Deteksi
Mutasi
Gen
NKX2.5,
TBXS,
GATA4,
dan
MYH6
pada
llefek
Septum
Atrium
Sekundum
Sporadik
Sri
Endah Rahayuningsih
Bagian llmu Kesehatan Anak, Falrultas Kedoktercn Unil'ersitas Padiadiaran
Abstruk: Mutasi
genNKX2.5,
TBXS,GAU4,
danMYH6 telah
ditemukanpada DSA.familial,
tetapi sarnpai saat
ini
belum adapenelitian tentang
mutasi gen GATA4 dan MYH6 pada DSAsporadik.
Tujuanpenelitian
irci untuk mengetahui apakah ada hubungan mutasi gen NKX2.5,TEXI
GATA4, dan MYI76 dengan DSA sekundumsporadik
Subjekpenelitian ini
adalah pasienDSA
sekundumdan
kontrol
adalahpasien
tanpa penyakitjantung
bawsanyang
memenuhikriteria inklusi. Penelitian
merupckanpenelitian
epidemiologi genetik
denganrancangaft
kasus
kontrcl.
Untuk lneftgu1i hipotesis adanya hubungan fftatxsi genNKX2.5,
TBXS, GAIA4, danMYH6
dengan DSA sekundum sporadik digunakan perhitungan Rasio Odds. Jumlah sampeldihitung
berdasarkanprevalensi. Deteksi mutasi gen
NKX2.5,
TBX1,
GATA4, donMYH6
dilalq4kan dengan pemeriksaan sekuensingterhadap isolasi DNA- Hasil penelitian menunjukkan tempat mutasi NKX2.5,GAU4,
danMYH6yang
berbeda dercganpenelitian
terdahulu. Terdapat hubungan mutasigen NKX2.5,
GAU4,
danMYH6
denganDSA
sekundumsporadik
{RasioOdds: ]6,01; IK-13,97-18,05.
Tidak
ditemukanmutosi
TBXS.Ditemukan
tujuh
anak DSA sekundumsporadik
dengan mutasi genNKX2.5,
GAU4,
danMYE6
yang terdiri dari
satu mhsensemutdion
gen NKX2.5, satuframeshifi
mutalion
dengan denovomutMion,
satumis-sense
matffiion gen
GATA4,dan
empat missensemutstinns
genMYH6. Kesimpulan
tempatmutasi gen
NKX2.5,
GATA4, dan MYH6 pada
penelitian
ini
berbeda
denganpenelitian
sebelumnya, terdapat hubungan bermakna mutasi gen NKX2.5, CI'4TA4, danMYH6
dengan DSA sekundumsporadik
Ditemukansatuframehifi matdions
gen GATA4 yang merupakan denwo
mutations.
Kata kunci : D SA sporadik, NKX2, 5,
GAU4,
TBXS, MYH6.De teksi
Mutasi
Gen NKX2. 5, TBX5, GATA 4, danMYH6
Detection
of NKX2.5, TBX5,
GATA4,
and
II{YH6
Gene Mutations
in
Finding
an Association
with
Sporadic Secundum
Atrial
Septal Defect
Sri
EndahRahayuningsih
Pediatric Depqrtfient, Faculty of Medicine Padjadjaran University
Abstrac't: Mutations of NKX2.5, TBX1, GATA4, and
MIH6
gene had been identifiedinfamilial
ASD, butuntilrecentlyreports onGAA4 andMYH6 genemutationsin sporadicASDwas stillnot available. Tbe aimof this studytiasto detttuihe the associtTtionbefueetNKX2.S, TBX5, GAA4,
and MYH6 gene mutations and sporadic secundum ASD. The subjects of this study were patients with secundurn ASD and the control group were
patimk
without cangmital heart disease. Agenetic epidemiologt study was conducted with case control design to determine the association betwem NKX2.5, TBX1, GATA4, and MYH6 gene mutations and sporadic secundum ASD. Hy-pothesis whether there was an association between NKX2.5, TBX1, GATA4, and
MIH6
genernutations and sporadic secundum ASD was tested by Odds Ratio celculation. The sample size
wasealculatedbasedonprevalence. SequeTrcingafDNAisolatiqnwasperf<xmedto detectNKX2.5, TBX1, GATA4, and MYH6 gene mutations. Results of the study revealed locations of NKX2.5, GAM4, and MYH6 gene mutations which differedfrom previaus sludies. There was an
associa-tion betwem NKY2.5, GATA4, and MYH6 gme mutations and sporadic secundum ASD (Odds Ratio=16.01; CI=13.97-18.05). Mulatians of TBXS gene was notfound. Mutations of NKY2.5,
GATA4, and MYH6 gme werefound in seven children with sporadic secundum ASD, comprised of one NKX2.5 gene m*smse mutation, one fratneshift mutatian wilh de noyo mutation, one
GATA4 gene missense tuutation, and
four
MYH6 gene missense mutations- As a conclusion,Iocations ofNKX2.5, GATA4, andMYH6 gene mutations in this study differfromprevious studies. There was an association between NKX2.5, GATA4, and
MIH6
gene mutations and sporadicsecundum ASD. One GAM4 gene frameshift mutation was found, which was de novo mutation Kelwords: sporadi, ASD. NKx2.5, G,qfaq,
rBi5,
MrH6.Pendahuhan
Defek septum atrium (DSA) adalah terdapatnya defek pada sekat yang memisahkan
atrium
kiri
dan kanan sertamerupakan salah
satupenyakit
jantung
bawaan
(PJB). Insidens DSA adalah satu di antara 1000 kelahiran atau 10plodiantara PJB.1a Insidensi
ini
hampir sama antara safir negara dan negara yang lain. ! Angka kelahiran di Indonesia adalah4 000 000 kelahiran/tahun.s
Hal itu berarti
akan terdapat penambahanjumlah kasus DSA sebesar 4000 kasus pertahun.Di
antaras€luruh
tipe DSA,
defek septum
sekundum merupakan tipe D SA yangpaling
seringte{adi,
yaitu 85%dari
seluruh
DSA,3'4DSA
adalah
suatupenyakit
yangpenyebabnya
mtltifaktoq
yaitu faktor genetik, faktor
nongenetikdax interaksi faktor genetik dan non genetik.6-r4 Faktor genetik yang telah dilaporkan berperan padaDSA
familial
adalah mutasi genNKX2.5,
TBX5,
GATA4
dan M\rI{6r5'20 PadaDSA
sporadik-mutasi gen yang
telah
dilaporkan
adalah mutasi gen
NKX2.516dan
TBX5,17 sedangkanmutasi
gen
GATA4 dan
MYH6
pada
DSA
Maj
Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 1, Juli 2Ot9sporadik
belum
pernahdilaporkan.
Walaupunpenelitian
tentang mutasi gen NKX2.5 dan TBX5 telah dilakukanpada
DSA
sporadilq tetapi dengan adarryaperbedaankultur
dan budaya dimrurgkinkan untuk menemukan tempat mutasi yang berbeda denganpenelitian
sebelumnya. Tujuanpenelitian
ini
adalah unhrk mengetahui tempat mutasi genNKX2.5,
TBX5,
GATA
, danMYH6
pada tiap ekson penderitaDSA
sekundum sporadikdan
mengetahui hubungan mutasi gen NKX2.5, TBX5, GATA4, danMYH6 dengan DSAs*un&rm
sporadik.Ifdebde
Detelcsi
Mutasi
Gen NKX2.5,TBXf,
GATA4, danMYH6
dimasukkan
ke
kelompokkontrol
Diagnosis ditggakkan berdasarkan anramnesis, pemeriksaanfisik
elektrokardiografi ,foto toraks, dan ekokardiografi yang dilakukan
oleh
konsultan kardiologi anak. Kriteria inklusi: a) Sampel adalah pasienDSA sekundum. b) Kontrol adalah pasienyang datang
ke Bagian
Ilmu
KesehatanAnak
RS dr.
HasanSadikin
Bandung yang tidak
memiliki
penyakit jantung bawaan. c) PasienDSA
sekundum dankontrol
adalah anak kandung. Kriteria eksklusi: a) PasienDSA sekundum atmkonfolyang
disertai riwayat keluarga dengan penyakit jantungbawaan. b) PasienDSA
sekundum dengan kelainan kardiaklain.
c) Pasien DSA sekundum dan kontrol dengan kelainan bawaan ekstrakardiak.Sampel
penelitian
diamlil
berdasarkal urutan
kedatangan pasien (consecutive samplingfrom
admi ssion) sampaijumlah
sampel terpenuhi. Jumlah sampeldihitung
berdasarkan prevalensi dengan rumus:
z',p
(L-p)
2
Il=
62
Sehingga n minimal yang
diambil
adldiahW
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi genetik pada
DSA
sekundumsporadik
dengan rancangan kasus kontrol untuk hubungan mutasi gen NKX2. 5, TBX5, GATA4, danMYH6. Untuk
mengoji hipotesis
adanya hubungan mrlasi genNI(XZ. 5, I.SXJ, GATA+,danNm{6
dengan DSA sekundum sporadik digunakan perhitungan Rasio Odds.Pasien pada kelompok
DSA
sekundum dan kelompok kontrol yang m€m€nirhikrit€ria inklusi
dan ddak terrnasuk kriteria eksklusi diambil darahvena sebanyak 6 mL, disimpan di dalamtabungEDTA.
Limaml
sampel darahdilakukan
isolasi
DNA,
sedangkan 1mL
disiqpan
padaslhu
-800C (sebagai bahan cadanganjika
isolasiDNA
rusak). IsolasiDNA
dilakukan di
Unit
Penelitian KedokteranFK
Unpad Bandung. Hasil isolasiDNA
dibawa ke Departmentof
Hu-man Genetics, Yoknhama
City
University Graduate School ofMedicine
Jepanguntuk dilakukan
sekuensingDNA.
Penelitiandilahkan
setelah mendapat persetujuankomisi
etik.
Hasil
Selama kurun waktu pengumpulanbahan/sampel, Juli 2006 sampai 30 Juli 2007 di Rumah
SakitDrHasan
Sadikin Bandung, didapatkan 110 anakDSA sekundum sporadik dan110 anak
bukan
penderita
PJB
sebagaikontrol
yang
memenuhi kriteria inklusi.
Ditemukan mutasi gen
NKX2.5,
GATA4, danlvm{6
padatujuhenakDSAs*undum
qporadik dan ttdakditemukan mutasi gen TBX5 (Gambff 1). Jenis danjumlah tempat mutasi316
adalah
NKX2.5
safir tempat danMYH6
tiga tempat mutasi pada satu anakDSA;
GATA4 dua tempat mutasi pada dua anak DSA sekundum sporadilq saar di antaxanya disertai satu tempat mutasiMYH6; Ivm{6
delapan tempat mutasi pada empat anak DSA (Gambar 2 ). Jenis mutasi yang terjadi padaDSA sekundum sporadikterlihatpada Gambar 3.
Pada sampel CI{D71 yang mengalami mutasi
NKX2.5
dan I\4YTI6, sampel CHD98 yang mengalami mutasi GATA4 dan
NfyI{6,
serta sampelCIDI29
yatgmengalami
mutasiGATA4,
dilal$kan
pemeriksaanmutasi
gen pada keduaomngtua
dan saudara kandungyang
lain,
ternyatatidak
didapatkan mutasi
baik
pada orangtua rrurupun saudara kandung. Pada sampel yang mengalami mutasiMYH6 tidak
dilalnrkan pemeriksaan
mutasi
genyada oran€tua maupun saudara kandung yang lain karena keterbatas anbiay a.Gambar
1.
SkemaAnak DSA
Selmndum Sporadik denganMutast NKX2.5,
clffA4,
dan MYH611 Tempat mutasi NIQ(2.5, GATA4 dan MYH6
8 tempat
Mutaei IIVH6
Gambar
2.
Skema Tempat Mutasi NKX2,5, GATA4, dan MYH6@
Mubsi N1fi2.5
I
lwtutasiCRteqMutasi MYH6
1 DSA
/lfbsffse rrutrions
lI)sA
Fr9,nFs,hiftnublioile l6ns€ylse mufdions
1 DSA
ilirsgtse mul4ions
l
I
llosr
I| fibsense mursfions I
Gambar
3.
SkemaAnak DSA
Sekundum Sporadik denganJenis Mutasi Gen (Misi'eiie Mutation, Framiishift Mutalions, Nonsens e Mutatians)
7 DSA sekundum sporadik Mutasi NKX2,5, GATA4,MYH6
.9".1,
-mDrB----__l
I m,t*r
rurxz.s
II urt*i
wHo
ICHD71
tulutaiGATA4 MutNi MYH6
Deteksi
Mutasi
Gen NKX2.5,TBXj,
GATA4, danMYH6
c.341
342insA
fl
1l
*! *.
r. "rllrrlllrr
*
=rlllll lt
a*,tt,F t: .:):.tTtrc
't1;:.'.,c::t: c
tr,,.t EE..it
E a:,,trtr
ll
"a,u,r z&aa
t
r
*
r
'fTcTCcTTCCC
Mutasi Gen (+)
Mutasi Gen (-)
Gambar
4.
Frameshift Matation gen GATA4 pada CHD71I{asil sekuensing DNA pada penelitian ini
menunjukkan
Pada Tabel1
tersebut hubungan mutasi genNKX2.5,
mutasi gen GATA4 pada CHD71 yaitu terdapatnya insersi
A
GATA4, dan MYH6 pada DSA sekundum sporadik dilakukan (adenine=a)diantaranukleotidano34ld^n342(c34I_342)
perhitunganstatistik
dengan menggabungkan ketigajenis
dantefiapatdoublepeak,menunjukkanmutasiyangterjadi mutasi NKX2.5, GATA4,
dan
MYH6.
Tabel2
adalah adalahfr
am e s h ift mu t a ti on (Gambar a).perhitungar statistik
masing masing mutasi genNKX2.5,
Penelitian
ini
menunjukkan terdapat hubunganmutasi
GATA4, danlvm{6
dengan DSA sekundum sporadik. genNKX2.5,
GATA4, danMYH6
dengan DSA sekunrCumsporadik(Rasioodds= 16'01;
IK:
13'97-18'05)' (rabel1)
Tabel
2
Hubungan Masing Masing Mutasi GenNrs2.s,
cATA4, Tabel 1- HubunganMutasi
Gen
denganDSA
SekundumSporadik
dan MYH6 dengan DSA Sekundum Sporadik
Mutasi
gen
RasioOdds
Interval
kepercayaanDSA Kontrol Jumlah
NKX2.5
3,03GA'|A4
5,097--MyH628,05
103
1 10110
110
220Gambar
4.
Mekuiisme GenN{!{2.5
dan GATA4 Sebagal Friktor Traaskiipsidln
MY.H6 J'ong Rukfln Fi4kJorTranskripsi Sebagai Penyebab DSA Modifikasi
dari
Lewin 22Maj Keilolrt hidori, Volulrii
5i,
Nomor; 7, JOli 20092,70-3,35 4,49-5,69
24,42-3t,6
Rasio Odds:l6,01, IK-13,97-18,05
llF,r&. fekf,*r' ar6€s krlrls, ww)42"9.*t\74
@
W
I i!6Yf.6 IGangguan sintesa
protein
Deteksi
Mutasi
Gen NKX2.5, TBX5, GATA4,danMYH6
Diskusi
DSA adalah termazuk PJB yang dapat disebabkan oleh faktor genetik. Penelitian sebelumnya menunjukkan peran muiasi genNKX2.5, GATA4, N{11{6, danTBX5 pada
DSA
GenNKX2. 5, GATA4, danTBXs menryalcanfalftr
translcripsi,yaitu
suatufaktor yang
menghasilkan protein yang dapat mempengaruhi gen lain Sedangkan genMYH6 berperanpada sintesis protein pembentuk septum atrium.15-20 (Gambar 4)Dalam penelitian ini ditemukan mutasi GATA4 berupa tefiapatny a insersi A pada c 3 4 1. Insersi A
ini
menyebabkan urutan nukleotida bergeser sehingga asam amino yang dikode menjadi berubah. Walaupun dua asam amino yang pertamaGambar
5.
MekanlsmeKeterangan:
tidak
berubat
(Tttlr {ex Gly)
telapi
asamamino urutan
selanjutnya berubah dan dikenal
ibagaiframe
shift muta-tion yang akanmenimbulkan premature stop codan.llal itu
menyebabkan sintesis protein terhenti lebih awal sehingga i?51:j<fif:m*nhar*:tUrycein
3t.D GATA4 merupakan genfaktor transkripsi yang akan
menyebabkan perubahan strukfur protein faktortralskripsits
sehingga menyebabkan gangguan pada daenh sequence specific transcriptionfac-tors gene
DNAdan
akan mengkode asam amino pembentuk septumatrium
sehingga padaakhirnya struktur protein
pernburtuk septum atrium jugabenrbah dan terjadilah DSA. (Gambar5)
Frame Shift Mutation dam Nonsense Mutation pada DSA
mutasi GAIA4 pada CHDTI 8x010c.341_342insA (p.Thrl14Thr: 95cKodon)
F;c,ve";;.;;A;Aq
I
I
crlclccrrcccccccec
c::c;;-:r;cctr:cc;cr-:ccr.:cc ItErrcrc
rrc cccccAc-l |4
CEc6ru:r:i:,€+c'.*c'ndl
cA-A4l
-l rsr
I
,nl
6
FNSERST Al
Fa"qereeryrrrtefi"tl
t
@
%
%.
Gangguan protein GATA4 Faktor transkripsi
DNA yang mengkode 6am amino pembentuk septum
inter atrium
Gangguan pada daerah DNA sequene specfiic Transcriptions factor
@
E)-I
si"t"="
pr"t"inf-moentur
II Septum inter
atrium
I Iterganggu%-I DgtetsseptrrE
qtfr;l
Deteksi
Mutasi
Gen NKX2. 5, TBXS, GATA 4, danMYH6
Pemeriksaan yang dilakukan pada kedua orang[aa dan saudara kandung tidak menunjukkan adanya mutasi GATA4 sehingga mutasi yang terjadi pada pasien
ini
adalah denwo
mutation.Halini
menrpakan laporaa pertama mutasi GATA4 padaD SAryondik.Pereltian
la,
gdiblsrkm
Olrl;};r,et ala,menunjuktcan sembilan di antara 1 1 DSA farnilial mengalami
rrutasi
GAIIA4,
mutasi yangterjadi adatah delmi c1074 padaetcson
6,
sedangkan muasi GATA4 pada DSAsporadik belumpernah dilaporkan
Pada CIIDT I juga ditemukan mutasi
MYH6
yaitaEx3 4M34+22
a>g, tetapi mulasiyang terj€diterletak padaintronyang
tidak
berdekatan
dengan ekson
sehingga
tidak
menyebabkan
gangguan
prosessplicing,2t
maka
pada CI{D07I
penyebab DSA adalah mutasi GATA4.Mrfrasi gen NKX2.5 dan MYH6 pada penelitian ini adalah
m i s s e n s e mut ati o n s yang ttdak merryebabkan
timbflny
a pr e-mature stop codon, hanya menyebabkan terjadinya peru-bahan pembentukan asam amino. (Gambar 6) Pada penelitian
ini
interaksi arfiara mutasi genNKX2.5,
IWYI{6 dan falctor lingkungan menyebabkan terjadinya DSA sekundunt. Tempat mutasiNKX2.45
danIvm{6
padapenelitian
ini
berbeda denganpenelitian
sebelumnya (Gambar7
dan8), hal
ini
disebabkan karena adanya peftedaan kultur dan budaya
yarg
bertindak sebagaifilter
pada ekspresi genetik seseotang.2t3icywtuH.1
Iffiffi@] E Fcffiftffiffia]
fl' lffireh-l
@
@
|JlicyruFtrsfil
E d 5 6 !
n
J1
454
\r'
I
lrrc
cAr
rcA
rAC
fl
**
ll --l v
TTG GAT
*CA
TA(
152
I
Cys Asp Ser Tyr
Arg
Cys
Asp
Pra
TyrArg
Gambar Missense mutasi
c.454l-N"'''",rl
f
Mutaq-l
I
E g
No Sampel
Mutasi gen
CHD38 Nfl'I{6 Ex27 c.4060G>C(p.Glul 35,lGln)
Ex27 c.40604061 A>T(p.GluI 354Val)
Ex34 c.5403G>T(p.clul 801Aip) Ex34 c.54 I 0C>A(p.Glnl 804lys)
2 CHD15 MYH6 Ex19 c.26llC>T (p.Ats871 Cys)
J CHD86 lvm{6
E
6
c.3883G>C(p.G1u12956G1n Ex3 0 c.4 527 G> A(p.Glu I 5 09Glu)Ex3 1 c.47 7 tA->T {p.Glnl 593leu)
Ex3
I
c.4838T{(p.Vall6l3Ala)4 CHD89 lvfYl{6
ExZ
c.3598G>A(p.Asp1200Asn)5 cl{llF}8 NKX2.j
lia0t
c.;154TzCip.Seri 52Prc) 6 CHDI29 GATA4.ExOl
c.454c>C(p.Alal52Pro)Gambar
6.
Missense Matations pada NIO(1.5, GATA4, dan MYH6 Keterangan: NKX2.5 Ex02 c.454T>C (p.Serl52Pro)Deteksi Atlutasi Gen NKX2.5, TBXS,
GAU4,
danMYH6
1 14 Cys-Ser;
114 Cys-Arg; 183 Lys-Glu Reamon Buertnerr
Penelitian sebelumnYa
Penelitian ini
Penelitian ini Glu203Gly
Gambar
?.
Perbandingan Tempat Mutasi NKX2.5 padaPene-litian Ini
dan Penelitian Sebelumnyamutasi
yang tedadi
mcfipakanframqshft
mutation yang
menimbulkan pembenflrkan premature stop eo don.
Ucapanterima
kasihPenelitian
ini
mendapat dukungan dana dari ResearchGrantfrom
theMinistry of
Health, Labour and Welfare dan Grant-in-Aidfor
Scientific Rese srch onPriority
Areasfrom
theMinistry of
Education, Culture,
Sports, Science andTe chn olo g,t
of
J ap an. IJcapanterimakasih ditujukan kepada Frof Naomichi Matsumoto MD, PhD dan Haruka tlamanoueMD
dari Departmentsoffiuman
GeneticsYokohamaCity
Un iv e r si ty G r a du at e S c h o o I
of M
e d i c i n e,Yolcoham4 Jepangyangtelah membantu melaksanakan sekuensing
DNA
padapenelitianini
IlaftarPustaka
1.
Hoffman JlE, Kaplan S' Thq inciderce of congqnilal hgartdis-ease. J Am
Coll
Cardiol. 2002;39:1890-900.2.
Porter CJ, Fel& RH, Edwards WD, Seward JB, Schaff HV' Atrialseptal defects. Dalam: A1len HD, Gutgesell HR Clark EB, Driscoll
D[
penyunting. Moss asd Adam's heart disease in infants; chil-dren, dnd ail6lesisnts, edisi ke-6. Philadelphia: William & Wilkins;20at.h.603-17.
Vick GW. Defects of the atrial septum including atrioventricular septal defects, Dalam; Garson
4
Brieker JI, Fisher DJr Neish S& penyunting. The sCience and praiiice of pediatric cardiology, edisi ke-2. Baltimore: Williams&
Wilkins; 1998' h. 1141-80. Okubo A" Miyoshi O, Baba K. A novel GAIA4 nrutationcom-pletely segregated w.ith atrial septal defect in a large Japanese
family. J Med Genet. 20A4;41:97-102.
Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 7'
Juli
2O09Gambar
8,
Perbandingan Tempat Mutasi MYH6 pada Penelltianini,
yang Merupakan Missense Mutations,dengan
Penelitian SebelumnYaKesimpulan
Ditemukan sebelas tempat mutasi NKX2.5, GATA4 dan
Ivm{6
yang berbeda dengan penelitian terdahulu'Mutasi
genNKX2.5,
danMYH6
berhubungan dengan terjadinya DSA sekundum qporadik, karern mutasi yang terjadi adalah missense mutation yangtidak menimbulkan premature stopcodon,
sedangkan mutasi gen GATA4 pada penelitianini
adalah penyebab terjadinya DSA sekundum qporadik karena
320
3.
4.
Penelitian sebelumnya
Penelitian ini
I
c.261 1 C>T(p.Arg871 Cys)
Ex21 c 18429 T>A
p lleS2OAs
(Ching)
c.54O3G>T(p.Glu1
c.5410C>A(p.Glnl
801Asp) 8O4Lys)
I
Aspl2OOAsn)
c.3883G>C{p.Glu1 2956Gln
c.'4O6OG>C(p.Glu1 354Gln) 'lA>T(p.Glu1354Val)
DeteksiMutasi
Gen NKX2.5, TBX1,GAA4,
danMYH6
5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil kesehatan provinsi Jawa Barat. Bandrurg: Departemen Kesehatan Provinsi Jawa Baral;
2404.
Park
MK
Pediatric cardiology for practitioners, edisi ke-5. Phila-delphia: Mosby; 2007.Kdnig K, Will JC, Berger F. Familial congenital heart disease,
progressive atrioventricular block and the cardiac homeobox
transcription factor gene NKX2.5: identifrcation of a novel
mutation. Clin Res Cardiol. 2006;95:l-5.
Khalid Y, Ghina M, Fadi B, Fadi C, May
K
Joseph R, dkk.Consanguineous marriage and congenital heart defects: a
case-control study
in
the
neonatal period.Am
J
Med Genet. 2006;140 A:1524-30 .Cedergren MI, Kallen BAJ. Maternal obesity and infant heart
defects, Obes Res. 2003;1 l:123-8.
Botto LD, Cornea A, Erickson JD. Racial and temporal varia-tions in the prevalence ofheart disease. Pediatrios. 2001;107:32-42.
Forrester MB, Merz RD. Descriptive epidemiology of selected coageirital heart defects, Havtaii,L986-1999. Paed Periaat Epid.
2004;18:415-24.
Morales-Suaiez-Yarcla MM, Bille C, Christensen K, Olsen J.
Smoking habits, nicotine use, and congenital malformations. Obstet
&
Gynec. 20A6j07 :5 l-7.Clark EB. Etiology of congenital cardiovascular malformations: epidemiology and genetics. Dalam: Allen HD, Gutgesell HR Clark
EB, Driscoll DJ, penyunting. Moss and Adam's heart disease in
infanls, childreq aad adolescents, edisi ke-6. Philadelphia: Wil-liam
&
Wilkins; 2001.h.64-79.14.
Nora JJ, Nora AH. Recurrence risks in children having one parerfwith a congenit al heart disease. Circulat ions. 1 97 6;5 3 :7 0 1 -2.
15.
Schott JJ, Berxon DW, Basson CT. Congenital heart disease causedby mutations
in
the transcription factors NKX2-5. Science. 1998;281:108-1116.
Reamon-Buettner SM, Borlak J. Somatic NKX2-5 mutations as anovol mechanism ofdisease in complex congenital heart disease.
J Med Genet. 2004;4L:684-90.
17.
Reamon-Buettner SM, Borlak J. TBX5 mutations innon-Holt-Oram syndrome (HOS) malformed hearts.
Hum
Mutat. 2004;24(l):218-22.18.
Carniel E, Taylor MRQ Sinagra G Lenardad
Ku L, Fain PR.aMyosin heavy chain a sarcomeric gene associated with dilated aad hypertrophic phenotypes of cardiomyopathy. Circulations.
2405;lL2:54-9.
19. Gruber PJ, Epstein JA Development gone awry: congenital heart disease. Circ Res. 2004;94:273-83.
20.
Ching YH, Ghosh TK, CrossSJ.
Mutation in myosin heavy chain 6 causes atrial septal defect. Nat Genet.2005;31(4):423-8.2l
.
Strachan T, Read AP. Human molecular genetics, edisi ke-3. NewYork: Garland Science; 2004.
22.
Lewin B. Genes VIL USA: Odord University Press; 1999.23.
Jackson FLC. Human genetic variation and health: newassess-ment approaches based on ethnogenetic layering. Brit Med 8u11.
2004',69:215-35.
@r"
6.
7.
8.
9.
10.
l1