ABSTRACT
This research aims to find empirical evidence to test the effect of the application of internal control structure comprising : control environment, risk assessment, control activities, information and communication and monitoring of taxpayer compliance in applying self assessment system.the research was conducted in CV.Maju Lestari, CIbeurem. The methods used in this study are observations, interviews,and qustioners. Respondents chosen by their position in th office who be related with the problems. The results showed that internal control structure has a positive effect on tax compliance in applying self assessment system.
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris untuk menguji peranan pengendalian internal yang terdiri dari: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan, terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Penelitian dilakukan di CV. Maju Lestari, Cibeurem. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Pemilihan responden dilihat dari jabatan kerja yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan self assessment system.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………..………...i
LEMBAR PENGESAHAN ………...ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ………..iii
KATA PENGANTAR ………..iv
ABSTRACT ………vii
ABSTRAK ……….viii
DAFTAR ISI ……….…...ix
DAFTAR GAMBAR ……….….xii
DAFTAR TABEL ………..xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……….….xiv
BAB I PENDAHULUAN …….………....1
1.1 Latar Belakang ………..1
1.2 Identifikasi Masalah ………...………..4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………...………..5
1.4 Kegunaan Penelitian ………...………...5
1.4.1 Kegunaan Akademis ……….…….……….…………6
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..………..68
5.1 Kesimpulan………...68
5.2 Saran…………...…….……….………..69
DAFTAR PUSTAKA ……….72
LAMPIRAN ………....73
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teoritis ………. ……….. 52 Gambar 2 Kerangka Pemikiran ………. 37
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ………… ..……… 49
Tabel 4.1 Kuesioner untuk Variabel Independen ……… 64
Tabel 4.2 Kuesioner untuk Variabel Dependen ……….. 66
Tabel 4.3 Hasil Keseluruhan Jawaban Kuesioner ……….. 67
DAFTAR LAMPIRAN
1
Dalam struktur penerimaan negara, perpajakan masih menjadi primadona dan
komponen terbesar dalam negeri untuk menopang pembiayaan pemerintahan dan
pembangunan. Sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang Nomor 28
tahun 2007 bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara demi kemakmuran rakyat.
Disamping mampu menyediakan sumber dana untuk pembiayaan berbagai proyek,
pendapatan yang diperoleh negara dari sektor pajak juga dapat mencegah terjadinya
pembengkakan defisit anggaran. Pajak tidak hanya dinikmati oleh pembayar pajak
saja tapi juga untuk kepentingan negara demi tercapainya kesejahteraan di Indonesia.
Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri dari sektor
pajak, antara lain dengan merubah kebijakan official assessment system menjadi self
assessment system. Kebijakan self assessment system sudah mulai diperkenalkan ke
masyarakat Indonesia sejak tahun 1984. Dalam self assessment system, wajib pajak
diwajibkan untuk mendaftar, menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri
jumlah pajak terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2 Bab I Pendahuluan
menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk mencapai keberhasilan
penerimaan pajak. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan self
assessment system, memerlukan penyesuaian perilaku dan sistem nilai, baik pada
wajib pajak dan juga perlu disertai dengan tindak pengawasan guna mewujudkan
tercapainya sasaran kebijakan perpajakan. Sehubungan dengan hal itu, maka
pemeriksa pajak dalam melakukan tugas pengawasan perlu didukung oleh berbagai
faktor penunjang salah satunya adalah menetapkan strategi yang tepat untuk
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.
Self assessment system menuntut adanya peran serta aktif dari masyarakat
dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. Kebijakan pemerintah dalam menganut
sistem self assessment system membawa misi dan konsekuensi perubahan sikap
masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela. Pada dasarnya kebijakan
pemungutan pajak merupakan wujud pengabdian, kewajiban, dan peran serta wajib
pajak secara langsung dan melaksanakan kewajiban perpajakan yang dibutuhkan
bagi pembiayaan negara dalam melaksanakan pembangunan nasional. Namun
beberapa fenomena kasus-kasus yang terjadi dalam dunia perpajakan di Indonesia
belakangan ini membuat masyarakat dan wajib pajak khawatir untuk membayar
pajak. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, karena wajib
pajak tidak ingin pajak yang telah dibayarkan disalahgunakan oleh aparat pajak itu
sendiri. Pemerintah yang bertindak sebagai aparat perpajakan menyadari bahwa
3 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha dangan cara pembenahan aparat perpajakan, baik menyangkut prosedur, tata kerja,
disiplin kerja, maupun faktor mental para petugas, serta pelayanan yang optimal.
Pemerintah juga memiliki fungsi untuk memberikan penyuluhan, pelayanan, dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan kewajiban wajib pajak, dan mengukurnya apakah
kewajiban tersebut sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Di lain pihak, self assessment system yang di barengi dengan
tingkatnya pengawasan menyebabkan perusahaan juga perlu meningkatkan suatu
sistem di dalam perusahaan yang dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya.
Perusahaan memerlukan suatu sistem yang dapat mengatur tercapainya
target pemungutan pajak tiap tahunnya, dengan membuat perencanaan pemeriksaan
yang baik sehingga tidak ada lagi tunggakan pajak untuk tahun berikutnya, sistem
tersebut adalah strukutur pengendalian internal. Struktur pengendalian internal yang
diwakili oleh tiga hal, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur
pengendalian yang memadai dalam suatu perusahaan akan membantu manajemen
dalam melindungi aset baik fisik maupun non fisik dari penyalahgunaan dan
kecurangan. Struktur pengendalian internal juga memberikan jaminan bagi pemilik
modal agar kebijakan-kebijakan manejemen dapat dipatuhi dengan baik oleh
karyawannya. Jika struktur pengendalian internal suatu perusahaan berjalan dengan
baik, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidak akuratan ataupun kecurangan
4 Bab I Pendahuluan
Struktur pengendalian internal ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem
pengendalian manajemen, yang didalamnya mencakup pengendalian-pengendalian
yang digunakan oleh suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah agar dapat
menjamin bahwa tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Tujuan dari struktur
pengendalian internal adalah untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi serta untuk mendorong efesiensi dan
ditaatinya kebijakan manajemen. Selanjutnya keandalan laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan akan membantu wajib pajak dalam menghitung,
membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Berdasarkan pembahasan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis
tertarik untuk melakukan suatu penelitian terhadap CV. Maju Lestari dengan judul
“PERANAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MENERAPKAN SELF ASSESMENT
SYSTEM”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan penulis
sebelumnya, penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti, yaitu
5 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1. Bagaimana struktur pengendalian internal yang dijalankan perusahaan?
2. Bagaimana peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib
pajak dalam menerapkan Self Assessment System?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian yang dilakukan mempunyai
maksud untuk memperoleh data-data yang akan digunakan sebagai sumber bahan
penyusunan skripsi dan memiliki tujuan bagi penulis dan juga bagi instansi yang
diteliti, adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui struktur pengendalian internal yang dijalankan oleh
perusahaan.
2. Untuk mengetahui sejauh manakah peranan struktur pengendalian internal
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menerapkan Self Assessment System.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
dapat dipercaya dan memberikan manfat yang berguna bagi semua pihak yang
berkepentingan. Semua informasi yang diperoleh dari hasil penelitian diharapkan
6 Bab I Pendahuluan
1.4.1. Kegunaan Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran
guna mendukung pengembangan teori yang sudah ada dan dapat meperluas
khasanah ilmu pengetahuan di bidang perpajakan, khususnya mengenai
pelaksanaan self assessment system.
1.4.2. Kegunaan Praktisi
a) Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti tentang
pentingnya struktur pengendalian internal di dunia perpajakan dan juga
mengembangkan pola pikir peneliti dengan mempelajari langsung
permasalahan yang sesungguhnya terjadi di dunia nyata.
b) Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi pelengkap atau masukkan sekaligus pertimbangan
bagi pihak-pihak yang berwenang yang berhubungan dengan penelitian ini
dalam penetapan kebijakan bagi perusahaan.
c) Bagi peneliti selanjutnya
71
mengenai struktur pengendalian internal yang diterapkan terhadap kepatuhan wajib
pajak dalam menerapkan self assessment system, maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Dalam melaksanakan struktur pengendalian internal, perusahaan sudah
menjalankannya dengan baik. Hal ini terlihat dari pemisahan tugas yang
jelas antara setiap bagian, tidak ada karyawan yang mendapat tugas ganda
karena jobs description masing-masing bagian jelas tercantum di struktur
organisasi perusahaan. Semua komponen struktur pengendalian internal,
yaitu: lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan diterapkan di
lingkungan perusahaan. Perusahaan juga menempatkan karyawan yang
kompeten sebagai staff pajak perusahaan, staff pajak yang kompeten
memiliki pengetahuan yang baik tentang peraturan perpajakan dan dapat
menghindarkan perusahaan dari salah hitung pajak terhutang yang dapat
72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
pengendalian internal perusahaan berjalan dengan baik, manager dan
assistant manager memiliki tanggung jawab untuk memastikan
pengendalian dalam perusahaan berjalan sesuai standar.
2. Peranan struktur pengendalian internal terhadap kepatuhan wajib pajak
telah berperan dengan baik. Struktur pengendalian yang baik dapat
menghindarkan perusahaan dari salah hitung dan penyimpangan lainnya.
Dalam penelitian ini telah dinyatakan dalam pengujian hipotesis bahwa
struktur pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak dalam menerapkan self assessment system. Hasil ini dapat
terlihat dari perhitungan hasil kuesioner yang mencapai hasil 91.76%
yang termasuk kriteria keempat yaitu : 76% - 100% berarti struktur
pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam menerapkan self assessment system. Sisanya sebesar 8.24%
kepatuhan wajib pajak badan dipengaruhi oleh faktor lain.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah penulis lakukan bahwa
secara keseluruhan CV Maju Lestari sangat baik dalam menerapkan struktur
pengendalian internal, pemisahan tugas yang dilakukan sudah sesuai jobs description
yang tercantum dalam struktur organisasi perusahaan. Dari segi kepatuhan wajib
pajak, perusahaan juga sudah mematuhi kewajibannya sebagai wajib pajak badan
73 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Kristen Maranatha perlu diperhatikan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik
berbagai pihak di bidang perpajakan.
Saran bagi pemerintah:
Sebaiknya pemerintah memberikan timbal balik yang seimbang kepada wajib
pajak sebagai bentuk apresisasi kepada wajib pajak yang patuh memenuhi
kewajibannya, timbal balik tersebut bisa berupa pembangunan yang baik.
Pemerintah juga seharusnya memberikan citra positif kepada wajib pajak dengan
menggunakan dana pajak ini sebagai sumber pembangunan negara bukan untuk
dikorupsi, bila korupsi di sektor pajak terjadi maka akan menimbulkan efek jera
kepada wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya.
Saran bagi perusahaan:
1. Sebaiknya perusahaan memberikan pelatihan khusus kepada staff perpajakan
dengan cara mengikut sertakan mereka brevet atau seminar perpajakan. Hal
ini dilakukan dengan tujuan staff pajak dapat mempelajari dan mengikuti
perkembangan terbaru mengenai peraturan perpajakan (up to date). Dengan
memberi pelatihan khusus kepada staff pajak, maka dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perpajakan yang dapat merugikan
perusahaan.
2. Perushaan sebaiknya menyewa konsultan pajak untuk membantu
mempermudah perusahaan dalam menangani masalah-masalah perpajakan
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Saran bagi peneliti selanjutnya:
Mengingat keterbatasan waktu dan data dalam menyusun skripsi ini, maka bagi
peneliti yang berminat mengambil topik yang sama jika memungkinkan
disarankan untuk melakukan penelitian di beberapa perusahaan untuk menambah
jumlah responden yang akan diteliti dan melakukan penelitian yang lebih
72
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.
Arens, Alvin A dkk. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Erlangga, Jakarta
Aviantara Aris. (2014). Mengenal Sanksi Pajak. Diakses dari http://konsultanpajak-aaa.com/mengenal-sanksi-pajak.htm pada tanggal 14 april 2011.
Brotodiharjo, Santoso R. (2003). Pengantar Ilmu Hukum Pajak.Refika Aditama, Bandung.
Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Mardiasmo.(2011).Perpajakan.Edisi Revisi.Andi, Yogyakarta
Rahayu ,Siti Kurnia. (2010). Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.Graha Ilmu, Yogyakarta.
Resmi, Siti.(2011).Perpajakan Teori dan Kasus.Edisi 4.Salemba Empat, Jakarta.
Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta, Bandung.
Waluyo dan Wirawan B. Ilyas. (2002). Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat, Jakarta.