Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Fabruari 2016
WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN,
BULELENG, BALI
Oleh :
IGNASIUS GEDE IRWAN DINATA
NIM. 1119251044
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas–Tugas Dalam Memenuhi Syarat - SyaratGuna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Fabruari 2016
WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN,
BULELENG, BALI
Oleh :
IGNASIUS GEDE IRWAN DINATA
1119251044
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir Widiastuti, MT.
Ni Made Swanendri, ST., MT.
Oleh :
Ignasius Gede Irwan Dinata
Nim. 1119251044
UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
–
JURUSAN ARSITEKTUR
TIM e-JURNAL ARSITEKTUR (JA) UNIVERSITAS UDAYANA
Kampus Jalan P.B. Sudirman, Denpasar – Bali (0361) 246163, Fax: 246163
www.ft.unud.ac.id
PERNYATAAN
Judul Tugas Akhir : Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali Nama : Ignasius Gede Irwan Dinata
NIM : 1119251044 Program Studi : Arsitektur Periode : Februari 2016
Dengan ini menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Denpasar,30 Juni 2016
Ignasius Gede Irwan Dinata
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
v
ABSTRAK
Adanya tema dalam perancangan arsitektur memiliki peranan yang penting, agar
suatu desain perancangan dapat terarah secara baik dan menciptakan suatu
keharmonisan dan keselaran pada hasil rancangan keseluruhan. Wisata Alam di
Kawasan Buyan merupakan kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi alam yang
ada, sebagai sarana rekreasi di alam bebas. Adapun tema yang diterapkan yakni “
Back To Nature” yang berarti menciptakan suatu kesan dan suasana berwisata di
alam bebas. Penerapan tema juga akan diaplikasikan baik pada perancangan ruang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya lah laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Wisata Alam di
Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.
Semoga laporan ini dapat membantu menambah wawasan pembaca, juga dapat
menjadi rujukan materi bagi pembaca yang membutuhkan materi sejenis.
Penyusunan laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Suardana, MT., Ph.D., selaku Dekan Fakultas
Teknik, Universitas Udayana.
2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT, selaku Ketua Jurusan
Arsitektur Universitas Udayana.
3. Bapak Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP selaku Dosen Koordinator
Seminar Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Udayana.
4. Ibu Dr. Ir. Widiastuti ,.MT Selaku Dosen Pembimbing I
5. Ibu Ni Made Swanendri., MT selaku Pembimbing II
6. Seluruh staf dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Udayana yang telah
memberikan pengetahuan dan arahan selama perkuliahan.
7. Staff Perpustakaan Udayana, yang telah membantu dalam penyediaan
referensi.
8. Tata Usaha, Berkaitan dengan bantuannya dalam hal penyediaan surat
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
vii
9. Keluarga khususnya Orang tua yang telah memberikan dukungan selama
proses perkuliahan berlangsung baik dari segi moral dan materiil
10. Kerabat khususnya Teman Jurusan arsitektur non reg Angkatan 2011 yang
telah banyak memberikan bantuan selama proses perkuliahan
11. Serta pihak-pihak dalam keterlibatannya membantu, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung, proses penyusunan laporan seminar tugas
akhir ini.
Saya menyadari bahwa Laporan Seminar Tugas Akhir tentang “Wisata Alam
di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali” ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, Penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekeliruan yang terjadi
dalam penyusunan laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Denpasar, 30 Juni 2016
Penulis
Ignasius Gede Irwan Dinata
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Surat Pengesahan ... ii
Surat Keterangan ... iii
Surat Pernyataan... iv
Abstrak ... v
Kata Pengantar ... vi
Daftar Isi... viii
Daftar Gambar ... xii
Daftar Tabel ... xv
Daftar Lampiran ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan ... 3
1.4. Metode Penelitian... 3
1.4.1. Pengumpulan Data ... 3
1.4.2. Pengolahan Data ... 4
1.4.3. Penyimpulan Data... 5
BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WISATA ALAM ... 6
2.1. Pengertian Wisata... 6
2.1.1. Jenis-jenis Wisata ... 7
2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pariwisata... 8
2.1.3. Unsur-unsur Pariwisata... 9
2.1.4. Karakteristik Objek Wisata ... 12
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
ix
2.2. Pengertian dan Karakteristik Wisata Alam ... 14
2.2.1. Jenis – jenis Wisata Alam ... 14
2.2.2. Fasilitas dan Utilitas Wisata Alam ... 16
2.3. Studi Banding Fasilitas Sejenis ... 18
2.3.1. The Silas Agrotourism Desa Candi kuning, Baturiti ... 19
2.3.2. Bagus Agro Pelaga Desa Pelaga, Petang ... 25
2.3.3. Terminal Wisata Grafika Ciloke Bandung, Jawa Barat ... 28
2.3.4. Kesimpulan Studi Banding Fasilitas Sejenis ... 34
2.4. Spesifikasi Umum Wisata Alam ... 35
2.4.1. Pengertian ... 35
2.4.2. Fungsi ... 35
2.4.3. Fasilitas ... 35
2.4.4. Tujuan dan Sasaran ... 36
BAB III WISATA ALAM DI KAWASAN DANAU BUYAN, BULELENG, BALI... 37
3.1. Gambaran Umum Kabupaten Buleleng ... 37
3.1.1. Kondisi Fisik... 39
3.1.2. Gambaran Wilayah Site ... 40
3.1.3. Kondisi Non Fisik ... 42
3.2. Analisis SWOT ... 52
3.3. Spesifikasi Khusus Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan... 54
3.3.1. Tujuan ... 54
3.3.2. Fungsi ... 54
3.3.3. Lingkup Pelayanan ... 55
3.3.4. Kegiatan ... 55
x
BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN ... 57
4.1. Tema Perancangan ... 57
4.1.1. Pendekatan Pemilihan Tema ... 57
4.1.2. Penjelasan Tema ... 58
4.1.3. Penerapan Tema ... 59
4.2. Program Fungsional ... 59
4.2.1. Jenis Ruang ... 60
4.2.2. Analisis Civitas dan Aktivitas ... 69
4.3. Program Performansi ... 69
4.3.1. Karakteristik Lingkungan Yang Diinginkan Dan Penentuan Daya Dukung Lingkungan ... 70
4.3.2. Identifikasi Persyaratan dan Tuntutan Ruang ... 70
4.4. Program Arsitektural ... 74
4.4.1. Studi Kapasitas ... 74
4.4.2. Distribusi Ruang ... 76
4.4.3. Hubungan Antar Ruang ... 78
4.4.4. Organisasi Ruang ... 80
4.4.5. Sirkulasi Ruang... 82
4.5. Program Tapak ... 82
4.5.1. Studi Kebutuhan Luasan Tapak ... 83
4.5.2. Pemilihan Lokasi ... 83
4.5.3. Analisa Pemilihan Tapak ... 83
4.5.4. Pembobotan Tapak ... 85
4.5.5. Analisa Tapak ... 87
BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 93
5.1. Konsep Perancangan ... 93
5.1.1. Konsep Entrance Tapak ... 93
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
xi
5.1.3. Konsep Bentuk Massa ... 98
5.1.4. Konsep Pola, Komposisi dan Orientasi Massa ... 99
5.1.5. Konsep Sirkulasi Tapak ... 100
5.1.6. Konsep Parkir ... 102
5.1.7. Konsep Ruang Luar ... 103
5.2. Konsep Perancangan Bangunan ... 108
5.2.1. Konsep Entrance Bangunan ... 108
5.2.2. Konsep Orientasi Bangunan ... 109
5.2.3. Konsep Tampilan Bangunan ... 111
5.2.4. Konsep Ruang Dalam ... 113
5.2.5. Konsep Sistem Struktur pada Bangunan ... 115
5.2.6 Konsep Utilitas Bangunan ... 118
xii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Jenis – jenis Wisata Alam ... 16
2.2 Peta Lokasi The Sila’s Agrotourism ... 19
2.3 Area Camping VIP The Sila’s Agrotourism ... 20
2.4 Area Camping Standar The Sila’s Agrotourism ... 20
2.5 Kegiatan Outbound The Sila’s Agrotourism... 21
2.6 Restoran Kapasitas 20-50 orang di The Sila’s Agrotourism ... 22
2.7 Restoran Kapasitas 60-100 orang di The Sila’s Agrotourism ... 22
2.8 Kantin The Sila’s Agrotourism ... 22
2.9 Bangunan Office dan Meeting Room ... 23
2.10 Stage The Sila’s Agrotourism ... 23
2.11 Toilet Bambu The Sila’s Agrotourism ... 24
2.12 Area Parkir The Sila’s Agrotourism ... 24
2.13 Lobby The Sila’s Agrotourism... 24
2.14 Lokasi Bagus Agro Pelaga ... 25
2.15 Villa Bagus Agro Pelaga ... 26
2.16 Interior Villa Bagus Agro Pelaga ... 26
2.17 Denah Villa Bagus Agro Pelaga ... 26
2.18 Agrowisata Bagus Agro Pelaga ... 27
2.19 Area Camping Bagus Agro Pelaga ... 27
2.20 Restoran Bagus Agro Pelaga ... 28
2.21 Lobby dan Office Bagus Agro Pelaga ... 28
2.22 Lokasi Grafika Ciloke ... 29
2.23 Restoran Grafika Ciloke ... 30
2.24 Interior Restoran Grafika Ciloke ... 30
2.25 Pondok Penginapan Grafika Ciloke ... 31
2.26 Interior Pondok Ciloke ... 31
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
xiii
2.28 Outbound Grafika Ciloke ... 32
2.29 Toko Sovernir Grafika Ciloke ... 33
2.30 Mushola Grafika Ciloke ... 33
2.31 Toilet Grafika Ciloke ... 33
3.1 Gambar Peta Pulau Bali ... 38
3.2 Gambar Peta Kabupaten Buleleng ... 38
3.3 Gambar Peta Kecamtan Sukasada ... 40
3.4 Gambar Peta Danau Buyan dan Tamblingan ... 40
3.5 Flora di Kawasan Danau Buyan ... 42
3.6 Kondisi Lingkungan Danau Buyan ... 42
3.7 Gambar Rencana Detail Tata Ruang (RDRT) Objek Kawasan Bedugul dan Pancasari ... 46
3.8 Gambar Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang (RDRT) Objek Kawasan Bedugul dan Pancasari ... 52
4.1 Struktur Organisasi... 66
4.2 Alur kegiatan Pengelola ... 69
4.3 Alur kegiatan Pengunjung ... 69
4.4 Hubungan Ruang pada Fasilitas Utama ... 79
4.5 Hubungan Ruang pada Fasilitas Pengelola ... 79
4.6 Hubungan Ruang pada Fasilitas Pelengkap ... 80
4.7 Hubungan Ruang pada Fasilitas Service ... 80
4.8 Organisasi Ruang ... 81
4.9 Sirkulasi Ruang ... 82
4.10 Alternatif Tapak Buyan 1 dan Buyan 2... 85
4.11 Tapak terpilih pada Area Buyan 1 ... 86
4.12 Batas, Dimensi dan Bentuk Tapak ... 87
4.13 Toprafi, Geologi dan Hidrologi Tapak... 88
4.14 Analisis Iklim pada Tapak ... 89
xiv
4.16 Analisis Utilitas pada Tapak ... 91
4.17 Analisis Kebisingan pada Tapak ... 92
5.1 Letak Entrance pada Tapak ... 94
5.9 Konsep Ruang Luar Dermaga dan Area Depan Lobby ... 104
5.10 Konsep Ruang Luar Jalur Trekking dan Pos Sepeda ... 105
5.11 Konsep Ruang Luar Area Camping dan Paintball ... 116
5.12 Konsep Ruang Luar Agrowisata, Berkuda dan Flyingfox ... 107
5.13 Konsep Entrance Bangunan ... 109
5.14 Konsep Orientasi Bangunan ... 110
5.15 Konsep Tampilan Bangunan ... 112
5.16 Konsep Ruang dalam pada Restoran... 114
5.17 Konsep Ruang dalam pada Penginapan ... 114
5.18 Struktur Atap Kayu ... 116
5.19 Struktur Atap Kayu Ekspose ... 116
5.20 Konsep Struktur Rangka ... 117
5.21 Konsep Struktur Rangka Kayu... 117
5.22 Pondasi Menerus dan Setempat ... 118
5.23 Konsep Pencahayaan Buatan pada Ruang Luar ... 119
5.24 Konsep Penghawaan Alami ... 119
5.25 Konsep Pengadaan Air Bersih ... 120
5.26 Konsep Pembuangan Air Kotor ... 121
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
xv
5.28 Sistem CCTV ... 122
5.29 Sistem Pembuangan Sampah ... 123
DAFTAR TABEL 2.1 Jenis Kegiatan Wisata Alam ... 15
2.2 Macam Fasilitas pada Kegiatan Wisata Alam ... 17
2.3 Perkiraan Kebutuhan Air pada Kegiatan Wisata Alam... 17
2.4 Klasifikasi Area Wisata Alam ... 18
2.5 Perbandingan Fasilitas Sejenis ... 18
3.1 Data Luas Kabupaten Buleleng per-Kecamatan ... 39
3.2 Batas – batas Kawasan Danau Buyan ... 41
3.3 Analisa Swot ... 53
4.1 Program Fungsional ... 62
4.2 Karakteristik Lingkungan... 70
4.3 Identifikasi Persyaratan dan Tuntutan Ruang ... 71
4.4 Kapasitas Pengelola ... 75
4.5 Distribusi Ruang... 77
4.6 Pembobotan dan Kriteria Pemilihan Tapak ... 84
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali.
1 BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar
belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta
metode penelitian yang digunakan.
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali yang dijuluki sebagai” Surga Dunia” adalah sebuah pulau yang
memiliki banyak potensi yang dapat di kembangkan khususnya dalam bidang
pariwisata. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak perekonomian dan
pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh sebab itu kepariwisataan merupakan
bagian yang sangat erat dan tidak dapat di pisahkan dalam pembangunan di bali.
(Pitana, 2003,10). Pulau Bali memiliki potensi sumber daya alam yang sangat
memukau dan menarik perhatian wisatawan. Mulai dari kawasan pegunungan, bukit,
danau, pantai, sungai hingga hamparan sawah hijau yang masing masing memiliki
daya tarik tersendiri.
Wisata alam adalah salah satu jenis kegiatan wisata ke daerah alam seperti
2 (Pendit, 1994). Wisata alam merupakan jenis rekreasi yang digemari oleh para
wisatawan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Bali sebagai daerah
tujuan wisata mempunyai banyak sekali daerah wisata alam yang menawarkan
panorama alam yang indah. Selain terkenal dengan pantainya yang indah, Bali juga
memiliki daerah wisata alam berupa danau dengan suasana pegunungan yang sejuk.
Salah satu danau yang indah dan memiliki potensi wisata rekreasi alam yang cukup
besar adalah Danau Buyan yang berada di Kabupaten Buleleng, Bali.
Danau Buyan berlokasi di Kecamatan Sukasada, 24 km sebelah Selatan Kota
Singaraja, terletak di pinggir jalan raya jurusan Denpasar-Singaraja. Letaknya yang
cukup tinggi yaitu kurang lebih 1000 m dari permukaan laut menyebabkan udaranya
agak sejuk dan dingin pada malam hari (Buleleng Membangun 2014).
Batas – batas dari kawasan Danau Buyan yaitu, di sebelah utara berbatasan
dengan Jl.Raya Wanagiri dan Desa Asah Gobleg, di sebelah timur berbatasan dengan
Desa Pancasari, di sebelah selatan berbatasan dengan Cagar Alam Batukaru dan di
sebelah Barat berbatasan dengan Danau Tamblingan. Danau Buyan adalah salah satu
kawasan wisata alam yang sering dikunjungi oleh para wisatawan khususnya yang
memiliki hobi untuk bertualang di alam bebas. Akan tetapi fasilitas yang disediakan
oleh pengelola setempat belum terkelola dengan baik dan tergolong sangat sedikit,
yakni ketersediaan tempat parkir untuk mobil ditepi danau, penyewaan perahu untuk
keperluan memancing ataupun sekedar berekreasi, dan fasilitas akomodasi saja.
Ketersediaan fasilitas tersebut sangatlah kurang untuk menunjang kegiatan para
wisatawan yang ingin melakukan wisata alam. Oleh karena itu ketersediaan suatu
fasilitas yang lengkap dan memadai sangat diperlukan sebagai wadah dan sarana
rekreasi yang berhubungan dengan kegiatan alam yang ada di Kawasan Danau
Buyan.
Pengadaan fasilitas tersebut dapat berupa pembuatan sebuah kawasan
perkemahan dan outbound sebagai bagian dari wisata alam. Selain arena outbond,
dibangun pula sebuah penginapan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang ingin
menginap dan merasakan alam bebas. Fasilitas lain akan dibangun dekat di lokasi
danau, antara lain dermaga, dan water sport seperti memancing, berkano, sepeda air
di area danau. Dengan adanya pengembangan wisata di Kawasan Danau Buyan,
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali.
3 Serta dapat membuka banyak lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi para
penduduk disana dan secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup mereka
khusunya dibidang ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
Ditinjau dari latar belakang yang diuraikan diatas sebelumnya, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Fasilitas apa yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pada Wisata Alam di
Kawasan Danau Buyan ?
2. Fungsi apa yang akan diwadahi pada Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan?
3. Bagaimana konsep dan tema yang akan diterapkan pada pembangunan Wisata
Alam di Kawasan Danau Buyan, tanpa merusak tatanan alam sekitar, serta dapat
menarik minat wisatawan yang berkunjung?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembangunan Wisata Alam di kawasan Danau Buyan ini
antara lain :
1. Untuk menentukan fasilitas penunjang pada perancangan Wisata Alam di
Kawasan Danau Buyan
2. Menentukan konsep dan tema perancangan secara detail
3. Untuk menentukan fungsi pada Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Wisata alam di kawasan
Danau Buyan serta permasalahan - permasalahan yang ada, dilakukan dengan
tahapan tahapan berikut : pengumpulan data, pengolahan data, dan penyimpulan
data.
1.4.1. Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data menurut sumbernya, terbagi menjadi 2
yaitu:
1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumbernya, data primer
4 a) Observasi
Obsevasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung pada fasilitas
Bagus Agro Pelaga di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung
dan The Silla’s Argrotorism di Desa Candi kuning Kecamatan Baturiti
Kabupaten Tabanan untuk mendapatkan gambaran tentang fasilitas dan yang
dibutuhkan pada sebuah fasilitas wisata alam.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan
narasumber yaitu selaku pengelola wisata alam The Silla’s Agrotorism yang
merupakan wisata alam yang sejenis dengan wisata Alam di Danau buyan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari pihak lain. Data sekunder dapat
diperoleh dengan cara melakukan pengumpulan data melalui studi literatur yang
dapat digunakan sebagai data penunjang untuk proses perencanaan dan
perancangan kedepannya, berupa literatur, internet, dan lainya yang terkait
dengan wisata alam.
1.4.2. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan pada data-data yang telah terkumpul untuk
memperoleh informasi yang akan digunakan untuk pertimbangan perencanaan dan
perancangannya. Teknik pengolahan data ini terdiri dari kompilasi data, analisis data,
dan sintesis.
1) Kompilasi data
Kompilasi data merupakan teknik pengolahan data dengan cara pemilihan dan
pengelompokan data berdasarkan jenis, kriteria dan hubungan keterkaitannya.
2) Analisis data
Analisis data merupakan teknik pengolahan data dengan beberapa pendekatan
pendekatan, yaitu :
a. Kualitatif, merupakan analisa data melalui proses deskripsi yang kemudian
ditransformasikan ke dalam skala yang lebih sempit dan mudah dimengerti,
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali.
5 b. Kuantitatif, merupakan analisa data melalui perhitungan yang bersifat baku
karena menggunakan suatu perincian yang terskala.
c. Komparatis, yaitu membandingkan teori pada literatur dengan kenyataan yang
ada sehingga menemukan pemecahan permasalahan.
3) Sintesis
Sintesis merupakan teknik yang digunakan untuk menggabungkan data-data dan
informasi yang didapat menjadi alternatif solusi pemecahan masalah, dimana akan
memperoleh sebuah kesimpulan dalam bentuk alternatif.
1.4.3. Penyimpulan data
Penyimpulan data merupakan teknik penarikan kesimpulan yang digunakan
dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
1) Deduksi
Pengambilan kesimpulan dilakukan dari hal yang bersifat umum menuju
hal-hal yang bersifat khusus
2) Induksi
Pengambilan keputusan dilakukan dari hal yang bersifat khusus menuju
6 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP WISATA ALAM
Pada Bab II ini akan dijabarkan mengenai tinjauan pustaka mengenai Wisata
Alam dan tinjauan dan studi proyek sejenis mengenai objek sejenis juga dapat
digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan perancangan kedepanya.
2.1. Pengertian Wisata
Wisata memiliki beberapa pengertian sebagai berikut :
1. Menurut Undang – undang Republik Indonesia Nomer 2. Tahun 2015 tentang
Kepariwisataan, wisata adalah suatu aktifitas atau kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekolompok orang dengan cara cara mengunjungi
salah satu tempat untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, serta dapat
mempelajari suatu keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara.
2. Menurut Oka A. Yoeti, 2010:11, Wisata berasal dari bahasa Sansekerta yang
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
7
3. Menurut E. Guyer Freuler, 2010:11, Wisata merupakan fenomena yang di mulai
dari zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan
pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap
keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan
berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil dari pada
perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada
alat-alat pengangkutan.
4. Menurut Gamal Suwartono, SH wisata merupakan suatu proses kepergian
sementara dari seorang, lebih menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan baik karena
kepentingan ekonomi, sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun
kepentingan lain.
5. Menurut Soetomo, 1994:25, wisata adalah perjalanan keliling selama lebih dari
tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan
acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik di dalam
maupun di luar negeri.
Jadi dari hal diatas dapat disimpulkan Wisata merupakan suatu aktifitas
bepergian bersama-sama dengan sanak saudara, keluarga, teman ke suatu tempat
guna untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya.
2.1.1. Jenis - jenis Wisata
Menurut Pendit (1994), jenis-jenis wisata dapat di bedakan sesuai kegiatan
yang dilakukan oleh para wisatawannya, jenis – jenis wisata di golongkan sebagai
berikut :
1. Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan ke
tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasan dan adat
istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.
2. Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi
8 3. Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk
berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif dalam pesta
olahraga di suatu tempat atau negara.
4. Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti
pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa atau
pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan maksud dan
tujuan untuk mengadakan penelitian.
6. Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air seperti
danau, pantai atau laut.
7. Wisata Alam yaitu jenis wisata yang yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
mengatur wisata ke tempat atau hutan daerah pegunungan, guna menambah
wawasan.
8. Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan
tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
2.1.2. Fungsi dan Tujuan Pariwisata
Menurut Undang – undang Republik Indonesia Nomer 2. Tahun 2015 Pasal 7
tentang Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan pelaksanaan rencana
pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan,
dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 2 Tahun 2015 pasal 4,
Kepariwisataan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Meningkatkan kesejahteraan Rakyat
c. Menghapus Kemiskinan
d. memelihara nilai-nilai agama, norma, adat-istiadat, sejarah, dan budaya
masyarakatMelestarikan alam, lingkungan dan sumber daya
e. Memajukan kebudayaan
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
9 g. Memupuk rasa cinta tanah air
h. Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa dan
i. Mempererat persahabatan antar bangsa
Daerah tujuan wisata yaitu daerah – daerah yang berdasarkan kesiapan
prasarana dan sarana dinyatakan siap menerima kunjungan wisatawan indonesia.
Daerah tujuan wisata harus memiliki objek serta daya tarik wisata sebagai media
yang menarik minat para wisatawan.
Perkembangan pariwisata di dalam suatu daerah memiliki peranan yang sangat
penting di dalam memajukan dan mengembangkan sebuah daerah, tetapi sebaliknya
jika pelaksanaanyya tidak di lakukan dan di kelola dengan baik, maka justru akan
membawa dampak negatif dan merugikan daerah pariwisata tersebut.
2.1.3. Unsur – unsur Pariwisata
Menurut Pendit (1994) unsur – unsur yang terlibat dalam industri pariwisata
meliputi beberapa hal yaitu :
a. Akomodasi, tempat seseorang untuk tinggal sementara
b. Jasa boga dan restoran, industri jasa di bidang penyelengaraan makanan dan
minuman yang di kelola secara komersial.
c. Transportasi dan jasa angkutan, industri usaha jasa yang bergerak di bidang
angkutan darat, laut dan udara.
d. Atraksi wisata dapat menarik dan menjadi pusat perhatian para wisatawan.
e. Cindramata (sovernir), benda yang di jadikan kenang-kenangan untuk di bawa
oleh wisatawan pada saat kembali ke tempat asal.
f. Biro perjalanan, badan usaha pelayanan semua proses perjalanan dari berangkat
hingga kembali.
Menurut Inskeep (1991), suatu objek wisata harus mempunyai 5 unsur penting,
yaitu:
1. Daya tarik
Daya tarik merupakan faktor utama yang menarik wisatawan mengadakan
perjalanan mengunjungi suatu tempat, baik suatu tempat primer yang menjadi
tujuan utamanya, atau tujuan sekunder yang dikunjungi dalam suatu perjalanaan
10 tarik tujuan tersebut. Sedangkan daya tarik sendiri dapat diklasifikan kedalam
daya tarik lokasi yang merupakan daya tarik permanen.
2. Prasarana Wisata
Prasarana wisata ini dibutuhkan untuk melayani wisatawan selama perjalanan
wisata. Fasilitas ini cenderung berorientasi pada daya tarik wisata di suatu lokasi,
sehingga fasilitas ini harus terletak dekat dengan objek wisatanya. Prasarana
wisata cenderung mendukung kecenderungan perkembangan pada saat yang
bersamaan. Prasarana wisata ini terdiri dari:
a. Prasarana akomodasi
Prasarana akomodasi ini merupakan fasilitas utama yang sangat penting
dalam kegiatan wisata. Proporsi terbesar dari pengeluaran wisatawan
biasanya dipakai untuk kebutuhan menginap, makan dan minum. Daerah
wisata yang menyediakan tempat istirahat yang nyaman dan mempunyai nilai
estetika tinggi, menu yang cocok, menarik, dan asli daerah tersebut
merupakan salah satu yang menentukan sukses tidaknya pengelolaan suatu
daerah wisata.
b. Prasarana pendukung
Prasarana pendukung harus terletak ditempat yang mudah dicapai oleh
wisatawan. Pola gerakan wisatawan harus diamati atau diramalkan untuk
menentukan lokasi yang optimal mengingat prasarana pendukung akan
digunakan untuk melayani mereka. Jumlah dan jenis prasarana pendukung
ditentukan berdasarkan kebutuhan wisatawan.
3. Sarana Wisata
Sarana Wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek wisata tertentu
harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Lebih dari itu, selera pasar pun dapat menentukan tuntutan berbagai
sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah
tujuan wisata antara lain biro perjalanan, alat transportasi, dan alat komunikasi,
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
11 yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan
dengan kebutuhan wisatawan.
4. Infrastruktur
Infrastruktur adalah hal yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata,
baik yang berupa sistem pengaturan maupun bangunan fisik diatas permukaan
tanah dan dibawah tanah, seperti: sistem pengairan, sumber listrik dan energi,
sistem jalur angkutan dan terminal, sistem komunikasi, serta sistem keamanan
atau pengawasan. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di
daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata,
sekaligus membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.
5. Masyarakat, Lingkungan, dan Budaya
Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai objek dan daya tarik wisata
akan mengundang kehadiran wistawan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam kaitannya dengan masyarakat, lingkungan dan budaya adalah sebagai
berikut:
a. Masyarakat
Masyarakat di sekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran
wisatawan tersebut, sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh
para wisatawan. Layanan yang khusus dalam penyajiannya serta mempunyai
kekhasan sendiri akan memberikan kesan yang mendalam. Untuk itu
masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai jenis dan
kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan.
b. Lingkungan
Disamping masyarakat di sekitar objek wisata, lingkungan alam di sekitar
objek wisata pun perlu diperhatikan dengan seksama agar tidak rusak dan
tercemar. Lalu-lalang manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun
dapat mengakibatkan rusaknya ekosistim dari fauna dan flora di sekitar objek
wisata. Oleh sebab itu perlu adanya upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan dalam
12
c. Budaya
Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata
merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan
hidup suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini pun
kelestariannya tak boleh tercemar oleh budaya asing, tetapi harus
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan kenangan yang
mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.
2.1.4. Karakteristik Objek Wisata
Selain beberapa persyaratan di atas, adapula 3 karakteristik utama dari objek
wisata yang harus diperhatikan dalam upaya pengembangan suatu objek wisata tertentu
agar dapat menarik dan dikunjungi banyak wisatawan. Seperti yang diungkapkan oleh
Oka A. Yoeti, 1985, karakteristik tersebut antara lain:
a. Daerah itu harus mempunyai apa yang disebut sebagai "something to see". Artinya di
tempat tersebut harus ada objek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa
yang dimiliki oleh daerah lain. Dengan kata lain, daerah itu harus mempunyai daya
tarik yang khusus dan unik.
b. Daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah something to do".
Artinya di tempat tersebut selain banyak yang dapat disaksikan, harus disediakan pula
fasilitas rekreasi atau amusement yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih
lama di tempat itu.
c. Di daerah tersebut harus tersedia apa yang disebut dengan istilah "something to
buyArtinya di tempat tersebut harus ada fasilitas untuk berbelanja, terutama
barang-barang souvenir dan kerajinan tangan rakyat sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
2.1.5. Pengertian Wisatawan
Wisatawan adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dunia
pariwisata.Wisatawan sangat beragam,dari golongan tua sampai anak-anak, golongan
kaya dan miskin, Domestik dan mancanegara dan semua yang mempunyai keinginan
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
13
1. Menurut Smith (Kusumaningrum,2009:16), menyebutkan bahwa wisatawan
adalah orang yang sedang libur atau tidak bekerja dan secara sukarela
mengunjungi daerah lain untuk mendapatkan sesuatu yang lain.
2. Menurut WTO (Kusumaningrum,2009:17), wisatawan di bagi menjadi 3 bagian
yaitu :
a. Pengunjung adalah setiap orang yang berhubungan ke suatu negara lain dimana
ia memiliki tempat kediaman, dan melakukan pekerjaan yang di berikan oleh
negara yang di kunjungi.
b. Wisatawan adalah setiap orang yang tinggal dan memiliki tempat tinggal di
suatu negara tanpa memandang kewarganegaraanya, berkunjung ke suatu
tempat pada negara yang sama untuk lebih dari 24 jam yang tujuan
perjalanannya untuk rekreasi, liburan, pendidikan bisnis dan mengunjungi
sanak saudara.
c. Darmawisata adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam
di negara yang di kunjungi, termasuk orang yang ada di kapal pesiar.
3. Dalam intruksi presiden RI No.9, 1969, bab 1 pasal 1 (dalam irawan,2010:13) di
jelaskan bahwa wisatawan ialah orang yang berpergian dari tempat tinggal untuk
berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan tersebut.
Menurut Kusumaningrum (2009:18), wisatawan di golongkan menurut sifat
dan minatnya.adalah sebagai berikut :
1. Wisatawan modern Idealis, wisatawan yang sangat menaruh minat pada
budaya multinasional serta eksplorasi alam secara individual.
2. Wisatawan modern Materialis, wisatawan dengan golongan Hedonisme
(mencari keuntungan) secara berkelompok.
3. Wisatawan tradisional Idealis, wisatawan yang menaruh minat pada
kehidupan sosial budaya yang bersifat tradisional dan sangat menghargai
sentuhan alam yang tidak terlalu tercampur oleh arus modernisasi.
4. Wisatawan tradisional Materialis, wistawan yang berpandangan
konvensional, mempertimbangkan keterjangkauan, murah dan keamanan.
Menurut Pendit (1994:39) wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:
1. Wisatawan Internasional (Mancanegara) adalah orang yang melakukan
14
2. Wisatawan Nasional (Domestik) adalah penduduk Indonesia yang melakukan
perjalanan di wilayah Indonesia diluar tempatnya berdomisili, dalam jangka
waktu sekurang-kurangya 24 jam atau menginap kecuali kegiatan yang
mendatangkan nafkah ditempat yang dikunjungi
2.2 Pengertian dan Karakteristik Wisata Alam
Pembangunan kepariwisataan dalam suatu daerah pada umumnya didasari oleh
pola perencanaan regional dan kawasan pembangunan pariwisata alam yang
memiliki keterkaitan dalam konservasi terhadap suatu lingkungan dan prinsip
pembangunan berkawasan lingkungan menjadi faktor pertimbangan utama. (Nuryati,
1994:15)
a. Pengertian dari wisata alam merupakan wisata yang tidak lagi didasari oleh
pemanfaatan sumber daya alam, tetapi yang lebih penting adalah bagimanana
pengamatan sumber daya alam secara lebih mendalam.Dalam konteks interelesasi
dibutuhkan pemahaman yang lebih dinamis.
b. Wisata alam merupakan bentuk kegiatan yang memanfaatkan potensi sumber
daya alam dan tata lingkungannya..
c. Wisata alam merupakan bentuk dari rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi sumber daya alam serta ekosistemnya, yang merupakan wisata alam asli
maupun buatan manuasia.Dan memiliki daya tarik untuk diperlihatkan kepada
wisatawan.
Suatu objek wisata alam merupakan sumber daya alam yang memiliki potensi
besar dan daya tarik secara alami maupun budidaya. Sedangkan pengusahaan objek
serta daya tarik wisata alam merupakan usaha didalam pemanfaatan sumber daya
alam dan tata lingkungan yang dijadikan sasaran wisata. (Sukahar, 1992:87)
2.2.1 Jenis – Jenis Wisata Alam
Wisata alam dibedakan menurut bentuk kegiatan dan fasilitas yang di
gunakan sebagai sarana pendukung wisata. Adapun jenis – jenis kegiatan wisata
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
15
Tabel 2.1 Jenis kegiatan wisata alam
NO JENIS KEGIATAN KRITERIA
1 Perjalanan penjelajah Memiliki 2 jenis yaitu menjelajah alam dengan pemandu
atau tanpa pemandu
2 Mendaki gunung Kegiatan yang di lakukan di alam.Panjat tebing, kawah
dll termasuk di dalamnya.
3 Memancing (fishing) Memiliki 2 jenis yaitu memancing di kolam buatan
ataupun pada wisata alam biasanya di lakukan di danau, sungai, laut dll.
4 Berlayar (boating) Dapat di lakukan di sungai, danau ataupun laut
menggunakan mesin
5 Berburu Beberapa jenis hewan liar yang dapat di buru
6 Berkemah (camping) Termasuk berkemah menginap
7 Menyelam (diving) Di perairan yang baik objek nya
8 Ski Air Dilakukan di danau, bendungan atau pantai
9 Berperahu/ Berkano (canoeing) Kegiatan berperahu secara alami (tidak menggunakan
mesin) yang di lakukan di sungai,pantai dan danau
10 Melihat – lihat Melihat budaya dan pemandangan alam yang terdapat di
suatu tempat
11 Bersepeda (bicycling) Dilakukan dengan santai dan gembira sambil menikmati
suasana alam sekitar
12 Berkuda (horseback riding) Menelusuri alam dengan menaiki kuda sambil
menikmati pemandangan
13 Menelusuri Goa (caving) Goa alam yang ada di daerah terpencil di telusuri sampai
zona gelap
14 Berjalan kaki Memiliki 2 jenis yakni berjalan kaki santai dan cepat
(hiking)
16
Gambar 2.1
Gambar jenis – jenis wisata alam Sumber : http://www.pakettoutboundbali.com
Secara garis besar jenis wisata alam dapat digolongkan menjadi dua
kelompok yakni :
Wisata Daratan berupa kegiatan mendaki gunung, jalan santai, berburu,perjalanan menjelajah, bersepeda dan lain-lain.
Wisata Perairan atau Wisata Bahari dapat berupa memancing, diving, snorkling,
ski air, berlayar dan lain-lain.
2.2.2 Fasilitas dan Utilitas Kegiatan Wisata Alam a. Fasilitas Kegiatan Wisata Alam
Kegiatan wisata alam merupakan kegiatan yang membutuhkan beraneka
ragam fasilitas didalamnya. Fasilitas tersebut berupa fasilitas-fasilitas yang
akan menunjang segala kegiatan yang menyangkut tentang wisata alam.
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
17
Tabel 2.2 Macam Fasilitas Pada Kegiatan Wisata Alam
No Kegiatan Wisata Fasilitas Macam Fasilitas
1 Piknik Shelter dan
perlengkapannya
sanitasi dan fasilitas kesehatan
1 Unit terdiri dari 1 meja
kursi, alat pemanggangan,wadah
sampah, parkir kendaraan
2 Berperahu Tempat parkir dan jetty Dapat dibangun dari aspal
atau batu, coneblock, tambatan perahu selain tersedianya perahu yang cukup jumlahnya.
3 Berkemah Tempat berkemah
berupa fasilitas jalan dan tempat untuk pejalan kaki
Temasuk semua fasilitas dan utilitasnya.
Sumber : Fandeli, 1995 : 140-204
b. Utilitas untuk Wisata Alam
Pada area wisata alam dibutuhkan juga utilitas berupa pengadaan air yang menunjang segala kegiatan wisatawan. Jadi diperlukan penyediaan air, pipa air termasuk krannya, tempat pengolahan air buangan.Adapun kebutuhan air pada
wisata alam dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3 Perkiraan Kebutuhan Air Pada Kegiatan Wisata Alam
No Jenis Kegiatan Wisata Alam Kebutuhan Air (liter) Per orang /hari
1 Tempat berkemah termasuk untuk
mobil
112,5
2 Berkemah dengan unit untuk mandi 220
3 Tempat piknik dengan toilet 45
4 Kamar mandi dengan shower 45
5 Laundry 220
6 Main Kuda 50
Sumber : Fandeli, 1995 : 140-204
c. Klasifikasi Area Wisata Berkaitan dengan Daya Dukungannya
Suatu daerah wisata alam memiliki kemampuan tersendiri untuk menarik
perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata alam tersebut. Dan
18 wisatawan yang berkunjung akan mengalami kemunduran sehingga tidak ada
lagi wisatawan yang berkunjung. Kapasitas pengunjung akan mengalami
peningkatan kembali, apabila adanya proses pemulihan pada objek wisata
secara alami.Adapun Klasifikasi Area wisata alam dapat dilihat pada Tabel
2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Klasifikasi Area Wisata Alam
No Areal Wisata Alam Kemampuan untuk Wisatawan Berkunjung/Th
1 Area yang dikelola secara intensif
dipergunakan untuk pengunjung rombongan
2000
2 Arena yang dikelola secara ekstensif
untuk wisata alam 75
3 Area pada lingkungan alam belum
dikembangkan 2
4 Lingkungan alam sudah dikenal 7
5 Lingkungan alam masyarakat primitif 2
6 Lingkungan peninggalan sejarah
(candi, kraton dll) 2000
Sumber : Fandeli, 1995 : 140-204
2.3 Studi Banding Fasilitas Sejenis
Untuk mendapatkan data pembanding di dalam merencanakan suatu fasilitas
wisata alam, maka langkah yang dapat di lakukan adalah melakukan studi banding
terhadap objekdan fasilitas sejenis. Studi tersebut dapat di lakukan dengan cara
pengkajian data dan menganalisis secara mendalam mengenai jenis kegiatan dan
fasilitas yang di gunakan pada objek. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran
perbandingan atau masukan dari fasilitas yang akan di bangun.
Beberapa proyek sejenis yang dipakai dalam studi banding fasilitas sejenis
diantaranya adalah The Silas Agrotourism, Bagus Agro Pelaga dan Grafika
Ciloke.Alasan pemilihan pada objek studi banding wisata alam tersebut dikarenakan
pada ketiga tempat sejenis wisata ini, menyajikan suatu potensi alam yang
dikembangkan secara optimal, dan memiliki pengembangan yang berbeda-beda pada
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
19 mampu membuat suatu desain menarik yang diambil dari kelebihan dan kekurangan
dari masing masing objek.
2.3.1 The Silas Agrotourism
The Silas Agrrotorism merupakan salah satu pusat rekreasi dan pendidikan
yang memiliki keterkaitan dengan alam yang di bangun pada tahun 2011. The Silas
Agrrotorism terletak di Banjar Batu Desa, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti
Kabupaten Tabanan Bali. Adapun peta lokasi di The Silas Agrotourism dapat dilihat
pada gambar 2.2
Gambar 2.2
Peta lokasi the silas agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
The Silas Agrotourism memiliki konsep agrowisata, dengan memanfaatkan
seoptimal mungkin potensi-potesi yang terdapat di desa candi kuning.,Antara lain
salah satunya adalah bidang pertanian dan perkebunan yang menjadi pekerjaan
komoditas para masyarakat disana. The Silas Agrotourism memiliki lahan dengan
luas ± 10 hektar, dengan berbagai aneka ragam fasilitas rekreasi alam yang
disediakan. Adapun Fasilitas-fasilitas yang terdapat di The Silas Agrotourism
meliputi :
1) Area Camping
Area camping yang terdapat di The Silas Agrotourism terbagi atas 2 jenis yaitu
area camping VIP dan area camping Standar.Tidak banyak perbedaan yang
terdapat pada kedua jenis area camping ini, hanya pada fasilitas dan kapasitas
20
Tenda VIP untuk kapasitas 6-8 orang
Tenda Pleton untuk kapasitas 30-60 orang
Tenda keluarga untuk kapasitas 6 orang
Tersedia juga sleeping bag dan matras
Area camping dapat dilihat pada gambar 2.5 dan 2.6.
2) Area Outbound
Kegiatan wisata rekreasi alam yang disediakan di The Silas Agrotourism yakni
berupa kegiatan outbound di alam sekitar. Adapun jenis-jenis kegiatan
Outbound yang terdapat pada The Silas Agrotourism antara lain :
Paintball
High Rope – Flying Fox
Outbound Training (Team Building)
ATV
Horse Ridding (berkuda)
Trekking
Cycling
Fishing
Picking Fruit
Kids Zone
Gambar 2.3
Area camping VIP the sila’s agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
Gambar 2.4
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
21 Kegiatan outbound dapat dilihat pada gambar 2.7
Gambar 2.5
(1) Arena paintball, (2) Arena Hi-rope dan flyingfox, (3) Area outbound team building, (4) Arena ATV, (5) Arena Berkuda, (6) Kolam pancing di the silas agrotourirsm
Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
The Silas Agrotourism ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang
meliputi :
1) Restoran dan Kantin
The Silas Agrotourism memiliki kantin dan 2 jenis restoran dengani kapasitas
daya tampung yang berbeda, yakni restoran pertama dengan kapasitas 20–50
(1) (2)
(3) (4)
22 orang dan restoran kedua dengan kapasitas 60–100 orang. Restoran dapat
dilihat pada gambar 2.6 ,2.7 dan 2.8.
Gambar 2.8
Kantin the silas agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
2) Office dan Meeting room
The Silas Agrotourism juga memiliki bangunan berlantai dua ysng dimana
pada lantai 1 terdapat office dan lantai 2 terdapat ruang pertemuan/meeting
room.Bangunan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.6
Restoran kapasitas 20-50 orang di the silas agrotourirsm
Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
Gambar 2.7
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
23
Gambar 2.9
Bangunan office dan meeting room di the silas agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
3) Stage
The Silas Agrotourism memiliki stage atau panggung outdoor yang berfungsi
sebagai area pertujukan atau pementasan suatu acara resmi.Stage dapat dilihat
pada gambar 2.10.
Gambar 2.10
Stage di the silas agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
4) Toilet Bambu
Terdapat 4 bangunan toilet bambu yang tersebar seluruh di Area The Silas
24
Gambar 2.11
Bangunan toilet bambu di the silas agrotourirsm Sumber : Observasi, 11 oktober 2015
5) Lobby dan Area Parkir
Pada Entrance The Silas Agrotourism terdapat area parkir dan lobby yang
berdampingan, yang dimana pada parkir dapat menampung kendaraan
sebanyak 50 mobil dan 100 motor. Lobby dan Area parkir dapat dilihat pada
gambar 2.12 dan 2.13.
Gambar 2.12
area parkir di the silas agrotourirsm Sumber : www.thesilasagrotourism.com
Gambar 2.13
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
25 2.3.2 Bagus Agro Pelaga
Bagus Agro Pelaga merupakan salah satu objek wisata yang memiliki daya
tarik tersendiri karena keindahan alam sekitarnya. Bagus Agro Pelaga belokasi di
jalan Raya Puncak Mangu, Desa Pelaga Kecamatan Petang, Kabupaten Badung-Bali.
Peta lokasi Bagus Agro pelaga dapat dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.14
Peta lokasi di Bagus Agro Pelaga Sumber : http://www.bagusagropelaga.com/
Bagus Agro Pelaga sebagai daya tarik obyek wisata agro yang menggunakan
konsep agrowisata dan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi-potensi ysng
berada di daerah pelaga, yakni potensi alam dengan luas ± 18 hektar dan pekerjaan
utama masyarakat disana sebagai petani.Bagus Agro Pelaga juga memiliki aneka
ragam fasilitas rekreasi alam yang tersedia. Adapun Fasilitas-fasilitas yang terdapat
di The sila’s Agrotourism meliputi: .
1) Villa
Bagus Agrowisata memiliki 19 unit villa yang masing masing terdiri dari
ruang tidur, toilet dan teras. Semua bangunan villa menghadap ke arah bukit
dan lereng sebagai view utama.Villa dapat dilihat pada gambar 2.15, 2.16 dan
26
Gambar 2.17
Denah villa di Bagus Agro Pelaga Sumber : http://www.bagusagropelaga.com/
2) Area Agrowisata
Kawasan Bagus Agro Pelaga terdiri atas beberapa kompleks perkebunan
dengan berbagai tanaman. adapun macam tanaman yang di tanam di Area ini
meliputi: kol, lobak, seledri, ,cabe, jeru, strawberry dll.Dan pada setiap
kompleks ditanami satu jenis tanaman saja, sehingga pengunjung dapat
menyaksikan teknik bercocok tanam yang baik dan benar. Area Agrowisata
dapat dilihat pada gambar 2.18.
Gambar 2.15 Villa di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 oktober 2015
Gambar 2.16
Interior Villa di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 oktober 2015
Ket:
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
27
Gambar 2.18
agrowisata di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 oktober 2015
3) Area Camping
Bagus Agro Pelaga juga memiliki area camping sebagai salah satu fasilitas
wisata alam yang berfungsi bagi para pengunjung yang ingin menginap dan
berekreasi di alam terbuka.fasilitas wisata alam.Area camping dapat dilihat
pada gambar 2.19
Gambar 2.19
Lokasi camping di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 Oktober 2015
Bagus Agro Pelaga ini juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang
meliputi :
1) Restoran
Bagus Agro Pelaga memiliki restoran yang terdiri atas 2 unit, dan dibangun di
areal tertinngi di kawasan Bagus Agro Pelaga. Sehingga para pengunjung dapat
menyaksikan seluruh pemandangan yang ada di kawasan tersebut, salah
satunya adalah pemandangan tukad bangkung pelaga.Restoran dapat dilihat
28
Gambar 2.20
Restoran di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 Oktober 2015
2) Lobby dan Office
Bagus Agrowisata memiliki Lobby dan Office yang berdekatan.Lobby dan
office dapat dilihat pada gambar 2.21
Gambar 2.21
Lobby dan Office di Bagus Agro Pelaga Sumber : Observasi, 10 Oktober 2015
2.3.3 Terminal Wisata Grafika Ciloke
Berdasarkan sumber www.grafikacikole.com, Terminal Wisata Grafika Ciloke adalah tempat wisata, restoran yang berada di kaki gunung dengan ketinggian 1400
meter di atasa permukaan laut. Udara yang sejuk dengan suhu 20 derajat celcius dan
kotur area Terminal Wisata Grafika Ciloke yang berbukit dikelilingi oleh hutan pinus
di area seluas 9 hektar.
Grafika ciloke berlokasi di jl raya tangkuban perahu, Desa Ciloke, Kecamatan
Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat. Grafika Ciloke merupakan salah satu
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
29 penunjang dari kegiatan rekreasi alam yang ada di Desa Ciloke tersebut. Berikut ini
adalah peta lokasi dari Terminal Wisata Grafika Ciloke.
Gambar 2.22 Peta Lokasi Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh Terminal Wisata Grafika Ciloke
meliputi :
1) Restoran
Restoran ini memiliki balkon yang terletak pada sayap bangunannya dan
menghadap langsung ke hutan pinus yang berada di atas bukit. Jumlah
kapasitas tamu yang dapat di tampung bangunan ini ± 80 orang. Berikut adalah
gambar restoran yang terdapat pada Wisata Grafika Ciloke dapat dilihat pada
30
Gambar 2.23
Restoran Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
Gambar 2.24
Interior Restoran Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
2) Penginapan Pondok Wisata
Pondok wisata ini adalah salah satu penginapan yang terdapat di Terminal
Wisata Grafika Ciloke.Penginapan ini terletak di sela – sela pepohonan pinus
yang terdapat di kaki gunung tangkuban perahu. Pondok wisata di bangun
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
31 pada eksterior dan interior bangunan. Pondok wisata dapat dilihat pada gambar
2.25 dan 2.26
.
Gambar 2.25
Pondok Penginapan Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
Gambar 2.26
Interior Pondok Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
3) Area Camping
Grafika Ciloke juga memiliki area camping dengan luas ± 1,5 hektar dengan
32
Gambar 2.27
Area Camping Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com
4) Area Outbond
Jenis-jenis kegiatan outbound yang terdapat pada Grafika ciloke berupa:
flyingfox,Paintball,jaring laba-laba, jembatan burma,, jembatan elvis, jembatan
tali dua, turun tebing, motor ATV, wisata berkuda, rumah pohon, permainan
tradisional, dan ice breaking games.Kegiatan outbound dapat dilihat pada
gambar 2.30
Gambar 2.28
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
33 Fasilitas-fasilitas pendukung yang disediakan oleh Terminal Wisata Grafika
Ciloke meliputi: toko sovernir, mushola dan toilet.Fasilitas tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.31, gambar 2.32 dan 2.33
Gambar 2.29 Gambar 2.30
Toko sovernir Terminal Grafika Ciloke Musholla Terminal Grafika Ciloke Sumber : http://www.grafikaciloke.com Sumber : http //www.grafikaciloke.com
Gambar 2.31
34
2.3.4 Kesimpulan Studi Banding Fasilitas Sejenis
Berikut ini merupakan hasil studi banding fasilitas sejenis antara Terminal
Wisata Grafika Ciloke, The Sila’s Agrotorism dan Bagus Agro Pelaga yang
ditampilkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Perbandingan Fasilitas Sejenis
Kriteria Grafika Ciloke The Sila’s Agrotorism
Bagus Agro Pelaga
Lokasi jalan raya tangkuban perahu, Desa Ciloke,
Pengelola Wisata alam ini
merupakan wisata yang di kelola pleh badan usaha milik
perseorangan/swasta
Wisata alam ini merupakan wisata yang di kelola pleh badan usaha milik perseorangan/swasta
Agrowisata ini merupakan
agrowisata yang di kelola oleh badan
usaha milik perseorangan/swasta
Masa Bangunan
Lebih dari satu massa bangunan.
Lebih dari satu massa bangunan.
Lebih dari satu massa bangunan.
Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan, Buleleng, Bali
35 Hasil studi banding yang diperoleh dari ketiga objek sejenis, mendapatkan
suatu kesimpulan bahwa ketiga objek sejenis memliki fasilitas- fasilitas yang belum
lengkap antara satu objek dengan objek lainnya. Maka dengan adanya studi
banding,diharapkan mampu untuk mencipatakan suatu desain wisata alam dengan
fasilitas lengkap yang dikaji dari ketiga objek studi banding.
2.4 Spesifikasi Umum Wisata Alam 2.4.1 Pengertian
Wisata Alam merupakan bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah
ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran
jasmaniah dan rohaniah dan mendapatkan pengetahuan, pengalaman serta
menumbuhkan inspirasi dan kecintaan terhadap alam. Dengan membentuk dan
mengwujudkan rancangan yang memperhatikan hubungan timbal balik dengan
lingkungan.
2.4.2 Fungsi
Adapun fungsi dari Wisata Alam ini adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Utama adalah sebagai wadah atau tempat untuk sarana wisata alam serta
berekreasi untuk menikmati panorama alam sekitar
b. Fungsi Penunjang adalah sebagai tempat untuk menujang kegiatan dari fungsi
utama
2.4.3 Fasilitas
Fasilitas-fasilitas berikut ini didapatkan berdasarkan studi banding dari tinjauan
fasilitas/objek sejenis yang dijadikan sebagai dasar untuk mendapatkan
kebutuhan-kebutuhan fasilitas yang ada dalam wisata alam. Dalam perencanaan proyek wisata
alam fasilitas-fasilitas yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas Utama
Fasilitas dari Kegiatan Utama yang berhubungan dengan Wisata Alam. Misalnya
Fasilitas Outbound, Camping, Menikmati keindahan hutan dengan Trekking dan
36 b. Fasilitas Penunjang
Merupakan Fasilitas Penunjang Kegiatan Utama Berwisata Alam berupa
restoran, penginapan, toko sovernir dan lain-lain.
c. Fasilitas Pengelola dan Administrasi
Merupakan Fasilitas yang diperlukan untuk mewadahi kegiatan operasional
pengelolaan Kawasan Wisata Alam Danau Buyan, meliputi ruang manajer,
ruang staff dan lain-lain.
d. Fasilitas Pelayanan Umum
Merupakan Fasilititas yang mendukung kegiatan wisata alam. Meliputi: lobby,
toilet, lahan parkir dan lain-lain.
e. Fasilitas Service
Fasilitas Penunjang segala kegiatan operasional pihak pengelola. Meliputi:
ruang mekanikal elektrikal, gudang dan lain-lain.
2.4.4 Tujuan dan Sasaran
Adapun tujuan dari Wisata Alam ini adalah di harapkan bisa di gunakan
sebagai fasilitas di dalam menunjang kegiatan rekreasi alam dan memperkenalkan
kegiatan wisata alam sebagai salah satu kegiatan yang menyenangkan dan