• Tidak ada hasil yang ditemukan

Exploratory Study: Dimensi-dimensi Perilaku Pemilihan Perguruan Tinggi (Studi Kasus: SMA di Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Exploratory Study: Dimensi-dimensi Perilaku Pemilihan Perguruan Tinggi (Studi Kasus: SMA di Kota Bandung)."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

A university is a nonprofit organization and profit organization. Universities and colleges are nonprofit and profit experience fierce competition in this era because of the development of technology and globalization. Therefore, the more the consumer behavior of college selection (need and Want), so that college is necessary to identify the dimensions of the election before entering into a strategy for competition. This study aims to find out the dimensions anywhere that an attribute selection behavior of college. Research using the 1898 respondents who are high school students to grade III. The research instrument adopted from Wrightt, Palmer, Eidson, Griswold (2010); Piliyanti (2009), Lloyd (2008) and pre survey conducted by researcher. Based on the results of descriptive persentile, the higherst dimension is a program of study and the perception of university as specialty goods classification. Based on the results of EFA, consisting of grouping dimensions: overall of SMAN and SMAS, there is basic product and the expected product. When viewed from SMAN, there is a dimension that is the basic product. While about SMAS, there are two dimensions: there is basic product and the expected product as well as influence.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perguruan tinggi merupakan suatu organisasi yang nonprofit dan profit. Perguruan tinggi yang nonprofit dan profit mengalami persaingan ketat di era sekarang karena berkembangnya teknologi dan globalisasi. Oleh karena itu, semakin banyak pula perilaku pemilihan konsumen terhadap perguruan tinggi (need and want) sehingga perguruan tinggi perlu adanya mengidentifikasi dimensi pemilihan terlebih dahulu sebelum melakukan strategi untuk persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi-dimensi mana saja yang merupakan atribut perilaku pemilihan terhadap perguruan tinggi. Penelitian menggunakan 1898 responden yang merupakan siswa-siswi SMA kelas III. Instrumen penelitian diadopsi dari: Wright, R.E., Palmer, J.C., Eidson, V., Griswold, M. (2010); Piliyanti, I. (2009); Lloyd, K. M., Leicht, K. T., Sullivan, T.A. (2008). Berdasarkan hasil deskriptif persentil, dimensi tertinggi adalah program studi dan persepsi Perguruan Tinggi sebagai klasifikasi speacialty goods. Berdasarkan hasil EFA, pengelompokkan dimensi terdiri dari: secara keseluruhan baik SMAN maupun SMAS terdapat 1 dimensi yaitu basic product dan expected product. Jika dilihat dari SMAN maka terdapat 1 dimensi yaitu basic product. Sedangkan SMAS, terdapat 2 dimensi yaitu: basic product dan expected product serta pengaruh.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... iv

KATA PENGATAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

DAFTAR TABEL ... xxv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Persaingan Perguruan Tinggi ... 7

2.1.1 Perguruan Tinggi ... 8

2.1.2 Manajemen ... 14

2.1.3 Manajemen Perguruan Tinggi ... 15

2.2 Perilaku Konsumen 2.2.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 21

2.2.2 Model Perilaku Konsumen ... 24

2.3 Dimensi Perilaku Pemilihan Perguruan Tinggi di Kota Bandung ... 27

2.4 Segmentasi Pasar 2.4.1 Pengertian Segmentasi Pasar ... 32

2.4.2 Keunggulan Segmentasi ... 33

2.4.3 Dasar-dasar Segmentasi Pasar Konsumen ... 33

2.5 Kerangka Pemikiran ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel ... 39

3.3 Operasional Variabel ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha 3.5.1 Metode Deskriptif Persentil ... 49 3.5.2 Metode Exploratory Factor Analysis (EFA) ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden

4.1.1 Profile Responden Berdasarkan Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung... 51 4.2 Deskriptif Persentil

4.2.1 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 57 4.2.2 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 59 4.2.3 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 60 4.2.4 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha 4.2.6 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 65 4.2.7 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 66 4.2.8 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 68 4.2.9 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Quality dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 69 4.2.10 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 71 4.2.11 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 72 4.2.12 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 74 4.2.13 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 75 4.2.14 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 77 4.2.15 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha 4.2.16 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai

Kerohanian dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota

Bandung 80

4.2.17 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 81 4.2.18 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 83 4.2.19 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 84 4.2.20 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk

Shopping dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 86 4.2.21 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 87 4.2.22 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 89 4.2.23 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 90

4.2.24 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 92

4.2.25 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha 4.2.26 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 95

4.2.27 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 96

4.2.28 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 98

4.2.29 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 99

4.2.30 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 101

4.2.31 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 102 4.2.32 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 104

4.2.33 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 105 4.2.34 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai

Kerohanian dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 107 4.2.35 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 108 4.2.36 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman dari

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha 4.2.37 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk

Convinience dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 111 4.2.38 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 113 4.2.39 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 114 4.2.40 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 116 4.2.41 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 117

4.2.42 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 119 4.2.43 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 120 4.2.44 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitasi dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 122 4.2.45 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Quality dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 123 4.2.46 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha 4.2.48 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 128 4.2.49 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 129 4.2.50 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 131 4.2.51 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 132 4.2.52 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 134 4.2.53 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 135 4.2.54 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 137

4.3 Exploratory Factor Analysis (EFA): Dimensi Perilaku Pemilihan Perguruan Tinggi 138 4.4 Pembahasan 146

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha

5.3 Penelitian Mendatang ... 158

5.4 Saran ... 159

DAFTAR PUSTAKA ... 160

LAMPIRAN ... 163

(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Badan Hukum Milik Negara ... 12

Gambar 1.2 Organisasi Yayasan ... 14

Gambar 1.3 Arti Manajemen ... 15

(13)

xx Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 58 Grafik 2 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 60 Grafik 3 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 61 Grafik 4 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 63 Grafik 5 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 64 Grafik 6 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 66 Grafik 7 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 67 Grafik 8 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi SMA

70Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 69 Grafik 9 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Kualitas dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 70 Grafik 10 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi SMA

(14)

xxi Universitas Kristen Maranatha Grafik 11 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 73 Grafik 12 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 75 Grafik 13 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 76 Grafik 14 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 78 Grafik 15 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 79 Grafik 16 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 81 Grafik 17 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 82 Grafik 18 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung ... 84 Grafik 19 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience

dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 85

Grafik 20 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung ... 87 Grafik 21 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

(15)

xxii Universitas Kristen Maranatha Grafik 22 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 90 Grafik 23 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung ... 91 Grafik 24 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 93 Grafik 25 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung ... 94 Grafik 26 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 96 Grafik 27 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Kualitas dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 97 Grafik 28 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 99 Grafik 29 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung ... 100 Grafik 30 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 102 Grafik 31 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung ... 103 Grafik 32 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi

(16)

xxiii Universitas Kristen Maranatha Grafik 33 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung ... 106 Grafik 34 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung ... 108 Grafik 35 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Swasta Kota Bandung ... 109 Grafik 36 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung... 111 Grafik 37Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convinience

dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 112

Grafik 38Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 114 Grafik 39 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 115 Grafik 40 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 117 Grafik 41 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung ... 118 Grafik 42 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Karir dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 120 Grafik 43 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi

(17)

xxiv Universitas Kristen Maranatha Grafik 44 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 123 Grafik 45 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Kualitas dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 124 Grafik 46 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 126 Grafik 47 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung ... 127 Grafik 48 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 129 Grafik 49 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung ... 130 Grafik 50 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung ... 132 Grafik 51 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 133 Grafik 52 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 135 Grafik 53 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung ... 136 Grafik 54 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari

(18)

xxv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Sampel Penelitian ... 40 Tabel 2 Operasional Variabel ... 43 Tabel 4.1 Jumlah Responden Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung .. 51 Tabel 4.2 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Convenience

dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 58 Tabel 4.3 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping

dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 59 Tabel 4.4 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 61 Tabel 4.5 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung 62 Tabel 4.6 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 64 Tabel 4.7 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Karier dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 65 Tabel 4.8 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 67 Tabel 4.9 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi SMA

(19)

xxvi Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.10 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Quality dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 70 Tabel 4.11 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 71 Tabel 4.12Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 73 Tabel 4.13 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung 74

Tabel 4.14 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung 76

Tabel 4.15 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 77 Tabel 4.16 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 79 Tabel 4.17 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 80 Tabel 4.18 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 82 Tabel 4.19 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 83 Tabel 4.20 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk

(20)

xxvii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.21 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping

dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 86 Tabel 4.22Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 88 Tabel 4.23 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung 89 Tabel 4.24 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung 91 Tabel 4.25 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Karier dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 92

Tabel 4.26 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 94 Tabel 4.27Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung 95

Tabel 4.28 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Quality dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung 97

Tabel 4.29 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung 99

Tabel 4.30 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung 100

Tabel 4.31 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

(21)

xxviii Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.32 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung 103 Tabel 4.33 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi

SMA Swasta di Kota Bandung 104 Tabel 4.34 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 106 Tabel 4.35 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 107 Tabel 4.36 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 109

Tabel 4.37 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari Siswa-siswi SMA Swasta di Kota Bandung 110 Tabel 4.38 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk

Convenience dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 112 Tabel 4.39 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Shopping

dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 113 Tabel 4.40 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Produk Specialty

dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 115 Tabel 4.41 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Cost dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung 116

Tabel 4.42 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Low Cost dari Siswa-siswi

(22)

xxix Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.43 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Klasifikasi Karier dari

Siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung 119 Tabel 4.44 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Program Studi dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 121

Tabel 4.45Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Fasilitas dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung 122

Tabel 4.46 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Quality dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung 124

Tabel 4.47 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Reputasi dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 125 Tabel 4.48 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Beasiswa dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung 127

Tabel 4.49 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Gelar dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung 128

Tabel 4.50 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lokasi dari Siswa-siswi SMA

Negeri di Kota Bandung 130

Tabel 4.51 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Networking dari Siswa-siswi

SMA Negeri di Kota Bandung 131

Tabel 4.52 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Lifestyle Community dari Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 133 Tabel 4.53 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Nilai-nilai Kerohanian dari

(23)

xxx Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.54 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Orang Tua dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 136 Tabel 4.55 Deskriptif Persepsi Perguruan Tinggi Sebagai Saran Teman Dekat dari

Siswa-siswi SMA Negeri di Kota Bandung 137 Tabel 4.56 Rotated Component Matrix Dimensi Perilaku Pemilihan Siswa-siswi SMA

Swasta dan Negeri di Kota Bandung 140 Tabel 4.57 Rotated Component Matrix Dimensi Perilaku Pemilihan Siswa-siswi SMA

Swasta di Kota Bandung 142 Tabel 4.58 Rotated Component Matrix Dimensi Perilaku Pemilihan Siswa-siswi SMA

(24)

xxxi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian Lampiran B Uji Data

(25)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri utama perkembangan global di abad 21. Hal ini merupakan satu realitas yang harus dihadapi dengan kualitas sumber daya manusia dengan daya saing unggul. Menghadapi berbagai perubahan di era globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan yang timbul (Surya, 2007).

Dalam menghasilkan sumber daya yang berkualitas maka peluang besar terjadi pada akses pendidikan dan pengetahuan. Salah satu akses pendidikan dan pengetahuan adalah Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi (PT) termasuk semua jenis pendidikan setelah Sekolah Menengah (Swasta dan Negeri). Perguruan Tinggi bertanggungjawab untuk menjaminkan seorang mahasiswa-mahasiswi mencapai sukses di lapangan kerja dan menerapkan ilmu serta memiliki kemampuan sosial yang cukup untuk menganalisisi, mengevaluasi, dan menciptakan sesuatu yang positif (Sobry, 2010).

(26)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha Perguruan Tinggi harus terus mengikuti perkembangan iptek dan tetap relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi serta Perguruan Tinggi harus mampu dalam kreasi pengetahuan; kurangi ketergantungan asing; kapasitas SDA (Sumber Daya Alam) berkelanjutan; teknologi yang sesuai; substitusi impor dan nilai tambah; peningkatan keadaan sosial dan kesehatan; pengembangan peneliti. Selain itu, Perguruan Tinggi harus mampu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal: people skills, communication skills dan leadership. (Satryo).

Memasuki era baru di abad 21, sistem pendidikan tinggi di Indoensia harus terwujud sedemikian rupa dengan karakteristik antara lain terkait dengan kebutuhan mahasiswa; terstruktur secara efektif sehingga memberi peluang kepada seluruh warga negara untuk mengembangkan potensi pribadi sepanjang hayat dan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara; didukung dengan pendanaan yang memadai sehingga memungkinkan untuk berinovasi dan mencapai keunggulan; melakukan penelitian yang dapat menunjang pembangunan nasional; memiliki akses dalam pengembangan dan penerapan teknologi; berperan sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan masyarakat demokratis yang madani. Dengan demikian, perguruan tinggi harus memiliki kredibilitas institusional secara utuh dan menyeluruh. Selain itu, era globalisasi ini setiap orang dituntut untuk mampu mengatasi berbagai masalah yang kompleks sebagai akibat pengaruh perubahan global (Surya, 2007).

(27)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha Perubahan panorama yang dimaksud meliputi: perubahan paradigma, pengelolaan, persaingan, dan sebagainya. Perubahan paradigma, terutama dipicu oleh perkembangan teknologi informasi, sehingga learning, e-university, dan sejenisnya mulai banyak dibicarakan dan diusahakan.

Perubahan pengelolaan menyangkut badan penyelenggara pendidikan tinggi, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. Selain perubahan paradigma, persaingan pada Perguruan Tinggi semakin meningkat seperti persaingan yang dialami oleh perusahaan profit meliputi persaingan di bidang mutu, harga dan layanan

Di Indonesia, persaingan perguran tinggi bukan hanya persaingan secara domestik. Masuknya perguruan tinggi luar negeri memeriahkan persaingan yang sudah ada di dalam negeri. Perguruan tinggi tidak hanya perlu dilihat sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat penelitian, pusat pengabdian masyarakat, tetapi juga suatu entitas korporat penghasil ilmu pengetahuan yang perlu bersaing untuk menjamin kelangsungan hidup.

(28)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha mampu memanfaatkan berbagai peluang dari lingkungan yang mana memungkinkan organisasi tersebut menarik keuntungan dari berbagai bidang yang menjadi kekuatan.

Usaha awal untuk memanfaatkan peluang adalah mengamati peluang tersebut menjadi satu kesempatan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Salah satu cara mengamati peluang adalah melakukan riset-riset untuk menangkap kebutuhan pasar. Hal ini didukung oleh Kotler (2007:154) yang menjelaskan bahwa pemasar melakukan riset untuk mengidentifikasi peluang pasar sehingga dapat meramalkan permintaan pasar. Permintaan pasar berasal dari kebutuhan yang timbul di dalam pasar tersebut yang sering disebut kebutuhan pasar. Dengan demikian, peluang dari lingkungan antara lain adalah kebutuhan pasar.

Kotler (2007:29) menjelaskan bahwa pemasar harus berupaya memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar sasaran. Kebutuhan merupakan tuntutan dasar manusia, yang mana menjadi keinginan bila diarahkan kepada sasaran-sasaran spesifik yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk-produk spesifik yang didukung oleh kemampuan untuk membayar. Oleh karena itu perusahaan harus mengukur bukan saja berapa banyak orang menginginkan produk mereka melainkan juga berapa banyak yang akan benar-benar mau dan mampu membelinya.

Penelitian ini lebih menekankan pada kebutuhan pasar Higher Education terutama siswa-siswi SMA dan SMAN yang berminat untuk

(29)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha Tinggi. Dalam hal ini, kebutuhan pasar Higher Education khususnya pemilihan Perguruan Tinggi perlu diidentifikasikan sehingga dapat mengetahui apa saja peluang-peluang dari lingkungan. Hal ini didukung oleh Suryana (2010) yang mengatakan bahwa jika pemasar dapat mengetahui arah dan perilaku pasar, maka semakin memudahkan pemasar dalam menerapkan strategi-strategi pemasaran. Maka dari itu, perlu untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen atau pasar.

Hasil penelitian yang berupa kebutuhan pasar higher education dalam memilih Perguruan Tinggi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Perguruan Tinggi untuk menyusun strategi yang berbeda sehingga dapat bersaing dalam akses pendidikan dan pengetahuan. Dengan demikian, pemikiran ini dituangkan dalam penelitian yang berjudul “Analisis Dimensi Perilaku

Pemilihan Produk dari Siswa-Siswi SMA Swasta dan Negeri terhadap Perguruan Tinggi di Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, permasalahan yang ditimbulkan dalam penelitian ini adalah apa saja dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi bagi siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(30)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi bagi siswa-siswi SMA Swasta dan Negeri di Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

(31)

156 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini berhubungan dengan pengujian exploratory study: dimensi-dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi (studi kasus: SMA di kota Bandung). Penelitian ini menggunakan sampel konsumen yang merupakan siswa-siswi SMA Negeri dan Swasta di kota Bandung khususnya sedang menempuh kelas III atau XII. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif persentil, EFA (exploratory Factor Analysis), dan reliability.

Berdasarkan hasil pengujian harapan dan perilaku pemilihan perguruan tinggi dari siswa-siswi di kota Bandung menyatakan bahwa dimensi tertinggi yaitu program studi dan speciality goods. Program studi merupakan tempat untuk mengembangkan diri dan berkreasi lebih kreatif serta harapan persiapan diri menuju jenjang karir. Persepsi sebagai speciality goods yang mana konsumen merelakan waktu yang banyak untuk pencarian informasi sebanyak-banyaknya.

Hasil pengujian dengan EFA (exploratory Factor Analysis) menyatakan bahwa secara keseluruhan baik SMAN maupun SMAS terdapat 1 dimensi yaitu basic product dan expected product yang terdiri dari: X3 (persepsi specialty goods), X6 (karir) , X7 (program studi), X8 (fasilitas), X9 (kualitas) dan X10

(32)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

157 Universitas Kristen Maranatha (reputasi). Sedangkan SMAn, terdapat 2 dimensi yaitu basic product dan expected product serta pengaruh. Basic product dan expected product terdiri dari:

X3 (persepsi specialty goods), X6 (karir) , X7 (program studi), X8 (fasilitas), X9 (kualitas) dan X10 (reputasi). Sedangkan dimensi pengaruh terdiri dari: saran dan masukan dari orang tua dan teman dekat.

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa perguruan tinggi perlu mempertimbangkan aspek produk yang ditawarkan dan informasi yang diberikan dengan tujuan dalam persaingan di era globalisasi. Berdasarkan hasil penelitian, membantu perguruan tinggi mengetahui dimensi tertinggi dari perilaku pemilihan perguruan tinggi di kota Bandung serta perbedaan faktor komponen yang mempengaruhi siswa-siswi SMA Negeri dan Swasta dalam pemilihan perguruan tinggi. Jika hasil tertinggi adalah program studi maka biaya tidak dapat mempengaruhi dalam pemilihan perguruan tinggi. Sedangkan jika hasil tertinggi adalah biaya, maka pemilihan perguruan tinggi akan terjadi perbandingan antara harga dan kualitas.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

(33)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

158 Universitas Kristen Maranatha demikian ada kemungkinan hasil yang diperoleh mengenai persepsi belum dapat dikatakan 100% sesuai dengan kenyataan.

2. Peneliti mendeskripsikan definisi operasional berdasarkan dari bahan jurnal, pra survei, Kamus Umum Bahasa Indonesia, dan internet.

3. Penelitian ini menggunakan seluruh siswa-siswi SMA negeri dan swasta yang sedang menempuh kelas III. Peneliti tidak mengetahui dengan jelas apakah responden akan meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi yaitu Perguruan Tinggi.

5.4 Penelitian Mendatang

Agar menjadi masukan bagi penelitian mendatang, maka terdapat hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dimasa yang akan datang, yaitu:

1. Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan survei terhadap sekolah-sekolah yang belum terjangkau.

2. Instrumen penelitian digunakan harus dapat menghasilkan jawaban yang pasti tentang tujuan universitas yang akan di jangkau oleh siswa-siswi SMA.

3. Peneliti perlu mengembangkan lebih lanjut mengenai exploration study secara quantitatif dan qualitatif.

(34)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

159 Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran dengan maksud dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

1. Akademisi/Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dimensi perilaku pemilihan perguruan tinggi karena dimensi perilaku pemilihan ini akan memberikan dampak dalam pemilihan perguruan tinggi.

2. Perguruan Tinggi

(35)

160 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, Prof. Dr. M.Pd. (2007). Strategic Management for Education Manajement. Alfabeta, Bandung.

Ardianto, E. (2007). Strategi Humas Perguruan Tinggi di Era Kompetisi diakses dari

Damandiri. Bab4 diakses dari

http://www.damandiri.or.id/file/dasminsiduipbbab4.pdf.

Berman, B. dan J.R Evans. (2004). Manajemen Ritel: Sebuah Pendekatan Strategis, 9 th. Ed. Prentice Hall, New Jersey.

Cooper, Donald. R dan Schindler, Pamela. R. (2003). Business Research Methods. McGraw-Hill.

Filteau, J. 2010. Garvey is third Layman to head Catholic University of America. National Catholic Reporter, ProQuest Religion.

Hendry Ma’ruf. (2007). Pemasaran Ritel. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://infointermedia.com/strategi-humas-2 tanggal 4 Mei 2007.

Hobsons, Pendidikan Australia diakses dari

http://www.universitasaustrali.com/Studi-di-Australia/Pendidikan-jarak-jauh.

Indrajit, R.E dan Djokopranoto.R. (2006). Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Andi, Yogyakarta.

Kotler, Philip. (2000). Marketing Management. The Millenium Edition. Prentice Hall International, New Jersey.

Kotler, Philip. (2002). Management Marketing. Person Education. Inc, New Jersey. Kotler, Philip. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi Indonesia Jilid 1&2. PT.

Prenhallindo, Jakarta.

Llyod, K.M, Leicht, K.T, Sullivan, T.A. (2008). Minority College Aspirations, Expectations and Applications Under the Texas Top 10% Law. Washington State University, University of Lowa and University of Michigan.

Loyal, R. (2006). Akademic Rediscovers Religion. ProQuest Religion. Mowen, John C. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 1. Erlangga, Indonesia.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

161 Universitas Kristen Maranatha Mustafa, H. Sampling yang diakses dari http://home.unpar.ac.id/~hasan/SAMPLING

tahun 2000.

Magdalena. (2005). Tesis Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.

Nisjar, Karhi. (1997). Yang diakses dari

http://www.damandiri.or.id/file/yurniwatiunpadbab2.pdf.

Peter, J. P and Olson J. C. (1999). Consumer Behavior and Marketing Strategy. McGraw-Hill, New York.

Peter, J. P and Olson, J. C. (2000). Consumer Behaviour and Marketing Strategy. McGraw-Hill, New York.

Peter. J. P dan Olson, J. C. (2005). Consumer Behavior, 7th Ed. McGraw-Hill.

Phillips C, Doole,I., Lowe, R. (1994). International Marketing Stategy: Analysis, Development, and Implementation. Clays Ltd, St. ives PLC, Great Britain. Piliyanti, I. (2009). Program Studi Ekonomi Islam : Perspektif Mahasiswa (Sebuah

Kajian Pemasaran Pendidikan). Universitas Islam Indonesia.

Porter, Michael E. (1997). Keunggulan Bersaing. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Puri. (2009). Perilaku Konsumen diakses dari http://puriindahlestari-puri.blogspot.com/ tanggal 27 November 2009.

Schiffman, L. G, dan Kanuk, Leslie L. (2007). Consumer Behavior 9E. McGraw-Hill.

Sobry, S. (2010). Blog Perguruan Tinggi diakses dari http://pt.pendidikan.net/ pada tanggal 8 September 2010.

(37)

DAFTAR PUSTAKA

162 Universitas Kristen Maranatha Stanton, W. J. dan Lamarto, Y. (1994). Prinsip Pemasaran. Erlangga, Jakarta.

Suliyanto. (2005). Metode Penelitian. Andi, Yogyakarta.

Suratman, Prof. Dr. Ir. H. Rochim. Undang-undang tentang Perguruan Tinggi yang

diakses dari

http://www.kopertis4.or.id/Pages/data%202007/lain2/Larangan%20kelas%20 jauh.pdf.

Surya, Prof. Dr. H. Mohamad. (2007). Tantangan Perguruan Tinggi dalam Era Global diakses dari http://bk-upy.com/tantangan-perguruan-tinggi-dalam-era-persaingan-global/ tanggal 12 Desember 2007.

Suryana, Drs. Atep. (2010) Menangani Masalah Manajemen UKM diakses dari http://waroenggaroet.webnode.com/news/modal-dengkul/ 7 Maret 2010.

Teas, R.K. & Agarwal, S. Jurnal The Effects of Extrinsic Product Cues on Consumers' Perceptions of Quality, Sacrifice, and Value. Iowa State University

Wikipedia. Pengertian Dimensi diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Dimensi tanggal 5 Februari 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara paparan asap rokok pada ibu hamil dengan kejadian bayi prematur.. Kata kunci :

sistem yaitu system BSP Link untuk tiket Garuda. Dalam hal terjadi.. pembatalan penerbangan tiket domestik dan internasional PT.AntaVaya,. pihak airlinesmempunyai

Bab II TÉKS VERBAL DINA ROHANG STATUS FACEBOOK MINANGKA LAKU BASA DINA KAGIATAN KOMUNIKASI VERBAL TINULIS

Laku basa dina rohang status facebooktéh némbongkeun ciri atawa karakteristik anu tangtu, boh patali jeung adeganana boh patali jeung ma’nana. Salian ti éta, aya

Perkembangan Sel Penghasil Minyak Atsiri Pada Kalus Temu giring ( Curcuma heyneana

[r]

[r]

Di Indonesia ada banyak jenis makanan atau minuman yang diberikan. sebagai makanan prelakteal, dan pada tiap daerah terdapatperbedaan