• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER Pengelolaan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Klaten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER Pengelolaan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Klaten."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :

ENY TARBIYATUN SAYIDAH

(2)
(3)

3

PENGELOLAAN EKSTRAKURIKULER

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4 KLATEN

Eny Tarbiyatun Sayidah R, Budi Sutrisno dan Sabar Narimo

Magister Manajemen Pendidikan UMS

Enytarbiyatun@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this research there are 3 goals. 1) Knowing the management of extra-curricular activities at SMK Negeri 4 Klaten; 2) Knowing innovation extracurricular activities in the development of character in students of SMK Negeri 4 Klaten; 3) Knowing the shape of the character development of students in extracurricular activities at SMK Negeri 4 Klaten. This type of research in this study is descriptive qualitative approach using interpretative phenomenological models, which were analyzed by means of data reduction, data display, data and conclusion drawing/verification. Results of research on management extracurricular activities, can be delivered that extracurricular activities are managed in SMK Negeri 4 Klaten done through several stages through planning, organizing, controlling, and monitoring, so the purpose of this extracurricular activity managementcanbeachieved. Form of innovation in the development of character values held in extracurricular activities more emphasis on activities out, follow the events, and students can work directly in the field independently. besides other innovations in the form of Outbound, with the involvement of experienced and trained instructors cohesiveness and teamwork, so the character development of the innovation implementation extracurricular activities at SMK Negeri 4 Klaten will impact that, students who take extracurricular activities have the ability to express opinions more both in public; ability to build cooperation more mature and adult groups; more empathy, a sense of sacrifice, better ethics and have an innovative way of thinking and creative.

Keywords : character development, extracurricular, innovation, management

Pendahuluan

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh satuan

pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian, dan kreativitas peserta

(4)

4

didesain secara profesional sehingga dapat menjadi wahana dalam melahirkan bakat

terbesar dalam diri anak, membentuk karakter positif pada siswa, dan tempat aktualisasi

diri pada siswa.

Pendidikan karakter merupakan proses untuk menuntun peserta didik menjadi

manusia seutuhnya yang berkarakterdalam hati, raga, pikir, serta rasa dan karsa.

Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan

peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan

mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Samani

2011 : 45).

Di dalam Permendikbud RI Nomor 81 Tahun 2013 Tentang Implementasi

Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler, pada lampiran ke III, disebutkan bahwa

didalam Kurikulum 2013 kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi kegiatan

ekstrakurikuler wajib dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib

merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, kecuali siswa

yang berkebutuhan khusus yang tidak memungkinkan untuk ikut dalam kegiatan

ekstrakurikuler (Lampiran Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013).

Pada Kurikulum 2013, telah ditetapkan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler

wajib dari Sekolah Dasar (SD) sederajat sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)

sederajat.Selanjutnya, kegiatan ekstrakurikuler pilihan, antara lain OSIS, UKS, dan PMR.

(5)

5

ekstrakurikuler pilihan yang ada, dan biasanya kegiatan tersebut merupakan

pengembangan aplikatif dari suatu mata pelajaran, misal ekstrakurikuler bola volly

merupakan aplikasi dari mata pelajaran Pendidikan Jasmani.

Berdasarkan pengamatan peneliti, pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan di sekolah pada prinsipnya sudah terlaksana dengan baik, hanya saja

berkaitan dengan pengelolaan masih diperlukan beberapa perbaikan, peneliti juga

menemukan adanya ketidakseimbangan pengelolaannya antara ekstrakurikuler wajib dan

pilihan, baik dari sisi pengelolaannya maupun pembina kegiatan ekstrakurikuler.

Pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler terkendala kurang dana, pemenuhan kebutuhan

fasilitas dan sarana, serta beban pembina yang banyak, selain bertugas sebagai guru mata

pelajaran juga membina kegiatan ekstrkurikuler, sehingga diperlukan tambahan pembina

dari pihak luar.

Dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan suatu bentuk penyegaran

kegiatan sehingga tujuan dari dilakukannya inovasi kegiatan ekstrakurikuler tersebut

dapat tercapai dan membawa hasil yang lebih baik. Hasil dari inovasi manajemen

ekstrakurikuler secara profesional dapat berdampak pada pengembangan karakter siswa

dan dapat memberikan kontribusi positif agar siswa menjadi lebih berkualitas, baik secara

intelektual, integritas, kreatifitas, dan inovatif didalam perannya berkehidupan

bermasyarakat.

Namun kenyataanya ekstrakurikuler yang dilaksanakan masih berjalan secara

(6)

6

manajemen yang baik dan kurang mendapatkan perhatian dari sekolahan terutama dalam

rangka pengembangan karakter siswa. Disamping itu, tidak sedikit siswa yang enggan

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, oleh karena menurut mereka kegiatan ekstrakurikuler

akan menambah jam sekolah, sehingga waktu untuk kegiatan lain siswa berkurang.

Dari penelitian terdahulu dampak siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

memiliki nilai tes standar yang lebih tinggi dan pencapaian pendidikan yang lebih baik,

datang ke sekolah lebih teratur, dan memiliki konsep diri yang lebih tinggi. Peserta

dabelajar ketrampilan seperti kerjasama tim dan kepemimpinan sekaligus mengurangi

kemungkinan penggunaan alcohol dan penggunaan narkoba dan masalah perilaku terkait.

Mereka yang berpartisipasi dalam kegiatan luar sekolah sering memiliki titik rata-rata

kelas yang lebih tinggi, penurunan ketidakhadiran, dan peningkatan hubungan dengan

sekolah.(Nikki Wilson, 2009 : 12)

Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan kegiatan

ekstrakurikuler , mengetahui inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan

karakter siswa dan mengetahui bentuk pengembangan karakter siswa dalam kegiatan

ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten.

Jenis penelitian ini deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan suatu

keadaan atau fenomena apa adanya (Sutama, 2012: 38). Dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penggambaran keadaan secara naratif

(7)

7

Subyek penelitian adalah siswa peserta ekstra kurikuler pramuka yang

merupakan ekstra wajib , siswa peserta ekstrabkurikuler bola volly yang merupakan ekstra

pilihan dan pembina ekstra.

Metode pengumpulan data yaitu dengan wawancara, pengamatan atau

observasi dan dokumentasi.

Langkah-langkah dalam analisis data ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

reduksi data yaitu data yang diperoleh sangat bervariasi sehingga peneliti melakukan

reduksi data yakni degan memilih data yang diperlukan atau terfokus pada inovasi

kegiatan ekstrakurikuler , penyajian data yaitu data disajikan dalam bentuk tabel atau

yang sejenis, sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan identifkasi masalah

mengenai inovasi kegiatan ekstrakurikuler dalam pengembangan karakter siswa dan

kesimpulan, yaitu membuat kesimpulan jawaban atas rumusan masalah yang diangkat.

(Sugiyono, 2009: 58)

Keabsahan data dilakukan dengan proses triangulasi, yaitu tehnik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Patton, dalam Sulistiany, dalam

Moleong, 2009:330).

Hasil dan Pembahasan

Berikut adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan observasi,

(8)

8

Tabel 1

Jenis Ekstra Kurikuler, Bentuk Kegiatan Pengembangan Karakter, Inovasi Yang Dilakukan , Nilai Karakter dan Indikator.

Jenis

Dalam berlatih siswa sportif terhadap semua intruksi dan aturan yang berlaku

Temuan dalam pengelolaan ekstrakurikuler pramuka yaitu adanya inovasi kegiatan

kemah di luar lokasi sekolah yang di laksanakan antar gudep akan menumbuhkan karakter

disiplin, mandiri, bertanggung jawab dan kerja keras. Kegiatan ekstrakurikuler dalam

pelaksanaannya juga terkondisi untuk terciptanya menyenangkan, menggairahkan, dinamis,

penuh semangat dan penuh tantangan. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler bola

(9)

9

adanya kegiatan outbond menumbuhkan karakter disiplin, kerja keras, prestasi dan peduli

lingkungan.

Kegiatan kegiatan lain yang merupakan bentuk inovasi kegiatan ekstrakurikuler yang

bermanfaat bagi pengembangan karakter siswa, seperti misalnya pemberian

reward/penghargaan agar siswa berlomba-lomba meraihnya dengan mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tersebut secara sungguh-sungguh. Penghargaan itu sendiri dapat dimaknai

sebagai penghargaan dalam rangka pengkondisian peserta didisiswa semangat mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler

Berdasarkan hasil penelitian yang perlu diperhatikan dalam inovasi kegiatan

ekstrakurikuler hendaknya dalam menyusun program kerja serta jadwal kegiatan

dikoordinasikan dengan bidang kurikulum agar dalam pelaksanaan kegiatan tidak tumpang

tindih dengan pelaksanaan kegiatan yang lain. Agar kegiatan yang diikuti dan digelar semakin

banyak, diharapkan pihak sekolah menyediakan dana yang cukup. Penyediaan sarana dan

prasarana sangat diperlukan dalam pengembangan minat dan bakat siswa.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang menyimpulkan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler memberikan dampak positif dalam kehidupan para siswa dengan

memperbaiki perilaku. Kegiatan ekstrakurikuler memberi keuntungan antara lain siswa yang

berpartisipasi mempunyai nilai yang baik, mendapat kepuasan pendidikan yang lebih baik,

disiplin dan memiliki konsep diri yang lebih tinggi. Mereka yang terlibat kegiatan

ekstrakurikuler mempunyai nilai rata-rata yang lebih tinggi (Singh Annu dan Mishra Sunita

(10)

10

Jadi dalam penelitian ini bermakna kegitan ekstra kurikuler dapat menanamkan

karakter disiplin, mandiri, bertanggung jawab, kerja keras dan peduli lingkungan.

Simpulan

Pengelolaan ekstra kurikuler di SMKN 4 Klaten diawali dengan rapat koordinasi yang

dipimpin oleh kepala sekolah . Kepala sekolah menyerahkan surat keputusan pembagian

tugas tambahan sebagai pembina ekstra . Kepala Sekolah melakukan pemeriksaan kesiapan

guru berupa program kerja, blangko jurnal pelaksaanaan, blangko presensi. Pelaksanaan

ekstra kurikuler dalam pelaksanaan ditandai dengan adanya evaluasi . Program evaluasi dari

faktor perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut dengan menekankan pada penggunaan

metode yang menyenangkan bagi peserta didik. Tetapi dalam pelaksanaannya evaluasi

program ekstra belum bisa dilaksanakan dengan terjadwal dan perlu ditingkatkan frekuensi

rapat koordinasi .

Bentuk inovasi dan kreasi dalam pengembangan nilai karakter di SMKN 4 Klaten, dalam

kegiatan Pramuka di antaranya dengan mengadakan kemah seperti mengikuti jambore , bakti

sosial dan melakukan aktifitas kepedulian terhadap lingkungan inovasinya yaitu

mengadakan outbond dengan melibatkan instruktur yang berpengalaman. Sedangkan pada

ekstrkurikuler Bola Volley, bentuk inovasi dalam pengembangan nilai karakter diantaranya

adalah melakukan Latih/Lawan Tanding, dengan melibatkan tim-tim dari klub professional,

mengadakan event antar sekolah, dan mengikuti berbagai pertandingan, kemudian bentuk

inovasinya yaitu mengadakan Outbond, dengan melibatkan instruktur yang berpengalaman

(11)

11

kreativitas di kegiatan ekstrakurikuler yang ada perlu ada dukungan dari semua pihak di

sekolah terutama anggaran.

Mengenai bentuk pengembangan karakter siswa dari dilaksanakannya kegiatan

ekstrakurikuler di SMK Negeri 4 Klaten memang relatif susah untuk didiskripsikan, karena

karakter itu sendiri bersifat abstrak sehingga hampir tidak bisa diukur secara matematis

(pasti). Namun demikian hal itu dapat dirasakan dan diamati dengan jelas bahwa siswa yang

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler cenderung memiliki kemampuan menyampaikan

pendapat yang lebih baik di depan umum, mampumembangun kerjasama kelompok lebih

matang dan dewasa, lebih memiliki empati, rasa berkorban, etika yang lebih baik dan

memiliki cara berpikir yang inovatif dan kreatif, serta lebih siap dalam menghadapi

tantangan dan dari sisi akademispun mereka juga mampu mengikuti dengan baik dan

bahkan malah meraih prestasi. Untuk meningkatkan Pengembangan Karakter Siswa Dalam

Kegiatan Ekstra Kurikuler di SMKN 4 Klaten diperlukan kegiatan yang lebih beragam sebagai

unjuk kerja misal pentas seni dan pekan kreatifitas siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Albertus, Doni Koesuma. 2010. Pendidikan Karaker: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.Jakarta: Grasindo.

Amri, Sofan dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran: Strategi analisis dan Pengembangan Karakter Siswa dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Bro , R., 9. E tracurricular Acti it : Ho does participatio e courage positi e outh

(12)

12

As a i, Ja al Ma’ ur. . Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah.Yogyakarta: Diva Press

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Kemendiknas.2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kesuma, Dharma., Triatna, Cepi., Permana, Johar. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mamat Supriatna, 2010. Pendidikan karakter Via Ekstrakurikuler, Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Marzuki. 2012. Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekola’.Dalam

Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 1.Hal.33-44.

Masso i, E.. . Positi e Effects of E tra Curricular Acti ities O “tude t . Collage of DuPade. 9. 84-85

Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Moriana, J. A., Alos F., Alcala R., Pino, M. J., Herruzo, J. E tra-curricular activities and

acade c perfor a ce i seco dar stude t . Departe e t of Ps cholog , “chool of

Educational Sciences, University of Cordova. 37-46

Munir, Abdullah. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Anak Sejak Dari Rumah.

Yogyakarta: Pedagogia.

Nana Karyana, 2013.Paparan Menteri Kemendikbud dalam Sosialissi Kurikulum dan Buku Pedoman Kurikulum 2013 dan Implikasi Kurikulum 2013 Bagi Guru, LPMP Jawa Barat. Sahlan, Asmaun dan Angga Teguh Prasetyo. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan

Karakter. Jogjakarta: Arruz Media.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif, dan R & D).Bandung: Alfabeta.

“u ita, M., I pact of E tracurricular Acti ities o “tude ts i Pri ate “chool of luck o

(13)

13

Sutama. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Fairus Media.

Sri Nanti, M.Pd., 2012. Inovasi Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri 02 Bingin Kuning Kabupaten Lebong Bengkulu, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu.

Wilso , N. 9. I pact of E tracurricular Acti ities O “tude ts . American psychological

Association. 5. 27-35

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang Perusahaan menggunakan metode peramalan yaitu: Tropical Botol 1 Liter dengan menggunakan Moving Average

Modal kerja PT PINDAD (Persero) Divisi Mijas yang dibentuk dari jumlah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan selama 11 tahun, mulai dari tahun

penerima gelombang mikro)  Buat shape Lensa Plankonveks di dalam movieclip kristal pada layer yang diberi nama “lensa”e. Pembuatan Penerima Gelombang Mikro 

kebendaan ditegaskan berfungsi sosial, karena itu hak milik perorangan tidak bersifat mutlak, tetapi terkait dengan kewajiban-kewajiban kemasyarakatan. Itulah sebabnya

Dalam hal ini, guru dituntut memahami berbagai metode pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing siswa secara optimal dan akan membuka jalan baru ke arah

Penelitian ini menggunakan cara kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden, kemudian peneliti akan menganalisis variabel Motivasi Kerja,

dapat digunakan sebagai pakan alternatif dalam ransum kelinci rex karena akan meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan menurunkan.

sebagai pihak antagonis yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah; 4) dalam merepresentasikan Umat Muslim dalam kaitan pembuatan tajuk menyangkut kasus Makam