iv
TINJAUAN YURIDIS KEWENANGAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI (PPNS DJBC) DALAM
MELAKUKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG
KEPABEANAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 2007 TENTANG CUKAI DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG
HUKUM ACARA PIDANA
ABSTRAK
Satrio Nurhuda Utomo 110110100029
Kewenangan melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
penyelundupan dimungkinkan untuk dilakukan oleh instansi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Meskipun demikian, di dalam praktik masih terdapat kasus-kasus tindak pidana penyelundupan yang tidak ditangani oleh penyidik dari instansi yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kewenangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (PPNS DJBC) dalam mengangani tindak pidana penyelundupan dan bagaimana koordinasi antara PPNS DJBC dengan Penyidik Polri dalam menangani tindak pidana penyelundupan.
Penulisan skripsi berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan terkait hukum acara pidana, literatur serta bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan Penelitian tersebut, diperoleh hasil: Pertama, PPNS
DJBC berwenang melakukan penyidikan terhadap tindak pidana
penyelundupan yang sedang ditangani oleh Penyidik Polri. Kedua,