SKRIPSI
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP CAPITAL GAIN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY
PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA
OLEH
Mora Asriadi Pakpahan 100501010
PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi
saya yang berjudul “Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akhir guna menyelesaikan program sarjana pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari
perusahaan atau lembaga, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari
ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Agusutus 2014
ABSTRAK
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP
CAPITAL GAIN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara capital gain dan trading volume activity
sebelum dan setelah pengumuman right issue pada perusahaan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 28 perusahaan yang mengeluarkan pengumuman right issue antara tahun 2005 hingga 2013 dan data yang digunakan adalah harga saham penutupan harian dan volume perdagangan harian. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan One Sample T-test dan Wilcoxon Signed Ranks Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara capital gain sebelum dan setelah pengumuman. Begitu pula untuk rata-rata trading volume activity dimana tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman.
ABSTRACT
This study aims to determine whether there are significant differences between the capital gain and trading volume activity before and after the announcement of right issue on non manufacture companies listed in Jakarta Stock Exchange.
The samples of this study are 28 companies that issued the right issue announcements between 2005 and 2012 and the data used are the daily closing stock price and daily trading volume. The test data using one samples T – test and wilcoxon signed ranks test.
The results showed that there was no significant difference between the capital gain before and after announcement. Similarly to the average trading volume activity in which no significant difference was found between the average share volume before and after the announcement of right issue.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang selalu memberikan
segala kebaikan kepada penulis sehingga dapat meyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penelitian ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang
dilakukan penulis adalah : “Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah dibantu berbagai pihak
melalui kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung penyelesaian skripsi ini, terutama
kepada:
1. Kedua Orangtua tercinta Ayahanda Abdul Wahab Pakpahan dan Ibunda
Ratna Wati Nasution.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Sc Ak selaku dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs.
Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku sekretaris Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D selaku Ketua Program Studi
Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Syarief Fauzi, SE, M.Ak, Ak sebagai dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini, memberikan
saran,masukan dan petunjuk yang berarti bagi penulis.
6. Bapak Drs. Coki ahmad Syahwier Hsb, MP selaku Dosen Pembanding I dan
Ibu Dra. Raina Linda Sari, M.Si selaku Dosen Pembanding II yang telah
memberikan saran dan kritikan dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/ Ibu Dosen Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh Staff Akademik Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
9. Kepada keluarga tercinta kakak, abang, dan adik beserta teman dan sahabat
saya.
10. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2010 S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih memiliki kesilapan
maupun kekukarangan dalam penyusunan yang disebabkan keterbatasan penulis.
Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap
semoga skripsi ini dapat menambah wacana dan pemikiran yang bermanfaat bagi
Akhir kata senatiasa penulis memohon kepada Allah SWT, semoga
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua. Amin
Medan, Agusutus 2014 Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Right Issue ... 8
2.1.1 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dengan Adanya Right Issue ... 10
2.1.2 Penilaian Hak (Right) ... 11
2.1.3 Dampak Dari Right Issue ... 12
2.2 Pengertian Capital Gain ... 13
2.2.1 Metode Perhitungan Capital Gain ... 14
2.3 Pengertian Trading Volume Activity ... 15
2.4.1 Teori Struktur Modal ... 17
2.4.2 Teori Sinyal ... 17
2.5 Penelitian Terdahulu ... 18
2.6 Kerangka Konseptual ... 20
2.7 Hipotesis Penelitian ... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Batasan Operasional ... 22
3.3 Defenisi Operasional ... 22
3.3.1 Variabel Bebas ... 23
3.3.2 Variabel Terikat ... 24
3.4 Populasi dan Sampel ... 25
3.5 Jenis dan Sumber Data ... 26
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 27
3.7 Metode Analisis ... 27
3.7.1 Uji Normalitas ... 27
3.7.2 Event Study ... 28
3.7.3 Uji Hipotesis 3.7.3.1 Uji Beda T-Test ... 29
3.7.3.2 Uji Wilcoxon Signed Ranks – Test ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 31
4.2 Analisis Data 4.2.1 Analisis Deskripsi Capital Gain dan TVA ... 31
4.2.2 Analisis Deskripsi Abnormal Return ... 32
4.2.4 Uji Normalitas ... 36
4.2.5 Pengujian Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Rata-Rata Abnormal Return ... 38
4.2.6 Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Kumulatif Sebelum Dan Setelah Pengumuman Right Issue ... 41
4.2.7 Pengujian Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Trading Volume Activity ... 43
4.2.8 Pengujian Rata-Rata Trading Volume Activity Sebelum dan Setelah Pengumuman ... 45
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 50
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 51
5.3 Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 20 4.2 Deskriptif Rata-Rata Trading Volume Activity di Sekitar
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
1.1 Perbedaan Penelitian ... 5
3.1 Defenisi Operasional Variabel ... 24
4.1 Deskripsi ARR Saham pada t-10 hingga t+10 ... 33
4.2 Deskripsi ATVA pada t-1- hingga t+10 ... 35
4.3 Hasil Uji Normalitas ARR dan TVA 10 Hari sebelum dan 10 Hari Setelah Pengumuman Right Issue ... 37
4.4 Pengujian Efek Pengumuman Right Issue Pada ARR Saham ... 40
4.5 Uji Beda Wilcoxon Signed Ranks Test ARR Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue ... 42
4.6 Pengujian Efek Pengumuman Right issue Pada TVA ... 44
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Data Perusahaan dan Tanggal Pengumuman Right
Issue Di Bursa Efek Jakarta Periode 2005-2012 ... 55 2 Harga Saham Penutupan (Closing Price) Sebelum
dan Setelah Pengumuman Right Issue ... 56 3 Volume Perdagangan Saham Perusahaan Sebelum
ABSTRAK
ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP
CAPITAL GAIN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara capital gain dan trading volume activity
sebelum dan setelah pengumuman right issue pada perusahaan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 28 perusahaan yang mengeluarkan pengumuman right issue antara tahun 2005 hingga 2013 dan data yang digunakan adalah harga saham penutupan harian dan volume perdagangan harian. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan One Sample T-test dan Wilcoxon Signed Ranks Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara capital gain sebelum dan setelah pengumuman. Begitu pula untuk rata-rata trading volume activity dimana tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman.
ABSTRACT
This study aims to determine whether there are significant differences between the capital gain and trading volume activity before and after the announcement of right issue on non manufacture companies listed in Jakarta Stock Exchange.
The samples of this study are 28 companies that issued the right issue announcements between 2005 and 2012 and the data used are the daily closing stock price and daily trading volume. The test data using one samples T – test and wilcoxon signed ranks test.
The results showed that there was no significant difference between the capital gain before and after announcement. Similarly to the average trading volume activity in which no significant difference was found between the average share volume before and after the announcement of right issue.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar Modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan
menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan
tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana untuk memperkuat
modal perusahaan. Keberadaan pasar modalsekarang ini mempunyai peran besar
dalam perekonomian. Ini dikarenakan pasar modal merupakan salah satu indikator
dalam perkembangan ekonomi suatu negara.
Dewasa ini pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang
cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya perusahaan go
public yang terdaftar di bursa saham serta semakin banyaknya masyarakat
Indonesia yang mulai terjun di dunia pasar modal. Dalam perkembangan pasar
modal Indonesia tidak lepas dari peranan perusahaan, masyarakat serta peran
pemerintah.
Manfaat yang diperoleh dengan keberadaan pasar modal bagi banyak
pihak, khususnya bagi pemerintah, lembaga penunjang pasar modal, pemodal dan
dunia usaha. Bagi pemerintah, keberadaan pasar modal akan sangat membantu
dalam memberikan alternatif pembiayaan pembangunan. Seperti yang diketahui
tidak akan mecukupi, oleh karena itu mengharapkan partisipasi masyarakat. Selain
perbankan, pasar modal adalah merupakan sarana yang tepat dalam
memobilisasikan dana masyarakat guna membiayai pembangunan itu.
Kemudian bagi lembaga penunjang pasar modal seperti penjamin emisi,
akuntan publik, wali amanat, notaris, biro administrasi efek, konsultan hukum,
pialang dan pedagang efek keberadaan pasar modal sangat membantu mereka
untuk meningkatkan profesionalisme. Keberhasilan proses go public dan transaksi
bursa memperlihatkan pula keberhasilan peran serta aktif lembaga penunjang
tersebut.
Manfaat terakhir bagi dunia usaha, dengan adanya pasar modal berarti
memperluas kesempatan untuk melakukan pemupukan modal. Usaha peningkatan
modal dilakukan dengan menarik dana dari sumber eksternal seperti melalui
transaksi secara langsung dari pemasok dana (suppliers of fund), lembaga
financial (financial institution) seperti bank, perusahaan asuransi, dana pensiunan
atau dari pasar keuangan (financial market) seperti pasar modal (capital market)
dan pasar uang (money market).
Perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal ada kalanya membutuhkan
dana segar, jika sumber internal maupun pinjaman dari bank dianggap kurang
memadai atau menguntungkan sehingga perusahaan melakukan right issue. Right
issue adalah pemberian hak kepada pemegang saham lama untuk memesan
Biasanya hal tersebut dimasukkan emiten untuk penambahan keterbatasan modal
perusahaan.
Ada beberapa alasan yang umum berlaku di setiap emiten dalam
melakukan penawaran right issue adalah menyangkut tujuan yang ingin dicapai,
yaitu yang terpenting adalah: 1) Tujuan dari pada penawaran saham baru dapat
tercapai yang berhubungan erat dengan pengembangan usaha emiten. 2) Setiap
pemegang saham lama akan bersedia untuk melakukan exercise mengingat harga
saham akan mengalami kenaikan yang dapat memberikan keuntungan kepada
investor. 3) harga saham diperdagangkan di atas harga teoritis untuk jangka waktu
tertentu, karena dengan adanya penambahan dana maka ekspansi perseroan akan
dapat memberikan keuntungan. 4) Penawaran right issue bukan ditujukan untuk
kepentingan rekayasa keuangan yang tidak berdampak positif kepada pemegang
saham lama, walaupun akibat dari pada right issue akan menyebabkan dilusi atas
harga saham yang diperdagangkan. 5) Emiten di dalam rangka melakukan
penawaran atas right issue benar- benar melakukan keterbukaan informasi yang
sebenarnya tanpa ada yang ditutupi (Indra Safitri, 2004).
Perusahaan yang melakukan right issue secara otomatis akan
mempengaruhi struktur modal perusahaan tersebut. Struktur modal merupakan
ratio antara modal sendiri dan jumlah utang. Apabila struktur modal tersebut
diubah mengunakan right issue, maka berakibat meningkatkan jumlah lembar
saham yang beredar akan mempengaruhi terhadap capital gain dan trading
Penelitian mengenai right issue ini telah banyak dilakukan sebelumnya.
Rasyid Ridla (2005) meneliti perusahaan non manufaktur yang melakukan right
issue pada Bursa Efek Jakarta selama tahun 1996- 2003 menunjukkan bahwa
terdapat penurunan rata-rata return saham antara sebelum dan setelah
pengumuman right issue yang cukup signifikan atau material. Sedangkan untuk
rata-rata dividen per share ( DPS ) antara sebelum dan setelah right issue juga
terdapat penurunan yang cukup material atau signifikan.
Listiana Sri Mulatsih (2009) mengemukakan bahwa pasar modal tidak
bereaksi terhadap pengumuman right issue sehingga efisiensi pasar modal
Indonesia (Bursa Efek Indonesia) belum bias dikategorikan dalam semi strong
form. Dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan perbedaan yang
signifikan hanya untuk sebelum dengaan saat. Hal ini mengidentifikasi
kemungkinan informasi right issue sudah terserap pada sehari- hari sebelum
dipublikasikan. Abnormal Return dan Security Return Variability tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk periode pengamatan sebelum
dengan saat dan sesudah dengan sebelum pengumuman.
Henny Septiana Amalia (2012) melakukan penelitian pengaruh right isuue
terhadap reaksi pasar suatu event study di BEI pada periode 2009- 2011
menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman penawaran umum
terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal
penawaran umum terbatas adalah negatif. Demikian juga untuk t = -1 sampai
dengan t = +1 sampai dengan t = +5 terjadi respon pasar yang negatif signifikan.
tanggal pengumuman right issue tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleg Bayless dan Chaplinsky (1996) yang mengemukakan bahwa reaksi
harga saham pada pengumuman right issue akan berkurang disaat tingginya
volume aggregate right issue (hot period) dibandingkan dengan reaksi harga
saham disaat cold period.
Penelitian ini merupakan penelitian kembali (mereplikasi) dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan Rasyid Ridla (2005). Perbedaan dari penelitian
sebelumnya adalah periode pengamatan, metode penelitian yang digunakan, dan
variabel yang diteliti. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
dapat dilihat pada tabael berikut:
Tabel 1.1 Perbedaan Penelitian Keterangan Penelitian Rasyid Ridla
(sebelumnya)
Penelitian Penulis (sekarang) Periode Pengamatan Tahun 1996-2003 Tahun 2005-2012 Metode Penelitian Paired Sample T-test Uji Normalitas Data Variabel Penelitian Capital gain dan Dividen Capital gain dan Trading
Volume Activity
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti
pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain dan trading volume
activity yang diberi judul “ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT
ISSUE TERHADAP CAPITAL GAIN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil permasalahan yang
akan dibahas dalam skripsi ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain
pada sebelum (t= -10) dan setelah (t=+10) pengumuman.
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata capital gain sebelum (t=-10) dan
setelah (t=+10) pengumuman right issue.
3. Apakah terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap trading
volume activity pada sebelum (t= -10) dan setelah (t=+10) pengumuman.
4. Apakah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum
(t=-10) dan setelah (t=+(t=-10) pengumuman right issue.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak diketahui dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengumuman right issue
terhadap capital gain pada sebelum (t= -10) dan setelah (t=+10)
pengumuman.
2. Untuk menganalisis perbedaan rata-rata capital gain sebelum (t=-10) dan
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengumuman right issue
terhadap trading volume activity pada sebelum (t= -10) dan setelah
(t=+10) pengumuman.
4. Untuk menganalisis perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum
(t=-10) dan setelah (t=+10) pengumuman right issue.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Investor, sebagai salah satu informasi untuk mengambil keputusan
dalam investasinya.
2. Bagi eminten, sebagai bahan pertimbangan dalam menetukan kebijakan
apa yang harus dilakukan perusahaan dalam hal kebijakan right issue.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Right Issue
Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal (capital market)
adalah saham, dan memang merupakan tujuan utama pasar modal (capital market)
suatu negara merperdagangkan saham. Disamping itu, selain dari saham, juga
diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat berharga (obligasi) dan
derivatif efek (turunan saham). Salah satu produk dari turunan saham tersebut
adalah right issue atau saham penawarn terbatas.
Di kalangan bursa right issue dikenal sebagai Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (HMETD) adalah terjemahan dari ketentuan hokum yang mengatur
adanya preventive right yang ada di setiap pemegang saham lama di dalam
perseroan terbatas, dimana setiap pemegang saham yang terdaftar di dalam daftar
pemegang saham, ia berhak untuk mendapatkan hak untuk membeli setiap saham
baru atau yang dikeluarkan di dalam portopel perseroan. Hak ini berbeda dengan
saham dividen atau bonus yang otomatis diterima pemegang saham, dimana hak
ini tidak mengikat investor jadi bias saja invesrtor tidak membeli saham baru
tersebut dan right issue yang dimilki dapat dijual di bursa.
Right Issue adalah pemberian hak pemegang saham lama untuk memesan
Menurut Brealy dan Myers, right issue adalah “the common stockholders as the
owners of the corporations have a preventive right to subscribe to new offerings.
These right have been interpreted in a limited way.”
Syahrul dan Nizar dalam Fazli dan Harianto (2003) mendefinisikan right
issue, “Hak yang diberikan kepada para pemeganf saham yang ada pada sebuah
perusahaan yang berhubungan dengan penerbitan saham- saham baru, dimana hak
tersebut berkaitan dengan para pemilik saham- saham yang telah mendapatkan
penawaran untuk menambah saham atau mengambil saham baru dengan harga
tertentu yang ditawarkan kepada pemegang saham yang telah ada.”
Pada sata perusahaan menawarkan sekuritasnya untuk dijual kepada para
pemegang saham lama atau yang sudah ada pada saat terbitnya right issue, maka
perusahaan akan mengirimkan satu hak setiap lembar saham yang dipegang oleh
inverstor tersebut. Hak tersebut memberikan para investor satu pilihan untuk
membeli saham tambahn sesuai aturan yang ditentukan untuk pembelian
tambahan saham tersebut.
Kebijakan right issue yang dilakukan oleh perusahaan adalah merupakan
upaya emiten untuk memperoleh tambahan modal perusahaan. Hampir sama
dengan saat pertama kali perusahaan menawarkan sahamnya pada pasar modal.
Bedanya, right issue dikeluarkan oleh perusahaan yang telah terdaftar di bursa
efek atau sudah go public. Right Issue dapat berdampak negatif apabila harga
saham menurun akibat meningkatnya volume saham yang beredar. Dan
Di pasar modal (capital market) Indonesia ketentuan penerbitan right issue
diatur pada Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-41/ PM/ 1998 tanggal 14
Agustus 1998 Peraturan Nomor IX. D. 1: Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(right issue).
2.1.1 Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan Dengan Adanya Right Issue
Hal penting yang sangat perlu diperhatikan dalam suatu penerbitan right
issue antara lain adalah waktu, harga, dan rasio. Karena bagi seorang investor
informasi waktu penerbitan sangat penting dalam pengambilan keputusan, apakah
investor akan melaksanakan haknya membeli right issue atau tidak, sebab right
issue memiliki masa berlaku yang relative singkat. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dengan adanya right issue adalah:
1. Cum date adalah tanggal terakhir seorang investor dapat meregresikan
sahamnya untuk mendapatkan hak corporate action.
2. DPS- date adalah tanggal dimana daftar pemegang saham yang berhak
atas suatu corporate action diumumkan.
3. Tanggal Pelaksanaan dan akhir right issue, tanggal periode right issue
tersebut dicatat di bursa dan kapan berakhirnya.
4. Allotment date adalah tanggal menentukan jatah investor yang
mendapatkan right issue dan berapa besar tambahan saham baru akibat
right issue.
5. Listing date adalah tanggal dimana penambahan saham akibat right issue
6. Ex- date adalah tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak akan
suatu corporation action.
2.1.2 Penilaian Hak (Right)
Suatu perusahaan melakukan emisi right untuk memberikan kesempatan
kepada pemegang saham atau investor dalam usaha mempertahankan persentase
kepemilikan saham dalam aktiva perusahaan serta mencegah kerugian yang
mungkin akan dialami oleh pemegang saham karena penurunan harga saham.
Untuk itu investor atau pemegang saham sebaiknya memahami cara
perhitungan dan penilaian dari suatu right, karena dengan mengetahui hal
tersebut pemegang saham dapat menetukan apakah pembelian right issue itu
dapat memberikan keuntungan atau kerugian. Bebrapa formula yang dapat
digunakan dalam perhitungan right issue antara lain:
a) Penentuan jumlah lembar saham:
�����ℎ��������ℎ������= dana yang dibutuhkan Rp A
b) Jumlah right (hak) yang diperlukan untuk membeli suatu saham baru
(right issue):
�����ℎ right (hak) =jumlah saham lama jumlah saham baru
c) Harga saham tanpa hak (ex- right) yaitu dibeli setelah jatuh tempo:
d) Nilai right (hak) :
Setiap right (hak) yang dimiliki oleh pemegang saham dapat
diperjualbelikan di bursa efek karena mempunyai nilaiatau harga.
��� =Rp C−Rp A X + Y
e) Penentuan harga teoritis :
Harga teoritis adalah merupakan penyesuaian harga saham lama dengan
saham baru setelah emisi right.
���= (Rp C x X) + (Rp A x Y) X + Y
Keterangan :
Rp A = Harga saham baru
Rp B = Nilai (harga) setiap right (hak)
Rp C = Harga saham pada saat dipasar (pada saat cum right dan harga
saham disertai hak (right on)
Rp D = Harga saham tanpa right (ex- right)
Rp E = Harga teoritis (harga dasar baru)
X = Jumlah rasio saham lama
Y = Jumlah rasio saham baru
2.1.3 Dampak Dari Right Issue
Kebijakan yang dilakukan oleh emiten dalam penerbitan right issue
saham yang beredar tersebut akan berpengaruh terhadap kepemikikan saham
lama. Pemegang saham lama akan mengalami penurunan persentase tingkat
kepemilikan saham bila tidak melakukan konversi pada right-nya.
Selain berpengaruhi terhadap persentase kepemilikan saham juga
mempengaruhi harga saham perusahaan setelah emisi right secara teoritis akan
mengalami penurunan. Hal tersebut wajar terjadi karena harga pelaksanaan emisi
right selalu lebih rendah daripada harga pasar. Jadi, perserntase jumlah saham
yang beredar lebih kecil naiknya daripada kenaikan persentase kapitalisasi pasar
saham. Pada umumnya harga saham akan terkoreksi setelah denga adanya
penerbitan right issue. Untuk mengukur berapa besarnya koreksi yang muncul
akibat penerbitan right issue harus memperhatikan harga, rasio, dan informasi
waktu penerbitannya.
2.2 Pengertian Capital Gain
Capital Gain merupakan keuntungan dari selisih antara harga beli dengan
harga jual, dimana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. Capital Gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Umumnya capital gain merupakan salah satu daya tarik bagi para pemodal yang
berorientasi jangka pendek dan selalu mengejar keuntungan. Misalnya, seorang
pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang
hari karena mengalami kenaikan harga saham.
Saham memungkinkan seorang pemodal untuk mendapatkan return atau
seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat
pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu
saham dikenal dengan karakteristiknya high risk – high return, artinya saham
merupakan surat berharga yang dapat memberikan peluang keuntungan tinggi
namun juga berpotensi resiko tinggi.
2.2.1 Metode Perhitungan Capital Gain
Ada beberapa perhitungan lain yang dapat digunakan untuk memperoleh
return saham atau capital gain adalah sebagai berikut:
1. Estimasi Tingkat Keuntungan Saham
Tingkat keuntungan saham yang akan diterima pemengang saham
tergantung pada tingkat laba atas total aktiva (ROI). Hal ini dikarenakan adanya
ketidakpastian jumlah keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham yang
kemudian menyebabkan tingkat keuntungan saham tersebut sulit untuk diestimasi.
Jadi, semakin kecil tingkat laba atas total aktiva maka semakin kecil pula
keuntungan yang akan diterima oleh pemegang saham dan begitu pula sebaliknya.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi biaya
saham biasa, yaitu:
a. Pendekatan Tradisional
b. Pendekatan data Historis
c. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Market)
Perhitungan ini mengestimasi bahwa tingkat pertumbuhan merupakan
hasil penginvestasian kembali laba yang ditahan ditunjukkan dengan pertumbuhan
laba dan dividen.
3. Estimasi Harga Teoritis Ex-Right
Harga teoritis saham tanpa hak (ex-right) digunakan mengetahui harga
saham setelah dilakukannya right issue (saham penawaran terbatas).
4. Estimasi Harga Saham
Model yang digunakan untuk mengestimasi harga saham adalah model
pertumbuhan constant (constant growth model). Model ini mengasumsikan bahwa
penginvestasian kembali dari laba yang ditahan akan mengahilkan suatu tingkat
keuntungan tertentu.
2.3 Pengertian Trading Volume Activity
Volume perdagangan adalah merupakan bagian yang diterima dalam
analisis teknikal. Kegiatan perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di suatu
bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar akan membaik. Peningkatan volume
perdagangan saham dibarengi dengan peningkatan harga merupakan gejala yang
semakin kuat akan kondisi yang bullish.
Pergerakan volume perdagangan di pasar saham dapat digunakan investor
untuk menilai apakah saham yang dibeli tersebut merupakan saham yang aktif
diperdagangkan atau sebaliknya. Saham yang fluktuatif diharapkan meningkatkan
volume perdagangan sehingga akan menghasilkan return saham yang tinggi.
laporan keuangan informative dalam arti apakah informasi tersebut membuat
keputusan perdagangan di atas keputusan perdagangan normal. Menurut
(Ariyanto, 2009) aktivitas volume perdagangan (TVA) merupakan instrument
yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap informasi
melalui pergerakan aktivitas volume perdagangan. Pendekatan TVA digunakan
untuk menguji hipotesis pasar efisiensi dalam bentuk lemah. Hal tersebut terjadi
karena keadaan pasar yang belum efisien dalam bentuk lemah, perubahan harga
sebelum dengan cepat mencerminkan informasi yang ada, sehingga peneliti hanya
dapat mengamati reaksi pasar modal melalui pergerakan volume perdangangan.
Cara menghitung TVA dapat dilakukan dengan cara membandingkan total
saham perusahaan ke-I yang diperdagangkan dalam periode pengamatan t dengan
total jumlah saham perusahaan ke-I yang beredar dalam periode pengamatan yang
sama. Menghitung volume perdagangan saham dengan menggunakan indicator
Trading volume activity :
����� = Vi, t ��,�
Keterangan :
TVAit : Trading Volume Activity
Vi,t : Total Volume Perdagangan saham perusahaan I pada waktu t
Vm,t : Volume saham perusahaan ke-i
Formulasi yang digunakan untuk mengetahui besaran volume transaksi
transaksi right issue dilaksanakan dan pada saat periode transaksi right issue
dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan volume
saham.
2.4 Landasan Teori 2.4.1 Teori Struktur Modal
Dalam teori ini , diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki
struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan apakah hal itu dapat
menjelaskan pengaruh negatif terhadap harga saham yang dihubungkan dengan
penerbitan saham baru. Alasannya adalah bahwa penambahan saham baru
seharusnya selalu mewakili kearah perkembangan struktur modal yang optimal
atau lebih baik dan bukan sebaliknya, sehingga penambahan saham baru
seharusnya memberikan dampak terhadap harga saham yang positif atau nol.
Smith pada tahun 1986 (dalam Jogiyanto, 2000) menyatakan bahwa berdasarkan
studi empiris ditemukan bahwa secara statistik penerbitan saham baru
berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan oleh karena itu teori
struktur modal seharusnya mampu menjelaskan mengapa harga saham bereaksi
negatif terhadap informasi penambahan saham baru yang berbeda dengan asumsi
yang ada dalam teori tersebut.
2.4.2 Teori Sinyal
Asumsi utama dalam teori ini adalah bahwa manajer memiliki informasi
yang akurat tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor luar, dan
diharapkannya. Maksudnya adalah manajer umumnya memiliki informasi yang
lengkap dan akurat daripada pihak luar perusahaan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer
tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang
semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Jika manajer
menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka umumnya pasar akan merespon
informasi tersebut sebagai suatu sinyal terhadap adanya peristiwa tertentu yang
dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga dan
volume perdagangan saham yang terjadi sebagai implikasinya. Pengumuman
perusahaan untuk menambah jumlah lembar saham baru yang beredar akan
direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi
baru yang dikeluarkan oleh pihak manajer selanjutnya akan mempengaruhi nilai
saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham.
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang right issue telah banyak dilakukan sebelumnya. Rasyid
Ridla (2005) melakukan penelitian terhadap 28 perusahaan non manufaktur yang
tercatan di Bursa Efek Jakarta melakukan right issue mulai dari tahun 1996 –
2003, hasil penelitian menunjukkan terdapatnya penurunan rata-rata return saham
antara sebelum dan setelah pengumuman right issue yang cukup signifikan.
Sedangkan untuk rata-rata dividen per share antara sebelum dan setelah right issue
Listiana Sri Mulatsih (2009) melakukan penelitian analisis reaksi pasar
modal terhadap pengumuman right issue di Bursa Efek Indonesia (pengamatan
terhadap return, abnormal return, security return variability dan trading volume
activity) menunjukkan bahwa adanya pebedaan yang signifikan return dan trading
volume activity sebelum dan setelah pengumuman right issue. Sedangkan
abnormal return dan security return variability tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan sebelum dan setelah pengumuman.
Henny Septiana Amalia (2012) melakukan penelitian pengaruh right isuue
terhadap reaksi pasar suatu event study di BEI pada periode 2009- 2011
menunjukkan bahwa reaksi pasar terhadap pengumuman penawaran umum
terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal terbatas pada t = 0 atau pada saat tanggal
penawaran umum terbatas adalah negatif. Demikian juga untuk t = -1 sampai
dengan t = +1 sampai dengan t = +5 terjadi respon pasar yang negatif signifikan.
Penemuan respon pasar yang negatif disekitar tangal pengumuman dan setelah
tanggal pengumuman right issue tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleg Bayless dan Chaplinsky (1996) yang mengemukakan bahwa reaksi
harga saham pada pengumuman right issue akan berkurang disaat tingginya
volume aggregate right issue (hot period) dibandingkan dengan reaksi harga
2.6 Kerangka Konseptual
Model 1 :
[image:35.595.103.559.163.596.2]Model 2 :
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
Kebijakan yang dilakukan suatu perusahaan untuk mengeluarkan right
issue otomatis akan menambah jumlah saham yang akan beredar yang akan
mempengaruhi struktur modal perusahaan. Kebijakan tersebut akan berdampak
pada harga saham perusahaan. Dengan adanya fluktusi harga saham akan CAPITAL
GAIN
PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
TRADING VOLUME ACTIVITY
Pengumuman Right Issue
Capital Gain dan Trading volume activity Sebelum
Right Issue
Capital gain dan Trading volume activity Setelah
Right Issue
berakibat terhadap capital gain dan volume perdagangan saham perusahaan.
Berdasarkan model kerangka konseptual diatas, pada model 1 menggambarkan
bagaimana pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain dan trading
volume activity pada sebelum dan setelah pengumuman dilakukan. Sedangkan
pada model 2 peneliti akan menganalisis perbedaan yang terjadi terhadap rata-rata
capital gain dan trading volume activity pada sebelum dan setelah pengumuman
right issue.
2.7 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka hipotesis
yang diajukan adalah:
H1 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain
sebelum dan setelah pengumuman right issue.
H2 : Terdapat perbedaan rata-rata capital gain sebelum dan setelah
pengumuman right issue.
H3 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap trading volume
activity sebelum dan setelah pengumuman right issue.
H4 : Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan setelah
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Mudrajat Kuncoro (2009) adalah jenis
penelitian yang meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab
pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian.
3.2 Batasan Operasional
Penelitian ini memiliki batasan masalah sehingga cakupan penelitian tidak
terlalu besar. Pada penelitian ini sampel yang diteliti adalah perusahaan non
manufaktur yang melakukan right issue dari tahun 2005 sampai dengan tahun
2012. Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh right issue terhadap capital gain
dan trading volume activity.
3.3 Defenisi Operasional
Menurut Jogiyanto (2010) “defenisi operasional menjelaskan karakteristik
dari objek (perusahaan) kedalam elemen – elemen yang dapat diobservasi yang
Hermawan (2003) “variabel independen atau variabel terikat merupakan yang
dipengaruhi atau yang menjadi terikat karena adanya variabel bebas”. Di dalam
penelitian ini varibael penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelompok variabel,
yaitu variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent
variable). Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu : Right Issue, Capital Gain,
dan Trading Volume Activity.
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah right issue.
Right issue merupakan salah satu upaya emiten untuk mendapatkan tambahan
modal dengan mengeluarkan saham baru, dimana penawaran tersebut ditawarkan
kepada pemegang saham lama berdasarkan proporsi rasio yang telah ditentukan.
Pada penelitian ini, right issue diproksikan terhadap capital gain melalui harga
teoritis right issue dengan menggunakan rumus:
���������������ℎ������ (����) =(�1 ×�1) + (�2 ×�2) �1 +�2
����������������ℎ������= ���� − �2
Dimana :
H1 = Harga pasar sebelum right issue H2 = Harga pelaksana
3.3.2 Variabel Terikat 1. Capital Gain
Capital Gain merupakan keuntungan dari selisih antara harga beli dengan
harga jual, dimana harga jual lebih tinggi daripada harga beli. Cara menghitung
capital gain dengan menggunakan rumus :
�� = �� − ��−1 ��−1
2. Trading Volume Activity
Trading Volume Activity adalah jumlah lembar saham yang diperdagangkan
selama periode penelitian. Menghitung trading volume activity dengan
menggunakan rumus :
[image:39.595.143.531.561.750.2]����� = ��� Vmt
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Defenisi Operasional Variabel Indikator Skala Ukur Right Issue Penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka
���������������ℎ������ (����)
(�1�1)+ (�2�2)
�1+�2
����������������ℎ������=
���� − �2
penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu Capital Gain keuntungan dari selisih antara
harga beli dengan
harga jual,
dimana harga jual
lebih tinggi
daripada harga
beli
�� = �� − ��−1 ��−1 Rasio Trading Volume Activity jumlah lembar saham yang diperdagangkan selama periode penelitian. ����� = ��� Vmt Rasio
3.4 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam
Januari 2005 sampai Desember 2012. Sedangkan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan non manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang mengeluarkan right issue dan memenuhi kriteria.
Cara penetuan sampel dalam penelitian ini yaitu, dengan metode purposive
sampling yaitu populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang
memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan kriteria yang dikehendaki oleh
penulis. Adapun kriteria yang diinginkan sebagai berikut :
1. Perusahaan non manufaktur yang telah go public terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia menerbitkan right issue periode tahun 2005 sampai 2012.
2. Tanggal pengumuman right issue dilaporkan dan tercatat pada JSX
Statistic. Perusahaan yang menunda atau membatalkan right issue tidak
dimasukkan dalam sampel.
3. Perusahaan yang tidak melakukan stock split, bonus share, stock dividen,
atau peristiwa lainnya.
4. Selama periode pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap untuk
digunakan dalam penelitian ini.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
bersifat kuantitatif yang diperoleh dari literatur, jurnal, internet, dan sumber lain
1. Data saham perusahaan yang melakukan right issue tahun 2005 sampai
2012 diperoleh dari ICMD dan JSX Statistic.
2. Tanggal pengumuman right issue dan masing-masing perusahaan sampel
diperoleh dari JSX Statistic tahun 2005 sampai 2012.
3. Data harga saham per 10 hari sebelum dan setelah pengumuman right
issue, volume perdagangan harian, jumlah saham perusahaan yang berdar.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu melakukan aktivitas pengarsipan dan penyalinan dari
sumber-sumber yang bersangkutan dengan tanggal pengumuman right issue
dilakukan, data harga saham perusahaan terkait, volume perdagangan harian, dan
jumlah saham yang beredar pada saat sebelum dan setelah pengumuman right
issue.
3.7 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji
normalitas data dengan dengan menggunakan Kolmogorov – Smirnov. Kemudian
dengan pengujian hipotesis untuk masing-masing variabel penelitian
menggunakan Paired Signed T-test dan ataupun Wilcoxon Signed Ranks Test.
3.7.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dalam penelitian ini untuk menguji apakah di dalam
ataukah tidak. Untuk menguji data berdistribusi normal atau tidak normal apabila
dilihat dari grafik plot linear dan histogram. Grafik histogram menunjukkan pola
yang mendekati bentuk bel dan plot linear memperlihatkan data yang bergerak
mengikuti garis linear diagonal sehingga dapt disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample
Kolmogorov – Smirnov Test. Uji ini dipilih karena lebih peka untuk mendeteksi
normalitas data. Pedoman pengambilan keputusan untuk uji hipotesis ini adalah :
- Jika nilai signifikan P Value > 5% maka Ho diterima
- Jika nilai signifikan P Value < 5% maka Ha diterima
3.7.2 Event Study
Metode studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan
sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji
kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat
juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian
kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan dua pengujian yang berbeda. Untuk melihat reaksi dari suatu
pengumuman adalah maksud dari pengujian kandungan informasi. Jika
pengumuman mengadung informasi ( information content ), maka yang
pengumunan. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika
menggunakan abnormal return, apabila suatu pengumuman dapat dikatakan
mempunyai kandungan informasi maka akan memberikan abnormal return
kepada pasar.
Pada metode event study yang akan diuji adalah tanggal pengumuman
right issue jadi metode event study tersebut digunakan untuk menguji kandungan
informasi yang terjadi. Bila suatu pengumuman mengandung informasi maka
akan terjadi perubahan yang berarti (signifikan) setelah pengumuman right issue
pada return atau abnormal return. Sedangkan bila suatu pengumuman tidak
mengandung informasi maka tidak akan terjadi perubahan yang berarti
(signifikan) setelah tanggal pengumuman right issue pada return atau abnormal
return. Periode yang digunakan untuk menguji reaksi pasar adalah sepuluh hari
(t-10) sebelum tanggal pengumuman dan sepeuluh hari (t+(t-10) setelah pengumuman
right issue.
3.7.3 Uji Hipotesis 3.7.3.1Uji beda T-test
Alat analisa uji – t digunakan apabila data penelitian ini berdistribusi
normal, deviasi standar populasi tidak diketahui, dan jumlahnya kurang dari 30.
Dalam penelitian ini prosedur uji – t yang digunakan adalah paired sample t-test
pengukuran pada objek yang sama terhadap perlakuan tertentu. Ppertama
dilakukan sebelum diberi perlakuan dan pengukuran kedua setelah dilakukan
perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji hipotesis ini adalah :
- Jika nilai signifikan P value < 0,05 maka Ho Ditolak
- Jika nilai signifikan P value > 0,05 maka Ha Diterima
3.7.3.2Uji Wilcoxon Signed – Ranks Test
Pengujian dengan Wilcoxon Signed Ranks – Test digunakan apabila
distribusi data tidak normal dan sampel yang digunakan kurang dari 30.
Persyaratan yang diperlukan adalah data setidaknya harus berbentuk ordinal dan
kedua sampel harus berhubungan/ berpasangan. Kriteria pengambilan keputusan
untuk uji hipotesis ini adalah :
- Jika nilai signifikan P value < 0,05 maka Ho Ditolak
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui reaksi pasar dari
pengumuman righ issue. Populasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah perusahaan non manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sedangkan sampel penelitian yaitu perusahaan yang melakukakan pengumuman
right issue pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2012.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Deskripsi Capital Gain dan Trading Volume Activity
Sebelum dilakukannya pengujian hipotesis, terlebih dahulu dideskripsikan
mengenai variabel capital gain dan volume perdagangan saham pada saat sebelum
dan setelah melakukan pengumuman right issue. Capital gain menunjukkan
keuntungan yang diperoleh investor yang dihitung dengan menggunakan return
saham. Return saham menggambarkan adanya kenaikan perubahan harga saham.
Suatu saham dikatakan berfluktusi jika ada kenaikan dan penurunan return saham
yang drastis. Deskripsi rata-rata return saham dari 28 perusahaan non manufaktur
yang melakukan pengumuman right issue selama 10 hari sebelum dan setelah
4.2.2 Analisis Deskripsi Abnormal Return
Abnormal return saham menunjukkan perbedaan keadaan harga saham
dibanding dengan harga saham yang seharusnya diterima oleh investor. Kondisi
ini dapat diperoleh karena kenaikan atau penurunan harga saham sebagai akibat
dari efek sebuah informasi (Jogiyanto, 2008).
Perhitungan abnormal return saham pada penelitian ini di ukur dengan
market model method dengan menggunakan estimated period sepanjang 10 hari
yaitu untuk melihat trend dari masing-masing saham secara individual dengan
cara mencari nilai α dan β dari model pasar. Rata-rata penyimpangan return
saham dibanding dengan return saham yang diharapkan (expected return) selama
periode jendela dapat ditunjukkan sebagai berikut :
Pada tabel 4.1 menunjukkan hasil analisis yaitu pengamatan pada 28
perusahaan non manufaktur yang melakukan pengumuman right issue pada
2005-2012 dengan periode pengamatan peristiwa selama 10 hari sebelum dan setelah
pengumuman (t-10 hingga t+10). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa pada
10 hari sebelum pengumuman terdapat sebanyak 5 hari memiliki return yang
bernilai negatif dan 5 hari yang memiliki bersifat positif. Pada t-10,t-9,t-8
memiliki nilai negatif dan pada t-7 memiliki nilai positif (0,0024) dengan standar
deviasi 0,00449. Pada 10 hari setelah pengumuman right issue memiliki 4 hari
bernilai negatif dan 6 hari bernilai positif. AAR yang bereaksi positif tersebut
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
4.2.3 Analisis Deskripsi Trading Volume Activity
Keadaan volume perdagangan saham diukur dengan menggunakan TVA
[image:48.595.111.442.176.618.2](Trading Volume Activity). TVA diperoleh dari rasio antara volume saham yang Tabel 4.1
Deskripsi AAR Saham pada t-10 hingga t+10
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
t-10 28 -.3477 1.69412 .32016
t-9 28 -.0113 .04605 .00870
t-8 28 -.0039 .05071 .00958
t-7 28 .0024 .04449 .00841
t-6 28 -.0103 .03438 .00650
t-5 28 .0001 .02421 .00458
t-4 28 -.0016 .04485 .00847
t-3 28 .0012 .02645 .00500
t-2 28 .0001 .03628 .00686
t-1 28 .0011 .02901 .00548
t=0 28 -.0139 .05336 .01008
t+1 28 -.0097 .04736 .00895
t+2 28 .0014 .02838 .00536
t+3 28 -.0010 .02590 .00489
t+4 28 .0013 .02439 .00461
t+5 28 -.0038 .01895 .00358
t+6 28 .0056 .03554 .00672
t+7 28 .0015 .02558 .00483
t+8 28 -.0694 .23627 .04465
t+9 28 .6484 2.34592 .44334
diperdagangkan dalam suatu periode yang dibandingkan dengan volume saham
perusahaan yang beredar.
[image:49.595.114.512.177.409.2]Sumber : Data Sekunder yang Diolah
Gambar 4.1
Deskriptif Rata-Rata TVA di Sekitar Periode Pengumuman
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada periode 10 hari sebelum dan 10
hari sesudah pengumuman right issue cenderung banyak sekali perubahan TVA.
Dapat dilihat pada gambar 4.2 selama periode sebelum pengumuman right issue
terjadi penurunan rata-rata volume perdagangan saham yang signifikan pada t-5
tetapi pada hari selanjutnya kembali terkoreksi mengalami peningkatan dan
berfluktuasi hingga pada t-1 mengalami penurunan kembali. Sedangkan pada
setelah pengumuman right issue terdapat 3 hari TVA mengalami penurunan yang
bernilai negative yaitu pada t+3, t+5, dan t+8. Sedangkan 2 hari lainnya terkoreksi
bernilai positif. -0,003 -0,0025 -0,002 -0,0015 -0,001 -0,0005 0 0,0005 0,001 0,0015 0,002
t-10 t-9 t-8 t-7 t-6 t-5 t-4 3t- t-2 t-1 t=0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 t+6 t+7 t+8 t+9
t+1
Hasil analisis deskriptif untuk trading volume activity selama periode
pengamatan (t-10 sampai t+10) dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.2
Deskripsi ATVA Saham pada t-10 hingga t+10
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
ATVA-10 28 .0005 .00290 .00055
ATVA-9 28 .0006 .00609 .00115
ATVA-8 28 .0005 .00646 .00122
ATVA-7 28 .0017 .00874 .00165
ATVA-6 27 -.0002 .01050 .00202
ATVA-5 28 -.0028 .00809 .00153
ATVA-4 28 .0010 .00621 .00117
ATVA-3 28 -.0001 .00677 .00128
ATVA-2 28 .0003 .00538 .00102
ATVA-1 28 -.0011 .00478 .00090
ATVA=0 28 -.0009 .00301 .00057
ATVA+1 28 .0005 .00663 .00125
ATVA+2 28 .0006 .00361 .00068
ATVA+3 28 -.0010 .00726 .00137
ATVA+4 28 .0012 .00542 .00102
ATVA+5 28 -.0009 .00431 .00081
ATVA+6 28 -.0004 .00243 .00046
ATVA+7 28 -.0001 .00137 .00026
ATVA+8 28 -.0005 .00154 .00029
ATVA+9 28 .0014 .00676 .00128
ATVA+10 28 .0010 .00580 .00110
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: hasil
analisis deskriptif Average TVA menunjukkan bahwa 10 hari sebelum
pengumuman right issue dilakukan terdapat sebanyak 4 hari yang terkoreksi
bernilai negatif yaitu t-6, t-5, t-3, t-1 tetapi mempunyai nilai standar deviasi yang
positif, sedangkan 6 hari lainnya terkoreksi positif. Pada 10 hari setelah
dilakukannya pengumuman right issue terdapat 5 hari yang terkoreksi bernilai
negatif dengan nilai standar deviasi yang positif sedangkan 5 hari lainnya
terkoreksi positif. Pada saat tanggal pengumuman t=0 nilai rata-rata TVA bernilai
negatif yaitu -0,0009 menunjukkan keadaan yang sama pada saat t-1. Tetapi
setelah pengumuman t+1 mengalami peningkatan kembalai dan terkoreksi positif.
Hal ini menunjukkan bahwa sebelum dan setelah pengumuman right issue
dilakukan oleh emiten mempengaruhi volume perdagangan saham rata-rata
perusahaan.
4.2.4 Uji Normalitas
Setelah menganalisis pergerakan abnormal return dan trading volume
activity pada periode peristiwa, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian
hipotesis mengenai pengaruh dan perbedaan capital gain sebelum dan setelah
pengumuman right issue, dan menguji pengaruh dan perbedaan yang terjadi pada
trading volume activity sebelum dan setelah pengumuman right issue oleh emiten.
Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Uji
atau tidak. Uji normalitas juga berfungsi untuk menentukan alat uji statistik yang
[image:52.595.112.522.290.483.2]sesuai dengan data penelitian.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas AAR dan TVA 10 Hari Sebelum dan 10 Hari Setelah Pengumuman Right Issue Dilaksanakan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
Data yang kurang lebih mendekati distribusi normal maka akan dilakukan
uji beda dengan menggunakan uji Paired Sample Test. Sebaliknya, data yang
terdistribusi secara normal menggunakan uji statistik Wilcoxon (Mason and Lind,
1996). Penentuan normal atau tidaknya data berdasarkan hasil uji normalitas yang
dilakukan dengan criteria sebagai berikut :
a. Jika P Value > 0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Jika P Value < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
AAR Sebelum
AAR Setelah
TVA
Sebelum TVA Setelah
N 28 28 28 28
Normal Parametersa,,b Mean -.0370 .0581 .0000 .0002
Std. Deviation .17160 .21069 .00053 .00147
Most Extreme
Differences
Absolute .454 .488 .316 .446
Positive .382 .488 .316 .446
Negative -.454 -.351 -.208 -.313
Kolmogorov-Smirnov Z 2.403 2.585 1.672 2.359
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .000
a. Test distribution is Normal.
Dari hasil uji normalitas yang ditunjukkan tabel 4.3, terlihat bahwa
besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov AAR sebelum dan setelah adalah 2,403 dan
2,585 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 dan 0,000. Sedangkan nilai
Kolmogorov-Smirnov TVA sebelum dan setelah adalah 1,672 dan 2,359 dengan
nilai probabilitas sebesar 0,007 dan 0,000.
Berdasarkan ketentuan yang telah dijelaskan sebelumnya, keputusan
penggunaan alat uji yang digunakan berdasarkan hasil uji normalitas data adalah
dapat disimpulkan bahwa nilai AAR dan TVA kedua variabel tersebut tidak
terdistribusi dengan normal. Dengan demikian untuk menguji hipotesis digunakan
uji statistik Wilcoxon-Signed Ranks Test.
4.2.5 Pengujian Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Rata-Rata Abnormal Return
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah :
H1 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap capital gain sebelum
dan setelah pengumuman right issue.
Hipotesis ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh
pengumuman right issue. Kriteria pengujian sebagai berikut:
a. H0 diterima jika probabilitas > 0,05
b. HA diterima jika probabilitas < 0,05
Untuk menguji pengaruh dari pengumuman right issue pada abnormal
pengujian yang pada prinsipnya menguji signifikansi abnormal return saham pada
periode peristiwa.
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada 10 hari sebelum
pengumuman right issue diperoleh bahwasanya terlihat sebanyak 5 hari memiliki
reaksi positif dari investor. Reaksi positif kemungkinan diakibatkan oleh
keterbukaan informasi sudah diketahui pasar mengenai keinginan perusahaan
untuk melakukan right issue. tidak signifikannya reaksi tersebut bisa disebabkan
karena tidak semua pelaku pasar mengetahui informasi yang dipublikasikan oleh
emiten tersebut.
Setelah pengumuman right issue dilakukan, pada periode t+1
menunjukkan nilai positif namun menunjukkan nilai probabilitas yang tidak
signifikan (0,286>0,05). Nilai positif terhadap abnormal return saham terus
terjadi pada t+1 hingga t+10. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari
kegiatan right issue yang dilakukan emiten terhadap reaksi pasar terlihat jelas
pada nilai signifikansi seluruh periode setelah pengumuman right issue yang
menunjukkan probabilitas lebih dari 0,05 maka dapat diartikan bahwa hipotesis
Tabel 4.4
Pengujian Efek Pengumuman Right Issue Pada Abnormal Return Saham
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
t-10 -1.086 27 .287 -.34769 -1.0046 .3092
t-9 -1.304 27 .203 -.01135 -.0292 .0065
t-8 -.409 27 .685 -.00392 -.0236 .0157
t-7 .281 27 .781 .00236 -.0149 .0196
t-6 -1.583 27 .125 -.01028 -.0236 .0030
t-5 .018 27 .986 .00008 -.0093 .0095
t-4 -.186 27 .854 -.00157 -.0190 .0158
t-3 .245 27 .808 .00123 -.0090 .0115
t-2 .011 27 .991 .00007 -.0140 .0141
t-1 .204 27 .840 .00112 -.0101 .0124
t=0 -1.381 27 .179 -.01393 -.0346 .0068
t+1 -1.089 27 .286 -.00975 -.0281 .0086
t+2 .254 27 .801 .00136 -.0096 .0124
t+3 -.202 27 .841 -.00099 -.0110 .0091
t+4 .274 27 .787 .00126 -.0082 .0107
t+5 -1.066 27 .296 -.00382 -.0112 .0035
t+6 .836 27 .410 .00562 -.0082 .0194
t+7 .306 27 .762 .00148 -.0084 .0114
t+8 -1.554 27 .132 -.06940 -.1610 .0222
t+9 1.463 27 .155 .64845 -.2612 1.5581
t+10 .781 27 .442 .00527 -.0086 .0191
4.2.6 Pengujian Rata-Rata Abnormal Return Kumulatif Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah :
H2 : Terdapat perbedaan rata-rata capital gain sebelum dan setelah pengumuman
right issue.
Hipotesis ini digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan yang
disebabkan dari pengumuman right issue terhadap abnormal return. Kriteria
pengujian sebagai berikut:
a. H0 diterima jika probabilitas > 0,05
b. HA diterima jika probabilitas < 0,05
Untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata abnormal return kumulatif
pada sebelum dan setelah pengumuman right issue menggunakan alat uji statistik
wilcoxon tets yaitu pengujian yang pada prinsipnya menguji signifikansi ARR.
Tabel 4.5 menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata abnormal return
sebelum dan setelah pengumuman right issue dilaksanakan. Hasil analisis
menunjukkan sebanyak 12 emiten memiliki nilai ARR negatif dan memiliki nilai
lebih kecil sebelum pengumuman. Sedangkan 15 emiten memiliki nilai ARR yang
positif dan lebih besar nilainya setelah pengumuman right issue dilakukan. Dan
terdapat satu emiten yang mempunyai nilai yang sebanding pada saat sebelum dan
setelah dilakukan pengumuman right issue. berdasarkan hasil uji beda Wilcoxon
0,124. Nilai probabilitas yang dihasilkan dari analisis ini menunjukkan posisi
yang berada lebih besar dari 0,05 (),124 > 0,05), sehingga alternatif ditolak dan
hipotesis nol yang diterima. Hasil penelitian ini membuktikan bahwasanya nilai
ARR sebelum dan setelah pengumuman right issue tidak terdapat perbedaan yang
siginifikan antara ARR kumulatif sebelum dan setelah pengumuman right issue.
Tabel 4.5
Uji Beda Wilcoxon Signed Ranks Test ARR Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
AAR Setelah - AAR Sebelum Negative Ranks 12a 10.42 125.00
Positive Ranks 15b 16.87 253.00
Ties 1c
Total 28
a. AAR Setelah < AAR Sebelum
b. AAR Setelah > AAR Sebelum
c. AAR Setelah = AAR Sebelum
Test Statisticsb
AAR Setelah - AAR Sebelum
Z -1.538a
Asymp. Sig. (2-tailed) .124
a. Based on negative ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test
4.2.7 Pengujian Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Rata-Rata Trading Volume Activity
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah :
H3 : Terdapat pengaruh pengumuman right issue terhadap trading volume
activity sebelum dan setelah pengumuman right issue.
Hipotesis ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dalam
peristiwa right issue. Kriteria pengujian sebagai berikut :
a. H0 diterima jika probabilitas > 0,05 b. HA diterima jika probabilitas < 0,05
Untuk menguji pengaruh pengumuman right issue pada aktivitas
perdagangan dapat dipergunakan uji satu sisi one sample t-test, yaitu pengujian
yang pada prinsipnya menguji signifikansi trading volume activity
sahamringkasan hasil pengujian efek transaksi right issue pada trading volume
activity disajikan pada tabel 4.6.
Berdasarkan hasil pengujian one sample t-test terhadap TVA, diketahui
seluruh periode pengamatan memiliki probabilitas lebih besar dari 0,05. Maka
dapat diartikan bahwa hipotesi alternative ditolak dan hipotesis nol diterima.
Dengan demikian penelitian ini membuktikan bahwasanya tidak adanya pengaruh
yang signifikan pada saat sebelum dan setelah pengumuman right issue dilakukan
Tabel 4.6
Pengujian Efek Pengumuman Right Issue pada Trading Volume Activity
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the Difference
t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper
TVA-10 .882 27 .386 .00048 -.0006 .0016
TVA-9 .531 27 .599 .00061 -.0017 .0030
TVA-8 .405 27 .688 .00050 -.0020 .0030
TVA-7 1.048 27 .304 .00173 -.0017 .0051
TVA-6 -.082 26 .935 -.00017 -.0043 .0040
TVA-5 -1.803 27 .083 -.00276 -.0059 .0004
TVA-4 .853 27 .401 .00100 -.0014 .0034
TVA-3 -.088 27 .930 -.00011 -.0027 .0025
TVA-2 .260 27 .797 .00026 -.0018 .0024
TVA-1 -1.177 27 .250 -.00106 -.0029 .0008
TVA=0 -1.586 27 .124 -.00090 -.0021 .0003
TVA+1 .432 27 .669 .00054 -.0020 .0031
TVA+2 .819 27 .420 .00056 -.0008 .0020
TVA+3 -.733 27 .470 -.00100 -.0038 .0018
TVA+4 1.217 27 .234 .00125 -.0009 .0033
TVA+5 -1.072 27 .293 -.00087 -.0025 .0008
TVA+6 -.908 27 .372 -.00042 -.0014 .0005
TVA+7 -.550 27 .587 -.00014 -.0007 .0004
TVA+8 -1.723 27 .096 -.00050 -.0011 .0001
TVA+9 1.061 27 .298 .00136 -.0013 .0040
TVA+10 .917 27 .367 .00101 -.0012 .0033
4.2.8 Pengujian Perbedaan Rata-Rata Trading Volume Activity Sebelum dan Setelah Pengumuman Right Issue
Hipotesi keempat dalam penelitian ini adalah :
H4 : Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan setelah
pengumuman right issue.
Hipotesis ini digun