• Tidak ada hasil yang ditemukan

Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII. Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) Pada SMK Di Kecamatan Mranggen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII. Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) Pada SMK Di Kecamatan Mranggen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII

Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) Pada SMK Di Kecamatan Mranggen

Tarmono (07320029)

Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Abstrak

Penelitian ini tentang minat masuk perguruan tinggi siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) di Kecamatan Mranggen. Penelitian ini dilakukan karena ada suatu fenomena, dimana animo atau minat siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Mranggen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya semakin meningkat. Di samping itu kesadaran masyarakat Mranggen terhadap keberadaan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mampu menciptakan siswa yang memiliki ketrampilan kerja juga semakin meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebanyak 7 siswa atau 7,6% memiliki minat cukup kuat, 62 siswa atau 67,4% memiliki minat yang kuat dan 23 siswa atau 25% memiliki minat yang sangat kuat untuk masuk perguruan tinggi, (2) Sebanyak 25 keluarga atau 27,2%

cukup mendukung, 51 keluarga atau 55,4% mendukung dan 16 keluarga atau 17,4% sangat mendukung siswa SMK Mranggen untuk masuk perguruan tinggi, (3) Ada pengaruh yang nyata lingkungan keluarga terhadap minat siswa Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) pada SMK di Mranggen untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 40,5%.

Kata Kunci : Minat, Teknik kendaraan ringan

PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu

"mencerdaskan kbhidupan bangsa" maka, mutu pendidikan di Indonesia pelu selalu ditingkatkan.

Sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen yang digunakan bukan saja untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan.

Pendidikan diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia produktif. Di sisi lain, pendidikan di percaya sebagai wahana perluasan akses. Semakin ketatnya persaingan di era globalisasi kemajuan teknologi dan tuntutan persaingan di dunia kerja, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

(2)

Kualitas Sumber Daya Manusia dipandang sebagai salah satu faktor kunci dalam perdagangan bebas pada saat ini, tidak menutup kemungkinan masyarakat dituntut untuk penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, kreatifitas, sikap mental dan jiwa yang selalu berkarya merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi perdagangan bebas. Dengan demikian untuk memperoleh kualitas serta kuantitas Sumber Daya Manusia diperoleh melalui jalur pendidikan yang sinergi dengan kebutuhan dan kemampuan ilmu masyarakat. Sebagai langkah awal implementasi, pada tahun 1994 yang lalu pemerintah telah menetapkan wajib belajar pendidikan dasar (9) Sembilan tahun. Pendidikan sembilan tahun dirasakan telah tertinggal dengan Negara-negara lain, maka pemerintah akan mewajibkan belajar 12 (dua belas) tahun yang rencananya akan dimulai pada tahun 2013.

Masalah kemiskinan rakyat tidak lepas dari sistem pendidikan yang ada, dengan demikian pemerintah mencoba membuka sistem pendidikan yang mengedepankan keahlian dan kreatifitas masyarakat.

Disebut SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), terbagi dalam bebetapa jurusan yang kesemuanya mengutamakan keahlian serta kreatifitas yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri ataupun bekerja di perusahaan swasta bahkan BUMN.

Meski sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang beriorentasi pada dunia kerja dan salah satu tujuanya memberikan bekal kepada siswa untuk siap masuk dunia kerja, sebagai tenaga kerja yang terampil tingkat menengah sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja.

Kegiatan belajar mengajar pada sekolah menengah kejuruan diarahkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam mengembangkan perolehan belajarnya baik pada aspek pengetahuan, keterampilan dan tata nilai maupun pada aspek sikap guna menunjang pengembangan potensinya (kep. Mendikbud No.

080/U/1993). Bagi siswa SMK hal ini juga bisa merupakan alasan minat siswa untuk tetap melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah suatu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan dan berbagai macam keahlian, misalnya : bidang pendidikan teknik, ekonomi, hukum, psikologi, kesehatan dan lain-lain. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 menetapkan perguruan tinggi berupa Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi Institut atau Universitas yang ditetapkan pemerintah. Hal ini juga bisa melihat PP No.

56 Tahun 1998 lulusan sekolah menengah kejuruan juga dapat melanjutkan pendidikan kejenjang perguruan yang lebih tinggi, dengan harapan lebih bisa mengembangkan din sehingga mampu menghadapi ketatnya persaingan di dunia kerja di era globalisasi saat ini.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat siswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dapat diklasifikasikan dalam dua kategori besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor interen yang mempengaruhi minat seseorang untuk masuk ke perguruan tinggi adalah bakat atau kemampuan, intelegensi, motivasi dan sikap. Sedangkan faktor ekstern yang ikut mempengaruhi minat seseorang yaitu faktor lingkungan keluarga, ekonomi dan lingkungan sekolah.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Sehingga minat mengandung unsur makna keinginan untuk mengetahui dan mempelajari obyek yang diinginkan itu sebagai wawasan pengetahuan bagi dirinya, orang tersebut akan melakukan tindakan yang nyata untuk mengetahui dan memepelajari dari sesuatu yang diinginkannya itu sebagai kebutuhannya. Oleh karena itu, minat atau disebut juga keinginan seseorang terhadap sesuatu yang ia cita-citakan, merupakan hasil kesesuaian antara kondisi dan situasi dengan kebutuhan yang ia harapkan.

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Minat

Minat dapat berkembang dan berubah dengan pengalaman-pengalaman yang membentuk mental individu. Faktor-faktor yamng berhubungan dengan minat dibedakan menjadi beberapa faktor sebagai berikut :

1. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan minat a. Faktor motif sosial

b. Faktor Emosi c. Faktor Lingkungan

2. Faktor-faktor yang dapat menurunkan minat a. Faktor ketidakcocokan

b. Faktor Kebosanan c. Faktor Kelelahan

3. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi minat a. Motivasi dan cita-cita

b. Kemauan c. Ketertarikan d. Lingkungan

METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Berdasar pendapat diatas yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan pada SMK di Mranggen tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 119 siswa yang tersebar dalam 3 SMK yang mempunyai jurusan Teknik Kendiaraan Ringan (TKR). Dasar pertimbangan dipilihnya kelas XII sebagai populasi lam penelitian ini adalah (1) mereka akan segera lulus, (2) sudah dapat menentukan sikap, apakah akan langsung

(4)

terjun ke dunia kerja atau tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah lulus nanti.

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Pengambilan sampel harus benar- benar mewakili populasi yang ada, karena syarat utama agar dapat ditarik suatu eneralisasi adalah bahwa sampel yang diambil dalam penelitian harus menjadi cermin populasi. Itulah sebabnya sampel dari populasi memerlukan teknik tersendiri sehingga sampel yang diambil dapat mewakili populasi.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel Krejcie. Dengan mengacu pada pendapat di atas, karena jumlah populasi adalah 119 maka jumlah sampel adalah sebanyak 92 responden.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data penelitian, adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu diantaranya:

1) Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh objek penelitian. Sebab angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:

225) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari tanggapan siswa dan merupakan laporan tentang hal yang diketahuinya.

Dengan demikian angket itu bisa berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan.

Pelaksanaannya dengan cara menyandarkan suatu daftar pertanyaan dan jawaban kepada sejumlah siswa untuk mendapatkan tanggapan mengenai minat siswa dalam melanjutkan ke perguruan tinggi yang hubungannya dengan interaksi sosial mereka.

2) Observasi

Observasi yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan disertai penelitian secara sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Teknik ini dimaksudkan untuk mendekati kenyataan praktis yang berlangsung di lokasi penelitian, karena itu teknik ini akan diarahkan untuk melihat gambaran umum lokasi penelitian. Selain itu akan diteliti pula berbagai masalah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

3) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini digunakan sebagai data pelengkap primer untuk memperoleh pembendaharaan kerangka pemikiran dengan cara mengutip langsung atau menyimpulkan langsung dari buku yang berkaitan dengan judul proposal ini.

HASIL PENELITIAN

Hasil Angket Minat Masuk Perguruan Tinggi

Obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan pada SMK di Kecamatan Mranggen dengan populasi 119 siwa dan sampel sebanyak 92 siswa. Hasil

(5)

penelitian dengan menggunakan kuesioner tentang minat masuk ke perguruan tinggi adalah seperti tabel di bawah ini.

Tabel 1

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 3 siswa atau 3,3%, tidak setuju sebanyak 8 siswa atau 8,7%, setuju sebanyak 51 siswa atau 55,4% dan sangat setuju sebanyak 30 siswa atau 32,6%.

Tabel 2

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 5 siswa atau 5,4%, tidak setuju sebanyak 36 siswa atau 39,1%, setuju sebanyak 42 siswa atau 45,7% dan sangat setuju sebanyak 9 siswa atau 9,8%.

Tabel 3

Sumber : Kuesioner, 2012

Anda s enang m endapatk an pe ndidikan yang le bih tinggi

3 3.3 3.3 3.3

8 8.7 8.7 12.0

51 55.4 55.4 67.4

30 32.6 32.6 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda s enang apabila dite rim a di perguruan tinggi

5 5.4 5.4 5.4

36 39.1 39.1 44.6

42 45.7 45.7 90.2

9 9.8 9.8 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda s enang apabila m e ndapat ilm u yang s es uai dengan jurus an pe ndidik an s ek arang

2 2.2 2.2 2.2

34 37.0 37.0 39.1

47 51.1 51.1 90.2

9 9.8 9.8 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(6)

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 2,2%, tidak setuju sebanyak 34 siswa atau 37%, setuju sebanyak 47 siswa atau 51,1% dan sangat setuju sebanyak 9 siswa atau 9,8%.

Tabel 4

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab tidak setuju sebanyak 34 siswa atau 37%, setuju sebanyak 49 siswa atau 53,3% dan sangat setuju sebanyak 9 siswa atau 9,8%.

Tabel 5

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 siswa atau 10,9%, setuju sebanyak 78 siswa atau 84,8% dan sangat setuju sebanyak 4 siswa atau 4,3%.

Tabel 6

Sumber : Kuesioner, 2012

Anda m em iliki ke inginan untuk m elanjutk an k e je njang pendidikan yang le bih tinggi

34 37.0 37.0 37.0

49 53.3 53.3 90.2

9 9.8 9.8 100.0

92 100.0 100.0

Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda m em iliki ke inginan untuk m eningkatkan ilm u yang anda m ilik i

10 10.9 10.9 10.9

78 84.8 84.8 95.7

4 4.3 4.3 100.0

92 100.0 100.0

Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda m em ilik i k einginan untuk m em ajukan dunia pe ndidikan s es uai de ngan disiplin ilm u yang anda m ilik i

2 2.2 2.2 2.2

14 15.2 15.2 17.4

21 22.8 22.8 40.2

55 59.8 59.8 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju

Setuju

Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(7)

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 2 siswa atau 2,2%, tidak setuju sebanyak 14 siswa atau 15,2%, setuju sebanyak 21 siswa atau 22,8% dan sangat setuju sebanyak 55 siswa atau 59,8%.

Tabel 7

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 siswa atau 10,9%, setuju sebanyak 19 siswa atau 20,7% dan sangat setuju sebanyak 63 siswa atau 68,5%.

Tabel 8

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa atau 1,1%, tidak setuju sebanyak 3 siswa atau 3,3%, setuju sebanyak 30 siswa atau 32,6% dan sangat setuju sebanyak 58 siswa atau 63%.

Tabel 9

Sumber : Kuesioner, 2012

Anda ber har ap diterim a di pe rguruan tinggi

10 10.9 10.9 10.9

19 20.7 20.7 31.5

63 68.5 68.5 100.0

92 100.0 100.0

Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda ber harap m e ndapat be a s is w a untuk m e lanjutk an pe ndidik an yang le bih tinggi

1 1.1 1.1 1.1

3 3.3 3.3 4.3

30 32.6 32.6 37.0

58 63.0 63.0 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Anda ber harap m e m ilik i ilm u yang lebih baik dari yang s ek ar ang anda m ilik i

1 1.1 1.1 1.1

5 5.4 5.4 6.5

27 29.3 29.3 35.9

59 64.1 64.1 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(8)

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa atau 1,1%, tidak setuju sebanyak 5 siswa atau 5,4%, setuju sebanyak 27 siswa atau 29,3% dan sangat setuju sebanyak 59 siswa atau 64,1%.

Tabel 10

Sumber : Kuesioner, 2012

Data menunjukkan bahwa siswa SMK yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 siswa atau 1,1%, tidak setuju sebanyak 5 siswa atau 5,4%, setuju sebanyak 26 siswa atau 28,3% dan sangat setuju sebanyak 60 siswa atau 65,2%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data, kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Sebanyak 7 siswa atau 7,6% memiliki minat cukup kuat, 62 siswa atau 67,4% memiliki minat yang kuat dan 23 siswa atau 25% memiliki minat yang sangat kuat untuk masuk perguruan tinggi.

2. Sebanyak 25 keluarga atau 27,2% cukup mendukung, 51 keluarga atau 55,4% mendukung dan 16 keluarga atau 17,4% sangat mendukung siswa SMK di Kecamatan Mranggen untuk masuk perguruan tinggi.

3. Ada pengaruh yang nyata lingkungan keluarga terhadap minat siswa Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaran Ringan (TKR) pada SMK di Kecamatan Mranggen untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 40,5%.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ali Muhammad. (1984). Penelitian Kependidikan Prosedur Dan Strategi. Bandung : Angkasa.

____________ (1993). Strategi Penelitian Pendidikan.Bandung: Angkasa

Me nurut anda pendidikan di perguruan tinggi bis a m e njadi be k al dalam m e njalani k ehidupan yang ak an datang

1 1.1 1.1 1.1

5 5.4 5.4 6.5

26 28.3 28.3 34.8

60 65.2 65.2 100.0

92 100.0 100.0

Sangat tidak s etuju Tidak s etuju Setuju Sangat setuju Total

V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

(9)

Daito, Apollo, (2007), Metodologi Penelitian, Penyusunan Skripsi/Tesis/Disertasi, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur.

Gunawan, Yusuf. (2001). Pengantar Bimbingan dan Konseling Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:

Prenhallindo.

Handayanto, Sodargo. (2010). Buku Petunjuk Praktikum Komputasi 3, Semarang : Fakultas Matematika & IPA IKIP PGRI.

Kasiran, HM. (2008) Metodologi Penelitian Kualitatif – Kuantitatif. Malang : UIN Malang Press.

Kunjoto. (2009). Metodologi Penelitian. Kediri : Universitas Nusantara PGRI

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. (2003). Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta W.J.S. (2002). Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Singgih Santoso. (1999). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elex Media Komputinda

_____________. (2008). Buku Panduan Latihan Menguasai SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT.

Elex Media Komputindo.

Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung : Penerbit Tarsito

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Supriyanto Bambang. (1997). Perencanaan Instalasi Listrik. Bandung: Angkasa.

Wiji Suwarno. (2006). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Winkel. (1984). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia

(10)

Referensi

Dokumen terkait

nilai pembiayaan paling banyak sebesar harga jual satuan rumah sejahtera susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikurangi dengan nilai uang muka yang ditetapkan oleh bank

harus saya kerjakan, nanti tinggal apa yang sudah saya kerjakan tinggal dicentang karena pekerjannya begitu banyak”. Penjelasan dari SS di atas menunjukkan bahwa Naban

Besarnya pengaruh variabel Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBIS),dan Pasar Uang Antarbank Syariah (PUAS) terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan

Pada hari Sabtu Tanggal Tujuh Bulan April Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini Pokja Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi, Unit

Agar dihadiri oleh Direktur perusahaan atau penerima kuasa Direktur dengan membawa data-data perusahaan yang asli sesuai dengan isian kualifikasi yang Saudara sampaikan pada

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas Kasih dan AnugerahNya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

Penentuan harga jual dengan menggunakan metode Cost-Plus Pricing adalah penentuan harga jual dengan memasukan semua biaya untuk membuat produk ditambah persentase yang diinginkan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. © Rina