• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA BUNTU PILANDUK KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA BUNTU PILANDUK KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI DESA BUNTU PILANDUK

KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN HERDI MILAN

(Universitas Lambung Mangkurat)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Desa Buntu pilanduk Kecamatan Halong Kabupaten Balangan. Tujuan penelituan ini yang dicapai oleh penelitian adalah Untuk mengetahui peranaan Dana Desa dalam meningkatnta pembangunan Infrastruktur pedasaan.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Metode yang paling baik digunakan untuk menentukan peranan dana desa adalah metode analisa data karena metode ini untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan yang sangat berguna dan tepat dalam penelitian ini.Untuk pembagian dana desa digunakan azas merata dan azas adil, untuk azas merata adalah besarnya bagian dana desa yang sama setiap desa, untuk azas adil adalah berdasarkan nilai bobot desa

Kata kunci : Metode analisis data, azas merata, azas adil ABSTRACT

This research was conducted at Buntu pilanduk Village Halong District Balangan Regency. The purpose of this research is to know the funding of village funds in the development of infrastructure development.

The conclusion of this research is the best method used to determine the role of village funds is the method of data analysis because of this method to facilitate the withdrawal conclusions that are very useful and appropriate in this research. For the distribution of village funds are used evenly and equitable principles, for evenly distributed is the same amount of village funds in each village, for the fair principle is based on the weight of the village

Keywords: Method of data analysis, equality, fair principle PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Dana desa adalah anggaran yang dikucurkan dari pemerintah untuk pembangunan desa. Dana ini bersumber dari APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara. Dengan demikian Pengertian Dana Desa Yang Diterima Desa untuk Pembangunan adalah dana yang dikucurkan bagi desa dari pusat untuk pembangunan di desa supaya tercipta desa yang lebih baik, lebih maju, terutama dalam meningkatkan perekonomian masyarakat

(2)

2

desa karena dana desa bertujuan memberikan sarana atau prasarana hingga masyarakat desa bisa terbantu dalam meningkatkan perekonomiannya. Semoga dari adanya dana desa kemiskinan di desa, keterbatasan ekonomi bisa sedikit tergerus dengan banyaknya sarana yang dibangun dari anggaran dana desa sehingga terciptalah desa yang penuh karya kreatifitas dan inovasi dari desa untuk semua warga masyarakat indonesia.

Pembangunan desa merupakan konsep pembangunan multidimensional yang sifatnya kompleks. Kemajuan dan keberhasilan pembangunan desa perlu diukur dengan seksama. Pengukuran tingkat kemajuan pembangunan desa diharapkan tetap mengacu pada kompleksitas konsep tersebut meskipun perlu diupayakan adanya penyederhanaan dalam hal instrumen dan teknis pengukurannya. Dimensi, variabel, dan indikator yang digunakan sebagai alat ukur konsep pembangunan desa perlu disusun secara teliti sehingga secara komposit akan mampu menggambarkan tingkat kemajuan dan perkembangan pembangunan desa. Dalam rangka mengukur tingkat kemajuan pembangunan desa sebagaimana yang telah diuraikan tersebut di atas akan mengembangkan dan menyusun instrumen evaluasi pembangunan perdesaan (lingkup desa). Hal ini sejalan dengan fungsi Kementerian PPN/Bappenas, sebagaimana yang diamanatkan Instrumen evaluasi pembangunan perdesaan (lingkup desa) ini perlu disusun dengan mengedepankan kesederhanaan dan kemudahan dalam penggunaannya meskipun harus tetap mengacu pada kompleksitas konsep pembangunan desa. Rumusan indikator yang digunakan diupayakan mampu semaksimal mungkin untuk menggambarkan kondisi nyata tingkat pembangunan desa yang dipotret pada suatu waktu. Indeks Pembangunan Desa (IPD) tahun 2014 yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2015 lalu merupakan indeks komposit yang dapat digunakan sebagai salah satu alat ukur awal (baseline) untuk meng-evaluasi tingkat kemajuan pembangunan desa yang senantiasa berubah secara dinamis dari tahun ke tahun.

RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang akan di kemuka dalam rumusan maslah ini, sebagai berikut :

1. Bagaimana Peranaan dana desa dalam pembanguna infrastrukutr pedesaan 2. Bagaimana peran Dana Desa dalam pembangunan infrastrukutr

HASIL PENELITIAN 1. Pembagian Dana Desa

Dalam pengelolaannya adana desa merupakan satu kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa. Dan mempunyai 2 azas yang digunakan yaitu azas merata dan azas adil,

(3)

3

azas merata adalah besarnya bagian dana desa yang sama untuk setiap desa, yang selanjutnya disebut Dana Desa Minimal (DDM), sedangkan azas adil adalah besarnya bagian dana desa berdasarkan nilai bobot desa (BDx) yang dihitung dengan rumus dan variabel tertentu (misalnya kemiskianan, keterjangkauan, pendidikan dasar, kesehatan dll), selanjutnya disebutnya Dana Desa proporsional (DDP), serta besranya prosentasi perbandingan andara azas merata dan adil adalah besarnya DDM sebanyak 60% dari jumlah DD dan besarnya DDP sebanyak 40% dari DD.

Dari azas adil dan merata tadi, jika disusun dalam kalimat ringkas, hasilnya sebagai berikut :

DD = Pemerataan + Keadilan

Azas tersebut jika dirangkai menjadi suatu rumus untuk membagi besran Dana Desa (DD), sebagai mana tercantum dalam Surat Menteri Dalam Negeri Nomor:

140/640/SJ Tanggal, 22 Maret 2005 dapat dirumuskan seperti berikut ini:

(1) Rumus pembagian DD : DDx = DDM + DDPx Keterangan:

DDx : Dana Desa yang diterima desa x

DDM : Dana Desa Minimal/Merata yang diterima setiap desa DDPx : Dana Desa Proporsional yang diterima desa x

Program pengelolaan Dana Desa merupakan sebuah terobosan dalam upaya pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa secara terpadu untuk meningkatkan peran serta masyarakat desa dalam proses pembangunan sehingga diharapkan desa dapat menentukan sediri kebutuhan pembangunan desa sesuai potensi yang dimiliki, sehingga upaya perberdayaan masyarakat dan kapasitas pemerintah desa serta tercapai, dan program Dana Desa itu sendiri untuk daerah Kabupaten Balangan pada tahun 2007 hingga sekarang.

Secara hukum penyaluran tahun 2012 ditetapkan melalui pihak yang terkait dengan dana tersebut yang ada di Balangan yang mengacu pada Pedoman Umum Penggunaan Dana Desa untuk penyelenggaraan Pemerintahan Desa, dimana disebutkan tujuan penyaluran Dana Desa ditujukan untuk :

a. Meningkatkan kesajahteraan masarakat desa

b. Angar menjadi desa lebih baim dari segi pembangunan

Sedangakan sasaran yang ingin dicapai dalam penyaluran Dana Desa tahun anggaran 2017 ini yaitu, untuk :

a) Meningkatkan infrastruktur pedesaan.

b) Mewujudkan pelayanan sarana dan prasaranan pada tingkat desa.

(4)

4

Pemerintah Kabupaten balangan pada tahun 2017 ini menganggarkan Rp.

120.675.680.000,00 untuk keseluruahan Dana Desa yang akan dibagikan kepada 160 desa dan 8 kecamatan dengan besaran alokasi yang akan diterima setiap desa Rp.

754.223.000,00, yang terdiri atas belanja operasional dan belanja pemberdayaan masyarakat desa, termasuk didalamnya untuk belanja kegiatan fisik. Berikut besaran anggaran dana desa yang diterima setiap desa dari tahun 2013 sampai tahun dengan2017 :

Tabel 4.1 ANGGARAN DANA DESA WILAYAH KECAMATAN HALONG KABUPATEN BALANGAN

NO Nama Desa Besaran yang diterima (Rp)

2015 2016 2017

1 Binuang Santang 747.973.000 747.973.000 754.223.000

2 Marajai 747.973.000 747.973.000 754.223.000

3 Mauya 747.973.000 747.973.000 754.223.000

NO Nama Desa

Besaran yang diterima (Rp)

2015 2016 2017

4 Mantuyan 747.973.000 747.973.000 754.223.000

5 Tabuan 747.973.000 747.973.000 754.223.000

6 Buntu Pilanduk 747.973.000 747.973.000 754.223.000

7 Uren 747.973.000 747.973.000 754.223.000

8 Mamantang 747.973.000 747.973.000 754.223.000

9 Kapul 747.973.000 747.973.000 754.223.000

10 Halong 747.973.000 747.973.000 754.223.000

11 Binjai Punggal 747.973.000 747.973.000 754.223.000 12 Baruh Panyambaran 747.973.000 747.973.000 754.223.000

13 Binju 747.973.000 747.973.000 754.223.000

14 Bangkal 747.973.000 747.973.000 754.223.000

(5)

5

15 Suryatama 747.973.000 747.973.000 754.223.000

16 Ha’uwai 747.973.000 747.973.000 754.223.000

17 Karya 747.973.000 747.973.000 754.223.000

18 Puyun 747.973.000 747.973.000 754.223.000

19 Gunung Riut 747.973.000 747.973.000 754.223.000

20 Liyu 747.973.000 747.973.000 754.223.000

21 Aniungan 747.973.000 747.973.000 754.223.000 Jumlah 15.707.433.000 15.707.433.000 15.838.683.000

Dari total anggaran yang diterima desa yaitu sebesar Rp. 754.223.000,00 pada tahun 2017 ini, sebesar Rp. 460.352.000,00 digunakan untuk belanja bersifat fisik, berdasarkan Peraturan Bupati Balangan Nomor 5 Tahun 2017 tetang pembagian dan penyaluran Dana tersebut, untuk tahun 2017 ini, alokasi umtuk pembangunan sarana prasaranan transportasi desa untuk pengadaan bersifat fisik. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jinis modal pengadaan selokan, gorong-dorong, jalan, dan titian.

2. Harga belanja modal maksimal Rp. 460.352.000,00 termasuk pemeliharaannya.

3. Proses balanja modal ini sesuia ketentuan yang berlaku.

4. Alokasi anggaran dicantumkan dalam APBDes.

Dengan adanya pembangunan sarana prasaranan transportasi tersebut diharapkan dapat menjadi desa yang lebih baik lagi dari sebelumnya, sedangkan sisanya digunakan untuk merawat prasaranan desa yang dituangkan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 KLASIFIKASI PENGGUNAAN DANA DESA TA 2017 DESA BUNTU PILANDUK KEC.HALONG KAB. BALANGAN

No Nama Kegiatan Realisasi (Rp) %

1 Pengadaan Selokan 3.750.000 0,8%

2 Pengadaan Gorong-gorong - -

3 Pengadaan Jalan 303.753.000 65%

(6)

6

4 Pengadaan Titian 92.889.000 20%

5 Pengadaan Jaringan Air 12.000.000 3%

6 Pemeliharan sarana dan prasarana lingkungan

Pemukiman 2.920.000 0,6%

7 Pemeliharaan sarana prasarana transfortasi 7.040.000 1%

8 Belanja Barang dan Jasa 38.000.000 8%

Jumlah 460.352.000 100%

Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Harga Realisasi X 100 = persentase Jumlah Realisasi

Dari tabel Klasifikasi penggunaan kegiatan di atas dapat kita ketahui bahwa belanja desa untuk kegiatan yang bersifat fisik pada tahun 2017 ini sebagai besar dana di gunakan untuk belanja sarana dan prasaran transfortasi desa yang sifatnya untuk memudahkan transfotasi yang baik di desa Buntu Pilanduk demi mewujudkan pelayanan desa dan menjadikan desa Buntu Pilanduk desa tidak tertinggal dari segi pembangunan desa. Seperti peraturan Bupati Nomor 14 tahun 2016, seperti pembangunan infrastruktur pedesaan seperti pengadaan selokan yang jumlahnya 0,8%, dan pengadaan Jalan 65%, yang mana jumlah Pengadaan Jalan tersebut adalah jumlah yang terbesar dari semua jumlah anggaran Realisasi yang di anggarkan, sedangkan yang terbesar kedua adalah pengadaan Titian yang jumlah 20% dari jumlah anggaran Realisasi dan pengadaan jaringan Air 2%,untuk pemelihraan sarana dan prasaranan lingkungan pemukiman 3%, sedangkan untuk pemelihraan sarana prasarana transfortasi 15% dan untuk belanja Barang dan Jasa hanya 2%. Dengan ada nya pembangunan desa ini di harapkan bisa memperlancar dalam aktivitas, serta membangkitkan dan menggerakan roda ekonomi kehidupan masyarakat berada pada prioritas yang selanjutnya.

Namun dengan seiringnya dengan terusnya berjalannya program dana desa ini, diharapkan kegiatan dalam rangka pembangunan infrastruktur pedesaan dapat lebih banyak dan terus ditingkatkan lagi dari tahun sebelumnya.

Menurut hasil penilitian dari awal pelaksanaan dana desa ini samapai sekarang, program ini terus mengalami peningkatan, baik dari segi anggaran, pengelolaan, pertanggungjawaban, dan peran serta masyarakat yang ikut dalam programa ini, peranan dari program ini sendiri sangat besar terhadap pembangunan infrastruktur pedesaan, meskipun masih ada kekurangan yang belum tercapai dalam segi pembangunan desa.

(7)

7

Peningkatan dari segi anggran sangat jelas terlihat yang mana pada awal melaksanakan program dana desa ini 2015 anggran hanya berjumlah Rp. 747.973.000,00 per desa dibandingkan dengan sekarang, yaitu tahun 2017 ini anggaran dana desa berjumlah Rp. 754.223.000,00 per desa, selanjutnya dari segi pengelolaan dan pertanggungjawabanya juga mengalami peningkatan yang diketahui dari temuan insperktorat terhadap laporan pertanggungjawaban program tersebut dari tahun ke tahun dikeranakan peran serta masyarakat sangatlah dalam masyarakat aktif dalam mengawasi jalanya program dana desa itu sendiri.

Berdasarkan data yang dihimpun, kekurangan dan kelebihan dana desa di Kabupaten Balangan dapat dilihat dalam hal pembagian dari anggaran yang diterima setiap desa, anggaran yang dibagikan dari tahun ke tahun secara merata, tidak dibagi dengan secara proporsional berdasarkan nilai bobot desa, padahal setiap desa mempunyai variable independen yang berbeda-beda seperti luas wilayah, jumlah penduduk, potensi ekonomi, dan lainya.

KESIMPULAN

Dari kesimpulan yang sudah diuraikan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan program Dana Desa yang dilaksanakan di Desa Buntu Pilanduk sudah berjalan dengan semestinya, baik dalam segi pengelolaan dan pertanggungjawabannya, maupun hasil yang dicapai berupa peningkatan pembangunan infrastruktur pedesaan.

2. Penggunaan Dana Desa khususnya untuk kegiatan fisik dalam hal pembangunan infrastruktur pedesaan yang diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat umum, seperti pembuatan selokan, gorong-gorong saluran air, jalan, dan titian dan lain sebagainya yang mana dapat membangkitkan dan menggerakan roda ekonomi kehidupan masyarakat.

3. Peran serta masyarakat mempengaruhi dan ikut serta dalam hasil yang dicapai dalam program Dana Desa dalam segi pembangunan infrastruktur pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo; 2002; Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah; Penerbit Andi;

Yogyakarta.

Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2005 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa

(8)

8

Peraturan Bupati Balangan Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penggunaan Dana Desa/Kelurahan unutk Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/Kelurahan untuk Tahun 2012

Peraturan undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa

Peraturan Menteri Desa Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal, dan Trasmigrasi Penggunaan Dana Desa/Kelurahan untuk Tahun 2015 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 tentang prioritas enggunaan Dana Desa

Diarahkan unutk pembangunaan

Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 Tentang Badan Perencanan Pembangunan Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Penyaluran dana Desa Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Peraturan Bupati Balangan Nomor 15 Tahun 2017 tentang tata cara pembaian dan penyalura Dana Desa/kelurahan unutuk tahun anggaran 2017

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2017 Badan Pusat Statistik Kabupaten balangan tahun 2017

Gambar

Tabel 4.1 ANGGARAN DANA DESA WILAYAH KECAMATAN HALONG  KABUPATEN BALANGAN
Tabel 4.2 KLASIFIKASI PENGGUNAAN DANA  DESA TA 2017 DESA BUNTU  PILANDUK KEC.HALONG KAB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh sebelumnya yang bersumber dari dokumen perusahaan (terkait persediaan) dan hasil wawancara, maka dapat diketahui bahwa

achievement). Pendekatan motivasi karyawan dengan memenuhi kebutuhan dasar dan kesejahteraan telah dilakukan dengan baik bahkan melebihi dari standart PTS lain.

Pengontrolan running text menggunakan voice ini menggunakan jaringan Bluetooth untuk mengkomunikasikan perangkat android ke arduino, user hanya perlu membuka

Maka dari itu penelitian ini akan memfokuskan pada analisa faktual terhadap penerapan manajemen pemasaran produk yang dilakukan oleh Rumah Zakat yang difokuskan

Dengan adanya pendekatan pembelajaran yang berbeda tersebut peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui motivasi dan prestasi belajar pada SKB Kabupaten dan Kota

Pemakaian Tepung Daun dan Buah Mengkudu sampai taraf 24% dalam ransum ternak itik dari umur 0 ± 12 minggu memberikan pengaruh yang sama terhadap kadar

Segenap dosen Program Studi Diploma Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan Ilmu serta

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan tahapan-tahapan yang ada pada metode Equivalence Partitioning , dapat terlihat bahwa perangkat lunak web