• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEN INFORMASI PEMILU KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMART CARD SEBAGAI KARTU PEMILIH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEN INFORMASI PEMILU KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMART CARD SEBAGAI KARTU PEMILIH."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN SAMPUL

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILU KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMART CARD SEBAGAI

KARTU PEMILIH

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknologi Informasi

I PUTU INDRA PERMANA NIM. 1004505047

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA JIMBARAN

(2)

HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILU KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMART CARD SEBAGAI

KARTU PEMILIH

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknologi Informasi

I PUTU INDRA PERMANA NIM. 1004505047

JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

(3)

JIMBARAN 2016

PERNYATAAN

PERNYATAAN

YATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi (Tugas Akhir) ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jimbaran, April 2016

(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang

berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMILU KEPALA DESA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SMART CARD SEBAGAI KARTU PEMILIH”.

Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini,

terutama kepada:

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2. Bapak Dr. Eng. I Putu Agung Bayupati, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana.

3. Bapak Prof. Dr. I Ketut Gede Darma Putra, S.Kom., M.T. selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bantuan, petunjuk, dan

bimbingan kepada penulis di dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Gusti Made Arya Sasmita, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II

yang telah banyak memberikan bantuan, petunjuk, dan bimbingan kepada

penulis di dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini.

5. Ibu Ni Made Ika Marini Mandenni, S.T., M.Kom. selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan selama

menempuh pendidikan di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik

Universitas Udayana.

6. Kedua orang tua yaitu Ir. I Made Mataram, M.T., M.Erg., dan Ni Made Arwati, S.E serta adik kandung yaitu Yoga, Gunandika dan Mahesa, sanak saudara yang telah memberikan banyak motivasi dan dukungan selama ini dan

(7)

mengingatkan dan telah memberikan semangat serta dukungan dalam

penyelesaian laporan tugas akhir ini.

7. Keluarga besar civitas akademika Jurusan Teknologi Informasi yang tidak

bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah banyak memberikan

masukan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauhd dari sempurna, maka

dari itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir bermanfaat bagi pembaca.

Jimbaran, Arpil 2016

Penulis

(8)

ABSTRAK

Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) merupakan proses yang tidak terpisahkan

dari Negara Indonesia sebagai negara demokrasi. Pilkades saat ini masih

menggunakan sistem pemungutan suara (voting) secara konvensional, menggunakan

media kertas untuk melakukan proses pemilihan. Pelaksanaan sistem voting

konvensional tersebut mempunyai banyak kelemahan seperti menghitung hasil voting

relatif lebih lama dan menggunakan perhitungan manual. Perkembangan dan

kemajuan teknologi informasi saat ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung

pelaksanaan voting Pilkades secara lebih baik yang menjadi solusi cerdas akan

kemajuan teknologi yang dapat menggantikan sistem voting konvensional, yaitu

dengan media sistem elektronik voting (e-voting) menggunakan teknologi smart card

sebagai kartu pemilih. Sistem dikemas dalam bentuk aplikasi yang dipasang/di-install

pada komputer dan reader/writer tools sebagai media untuk membaca/menulis pada

smart card. Sistem e-voting Pilkades dengan teknologi smart card telah berhasil

dijalankan dan menghasilkan dashboard hasil voting Pilkades dengan menunjukkan

jumlah voting dalam bentuk angka, persentase (%), grafik dan diagram.

Kata kunci: Pemilihan Kepada Desa (Pilkades), E-Voting, Smart Card,

(9)

ABSTRACT

Village Head Election (Pilkades) is an inseparable process in the State of

Indonesia as a democracy country. Pilkades today still uses a voting system

conventionally, using media in form of paper to conduct the electoral process.

Implementation of the conventional voting system has many weaknesses, such as the

time to count the voting results are relatively longer and it still uses manual

calculation. The advance development in recent information technology can be used

to support the better implementation of the Pilkades voting which expected to be a

smart solution that in the future may replace the conventional voting system, for

example by electronic voting system (e-voting) which is using smart card technology

as a voter card. The system is packaged in the form of apps installed on the computer

and a reader/writer tool as a media to read/write on the smart e-voting card.

Pilkades system with smart card technology has been successfully executed and in the

dashboard apps is shown the number of voting in Pilkades voting results in the form

of numbers, percentages (%), graphs and charts.

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... 2

PERNYATAAN ... 3

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... Error! Bookmark not defined. BERITA ACARA TUGAS AKHIR ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... 6

ABSTRAK ... 8

ABSTRACT... 9

DAFTAR ISI ... 10

DAFTAR GAMBAR ... 14

DAFTAR TABEL ... 16 BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Luaran Yang Diharapkan ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

1.6 Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

(11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 State of The Art Review ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Racang Bangun Sistem Informasi Food Court Pada Pusat Perbelanjaan

Smart Surabaya ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Perancangan E-Voting Berbasis Web (Studi Kasus Pemilihan Kepala

Daerah Sukoharjo) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Aplikasi E-Voting Berbasis Web Untuk Menunjang Pemilihan Presiden

Mahasiswa Pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang Error! Bookmark not

defined.

2.1.4 Perancangan Perangkat E-Voting Berbasis E-KTP .... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Rancang Bangun Sistem Informasi E-Voting Berbasis SMS ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.6 Sistem Aplikasi Mobile E-Voting Menggunakan Platform Android

Error! Bookmark not defined.

2.2 Sistem Informasi ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Sistem E-Voting ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Perancangan Sistem ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Contex Diagram ... Error! Bookmark not defined.

2.5.1 Diagram Level n ... Error! Bookmark not defined.

2.6 Perancangan Database ... Error! Bookmark not defined.

2.6.1 Entitas/Entity ... Error! Bookmark not defined.

2.6.2 Relasi/Relationship ... Error! Bookmark not defined.

2.6.3 Atribut/Attribute ... Error! Bookmark not defined.

2.6.4 Kardinalitas Relasi ... Error! Bookmark not defined.

2.6.5 Normalisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.7 Microsoft Visual Studio .NET ... Error! Bookmark not defined.

2.8 Database MySQLyog ... Error! Bookmark not defined.

(12)

2.10 Kartu Pintar (Smart Card) ... Error! Bookmark not defined.

2.10.1 Pengertian Smart Card ... Error! Bookmark not defined.

2.10.2 Tipe-Tipe Smart Card ... Error! Bookmark not defined.

2.10.3 Jenis Smart Card ... Error! Bookmark not defined.

2.11 Reader/Writer Tools ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN PERANCANGAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Jenis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Masukan Dan Keluaran Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Masukkan Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Keluaran Perangkat Lunak ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Gambaran Umum Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Flowchart Penggunaan Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.

3.7 DFD (Data Flow Diagram) ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 DFD Level 0 (Diagram Konteks) ... Error! Bookmark not defined.

3.7.2 DFD Diagram Level 1 ... Error! Bookmark not defined.

3.7.3 DFD Level 2 Manajemen Pemilih ... Error! Bookmark not defined.

3.7.4 DFD Level 2 Manajemen Calon Kepala Desa ... Error! Bookmark not defined.

3.7.5 DFD Level 2 Manajemen Autentifikasi Error! Bookmark not defined.

3.7.6 DFD Level 2 Manajemen Voting ... Error! Bookmark not defined.

3.7.7 DFD Level 2 Manajemen Hasil Voting Error! Bookmark not defined. 3.8 Entity Relationship Diagram (ERD) ... Error! Bookmark not defined.

(13)

3.9.1 Database Management System (DBMS) ... Error! Bookmark not defined.

3.10 Perancangan Interface Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.

3.10.1 Rancangan Halaman Interface Utama E-Voting .. Error! Bookmark not defined.

3.10.2 Halaman E-Voting Pilkades ... Error! Bookmark not defined.

3.10.3 Halaman Hasil E-Voting ... Error! Bookmark not defined.

3.10.4 Halaman Terima Kasih ... Error! Bookmark not defined.

3.10.5 Halaman Administrator ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA SISTEM ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Spesifikasi Software dan Hardware dalam Pengimplementasian Aplikasi

Error! Bookmark not defined.

4.2 Spesifikasi Software dan Hardware dalam Pembuatan Sistem ... Error!

Bookmark not defined.

4.3 Gambaran Umum Sistem ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Hasil Perancangan Aplikasi Sistem ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Halaman Administrator ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Halaman Master Data ... Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Halaman Data Pengguna ... Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Halaman Data Dusun/Banjar ... Error! Bookmark not defined.

4.4.5 Halaman Data Periode ... Error! Bookmark not defined.

4.4.6 Halaman Data Pemilih Sementara ... Error! Bookmark not defined.

4.4.7 Halaman Data Pemilih Tetap ... Error! Bookmark not defined.

4.4.8 Halaman Data Calon ... Error! Bookmark not defined.

4.4.9 Halaman Data Penempatan Pemilih ... Error! Bookmark not defined.

4.4.10 Halaman Absensi ... Error! Bookmark not defined.

(14)

4.4.13 Halaman Laporan ... Error! Bookmark not defined.

4.4.14 Halaman Laporan Data Pemilih ... Error! Bookmark not defined.

4.4.15 Halaman Laporan Data Voting ... Error! Bookmark not defined.

4.4.16 Halaman Laporan Aktifitas Sistem ... Error! Bookmark not defined.

4.4.17 Halaman Dashboard Hasil Voting ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Analisa Sistem Aplikasi ... Error! Bookmark not defined.

4.6 Perhitungan dan Penyajian Data ... Error! Bookmark not defined.

4.6.1 Aspek Kesesuaian Proses ... Error! Bookmark not defined.

4.6.2 Aspek Waktu Deteksi ... Error! Bookmark not defined.

4.6.3 Aspek User Interface dan Fitur ... Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

(15)

Gambar 2. 1 Gambar alur e-voting Pilkadus di JembranaError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Logo Microsoft Visual Studio .NET Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 3 Start Page Microsoft Visual Studio .NETError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 4 Bagian toolbox Microsoft Visual Studio .NETError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 5 Bagian Menu Microsoft Visual Studio .NETError! Bookmark not defined.

Gambar 2. 6 Database MySQLyog ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 7 Tampilan Connect To MySQLyog HostError! Bookmark not defined. Gambar 2. 8 Tampilan Panel MySQLyog ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 9 Tampilan Panel XAMPP ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 10 Bentuk Smart Card ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 11 Standar PIN Contact Smart Card ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 12 Bentuk Contact Smart Card ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 13 Bentuk Contacless Smart Card .... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 14 Karakter fisik dari smart card berdasarkan standart ISO 7816Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 15 Reader/Writer Tools ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 1 Flowchart Alur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 2 Flowchart Gambaran Umum AplikasiError! Bookmark not defined. Gambar 3. 3 Flowchart Penggunaan Aplikasi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 4 Diagram konteks sistem e-voting pemilihan kepala desa ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3. 5 DFD Diagram Level 1 ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 6 DFD Level 2 Manajemen Pemilih .... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 7 DFD Level 2 Manajemen Calon Kepala DesaError! Bookmark not defined.

Gambar 3. 8 DFD Level 2 Manajemen AutentifikasiError! Bookmark not defined. Gambar 3. 9 DFD Level 2 Manajemen Voting ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 10 DFD Level 2 Manajemen Hasil VotingError! Bookmark not defined. Gambar 3. 11 ERD Sistem E-Voting Pilkades ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 12 Desain Relasi Antar Tabel ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 13 Rancangan Halaman Interface Utama E-VotingError! Bookmark not defined.

(16)

Gambar 4. 1 Gambaran Umum Sistem ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 2 Halaman Log In Administrator ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 3 Tampilan Validasi Input Username dan PasswordError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Tampilan Halaman Master Data .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 5 Tampilan Daftar Form Manajemen Data PenggunaError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Tampilan Tambah pada Form Data PenggunaError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 7 Tampilan Halaman Data Dusun Atau BanjarError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 8 Tampilan Form menambahkan Data Dusun atau Banjar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 9 Tampilan Form Manajemen Data PeriodeError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 10 Tampilan Form menambahkan Data PeriodeError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 11 Tampilan Form Manajemen Data Pemilih Sementara ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 12 Tampilan Verifikasi Menjadi Pemilih TetapError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 13 Tampilan Form Manajemen Data Pemilih TetapError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 14 Tampilan Tulis Data ke Smart CardError! Bookmark not defined. Gambar 4. 15 Tampilan Forms Manajemen Data CalonError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 16 Tampilan Form Menambahkan Data CalonError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 17 Tampilan Form Manajemen Data Penempatan Pemilih ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 18 Tampilan Id Pemilih ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 19 Tampilan verifikasi dan status votingError! Bookmark not defined. Gambar 4. 20 Tampilan Data Penempatan Pemilih proses Print Surat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 21 Tampilan Proses Print Surat PemberitahuanError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 22 Form absensi sistem e-voting PilkadesError! Bookmark not defined. Gambar 4. 23 Halaman login pemilihan calon kepala desaError! Bookmark not defined.

(17)

Gambar 4. 26 Tampilan menu pengaturan pada sistem e-votingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 27 Tampilan isi pengaturan pada sistem e-votingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 28 Tampilan pengaturan smart card hardware pada sistem e-votingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 29 Tampilan manajemen reset sistem e-votingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 30 Tampilan Implementasi Hasil Laporan E-VotingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 31 Tampilan mencari data pemilih terdaftarError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 32 Tampilan report data pemilih ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 33 Tampilan mencari laporan hasil dari e-votingError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 34 Report laporan hasil e-votingPilkadesError! Bookmark not defined. Gambar 4. 35 Report laporan hasil e-voting ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 36 Tampilan dashboard hasil e-voting PilkadesError! Bookmark not defined.

Gambar 4. 37 Pie Chart Aspek Kesesuaian ProsesError! Bookmark not defined. Gambar 4. 38 Pie Chart Aspek Waktu Deteksi .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 39 Pie Chart Aspek User Interface dan FiturError! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

(18)

Tabel 3. 3 Tabel Voting ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Tabel Penempatan Pemilih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Tabel Dusun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Tabel Dusun ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Tabel Setting ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 8 Tabel TPS ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Tabel Operator ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Tabel Log ... Error! Bookmark not defined.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, batasan masalah yang disusun sebagai kerangka garis besar laporan

Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Informasi Pemilu Kepala Desa Dengan

Menggunakan Teknologi Smart Card Sebagai Kartu Pemilih.

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang menganut sistem politik demokrasi

memberikan hak pilih atau voting kepada setiap warga negara yang telah

memenuhi persyaratan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan para

wakil rakyat atau kepala daerah. Demokrasi yang secara harfiah berasal dari kata

demos yang memiliki arti rakyat dan kratos atau kratein yang berarti kekuasaan.

Demokrasi dapat diartikan secara sederhana sebagai pemerintah rakyat, yaitu

suatu pemerintahan dengan rakyat memiliki peranan yang sangat menentukan

dalam mengambil kebijakan sebuah negara. Demokrasi berarti pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat begitu menurut pendapat Abraham Linchon.

Sistem ini banyak diterapkan oleh Negara-negara seluruh dunia, termasuk

Indonesia. Salah satu tolak ukur dalam pelaksanaan demokrasi ini adalah

pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Budi M,

dkk. 2008).

Sistem Pilkada beberapa daerah di Indonesia masih menggunakan sistem

voting konvensional, artinya pada proses pemungutan dan perhitungan suara

secara sistem voting mempunyai beberapa kelemahan. Kelamahan pada system

voting konvensional (Azhari R. 2005) adalah sebagai berikut.

Pemilih salah dalam memberi tanda pada kertas suara, karena ketentuan

(20)

dinyatakan tidak sah. Pada tahapan verifikasi keabsahan dari kartu suara, sering

terjadi kontroversi peraturan dan menyebabkan konflik di masyarakat dalam suatu

daerah tersebut.

Proses pengumpulan kartu suara yang berjalan lambat karena perbedaan

kecepatan pelaksanaan pemungutan suara di masing-masing daerah. Penyebab

lainnya adalah kesulitan untuk memeriksa keabsahan dari sebuah kartu sebuah kartu

suara, sehingga pengumpulan tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Proses perhitungan hasil suara yang dilakukan di setiap daerah berjalan lambat

karena proses tersebut harus menunggu semua kartu suara terkumpul terlebih dahulu.

Keterlambatan yang terjadi pada proses pengumpulan akan berimbas pada proses

perhitungan suara. Proses tabulasi dan pengumuman hasil perhitungan akan jauh dari

perkiraan sebelumnya.

Masalah dalam penggunaan sistem voting Pilkada yang bersifat konvensional,

dapat teratasi dengan menerapkan Teknologi Electronic Voting (E-Voting). Sistem

E-Voting dengan menggunakan teknologi smart card sebagai kartu pemilih

menghasilkan proses voting dengan cepat serta akurasi data yang lebih baik dari

sistem konvensional dari sebuah Pilkada.

Penerapan Sistem e-voting Pilkades memberikan solusi cerdas terkait dengan

akurasi hasil dan kecepatan perhitungan suara. Teknologi yang digunakan pada

sistem e-voting Pilkades dengan smart card dan alat reader/writer sebagai pembaca

data yang dimiliki warga sesuai persyaratan voting Pilkades. Aplikasi sistem e-voting

diharapkan dapat bermanfaat untuk desa dan memudahkan warga melakukan

pemilihan di tempat pemungutan suara.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa pokok

(21)

1. Bagaimana perancangan dan membangun aplikasi sistem e-voting Pilkades

yang mampu digunakan untuk menggantikan Sistem voting Pilkades secara

konvensional, dengan menghasilkan hasil voting yang cepat dan tepat.

2. Bagaimana mengimplementasikan desain aplikasi sistem e-voting Pilkades

menjadikan sistem berbasis desktop dengan menggunakan smart card sebagai

kartu pemilih.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percancangan dan pembuatan aplikasi

sistem e-voting Pilkades ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana cara sistem e-voting Pilkades dengan smart card

sebagai kartu pemilih.

2. Mempermudah pengguna dalam melakukan voting Pilkades pada aplikasi

sistem yang terpasang/ter-install pada komputer.

3. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan terhadap hasil data voting Pilkades

yang menggantikan sistem voting konvensional sebelumnya dilakukan secara

manual, sehingga waktu dan sumber daya yang dibutuhkan lebih banyak.

1.4 Luaran Yang Diharapkan

Menampilkan informasi mengenai sistem e-voting pemilu kepala desa.

Teknologi smart card menjadikan media sebagai kartu pemilih yang lebih

memudahkan dalam melakukan voting Pilkades untuk masyarakat. Meminimalisir

sumber daya dan waktu dengan sistem e-voting Pilkades dari sistem konvensional

sebelumnya, yaitu dengan sumber daya yang banyak serta waktu diperlukan lebih

(22)

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

Selain memiliki tujuan yang ingin dicapai, setelah terwujudnya pembangunan

aplikasi ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat yang positif bagi penulis,

masyarakat Bali, lembaga yang terkait yaitu Jurusan Teknologi Informasi Fakultas

Teknik Universitas Udayana, yaitu sebagai berikut:

1. Aplikasi sistem e-voting Pilkades dapat digunakan sebagai media voting

Pilkades yang membantu pengguna/warga dan panitia untuk lebih mudah dan

cepat dalam melakukan voting dan menghasilkan voting akhir yang cepat,

akurat dan tidak membutuhkan sumber daya yang lebih banyak.

2. Aplikasi Sistem e-voting Pilkades secara tidak langsung dapat membantu

dalam melakukan voting pilkades sebelumnya, secara kovensional yang

membutuhkan waktu lama untuk memberikan hasil dari proses voting

Pilkades.

3. Pengembangan Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas

Udayana sebagai sebuah lembaga pendidikan akademis. Dalam hal ini, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan hasil karya

mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi yang mengacu pada kemajuan

teknologi untuk mempermudah kegiatan masyarakat dalam melakukan pemilu

dengan dasar budaya lokal yang sesuai dengan visi jurusan Teknologi

Informasi yaitu menjadi jurusan teknologi informasi yang unggul, terkemuka,

dan berbudaya.

1.6 Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalah, maka dalam penelitian ini dibuat beberapa asumsi

dengan tujuan agar pembahasan menjadi lebih terarah serta untuk menyederhanakan

dan membatasi permasalahan pada aplikasi rancang bangun sistem informasi Pemilu

Kepala Desa dengan menggunakan Teknologi Smart Card sebagai Kartu Pemilih ini,

(23)

1. Membahas secara ringkas kosep dan implementasi Sistem Pemilu Kepala

Desa dan penerapan Teknologi Smart Card sebagai kartu pemilih serta teori

yang menunjang perancangan aplikasi rancang bangun sistem informasi

Pemilu Kepala Desa dengan menggunakan Teknologi Smart Card sebagai

Kartu Pemilih.

2. Membahas Sistem E-voting Pemilu Kepala Desa yang dikembangkan adalah

mulai dari tahap penginputan data pemilih, penginputan data calon kepala

desa, pemungutan suara sampai dengan perhitungan suara serta dalam

penggunaan teknologi smart card dalam aplikasi sebagai kartu pemilih pada

sistem e-voting.

3. Aplikasi yang dirancang berbasis desktop yang saling terhubung antara

client-server dan reader/writer tool dengan smart card yang terintegerasi pada sistem

e-voting pemilu kepala desa.

4. Membangun aplikasi yang menarik dan mudah digunakan untuk masyarakat

khususnya untuk panitia pemilu kepala desa, serta masyarakat untuk

melakukan voting pilkades.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari Tugas Akhir mengenai Rancang Bangun Sistem

Informasi E-Voting Pilkades ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab I berisi gambaran umum isi tulisan, mulai latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, luaran

yang diharapkan serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab II berisi teori-teori penunjang yang dapat membantu

(24)

membahas tentang evoting, smart card, serta pemodelan

sistem.

BAB III : METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab III akan menjelaskan metode yang digunakan dalam

perancangan sistem yang meliputi tempat penelitian, waktu

penelitian, alur penelitian, gambaran umum sistem, desain

sistem serta rancangan database sistem.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL

Bab IV menunjukkan hasil dari pengujian sistem serta

dilengkapi dengan analisis terkait dengan hasil yang diperoleh

dari hasil pengujian tersebut.

BAB V : PENUTUP

Bab V akan memberika kesimpulan tentang pemabahasan

maupun hasil dari penelitian yang menjawab rumusan masalah,

serta memuat beberapa saran untuk pengembangan penelitian

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab II ini dapat dipaparkan teori penunjang yang menjadi dasar acuan dalam

pembuatan Aplikasi rancang bangun Sistem Informasi Pemilihan Kepala Desa

dengan menggunakan Teknologi Smart Card sebagai kartu pemilih ini.

2.1 State of The Art Review

Penelitian sebelumnya mengenai rancang bangun sistem pilkada dengan

menggunakan teknologi smart card belum pernah dilakukan, namun beberapa

penelitian terkait pernah dilakukan antara lain:

2.1.1 Racang Bangun Sistem Informasi Food Court Pada Pusat Perbelanjaan Smart Surabaya

Rancang bangun sistem informasi food court pada pusat perbelanjaan smart

Surabaya didedikasikan kepada masyarakat umum sebagai pengunjung yang lebih

memudahkan dalam melakukan kegiatan berbelanja serta juga memudahkan para

penjual dalam melakukan kegiatan jual beli dan dimudahkan dengan adanya sistem

sehingga memberikan data berupa keuntungan setiap pembelian dari pengunjung.

Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi food court adalah Visual

Basic .NET 2005 dan Microsoft SQL Server 2005 (Citra Indra Karunia, 2013).

Aplikasi sistem informasi food court pada pusat perbelanjaan smart Surabaya

ini telah berhasil dikembangkan dan dipergunakan sesuai dengan keinginan

manajemen food court, dimana aplikasi telah berhasil melakukan transasksi penjualan

dan pembayaran secara otomatis dengan menggunakan layar sentuh dan smart card

(26)

2.1.2 Perancangan E-Voting Berbasis Web (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Sukoharjo)

Perancangan e-voting berbasis web yang dibuat memfokuskan pada studi

kasus pemilihan Kepala Daerah Sukoharjo. Perancangan e-voting Pilkada daerah

Sukoharjo ini merupakan upaya dalam menciptakan sistem voting yang sebelumnya

bersifat konvensional dan berevolusi menjadi sistem e-voting yang berbasis website

dengan tujuan lebih memudahkan dalam voting pilkada serta cepat dalam proses hasil

voting pilkada daerah Sukoharjo (Aditya Wari Nugroho, 2011)

Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan sistem e-voting Pilkada daerah

Sukoharjo adalah PHP Version 5.2.9 dan Microsoft SQL Server 2005 (Aditya Wari

Nugroho, 2011)

2.1.3 Aplikasi E-Voting Berbasis Web Untuk Menunjang Pemilihan Presiden Mahasiswa Pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Aplikasi e-voting berbasis web tersebut ditujukan untuk menunjang pemilihan

presiden mahasiswa pada Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Aplikasi e-voting

pemilihan presiden mahasiswa diimplementasi menggunakan Web.

Aplikasi e-voting pemilihan presiden mahasiswa pada universitas Dian

Nuswantoro Semarang memudahkan pemilih dalam suatu pemilihan untuk

menggunakan hak pilih dengan menggunakan media elektronik dan media internet.

Aplikasi ini didedikasikan kepada mahasiswa agar dapat berpartisipasi suara semakin

banyak dan pengolahan suara semakin cepat (Muhammad Yusriannur, 2013)

2.1.4 Perancangan Perangkat E-Voting Berbasis E-KTP

Perancangan perangkat e-voting berbasis e-KTP dibuat dengan tujuan pada

setiap voting baik Pilkada ataupun Pilpres yang cakupan luas bisa semakin cepat dan

(27)

mengurangi biaya yang sebelumnya banyak biaya dikeluarkan pada sisten voting

konvensional (Muhammad Kifli Hutagalung, 2012)

Sistem e-voting berbasis e-KTP memudahkan proses tahapan pemilu dan

pilkada khususnya didedikasikan pada tahapan pendaftaran pemilu karena untuk

terdaftar sebagai pemilih dengan menggunakan e-KTP yang saat ini sudah hampir

dimiliki oleh masyarakat (Muhammad Kifli Hutagalung, 2012)

2.1.5 Rancang Bangun Sistem Informasi E-Voting Berbasis SMS

Rancang bangun sistem informasi e-voting berbasis SMS, sesuai dengan

tujuan dari pembuatan aplikasi e-voting berbasis SMS diimplementasi menggunakan

PHP Version 5.2.9, Microsoft SQL Server 2005 dan Software GAMMU.

Aplikasi e-voting berbasis SMS didedikasikan kepada masyarakat umum yang

akan memilih calon pemimpin melalui sistem Web yang berintegerasi antara MySQL

dan GAMMU sebagai software SMS Gateway untuk melakukan pemilihan melalui

SMS tanpa harus melakukan voting yang bersifat konvensional (Rizqi Andhestria

Adhi, 2014)

2.1.6 Sistem Aplikasi Mobile E-Voting Menggunakan Platform Android

Sistem aplikasi mobile e-voting didedikasikan kepada masyarakat umum

khususnya generasi muda sebagai penyemangat dan partisipasi dalam memberikan

suara dalam voting. Pada penelitian yang dilakukan dalam pembuatan aplikasi mobile

e-voting digunakan bahasa pemrograman framework PhoneGap, JSON Javascript,

MySQL yog dan HTML 5 (Rahmanda Fitrianto, 2014).

Aplikasi mobile e-voting tersebut telah dibuat sesuai dengan spesifikasi

kebutuhan yang telah dianalisis dan sudah berhasil terpenuhi sehinggan aplikasi yang

dirancang dapat menggantikan sistem e-voting yang menggunakan pesan singkat dan

(28)

2.2 Sistem Informasi

Sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu

pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan

pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa

prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan

komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling

berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005 : 116).

Sistem informasi adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas

sejumlah komponen fungsional (dengan satu fungsi atau tugas khusus) yang saling

berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau

pekerjaan tertentu (Fatansyah, 2004 : 9).

Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

adalah suatu kumpulan dari prosedur-prosedur yang daling berkaitan untuk

memenuhi dari suatu proses tertentu.

2.3 Sistem E-Voting

E-Voting adalah suatu sistem pemilihan dimana data dicatat, disimpan, dan

diproses dalam bentuk informasi digital [VoteHere Inc, April 2002]. Jadi e-voting

pada hakekatnya adalah pelaksanaan pemungutan suara yang dilakukan secara

elektronik (digital) mulai dari proses pendaftaran pemilih, pelaksanaan pemilihan,

penghitungan suara dan pengiriman hasil suara.

E-voting dapat diterapkan dengan efektif dan menghasilkan hasil

penghitungan suara yang dapat diakui oleh seluruh lapisan masyarakat, di samping

prinsip Luber Jurdil yang ada pada sistem pemilu sekarang, maka penerapan e-voting

harus berdasarkan prinsip-prinsip (Internet Policy Institute, 2001) sebagai berikut.

a. Eligibility and Authentication adalah hanya pemilih terdaftar yang dapat

memberikan suara.

(29)

c. Accuracy adalah sistem harus dapat menyimpan pilihan dengan benar.

d. Integrity adalah sistem harus menjamin pilihan tidak dapat diubah, dipalsu

dan dihapus tanpa deteksi.

e. Verifiability and Auditability adalah sistem memungkinkan pengecekan

pilihan untuk memeriksa bahwa semua pilihan telah dihitung dengan benar

dan harus ada rekaman pilihan yang asli dan terpercaya.

f. Reliability adalah sistem harus dapat bekerja dengan benar tanpa kehilangan

satupun pilihan meskipun bila terjadi permasalahan berat pada mesin atau

jaringan komunikasi.

g. Secrecy and Non-Coercibility adalah sistem harus menjamin kerahasiaan

setiap pemilih untuk mencegah terjadinya penjualan atau pemaksaan suara.

h. Flexibility adalah peralatan pemilihan harus memberikan berbagai macam

pilihan format kepada pemilih (misal, memberikan suara kepada kandidat

terdaftar, pertanyaan survei, berbagai bahasa tersedia); cocok dengan

teknologi standar; dan dapat digunakan untuk penyandang cacat.

i. Convenience adalah sistem memungkinkan pemilih dapat memberikan

pilihannya secara cepat dengan peralatan dan kemampuan minimal.

j. Certifiability adalah sistem harus dapat diujicobakan sehingga penyelenggara

pemungutan suara memiliki kepercayaan terhadap sistem.

k. Transparency adalah pemilih harus memiliki pengetahuan umum dan

pehamaman terhadap proses pemungutan suara.

l. Cost-effectiveness adalah sistem harus dapat dibiayai dengan dana terbatas

dan efisien.

Pelaksanaan e-voting di Indonesia pertama kali diselenggarakan pada

pemilihan kepala dusun di Kabupaten Jembrana, Bali. Gambar 2.1 menunjukkan alur

(30)

Gambar 2. 1 Gambar alur e-voting Pilkadus di Jembrana

Sumber (http://www.jembranakab.go.id/index.php?module=e-voting, diakses tanggal 10 Februari

2016)

Gambar 2.1 menjelaskan alur e-voting Pilkadus di Jembrana, dari penjelasan

gambar tahap pertama adalah pemilih dating mendatangani TPS dan membawa

Jembrana ID (J-ID) menuju terminal verifikasi. Tahap kedua, pada terminal

verifikasi, pemilih memverifikasi J-ID dengan mengisi PIN, jika terdaftar akan tampil

nama dan foto dari pemilih. Tahap ketiga, pemilih menuju terminal pemilihan, cukup

dengan menyentuh foto calon kadus untuk memilih. Tahap keempat adalah

prosentase pemilih yang telah memilih akan tampil dilayar dashboard hasil voting.

Tahap terakhir adalah jika waktu sudah selesai, pemenang dari calon kadus langsung

bisa dilihat oleh masyarakat.

2.4 Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau pemodelan proses adalah cara formal untuk

menggambarkan bagaimana suatu sistem beroperasi. Mengilustrasikan

aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagamana data berpindah dari aktivitas-aktivitas-aktivitas-aktivitas itu.

Ada banyak cara yang digunakan untuk mengimplementasikan proses model. Dalam

pembuatan proyek akhir ini menggunakan Data Flow Diagram ( DFD ). Data Flow

Diagram (DFD) yaitu salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunaan

(31)

saling berhubungan. DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena

dapat manggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas.

Dapat disimpulkan bahwa Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat

perancangan sistem yang berorientasi pada alur data yang dapat di gunakan untuk

penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh

professional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Ada 4 elemen

penting yang menyusun suatu DFD, yaitu :

a. Proses : Aktivitas, fungsi atau proses yang dilakukan dalam sistem, bisa

berupa manual atau terkomputerisasi. Biasanya digambarkan dengan

lingkaran.

b. Data Flow : Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu

berakhir pada suatu proses. Biasanya di gambarkan dengan tanda panah.

c. Data Store : Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang

mengalir disimpan ke data store. Aliran data di-update atau ditambahkan ke

data store. Biasanya digambarakn dengan 2 garis sejajar atau dengan 2 garis

sejajar yang ujungnya ditutup oleh dua garis tegak.

d. External Entitas : Orang, Organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem

tetapi berinteraksi dengan sistem. Biasanya digambarkan dengan kotak.

Menggambarkan suatu DFD tidak bisa dilakukan dengan satu gamabr DFD.

Diagram anak menggambarkan proses yang lebih detail dibandingkan dengan

diagram induk. Harus ada proses yang seimbang untuk menjamin informasi yang

dihasilakn dalam satu level ke level berikutnya.

2.5 Contex Diagram

Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD

Top Level), yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang

menggambarkan aliran-aliran data ke dalam dan keluar sistem dan ke dalam dan

(32)

lingkaran dan hubungan dengan entitas luar. Lingkaran tersebut menggambarkan

keseluruhan proses dalam sistem.

2.5.1 Diagram Level n

Dalam Diagram Level n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan

diagram fisik maupun diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil

pengembangan dari Context Diagram atau Diagram level sebelumnya ke dalam

komponen yang lebih detail dengan top-down pertitioning. Jika kita melakukan

pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD yang seimbang.

2.6 Perancangan Database

Dalam perancangan database atau pemodelan data untuk proyek akhir ini

menggunakan Entity Relationsip Diagram (ERD). ERD adalah gambar atau diagram

yang digunakan untuk pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan

data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antara

entitas.

2.6.1 Entitas/Entity

Entitas/Entity adalah suatu tempat atau objek untuk menyimpan data. Contoh:

Entitas buku untuk menyimpan atribut mengenai buku (judul_buku, kode_buku,

pengarang, dsb). Entitas di gambarkan dengan persegi di dalam ERD.

2.6.2 Relasi/Relationship

Relasi/ Relationship adalah hubungan yang terjadi antara lebih dari satu

entitas. Contoh: Entitas buku dan entitas pengarang memiliki hubungan “ditulis”,

yang artinya pengarang menulis buku, dan buku di tulis pengarang. Relasi ini di

(33)

2.6.3 Atribut/Attribute

Atribut/ Attribute adalah ciri umum semua entitas atau semua yang ada dalam

entitas. Contoh: Entitas pengarang memiliki atribut nama, alamat, no_telepon, dsb.

Atribut di gambarkan dengan lingkaran memanjang dalam ERD tapi jarang sekali

dalam ERD atribut ikut di gambarkan. Atribut juga sering disebut dengan field atau

kolom dalam suatu ERD.

2.6.4 Kardinalitas Relasi

ERD yang mempresentasikan suatu basis data relasional senantiasa memiliki

relasi-relasi dari sejumlah entitas yang dapat ditentukan banyaknya. Banyaknya suatu

relasi yang dimiliki oleh suatu entitas di sebut dengan derajat relasi. Derajat relasi

maksimum disebut dengan kardinalitas sedangkan derajat minimum disebut dengan

modalitas. Kardinalitas yang terjadi diantara dua himpunan entitas (missal A dan B)

dapat berupa :

1. One to One (1 ke 1) : satu record dipetakan dengan satu record di entitas lain.

Contoh : satu nasabah punya satu account.

2. One to Many ( 1 ke N ) : satu record dapat dipetakan menjadi beberapa record

di entitas lain. Contoh : satu nasabah bisa melakukan lebih dari satu transaksi.

3. Many to Many (M ke N) : beberapa record dapat dipetakan menjadi beberapa

record di entitas lain. Contoh : satu nasabah dapat melakukan lebih dari satu

transaksi, dan satu transaksi dapat dilakukan oleh lebih dari satu nasabah.

2.6.5 Normalisasi

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan

atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang

non-redudant (tidak berulang) , stabil dan fleksibel.

Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan

untuk menentukan relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert, update,

delete dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas

(34)

Proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga

(3) tahapan normalisasi antara lain:

2.6.5.1Bentuk normal pertama (1NF)

a. Tidak ada atribut yang berulang atau bernilai ganda.

b. Telah di tentukan primary key untuk tabel atau relasi.

c. Tiap atribut hanya memiliki satu pengetian.

d. Tiap atribut yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya menggambarkan

entitas atau relasi yang terpisah.

2.6.5.2Bentuk normal kedua (2NF)

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama.

b. Atribut bukan kunci (non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan

fungsional sepenuhnya pada primary key.

2.6.5.3Bentuk normal ke tiga (3NF)

a. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

Atribut bukan kunci (non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan

fungsional terhadap atribut bukan kunci lainya. Seluruh atribut bukan kunci pada

suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi

itu saja.

2.7 Microsoft Visual Studio .NET

Microsoft Visual Studio .NET merupakan salah satu software buatan

Microsoft Corp. yang didesain khusus dalam pembuatan program-program

profesional berbasis windows platform. Microsoft Visual Studio .NET merupakan

perangkat lunak yang terintegrasi, didalamnya terdapat beberapa paket software yang

dapat digunakan oleh programer dalam membangun sebuah program profesional,

diantaranya adalah Visual Basic, Visual J#,Visual C, #Visual C++ dan Java Runtime

yang sama-sama berada dalam naungan platform Microsoft .NET Framework.

Bagian-bagian dari software ini diantaranya toolbox, jendela properties, server

(35)

Gambar 2. 2 Logo Microsoft Visual Studio .NET

Sumber (https://www.visualstudio.com/, diakses tanggal 11 Februari 2016)

Gambar 2. 3 Start Page Microsoft Visual Studio .NET

Sumber (https://www.visualstudio.com/, diakses tanggal 11 Februari 2016)

Toolbox digunakan untuk pemilihan kontrol–kontrol yang akan digunakan

pada program yang akan dirancang. Kontrol ini merupakan kontrol standar yang

digunakan oleh aplikasi Windows, dan kontrol–control tambahan yang disebut

ActiveX. Kontrol yang ada pada jendela ini dapat ditambah dan dikurangi sesuai

kebutuhan. Jendela Properties merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur

properti sebuah objek. Jendela Properties ini terbagi dalam dua bagian yaitu

Alphabetic dan Catagirozed. Perbedaan dari keduanya hanyalah cara menampilkan

properties dalam sebuah objek. Pada bagian Alphabetic, properti diatur berdasarkan

urutan abjad, sedangkan di bagian Catagorized, properti diatur dalam

(36)

Gambar 2. 4 Bagian toolbox Microsoft Visual Studio .NET

Sumber (https://www.visualstudio.com/, diakses tanggal 11 Februari 2016)

Server Explorer merupakan jendela yang digunakan untuk mengedit

pengaturan server server yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. Pada jendela ini

kita dapat membuat dan mengkonfigurasi server-server yang akan dan telah kita

gunakan. Solution Explorer, komponen ini digunakan untuk mengelola file yang

menyusun sebuah proyek. Solution Explorer ini berisi daftar form, modul kelas, dan

project serta file resource yang digunakan dalam sebuah proyek.

Gambar 2. 5 Bagian Menu Microsoft Visual Studio .NET

(37)

2.8 Database MySQLyog

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan

banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database

sebagai sumber dan pengolahan datanya (Arief, 2011d:152).

MySQL adalah salah satu databases management system (DBMS) dari sekian

banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainya. MySQL berfungsi

untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL. MySQL bersifat open source

sehingga bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat

mendukung atau support dengan database MySQL (Anhar, 2010:45).

Gambar 2. 6 Database MySQLyog

Sumber (https://www.webyog.com/product/sqlyog, diakses tanggal 11 Februari 2016)

MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang

pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal

bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya Tcx merupakan perusahaan

pengembang software dan konsultan database, dan saat ini MySQL sudah diambil

alih oleh Oracle Corp.

Keunggulan yang diberikan MySQL adalah sebagai berikut.

a. Bersifat open source atau sumber terbuka karena dapat disebarkan secara

gratis.

b. Memiliki banyak pengguna dan dapat dipakai oleh banyak pengguna dalam

waktu yang bersamaan.

c. Biasa dioperasikan dengan stabil untuk berbagai sistem operasi, seperti

(38)

d. Mendukung berbagai jenis dan variasi tipe data.

e. Mempunyai lapisan keamanan berbentuk password yang telah terjamin.

f. Menangani basis data dengan kapasitas yang besar.

g. Koneksi yang dilakukan dengan klien menggunakan protocol TCP/IP, UNIX,

atau NT (named pipes).

h. Memiliki interface terhadap berbagai macam aplikasi dan bahasa

pemrograman dengan memanfaatkan fungsi API (Application Programming

Interface).

Gambar 2. 7 Tampilan Connect To MySQLyog Host

Sumber (https://www.webyog.com/product/sqlyog, diakses tanggal 11 Februari 2016)

Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai

bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja

query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan yang

berskala kecil sampai menengah, MySQL juga bersifat open source (tidak berbayar).

Gambar 2. 8 Tampilan Panel MySQLyog

(39)

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering

digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan

aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

2.9 XAMMP

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah

tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan

software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan

Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma meng-install satu kali sudah tersedia

Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan

beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah

dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file terkompresi tar.gz.

Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk

mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa

perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk

dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti

namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.

Gambar 2. 9 Tampilan Panel XAMPP

(40)

XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website

berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL dikomputer local (Yogi

Wicaksono, 2008:7). XAMPP berperan sebagai server web pada komputer anda.

XAMPP juga dapat disebut sebuah CPanel server virtual, yang dapat membantu anda

melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa harus online atau

terakses dengan internet.

2.10 Kartu Pintar (Smart Card) 2.10.1 Pengertian Smart Card

Smart card atau Chip Card atau Integrated Circuit Card (ICC) adalah kartu

plastik yang berukuran sama dengan kartu kredit yang didalamnya terdapat chip

silicon yang disebut microcontroller. Chip terdiri dari rangakaian yang terintegerasi

(Integerated Circuit) yang terdiri dari prosesr dan memori. Chip yang terdapat pada

smart card berfungsi untuk melaksanakan perintah dan menyediakan power ke smart

card.

Gambar 2. 10 Bentuk Smart Card

Sumber (http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-smart-class-room-v0.3.pdf, diakses

tanggal 11 Februari 2016)

2.10.2 Tipe-TipeSmart Card

Smart Card memiliki beberapa tipe dan memiliki fungsi yang berbeda-beda

adalah sebagai berikut.

(41)

Tipe Smart Card ini tidak memiliki processor atau sistem keamanan yang

canggih namun memiliki perlindungan secara fisik. Model smart card ini adalah

model yang pertama untuk kartu telepon. Pada jenis kartu ini menyimpan data yang

telah di-preload oleh sistemnya kemudian mesin pembaca akan mengurangi isi

variable yang disimpannya.

b. Memory Protected Card

Tipe smart card ini memiliki sistem keamanan yang lebih canggih dari pada

memory card. Memiliki teknologi seperti mekanisme password untuk mengakses

smart card.

c. Microprocessor Card

Smart card tipe ini mempunyai processor sehingga dapat melakukan

komputasi walaupun terbatas. Keterbatasannya ada pada ukuran ROM yang dimiliki

dan fungsi aritmatika yang masih sederhana. Kemampuannya antara lain

mengorganisasikan berkas (file) yang dilindungi dengan password.

d. Java Card

Smart card ini dilengkapi dengan Java Virtual Machine sedemikian hingga

dapat dimasukkan berbagai program ke dalamnya.

e. Public Key Card

Smart card ini mendukung public key cryptography (kriptografi asimetris)

sehingga proses enkripsi/dekripsi dapat dilakukan secara internal dan dapat

menyimpan key (Kunci).

2.10.3 Jenis Smart Card

1. Contact Smart Card

Contact Smart Card memiliki sebuah chip emas yang berukuran sekitar 0.5

inchi di bagian depan, tidak seperti kartu kredit yang memiliki magnetic strip di

(42)

untuk membaca dan menulis data dari dan ke dalam chip tersebut. Standar PIN

koneksi berdasarkan ISO7816 adalah:

Gambar 2. 11 Standar PIN Contact Smart Card

Sumber (http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-smart-class-room-v0.3.pdf, diakses

tanggal 11 Februari 2016)

Gambar 2. 12 Bentuk Contact Smart Card

Sumber (http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-smart-class-room-v0.3.pdf, diakses

tanggal 11 Februari 2016)

2. Contactless Smart Card

Contacless Smart Card tampak seperti kartu kredit plastik dengan chip

komputer dan antena coil di dalamnya. Contacless Smart Card dapat ditulis dan

dibaca hanya dengan didekatkan pada antena luar. Contactless Smart Card

digunakan bila membutuhkan transaksi yang harus diproses dengan cepat. Dua

kategori tambahan lainnya merupakan turunan dari kedua tipe yang telah dijelaskan

(43)

Gambar 2. 13 Bentuk Contacless Smart Card

Sumber (http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-smart-class-room-v0.3.pdf, diakses

tanggal 11 Februari 2016)

Standar Internasional untuk protokol yang paling banyak digunakan dalam

teknologi smart card ini adalah ISO 7816. Meskipun demikian, terdapat pula

beberapa standar lain yang digunakan. Smart card menyimpan dan memproses

informasi melalui rangkaian elektronik yang ada di dalam silikon yang dalam substrat

plastik dari body-nya. Terdapat dua jenis smart card yang paling banyak digunakan

yaitu intelligent smart card yang terdiri atas sebuah mikroprosesor dan mampu

membaca, menulis dan menghitung, seperti halnya sebuah mikrokomputer. Serta

memory card, tidak memiliki mikroprscesor dan hanya digunakan untuk menyimpan

informasi saja. Memory card menggunakan security logic untuk mengatur akses dari

memori. Meskipun demikian, sesungguhnya terdapat lima buah jenis smart card

yang ada saat ini adalah sebagai berikut.

a. Memory Card

b. Processor Card

c. Electronic Purse Card

d. Security Card

e. Java Card

Semua jenis Smart Card berisi tiga tipe memori adalah sebagai berikut.

a. Persistent non-mutable memory

(44)

c. Non-persistent mutable memory

ROM, EEPROM, dan RAM merupakan memori yang paling banyak

digunakan untuk ketiga tipe memori tersebut.

Karakter fisik dari Smart Card berdasarkan standar ISO 7816 adalah:

Gambar 2. 14 Karakter fisik dari smart card berdasarkan standart ISO 7816

Sumber (http://ict.binus.edu/metamorph/file/research/jurnal-smart-class-room-v0.3.pdf, diakses

tanggal 11 Februari 2016)

Untuk membangun sebuah aplikasi smart card diperlukan beberapa

komponen yaitu smart card reader, software untuk berkomunikasi dengan

writer-reader dan smart card dipasangkan pada reader dan smart card dan smart card

hardware.

2.11 Reader/Writer Tools

Smart Card reader merupakan antarmuka yang menghubungkan komunikasi

antara smart card dengan PC. Istilah lain yag digunakan untuk smart card adalah

terminal CAD (Card Acceptance Device) dan IFD (Interface Device/ Perangkat

antarmuka).

Smart card tidak berarti tanpa adanya smart card reader, yang berfungsi

sebagai perantara komunikasi antara smart card dengan peralatan lain seperti

komputer. Komputer membaca atau menulis tersebut data melalui smart card reader,

kemudian smart card reader mengubah perintah membaca/menulis tersebut ke dalam

(45)

Gambar 2. 15 Reader/Writer Tools

Sumber (http://www.acs.com.hk/en/products/3/acr122u-usb-nfc-reader, diakses tangal 11 Februari

2016)

Reader/writer tools membangun hubungan dengan mikroprosesor smart card

melalui kontak eletrik pada permukaan hubungan pertukuran data. Reader/writer

tools dapat berhubungan dengan PC biasanya melalui port keyboard, port serial atau

Gambar

Gambar 2. 1 Gambar alur e-voting Pilkadus di Jembrana
Gambar 2. 2 Logo Microsoft Visual Studio .NETSumber (https://www.visualstudio.com/ , diakses tanggal 11 Februari 2016)
Gambar 2. 4 Bagian toolbox Microsoft Visual Studio .NET
Gambar 2. 6 Database MySQLyog
+7

Referensi

Dokumen terkait

Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung

Gambar 5.3 sampai dengan Gambar 5.5 sampai dengan 5.6 menyajikan kurva interaksi momen kritis dan gaya aksial yang didapat dari analisis beda hingga dan dari persamaan AISC dimana

Social support and breast cancer : A comparatory study of breast cancer survivors , women with mental depression , women with hypertension and healthy female controls.

Dengan diketahuinya hasil perkiraan tambahan air yang dapat tertampung di waduk (air efektif) dari pelaksanaan hujan buatan, dan peluang curah hujan yang diharapkan, maka

Apa konsekuensi hukum yang dapat timbul dari penetapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada kegiatan investasi hulu minyak dan gas bumi di Indonesia ditinjau

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05), maka hipotesis nihil yang berbunyi tidak terdapat determinasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim

Stasiun pengambilan contoh ikan ditentukan berdasarkan hasil survei pendahuluan dengan memperhatikan keberadaan ikan bilih dan daerah penangkapannya di Danau

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa profil perkembangan motorik kasar dalam kegiatan lari estafet di RA HABIBIE Singosari-Malang berkategorikan sangat