ANALISA
POTENSI
USAIIA
IFTDUSTRISONGKET DAN
PENGEMBANGANNYA,
'YTBNTANCS6NEffiT
KUBAI\G
DI
KABU
P,AJPN:LIMA PULI'II.KOTA
. :. il ',. .-.' :
TESIS
Oleh
PROGRAM PASCASARJANA
ISMARNI
06 206 036
TJNTVERSITAS
ANDALAS
PADANC
m?*re*.
2008
/ffi9#,w,4
{ l^" \;:{+-3*
ANALISA
POTENSI
USAHA INDUSTRI SONGKET DAN
PENGEMBANGANNYA,
STUDY
TENTANGSONGKET KUBANG
DI KABUPATEN
LIMA
PULUH KOTA
Oleh:
Ismarni
Di
bawah bimbingan Bapak Prof.
Dr. H Firwan
Tan sE. MEc.
DEA Ing
danBapak
Dr.H. Suhairi
SE.MSi
RINGKASAN
Penelitian
ini
bertujuanuntuk
mengevaluasi potensi usaha yang masihdimiliki
.leh UIS
Kubang,
dan
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pengembangannyaserta
merumuskan
implikasi
kebijakan
yang
dapat
menumbuhorembangkan kembali UIS
ini
ke depan.Hasil
penelitian yang telahdilakukan untuk
beberapa aspek yangditeliti
sesuaiiengan analisa rantai
nilai
atauValue
ChainAnalisys
(
VCA )
menunjukkanbahwa
;jntuk
aspek bahan
baku
sesuaidengan tanggapan
yang diberikan oleh
responden:renyatakan bahwa masih
memiliki
potensi sebanyak 62,72 Yo, danuntuk
aspek tenagai:erja
responden menanggapibahwa masih
memiliki
potensi
sebanyak 60,24 o/o, dan-nruk
aspek pengusaha menunjukkanpotensi
sebanyak67,04
o/o, serta aspek promosirenunjukkan potensi
sebanyak56,06 o
,
sedangkanuntuk
aspek
pemasaran dan :ermodalan menunjukkan potensi masing-masing sebanyak46,60 %odan34,9l
oA.Dari
aspek-aspek yangditeliti
tersebutyang
menunjukkan potensiyang
sangat :endah sekali adalah aspek permodalan dan aspek pemasaranUntuk
pengembanganke
depanmaka
perlu
dibuat
beberapakebijakan
antara,arn
:
Untuk
aspek bahanbaku
pemerintah harusmenjamin
ketersediaan bahan baku lenganjalan
menyediakan bahan bakualternatif
umpamanya mengusahakan peternakan *lat sutra. Dan untuk mengatasi masalah dalam permodalan sudah seharusnya pemerintahremanfaatkan
BUMD
yang ada atau mendirikan
BUMD
yang baru untuk
dapat ::emperrnudahakses
bagi
para
pengusahadalam
mendapatkan sumber dana untuk:temulai
usahamelalui kredit
tanpa bunga, sedangkan unhrk mengatasi masalah dalam:romosi
pemerintah agar selalu meng-ikut sertakan para pengusaha dalam ajang promosi seperti pekanbuday4
wisata budaya danlain
sebagainya. Dan untuk mengatasi masalahjalam
aspek pengusaha hendaknya pemerintah memberikanbimbingan
serta layanan r.epada para pengusahamelalui
pelatihan management, kewirausahaan dan sebagainya sehinggadapat
memupuk
jiwa
dan
semangat berwirausahabagi
para
pengusah4 Jisampingitu
perlu
dihidupkankembali
asosiasi pengusaha agar para pengusaha punya r"ekuatandalam
mengembangkanusaha
ini.
Kemudian untuk
aspek
produk
sudah .eharusnya pemerintah melindungi dan mengupayakanuntuk
mengembangkan kembali- IS
ini,
mengingat songketini
merupakan hasil karya seni budaya daerah yangunik
danspesifik
yang mesti dilestarikan. Danuntuk
aspek pemasaran maka pemerintah sebagai :i<torpenting
dalamhal
ini
mesti berupaya dengan sungguh-sungguhuntuk
membantuBAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Walaupun diakui oleh berbagai pihak bahwa usaha industri
kecil
(UIK
)
lebih tahan terhadap goncangan resesi dibandingkan denganindustri
besar seperti yang pernahterjadi
padatahun
1997,tapi
pemerintah tampaknyamasih
setengah hati dalam menjalankan kebijakan berkenaan denganUIK.
Sungguhpun kebijakankredit
usaha
kecil
dan menengah(
UKM
)
telah digulirkan,
namundalam
kenyataannya dilapanganseperti dikeluhkan
oleh
sebahagian besarpelaku
usahabahwa kredit
masih sulit untuk diperoleh.
Pelaku
UIK
seringkali
beranggapanbahwa
faktor
pendorong keberhasilan usahanya adalah ketersediaan dana dan pemasaran. Pengalaman menunjukkan bahwakeberhasilan usaha sesungguhnya sangat tergantung
pada
kemampuan pengusaha mengidentifikasiproduk industri kecil
yang sesuai dengan pasarnya. Banyak produk1'ang gagal dipasaran karena tidak cocok dengan kebutuhan dan tuntutan pasarnya.
Di
Kabupaten
Lima
Puluh
Kota
misalnya,
UIK
yang
berkembang padaunumnya
tergolong padaindustri
kecil
danindustri
rumah tangga(
IKRT
).
Sejak tahun2000
perkembanganIKRT
yang dimaksud telah menunjukkan perkembanganDari
sekian bany.pl<jenis
industri
tersebut diatas hanyaindustri
songket yang saatini
kurang berkembang terutama songket atau tenunan adat yangdi
hasilkan oleh masyarakatdi
kanagarian Kubang Kecamatan Guguk. Pada hal sejak zaman Belanda tepatnyatahun
1901orang Kubang terkenal
sebagai penghasil"
Sarung Tengnan KubangAsli
".
Selama masa berkembangnya usaha tenunan tersebut
kalau
kita
memasuki nagari Kubang, segera akanterlihat
rumah-rumah penduduk yang disamping rumahada
sebentuk kandang(
bedeng),maka
itu
adalah tempatyang
digunakan untuk bertenunkain
sarung.Nagari
Kubang pada masalalu dijuluki
dan
dikatakan desa Sarungpelekat.
Wakfu
itu
belum
adamesin tenun,
semuanyadikerjakan
denganmenjalin
benang dengan tangan satu persatu dibantu suatualat
yang bemama turak.vang
terbuat
dari
bambu,
dan
usaha
ini
berkembang
dengan
pesat
sekitar tahun 1930.(Amir
.1987
)Setelah
Indonesia merdeka,
usaha
pertenunan
Kubang
mengalami perkembangan yang sangat pesat, terlebih-lebih antara tahun 1961- 1967. Pada waktuitu
produksi tenun
Kubang
bisa
menguasai pasaransampai
ke
seluruh
wilayahSumatera" Jakarta serta sampai pula ke semenanjung Malaysia.
Setelah
tahun
1967 tenunKubang memasuki masa suftlm, bahan baku berupa benangsulit di
dapatkan, karena impor benang terhenti, dan benang lokaljuga
langka akibatnyaATBM
Kubang praktis terhenti.Sejak
tahun
1975 benangtenun
mulai
adadi
pasaran. Pengusaha Kubangmulai
aktif
kembali untuk
membuat samng,
dan
terutama bermotifkan
songket,dikembangkan kedalam
benfuk
bermacam-mac.unjenis
aksesorisrumah
.tangga:+w,in'seperti taplak
mejq
hiasan dinding, bedcover dan sebagainya.Usaha
industri
songket(
UfS)
ini
kembali
berkembang pesat. Puncak masajayanya
industri
songketKubang
terjadi
sekitar
tahun
l99l
dengan dianugrahinyasalah seorang
dari
pengusaha tenunan songket Kubangyaitu :
"Bapak
H
Tabrani *)penghargaan Upakarti oleh Bapak Presiden Suharto".
Sekarang
ini
UIS
Kubang nyaris terhenti,
perusahaanyang masih
aklif
berproduksi
tinggal
lagi
hanya sebanyak3
perusahaan sajayaitu
usaha pertenunan songketHj
Rosm4Hj
Marni
Geneng dan FIj Risna Ridwan. Dan mereka berproduksi hanyadalam
jumlah kecil
saja. Padatahun
1987
tercztat data padakantor
dinasKOPERINDAG
KabupatenLima
PuluhKota
bahwa ada sekitar 81 orang pengusaha tenun yangadadi
Kubang, denganjumlah
tenaga kerjanya sebanyak 425 orang.Dengan terhentinya usaha
industri
songketini
berdampaknegatif
terhadap perekonomian penduduk setempat danjuga
perekonomian KabupatenLima
PuluhKota
karena
berarti ada sebanyak 425 orang tenaga kerja telah kehilangan pekerjaan, danjuga
sebanyak425
mesin tenun menjadi
tidak
berfungsi
lagi,
disamping
itu
kepandaian dan keahlian menenun yang sudah
dimiliki
oleh masyarakat setempat tak termanfaatkanlagi.
Tentuini
sangat merugikan pengusahadan
masyarakat Kubang, termasuk masyarakat Kabupaten lima Puluh kota.usaha^industri songket
ini
sehingga hasil produk Kubang-ini dikenallieh iaerahdaerah tain. fenriahaan langdipimpinnya ditunjuk sebagai sentra indusffi tenun.
Kalau
dilihat
kepada peluang pasar kedepeu untuk produkUIS
Kubang dapat dikatakan masihcukup
potensial,ini
terlihat
sepertiproduk
temrnan songket yang dihasilkanoleh
daerah Halaban, temyata menunjukkan perkembangan pasar cukuppositif. (
Iihat lampiran 2).
Sementara songket Kubang dalam hal kualitas dan desain lebih baik dibandingkan songket Halaban.1.2
PerumusanMasalah
Secara singkat
maka
permasalahan yang sedang dihadapiUIS
Kubang dapat dirumuskan sebagaiberikut
:1.
Apakah masihcukup potensi
UISdi
kenagarian Kubang untukdikembangkan kembali
UIS
?2.
Faktor-faktor
ekonomi
apa sajakah
yang
sangat
essensial
menentukanpengembangan bagi
UIS
Kubang
?3.
Kebijakan
ekonomi
apa sajayang
dapatdilakukan oleh
pemerintah untukmenumbuh kembangkan kembali
UIS
Kubang ?1.3
Tujuan
Penelitian
1.
Mengevaluasipotensi
usahayang
masih
dimiliki
oleh
UIS
di
KenagarianKubang Kecamatan Guguk Kab 50 Kota.
2.
Mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi pengembanganUIS
di
Kenagarian Kubang.
3. Merumuskan
implikasi
kebijakan untuk pengembanganke
depanUIS
Kubang1.4. Manf'aat Penelitian
Penelitian
ini
secara umum diharapkan dapat memberikan manfaat bagi duniailmu
pengetahuan, pengembanganindustri
kecil,
dan bagi
para pengusaha industrikecil
serta pembuat
kebijakan.
Secarakhusus
diharapkan
penelitian
ini
dapatmemberikan manfaat sebagai berikut :
l.
Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintahKab
50Kota
khususnya DinasKOPERINDAG
untuk
menyusun
suatu
kebijakan
dalam
menumbuh kembangkan kembali usaha industri songket Kubang.2.
Sebagai bahan masukanbagi
pengusahaindustri
songketdi
Kubang
gunapengembangan usaha industri songket di masa yang akan datang.
3.
Sebagai bahan masukan bagi para peneliti lebih lanjut dibidangIndustri
kecil
dan menengah.4.
Pengalaman bagi penulis dalam mengadakan penelitian dan menyusunSuatu karya
tulis ilmiah
15.
Ruang
Lingkup
Penelitian
1.
Lokasi
penelitian yang penulis lakukan
adalahdi
Kenagarian KubangKecamatan Guguk, Kabupaten Lima Puluh Kota.
2.
Pengusahayang
diteliti
adalah para pengusahaindustri
songket Kubangyang
memiliki
usaha
songket
tempo
hari
dengan
jumlah
populasi83
BAB
\rI
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Potensi ekonomi yang terkandung dalam usaha industri songket Kubang pada
masa
lalu
telah
memberikan
andil
yang
sangat besar
dalam
perekonomian masayarakatKubang
khususnyadan
KabupatenLima
Puluh
Kota
pada umumnya, karena dengan keberadaan usahaindustri
songket tersebuttelah
dapat menampung t'anyak tenagak"tja
tidak
hanyaunhrk
daerahKubang
saj4
tapi
juga
masyarakat sekitarnya. Pada masaitu
boleh dikatakan seluruh masyarakat Kubang yang wanita baik yang muda maupun yangtua
punya pekerjaan.yung
muda
sebagai penenun,Sang tua kerjanya sebagai penuriang
(
memintalbenang
dengan alat yang namanya n"riang),
berarti
ini
telah
dapat meringankan beban pemerintah dalam mengurangihgkat
penganggiuran.Perekonomian masyarakat
Kubang pada masa
itu
benar-benarhidup. Ini
rlihat yaitu pada setiap hari mereka gajian, yang umurnnya mereka gajian setiap hari;bu
dan kebehrlan padahari itu
adalahhari
pasar(
hari balai)
di
Kubang
.
Dan'e:eka akan ramai pergi berbelanja keperluan mereka ke balai Kubang.
Hasil penelitian sekarang menunjukkan bahwa usaha industri songket Kubang
nasih
memiliki
potensi untuk dikembangkan kembali, karena dari beberapa aspekg
diteliti
terutama menyangkut
faktor
internal
perusahaan
menujukkanrangnya cukup, Cuma
untuk
aspek pemasaranterlihat hasil
rata-ratanya 46,600 .84
eksternal perusahaan,
ini
bisa saja dikembangkan agar berpotensi dengan melakukan beberapa usaha kerja keras baik yang dilakukan oleh pengusaha{lIS
Kubang maupun melalui bantuan pemerintah.2. Saran
Sebetulnya
untuk
menumbuh
kembangkan
kembali
UIS
Kubang
ini
iaiperlut
an
pembuatan
suatu
perencaniulnyang
lebih
terperinci,
sistematis
danl-*ny*l,rroh.
Padapenelitian
sekarang terbatas hanya pada potensi dan faltor-falscorI
l
t*t
mempengaruhi pengembanganUISK.
I
n*il
penelitian
ini
membahas mengenai berbagaivariabel
terkait
dengan85
DAFTAR PUSTAKA
Amir
M,S,
1987. TonggakTuo
BudayaMinang
hal
102 .CV
Karya IndahAmelia"1992, Perkembangan Industri kecil
dilihat
dari sudut permodalan,dan
tenaga kerja serta peranannya dalam meningkatkanproduksi.
Jurnal Unja Jambi BPS,1999.
Statistik Industrikecil
dan rumah tangga, JakartaBPS,2003.
Lima Puluh Kota Dalam Angka.BPS,
2000
KabupatenLima
PuluhKota
PDRB Bruto Lima
PuluhKota
menurut lapangan usaha.Busharmaidi,
1992. PerananIndustri
Kecil Tekstil
dalampengembangan
wilayah Kabupaten Agam dan KodyaBukittingi,
Tesis PPs Unand.Bustal C
H
, 2004 . Beberapa Sumber Pembiayaan Bank dalam rangkapengembangan usaha makro ,
kecil
dan menengah (UKMK
),
MakalahWorkshop Membangun Usaha dan Jaringan Bisnis-
Unand
4 November 2404.Depertemen
Perindustriau
1993 - tentang usaha kecil dan rumahtangga.Dinas
PengusahaKecil,
Menengahdan Koperasi
,
2004.
Laporan Tahunan Dinas PengusahaKecil
, Menengah Dan Koperasi.Deperindag
,2006.
Rencana Induk Pengembangan lndustriKecil dan
menengah.Fachrudin, 1985. Sistem Management Produksi, LFE
UI
, Jakarta.Firmansyah,2000; Dinamika Usaha
Kecii
Dan Menengah, P2ELIPI
Gauthama, 1999, Usaha
kecii
Indonesia.LIPI
Jakarta.