• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 10MEDAN T.P 2013/2014�.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 10MEDAN T.P 2013/2014�."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok

Listrik Dinamis di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 10 Medan T.P 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Pintor Simamora, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Drs. Juru Bahasa

Sinuraya, M.Pd, dan Bapak Drs. Karya Sinulingga, M.Si selaku dosen penguji,

serta Prof. Dr. Sahyar, MS, MM, selaku dosen pembimbing akademik.

Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof.

Motlan, M. Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam (FMIPA), Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak

Drs. Abdul Hakim, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan

juga disampaikan kepada Kepala SMA 10 Negeri Medan, serta seluruh guru

bidang studi fisika yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Teristimewa kepada Ayah dan Ibu tercinta yang tak henti mengukir do’a, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan. Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada adik-adik beserta seluruh

keluarga terkhusus kepada tulang saya Amrul Tua batubara dan Rahman Rahim

(3)

rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas

saran-saran dan masukannya. Kepada Masitoh, Salwa, Robasa, Yeni, Noto, Fitri, Irma,

terimakasih untuk masukan dan motivasinya. Serta kepada rekan-rekan yang

menjuluki dirinya sebagai La Tahzan (Edi, Arif, Qodir dan Ahmad).

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS

GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 10

M E D A N T . P 2 0 1 3 / 2 0 1 4 Khazali Fahmi (NIM 4101321002)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan akibat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis Kelas X semester 2 SMA Negeri 10 Medan T.P 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari 6 kelas. Dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas X-1 dan X-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen berupa tes soal pilihan berganda dan lembar observasi serta telah dilakukan uji persyaratan tes untuk mengukur hasil belajar dan aktivitas siswa.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 4

1.3.Batasan masalah 4

1.4.Rumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 5

1.6.Manfaat Penelitian 5

1.7.Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakekat Belajar dan Sumber Belajar 7

2.2 Hasil Belajar 8

2.3 Aktivitas Belajar 9

2.4 Model Pembelajaran Konvensional/Klasikal 10

2.5 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 11

2.6 Listrik Dinamis 15

2.7 Hasil Penelitian Yang Relevan 23

2.8 Kerangka Konseptual 24

2.9 Hipotesis Penelitian 24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 25

3.2 Populasi dan Sampel 25

3.3 Variabel Penelitian 25

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 26

3.5 Prosedur Penelitian 27

3.6 Instrumen Penelitian 29

(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 41

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 44

4.3 Pembahasan 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan 56

3.2 Saran 56

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa 111

Lampiran 3 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 116

Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 127

Lampiran 5 Validasi Instrumen Oleh Validator 132

Lampiran 6 Uji Reliabilitas Instrumen Tes 133

Lampiran 7 Uji Tingkat Kesukaran Dan

Daya Pembeda tes 134

Lampiran 8 Lembar Skor Permainan TGT 136

Lampiran 9 Lembar Rangkuman Skor Kelompok (TGT) 138 Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 141 Lampiran 11 Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Belajar 142 Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Psikomotrik Siswa 148 Lampiran 13 LembarDistribusi Data Observasi Psikomotrik 149

Lampiran 14 Hasil Pretes Kelas Eksperimen 155

Lampiran 15 Hasil Pretes Kelas Control 157

Lampiran 16 Hasil Postes Kelas Eksperimen 159

Lampiran 17 Hasil Postes Kelas Kontrol 161

Lampiran 18 Perhitungan Rata-Rata, Varians Dan Standar Deviasi 163

Lampiran 19 Uji Normalitas 165

Lampiran 20 Uji Homogenitas 168

Lampiran 21 Uji Hipotesis 171

Lampiran 22 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 175 Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas Dibawah Kurva Normal, 176 Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t 177 Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji F 178

Lampiran 26 Format Kartu Turnamen 180

Lampiran 27 Turnamen 185

Lampiran 28 Tabel Reliabilitas 187

Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian 188

Lampiran 30 Instrumen Yang Divalidkan Oleh Validator 194 Lampiran 31 Surat Permohonan Ijin Observasi dari FMIPA-UNIMED 197 Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian

dari FMIPA-UNIMED 198

Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Dari SMA Negeri 10 Medan 199

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

dan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dalam

pendidikan guru memiliki peranan penting dalam peningkatan daya saing sumber

daya manusia dan dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang

dilaksanakan.

Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal

penyampaian informasi dan pengembangan karakter, mengingat guru melakukan

interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan

dengan guru sebagai pemegang peranan utama (Uzer, 2004).Disinilah kualitas

pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan.Guru tidak cukup hanya

menyampaikan materi kepada siswa di kelas karena materi yang diperolehnya

tidak selalu sesuai dengan perkembangan masyarakat.Ini merupakan masalah

yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan ini dikarenakan anak didik

bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya tetapi mereka juga

sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berlainan.

Yang menjadi permasalahan utama dalam pembelajaran adalah bagaimana

cara penyampaian materi kepada siswa agar siswa dapat tertarik untuk belajar.

Kegiatan belajar mengajar yang selama ini dilakukan hanya berpusat pada guru

dan cenderung hanya menghapal rumus-rumus dan mengerjakan soal. Padahal

pelajaran fisika merupakan pelajaran yang aplikasinya banyak kita temui di

daerah sekitar kita, fisika bukan hanya pelajaran yang bertujuan untuk

memecahkan soal-soal yang berbentuk model matematika tapi fisika merupakan

(9)

dengan mengetahuinya diharapkan dapat memprediksi apa yang akan terjadi dan

menemukan sesuatu yang berguna untuk kepentingan umat manusia.

Kenyataan dari hasil pengalaman ketika melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan Terpadu (PPLT) di SMK T Swasta Nasional Kisaran, hampir semua

siswa menganggap pelajaran Fisika sangat membosankan dan sangat sulit untuk

dipelajarari. Mereka menganggap pelajaran Fisika hanya menghapal rumus dan

tidak ada manfaatnya sama sekali untuk kehidupan sehari – hari. Maka dari itu minat mereka untuk mempelajari fisika sangat kurang.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara kepada guru fisika kelas X SMAN

10 Medan, bahwa dalam proses pembelajaran siswa cenderung sulit untuk

menerima materi fisika yang diajarkan, serta minat mereka kurang dalam

mempelajari pelajaran fisika.

Rendahnya kemauan atau minat siswa untuk mempelajari Fisika

berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar. Jika di telusuri lebih lanjut,

rendahnya minat siswa untuk belajar fisika disebabkan proses pembelajaran yang

tidak menyenangkan bagi siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan hanya

bertujuan untuk memecahkan soal fisika tanpa pernah menghubungkan isi materi

yang diajarkan dengan kehidupan nyata dan pada setiap kegiatan pembelajaran

menggunakan sistim pembelajaran berpusat pada guru tanpa melibatkan siswa.

Guru menyampaikan pembelajaran di dalam kelas dimulai dari penyampaian

materi, contoh soal dan selanjutnya tugas atau latihan dan selesai. Ini dilakukan

setiap pembelajaran dilakukan dan dengan materi yang berbeda.

Jika diperhatikan para siswa lebih tertarik kepada mata pelajaran yang

melibatkan mereka langsung dalam proses pembelajaran, cotohnya olahraga.

Dalam pelajaran ini mereka diberikan sedikit teori kemudian di berikan praktik

sehingga mereka tahu betul bagaimana maksud dan tujuan teori yang diajarkan di

dalam kelas.

Dari uraianterlihat bahwa mereka lebih senang dengan pelajaran yang

(10)

yakin dan senang kepada pelajaran yang mereka anggap bermanfaat untuk mereka

pada saat mereka mempelajarinya.

Bertolak belakang dengan proses pembelajaran di dalam kelas pada mata

pelajaran Fisika. Siswa dituntut guru hanya untuk dapat menyelesaikan soal, tanpa

memberi tahu apa manfaat, tujuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari.

Maka dari itu perlu dikembangkan suatu pembelajaran yang tidak hanya

dapat menyelesaikan soal secara matematis saja, tetapi juga di dalam

pembelajaran tersebut siswa dapat mengetahui kaitan isi pelajaran yang mereka

pelajari, tujuan dari materi tersebut, dan aplikasinya, sehingga diharapkan para

siswa termotivasi untuk belajar fisika yang dampaknya dapat meningkatkan hasil

belajar mereka.

Untuk itu guru harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat

menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa bekerja secara gotong royong

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Beberapa hasil

penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koperatif dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemapuan

hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain,

serta dapat meningkatkan harga diri. Selain itu pembelajaran kooperatif dapat

merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah,

dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Salah satu model

pembelajaran kooperatif yang di tawarkan oleh peneliti adalah model

pembelajaran kooperatif tipe TeamsGamesTournament (TGT).

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe

TeamsGamesTournament(TGT)Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 SMA Negeri 10 Medan T.P 2013/2014”

(11)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. Proses pembelajaran yang kurang efektif

2. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.

3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa yang rendah

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Modelpembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif

tipe TGT

2. Hasil belajar fisika dengan menggunakan model pembelajaran koperatif

tipe TGT

3. Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 10 Medan

4. Materi yang diajarkan materi pada pokok bahasanListrik dinamis

5. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 10 Medan Tahun

Pelajaran 2013/2014

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh model pembelajaran koperatif tipe TGTterhadap

hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis?

2. Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGTpada materi pokok

(12)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran koperatif

tipe TGT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGTpada materi pokok

Listrik Dinamis

.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Guru

1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran

koperatif tipe TGTdi SMA Negeri 10 Medan pada materi pokok Listrik

Dinamis

2. Sebagai bahan informasi alternatif bagi pengajar fisika dalam memilih

model pembelajaran pembelajaran.

3. Sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan

pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada khususnya.

b. Bagi Siswa

1. Siswa akan lebih jelas dalam memahami materi yang diajarkan guru.

2. Siswa mendapatkan pembelajaran Fisika yang lebih bermakna dan

berkualitas.

c. Bagi Peneliti

1. Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan penggunaan model

pembelajaran koperatif tipe TGT

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi bagi

(13)

1.7 Defenisi Operasional

1.7.1 Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT

Model Pembelajaran Kooperatif tipe TeamsGames Tournament (TGT)

adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam

kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang

memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Selain

itu model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan turnamen akademik,

serta menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para

siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja

akademik sebelumnya setara seperti mereka

1.7.2 Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar merupakan gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap suatu

materi yang telah dipelajari yang berorientasi pada kemampuan berpikir yang

mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai

pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk

menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, metode, gagasan atau

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh

beberapa kesimpulan antara alin :

1. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester 2 SMA Negeri 10 Medan tahun

ajaran 2013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada materi listik dinamis adalah X = 61,71. 1

2. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 3 Medan tahun

ajaran 20013/2014 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT pada materi pokok listrik dinamis adalah X = 73,61 1

3. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan, pada pertemuan I 59,89 % ,

pada pertemuan II 60,07 %, dan pada pertemuan III 64,41%

4. Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan hasil

belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMAN 10

Medan T.A 20013/2014, dengan thitung = 4,122 > ttabel = 1,667.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model

pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai salah satu upaya untuk

mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar

(15)

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama

sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan oleh

siswa ataupun masalah yang ditawarkan kepada siswa serta lebih

menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih lanjut, disarankan untuk lebih

memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

INSIDEN INFEKSI SALURAN KEMIH BERDASARKAN HITUNG LEUKOSIT PADA WANITA HAMIL TRIMESTER III PERIODE SEPTEMBER-OKTOBER 2015 DI RUMAH SAKIT

Dengan tinggal selama beberapa waktu di Rumah Betang Buntoi maka kehidupan keseharian masyarakat Dayak Ngaju d i desa Buntoi ini dapat diamati secara lebih

Hal ini disebabkan pada Pulau Pramuka jenis lamun yang ditemukan memiliki morfologi tubuh yang lebih besar dan penutupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Kelapa

Telah dilakukan penelitian tentang Indeks Bahaya Seismik Regional (regional seismic disaster index) di Pulau Jawa menggunakan data seismik dari tahun 1900 –

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar dengan penerapan metode presentasi pada mata praktikum Histologi mahasiswa Program

POLITEKNIK UNIVf, RSITAS NNDAIAS

[r]