• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Infusa Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Tekanan Darah Perempuan Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Infusa Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca L.) Terhadap Tekanan Darah Perempuan Dewasa."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

EFEK INFUSA KULIT PISANG RAJA (Musa paradisisaca L.) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

Imelda Alfani Sutanto, 2011

Pembimbing Utama : Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.

Saat ini hipertensi telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang, terutama mereka yang tinggal di daerah perkotaan akibat perubahan dalam pola makan dan gaya hidup masyarakat. Hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi bahkan kematian dan pengobatannya memerlukan jangka waktu lama dan biaya yang tidak sedikit, serta dapat menimbulkan berbagai efek samping. Sebagai alternatif dapat digunakan tanaman tradisional yang dianggap lebih alamiah, aman, dan sedikit efek sampingnya seperti pisang raja (Musa

paradisisaca L.).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek infusa kulit pisang raja dalam menurunkan tekanan darah perempuan dewasa.

Penelitian ini dilakukan pada 30 perempuan dewasa berumur 18-25 tahun dengan mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah mengkonsumsi infusa kulit pisang raja dengan dosis 60 gram (250ml) pada posisi duduk dengan metode gabungan. Analisis data dengan menggunakan uji “t” berpasangan (α = 0,05).

Hasil menunjukkan tekanan darah setelah minum infusa kulit pisang raja sebesar 94/68 mmHg lebih rendah daripada tekanan darah sebelum minum infusa kulit pisang raja yaitu sebesar 106/70 mmHg (p = 0,000).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah infusa kulit pisang raja berefek menurunkan tekanan darah.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF BANANA INFUSA (Musa Paradisiaca L.) TO ADULT FEMALE BLOOD PRESSURE

Imelda Alfani Sutanto, 2011

Tutor I : Dr. Sugiarto Puradisastra dr., M.Kes

Now days, hipertension become a common disease for many people, especially

people who live in the city because of changing in food system and life style. Hipertension can cause multiple complication even death and needs a long time for treatment and a costly, with many side effects. As an alternative we can use a traditional herb which is natural, safer, and less side effects like banana.

The aim of this research is to find out the effect of infusa of Musa paradisiaca

L. to reduce adult female blood pressure.

This research is condacted on 30 adult females age between of 18-25 with measuring the sistole and diastole blood pressure before and after consumpsion 60 gram (250ml) Musa paradisiaca L. infusa in a sitting position with composite method. Data was analyzed using paired “t” test with α = 0,05.

The result showed that blood pressure after consuming Musa paradisiaca L. infusa was 94/68 mmHg which was lower than before consuming Musa paradisiaca L. infusa, 106/70 mmHg (p = 0,000).

The conclusion of this research is Musa paradisiaca L. infusa can reduce blood pressure.

(3)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ...iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3.1 Maksud... 2

1.3.2 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………..3

1.5.2 Hipotesis Penelitian……….………..4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tekanan Darah ... 5

2.2 Pusat yang Mengawasi dan Mengatur Perubahan Tekanan Darah ... 6

2.2.1 Sistem Saraf ... 6

(4)

ix

2.2.3 Sistem Hemodinamik ... 7

2.3 Faktor-faktor yang Menpengaruhi tekanan Darah ... 8

2.3.1 Faktor Utama ... 8

2.3.1.1 Jantung ... 8

2.3.1.2 Tahanan Perifer Total ... 9

2.3.1.3 Volume Darah ... 9

2.3.1.4 Viskositas Darah ... 9

2.3.1.5 Elastisitas Dinding Pembuluh Darah ... 10

2.3.2 Faktor Tambahan ... 10

2.3.2.1 Umur ... 10

2.3.2.2 Jenis Kelamin ... 10

2.3.2.3 Sikap Tubuh ... 11

2.3.2.5 Bentuk Tubuh ... 11

2.3.2.5 Kerja Otot ... 11

2.3.2.6 Setelah Makan... 12

2.3.2.7 Emosi ... 12

2.3.2.8 Tidur... 12

2.3.2.9 Ras ... 13

2.4 Metode Pemeriksaan Tekanan Darah ... 13

2.4.1 Cara Langsung...13

2.4.2 Cara Tidak Langsung ...13

2.4.2.1 Metode Palpasi ...13

2.4.2.2 Metode Auskultasi...14

2.4.2.3 Metode Gabungan...14

2.4.2.4 Metode Osilometri...15

2.5 Kelainan Tekanan Darah...16

2.5.1 Hipotensi...16

2.5.2 Hipertensi...17

2.5.2.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC VII...17

2.5.2.2 Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Etiologinya...18

(5)

x

2.5.2.2.2 Hipertensi Sekunder .... ...19

2.5.3 Gejala Hipertensi...20

2.5.4 Patofisiologi Hipertensi...20

2.5.5 Penatalaksanaan Pengobatan Hipertensi...22

2.5.5.1 Terapi Non Farmakologis...23

2.5.5.2 Terapi Farmakologis...23

2.6 Pisang Raja...24

2.6.1 Taksonomi Pisang Raja...25

2.6.2 Deskripsi Tanaman...25

2.6.3 Kandungan Kimiawi Pisang...25

2.6.4 Kegunaan Pisang...27

2.6.5 Pengaruh Kalium pada Pisang...28

2.6.6 Pengaruh Flavonoid pada Pisang...29

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Subyek Penelitian ... ...30

3.2 Bahan dan Alat yang digunakan ... 31

3.3 Metode Penelitian...31

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 31

3.3.2 Prosedur Penelitian ... 32

3.3.2.1 Persiapan Sebelum tes...32

3.3.2.2 Persiapan Bahan Uji... 33

3.3.3 Metode Analisis ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil Tekanan darah Sistolik dan Pembahasan… ... 34

4.2 Hasil Tekanan Darah Diastolik dan Pembahasan ... 36

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian...38

4.3.1 Hal-hal yang Mendukung ... 38

4.3.2 Hal-hal yang Tidak Mendukung ... 38

(6)

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 39

5.1 Simpulan ... ..39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN ... 43

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah unuk Dewasa menurut JNC VII... ...17

Tabel 2.2 Tabel Kandungan Nutrisi Pisang...26 Tabel 4.1 Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah

Minum Infusa Kulit Pisang………34 Tabel 4.2 Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengujian Statistik ... 43

(10)

43

LAMPIRAN 1

PENGUJIAN STATISTIK

T-Test Tekanan Darah Sistolik

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TekananDarahSistolik

SebelumMinumInfusa 106.47 30 8.349 1.524

TekananDarahSistolik

SesudahMinumInfusa 94.00 30 8.469 1.546

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 TekananDarahSistolikSebelum

MinumInfusa &

TekananDarahSistolikSesudah

MinumInfusa

30 .788 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 TekananDarah Sistolik Sebelum MinumInfusa – TekananDarah Sistolik Sesudah MinumInfusa

(11)

44 T-Test Tekanan Darah Diastolik

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 TekananDarahDiatolikSebelumMinum

Infusa &

TekananDarahDiatolikSesudahMinum

Infusa

30 .895 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviatio n Std. Error Mean 95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

TekananDarah

DiatolikSebelum

MinumInfusa –

TekananDarah

DiatolikSesudah

MinumInfusa

1.400 2.175 .397 .588 2.212 3.525 29 .001

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 TekananDarahDiatolikSebelum

MinumInfusa 71.93 30 4.828 .881

TekananDarahDiatolikSesudah

(12)
(13)

LAMPIRAN 2

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH SISTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH MINUM INFUSA KULIT PISANG

(Musa paradisiaca L.)

SP sistole sebelum

minum infusa sistole setelah minum infusa

Sistole terendah

I II III rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 100 100 100 100 100 98 96 96 84 92 94 100 100 100 100 100 84

2 100 100 100 100 96 96 94 92 90 94 94 98 100 100 100 100 90

3 110 110 110 110 110 100 100 90 90 88 84 90 100 110 110 110 84

4 108 110 108 108 106 100 98 94 96 98 100 104 108 108 110 110 94

5 130 132 130 130 128 120 110 124 124 128 128 128 128 128 130 130 110

6 98 100 98 98 98 96 94 94 92 90 88 90 94 96 100 102 88

7 100 100 100 100 100 98 90 88 88 90 94 96 98 98 100 100 88

8 120 120 120 120 110 108 104 100 98 98 102 104 110 110 120 120 98

9 104 104 104 104 104 100 96 96 94 90 90 94 94 98 104 106 90

10 100 100 100 100 100 100 98 92 90 94 100 100 102 100 100 100 90

11 110 110 110 110 110 100 92 90 92 94 98 100 106 110 110 110 90

12 100 100 100 100 100 100 96 94 92 92 92 92 96 98 100 100 92

13 100 100 100 100 100 100 90 90 90 90 100 100 100 100 100 100 90

14 100 100 100 100 90 90 88 84 82 90 90 96 100 100 100 100 82

15 110 110 110 110 90 90 86 84 86 90 98 100 100 104 106 110 84

(14)

17 100 100 100 100 100 98 96 94 98 92 98 92 96 96 98 100 92 18 108 108 108 108 108 106 100 110 108 104 104 104 106 108 108 108 104 19 120 120 120 120 120 118 118 116 112 114 118 120 120 120 120 120 112 20 110 112 110 110 106 104 104 102 104 106 108 108 110 110 110 110 102 21 120 118 118 118 116 116 112 110 114 114 118 120 120 118 118 120 110 22 110 110 110 110 110 104 102 102 104 106 104 108 108 110 110 110 102

23 100 100 100 100 100 100 96 92 90 88 92 96 94 98 100 100 90

24 100 100 100 100 100 100 96 90 86 88 92 96 96 98 100 100 86

25 98 98 100 98 100 98 98 94 90 90 92 94 98 100 100 100 90

26 110 110 110 110 110 106 102 100 98 96 98 100 108 110 110 110 96

27 110 110 110 110 104 102 100 102 104 104 108 106 108 110 110 110 100

28 100 100 100 100 100 98 94 90 88 90 90 96 98 98 100 100 88

29 100 100 100 100 98 98 94 92 92 90 90 96 98 98 100 100 90

(15)

HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH DIASTOLIK SEBELUM DAN SESUDAH MINUM INFUSA KULIT PISANG

(Musa paradisiaca L.)

SP

sebelum minum infusa setelah minum infusa diastol

terendah

I II III Rerata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

2 70 70 70 70 64 64 64 70 70 70 70 70 70 70 70 70 64

3 80 80 80 80 80 78 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 70

4 70 70 70 70 70 70 70 68 68 70 70 70 70 70 70 70 68

5 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

6 70 70 70 70 70 68 70 68 68 68 68 68 70 70 70 70 68

7 70 70 70 70 70 70 68 68 68 68 68 68 68 70 70 70 68

8 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

9 70 70 70 70 70 68 68 68 68 68 68 68 68 70 70 70 68

10 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

11 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

12 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

13 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

14 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68

15 68 68 68 68 68 68 68 68 68 68 70 70 70 68 68 68 68

16 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

17 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

18 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

19 80 80 80 80 80 80 80 78 78 78 80 80 80 80 80 80 78

(16)

21 80 80 80 80 80 80 80 80 78 78 78 78 80 80 80 80 78

22 70 70 72 70 70 70 68 68 70 70 72 70 70 70 70 70 68

23 70 70 70 70 70 70 68 68 68 68 70 70 70 70 70 70 68

24 70 70 70 70 70 70 68 68 68 68 70 70 70 70 70 70 68

25 70 70 70 70 70 70 70 68 68 70 70 70 70 70 70 70 68

26 76 74 74 74 74 74 74 76 74 72 76 74 76 76 76 76 72

27 78 78 78 78 78 78 78 76 74 78 78 78 78 78 78 78 74

28 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

29 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

(17)

49

LAMPIRAN 3

SURAT PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama Lengkap :

Tempat/Tanggal Lahir :

Alamat : Jl.

Tinggi Badan : cm

Berat Badan : kg

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi subyek penelitian dalam penelitian yang dilakukan oleh Imelda Alfani Sutanto, NRP 0310178 yang bertempat di Laboratorium farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan maupun paksaan dari pihak manapun.

Bandung, November 2010

(18)

LAMPIRAN

DATA ORANG PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

Orang Percobaan 1

Tinggi Badan : 156 cm Berat Badan : 64 kg Tekanan darah sebelum percobaan : I. 100/60

II. 100/60 III. 100/60

Tekanan darah sesudah percobaan :

____________________________ ______________________________ Waktu Tekanan Darah Waktu Tekanan Darah (menit) (mm Hg) (menit) (mm Hg) _____________________________ _______________________________

2’ 100/60 37’ 100/60 7’ 98/60 42’ 100/60 12’ 96/60 47’ 100/60 17’ 96/60 52’ 100/60 22’ 84/60 57’ 100/60 27’ 92/60

32’ 94/60

(19)

50

RIWAYAT HIDUP

Nama : Imelda Alfani Sutanto

NRP : 0310178

Alamat : Jl. Terusan Babakan Jeruk 1 no.115

Tempat/ Tanggal Lahir : Mojokerto, 29 Januari 1985 Riwayat Pendidikan :

1991, Lulus TK Taruna Nusa Harapan Mojokerto 1997, Lulus SD Taruna Nusa Harapan Mojokerto 2000, Lulus SLTP Kolose Santo Yusup 2 Malang 2003, Lulus SLTA Untung Suropati Surabaya

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dengan peningkatan

tekanan darah secara kronis. Saat ini hipertensi telah menjadi penyakit yang umum bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas oleh karena itu hipertensi sering disebut “ The Silent Killer”

Faktor-fakor genetik diperkirakan memainkan suatu peran yang menonjol dalam pengembangan hipertensi utama. Bagaimanapun, gen-gen untuk hipertensi masih belum dapat diidentifikasikan. Penelitian pada bidang ini difokuskan pada faktor-faktor genetik yang mempengaruhi sistim renin-angiotensin-aldosteron. Sistim ini membantu mengatur tekanan darah dengan mengontrol keseimbangan garam dan keelastisitas dari arteri-arteri. Penyebab yang belum jelas menyebabkan pengobatan hipertensi tidak selalu berhasil dan lamanya harus dijalani seumur hidup. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis (Benowitz, 2001).

Berbagai upaya untuk mengatasi penyakit tekanan darah tinggi telah dilakukan, namun terkadang menemui hambatan, antara lain harga obat modern yang semakin tinggi dan tidak sesuai dengan daya beli masyarakat Indonesia pada umumnya serta adanya efek samping setelah mengkonsumsi obat modern, seperti hipotensi, mulut kering, konstipasi, dan impotensi (Wesfall, 2003). Hal-hal tersebut di atas mendorong sebagian besar masyarakat untuk mencari alternatif obat herbal yang dianggap lebih alamiah, aman, dan lebih sedikit efek sampingnya daripada obat modern (Juckett, 2004).

(21)

2

digunakan sebagai obat di seluruh dunia selama berabad-abad. Pisang yang dalam bahasa Latin sebagai Musa Paradisiaca L., sebenarnya tidak hanya sekadar buah, tetapi juga obat alternatif dalam pengobatan berbagi penyakit. Pisang baik dikonsumsi sendiri maupun dipadupadankan dengan tetumbuhan lain, pisang dapat mengobati aneka penyakit seperti bisul, asma, hingga penyakit mata. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pisang dapat menurunkan tekanan darah serta mencegah kanker usus besar (Siwi Tri Puji B, 2010). Kulit pisang sering dianggap barang tidak berharga, ternyata memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah.

Latar belakang di atas menyebabkan penulis tertarik untuk meneliti efek infusa kulit pisang dalam menurunkan tekanan darah.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah adalah :

Apakah infusa kulit pisang raja (Musa Paradisiaca L.) berefek menurunkan tekanan darah.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Mencari bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif penyakit hipertensi.

1.3.2 Tujuan

(22)

3

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai kemampuan infusa kulit pisang yang bermanfaat sebagai penurun tekanan darah alami.

Manfaat praktis

Penggunaan infusa kulit pisang raja (Musa Paradisiaca L.) diharapkan dapat berkembang secara luas sehingga dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam menurunkan tekanan darah.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Tekanan darah sangat ditentukan oleh semua faktor yang mempengaruhi TPR

(Total Peripheral Resisten) dan komponen – komponen curah jantung (Ibnu Masud, 1989).

Kulit pisang merupakan salah satu bagian dari tanaman obat yang mengandung flavonoid dan kalium (Setiawan Dalimartha, 2003). Flavonid berperan sebagai

Angiotensin Converting Enzym (ACE) inhibitor (Robinson, 1991) yang akan

menghambat perubahan Angiotensin I menjadi Angiotensin II, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

(23)

4

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Infusa kulit pisang raja (Musa Paradisiaca L.) berefek menurunkan tekanan

darah.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimental sungguhan, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif dengan desain pre tes dan post tes. Data yang diukur adalah tekanan darah sistolik dan diastolik sebelum dan sesudah minum infusa kulit pisang dalam mmHg. Analisa data memakai uji “t” berpasangan dengan α = 0.05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(24)

39 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Infusa kulit pisang raja berefek menurunkan tekanan darah.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis yang lebih tepat dari infusa pisang sebagai salah satu terapi alami untuk hipertensi agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Perlu dilakukan penelitian menggunakan sediaan lain.

(25)

40

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Hipotensi (tekanan darah rendah).

www.homecare.griyakami.com/index.php. 30 November 2010. Anonim. 2010. Dangers of High Blood Pressure; Facts and Information.

http://www.blokeish.com/2010/09/dangers-of-high-blood-pressure-facts-and-information. 11 Desember 2010.

Anonim. 2010. Sistem Limfatik dan Sistem Sikulasi Perifer. www.artikeldokter.wordpress.com. 26 September 2010. Anonim. 2011. Nutritional Value of Plantain.

www.lifestyle.iloveindia.com/lounge/health-benefits-of-plantain-9545.html. 5 Desember 2010.

Anonim. 2011. Pisang.

www.plantamor.com/index.php. 5 Januari 2011.

Arini Setiawan & Zunilda S. Bustami. 2006. Antihipertensi dalam Farmakologi

dan Terapi. Edisi 4. Jakarta : Gaya Baru. Hal 315-342.

Benowitz, N. L. 2001. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika. Hal 269-271, 305.

Boedi Soesetyo Joewono. 2003. Ilmu Penyakit jantung. Cetakan 1. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 52-58.

Ganong W.F. 2003. Cardiovascular homeostasis in health disease. In: Review of

Medical Physiology. 21st edition. Boston: Mc Graw-Hill Companies Inc. p. 645.

Guyton A.C. & Hall J.E. 1997. Pengaturan Saraf pada Sirkulasi, dan Pengaturan yang Cepat terhadap Tekanan Arterial. Dalam: Irawati Setiawan, editor:

Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. hal. 266-267.

Guyton A.C. & Hall J.E. 1997. Tinjauan Sirkulasi; Fisik Medis dari Tekanan, Aliran, dan Tekanan. Dalam: Irawati Setiawan, editor: Buku ajar fisiologi

kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. hal. 210-211.

(26)

41

Ibnu Masud. 1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Jakarta: EGC. Hal. 1-13, 110-131.

Juckett G, 2004. Herbal Medicine. In Craig, C.R., Stitzel R. E. editor: Modern

Pharmacology with Clinical Application. 6th ed. Philladelphia: Lippincolt Williams & Wilkins. p. 785.

Mohrman D.E., Heller L.J. 2003. Cardiovascular Physiology: 5th Ed. New York: Lange Medical books. p. 55-62, 159.

Mohammad Harli. 2003. Angiotensin dan Kalium dalam mekanisme pengaturan

tekanan darah. www.kompas.com. 11 Desember 2010.

NHLBI. 2004. Classification of Blood Pressure.

www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.htm. 10 Oktober 2010.

NHLBI. 2004. The Seventh Report of the Joint National Committee

www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.pdf. 10 Oktober 2010.

Novartis. 2011. Mengenal Hipertensi.

www.indonesiaindonesia.com/f/14176. 4 Januari 2011.

Oates J.A., Brown N.J 2001. Antihyoertensive Agents and The Drug Therapy of Hypertension. In Harman J. G., Limbird L. E., editors: Goodman &

Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics. 10th Ed, New york: McGraw Hill. p. 871-896.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovasular Indonesia. 2009. Pedoman

Tatalaksana Penyakit Kardiovaskular di Indonesia. Edisi 2. Jakarta:

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Hal. 31.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB. Hal. 193.

Setiawan Dalimartha. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta: Puspa Swara. Hal. 96-101, 105.

Siwi Tri Puji B. 2010. Jangan Remehkan Sepotong Pisang.

www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/11/15/146809-jangan-remehkan-sepotong-pisang. 19 Desember 2010.

Soemantri, Djoko, Nugroho, J. 2006. Standar Diagnosis dan Terapi Penyakit

Jantung dan Pembuluh Darah. Edisi 4. Surabaya: Fakultas Kedokteran

(27)

42

Tropilab. 2008. Hypotension.

www.hypotensionherbsdietarysupplements.htm, 19 Januari 2011. Uren N. 2004. High Blood Pressure (Hypertension)

www.netdoctor.co.uk/diabetes/hypertension.htm, 10 Oktober 2010.

Wesfall D. P. 2003. Anti Hypertensive Drug. In Craig, C.R., Stitzel, R.E. editor:

Modern Pharmacology with Clinical Application. 6th ed. Philladelphia: Lippincolt Williams & Wilkins. p. 237.

Wikipedia. 2010. Pisang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan bagi perawat yang bekerja di RSUD Tugurejo Semarang yang masih tidak dapat menerapkan komunikasi yang efektif dengan pasien maupun

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH.. Urusan Pemerintahan Organisasi :

Peralihan metode pencatatan dari basis kas ke basis akrual sejak tahun 2015 adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi untuk dapat mempertahankan opini Wajar

Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian

DISERTASI LETAK GEN PENYANDI TOKSIN SHIGA PADA ISOLAT .... GARRY CORES

Oleh karena itu, saya terinspirasi menulis cerita anak yang bertemakan kuliner Bali untuk bisa mengenang jasa-jasa mereka yang telah mengisi masa kanak-kanak saya.. Rasa syukur

Dari hasil analisis pushover untuk bangunan 4-, 8- dan 12-lantai dan time history untuk bangunan 4- dan 8- lantai, terlihat bahwa persyaratan strong column weak beam telah

Berdasarkan hasil studi dengan adanya kegiatan perguruan tinggi yang menyebabkan tarikan dan bangkitan, maka kegiatan-kegiatan tersebut berpengaruh besar terhadap