• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Financial Distress Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Pada Perusahaaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Reputasi Auditor, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Financial Distress Dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Pada Perusahaaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam dunia usaha salah satu tujuan utama dari sebuah keberadaan entitas

ketika didirikan adalah untuk menghasilkan laba yang optimal berdasarkan pada

prinsip akuntan yang berlaku merupakan tujuan jangka panjang perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui asumsi going concern (

Praptitorini et. Al., 2007 ). Banyak terjadi kasus yang melibatkan manipulasi

akuntansi pada perusahaan besar yang melibatkan banyak pihak serta

menimbulkan dampak yang sangat luas bagi perekonomian dunia seperti kasus:

Enron dan WordCom di amerika. Auditor mempunyai tanggung jawab untuk

menilai apakah terdapat kesangsian terhadap kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui opini audit going concern.

Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor karena

terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan perusahaan untuk terus going

concern. opini audit going concern dapat meliputi pendapat wajar tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelasan berkaitan dengan kelangsungan hidup

entitas, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan tidak

memberikan pendapat selama terkait penjelasan going concern.

Pengeluaran opini audit going concern ini tentu sangat berguna bagi

pemegang saham maupun pengguna laporan keuangan lainnya membutuhkan

(2)

opini auditor. Hal ini dikarenakan auditor independen memiliki akses untuk

mengetahui operasi perusahaan dan rencana yang akan datang. Opini audit going

concern membantu investor untuk memutuskan akan berinvestasi atau tidak ke

dalam perusahaan auditee yang terkena opini audit going concern. Faktor yang

mendorong auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern penting juga

diketahui auditee. Auditor harus mempunyai keberanian dalam mengeluarkan

opini going concern, karena akan berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.

Perusahaan yang mendapat opini audit going concern cenderung akan cepat

bangkrut karena banyak investor yang membatalkan investasinya.

Auditor yang bereputasi baik cenderung akan menerbitkan opini audit

going concern jika klien terdapat masalah berkaitan going concern perusahaan.

DeAngelo (1981) dalam Junaidi dan jogiyanto (2010) secara teoritis telah

menganalis hubungan antara kualitas audit dan ukuran Kantor Akuntan Publik

(KAP). Dia berargumen bahwa auditor besar akan memiliki 6 lebih banyak klien

dan fee total akan dialokasikan diantara para kliennya. DeAngelo (1981)

berpendapat bahwa auditor besar akan lebih independen, dan karenanya, akan

memberikan kualitas yang lebih tinggi atas audit.

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan

misalnya besarnya aset total. Menurut Ross (2005) dalam Afrina dan Ethika

(2012) ukuran perusahaan menunjukan ukuran besar atau kecilnya sebuah

perusahaan. Untuk menentukan ukuran perusahaan dapat dilihat dari volume

produksi atau skala produksi. Ukuran perusahaan juga dapat diamati dengan

(3)

kapitalisasi pasar yang dapat dinilai dari skala produksi atau kapasitas produksi

yang mereka miliki.

Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban jangka pendeknya dengan aset lancar yang dimilikinya.semakin kecil

likuiditas, perusahaan kurang likuid karena banyak kredit macet sehingga opini

audit harus memberikan keterangan mengenai going concern. Makin kecil

likuiditas, perusahaan kurang likuid sehingga tidak dapat membayar para

krediturnya maka auditor kemungkinan memberikan opini audit dengan going

concern.

Financial distress merupakan gambaran kesehatan atas kinerja keuangan

sebuah perusahaan sebenarnya dalam suatu perioda kerja. Hofer (1980:20) dalam

Endri(2009) mengumpamakan kondisi financial distress sebagai suatu kondisi dari

perusahaan yang mengalami laba bersih (net profit) negatif selama beberapa tahun

dan juga sebagai indikasi perusahaan mengarah ke kebangkrutan.

Menurut carcello dan neal (2000) dalam Santosa dan Wedari (2007) dalam

penelitiannya mengenai komposisi komite audit dan laporan auditor menyatakan

bahwa semakin kondisi keuangan perusahaan terganggu atau memburuk maka

akan semakin besar perusahaan menerima opini audit going concern dari auditor.

Opini audit tahun sebelumnya adalah opini auditor yang diterima oleh

perusahaan pada tahun sebelumnya. Opim audit going concern tahun sebelumnya

akan menjadi faktor pertimbangan penting bagi auditor untuk mengeluarkan

(4)

Setyarno et al. (2006) dalam Santosa dan Wedari (2007) menyatakan bila

auditor ingin mengeluarkan opini audit dengan paragraf going concern pada suatu

perusahaan, auditor harus mempertimbangkan opini audit dengan paragraf going

concern yang telah diterima oleh perusahaan yang bersangkutan pada tahun

periode sebelumnya. Penelitian tersebut telah memberikan bukti empiris, bahwa

opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

dengan paragraf going concern.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti membuat perencanaan

penelitian yang mengembangkan penelitian dari Junaidi dan Hartono (2010) yang

berjudul Faktor Faktor Non Keuangan Pada Opini Going Concern dan

penelitian dari Rachman dan Siregar (2011) Faktor Faktor Yang

Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan dari penelitian yang saya buat adalah pada tahun penelitian dan

(5)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap penerimaan opini going

concern

2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern

3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern

4. Apakah Financial distress berpengaruh terhadap penerimaan opini going

concern

5. Apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menganalisis apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

2. Untuk menganalisis apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

penerimaan audit going concern

3. Untuk menganalisis apakah likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern

4. Untuk menganalisis apakah Financial distress berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern

5. Untuk menganalisis apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh

(6)

D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Investor dan Calon Investor

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi

informasi dan sebagai bahan pertimbangan mengenai going concern (

kelangsungan usaha suatu perusahaan ) sehingga para investor dan calon

investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan

investasi.

2. Bagi Auditor Independen

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pedoman, bahan

pertimbangan dan bahan referensi bagi auditor dalam melaksanakan proses

auditnya terutama dalam hal pemberian opini audit terhadap klien yang

menyangkut masalah pemberian opini audit terhadap klien yang

menyangkut masalah pemberian opini audit going concern.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para

pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan

pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai penambah wacana

keilmuan.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari lima bagian dengan sistematika penulisan

(7)

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori-teori yang diperoleh melalui daftar pustaka dan

berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian yang sudah

ditetapkan sebelumnya untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam

menarik hipotesis, serta mengembangkan penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi pembahasan mengenai metoda penelitian yang menjelaskan

variabel penelitian termasuk deskripsi secara operasionalnya, jenis data yang

digunakan, populasi dan sampel, metode penumpulan data dan metode analisis

yang dipergunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Merupakan bagian pembahasan yang berisi tentang deskripsi objek

penelitian, analisis dari data penelitian dan interpretasi hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Merupakan bagian penutup, berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang

telah dilaksanakan dan saran-saran di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi

Kentang sangat bagus untuk dijadikan sebagai bahan makanan herbal, karena bila dimasak dengan benar, tidak digoreng, dan menambahkan mentega atau keju, maka

Usaha jasa lingkungan untuk penyerapan emisi CO2 akan memperoleh NPV maksimal pada intensitas tebangan 0% (tanpa penebangan). Namun jika skenario tersebut

Sebelum dilakukan pemberdayaan wartawan siswa dalam pembuatan majalah sekolah, siswa-siswi telah memiliki media untuk menyalurkan bakat menulis mereka melalui majalah

➢ Untuk agenda pertama, dan keempat RUPSLB berdasarkan ketentuan Pasal 41 ayat (1) POJK 15/2020 dan Pasal 13 ayat 2 angka 1 huruf a Anggaran Dasar Perseroan, disebutkan bahwa RUPSLB

Dalam hal Anggota Kliring membatalkan jaminan terhadap Anggota Bursa tertentu, maka Anggota Kliring yang bersangkutan wajib untuk memberitahukan kepada Lembaga Kliring dan Bursa

Rabb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku kedua orang tuaku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau

Malcollm Brownlee yang dikutip oleh Inu Kencana Syafiie, menerangkan bahwa etika, moral, atau akhlak dalam Islam itu adalah berbuat baik, seperti menolong, mencintai,