• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING(PBL) BERBANTU MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAPHASIL

BELAJAR SISWA PADAMATERI TATA NAMA SENYAWA

Oleh: Yola Adhysta NIM 4103131079

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantu Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si, dan Ibu Dr. Retno dwi Suyanti, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Alm. Prof. Dr. Suharta, M.Si dan Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Muhammad Daud, MM Kepala Sekolah SMA Negeri 7 Medan dan Ibu Dra. Rodnaini selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas X IPA 5 dan X IPA 6 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.

(3)

v

penulis sampaikan kepada abang dan adik penulis, Reza Fahlevy dan Azura Anisya yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis.

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni seluruh teman-teman Pendidikan Kimia 2010 C yang telah banyak membantu, memotivasi khususnya kepada Siti Mutia Rahmah, Nurhayati Simanjuntak, yang telah membantu dalam penelitian penulis, Risvayani, Yosefina dan teman-teman lain yang tidak dapat disebut namanya satu-persatu. Terima kasih yang tak terungkapkan buat sahabat tersayang Rafika Diaz yang telah menemani penelitian, Indriyana Octavia, Ade Nur Fatimah, Cassia Divina L.M, Dian Puspitasari S dan Sofiah Novitasari Srg atas kesetiaan persahabatan dari kalian, yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan moral serta motivasi kepada penulis, terima kasih buat Nizar Arya Prasetya dan Zulfahmi Fauzan yang memotivasi, memberi saran dan menghibur penulis saat mengalami kejenuhan. Terima kasih buat Debby Suci, Yasir Arafat, Nurul Ilmi, Lina Vero, Wika Prayogi, Lina Marwiyah, Rabiah Affifah, Safwan, Tiara serta kawan-kawan PPL (Kory Wulandara, Ahlam Innayatullah, Winda Muliyana, Presma Unimed M.Z.Fahry, Isnani Ramadhani, Zizi, Mutiara, Herman, Desy, Parlin, atas semangat dan saran yang kalian berikan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Anisa Zulaika, Mhd. Syahrianda, yang telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam pengerjaan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 16 Juli 2014 Penulis

(4)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI TATA NAMA SENYAWA Yola Adhysta (NIM. 4103131079)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) berbantu media kartu berpasangan lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional pada materi tata nama senyawa, bagaimana korelasi sikap kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan seberapa besar kontribusinya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X IPA SMAN 7 Medan, yang berjumlah 6 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposif, 1 kelas sebagai kelas eksperimen dan 1 kelas lagi sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental. Instrumen tes yang valid sebanyak 20 soal dan dinyatakan reliabel = 0,7866. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest dan gain pada kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan untuk uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung ≥ ttabel, yakni 9,21 > 1,6671, berarti Ha diterima dan tolak Ho yaitu peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantu media kartu berpasangan lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi tata nama senyawa di kelas X IPA SMA Negeri 7 Medan yaitu 82,90% > 69,31% . Untuk korelasi, menunjukan korelasi positif antara sikap kerjasama siswa dalam kelompok dengan peningkatan hasil belajar yaitu r hitung > r tabel (0,7430 > 0,312) dengan koefisien determinasi 55,20.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Belajar dan Pembelajaran 8

2.2. Definisi Hasil Belajar 8

2.3. Pengertian Kerjasama 9

2.4. Model Problem Based Learning (PBL) 10 2.4.1. Ciri-ciri Model Problem Based Learning (PBL) 12 2.4.2. Langkah-langkah Dalam Problem Based Learning (PBL) 12 2.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning 13 2.5. Model Konvensional (Ceramah) 14

2.6. Pengertian Media 15

2.6.1. Fungsi Media Pembelajaran 16

2.6.2. Kartu Berpasangan Sebagai Media Pembelajaran 17

2.7. Deskripsi Materi 18

2.7.1. Tata Nama Senyawa 18

2.7.2 Penamaan Senyawa Ionik 18

2.7.3. Penamaan Senyawa Kovalen Biner 24 2.7.4. Tata Nama Senyawa Hidrokarbon 24 2.7.5. Tata Nama IUPAC Berdasarkan Bilangan Oksidasi 25 2.7.5.1. Penamaan Senyawa Ionik Biner 25 2.7.5.2. Penamaan Senyawa Molekuler Biner Menurut Sistem Stock 27

2.8. Kerangka Berpikir 27

(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1. Populasi 30

3.2.2. Sampel 30

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 30

3.3.1. Variabel 30

3.3.2. Instrumen Penelitian 31

3.3.2.1. Instrumen Tes 31

3.3.2.2. Instrumen Non Tes 36

3.4. Rancangan/Desain Penelitian 36

3.5. Teknik Pengumpulan Data 39

3.5.1. Tahap Persiapan 39

3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 40

3.5.3. Tahap Pengolahan Data 40

3.6. Teknik Analisis Data 41

3.6.1. Analisis Data Instrumen Tes 41 3.6.2. Analisis Data Instrumen Non-tes 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 47

4.1.1. Validitas Tes 47

4.1.2. Tingkat Kesukaran Tes 47

4.1.3. Daya Beda Tes 48

4.1.4. Distruktor 48

4.1.5. Reliabilitas Tes 48

4.2. Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 48

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 48

4.2.2. Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen dan Kontrol

51 4.2.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar 52

4.2.4. Nilai Sikap Kerjasama 55

4.2.5. Uji Normalitas 57

4.2.6. Uji Homogenitas 58

4.2.7. 4.2.8. Uji Hipotesis Uji Korelasi 58 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 61

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Beberapa Logam yang Membentuk Lebih dari

Satu Ion Monoatomik

19 Tabel 2.2. Beberapa Ion Poliatomik (Kation) 20 Tabel 2.3. Beberapa Ion Poliatomik (Anion) 21 Tabel 2.4. Penamaan Kelompok Anion Oksihalogen 22

Tabel 2.5. Penamaan Awalan Latin 23

Tabel 2.6. Penulisan Rumus Senyawa Hidrokarbon 25 Tabel 2.7. Rumus dan Nama Beberapa Senyawa Biner Menurut

Aturan IUPAC

26

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas Isi 32

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 37

Tabel 3.3. Makna dari Koefisien Korelasi 44 Tabel 3.4. Persentase Nilai Sikap Siswa 46 Tabel 4.1. Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 49 Tabel 4.2. Analisis Menjawab Soal pada Kelas Eksperimen dan

Kontrol

51 Tabel 4.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar 52 Tabel 4.4. Rata-rata dan Standar Deviasi Data Gain 52 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Gain 57 Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Gain 58 Tabel 4.7.

Tabel 4.8.

Hasil Uji Hipotesis Data Gain Uji Korelasi

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 38

Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 50

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 68 Lampiran 3a Kisi-kisi Instrumen Tes (setelah validasi ke ahli) 94 Lampiran 3b Kisi-kisi Instrumen Tes (yang valid untuk

pretest-posttest)

95 Lampiran 4a Instrumen Tes Penelitian (Sebelum Validasi) 96 Lampiran 4b Instrumen Tes Penelitian (Pretest-Posttest) 102 Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Sebelum dan Setelah

Validasi

105 Lampiran 6 Contoh Kartu Berpasangan 106 Lampiran 7 Lembar Observasi Kerjasama Siswa 118

Lampiran 8 Validasi Isi 123

Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 126 Lampiran 10 Perhitungan Daya Pembeda Tes 129 Lampiran 11 Perhitungan Distruktor Instrumen Tes 133 Lampiran 12 Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 136

Lampiran 13 Rekap Instrumen Tes 138

Lampiran 14 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 139 Lampiran 15 Analisis dari Soal Posttest di Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

143 Lampiran 16 Varian dan Standar Deviasi Data Pretest - Posttest

Kelas Eksperimen dan Kontrol

146 Lampiran 17 Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas

Eksperimen dan Kontrol

150

Lampiran 18 Uji Normalitas Data 154

Lampiran 19 Perhitungan Uji Homogenitas 159

Lampiran 20 Pengujian Hipotesis 162

Lampiran 21 Lembar Nilai Aktivitas Kerjasama Siswa dalam Kelompok

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran IPA yang sarat dengan konsep, dari konsep sederhana sampai konsep yang lebih kompleks sehingga sangatlah diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun konsep tersebut. Siswa sering kali memaknai konsep yang kompleks menjadi konsep yang membingungkan dan memunculkan rasa ketidaktertarikan terhadap materi kimia (Nugraha, 2013).

Tata nama senyawa kimia adalah sub materi pokok pada semester genap di kelas X IPA. Pada bab ini banyak terdapat konsep, butuh pemahaman yang cukup, karena materi ini akan terus dipelajari sampai kelas XII IPA. Materi ini membutuhkan daya hafalan dan pemahaman yang baik, karena siswa akan dikenalkan pada macam-macam senyawa kimia dan cara penamaannya. Oleh karena itu diperlukan keaktifan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya terpusat oleh guru dan perlunya belajar dalam kelompok untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik (Setiawan, 2013).

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 7 Medan, peneliti melakukan tanya jawab kepada guru kimia dan beberapa siswa tentang pandangannya terhadap mata pelajaran kimia dan materi tata nama senyawa. Banyak siswa yang mengeluh dan menganggap materi kimia itu sulit dan susah untuk dimengerti. Kondisi ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa masih rendah, seperti yang diungkapkan guru mata pelajaran kimia masih ada sebagian siswa yang dinyatakan tidak tuntas dalam ulangan harian dengan KKM yang diterapkan oleh sekolah yaitu 75, yang sesuai dengan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) di SMA Negeri 7 Medan semester genap tahun ajaran 2013/2014.

(11)

2

yang tepat, masih menggunakan model konvensional. Pembelajaran dengan menggunakan model konvensional atau ceramah bervariasi yang menempatkan guru sebagai sumber informasi utama, pada model ini guru berperan dominan dalam proses pembelajaran. Guru menyalurkan ilmu kepada siswa sehingga siswa menjadi pasif. Siswa cenderung belajar menghafal dan tidak membangun sendiri pengetahuannya sehingga kreativitas siswa kurang berkembang. Kondisi ini tidak mendukung siswa dalam meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah (Nugraha, 2013).

Sementara itu pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan melalui perbaikan kurikulum sehingga muncul kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang memiliki karakter antara lain materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika serta mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis dan tepat dalam memecahkan masalah serta mengaplikasikan materi pembelajaran, menutun siswa untuk mencari tahu (Discovery Learning) bukan diberitahu. Kurikulum 2013 ini memberikan 3 alternatif model pembelajaran yaitu Discovery Learning / Inkuiri, Problem Based Learning, dan Project Based Learning (Divisi PLPG Rayon, 2013).

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

Problem Based Learning memiliki ciri-ciri seperti pembelajaran dimulai

(12)

kerjasama siswa dalam berkelompok saat memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

Keterampilan bekerjasama merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan dewasa ini. Pentingnya memiliki keterampilan kerjasama dalam kehidupan manusia, sejalan dengan pernyataan Johnson, Johnson & Holubec dalam (Apriono, 2011), yang menyatakan bahwa sama seperti seorang guru harus mengajarkan keterampilan akademis, keterampilan kerjasama juga harus diberikan kepada siswa, karena tindakan ini akan bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan kerja kelompok, dan menentukan bagi keberhasilan hubungan sosial di masyarakat.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, keterampilan kerjasama merupakan aspek kepribadian yang penting, dan perlu dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan sosial di masyarakat. Oleh karena itu keterampilan kerjasama khususnya dalam pembelajaran perlu mendapatkan perhatian dari orang tua dan guru untuk diberikan kepada anak semenjak usia dini, agar menjadi suatu kebiasaan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang hanya berorientasi pada hasil belajar semata, tentu akan memberikan dampak yang kurang positif pada siswa, karena siswa cenderung individualistis, kurang bertoleransi dan jauh dari nilai-nilai kebersamaan (Apriono, 2011).

Keberhasilan yang diharapkan ditentukan oleh beberapa faktor selain model yang tepat dapat juga digunakan media pengajaran. Agar proses pembelajaran lebih menarik lagi dan menumbuhkan kerjasama siswa maka model Problem Based Learning dapat dipadukan dengan media kartu pasangan yang

mana terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang dapat memancing rasa ingin tahu dan usaha untuk menemukan pasangan kartunya (Nugraha, 2013). Penggunaan media kartu pasangan pada proses pembelajaran tata nama senyawa kimia adalah sangat tepat baik ditinjau dari tingkat perkembangan siswa dan ketersediaan bahan, biaya, serta waktu maupun kesesuaian materi pelajarannya.

(13)

4

(2011) tentang pengaruh macromedia flash pada pembelajaran pendekatan (PBL) terhadap hasil belajar kimia siswa dapat disimpulkan bahwa peningkatan atau persen hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen I sebesar 68% sedangkan untuk kelas eksperimen II sebesar 52%. Selanjutnya penelitian Nurhayati (2013) bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan media crossword, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa (kognitif siswa siklus I

sebesar 51,64% meningkat menjadi 81,69% pada siklus II, aspek afektif pencapaian siklus I sebesar 67,29% meningkat menjadi 77,20%). Hal yang sama dikemukakan Sitorus (2011) bahwa implementasi Problem Based Learning pada pembelajaran elektrokimia berbantukan powerpoint memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dengan gain kelas eksperimen 0,68 sedangkan kelas kontrol 0,54. Sedangkan untuk penelitian penggunaan media dikemukakan oleh Nugraha (2013) yang menyatakan bahwa media kartu berpasangan (index card match) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi ikatan kimia sehingga

prestasi belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Berdasarkan uraian diatas penulis melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Berbantu Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tata Nama Senyawa”.

1.2.Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantu media kartu berpasangan pada materi tata nama

(14)

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan ruang lingkup penelitian, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning berbantu kartu berpasangan lebih tinggi daripada yang dibelajarkan dengan model konvensional pada materi tata nama senyawa?

2. Bagaimana korelasi sikap kerjasama terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan seberapa besar kontribusi sikap kerjasama yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbantu media kartu berpasangan?

1.4.Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan masalah dalam penelitan ini adalah :

1. Model yang digunakan adalah model Problem Based Learning (PBL) dan media pembelajaran yang digunakan kartu berpasangan.

2. Objek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X IPA semester II SMA Negeri 7 Medan T.A 2013/2014.

3. Materi pembelajaran pada penelitian ini hanya dibatasi pada materi tata nama senyawa kimia.

4. Hasil belajar kimia siswa dibedakan menjadi dua yaitu kognitif dan afektif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom dan ranah afektif dilihat dari sikap kerjasama siswa dalam kelompok belajarnya.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

(15)

6

2. Untuk mengetahui korelasi sikap kerjasama siswa terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan mengetahui besar kontribusi sikap kerjasama yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning berbantu media kartu berpasangan.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa

Dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi tata nama senyawa kimia dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi guru dan calon guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru dalam mengajar agar dapat mengembangkan model pembelajaran serta media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa. 3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas sekolah melalui peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri 7 Medan. 4. Bagi peneliti/mahasiswa

Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti tentang pembelajaran di kelas dalam menerapkan model Problem Based Learning dan media kartu berpasangan. Selain itu hasil penelitian diharapkan bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.7.Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

(16)

memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah (Ngalimun, 2013).

2. Konvensional adalah pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah bervariasi, yang menempatkan guru sebagai sumber informasi utama. Pada model ini guru berperan dominan dalam proses pembelajaran (Nugraha, 2013).

3. Kerjasama adalah bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Mengacu pada pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa suatu kerjasama adalah kumpulan/kelompok yang terdiri dari beberapa orang anggota yang saling membantu dan saling tergantung satu sama lain dalam melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan bersama (Johnson dalam Apriono 2011).

4. Media kartu berpasangan merupakan suatu media pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang berupa kartu berbentuk persegi panjang dengan ukuran yang dapat disesuaikan, berisi kata-kata berupa soal tentang materi yang dipelajari dan kartu yang lain berisi jawabannya (Nugraha, 2013).

(17)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantu kartu berpasangan memberikan hasil yang lebih tinggi yakni sebesar 82,90%, daripada peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional sebesar 69,31 %.

2. Dari data perhitungan korelasi (hubungan aktivitas dan sikap kerjasama siswa dengan peningkatan hasil belajar) berkolerasi positif baik pada kelas eksperimen.

3. Besar kontribusi sikap kerjasama pada siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantu media kartu berpasangan yaitu sebesar 55,20 %.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan kartu berpasangan yang mampu meningkatkan hasil belajar kimia pada materi tata nama senyawa selain itu dapat membuat siswa aktif dan tidak bosan saat belajar kimia. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

Problem Based Learning (PBL) berbantuan kartu berpasangan agar lebih

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pemelajar di Era Pengetahuan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Apriono, Djoko., (2011), Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif, Prospektus Jurnal, Tahun IX Nomor 2.

Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Azis, Abdul., (2006), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan

Memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa, Jurnal Pend. Fisika FMIPA UNNES Indonesia, Vol. 4, 94 No. 2.

Chairani, Silvia., (2011), Pengaruh Macromedia Flash pada Pembelajaran Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa pada Materi Pokok Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Darmayanti, Nefi., (2009), Psikologi Belajar, CV. Perdana Mulya Sarana, Medan.

Desputra, E.R., (2013), Perbedaan Hasil Belajar dan Sikap Kerjasama Serta Toleransi pada Pembelajaran Kooperatif dengan Menggunakan Media dan Tanpa Media di SMA., Tesis, Unimed, Medan.

Dewi, Ratna Sari., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial dan Prestasi Belajar Siswa dengan Problem Based Learning pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid di SMA N 5 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, Vol.2 No.1.

Divisi PLPG Rayon 102., (2013), Buku Kurikulum 2013, Universitas Negeri Medan Press, Medan.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.

Hamalik, Oemar., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta. Hartono, (2008), PAIKEM Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan, Zanafa, Pekanbaru.

(19)

63

Jauhar, Mohammad., (2011), Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik, Prestasi Pustakaraya, Jakarta.

Ngalimun, (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nugraha, Dian Anita., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMS N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi, FMIPA, UNS, Surakarta.

Nurhayati, L., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Universitas Sebelas Maret, Vol.2 No.4.

Nurnawati, Enis., (2012), Peningkatan Kerjasama Siswa SMP Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Think Pair Share, Unnes Physics Education Journal 2257-6935.

Roestiyah N.K., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Sadiman, A.S., (2009), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta.

Setiawan, Dwi Arief., (2013), Prestasi Belajar dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Lebih Tinggi daripada Think-Pair-Share (TPS) pada Materi Pelajaran Tata Nama Senyawa Kimia dan Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret (JPK), Vol.2 No.4.

Sitorus, Suryani., (2011), Implementasi Problem Based Learning pada pembelajaran Elektrokimia Berbantukan Power Point di SMK Otomotif Satria Dharma Perbaungan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Silberman. ML., (2007), Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Nuansa Nusamedia, Bandung.

(20)

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD) bagi Mahasiswa Calon Guru. Desertasi, UPI, Bandung.

Sumarni, Nani., (2010), Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Problem Based Learning pada Materi Pokok Aproksimasi Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Teknik Se-Kota Cirebon Tahun 2009/2010, Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Trianto, (2011), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitis, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan PenelitianGambar 4.1. Hasil Belajar Siswa Gambar 4.2. Rata-Rata Nilai Gain
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan kreativitas pada pelajaran matematika tentang bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mranggen Kecamatan Jatinom dengan menggunakan strategi

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji secara empiris mengenai praktik perataan laba dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada perusahaan manufaktur yang

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Keberadaan bank syariah dalam sistem perbankan di Indonesia telah. dikembangkan sejak tahun 1992, sejalan dengan diberlakukannya UU

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

[r]

Abdul Halim juga seorang pemimpin organisasi Persyarikatan Oelama yang bergerak dalam bidang sosial pendidikan.. (2) Melalui Persyarikatan Oelama,