• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Produksi Grafika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Produksi Grafika"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke: Fakultas Program Studi

Metode

Produksi Grafika

SCREEN PRINTING

Sudarman SA, ST. AMd graf.

Teknik Perencanaan Dan Desain

Desain Grafis

Ir. Gatot Sigiarto

(2)

Screen Prining

Screen Printing atau lebih dikenal dengan cetak “sablon”.

Dalam pembahasan ini lebih tepat menggunakan istilah

Karena dari segi teknis adalah salah satu metode

dalam industri grafika yaitu teknik cetak

(3)

Screen Printing 1

Salah satu teknik cetak yang sangat sederhana, tanpa

memerlukan investasi yang tinggi.

Teknik ini banyak diterapkan dalam berbagai sektor

kehidupan manusia.

Walaupun dalam realisasinya bahwa teknik cetak

screen hanya bagian dari wirausaha perumahan

(home industry), tetapi teknik ini masih sangat

signifikan untuk terus dapat dikembangkan.

(4)

Screen Printing ( lanjutan )

Perkembangan teknologi dalam industri, teknik cetak screen saat ini telah dikembangkan dengan menggunakan komputer dalam hal pembentukan gambarnya pada screen

(computer to screen /CtS).

Disisi lain bahwa proses cetak screen juga sudah merambah ke berbagai industri seperti : industri keramik, elektronik, packaging, tekstil, garmen, dan industri umum.

Hal ini sangat terasa, karena seluruh sentra-sentra kehidupan masyarakat hampir tidak lepas dari adanya pemanfaatan teknik cetak ini.

(5)

Kerapatan Screen

(6)

Kasa yang telah dibingkai

9. screen stretching machine.mpg

(7)

Animasi process cetak Screen

SCREEN.EXE

Animasi process cetak screen, dimana tinta akan menembus kasa yang terbuka ke bahan yang dicetak dan mendapat tekanan dari sqjeegee

(8)

Aplikasi screen printing

MUDAH & SEDERHANA

Tidak membutuhkan modal tinggi

Dengan kualitas mampu menjangkau

pasar yang spesifik dan yang tidak dapat

dapat dikerjakan oleh metode cetak lain

(high tech).

(9)

Computer to screen

Dengan kemajuan teknik cetak screen

printing antara lain adanya sistem

computer to screen dimana gamabar

digital yang ada dalam tampilan

Monitor komputer dapat langsung

ditransfer ke screen.

(10)

Bahan dan peralatan

9 Bahan peka cahaya ( ulano / Bremol ) + pencair ( chrome sensitizer ) - ( bahan pengencer tinta ) 9 Film / kertas print ( gambar yang mau disablon ) 9 Tinta Sablon ( warna biru, hijau kuning, merah ) 9 Air untuk semprotan

9 Alat Pengering / Dryer 9 Rakel

9 Gunting + Cutter + penggaris 9 Lakban/Cellotape besar

9 Kaca perata

BAHAN

(11)

Keunggulan cetak screen

Screen printing punya keunggulan dari metode

Cetak lain cetak scrin dapat mencetak pada hampir

Semua jenis bahan seperti :

1 . G E L A S

2 . K A C A

3 . M I K A

4 . P L A S T I K

5 . K E R T A S

6 . K E R A M I K

(12)

Ciri hasil cetak sreen printing

Merupakan teknik cetak screen (langsung)

Dapat mencetak di semua material

Permukaan tintanya dapat diratakan

Ada dampak sapuan rakel (alat meratakan tinta)

Tinta tebal, hasilnya kasar dan timbul

(13)

Process kerja screen printing

Ada film diatasnya

( peka cahaya )

(14)

Tahap penggunaan

1. Letakkan bingkai screen pada tempat yang sudah disiapkan 2. Stel bingkai pada baut penepat

3. Buat anleg penepat 4. Siapkan bahan

5. Tuangkan tinta yang akan digunakan 6. Siapkan bahan pengencer ( Reduser )

7. Pencetakan screen printing menggunakan rakel 8. Pencetakan screen printing selesai dilakukan.

(15)
(16)

Sejarah cetak screen

Sejarah cetak screen ( 1 )

Cetak screen merupakan bagian dari teknik cetak yang

dikembangkan oleh Yuzenzai Miyasaki pada tahun

1654-1736 dan Zikukeo Hirose pada tahun 1822-1890

berkebangsaan Jepang.

Pada awalnya cetak screen dikembangkan untuk

pencetakan kimono yang merupakan pakaian khas

Jepang, dimana bila kimono ditulis dengan tangan

menjadi sangat mahal harganya.

(17)

Sejarah screen printing

Selanjutnya cetak screen berkembang hingga ke daratan Eropa pada tahun 1851-1862 dan kemudian pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan produk autotype.

Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak screen. Setelah itu cetak screen berkembang ke Amerika Serikat sehingga pada tahun 1924 pertama kalinya proses cetak screen dilakukan di atas bahan tekstil dan kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin cetak screen.

(18)

Pengertian cetak screen

Pengertian cetak screen (1)

Cetak

screen

merupakan

proses

stensil

untuk

memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media

atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca,

kain, plastik, kulit, dan lain-lain.

Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari

bahan kertas atau logam yang dilubangi untuk

mereproduksi atau menghasilkan kembali gambar

maupun hasil dari suatu rancangan desain.

(19)

Pengertian cetak screen

Pengertian cetak screen ( 2 )

Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negatif dari gambar asli atau original dimana detail gambar yg direproduksi memiliki tingkat keterbatasan terutama bila mereproduksi detail yg halus.

Pada teknik cetak screen acuan yg berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yg pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut.

Film photographi & emulsi stensil direkatkan keatas alat penyaring ( screen ) yg dibentangkan pada sebuah bingkai yg terbuat dari bahan kayu maupun logam yg berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus mampu menahan bagian yg digunakan selama proses penyablonan berlangsung.

(20)

Pengertian cetak screen

Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan

desain secara langsung pada permukaan alat

penyaring dengan bahan yang disebu“tusche” dan

kemudian menutup keseluruhan kain kasa dengan lem.

Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar

diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada

permukaan alat penyaring.

(21)
(22)
(23)

Video 4 colour screen printing

(24)

Kain saring ( kasa )

Kain Saring / Monil (1)

Pada proses cetak screen “kain” atau screen

mempunyai peranan yang amat penting, bahkan dapat dikatakan sebagai faktor penentu tingkat kwalitas dari proses cetak yang dihasilkan.

Kain screen dipergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang terdapat pada permukaan kain (screen).

Dewasa ini kain atau screen lebih banyak terbuat dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen).

Berbagai jenis serat kain yang dapat dipergunakan untuk proses cetak screen diantaranya adalah :

(25)

Kain screen

Kain Saring / Monil ( 2 )

Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak screen mulai menggunakan kain/screen yg terbuat dari bahan sutera yg semula dipergunaka nuntuk menyaring tepung.

Dari sinilah maka istilah cetak screen dikenal dengan sebutan “silk screen printing” yang digunakan pada tahapan proses cetak.

Karena sutera harganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil,

maka kemudian diganti dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan polyester.

(26)

Kain saring

Kain Saring / Monil (3)

Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau

benda-benda elektronik dipergunakan kain (screen)

yang terbuat dari bahan

stainless steel / logam.

Serat kain dibuat / dianyam/dirajut menurut standar

dan diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung

dari tingkat ketebalan serat benang yang akan

(27)

Macam kain saring

Kain Saring / Monil (2)

1. Nilon

2. Polyester, terdiri atas :

a. Metalissed polyester/polyester logam.

b. Antistatic polyester/polyester antistatis.

c. Calendered polyester/polyester termampatkan.

(28)

Karakteristik serat kain

Karakteristik serat kain (screen)

1. Nilon.

Untuk semua kebutuhan cetak screen tersedia pilihan yang secara luas,hanya saja berupa seratbenang tunggal.

Keunggulan dari serat benang nilon :

a. Memiliki daya rentang dan daya gosok yg baik.

b. Ideal untuk tahapan pencetakan diatas bahan cetak yang permukaanya tidak rata.

c. Memiliki daya alir tinta yang baik, dan punya daya rekat yang sempurna untuk semua jenis emulsi ( stensil foto ).

(29)

Kelemahan nilon

Kelemahannya nilon dibandingkan dengan type lainnya

a. Peka terhadap kondisi cuaca

dan temperatur dan kelembaban udara.

b. Tidak sesuai untuk jenis pekerjaan

yang memerlukan ketepatan yang tinggi

( register ).

(30)

Beberap derajat ketebalan kasa

Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa derajat ketebalan yakni:

1. Tipe Small = ( S ) 2. Tipe Medium = ( M ) 3. Tipe Thick = ( T ) 4. Tipe Heavy Duty = ( HD )

Serat benang dengan tipe S.

serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada lengkap (halftone), dan gambar seni ( artis / seni ).

(31)

Tipe M serat benang yang memiliki ukuran medium, cocok untuk

pekerjaan nada lengkap yang kasar.

Tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan

pada teknik cetak sablon.

Tipe HD, serat benang dengan ekstra tebal cocok untuk pekerjaan

yang dilakukan secara masinal

(cetak menggunakan mesin), cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar.

(32)

Warna kain kasa

WARNA KAIN / SCREEN

Proses penyinaran akan menimbulkan gejala pemantulan

kembali yang dapat mengakibatkan terjadinya

kekurangan penyinaran.

Hal ini terjadi pada kain kasa yang berwarnaputih,karena

masalah tersebut maka dibuat beberapa macam warna

kain kasa untuk mengatasi pemantulan sinar.

(33)

Beberapa warna kain screen

Untuk mengatasi masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna Kuning, Jingga dan Merah.

Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari

terjadinya pemantulan kembali cahaya pada waktu penyinaran

stensil foto sistem direct (langsung), sistem direct/indirect

(34)

Persaratan kain

Untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (screen) serta peningkatan definisi hasil ceta sablon, maka diperlukan persyaratan khusus untuk jenis-jenis kain yang

digunakan. Adapunpersyaratan-persyaratannya adalah sebagai berikut :

1.Daya lentur / fleksibilita

Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu dilakukan proses

pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur.

(35)

Persaratan kain

2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser.

Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk pengendalian penyaluran tinta cetak.

3. Tahan terhadap bahan kimia.

Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain selalu berhubungan dengan bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak.

4. Mudah dibersihkan.

Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang maka kain harus mudah dibersihkan.

(36)

Persaratan kain

5. Tahan terhadap gesekan.

Pada waktu digunakan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel yang memiliki variasi derajat kekerasannya.

6. Memiliki keporian yang bervariasi.

Dengan adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai

bentuk bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak screen.

7. Variasi dari tingkat kerapatan screen.

Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak.

Dengan banyaknya variasi yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan mudah dialihkan ke atas bahan cetak(media cetak) yang dipergunakan.

(37)

Pedoman penggunaan kain

Penggunaan kain sangat erat hubungannya dengan

penggunaan bahan cetak serta prosses pengalihan tinta ke atas bahan cetak.

Berikut ini ada beberapa pedoman yang dapatdipergunakan pada teknik cetak yang ditentukan berdasarkan nomor-nomor yang ada pada screen, diantaranya :

Ukuran 55t :

Dipergunakan untuk pencetakan di atasbahan handuk dan karung

Ukuran 62t :

Pencetakan dengan floating pasta atau cetak timbul di atas bahan tekstil khususnya kaos

(38)

Pedoman penggunaan kain

UKURAN 77T :

Untuk pencetakan di atas bahantekstil seperti kaos, handuk.

UKURAN 90T :

Pencetakan di atas kain, bagde, dan pencetakan motif halus atau gambar seni dengan pasta timbul di atas kaos.

UKURAN 120T :

Pencetakan menggunakan tinta brons emas di atas bahan karton, seng, kayu, kulit,imitasi, dan kertas.

UKURAN 150T :

(39)

Pedoman penggunaan kain

UKURAN 165T :

Untuk mencetak di atas bahan kertasdan plastik.

UKURAN 180S :

Untuk cetak plastik dan kertas halus.

UKURAN 200S :

Dipergunakan untuk prosses pencetakan model nada lengkap atau halftone.

Penggunaan nomor screen harusdiseimbangkan dengan penggunaan bahan

(40)

Penyesuaian nomor screen

Penggunaan nomor screen

Harus diseimbangkan dengan penggunaan bahan cetak, tinta cetak, kehalusan pori-pori screen, serta jalinan benang

percentimeter.

Semakin besar nomor screen maka akan semakin kecil pori-pori yang ada pada screen dan semakin tipis lapisan tinta yang

dialihkan ke atas bahan cetak.

Dan sebaliknya, bila semakin kecil nomor screen maka akan semakin besar pori-pori screen serta semakin tebal lapisan film tinta yang dialihkan.

(41)

Jangan santai

UAS

SUDAH

DEKAT

(42)

Judul Sub Bahasan

Template Modul

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

(43)

Terima Kasih

Gambar

Diagram cetak screen

Referensi

Dokumen terkait

User operator adalah user yang bertugas untuk melakukan pengaturan dalam rangka memberikan layanan FlexiMILIS kepada pelanggan. Termasuk dalam tugas ini adalah membuat

Kako su frekvencije titranja cjevˇcice i bljeskanja jednake, kap vode koja je u vrijeme prvog bljeska bila u prvom svije-.. LEBDE ´ CA VODA: IZRADA

Indonesia telah memahami apa yang dibutuhkan oleh TKI dan langkah-langkah yang dilakukan Indonesia sudah cukup baik pelaksanaannya, namun memang diperlukan peningkatan baik

Candi Borobudur merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang sampai saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat dunia, baik dari segi kepariwisataan,

Pengaruh erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terhadap tata cara pelaksanaan upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong terletak pada prosesi setelah selesai

Jadual 6 menunjukkan skor min bagi keseluruhan item Bahagian B. Menerusi dapatan kajian dan analisa yang telah dibuat, didapati bahawa responden memberi maklumbalas

Kontur arah dan kecepatan angin tanggal 1-6 Januari 2004 (http://www.bom.gov.au) Di sekitar pusat siklon selama kejadian siklon Ken berlangsung, yaitu dari fase