• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 612012026 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 612012026 BAB III"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air.

3.1. Gambaran Alat

(2)

Gambar 3.1. Blok Diagram Keseluruhan Alat

Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram keseluruhan alat yang dirancang. Secara umum sistem yang dirancang terdiri dari tiga bagian utama yaitu modul mekanik, modul controller, dan modul user interface.

3.2. Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan hingga perealisasian perangkat keras. Perancangan perangkat keras yang akan dijelaskan meliputi modul mekanik dan modul elektronik yang meliputi modul elektronik pada mekanik dan

controller.

3.2.1. Perangkat Keras Modul Mekanik

(3)

Gambar 3.2. Tampilan Alat Berikut ini adalah penjelasan fungsi masing – masing bagian:

1. Sensor ultrasonik digunakan untuk mengetahui ketinggian air, yang kemudian nilainya akan digunakan untuk perhitungan pada tiap metode.

2. Pompa air digunakan untuk mengangkat air dari wadah yang berada di bawah ke wadah yang ada di atas dimana air akan diatur ketinggiannya.

3. Keran 1 digunakan untuk mengeluarkan air secara konstan. 4. Keran 2 digunakan sebagai simulasi gangguan.

3.2.2. Perangkat Keras Modul Elektronik

(4)

3.2.2.1. Pengendali Utama

Pengendali utama bertugas untuk mendapatkan data sensor, mengkonversi data sensor ke jarak, melakukan proses pengendalian(on – off, PID, dan Fuzzy), mengatur pwm pompa air, serta melakukan komunikasi melalui serial dengan program user interface pada PC/laptop baik mengirim data yang akan di-plot oleh program user interface, ataupun menerima perintah dari program user interface dan melakukan

update setpoint, metode kendali yang digunakan, dan parameter Kp, Ki, Kd untuk metode kendali PID .

Bagian ini dirancang berbasis mikrokontroler sebagai pusat pengolahan data dan sebagai pengontrol bagian-bagian lainnya, mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan ini adalah mikrokontroler Arduino Uno. Arduino Uno dipilih karena fasilitas-fasilitas pendukung mikrokontroler ini cukup lengkap untuk melakukan fungsi-fungsi yang digunakan untuk pembuatan alat ini. Gambar 3.3 di bawah adalah skema perancangan yang digunakan.

(5)

Tabel 3.1 di bawah ini menunjukkan pin Arduino yang dipakai : Tabel 3.1. Konfigurasi penggunaan pin Arduino

Nama pin Keterangan

Pin vcc 5v Digunakan sebagai sumber tegangan dari sensor ultrasonik

Pin ground Digunakan sebagai ground sensor ultrasonik Pin no. 9 Terhubung dengan driver pompa air

Pin no. 12 Terhubung dengan pin trigger pada sensor ultrasonic Pin no. 11 Terhubung dengan pin echo pada sensor ultrasonic

3.2.2.2. Sensor Ultrasonik HC-SR04

Untuk mendeteksi ketinggian air digunakan sensor ultrasonic SR04. HC-SR04 adalah sensor yang mendeteksi jarak obyek melalui pantulan suara dan output

keluarannya waktu pantulan suara tersebut.

HC-SR04 mempunyai tegangan kerja 4.5 V sampai 5.5 V dan mempunyai arus kerja 2 mA. Sensor ini mampu mendeteksi jarak obyek dari 2 cm hingga 500 cm, dengan sudut efektif saat mengukur jarak adalah sebesar < 15 derajat dengan resolusi 0.3 cm.

Dalam realisasi perancangan alatsensor HC-SR04 diberi catu tegangan 5V untuk mendeteksi ketinggian air pada wadah air yang dipasang di atas wadah. Untuk mendapatkan data ketinggian air dilakukan proses konversi ke satuan cm.

3.2.2.3.Aktuator

Aktuator yang digunakan pada alat ini adalah sebuah pompa air yang dicatu dengan tegangan sebesar 12 V. Pompa air ini memiliki arus kerja 2.1 A dan dapat mengangkat air sebanyak 3.1 liter per menit.

3.3. Perancangan dan Realisasi Perangkat Lunak

(6)

3.3.1. Perangkat Lunak Microcontroller

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak

microcontroller yang meliputi bagian controller, bagian pengiriman data ke user interface, dan bagian penerimaan data (updater)dari user interface.

Gambar 3.4 menunjukkan diagram alir progam yang diimplementasikan pada

microcontroller.

Start

Inisialisasi Sistem

Ambil data dari HC-SR04

Cek apakah ada metode kendali yg digunakan dari user interface? Tidak

Prosess Kontroll dengan on-off / PID / Fuzzy

YA

Kirim data Actual ke userinterface

dengan serial

Gambar 3.4. Diagram alir Sistem pada Microcontroller

(7)

 Inisialisasi sistem yang meliputi parameter PID yang digunakan Kp, Ki,

Kd, dan setpoint yang diambil dari EEPROM, serta inisialisasi Timer yang digunakan untuk pewaktuan time sampling PID dilakukan.

 Diambil data dari sensor HC-SR04 yang berupa waktu dalam mikrodetik yang kemudian akan di konversi ke satuan cm

 Sistem akan melakukan cek metode kendali yang digunakan, sistem akan

menerima data dari user interface dan kemudian akan melakukan perhitungan bedasarkan metode tersebut.Pada bagian penerimaan data ini terdapat 5 data yang dikirimkan dari user interface yaitu setpoint, Kp, Ki,

Kd, dan mode kendali yang digunakan.

 Jika metode on – off yang dipilih maka hanya akan terjadi 2 kondisi yaitu on saat nilai aktual < setpoint dan off saat nilai aktual > setpoint

 Jika metode PID yang dipilih maka akan dilakukan kalkulasi PID dan

dilakukan penghitungan error, yaitu error = set point - aktual. Kemudian

error yang didapatkan digunakan untuk menghitung u(t), sehingga

didapatkan u(t) = Kp error + Ki sum of error + Kd (error – last error).  Jika metode Fuzzy yang dipilih maka akan dibuat himpunan – himpunan

fuzzy seperti pada Gambar 3.11 di bawah. Himpunan input adalah

himpunan error yang dibagi menjadi 4 himpunan yaitu untuk error kecil sekali, error kecil, error besar, dan error besar sekali. Proses perhitungan

fuzzy dilakukan berdasarkan metode fuzzy yang diterapkan oleh Sugeno. Dipilih metode Sugeno karena metode ini karena perhitungan lebih efisien(output sistem berupa himpunan tegas bukan himpunan fuzzy).

µ(error)

Kecil Sekali Kecil Besar Besar Sekali

-0. 3 1 2 3 4 5

(8)

Kemudian akan dilakukan perhitungan derajat keanggotaan masing – masing himpunan tersebut.Perhitungan dilakukan seperti di bawah: 1. Himpunan error kecil sekali mengatur kecepatan pompa air, nilai tersebut adalah nilai PWM sebagai berikut:

Kecil sekali = nilai PWM 70 Kecil = nilai PWM 180 Besar = nilai PWM 200 Besar Sekali = nilai PWM 255

Kemudian dilakukan proses defuzzyfikasi dengan menggunakan rumus

rata-rata berbobot yaitu

=

∑�= �. �

�=

dimana:

n=jumlah data

Xi=data ke i

(9)

 Berdasarkan perancangan fuzzy diatas maka jika seandainya error adalah

0.9 maka ia akan berada diantara 2 himpunan yaitu kecil sekali dan kecil maka akan dilakukan perhitungan derajat keanggotaan untuk himpunan kecil sekali dan kecil .

Untuk himpunan kecil sekali maka nilai derajat keanggotaannya adalah (1-0.9)/1.3 dan di dapat nilai 0.076.

Untuk himpunan kecil maka nilai derajat keanggotaannya adalah (0.9+0.3)/1.3 dan di dapat nilai 0.924.

Maka akan dilakukan proses defuzzifikasi untuk menentukan nilai PWM seperti dibawah:

� = . × + .. ×+ . + ×+ + + ×

= .

Maka nilai PWM saat error 0.9 adalah 171.64

 Terdapat 7 data yang dikirimkan ke user interface yaitu nilai setpoint,

sensor, output pwm, Kp, Kd ,Ki, dan error, data tersebut dikirim dalam bentuk string yang diakhiri dengan pergantian baris untuk memudahkan dibaca di program user interface

3.3.2. Perangkat Lunak User interface

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan aplikasi desktop yang digunakan sebagai program user interface yang meliputi cara kerja program user inteface dan penjelasan tampilan program user inteface.

3.3.2.1.Cara kerja program user interface

(10)

Gambar 3.5. Diagram alir User Interface

Berikut adalah penjelasan diagram alir user interface:

 Pertama program dijalankan

 Dilakukan inisialisasi dari sistem yang terdiri dari form, property, serta variabel-variabel yang digunakan.

 Dilakukan pengecekan port serial yang tersedia dan pengecekan apakah dapat

digunakan untuk komunikasi serial atau tidak. Jika port serial tidak ditemukan maka akan dilakukan pengecekan lagi. Jika port serial telah ditemukan kemudian dilakukan pengambilan data dari serial

 Dilakukan pengecekan apakah ada penekanan tombol update pada user

(11)

update nilai ataupun metode kendali program akan melakukan plot nilai

setpoint dan ketinggian air

3.3.2.2. Penjelasan Tampilan Program User Interface

Program user interface digunakan untuk mengatur metode kendali yang digunakan dalam sistem , mengatur setpoint sesuai yang diinginkan, menampilkan plot

ketinggian air dan setpoint yang dikehendaki user, serta mengubah nilai Kp, Ki, Kd

untuk metode kendali PID. Perancangan aplikasi tersebut dilakukan menggunakan software Processing.

Gambar 3.6. Tampilan User Interface

Pada gambar tampilan user interface di atas terdiri dari bagian – bagian seperti di bawah:

 Bagian pilihan metode kendali, bagian ini digunakan untuk mengubah metode

kendali yang digunakan, pada bagian ini terdapat 4 pilihan yaitu on – off untuk metode kendali on – off , PID untuk metode kendali PID, Fuzzy untuk metode kendali fuzzy, dan off untuk mematikan pompa.

(12)

Text box digunakan untuk memasukkan atau mengubah data dari user

interface. Cara mengubah nilai adalah dengan memasukkan nilai yang

diinginkan dan menekan tombol update

 Tombol update digunakan untuk mengirimkan data baik yang ada di text box

Gambar

Gambar 3.1. Blok Diagram Keseluruhan Alat
Gambar 3.2. Tampilan Alat
Gambar 3.3. Skema perancangan alat.
Tabel 3.1. Konfigurasi penggunaan pin Arduino
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data menunjukkan nilai F hitung 9,067 &gt; F tabel 3,153 dan R (koefisien regresi) sebesar 0,485 tidak bertanda negatif serta nilai

Pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar, metode dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa akan berpengaruh terhadap

Melihat kemampuan tersebut, penulis dari STMIK Bumigora Mataram berencana untuk memberikan pelatihan kepada para guru pengampu atau tim teknis di sekolah untuk membuat

Garis-Garis Besar Haluan Organisasi Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI) adalah pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya yang dirumuskan

Pintu akan membuka setelah kereta melewati perlintasan jalan dan kereta terdeteksi oleh sensor yang kedua.. Rancang bangun alat ini untuk satu jalur kereta dengan

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Dalam hal ini, manajer bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam