KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM
RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS
MELALUI JABATAN FUNGSIONAL
PENGEMBANG TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
PROVINSI BALI
MANAJEMEN PNS
Diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas
umum pemerintahan dan pembangunan secara berhasil
guna dan berdayaguna
Diperlukan PNS yang profesional, bertanggung jawab,
jujur, adil.
Pembinaan didasarkan pada sistem karier dan sistem
prestasi kerja, dengan titik berat pada sistem prestasi
kerja.
Diperlukan
penataan
dan
pengembangan
sistem
manajemen kepegawaian, khususnya dalam rangka
menciptakan PNS yang profesional dengan pembinaan
karier yang berorientasi pada penerapan sistem merit
JALUR PEMBINAAN KARIER PNS
Jabatan yang tidak tampak atau secara nyata tertera dalam
struktur organisasi, tetapi jabatan itu diperlukan untuk
memungkinkan organisasi yang bersangkutan melaksanakan
tugas pokoknya
Jabatan yang secara tegas tertera dalam struktur organisasi
suatu satuan organisasi negara
Jalur Jabatan Struktural
OPSI PENGEMBANGAN KARIER PNS
Pengangkatan Dalam Jabatan
STRUKTURAL
Manajerial Fasilitatif
PP. No. 100 Th. 2000
PP. No. 13 Th. 2002
Optimalisasi Kelembagaan
PP. No. 41 Th. 2007
FUNGSIONAL
Jafung Umum
Staf
Mandiri, Teknis, Subtantif
Jafung Tertentu
PP. No. 16 Th. 1994
Keppres. No. 87 Th. 1999
Pengembangan Fungsi
PENGERTIAN JABATAN FUNGSIONAL
Jabatan fungsional adalah kedudukan
yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang PNS
dalam satuan organisasi, yang dalam
pelaksanaan tugasnya didasarkan
keahlian dan/atau keterampilan tertentu
serta bersifat mandiri.
POTENSI JABATAN FUNGSIONAL
Adanya tuntutan perampingan organisasi, dimana jabatan struktural banyak yang dieliminasi (ramping struktur, kaya fungsi Konsekuensi PP No. 41 Th. 2007
Sesuai UU No. 8 Tahun 1974 jo. No. 43 Tahun 1999 dan PP No. 3 Tahun 1980, maka dalam rangka usaha pembinaan karier dan peningkatan mutu profesionalisme, diatur tentang kemungkinan bagi PNS untuk menduduki jabatan fungsional ;
Salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan profesionalisme PNS adalah dengan mendorong peningkatan jabatan fungsional sebagai sarana dalam pembinaan karier PNS 118 Jenis Jabatan Fungsional
KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL
Alternatif berkarier di luar jalur struktural yang semakin terbatas.Aktif, kreatif, inovatif Mandiri
Profesionalisme
Peningkatan kompetensi sejalan dengan jenjang jabatan Pelaksana tugas dan fungsi organisasi.
TUGAS INSTANSI PEMBINA
JABATAN FUNGSIONAL
Penyusunan pedoman formasi jabatan fungsional
Sosialisasi jabatan fungsional dan angka kreditnya serta petunjuk pelaksanaannya
Pengusulan tunjangan jabatan fungsional
Penetapan Standar Kompetensi jabatan fungsional
Penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan fungsional
TUGAS INSTANSI PEMBINA
JABATAN FUNGSIONAL
Pengembangan sistem informasi jabatan fungsional
Fasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi
Fasilitasi pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional Fasilitasi pelaksanaan jabatan fungsional
KEWAJIBAN INSTANSI PENGGUNA
JABATAN FUNGSIONAL
Menyusun Formasi & Kebutuhan sesuai beban kerja
Melakukan pembinaan kepada pejabat fungsional kearah profesionalisme : a. Memilih jalur fungsional jangan hanya pelarian/penampungan (namun
berdasarkan bakat minat, dan kemampuan teknis) ;
b. Setiap kenaikan jenjang jabatan disertai peningkatan kompetensi ; c. Memberikan diklat teknis sesuai bidang kejuruan ;
d. Memberikan keleluasaan kepada pejabat fungsional untuk mengembangkan kemampuannya sesuai aturan yang ada.
Melakukan penilaian prestasi kerja (Penilaian Angka Kredit) dengan Membentuk Tim Penilai
Melakukan pengangkatan penyesuaian atau inpassing ;
Pembebasan Sementara dan/atau Pemberhentian dari jabatan fungsional bila dalam batas waktu yang ditentukan tidak mencapai angka kredit yang ditentukan ;
Ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing
(sesuai PP No. 9 Th. 2003 tentang Wewenang Pengangkatan,
Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil), yaitu :
Menteri/Pejabat setingkat Menteri, Pimpinan Kesekretariat an
Lembaga
Kepresidenan/Lembaga
Tertinggi/Tinggi
Negara,
Kalakhar BNN,
serta
Kesekretariatan Lembaga lain yang
dipimpin oleh pejabat eselon I dan bukan merupakan bagian
dari Departemen/LPND.
PENGANGKATAN, PEMBEBASAN SEMENTARA,
DAN PEMBERHENTIAN DALAM & DARI JABATAN
Bupati/Walikota Cq. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
Gubernur Cq. Sekretaris Daerah Provinsi ;
PROSES PENGISIAN FORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
14 ANALISIS BEBAN KERJA RIIL DINAS/UPT KAB./KOTA FORMASI KAB./KOTA FORMASI PROVINSI ANALISIS BEBAN KERJA RIIL DINAS/UPTPROVINSI
KEMENTERIAN
PAN
INSTANSI
PEMBINA
BKN
PP No. 54 Th. 2003tentang Perubahan atas PP No. 97 Th. 2000
WEWENANG PENETAPAN ANGKA KREDIT
PASAL 5 PP 16 Th. 1999
Penetapan jabatan dan angka kredit jabatan fungsional dilakukan oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang PAN dengan memperhatikan usul pimpinan instansi pemerintah dan mendapat pertimbangan teknis secara tertulis dari Kepala BKN
Kementerian Negara PAN : Menetapkan keputusan
Badan Kepegawaian Negara : Pertimbangan teknis
NASIONAL
PROVINSI BALI, antara lain : 1. Widyaiswara 2. Peneliti 3. Arsiparis 4. Pustakawan 5. Pranata Komputer 6. Guru 7. Pranata Humas 8. Kesehatan 9. Analis Kepegawaian 10. Dst 50 JAFUNG 118 JAFUNG
JUMLAH JABATAN FUNGSIONAL LINGKUP
NASIONAL DAN PROVINSI BALI
JABATAN FUNGSIONAL
PENGEMBANG TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI
1. UU No. 8 Tahun 1974 Jo. UU No. 43 Tahun 1999
tentang Pokok -pokok Kepegawaian.
2. PP No. 16 Tahun 1999
tentang Jabatan Fungsional PNS
3. PP No. 9 Tahun 2003
tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS
4. Keppres No. 87 Tahun 1999
tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/2/M.PAN/3/2009
tentang Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran dan Angka Kreditnya
18
* Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran termasuk rumpun Pendidikan Lainnya.
* Instansi Pembina adalah Departemen Pendidikan Nasional
* Pengembang Teknologi Pembelajaran adalah Jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengembangan teknologi pembelajaran yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
* Tugas pokok Pengembang Teknologi Pembelajaran adalah melaksanakan analisis dan pengkajian sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran, produksi media pembelajaran, penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran, pengendalian sistem/model pembelajaran, dan evaluasi penerapan sistem/model dan pemanfaatan media pembelajaran
* Merupakan jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh PNS.19
RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA,
KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK
1. Pengembang Teknologi Pembelajaran
Madya (IV/a s.d. IV/c)
2. Pengembang Teknologi Pembelajaran
Muda (III/c s.d. III/d)
3. Pengembang Teknologi Pembelajaran
Pertama (III/a s.d. III/b)
20
Jenjang Jabatan dan Pangkat
SKEMA POLA KARIER
JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
GOL./ RUAN G JABATAN FUNGSI-ONAL LAIN DIKLAT FUNGSI-ONAL LAIN JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN JABATAN STRUKTURAL/ ESELON DIKLAT PIM IV/c *) MADYA I I II II IV/b III III IV/a III/d *) MUDA IV IV III/c III/b *) PERTAMA V III/a II/d *) II/c II/b22
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DAPAT DILAKSANAKAN MELALUI:
1. Penyesuaian/Inpassing
2. Pengangkatan Pertama Kali
3. Perpindahan dari Jabatan Lain
23
Pengangkatan inpassing merupakan pengangkatan sebagai
penyesuaian
status
jabatan
pada
pegawai
yang
telah
menjalankan tugas yang menjadi substansi jabatan sebelum
jabatan
tersebut
ditetapkan
dengan
Keputusan
Men.PAN
menjadi
jabatan
fungsional
Pengembang
teknologi
pembelajaran.
Inpassing hanya berlaku 1 (satu) tahun sejak KEPUTUSAN MENPAN diterbitkan
24
Pengangkatan pertama kali adalah
pengangkatan ke dalam jabatan fungsional
Pengembang Teknologi Pembelajaran dari
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
DIBUKA KESEMPATAN PENGISIAN JABATAN SEJAK DARI CPNS
25
• FORMASI DALAM JABATAN
Harus tersedia formasi (lowongan) untuk jabatan fungsional tersebut. Formasi diusulkan oleh instansi penggguna dan mendapat PENETAPAN oleh Menteri PAN
• PERSYARATAN JABATAN
Harus memenuhi kompetensi yang ditetapkan dalam syarat jabatan seperti tersebut dalam Keputusan MENPAN
• JUMLAH ANGKA KREDIT Jumlah angka kredit memenuhi
• JENJANG PANGKAT/JABATAN Pangkat mencukupi
26
•
Pada dasarnya setiap pegawai sejak diangkat sebagai
CPNS sampai menjadi PNS sudah memiliki kejelasan
status jabatannya
•
Pengangkatan melalui perpindahan dari jabatan lain
merupakan pengangkatan pegawai yang sudah berstatus
PNS, karena pegawai tersebut dianggap sebelumnya
telah
duduk
dalam
jabatan
tertentu
(struktural,
fungsional non angka kredit, atau fungsional angka
kredit yang lain)
27
• FORMASI DALAM JABATAN
Harus tersedia formasi (lowongan) untuk jabatan fungsional tersebut. Formasi ditetapkan oleh instansi pengguna.
• PERSYARATAN JABATAN
Harus memenuhi kompetensi yang ditetapkan dalam syarat jabatan seperti tersebut dalam Keputusan Men.Pan
• PENGALAMAN TUGAS
Mempunyai pengalaman dalam tugas terkait atau sejenis • USIA MAKSIMAL
Maksimal 5 tahun sebelum (BUP)
• PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
Perolehan angka kredit dinilai untuk penyesuaian jenjangnya • JENJANG PANGKAT/JABATAN
Kepangkatan dipertimbangkan untuk penyesuaian jenjangnya
28
SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI
• Ketua merangkap Anggota
• Wakil Ketua merangkap Anggota • Sekretaris merangkap Anggota
• Sekurang-kurangnya 4 orang Anggota
SETIAP JABATAN FUNGSIONAL ANGKA KREDIT DIBENTUK TIM PENILAI. TIM PENILAI TERDIRI DARI:
• Unsur Kepegawaian • Unsur unit teknis • Pejabat fungsional
TIM PENILAI ANGKA KREDIT
PEJABAT FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN
1. Pengembang Teknologi Pembelajaran Pertama, Penata
Muda, III/a s.d. Pengembang Teknologi Pembelajaran
Madya, Pembina Tingkat I, IV/b, dibebaskan sementara
dari jabatannya apabila dalam 5 (Lima) thn sejak diangkat
dalam
jabatan/pangkat
terakhir
tidak
dapat
mengumpulkan
angka
kredit
untuk
kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
2. Pengembang Teknologi Pembelajaran Madya, Pembina
Tingkat I, IV/c,
dibebaskan sementara apabila setiap
tahun
sejak menduduki jabatan/pangkat tidak dapat
mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) dari kegiatan tugas pokok
29
Pengembang Teknologi Pembelajaran dibebaskan sementara
dari jabatannya, Apabila :
1. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat berupa penurunan pangkat
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS
3. Ditugaskan
secara
penuh
di
luar
jabatan
(fungsional yang didudukinya)
4. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali
untuk persalinan keempat dan seterusnya
5. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
PENGANGKATAN KEMBALI
PNS setelah selesai menjalani pembebasan
sementara dapat diangkat kembali
Pengangkatan kembali karena menduduki
jabatan lain (termasuk struktural) berusia
paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum BUP
Angka kredit yang diperhitungkan adalah
angka kredit terakhir ditambah dengan
prestasi kerja dari pengembangan dan
diklat
32
• Jangka waktu 1 (satu) tahun sejak pembebasan
sementara tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat
lebih tinggi
• Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali bentuk
hukuman penurunan pangkat
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL ANGKA KREDIT (PP 16/1999)