• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KECAMATAN TEPUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KECAMATAN TEPUS KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KECAMATAN TEPUS

KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

HANIAH 1113200

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KECAMATAN TEPUS

KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan oleh:

HANIAH 1113200

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Tanggal……….

Menyetujui:

Penguji,

TyasningYuni Astuti A., S.ST., M.Kes NIDN: 05-100685-01

Pembimbing,

Ekawati,S, SiT, M.Kes NIDN: 05-141285-01 Mengesahkan,

a.n Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Ketua Program Studi Kebidanan (D-3)

Reni Merta Kusuma, M. Keb NIDN: 06-1603-8302

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii

HALAMAN PERNYATAAN

PERNYATAAN MENGENAI KARYA TULIS ILMIAH (KTI) DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul“ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kunjungan Ulang Masa Nifas di Puskesmas Tepus I Gunungkidul ” adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan penguji serta belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Karya Tulis Ilmiah ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari Karya Tulis Ilmiah saya kepada Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Yogyakarta, Agustus 2016

Haniah NPM: 1113200

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul: “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kunjungan Ulang Masa Nifas di Puskesmas Tepus 1 Kecamatan Tepus Kabupaten Gunungkidul”.

Usulan penelitian ini telah dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Program studi Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Tyasning Yuni Astuti A., S.ST., M.Kes, selaku dosen penguji dalam usulan penelitian

4. Ekawati, S,SiT, M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan usulan penelitian.

5. Kepala beserta staf dan pegawai Puskesmas Tepus I yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di Puskesmas.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam penyusunan Usulan Penelitian yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuanya. Akhirnya besar harapan penulis semoga usulan penelitian ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, Juni 2016

Penulis

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

HALAMAN PERSETUJUAN...

HALAMAN PENGESAHAN...

PERNYATAAN...

KATA PENGANTAR………...

DAFTAR ISI...

DAFTAR TABEL...

DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR LAMPIRAN………...…

INTISARI...

ABSTRACT...

Hal i ii iii iv v vi vii viii ix x xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...

B. Rumusan Masalah...

C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Penelitian...

E. Keaslian Penelitian...

1 5 5 6 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori...

B. Kerangka Teori...

C. Kerangka Konsep...

D. Pertanyaan Penelitian...

8 17 18 18 BAB III PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian...

B. Lokasi dan Waktu Penelitian...

C. Populasi...

D. Metode sampling dan penelitian………...

E. Variabel Penelitian...

F. Definisi Operasional...

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data...

H. Validitas dan Reliabilitas ………...………

I. Metode Pengolahan Data dan Analisis …………...…………...

J. Etika Penelitian...

K. Pelaksanaan Penelitian...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian

1. Gambaran umum lokasi penelitian………...………...

2. Pembahasan………

3. Karakteristik responden………...………..

4. Analisis hasil penelitian………...……….

B. Keterbatasan penelitian………...………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………...……….

B. Saran………...……...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

19 19 19 20 20 21 21 23 24 27 28

29 34 31 32 38 39 40

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian penelitian………. 7 Tabel 3.1 Definisi

operasional………...

Tabel 3.2 Kisi-kisi

kuesioner………...

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu nifas………

…...

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi tingkat pengtahuan ibu nifas tentang

kunjungan ulang masa nifas ………

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang

kunjungan ulang masa nifas secara umum……….

21 22 31 32 33

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori……… 17 Gambar 2. 2 Kerangka Konsep………. 18

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Surat permohonan menjadi responden Lampiran 3 Lembar kuesioner

Lampiran 4 Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 5 Surat Uji Validitas

Lampiran 6 Surat Penelitian

Lampiran 7 Surat Pengantar Penelitian Lampiran 8 Jadwal Penelitian

Lampiran 9 Hasil Uji Validitas Lampiran 10 Master Tabel Lampiran 11 Lembar Konsultasi

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 GUNUNG KIDUL

YOGYAKARTA Haniah1, Ekawati2

INTISARI

Latar Belakang: Faktor penyebab AKI di Indonesia salah satunya adalah perdarahan (30,3%), hipertensi dalam kehamilan (HDK) (27,1%), infeksi (7,3%), partus macet (1,8%) dan abortus (1,6%). Perdarahan dapat terjadi pada masa nifas Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama 6 minggu. Pada masa nifas ada beberapa kunjungan yaitu, kunjungan KF 1 (6 jam-3 hari setelah persalinan), KF 2 (hari ke 4-28 setelah persalinan), KF 3 (hari ke 29-42 setelah persalinan). Tujuan kunjungan masa nifas untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi selama masa nifas.

Tujuan: Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas.

Metode: Merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross secsional. Jumlah sampel 30 responden dengan distribusi frekuensi yang diambil menggunakan data primer dan kuesioner.

Hasil: Ibu nifas yang melakukan kunjungan ulang nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul berdasarkan umur 20-35 tahun sebanyak 19 responden (63,3%), pendidikan SMP sebanyak 13 responden (43,3%), pekerjaan IRT sebanyak 19 responden (63,3%), jumlah anak 2-3 sebanyak 18 responden (60%), kunjungan ulang nifas 1 (KF 1) sebanyak 13 responden (43,3), kunjungan ulang nifas 2 (KF 2) sebanyak 12 responden (40%), kunjungan ulang nifas 3 (KF 3) sebanyak 11 responden (36,7%).

Simpulan: Tingkat penegetahuan kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul sebagian besar dalam kategori cukup.

Kata Kunci: Pengetahuan, Ibu Nifas, Kunjungan Nifas

1. Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Dosen Pembimbing Jurusan Kebidanan (D-3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

THE DESCRIPTION OF KNOWLEDGE LEVEL OF POSTPARTUM MOTHER ABOUT REVISIT IN POSTPARTUM PERIOD IN

PUSKESMAS TEPUS 1 GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Haniah1, Ekawati2

ABSTRACT

Background of Study: One of the causes of Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia are bleeding (30.3%), hypertensive disorder during pregnancy (27.1%), infection (7.3%), obstructed (1.8%) and abortion (1.6%). Bleeding occurs in postpartum period which is started after delivering placenta and ended when the the womb organs recovered as before pregnant. This postpartum is about 6 weeks.

During postpartum period, there are several re-visit; KF (postpartum visit) 1 (6 hours to 3 days after delivering), KF 2 (day 4-28 after delivering), KF 3 (day 29- 42 after delivering). The purpose of postpartum visit is to know about mother and infant health condition.

Objective of Study: this study aims to describe the knowledge level of postpartum mother about visiting during childbirth.

Research Methods: This is a descriptive quantitative research with cross sectional. The number of sample was 30 respondents in distribution frequency.

The data were taken using primary data and questionnaires.

Result: The postpartum mother who do postpartum visits in Puskesmas Tepus 1 Gunung in the age of 20-35 years category was 19 respondents (63.3%), in education category, most of mothers had secondary school education was 13 respondents (43.3%), in occupational category most of mothers were houswife was 19 respondents (63, 3%), in the number of children 2-3 category was 18 respondents (60%), in postpartum revisit 1 (KF 1) was 13 respondents (43.3), in postpartumre visit 2 (KF 2) was 12 respondents (40%), in postpartum revisit 3 (KF 3) was 11 respondents (36.7%).

Conclusions: The kowledge level of revisit during postpartum period in Puskesmas Tepus 1 Gunung was mostly in adequate category.

Keywords: Knowledge, Postpartum Mother, Postpartum Visits

1Diploma Midwifery Student of STIKES Jenderal Achmad Yani yogyakarta

2Diploma Midwifery Thesis Supervisor of STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organitation (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa, salah satunya di Asia Tenggara yang memiliki 16.000 jiwa sedangkan AKI di negara berkembang yaitu Indonesia sebanyak 214 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Faktor penyebab AKI di Indonesia salah satunya adalah perdarahan (30,3%), hipertensi dalam kehamilan (HDK) (27,1%), infeksi (7,3%), partus macet (1,8%) dan abortus (1,6%), perdarahan dapat terjadi pada masa nifas (Depkes RI, 2015).

Masa nifas yaitu dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu (Prawiroharjo, 2006). Pada masa nifas ada beberapa kunjungan yaitu, kunjungan KF 1 (6 jam-3 hari setelah persalinan), KF 2 (hari ke 4-28 setelah persalinan), KF 3 (hari ke 29-42 setelah persalinan). Tujuan kunjungan masa nifas untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi selama masa nifas. Pada waktu kunjungan masa nifas akan dilakukan pemeriksaan kondisi ibu meliputi pemeriksaan umum, payudara, perut, uterus, vulva/perineum untuk menentukan masa nifas tersebut berlangsung dengan normal atau (seperti involusi uterus, pengeluaran lokhea dan pengeluaran air susu ibu atau ASI serta perubahan sistem tubuh termasuk keadaan psikologis), menentukan apakah terjadi kegawatdaruratan pada ibu seperti perdarahan, kejang, dan panas apakah terjadi penyulit/masalah dengan ibu yang memerlukan perawatan atau rujukan seperti

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

abses pada payudara (Prawiroharjo, 2006). Kunjungan nifas mengambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan terhadap ibu, mulai 6 jam-42 hari setelah melahirkan. Pada tahun 2014 ibu nifas yang telah memperoleh pelayanan minimal 3 kali sesuai distribusi waktu dan sesuai standar (KF3) mencapai 92%.

Dari hasil capaian tersebut, terlihat kesenjangan yang cukup jauh antara capaian persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kunjungan nifas lengkap, dapat dilihat ibu nifas yang tidak melakukan kunjungan ulang masa nifas, walaupun sudah melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan.

Berdasarkan capaian cakupan kunjungan masa nifas (KF3) di Indonesia yang tertinggi yaitu provinsi DKI Jakarta (94,64 %), Yogyakarta (94,54%), dan Sumatra Utara (94,15%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kunjungan nifas di tiga provinsi tersebut sudah baik. Hal tersebut menunjukan bahwa sebagian besar ibu nifas sudah melakukan kunjungan nifas di tenaga kesehatan. Indicator tersebut secara nasional sudah mengambarkan bahwa kesadaran ibu nifas tentang kunjungan ulang nifas sudah baik (Profil kesehatan Indonesia, 2014).

Berdasarkan profil kesehatan Gunungkidul bahwa proporsi pelayanan kesehatan ibu nifas di Yogyakarta yang mendapat pelayanan kesehatan masa nifas lengkap yaitu, Sleman (57,4%), kota Yogyakarta (53,6%), Bantul (40,8%), Kulon Progo (33,1%), Gunungkidul (27,5%), dari data tersebut maka yang mempunyai cakupan paling rendah yaitu Kabupaten Gunungkidul.

Data dari profil Kabupaten Gunungkidul tahun 2014 cakupan kunjungan ulang nifas terendah di Puskesmas Tepus 1 yaitu (71,4%), sedangkan tertinggi di Puskesmas Nglipar 1 yaitu (100%). Dari data tersebut, maka peneliti akan

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

melakukan penelitian di Puskesmas Tepus 1, karena cakupan kunjungan ulang nifas yang masih sangat rendah dibandingkan dengan puskesmas lain yang berada di Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Maret 2016, peneliti mendapatkan data dari ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Tepus 1 kecamatan Tepus kabupaten Gunungkidul, dalam 1 bulan terakhir dengan jumlah ibu ibu nifas 62 orang yang melakukan kunjungan ulang KF 1 yaitu (19,2%), KF 2 (14,8%), sedangkan pada KF 3 hanya (4,3%), dari data Puskesmas Tepus 1 menunjukan bahwa kunjungan KF 2 dan KF 3 tidak sesuai dengan kunjungan KF1 karena 7 orang yang tidak berdomisili di Puskesmas Tepus 1, Sehingga kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 belum sesuai dengan standar program kebijakan pemerintah tentang kunjungan ulang masa nifas. Berdasarkan uraian tersebut maka penting diteliti sehingga penulis ingin mengambil penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 kecamatan Tepus Gunungkidul pada tahun 2016.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul ?”.

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum

Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunung kidul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya karakteristik ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul dari segi umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak.

b. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul.

c. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas 1 (KF 1) di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul

d. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas 2 (KF 2) di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul

e. Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas 3 (KF 3) di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya tentang kunjungan ulang masa nifas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tenaga kesehatan khususnya Bidan di Puskesmas Tepus 1

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

Dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan konseling di Puskesmas Tepus 1 khususnya tentang kunjungan ulang masa nifas.

b. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat memberikan gambaran tentang pengetahuan kunjungan ulang masa nifas dan dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.

c. Bagi pengguna perpustakaan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa yang membacanya terutama yang berhubungan dengan kunjungan ulang masa nifas.

E. KEASLIAN PENELITIAN 1.1 Tabel keaslian penelitian

Penelitian tahun

Judul Metode, analis, populasi, sampel

dan variable

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan Muflikhatul.S.

H. dan Tarmi (2014)

Hubungan Pengetahuan ibu nifas dengan kepatuhan kunjungan masa nifas di BPM Ny.Subiyanah SST, Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan metode Cross Secsional.

Sampel dalam penelitian Ini berjumlah 30 responden

1) Sebagian besar ibu nifas di BPM Ny. Subiyanah, SST Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan Tahun 2013 yang Pengetahuan baik sebanyak 20,0%, sedang 26,7%, dan kurang sebanyak 53,3%.

2) Berdasarkan tingkat kepatuhan ibu nifas di BPM Ny. Subiyanah, SST Desa Parenganm Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan tahun 2013 tidak patuh sebanyak 66,7% dengan

a. Perbedaan:

jumlah, populasi, sampel dan variable.

b. Persamaan:

metode, penelitian

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Penelitian tahun

Judul Metode, analis, populasi, sampel

dan variable

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan melakukan kunjungan

masa nifas.

3) Ada hubungan pengetahuan ibu nifas dengan kepatuhan kunjungan masa nifas di BPM Ny. Subiyanah, SST di Desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.

Trisnawati.U.

Bahiyatun, Wahyuni .S.

April 2013

Latifah.H Sumiyati (2015)

Faktor faktor yang mempengaruhi kunjungan nifas di puskesmas Jepon Kabupaten Blora

Studi pengetahuan ibu nifas tentang tanda

Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan

pendekatan cross sectional.Sampel dalam penelitian ini sejumlah 49 ibu nifas.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

1) Berdasarkan hasil penelitian kunjungan ibu nifas di Puskesmas Jepon Kabupaten Blora tahun 2012 dari tingkat pendidikan SD dan SMP sebesar 57,1%

sedangkan pendidikan SMA dan PT sebesar 44,8%diketahui ibu nifas yang melakukan

kunjungan Nifas secara lengkap sebesar 59,2%, sedangkan yang berkunjung tidak lengkap 40,8%.

2) Berdasarkan sikap ibu nifas yang memiliki sikap positif sebesar 55,1% dan negative sebesar 44,9%.

3) Berdasarkan dukungan suami ibu nifas terhadap kunjungan nifas, suami yang mendukung untuk kunjungan nifas sebesar 55,1% dan yang kurang mendukung sebesar 44,9%.

Hampir seluruhnya ibu nifas di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan mempunyai pengetahuan baik sebesar 20%, cukup 26,7%, dan kurang sebesar 53,3%

tentang tanda bahaya selama masa nifas.Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan tersebut tingkat pengetahuan

a. Perbedaan : Lokasi, judul, jumlah populasi, sampel dan variabel.

b. Persamaan : Metode penelitian.

a.persamaan:

alat ukur, desain

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

Penelitian tahun

Judul Metode, analis, populasi, sampel

dan variable

Hasil penelitian Perbedaan dan persamaan bahaya

Selama masa nifas

dengan menggunakan metode consecutive sampling.

Sampling diambil dari jumlah populasi 15 . yaitu 15 ibu nifas dengan

menggunakan alat ukur kuesioner.

ibu nifas tentang tanda bahaya selama masa nifas yaitu masih sangat rendah.

penelitian b.Perbedaan:

variable penelitian, populasi, sample,

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tepus I Gunungkidul yang didirikan pada tahun 1977. Puskesmas Tepus I Gunungkidul mempunyai visi misi yaitu: Visi menjadi puskesmas yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan. Misi memberikan pelayanan medis dasar yang berkualitas, meningkatkan profesionalisme SDM, menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, membangun suasana kerja yang nyaman, aman, dan kondusif, meningkatkan kerjasama lintas sektor, mendorong kemandirian dan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat yang berkeadilan.

Pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul meliputi: pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan KIA-KB, pelayanan gizi, IVA (Inspeksi Visual Asetat), konsultasi kesehatan, MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), kesehatan masyarakat, Laboratorium, kefarmasian, pelayanan ambulan. Tenaga kesehatan di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul meliputi: 2 dokter umum, 1 dokter gigi, 8 perawat, 4 bidan dan satu farmasi. Upaya yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

informasi kepada ibu nifas mengenai kunjungan ulang masa nifas dengan cara bidan Desa melakukan kunjungan rumah ibu nifas (Home visit). Salah satu pelayanan di Puskesmas Tepus I yaitu kunjungan ulang ibu nifas. Puskesmas Tepus 1 memiliki program kunjungan rumah ibu nifas (home visit) meliputi TTV, pemeriksaan payudara, abdomen, lokhea, menanyakan penyulit yang ibu dan bayi alami, memberikan konseling tentang perawatan masa nifas dan cara merawat bayi dan program tersebut sudah terlaksana.

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul terhadap 30 responden yang tersusun dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul Tahun 2016.

No Karakteristik F %

1. 1. Umur a. < 20 tahun b. 20-35 tahun c. > 35 tahun

6 19

5

20 63,3 16,7

Jumlah 30 100

2. 2. Pendidikan ibu SD

SMP SMA

7 13 10

23,3 43,3 33,3

Jumlah 30 100

3. 3. Pekerjaan ibu IRT

Petani Pedagang Nelayan Buruh

19 3 4 2 2

63,3 10 13,3

6,7 6,7

Jumlah 30 100

4. 4. Jumlah anak a. 1

b. 2-3

12 18

40 60

Jumlah 30 100

Sumber: Data primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukan distribusi frekuensi responden mayoritas berumur 20-35 tahun sebanyak 19 orang (63,3%), pendidikan SMP sebanyak 13 orang (43,3%), pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 19 orang (63,3%), dan jumlah anak 2-3 sebanyak 18 orang (60%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

3. Analisis Hasil Penelitian

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas dibedakan dalam bebrapa kategori yaitu berdasarkan kunjungan ulang masa nifas, Pengertian masa nifas, kunjungan ulang nifas 1 (KF 1), kunjungan ulang nifas 2 (KF 2), dan kunjungan ulang nifas 3 (KF 3) dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentag kunjungan ulang masa nifas

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul

Tahun 2016

Pengetahuan tentang kunjungan ulang nifas F (%)

1. Masa Nifas Baik Cukup Kurang

18 10 2

60 33,3

6,7

Jumlah 30 100

2. Kunjungan Ulang nifas 1 (KF 1) Baik

Cukup Kurang

13 12 5

43,3 40 16,7

Jumlah 30 100

3. Kunjungan Ulang Nifas 2 (KF 2) Baik

Cukup Kurang

11 12 7

36,7 40 23,3

Jumlah 30 100

4. Kunjungan Ulang Nifas 3 (KF 3) Baik

Cukup Kurang

9 10 11

30 33,3 36,7

Jumlah 30 100

Sumber data primer, 2016

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian masa nifas dalam kategori baik sebanyak 18 orang (60%), kunjungan ulang masa nifas 1 (KF 1) dalam kategori baik sebanyak 13 orang (43,3%), kunjungan ulang masa nifas 2 (KF 2) dalam

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

kategori cukup sebanyak 12 orang (40%), dan kunjungan ulang masa nifas 3 (KF 3) dalam kategori baik sebanyak 11 orang (36,7%).

b. Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentag kunjungan ulang masa nifas secara umum.

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas secara umum di Puskesmas Tepus 1

Gunungkidul Tahun 2016

Pengetahuan kunjungan ulang nifas F %

1. Pengetahuan kunjungan ulang masa nifas secara umum Baik

Cukup Kurang

11 12 7

36,7 40 23,3

Jumlah 30 100

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel diatas, sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian masa nifas dalam kategori cukup sebanyak 12 orang (40%).

B. Pembahasan

Pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul secara umum adalah cukup (40%). Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan merupakan hasil tahu dari tahu sebagai akibat proses pengindraan terhadap obyek tertentu melalui panca indera dan sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya dimana pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, berdasarkan

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

pengalaman dan penelitian ternyata prilaku yang didasari pengetahuan akan lebih tahan lama dari pada memiliki pengetahuan cukup tentang kunjungan ulang masa nifas yang berbagai upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi pada ibu nifas.

Pengetahuan ibu nifas dapat dipengaruhi oleh faktor usia yang mayoritas berada dalam kelompok usia produktif 20-35 tahun sebanyak 19 responden (63,3%). Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2005), bahwa semakin cukup umur, maka tingkat kematangan seseorang akan bertambah dan pengalaman serta pengetahuan nya semakin luas.

Faktor lain yang memengaruhi pengetahuan ibu nifas adalah tingkat pendidikan yang mayoritas cukup yaitu SMP sebanyak 13 responden (43,3%).

Berdasarkan hasil wawancara menyatakan hal ini disebabkan oleh sosial ekonomi masyarakat sehingga sebagian besar hanya menempuh pendidikan sampai SMP saja. Masyarakat beranggapan bahwa pendidikan SMP sudah tinggi, sehingga mereka tidak terlalu mementingkannya Menurut Notoatmodjo (2007), tingginya tingkat pendidikan seseorang dapat digunakan modal untuk menerima informasi sehingga dapat memengaruhi pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan juga turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik juga pengetahuannya sehingga pengetahuan tersebut dapat diaplikasikan dalam hidupnya.

Dilihat dari pekerjaan ibu nifas mayoritas ibu tidak bekerja dengan jumlah 19 responden (63,3%), masyarakat setempat beranggapan bahwa pekerjaan adalah hal yang menyita waktu, sehingga ibu tidak terlalu

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

mementingkan pekerjaan. Hal ini dapat memengaruhi pengetahuan kunjungan ulang masa nifas. Akan tetapi, dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya berbasis internet, memudahkan seseorang memperoleh informasi dan pengetahuan sehingga mereka menganggap pekerjaan bukan lah hal yang penting bagi ibu nifas di Gunungkidul. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan, pengalaman yang baik akan meninggalkan kesan yang mendalam bagi jiwa sesorang dan akan bersifat positif dalam kehidupannya.

Sebagian besar ibu mempunyai jumlah anak 2-3 (60%), jumlah anak juga dapat memengaruhi pengetahuan seseorang khususnya tentang kunjungan ulang masa nifas, karena sudah memiliki pengalaman masa nifas. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo, 2010 bahwa pengealaman merupakan sumber penegetahuan sehingga pengalaman dapat dijadikan sebagai modal seseorang untuk mengetahui pengetahuan khususnya tentang kunjungan ulang masa nifas.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan tingkat pengetahuan kunjungan ulang nifas tentang pengertian masa nifas sebagian besar memiliki pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 18 responden (60%). Salah satu faktor yang memengaruhi pengetahuan tentang masa nifas adalah umur.

Semakin tua seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pengertian masa nifas. Dengan demikian semakin tua umur responden maka tingkat pengetahuan responden tentang pengertian kunjungan ulang masa nifas semakin baik. Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2005), bahwa umur sangat mempengaruhi dalam

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

meningkatkan pengetahuan karena pengetahuan mental yang terus bertambah dan diiringi bertambahnya umur, maka kemampuan menerima informasi makin menurun.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan tingkat pengetahuan kunjungan ulang nifas tentang kunjungan ulang nifas 1 (KF 1) sebagian besar memiliki pengetahuan dalam kategori baik sebanyak 13 responden (43,3%). Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan mudah menyerap informasi, sehingga pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki lebih tinggi namun, sebaliknya responden yang berpendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam penyerapan informasi sehingga pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki lebih rendah yang berdampak pada kehidupannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2007) tingginya tingkat pendidikan seseorang dapat digunakan modal untuk menerima informasi sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Tingkat pendidikan turut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin baik juga pengetahuannya.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan tingkat pengetahuan kunjungan ulang nifas tentang kunjungan ulang nifas 2 (KF 2) sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (40%). Pengetahuan dapat berpengaruh terhadap pekerjaan ibu. Hasll penelitian ini didapatkan sebagian

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

besar responden tidak bekerja (IRT) karena bekerja merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu akan memepengaruhi pada kehidupannya sehingga ibu banyak yang tidak mendapatkan informasi. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Soekanto (2006) bahwa salah satu faktor pembentuk pengetahuan seseorang adalah lingkungan sekitar termasuk didalamnya lingkungan kerja. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya berbasis internet, memudahkan seseorang untuk memperoleh informasi dan sumber pengetahuan tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukan tingkat pengetahuan kunjungan ulang nifas tentang kunjungan ulang nifas 3 (KF 3) sebagian besar memiliki pengetahuan kurang (36,7 %). Hal ini di sebabkan karena mayoritas ibu nifas tersebut tidak berdomisili di daerah Gunungkidul melainkan diluar kota sehingga, ibu nifas tersebut melakukan kunjungan ulang nifas ke tenaga kesehatan lainnya. Menurut manuaba (2009) multipara merupakan wanita yang telah melahirkan dua atau tiga anak. Seseorang mempunyai riwayat reproduksi yang berkaitan dengan jumlah kehamilannya. Wanita yang sudah memiliki dua sampai 3 anak pada umum nya sudah mengetahui informasi dan pengalaman tentang kesehatan salah satunya tentang kunjungan ulang masa nifas.

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

C. Keterbatasan Penelitian

1) Saat mengisi kuesioner ada beberapa responden yang belum bisa bangun dari tempat tidur sehingga peneliti membacakan kuesioner dan mengisi sesuai jawaban responden.

2) Peneliti membutuhkan waktu yang agak lama karena harus menunggu waktu senggang responden yang sedang menyusui bayinya.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kunjungan ulang masa nifas di PuskesmasTepus 1 Gunungkidul Sehingga kesimpulannya sebagai berikut:

1. Karakteristik ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul berdasarkan umur adalah (63,3%), pendidikan (43,3%), pekerjaan (63,3%), jumlah anak (60%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul tentang masa nifas adalah kategori baik (60%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul tentang kunjungan ulang masa nifas 1 (KF 1) adalah kategori baik (43,3%).

4. Tingkat pengetahuan ibu nifas di Puskemas Tepus 1 Gunungkidul tentang kunjungan ulang masa nifas 2 ( KF 2) adalah kategori cukup (40%).

5. Tingkat pengetahuan ibu nifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul tentang kunjungan ulang masa nifas 3 (KF 3) adalah kategori kurang (36,7%).

6. Tingkat pengetahuan ibunifas di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul tentang kunjungan ulang masa nifas adalah kategori cukup (40%).

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

B. Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Ibu Nifas

Sebaiknya dapat bertanya atau mencari informasi tentang pentingnya kunjungan ulang masa nifas kepada bidan, tenaga kesehatan, atau pun media massa seperti internet, TV, dan media lainnya.

2. Bagi tenaga kesehatan di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul

Tenaga kesehatan di Puskesmas Tepus 1 Gunungkidul diharapkan untuk lebih memperhatikan pengetahuan ibu nifas terutama tentang kunjungan ulang masa nifas dan diharapkan kepada petugas kesehatan untuk melakukan pendekatan kepada pasien dengan selalu memberi informasi atau memberi konseling tentang pentingnya kunjungan ulang masa nifas.

3. Bagi mahasiswa di Stikes A.Yani

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan tambahan informasi mahasiswa yang berkaitan dengan kunjungan ulang masa nifas.

4. Peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis yang akan dating dapat mengembangkan kerangka konsep yang ada dengan menambahkan variabel lain yang berhubungan dengan kunjungan ulang masa nifas, diterapkan sampel dan populasi yang lebih banyak lagi serta memperpanjang waktu penelitian sehingga hasil lebih maksimal.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.(2010). Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta

Ariyani, A. (2014) Aplikasi Metode Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika

Depkes RI. 2015. Penyebab Angka Kematian Ibu di Indonesia. Di akses tanggal 07 maret pukul: 20.35 WIB

Depkes RI. 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Indonesia, Jakarta. di akses tanggal 20 Juni pukul: 11.00 WIB

Dewi, V.N.L dan Tri, S. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Yogyakarta:

Salemba Medika

Dinas Kesehatan Provinsi D.I Yogyakarta (Dinkes, DIY). (2014) Profil Kesehatan D.I Yogyakarta: Dinas Kesehatan

Dinkes Yogyakarta. 2015. Cakupan Kunjungan Ulang Nifas. Akses tanggal 25 April 2016 pukul 16.00 WIB.

Hidayat, A.A (2014). Metode Penelitian Kesehatan. Surabaya: Healt Books Latifah. H. dan Sumiyati. 2015. Studi Pengetahuan tentang Tanda Bahaya Selama

Masa nifas. Jurnal Kebidanan. Vol.7. No 2. Desember 2015

Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Manuaba. (2009). Kesehatan Reproduksi Wanita, Jakarta EGC

Muflikhatul.S.H. dan Tarmi. 2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kepatuhan Kunjungan Masa Nifas Di Bpm Ny. Subiyanah, Sst Desa Parengan Kecamatan Madurankabupaten Lamongan. Jurnal Kebidanan Vol.02, No.XVIII, Juni 2014.

Notoatmodjo, S. 2010. Metode penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo. S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2006. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: PT Bina Pustaka Profil Kesehatan Indonesia. 2014. Cakupan Kunjungan Ulang. Akses 21 April

2016 pukul 14.00 WIB.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Riwidikdo, H. ( 2008). Statistik kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendika Press Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta: Salemba Medika Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung:

Alfabeta

Sulistiyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:

Andi

Trisnawati.U. Bahiyatun, Wahyuni. S. 2013. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Nifas Di Puskesmas Jepon Kabupaten Blora. Jurnal Kebidanan. Vol 2. No 4 April 2013.

World Health Oranitation (WHO). 2014. Angka Kematian Ibu. Akses 07 Maret 2016 pukul 18.00 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi butik merupakan lahan kosong yang dimanfaatkan untuk mendirikan butik. Kebetulan lokasinya tepat diseberang perempatan depan pasar Tunggangri yang cukup

RUANG PADA FASILITAS  FASILITAS UMUM DIMANA ARGA BEBAS MENGAKSES. PERPUSTAKAAN UMUM, MUSIUM, TERMINAL STASIUN KENDARAAN

Diakhir games, pemain perlu diberikan ringkasan informasi (providing information) mengenai kemajuan dan proses yang telah dilakukan oleh pemain. Tambahan informasi mengenai

Pertumbuhan panjang saluran distribusi ini relatif rendah sejak tahun 2000 (gambar 4), laju pertambahan saluran distribusi cenderung menurun dalam dua tahun terakhir.

Penambahan 4 fitur tersebut merupakan suatu percobaan dari penelitian yang dilakukan (Niu et al.,2005), dimana peneliti memperbaiki data getaran bantalan

Ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Kediri (Lembaran Daerah

Menurut Davis (1997) bentuk garis pedoman kurikulum untuk gizi anak usia dini. Kegiatannya terdiri dari bercerita, menyanyi, dan memilih makanan. Sebanyak 16 buah pendidikan anak

Pada tulisan ini lebih difokuskan pada obat yang termasuk pada obat sedatif, hipnotik, dan ankhiolitik karena semua obat pada kelompok ini dapat dipergunakan pada pengobatan