• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

SMK NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

DEVI AYU PRATIWI SIREGAR NIM. 7113341011

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v ABSTRAK

Devi Ayu Pratiwi Siregar, NIM 7113341011, Hubungan Kreativitas Guru Dalam Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2015.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Kreativitas Guru Dalam Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Kelas XI SMK Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kreativitas Guru Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2014/2015.

Hasil analisis data menunjukkan ada Hubungan Kreativitas Guru dalam mengajar (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) dengan nilai (thitung> ttabel (2,242

> 1,994), menunjukkan bahwa ada hubungan kreativitas guru dalam mengajar dengan prestasi belajar siswa. Hasil analisis data menunjukkan ada hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa(X2) dengan prestasi belajar

(Y) diperoleh nilai thitung> ttabel (2,797 > 1,994), menunjukkan bahwa ada

hubungan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan regresi linear berganda diperoleh nilai konstanta 37,472, koefisien regresi kreativitas guru dalam mengajar (X1) sebesar 0,305 dan koefisien regresi motivasi

belajar siswa (X2) sebesar 0,500. Untuk hasil perhitungan uji determinasi (R2)

diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 17,6%, menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam mengajar dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama memberikan hubungan dengan prestasi belajar siswa sebesar 17,6% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk menguji hipotesis kreativitas guru dalam mengajar dan motivasi belajar secara simultan menggunakan uji f dengan taraf signifikasi 95% diperoleh nilai Fhitung> Ftabel(7,162>3.13), menunjukkan ada

hubungan signifikan secara simultan antara Kreativitas guru dalam mengajar dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan secara simultan antara Kreativitas Guru Dalam Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2014/2015.

(6)

vii DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Kreativitas Guru Mengajar ... 8

(7)

viii

2.1.1.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 9

2.1.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas ... 10

2.1.1.4 Pengertian Guru... 12

2.1.1.5 Ciri-ciri Guru Yang Memiliki Kreativitas ... 15

2.1.1.6 Kreativitas Guru Dalam Mengajar ... 17

2.1.2 Motivasi Belajar ... 23

2.1.2.1 Pengertian Motivasi Belajar ... 23

2.1.2.2 Aspek-aspek Motivasi Belajar ... 26

2.1.2.3 Bentuk-bentuk Motivasi Belajar ... 29

2.1.3 Prestasi Belajar... 30

2.1.3.1 Pengertian Prestasi ... 30

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 31

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 37

2.3 Kerangka Berpikir ... 39

2.4 Hipotesis ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 42

3.2 Populasi Dan Sampel ... 42

3.2.1 Populasi Penelitian ... 42

3.2.2 Sampel Penelitian... 42

3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 43

(8)

ix

3.3.2 Defenisi Operasional ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Uji Instrumen ... 47

3.5.1 Uji Validitas ... 47

3.5.2 Uji Reliabelitas... 47

3.6 Teknik Analisis Data ... 48

3.6.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 48

3.6.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji T)... 49

3.6.3 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 49

3.6.4 Koefesien Determinasi ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Deskripsi Variabel Penelitian... 50

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian... 51

4.2.1 Kreativitas Guru Mengajar ... 51

4.2.2 Motivasi Belajar ... 56

4.2.3 Prestasi Belajar... 61

4.3 Analisis Data ... 63

4.3.1 Perhitungan Koefisien Kolerasi ... 63

4.3.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 65

4.3.3 Uji Hipotesis ... 66

4.3.4 Uji Signifikansi ... 68

(9)

x

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

(10)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ketuntasan Nilai Kewirausahaan Siswa ... 5

Tabel 2 Ciri-Ciri Guru Kreatif ... 16

Tabel 3 Populasi Siswa ... 42

Tabel 4 Layout Angket... 46

Tabel 5 Analisis Kreativitas Guru ... 52

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Kreativitas Guru ... 52

Tabel 7 Distribusi Variabel Kreativitas Guru ... 55

Tabel 8 Analisis Motivasi Belajar ... 57

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar ... 57

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ... 60

Tabel 11 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar ... 62

Tabel 12 Nilai Korelasi Parsial Antar Variabel ... 64

Tabel 12 Hasil Perhitungan Uji-T ... 65

Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis Kreativitas Guru Dengan Prestasi Belajar Dengan Uji-T ... 66

Tabel 14 Hasil Uji Hipotesis Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Dengan Uji-T ... 67

Tabel 15 Hasil Uji Simultan Kreativitas Guru Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Dengan Uji-F ... 68

(11)

xii

Daftar Gambar

Gambar 4.1 Kurva Frekuensi Variabel Kreativitas Guru (X1) ...56

Gambar 4.2 Kurva Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X2) ...61

(12)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian ... 76

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas Angket Kreativitas Guru ... 84

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar ... 87

Lampiran 4 Hasil Uji Reliabelitas Angket Kreativitas Guru ... 91

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabelitas Angket Motivasi Belajar ... 92

Lampiran 6 Tabulasi Angket Kreativitas Guru ... 93

Lampiran 7 Tabulasi Angket Motivasi Belajar ... 96

Lampiran 8 Nilai DKN Kearsipan Siswa ... 99

Lampiran 9 Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (Sd) Dan Frekuensi Dari Data Variabel Penelitian ... 101

Lampiran 10 Distribusi Variabel Penelitian ... 103

Lampiran 11 Hasil Uji Nilai Kolerasi Parsial ... 105

Lampiran 12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 107

Lampiran 13 Hasil Uji Parsial (Uji-T) ... 108

Lampiran 14 Hasil Uji Simultan (Uji-F) ... 109

Lampiran 15 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 110

Lampiran 16 Tabel r ... 111

Lampiran 17 Tabel t ... 112

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara untuk membenahi dan meningkatkan

kemampuan berpikir seseorang. Dalam meningkatkan mutu pendidikan di

Indonesia, banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah seperti perubahan

kurikulum dan peningkatan mutu pengajar. Hal ini sesuai dengan tuntutan

perkembangan zaman yang menuntut dunia pendidikan agar dapat

mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pengajaran.

Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses belajar mengajar yang

diselenggarakan di kelas benar-benar efektif dan berguna untuk mencapai

kemampuan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan. Karena pada

dasarnya proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru

merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya proses

belajar mengajar di dalam kelas.

Guru dapat memberikan, mengembangkan pendidikan yang diterima oleh

setiap siswa. Pengembangan pendidikan dilakukan guru dengan berbagai cara

sehingga siswa dapat mengasah potensi yang dimilikinya. Salah satu cara yang

dilakukan oleh guru dalam mengembangkan potensi yang dimiliki setiap siswa

adalah memvariasikan berbagai strategi dan model pembelajaran. Strategi dan

model pembelajaran tersebut tidak lepas dari kemampuan guru dalam

(14)

Kreativitas adalah kemampuan berpikir divergen untuk menjajaki

bermacam–macam alternatif jawaban terhadap persoalan yang sama besarnya.

Lalu menurut Dariyo (2013) Kreativitas adalah kemampuan berpikir alternatif

dalam menghadapi suatu masalah yang dihadapi, sehingga ia dapat menyelesaikan

masalah tersebut dengan metode baru dan unik. Dari kedua pengertian tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru.

Kreativitas guru dalam mengajar sangat penting untuk membangkitkan

semangat peserta didik sebagai calon penerus bangsa dalam menciptakan rasa

ingin tahu dan memahami potensi yang ada dalam dirinya, serta kemauan untuk

melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan bangsa.

Guru diharapkan mampu membaca situasi dan kondisi yang dialami peserta didik

dalam kehidupan masyarakat sekitar sehingga mampu menciptakan strategi

mengajar yang baik maka guru dapat dengan mudah menciptakan suasana proses

belajar mengajar yang aktif sehingga peserta didik mampu memahami dan

mencapai tujuan pembelajaran.

Kreativitas dibutuhkan oleh setiap orang dalam mengembangkan potensi

yang dimiliki. Bagi setiap guru kreativitas dalam mengajar sangat dibutuhkan

untuk mengembangkan pendidikan yang dimiliki oleh setiap siswa.

Pengembangan pendidikan dapat dilakukan guru dengan cara menggabungkan,

memecahkan dan menjawab setiap permasalahan dalam kegiatan pembelajaran

hingga tuntas. Setiap permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran

(15)

merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru. Selain itu dalam

proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Donald (dalam Djamarah 2008: 148).“Sumber motivasi belajar terdiri dari

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berarti muncul dari

diri siswa sedangkan motivasi ekstrinsik muncul dari luar. Motivasi intrinsik

dapat dilakukan dengan cara memberikan penguatan seperti pujian, menciptakan

situasi belajar yang menyenangkan atau memberi nasehat”.

Motivasi ekstrinsik juga sangat berpengaruh, karena siswa-siswi di usia

SMK sederajat masih dinilai mudah terpengaruh oleh lingkungan atau dengan

hal-hal yang bersifat negatif. Oleh karena itu, mereka masih memerlukan bimbingan

dan pengawasan yang insentif dari para orang tua maupun guru-gurunya. Untuk

itu sebagai guru hendaklah memberikan motivasi dan perhatian yang tepat kepada

siswa, agar siswa tidak terpengaruh ke hal-hal yang bersifat negatif dan lebih

mengarahkan ke hal-hal yang positif khususnya di dalam dunia pendidikan.

Sebagaimana pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti disalah satu

Sekolah Menengah Kejuruan menunjukkan bahwa terdapat guru yang kurang

memanfaatkan dengan baik kreativitas yang dimilikinya terutama dalam kegiatan

belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat pada kurang terbukanya guru atas

pengalaman baru. Pengalaman baru yang dimaksud berupa ilmu pengetahuan baru

(16)

kepada siswa dengan alasan tidak percaya diri dengan apa yang diketahuinya. Hal

lain yang dilakukan guru adalah belum maksimalnya pengembangan gagasan asli.

Artinya guru kurang memanfaatkan pengetahuan dasar yang dimiliki untuk

dikembangkan sehingga pengetahuan yang diterima siswa tidak berkembang lebih

yang berpusat pada guru inilah yang sering kali mengakibatkan siswa kurang

berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya partisipasi tersebut

membuat kegiatan pembelajaran bersifat monoton sehingga motivasi belajar siswa

menurun. Alhasil penurunan motivasi belajar tersebut akan berdampak pada

prestasi belajar siswa. Oleh karena itu kreativitas mengajar guru dibutuhkan untuk

mengantisipasi penurunan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hal

yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar. Hal ini disebabkan oleh

kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari

proses belajar megajar.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila

memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sebaliknya prestasi

belajar dikatakan kurang memuaskan jika belum memenuhi tiga aspek tersebut.

Sehingga guru harus mampu mengembangkan kreativitasnya dalam setiap proses

pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan suasana baru

pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Ketidakmaksimalan

(17)

Tabel 1.1

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan guru menggunakan

metode pembelajaran konvensional dimana proses belajar mengajar berfokus

kepada guru. Dalam hal ini yang aktif dalam proses belajar mengajar adalah guru

sedangkan siswa hanya mendengar saja atau bersikap pasif. Pendapat tersebut

sudah berakar dalam dunia pendidikan dan juga sudah menjadi harapan

masyarakat, yang menganggap bahwa sudah merupakan tanggung jawab seorang

guru menyodorkan siswanya dengan informasi dan pengetahuan. Karena alur dari

proses belajar mengajar tidak hanya dari guru saja, namun siswa juga bisa saling

membantu dengan cara berdiskusi dengan sesama siswa dan rekannya.

Mengingatkan pentingnya kreativitas dalam mengajar dan motivasi

belajar, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang bagaimana hubungan

kreativitas guru dalam mengajar dan motivasi dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan

(18)

Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI AP Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2014-2015”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa

masalah, yaitu:

1. Kurangnya kreativitas guru dalam mengajar pada mata pelajaran

kewirausahaan.

2. Tidak adanya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan.

3. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, maka

perlu adanya batasan masalah. Dalam penelitian ini masalah yang dibahas dibatasi

pada bagaimana “hubungan kreativitas guru dalam mengajar dan motivasi belajar

siswa dengan prestasi siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI AP di

SMK Negeri 1 Binjai T.P. 2014/2015”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

permasalahan dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan antara kreativitas guru dalam mengajar dengan

prestasi belajar siswa ?

2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar

(19)

3. Apakah terdapat hubungan antara kreativitas guru dalam mengajar dan

motivasi belajar secara simultan dengan prestasi belajar siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kreativitas guru dalam

mengajar dengan prestasi belajar siswa ?

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar siswa ?

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kreativitas guru dalam

mengajar dan motivasi belajar secara simultan dengan prestasi belajar

siswa?

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain :

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti

secara langsung apakah ada hubungan kreavitas guru dalam mengajar dan

motivasi belajar dengan prestasi kewirausahaan siswa.

2. Bagi lembaga pendidik dan Unimed, sebagai bahan masukan bagi para

guru dan dosen untuk dapat meningkatkan kreativitas dalam mengajar

upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi peneliti lanjutan dan

(20)
(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat

disimpulkan:

1. Kreativitas Belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI

SMK Negeri 1 Binjai T.A. 2014/2015 termasuk dalam kategori baik, hal

ini dapat dilihat dari hasil distribusi frekuensi rata-rata jawaban sebesar

3,255.

2. Motivasi Belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan kelas XI SMK

Negeri 1 Binjai T.A. 2014/2015 termasuk dalam kategori sangat baik, hal

ini dapat dilihat dari hasil distribusi frekuensi rata-rata jawaban sebesar

3,362.

3. Berdasarkan DKN siswa kelas XI SMK Negeri 1 Binjai T.A. 2014/2015

yang menjadi responden sebanyak 70 siswa, memiliki prestasi belajar

dengan nilai rata-rata 72,75.

4. Ada hubungan positif dan signifikan antara kreativitas guru (X1) dan

motivasi belajar (X2) dengan prestasi belajar siswa (Y) pada mata

pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran

2014/2015. Pengujian hipotesis menggunakan uji F dengan hasil nilai

Fhitung>Ftabel (7,162>3.13) dengan nilai dk= n-3 = 70–3 = 67 pada taraf

signifikansi 95% dan alpha 5%. Hal ini menunjukkan tingkat kreativitas

(22)

guru dan motivasi belajar siswa yang tinggi akan meningkatkan prestasi

belajar siswa, dan sebaliknya.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menganjurkan saran sebagai

berikut:

1. Mengingat pentingnya kreativitas guru dalam menumbuhkan kualitas

belajar siswa, disarankan kepada semua guru untuk meningkatkan cara

mengajar yang kreatif .

2. Motivasi belajar dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan untuk

itu disarankan agar siswa meningkatkan motivasi belajar agar prestasi

belajar siswa dapat meningkat.

3. Prestasi belajar di SMK Negeri 1 Binjai dapat dikategorikan baik tentunya

dapat ditingkatkan dengan adanya pemberian motivasi belajar kepada

siswa misalnya dengan memberikan perhatian terhadap siswa.

4. Bagi tenaga pendidik lainnya hendakrnya dapat meningkatkan cara

(23)

74

DAFTAR PUSTAKA

Andartari, dkk. 2013. Pengaruh Intelektual (IQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi pada SMA Labschool Rawamangun. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. ISSN: 2302-2663 (Online), Vol.1 No.1 (http://www.jpeb.net, diakses 10 Juni 2015).

Dariyo, Agoes. 2013. Dasar-dasar Pedagogi Moden. Jakarta: PT. Indeks

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hamdu, Gulham, dkk. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanegara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian

Pendidikan. ISSN: 1412-565X (Online), Vol. 12 No. 1,

(http://jurnal.upi.edu/file/8-Ghullam_Hamdu.pdf, diakses 10 Juni 2015)

Hasan. (1994). Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar,

http://Edukasi.Kompasiana.Com/2013/05/22/Faktor-Faktor-Yang-Mempengaruhi Prestasi-Belajar-558299.Html, Diakses 7 Maret 2015

Hasbullah. (1994). Pendidikan Dalam Keluarga. Jakarta: Rajawali Press

Hasibuan. 2012. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siwa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Primbana Medan Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan: UNIMED

Husain, Sapis. 2011. Kreativitas Guru Dalam Merancang Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif di SMK Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan, Volume 8 Nomor 1, Halaman 41. Gorontalo:

Dinas Pendidikan Kota Gorontalo.

http://ejurnal.ung.ac.id/indekx.php/JPP/article/viewFile/99/92. diakses tanggal 8 Maret 2015

Kartono. (1995). Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Ikip

Nasution. (1995). Kegiatan Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia

(24)

75

Blora Tahun Ajaran 2012/2013 (Motivasi Belajar Sebagai Variabel Intervening). Economic Education Analysis Journal. ISSN: 2252-6544 (online). (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj)

Rizqi, Dhika Damayanti. 2014. Upaya Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Disertai Hirarki Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI Semester Genap SMK Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). ISSN: 2337-9995 (online), Vol.3 No. 4, (http://www.jpk.pkimiauns@ymail.com, diakses 15 Juni 2015)

Sulistyowati, Yunik. 2012. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012. Economic Education Analysis Journal. ISSN: 2252-6544 (Online), (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj, diakses 10 Juni 2015)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif, kuantitatif dan R & D. Bandung; Alfabeta

Slameto. Usman. Et. Al. (2011). Pengaruh Kreativitas Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Akuntansi di Kelas X SMK Negeri 1 Batudaa.

http://kim.ung.ac.id/index.php./KIMFEB/article/view/2367/2346. Diakses pada 12 Maret 2015

Sagala, Syaiful. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta_____2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta

Sidiq, Dian Amarus. 2014. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Wawasan Global Dan Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 12 Semarang. Jurnal Pendidikan ISSN: 2252-6544 (Vol. 2, No. 3, Hal. 41). Semarang : UNNES

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/view/3144/2909. Diakses tanggal 12 Maret 2015

Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers___ 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

(25)

76

Syarifuddin, Budi. (2013). Hubungan Kreativitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Dengan Hasil Belajar Siswa Kelas X MA. Salafiyah Syafi’iyah

Seblak Jombang Tahun Pelajaran 2012/2013.

Gambar

Gambar 4.2    Kurva Frekuensi Variabel Motivasi Belajar (X2)  .........................61
Tabel 1.1 Ketuntasan nilai kewirausahaan

Referensi

Dokumen terkait

Praktik nikah yang tidak tercatatberpengaruh pada putusnya hubungan dalam keluarga (hubungan antara suami-istri, hubungan antara orangtua-anak, sehingga antara

Penelitian ini berjudul “ANALISIS PENGARUH MEREK TERHADAP BRAND EQUITY SEPEDA MOTOR HONDA DI KOTA BOYOLALI” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh merek

Walaupun tidak berbeda sangat signifikan tetapi dapat dibuktikan bahwa dengan diberikan pendidikan higiene perorangan kesembuhan skabies menjadi lebih bermakna, atau

Pada proses enkripsi pada algoritma OTP diperlukan kunci sepanjang plainteks, sehingga agar hasil dekripsi relevan dan valid, maka cipherteks akan dibandingkan dahulu

Metode ini dibuat sedemikian rupa dengan memberikan bobot tertentu pada setiap hal (item) yang terkait dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Misalnya, yang

Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, destination loyalty bisa tercipta jika wisatawan merasa puas dan terjalin rasa percaya terhadap destinasi wisata, yang bisa

setelah Foss v Harbotle pemegang saham minoritas harus meminta kepada hakim terlebih. dahulu untuk memperoleh persona standi

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi kepada para pecinta musik tentang grup band DEWA yang disajikan dalam bentuk Websites dan mendorong minat para pencinta