lebih kasar yang dinamakan ausferit atas yang menampilkan

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik