• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab terhadap Anak Didik dalam Perspektif Hukum Perlindungan Anak T1 312012078 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggung Jawab terhadap Anak Didik dalam Perspektif Hukum Perlindungan Anak T1 312012078 BAB IV"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

76

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Perlindungan anak didik ketika berada dalam lingkungan sekolah sudah

diatur dalam berbagai peraturan perundangan-undangan, mulai dari Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata yakni tanggung jawab seseorang bukan

hanya atas perbuatannya saja akan tetapi juga atas kesalahan atau

kelalaiannya. Guru bertanggung jawab terhadap anak didik selama anak

didik tersebut berada dalam pengawasan guru, pengawasan tersebut

terbatas waktu tertentu selama anak didik berada dalam lingkungan

sekolah. Kedudukan guru dalam lingkungan satuan pendidikan merupakan

pengawas, dimana seorang pengawas seharusnya turut berusaha

menghindarkan pelanggaran yang dilakukan oleh tingkah laku orang yang

diawasinya. Dalam teori organ, yayasan sebagai badan hukum yang

mempunyai hak dan kewajiban ikut bertanggung jawab terhadap anak

didik, kelalaian yang di lakukan oleh guru adalah tanggung jawab

pengurus yayasan. Jika dilihat dalam konteks hukum publik berdasarkan

Pasal 3 Konvensi Hak Anak, baik sekolah swasta maupun sekolah negeri

adalah tanggung jawab pemerintah dan negara. Pemerintah dan negara

wajib melindungi hak – hak anak dan kepentingan anak menjadi yang

utama. Pemerintah dan negara yang paling bertanggung jawab terhadap

(2)

77

fasilitas umum (publik) yang penyelengaraannya dijamin oleh pemerintah

dan negara. Khususnya dalam pencegahan tindak kekerasan di dalam

satuan pendidikan, sekolah berkewajiban menjamin keamanan,

keselamatan, dan kenyamanan anak didik baik di dalam lingkungan

sekolah maupun di luar sekolah selama pelaksanaan kegiatan

pembelajaran. Penyelenggaraan pendidikan harus dilakukan dengan

menjunjung tinggi hak-hak anak. Dalam pelaksanaan pemenuhan hak

ketika berada di dalam lingkungan sekolah, yang pertama-tama

berkewajiban dan bertanggungjawab guru selaku pihak yang terlibat

langsung di lingkungan sekolah.

2. Perlindungan anak harus dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan

sekolah, Anak sebagai anak didik bukanlah seseorang yang sama dengan

orang dewasa. Anak merupakan orang yang unik yang memiliki ciri dan

sifat khusus, sehingga wajib dilindungi dari segala tindakan yang tidak

manusiawi. Cara interaksinya pun tidak boleh disamakan dengan orang

dewasa. Dalam teori keadilan, terdapat prinsip kesamaan hak atas

keadilan. Dalam bidang pendidikan hak anak harus sama dengan orang

dewasa, begitupula cara guru memperlakukan sesama anak didik tanpa

membeda-bedakan. Menurut hukum perdata guru harus bertanggung

jawab karena guru mempunyai tanggung jawab hukum terhadap

pengawasan anak-anak didiknya. Seorang guru harus melaksanakan

kewajiban yang telah diberikan kepadanya jangan sampai orang yang

(3)

78

memperhatikan keadilan bagi anak didik, dimana guru memberikan

kesempatan yang sama kepada setiap anak didik tanpa membeda-bedakan.

Guru juga harus menjunjung tinggi hak-hak anak. Jika melihat kedudukan

anak yang masih muda dan istimewa maka anak belum mampu

melindungi hak – haknya sendiri. Anak bukanlah orang dewasa, dan anak

masih bergantung pada orang dewasa. Perlindungan fisik dan mental yang

dilakukan oleh guru terhadap anak didiknya juga merupakan bentuk

tanggung jawab etik guna memfasilitasi anak didik. Sehingga terwujud

suasana belaja yang efektif dan efisien. Dalam kode etik guru dijelaskan

bahwa guru harus mempunyai rasa kasih sayang kepada anak didiknya.

Selain pencari keamanan guru juga harus bisa berperan dan

bertanggungjawab seperti orang tua bagi anak didiknya dalam pemenuhan

hak anak atas pendidikan selama dalam lingkungan sekolah. Meskipun

guru bertanggungjawab penuh terhadap anak didik, orang tua dan

masyarakkat juga harus ikut berpartisipasi dalam pengawasan baik di luar

maupun di dalam lingkungan sekolah. Begitupun dengan negara, negara

dan pemerintah turut andil dalam pertanggungjawaban terhadap anak

didik karena guru sekolah dianggap Badan/pejabat Negara karena

dianggap melaksanakan urusan negara.

B. Saran

1. Baik pemerintah maupun lembaga pendidikan seharusnya lebih

(4)

perundang-79

undangan mengenai hak-hak anak, sehingga pemenuhan hak anak tidak

dirugikan.

2. Guru sebagai orang dewasa yang terlibat langsung dengan anak didik di

dalam satuan pendidikan harus lebih memperhatikan hak anak. Bukan

hanya dalam hal akademik akan tetapi juga pengawasan terhadap kondisi

fisik dan mental serta rasa aman di dalam lingkungan sekolah.

3. Perlu adanya keadaan saling mendukung dan interaksi yang baik antara

Referensi

Dokumen terkait

terlibat melakukan transaksi tidak harus bertemu atau berhadapan secara langsung. Bisa saja para pihak yang telah melakukan transaksi tersebut berada pada tempat atau.

hak untuk identitas dalam bentuk akta kelahiran guna memperoleh masa depan yang. baik dan berguna untuk bangsa

Akta kelahiran memiliki manfaat yang sangat berpengaruh terhadap anak yaitu meliputi : menjadi bukti bahwa negara mengakui atas identitas seseorang yang menjadi

banyak anak yang tidak memperoleh pendidikan dengan baik

Dari keenam syarat konotasi diatas dapat disimpulkan makna konotasi dari adegan ini adalah anak-anak yang memperagakan gaya hidup orang dewasa yang tidak sesuai

bahwa perlunya perlindungan hukum terhadap anak yang potensial menjadi korban.. perdagangan manusia ( human trafficking ) karena hak-hak asasi manusia

c. Guru harus mampu mengantarkan anak didik kearah pembentukan moral/akhlak mulia. Ketiga tugas guru ini, merupakan sebagian dari beberapa tugas pokok seorang

Pasal 23 1 Negara dan pemerintah menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, atau orang lain yang secara hukum