i
FESTIVAL SONGKRAN SEBAGAI BENTUK DIPLOMASI BUDAYA THAILAND DALAM MENINGKATKAN WISATAWAN ASING DI
THAILAND
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata I
Jurusan Hubungan Internasional
Oleh:
DIMAS ADITYA PRABOWO 201010360331032
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah Ini:
Nama : Dimas Aditya Prabowo Tempat, tanggal lahir : Malang, 30 Januari 1993
NIM : 201010360311032
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
Festival Songkran Sebagai Bentuk Diplomasi Budaya Thailand Dalam Meningkatkan Wisatawan Asing di Thailand
Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 28 Desember 2014 Yang Menyatakan,
vi
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga skripsi dengan judul “Festival Songkran Sebagai Bentuk Diplomasi Budaya Thailand Dalam Meningkatkan Wisatawan Asing di Thailand ” ini dapat terselesaikan. Shalawat serta Salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang yaitu Dienul Islam.
Skripsi ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata 1 (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga hasil penelitian ini dapat berguna, khususnya bagi kegiatan keilmuwan di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP UMM.
Pada penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Ir. Didik Gani Purwanto dan Ibu Ike Mei Sulistyorini yang selalu memberikan kasih sayang, doa, support dan telah memberikan segala kebutuhan baik material maupun non material dari penulis lahir hingga menyelesaikan gelar S-1 Ilmu Hubungan Internasional.
2. Kedua adik penulis, Rizky Rizaldy Bhaskara dan Elfous Raffi Athalah dan seluruh keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa.
3. Bapak Muhadjir Efendi, M.AP. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
vii
dan dukungan serta dengan penuh kesabaran membimbing penulis selaman proses pembimbingan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.
5. Ibu Helmia Asyathri S.IP selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan ide-ide, saran, dukungan dan semangat serta dengan penuh kesabaran telah membimbing penulis selama proses pembimbingan hingga skripsi ini bisa terselesaikan.
6. Bapak Havidz Ageng Prakoso MA dan Bapak Hafid Adim Pradana MA selaku dosen penguji dalam sidang skripsi penulis. Terima kasih terlah memberikan banyak masukan untuk skripsi ini.
7. Staf TU FISIP yang telah memberikan kemudahan dalam hal administrasi. 8. Sahabat-sahabat Terkasih Angga, Bintang, Yogie, Afif, Kanang, Anas,
Piwi, Vanina, Chotitah, Devi, Ahya, Maya, Zahra.
9. Sahabat-sahabat HI 2010 yang sudah membagi ilmu, pengalaman, dan untuk semangat dan kebersamaannya selama Kuliah.
10.Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan meridhoi atas segala apa yang telah penulis sampaikan dalam skripsi ini. Dan semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak pada umumnya. Akhirnya, saran dan kritik yang membangun selalu penulis harapkan dalam rangka memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penulisan skripsi ini.
Malang, 30 Januari 2015
Dimas Aditya Prabowo
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN... v
ABSTRAKSI... vi
KATA PENGANTAR... viii
DAFTAR ISI... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 4
1.3 Tujuan dan manfaat Penelitian... 4
1.4 Penelitian Terdahulu... 4
1.5 Kerangka Pemikiran... 8
1.5.1 Konsep Diplomasi Budaya... 8
1.5.2 Konsep State Branding... 9
1.6 Metodelogi Penelitian... 12
1.6.1 Metode Penelitian... 12
1.6.2 Batasan Waktu Penelitian... 13
1.6.3 Batasan Materi Penelitian... 13
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data... 13
1.6.5. Alur Pemikiran... 14
1.6.6 Sistematika Penulisan... 15
BAB II POTENSI PARIWISATA THAILAND 2.1 Wilayah Dengan Potensi Wisata... 17
2.1.1 Pattaya... 17
2.1.2 Phuket... 19
2.1.3 Koh Samui... 23
ix
2.1.5 Krabi... 25
2.1.6 Chiang Mai... 27
2.1.7 Chiang Rai... 29
2.1.8 Bangkok... 32
2.2 Pertumbuhan Ekonomi Domestik... 34
2.3 Lembaga Lembaga Penunjang Pariwisata Thailand... 35
2.4 Pariwisata Seksual di Thailand... 38
BAB III DIPLOMASI BUDAYA THAILAND MELALUI FESTIVAL SONGKRAN 3.1 Festival Songkran Sebagai Media Diplomasi Budaya Thailand... 41
3.1.1 Diplomasi Budaya Festival Songkran di Indonesia... 46
3.1.2 Peran Media Massa dalam Diplomasi Festival Songkran... 47
3.2 State Branding Thailand... 50
x
DAFTAR PUSTAKA
BUKU & JURNAL :
Tonny Dian Effendi, Diplomasi Publik Jepang “perkembangan dan tantangan” John Mcdonald, Multi-Track Diplomacy, Kumarian Press, 1996
Travel & Tourism economic impact 2014 Thailand.pdf oleh WTTC
INTERNET :
Songkran History diakses dari http://songkran2014.com/songkran-history/ diakses pada tanggal 28 April 2014 pukul 18.05 WIB
Intan Puspitasari Lestaluhu, peran diplomasi publik Internasional diakses di http://www.scribd.com/doc/88876176/Peran-Diplomasi-Publik-Internasional diakses pada tanggal 28 April 2014 pukul 19.04 WIB
TAT History diakses di http://www.tourismthailand.org/About-TAT diakses pada tanggal 29 April 2014 pukul 20.15 WIB
Guido Vanhaleweyk, Thailand : Tourist Arrivals from 1998 till 2013 diakses di http://www.thaiwebsites.com/tourism.asp diakses pada 29 April 2014 pukul 21.30 WIB
Greg Rodgers , The Top 10 Tourist Destinations in Asia diakses di
http://goasia.about.com/od/wheretogo/tp/Top-10-Tourist-Destinations-Asia.htm diakses pada 27 Mei 2014 pukul 10.30 WIB
A Harun,Thailand Tourism Industry : The Impact of Tourism Sector to Thai’s
Gross Domestic Product diakses di
http://psrcentre.org/images/extraimages/1012547.pdfpada 29 Mei 2014 pukul 14.00 WIB
Mili Milia, Diplomasi Kebudayaan Indonesia terhadap Perancis melalui Rumah Budaya Indonesia tahun 2013 diakses di
xi
R Chairiyah, Kepentingan Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia dalam Momentum Peringatan Tahun Emas Hubungan Indonesia-Jepang diakses di
http://eprints.umm.ac.id/1976/ pada 29 Mei 2014 pukul 16.05 WIB
Ajeng Desnawaty, Implementasi Diplomasi Publik Jepang
http://www.scribd.com/doc/97631360/Diplomasi-Publik diakses pada 27 Mei 2014 pukul 12.00 WIB
Prakasita Nindyaswari, Diplomasi Budaya dalam Menciptakan Perdamaian Dunia http://sosbud.kompasiana.com/2012/08/08/diplomasi-budaya-dalam-menciptakan-perdamaian-dunia-477786.html diakses pada 3 Juni 2014 pukul 17.10 WIB
Branding Strategy – Strategi pengembangan Brqnd yang sukses diakses di http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/07/branding-strategy-strategi-pengembangan-brand-yang-sukses/ diakses pada 20 Mei 2014 pukul 09.00 WIB
I’d like to buy the world a coke diakses di
http://www.ethanzuckerman.com/blog/2005/10/07/id-like-to-buy-the-world-a-coke/ pada 28 Desember 2014 pukul 16.05 WIB
The Anholt-GFK roper 2013 Nation Brand index report diakses di
https://www.nzte.govt.nz/en/news-and-media/features/the-anholt-gfk-roper-2013-nation-brands-index-report/ pada 28 Desember 2014 pukul 08.05 WIB
Switzerland – A premium brand worldwide diakses di
www.stnet.ch/files/?id=63340 diakses pada 20 mei 2014 pukul 10.30 WIB Angga Aliya , Kerugian Asia Tenggara akibat banjir Thailand capai Rp 56,7 Trilyun diakses di
http://finance.detik.com/read/2011/12/10/114738/1787855/4/kerugian-asia-tenggara-akibat-banjir-thailand-capai-rp-567-triliun pada 29 Agustus 2014 pukul 19.00 WIB
Peringkat panjang garis pantai diakses di http://id.db-city.com/Negara--Panjang-garis-pantai pada 9 September 2014 pukul 21.55 WIB
Pattaya sees drop in 2014 tourists to 7m diakses di
xii
Phuket Business : A land of opportunity diakses di
http://www.phuketgazette.net/phuket-business/Phuket-Business-A-land-of-opportunity/20405#ad-image-0 pada 9 September 2014 pukul 23.00 WIB
Phuketwan calls out Kasikorn Research center over foreign tourist arrivals in
phuket diakses di http://khonkaen.ws/phuketwan-calls-out-kasikorn-research-center-over-foreign-tourist-arrivals-in-phuket pada 27 September 2014 pukul 18.34 WIB
Aneka tempat wisata di Thailand diakses di http://anekatempatwisata.com/wisata-thailand-koh-samui-surat-thani/ pada 11 September 2014 pukul 12.00 WIB
Bulan Madu dan Koh Samui diakses di
http://liburan.info/content/view/1142/44/lang,indonesian/ pada 11 September 2014 pukul 12.15 WIB
Koh Chang diakses di http://jalan2.com/city/bangkok/koh-chang/ pada 11 September 2014 pukul 12.55 WIB
Chiang Mai diakses di http://id.tourismthailand.org/Chiang-Mai pada 12 September 2014 pukul 21.15 WIB
Chiang Mai, Objek wisata Thailand utara diakses di
http://jelajah.valadoo.com/activities/others/chiang-mai-objek-wisata-thailand pada 12 September 2014 pukul 22.00 WIB
Mutya Hanifah, Belanja di Thailand, Chiang Mai tempatnya diakses di http://travel.okezone.com/read/2012/09/01/409/683781/belanja-di-thailand-chiang-mai-tempatnya pada 12 September 2014 pukul 21.00 WIB
Jalan-jalan ke kota wisata populer di utara Thailand diakses di
http://www.voucherhotel.com/travel/chiang-mai/ pada 12 September 2014 pukul 21.05 WIB
Eddy Roesdiono, Elok dan Uniknya Chiang Mai Old City diakses di
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/07/05/elok-dan-uniknya-chiang-mai-old-city-475662.html pada 12 September 2014 pukul 21.20 WIB
xiii
Sri anindiati, Lupakan Bangkok, nikmati damai di Chiang Rai diakses di
http://travel.detik.com/read/2012/02/20/132224/1846683/1025/lupakan-bangkok-nikmati-damai-di-chiang-rai pada 13 September 2014 pukul 06.25 WIB
Fetry Wuryasti, Bangkok diprediksi jadi kota paling banyak turis tahun 2013
diakses di
http://travel.detik.com/read/2013/05/28/120719/2257808/1382/bangkok-diprediksi-jadi-kota-paling-banyak-turis-tahun-2013 pada 13 September 2014 pukul 15.00 WIB
John Andy, Peringkat kota wisata : Bangkok ungguli London dan Paris diakses di http://news.bisnis.com/read/20130530/20/141994/peringkat-kota-wisata-bangkok-ungguli-london-dan-paris pada 13 September 2014 pukul 15.10 WIB
10 tempat wisata di Bangkok yang wajib dikunjungi diakses di
http://travelawan.com/blog-travel/10-tempat-wisata-di-bangkok-yang-wajib-dikunjungi.html pada 13 September 2014 pukul 15.30 WIB
15 tempat wisata di Bangkok yang wajib dikunjungi diakses di
http://anekatempatwisata.com/15-tempat-wisata-di-bangkok-yang-wajib-dikunjungi/ pada 13 September 2014 pukul 16.30 WIB
Thailand : Record Arrival numbers bode well for tourism diakses di
http://www.oxfordbusinessgroup.com/economic_updates/thailand-record-arrival-numbers-bode-well-tourism pada 29 September 2014 pukul 12.00 WIB
Deni Cahyadi, Serunya main air di festival Songkran diakses di
http://travel.detik.com/read/2014/09/13/125000/2551034/1025/serunya-main-air-di-festival-songkran pada 22 September 2014 pukul 15.00 WIB
Niti Wirudchawong, Policy on Community Tourism Development in Thailand.pdf Female Prostitution in Thailand oleh Sandra Neuman diakses di http://www.diva-portal.org/smash/get/diva2:558735/FULLTEXT01.pdf pada 14 Desember 2014 pukul 14.00 WIB
xiv
Five Top Sex Tourism Destinations diakses di
http://www.places2holiday.com/2013/07/five-top-sex-tourism-destinations.html pada 14 Desember 2014 pukul 15.04 WIB
Noor Rahman Yulia , Diplomasi Kebudayaan Republic of Korea melalui film dan drama : pencapaian kepentingan citra dan ekonomi Republic of Korea di
Indonesia diakses repository.uinjkt.ac.id pada 15 September 2014 pukul 09.00 WIB
Shin Seung Jin, Strategic Directions for the Activation of Cultural diplomacy to enhance the country image of the republic of korea diakses di
projects.iq.harvard.edu/files/fellows/files/shin.pdf pada 15 September 2014 pukul 10.00 WIB
Joseph Nye, Soft power and Cultural Diplomacy diakses di
http://publicdiplomacymagazine.com/soft-power-and-cultural-diplomacy/ pada 28 Desember 2014 pukul 15.00 WIB
Stela Edwina Mangowal, Soft Power diakses di
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/135761-T%2028001-Soft%20power-Pendahuluan.pdf pada 14 Desember 2014 pukul 20.00 WIB
Top 5 best provinces to visit in the Songkran Festival diakses di
http://songkran2014.com/top-5-best-provinces-to-visit-in-the-songkran-festival/ pada 15 September 2014 pukul 21.00 WIB
Songkran 2014 in Bangkok diakses di http://www.bangkok.com/information-festivals/songkran.htm pada 12 Desember 2014 pukul 18.07 WIB
awan yulianto, Festival Songkran, Jakarta pun ikutan serunya pesta perang air
diakses di http://travelawan.com/blog-travel/festival-songkran-jakarta-pun-ikutan-serunya-pesta-perang-air.html pada 2 Desember 2014 pukul 06.15 WIB
350 Media & Travel Agents Visit Thailand on “Beautiful Thailand” Mega Fam
Trip diakses di http://www.tatnews.org/350-media-travel-agents-visit-thailand-on-beautiful-thailand--mega-fam-trip/ pada 22 September 2014 pukul 16.05 WIB simon anholt, what is a nation brand ? diakses dari
xv
I’d like to buy the world a coke diakses di
http://www.ethanzuckerman.com/blog/2005/10/07/id-like-to-buy-the-world-a-coke/ pada 28 Desember 2014 pukul 16.05 WIB
Maklumi wisata seks, targetkan 3 besar dunia diakses di
http://www.jpnn.com/read/2014/11/06/268149/Maklumi-Wisata-Seks,-Targetkan-Tiga-Besar-Dunia- pada 28 Desember 2014 pukul 13.02 WIB
The Anholt-GFK Roper 2013 Nation Brand index report diakses di
https://www.nzte.govt.nz/en/news-and-media/features/the-anholt-gfk-roper-2013-nation-brands-index-report/ pada 28 Desember 2014 pukul 17.05 WIB
Ayutthaya diakses di http://thailand.panduanwisata.id/2013/03/27/ayutthaya-by-grand-pearl-cruise/ pada 28 Desember 2014 pukul 17.00 WIB
TAT kicks off “Thailand extreme makeover” diakses di
http://thailandmedicaltravel.com.au/tat-kicks-off-thailand-extreme-makeover/ pada 27 Desember 2014 pukul 23.10 WIB
Amazing Thailand always amazes you diakses di
http://www.eturbonews.com/17139/amazing-thailand-always-amazes-you pada 27 Desember 2014 pukul 01.15 WIB
Special Report: This year's Songkran to reflect traditional family values diakses di http://thainews.prd.go.th/centerweb/newsen/NewsDetail?NT01_NewsID=WNRPT 5704110010001 pada 26 Desember 2014 pukul 15.20 WIB
Theodore Koumelis, TAT projects 2.7 million domestic and foreign visitors over Songkran holiday diakses di
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Songkran Festival adalah budaya yang berasal dari Thailand. Songkran berasal dari bahasa sansekerta yang berarti berpindah. Maksud dari berpindah ini adalah berakhirnya musim kemarau dan berpindah ke musim penghujan. Berpindah dari musim gersang ke musim bertani. Karena hal itu peristiwa perpindahan ini akhirnya dimaknai sebagai tahun baru bagi bangsa Thailand.1 Festival yang diadakan pada tanggal 13-15 April ini telah menjadi magnet bagi para wisatawan dari seluruh dunia untuk berkunjung ke Thailand karena bentuk perayaan festival songkran sangat menarik yaitu saling melempar air kepada setiap orang yang lewat. Penyebaran budaya Thailand ini bisa dikatakan sebagai bentuk diplomasi budaya. Budaya dalam suatu negara meliputi film, musik, tarian-tarian, fotografi, makanan, dan sebagainya adalah hal yang bisa untuk dibungkus secara atraktif atau menarik dan mudah mendapat perhatian dari masyarakat nasional maupun Internasional, dan dapat dipercaya melalui diplomasi budaya, hubungan yang lebih baik dengan negara lain, kerjasama, yang tentunya akan bisa memberikan keuntungan di berbagai aspek akan mudah dijalin.2
Secara garis besar, diplomasi publik adalah suatu upaya untuk mempengaruhi publik internasional demi tercapainya kepentingan suatu Negara.
1
Songkran History diakses dari http://songkran2014.com/songkran-history/ diakses pada tanggal 28 April 2014 pukul 18.05 WIB
2
Upaya ini biasanya dilakukan dengan membentuk sebuah jaringan komunikasi sebagai wadah promosi kebijakan luar negeri. Diplomasi Publik yang di lakukan oleh pemerintah berintergrasi juga dengan individu atau kelompok di luar pemerintahan semisal NGO, artis bahkan orang yang berpengaruh di bidangnya.3 Thailand adalah salah satu Negara yang menerapkan diplomasi publik ini dimana pemerintah melakukan promosi budaya melalui media dan organisasi pariwisata untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke negara mereka. Saat ini diplomasi budaya sudah banyak digunakan untuk mencapai kepentingan nasionalnya sekaligus memperkenalkan budaya yang mereka miliki. Thailand sendiri bisa dikatakan berhasil dalam melakukan diplomasi budaya karena mereka berhasil menjadikan negaranya sebagai destinasi wisata para wisatawan asing meskipun beberapa tahun terakhir mereka dilanda bencana banjir dan konflik politik yang tidak kunjung berakhir.
Berbicara mengenai promosi pariwisata, sejak 18 Maret 1960 pemerintah Thailand mendirikan TAT (Tourism Authority of Thailand) yang bertugas sebagai media informasi mengenai Thailand beserta pariwisatanya.4 Pemerintah pun berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke negaranya. Hal ini dibuktikan antara tahun 2000-2013 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Thailand mencapai 167% dimana pada tahun 2000 jumlah wisatawan asing yang
3
Intan Puspitasari Lestaluhu, peran diplomasi publik Internasionaldiakses di
http://www.scribd.com/doc/88876176/Peran-Diplomasi-Publik-Internasionaldiakses pada tanggal 28 April 2014 pukul 19.04 WIB
4
3
berkunjung berjumlah 10 juta pengunjung sedangkan tahun 2013 jumlah wisatawan asing yang berkunjung berjumlah 26.740.000 pengunjung.5
Seperti yang telah dijelaskan diatas, festival Songkran sendiri adalah tahun baru bagi bangsa Thailand dimana pada awalnya mereka merayakan tahun baru ini dengan memercikkan air suci dari orang tua kepada yang lebih muda. Namun seiring berkembangnya zaman ritual ini menjadi luntur dan menjadi festival saling melempar air kepada semua orang yang lewat entah mereka kenal ataupun tidak. Hal unik inilah yang membuat para wisatawan tertarik untuk berkunjung ke Thailand.
Dalam penulisan ini penulis lebih menekankan pada pembahasan diplomasi Thailand dalam meningkatkan wisatawan asing melalui pengenalan Festival Songkran serta bagaimana branding yang dilakukan Thailand melalui Amazing Thailand sebagai bentuk promosi pariwisatanya. Alasan penulis memilih diplomasi Thailand melalui Festival Songkran karena Thailand adalah salah satu Negara dengan destinasi wisata paling tinggi di kawasan Asia.6
Oleh karena itu penulis mengambil judul “FESTIVAL SONGKRAN
SEBAGAI BENTUK DIPLOMASI BUDAYA THAILAND DALAM
MENINGKATKAN WISATAWAN ASING di THAILAND” sebagai penulisan tugas akhir jurusan Hubungan Internasional.
5
Thailand : Tourist Arrivals from 1998 till 2013 oleh Guido Vanhaleweyk
http://www.thaiwebsites.com/tourism.asp diakses pada 29 April 2014 pukul 21.30 WIB 6
The Top 10 Tourist Destinations in Asia oleh Greg Rodgers diakses di
4
1.2.Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah adalah :
“Bagaimana bentuk diplomasi budaya Festival Songkran dalam
meningkatkan wisatawan di Thailand”
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian disini bertujuan untuk menganalisa dan mengetahui bagaimana upaya upaya diplomasi budaya Thailand dalam meningkatkan wisatawan asing melalui festival songkran.
1.4.Penelitian Terdahulu
Penelitian pertama berjudul “Thailand Tourism Industry : The Impact of Tourism Sector to Thai’s Gross Domestic Product”oleh Azhar Harun.7 Penelitian
ini menjelaskan bagaimana sektor pariwisata di Thailand mampu menaikkan GDP di Negara tersebut. Thailand memang sedang gencar dalam melakukan promosi wisata dan budaya. Dalam penelitian tersebut dijelaskan wisatawan yang berkunjung ke ASEAN dan Thailand menduduki peringkat pertama. Penelitian itu juga menunjukkan bagaimana peningkatan ekonomi sebagai dampak dari tingginya wisatawan yang berkunjung ke Negara tersebut. Penelitian ini mempunyai kesamaan dengan tulisan ini yaitu bagaimana sektor pariwisata Thailand selalu meningkat dari tahun ke tahun serta peningkatan jumlah
7
5
wisatawan yang berkunjung. Namun, perbedaan dengan penulisan ini adalah penelitian tersebut hanya memandang dari sektor ekonomi saja. Tidak melihat dari upaya pemerintah atau aktor lainnya dalam meningkatkan wisatawan asing. Serta data yang ditampilkan tergolong data lama karena hanya berakhir pada tahun 2008.
Penelitian kedua berjudul “Diplomasi Kebudayaan Indonesia terhadap Perancis melalui Rumah Budaya Indonesia tahun 2013oleh Mili Milia.8
Penelitian ini membahas bagaimana bentuk diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap Perancis melalui rumah budaya. Hal ini dilakukan karena sebagai bentuk timbal balik Indonesia terhadap Perancis yang lebih dulu membangun Institut Francais. Dimana lembaga ini sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia dan menjadi pusat informasi Perancis di Indonesia khususnya dalam hal kebudayaan. Melihat dari penelitian tersebut ada persamaan dengan tulisan ini yaitu di bagian konsep dimana diplomasi budaya digunakan oleh kedua Negara untuk mengenalkan identitas Negara mereka. Namun, perbedaan penelitian tersebut dengan tulisan ini adalah bagaimana konsep diplomasi yang diterapkan pada penelitian tersebut lebih mengarap ke Rumah Budaya sebagai
“tools” oleh pemerintah Indonesia bukan sebagai “actor”. Sedangkan dalam
penelitian ini Festival Songkran bertindak sebagai “actor”.
Penelitian yang terakhir berjudul :“Kepentingan Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia dalam Momentum Peringatan Tahun Emas Hubungan
8
6
Indonesia-Jepang” oleh R. Chairiyah.9 Penelitian ini membahas bagaimana Jepang di hubungan yang ke 50 tahun dengan Indonesia melakukan sebuah event sebagai bentuk diplomasi negaranya. Hal ini dilakukan Jepang untuk memperbaiki citra Negara mereka sebagai Negara penjajah Indonesia. Dalam penelitian tersebut terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan konsep diplomasi budaya. Namun, terdapat perbedaan dalam penelitian tersebut yaitu dalam penelitian tersebut lebih menekankan bagaimana cara untuk menaikkan hubungan kerjasama Indonesia-Jepang. Berbeda dengan penelitian ini dimana penelitian ini membahas mengenai bagaimana menaikkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand.
Judul/Nama Peneliti Metodologi Pembahasan
Thailand Tourism
Industry : The Impact of Tourism Sector to Thai’s Gross Domestic
Productoleh Azhar Harun
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif.
Penelitian ini membahas mengenai peningkatan GDP Thailand selama tahun 2000-2008 dan peningkatan GDP tersebut 15% persen berasal dari sektor pariwisata.
Diplomasi Kebudayaan
Indonesia terhadap
Perancis melalui Rumah
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif.
Penelitian ini membahas bagaimana Indonesia melakukan diplomasi
9
Kepentingan Diplomasi Kebudayaan Jepang di Indonesia dalam Momentum Peringatan Tahun Emas Hubungan Indonesia-Jepang oleh R Chairiyah diakses di http://eprints.umm.ac.id/1976/
7
Budaya Indonesia tahun
2013 oleh Mili Milia
budaya kepada Prancis melalui Rumah Budaya Indonesia di tahun 2013 sebagai bentuk kerja sama dengan Prancis yang lebih dulu membangun Institut Francais di Indonesia.
“Kepentingan Diplomasi
Kebudayaan Jepang di
Indonesia dalam
Momentum Peringatan
Tahun Emas Hubungan
Indonesia-Jepang” oleh R. Chairiyah.
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif.
8
1.5. Kerangka Pemikiran
Dalam penulisan ini penulis menggunakan beberapa konsep yakni konsep diplomasi publik dan konsep national branding. Ini dimaksudkan agar kerangkaan penulisan dapat jelas pembagian level tingkatannya
1. Diplomasi Budaya
Secara umum, diplomasi adalah alat sebuah Negara untuk melakukan politik luar negerinya. Dalam kamus Hubungan Internasional menyebutkan bahwa, diplomasi publik didefinisikan sebagai usaha sebuah Negara untuk mempengaruhi opini publik di Negara lain dengan menggunakan beberapa komponen seperti film, pertukaran budaya, radio dan televise.10 Pernyataan ini sesuai dengan John T. Rourke yang mengatakan bahwa diplomasi publik adalah cara atau usaha yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mempengaruhi opini publik di suatu Negara melalui media massa. Artinya, sebuah Negara menggunakan diplomasi publik agar dapat tercapai kepentingan nasionalnya dan mempengaruhi opini publik dalam negeri maupun internasional. Dengan media massa pula dapat membentuk sebuah jaringan komunikasi sebagai wadah promosi kebijakan luar negeri.11
Diplomasi publik ini mempunyai beberapa instrument dan salah satunya adalah budaya. Seiring berkembangnya zaman serta isu-isu internasional maka muncul istilah diplomasi budaya dimana diplomasi ini digunakan banyak Negara
10
Tonny Dian Effendi, Diplomasi Publik Jepang: Perkembangan dan Tantangan, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011 halaman 9.
11
Ajeng Desnawaty, Implementasi Diplomasi Publik
9
karena terlihat lebih aman daripada pendekatan diplomasi ekonomi maupun politik.12 Selain itu, budaya dianggap penting karena budaya adalah sebagai alat identitas suatu bangsa.
Diplomasi budaya itu sendiri, menurut Milton C. Cummings adalah:13
“The exchange of ideas, information, values, systems, traditions, beliefs, and
other aspects of culture, with the intention of fostering mutual understanding”
Jadi, menurut Milton C. Cummings diplomasi budaya itu adalah pertukaran ide, informasi, nilai, tradisi, kepercayaan, dan aspek budaya-budaya lainnya, yang bertujuan untuk meningkatkan rasa saling mengerti satu sama lain.
Dalam hal ini konsep ini bisa diterapkan dalam penelitian ini karena melalui filosofi di Festival Songkran inilah yang tetap mampu menarik wisatawan asing.
2. National Branding
Secara Konsep Nation Branding adalah usaha yang dilakukan untuk membangun dan menjaga citra suatu negara secara holistik. Pembentukan citra suatu negara baik internal maupun eksternal berbasis pada nilai dan persepsi positif yang dimiliki sehingga mendapatkan posisi diantara negara-negara lain di
12
Tonny Dian Effendi, Diplomasi Publik Jepang: Perkembangan dan Tantangan, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011 halaman 31
13
Diplomasi Budaya dalam Menciptakan Perdamaian Dunia
10
dunia.14 National branding juga memiliki beberapa elemen seperti orang, tempat, budaya atau bahasa, sejarah, makanan, fashion, wajah-wajah terkenal, merek global, dan sebagainya. Apalagi di era modern seperti ini, sebuah Negara diwajibkan untuk mempunyai national branding agar bisa dikenal oleh masyarakat Internasional. Selain itu, peran media massa juga mempunyai andil yang sangat besar dalam membangun sebuah merk di kalangan masyarakat luas.
[image:25.595.129.494.416.639.2]Simon Anholt membagi unsur unsur dalam state branding menjadi 6 bagian. Bahkan dia membuat sebuah hexagon mengenai unsur unsur dari state branding.
Gambar 1.5.2.1. Hexagon Anholt15
14
Branding Strategy – Strategi pengembangan Brqnd yang sukses diakses di
http://ahlimanajemenpemasaran.com/2011/07/branding-strategy-strategi-pengembangan-brand-yang-sukses/ diakses pada 20 Mei 2014 pukul 09.00 WIB
15
11
Keenam unsur tersebut adalah pariwisata, budaya, ekspor, pemerintah, investasi dan masyarakat.
Pertama maksud dari pariwisata adalah bagaimana sebuah negara memiliki daya tarik wisata dengan tiga poin utama yaitu keindahan alam, banguna bersejarah dan atraksi jalanan di tengah kota.16
Kedua adalah budaya. budaya disini adalah bagaimana sebuah negara mampu membuat sebuah kemasan budaya khas negara mereka yang menjadi daya tarik masyarakat internasional.17
Ketiga adalah ekspor. Ekspor disini lebih kepada sebuah produk yang dihasilkan dalam sebuah negara dan produk tersebut menjadi daya tarik masyarakat internasional.18
Keempat adalah pemerintah. Kebijakan kebijakan sebuah kepala negara dalam mengambil sebuah keputusan dapat dikatakan unsur dari branding sebuah negara.19
Kelima adalah investasi dan imigrasi. Sebagai negara dengan tingkat investasi asing yang mudah serta ramah bagi penduduk asing yang datang untuk bekerja, belajar ataupun wisata dapat dikatakan sebuah branding negara tersebut.
16
The Anholt-GFK roper 2013 Nation Brand index report diakses di
https://www.nzte.govt.nz/en/news-and-media/features/the-anholt-gfk-roper-2013-nation-brands-index-report/ pada 28 Desember 2014 pukul 08.05 WIB
17
ibid
18
ibid
19
12
Keenam adalah masyarakat. Perilaku yang baik dan ramah masyarakat sebuah negara dapat dikatakan branding. Hal ini dikarenakan mampu membuat nyaman penduduk asing yang berkunjung ke negara tersebut.
Seperti contoh Negara dengan nation branding yang kuat adalah Paris dengan Menara Eiffel, Italia dengan Menara Pisa, Malaysia dengan Menara Petronas, Singapura dengan Merlyon Park dan Indonesia dengan Pulau Bali. Dalam hal ini Thailand telah berhasil menciptakan branding bagi negaranya di kalangan dunia Internasional.Thailand terkenal dengan pantainya yang indah dan festival-festival budaya yang menarik.
1.6.Metode Penelitian
1.6.1.Jenis Penelitian
13
1.6.2 Batasan Waktu Penelitian
Batasan waktu yang diambil dari penelitian ini adalah antara taun 2011-2013. Hal ini dikarenakan pemerintah Thailand mulai gencar melakukan diplomasi budaya festival songkran dimulai pada tahun 2011 dan tahun 2013 diambil karena di tahun 2013 terjadi peningkatan wisatawan secara drastis.
1.6.3 Batasan Materi Penelitian
Adapun tujuan untuk menentukan batasan meteri disini agar pembahasan penelitian ini mengenai fenomena yang diamati tidak keluar dari kerangka penelitian yang di tentukan, Upaya pembatasan materi ini agar disamping penulis dapat tetap fokus, penulis dapat terbantu dalam menganalisa data yang sesuai dalam kerangka pemikiran penelitian ini. Sebagai batasanya dalam materi atau topik dalam penlitian ini yaitu membahas mengenai pengaruh Festival Songkran sebagai bentuk diplomasi budaya dalam meningkatkan wisatawan asing di Thailand.
1.6.4 Teknik Pengumpulan Data
masalah-14
Keinginan pemerintah untuk menjadikan tujuan wisata dunia
Diplomasi budaya melalui festival Songkran
dan branding melalui “Amazing Thailand”
Wisatawan asing meningkat
masalah yang diamati. Seletah dikumpulkan data diseleksi dan dikelompokkan ke dalam beberapa bab pembahasan yang disesuaikan dengan sistematik penulisan.
15
1.6.6 Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang masalah,rumusan masalah, tujuan, penelitian, manfaat penelitian, Penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, metode penelitian, tingkatan analisa, teknik pengimpulan data, ruang lingkup penelitian dan Sitematika Penulisan
Bab II : Potensi wisata Thailand
Pada bab ini membahas bagaimana potensi potensi wisata yang ada di Thailand. Bagaimana jumlah peningkatan ekonomi domestik yang meningkat dari sektor pariwisata.
Bab III : Analisa Diplomasi Budaya
Pada bab ini membahas bagaimana festival Songkran digunakan sebagai bentuk diplomasi budaya dalam peningkatan wisatawan asing di Thailand serta branding melalui Amazing Thailand.
Bab IV : Penutup