• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perkembangan Kelembagaan Leasing di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perkembangan Kelembagaan Leasing di Indonesia"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

1. Peraturan Pemerintah Nomor 18/1973 Tentang Negara mendirikan PT Persero Bergerak dalam bidang Pengembangan Perusahaan Swasta Nasiona l.

Dalam rangka usaha untuk mengarahkan dan

mengamankan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pembangunan perekonomian dipandang perlu adanya suatu lembaga keuangan yang bergerak disektor pengembangan usaha swasta nasional dengan bentuk Perusahaan Perseroan Terbatas.

Penyertaan Modal Negara

Negara Republik Indonesia melakukan penyertaan dalam

modal saham Perusahaan Perseroan (PERSERO).

Perusahaan Perseroan yang didirikan secara bersama- sama oleh Negara Republik Indonesia dan Bank Indonesia.

Modal Persero

Modal dasar PERSERO berjumlah Rp10.000. 000,- (sepuluh milyard rupiah).

Pelaksanaan Pendirian Persero

Pelaksanaan pendirian Persero adalah Peraturan

(2)

2

No. Peraturan Indikator Penjelasan

3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 827/KMK.04/1984 Tentang Penangguhan Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai Atas Perolehan Atau Impor Barang Modal Tertentu.

Barang Modal Barang modal tertentu dalam keputusan ini ialah mesin-mesin baik dalam keadaan terpasang maupun

dalam keadaan terlepas sama sekali yang

mempunyai hubungan langsung dengan proses penghasilan Barang Kena Pajak yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak termasuk suku cadang, bahan baku dan bahan pembantu.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep.649/MK/IV/5/1974 tentang Perizinan Usaha Leasing.

Badan-badan usaha yang pada waktu ini telah

menjalankan kegiatan leasing, diwajibkan

menyesuaikan prsyaratan-persyaratan.

Batasan Perusahaan leasing di larang menerima simpanan dalam bentuk

1. Giro;

2. Deposito;

3. Tabungan;

4. Maupun pemberikan kredit/pinjaman uang;

5. Mengeluarkan jaminan bagi pihak ketiga

(3)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

4. Keputusan Persiden Nomor 61/1988 Tentang Pembiayaan.

Bidang Usaha a. Sewa guna usaha;

b. Modal ventura;

c. Perdagangan surat berharga;

d. Anjak piutang;

e. Usaha kartu kredit;

f. Pembiayaan konsumen.

Tata cara pendirian perusahaan

Di atur lebih lanjut oleh menteri

Kegiatan Sewa Guna Usaha

a. Bank;

b. Lembaga keuangan bukan bank;

c. Perusahaan pembiayaan.

Bentuk Hukumnya

Berbentuk perseoran terbatas atau koprasi

Kegiatan Usahanya

Dapat malukan satu atau lebih kegiatan usaha lembaga pembiayaan

Batasannya a. Giro;

b. Deposito;

c. Tabungan;

d. Surat Sanggup Bayar (promissory note)

Pengawasan/pe mbiayan

(4)

4

No. Peraturan Indikator Penjelasan

5. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1251/KMK.013/1988 Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

Bidang Usaha a. Sewa guna usaha;

b. Modal ventura;

c. Perdagangan surat berharga;

d. Anjak piutang;

e. Usaha kartu kerdit;

f. Pembiayaan konsumen.

Kegiatan Sewa Guna Usaha

Di lakukan dalam bentuk pengadan barang modal bagi penyewa sewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli barang tersebut.

Penyertaan Modal

Setiap perusahaan pasangan usaha bersifat

sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.

Lembaga pembiayaan

a. Bank;

b. Lembaga keuangan bukan bank;

c. Perusahaan pembiayaan.

Bentuk Hukumnya

(5)

Jumlah Modal Setor

Jumlah modal di setor atau simpanan wajib bagi perusahaan pembiayaan yang melakukan salah satu dari kegiatan sewa guna usaha dan modal ventura ditetapkan sebagai berikut:

a. Persahaan swasta nasional

sekurang-kurangnya sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah);

b. Perusahaan patungan Indonesia dan asin

sekurang-kurangnya sebesar Rp.

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);

c. Koperasi sekurang-kurangnya sebesar Rp.

3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). Untuk

Memperoleh Izin Usaha

Permohonan diajukan oleh menteri dan diberikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap.

Batasan Perusahaan pembiayaan dilarang menarik dana secara langsung dari masyarakat dalam bentuk;

a. Giro;

b. Deposito;

c. Tabungan;

d. Surat sanggup bayar (promissory note). Pengawasan Setiap perusahaan pembiayaan, bank dan lembaga

(6)

6

No. Peraturan Indikator Penjelasan

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1988 Tentang Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Dilakukan Oleh Pedagang Besar dan Penyerahan Jasa Kena Pajak Disamping Jasa Yang Di Lakukan Oleh Pemborong.

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional dan dalam rangka pemerataan pembebanan pajak yang meliputi berbagai tingkat Pengusaha Kena Pajak dalam jalur produksi dan distribusi, dipandang perlu untuk memperluas pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan pengusaha sampai pada tingkat pedagang besar dan penyerahan Jasa Kena Pajak lainnya di samping Jasa Pemborong atau Kontrakto.

Pajak Masukan

(7)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

7. KEPUTUSAN Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1256/KMK.00/1989 Tentang Perubahan Ketentuan Mengenai Perusahaan Perdagangan Surat Berharga Dalam Keputusan Menteri Keuangan

Republik Indonesia Nomor

1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desember 1988 Tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.

Perusahaan Perdagangan Surat Berharga

mempunyai peranan penting dalam menunjang pengembangan kegiatan Pasar Modal. berhubung dengan hal itu dipandang perlu untuk menetapkan perubahan peraturan dibidang kegiatan Perusahaan Perdagangan Surat Berharga dalam Keputusan Menteri Keuangan.

Perusahaan Perdagangan Surat Berharga dilarang melakukan kegiatan Sewa Guna Usaha, Modal Ventura, Anjak Piutang, Usaha Kartu Kredit, dan Pembiayaan Konsumen.

Kegiatan Sewa Guna Usaha

a. Modal Ventura;

b. Anjak Piutang;

c. Usaha Kartu Kredit;

d. Pembiayaan Konsumen dilarang

melakukan kegiatan Perusahaan

Perdagangan Surat Berharga. Perusahaan pembiayaan termasuk perdagangan surat berharga berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988, wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan dalam Pasal I, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal penetapan Keputusan ini.

(8)

8

Pemberian Izin

Usaha

sejak permohonan diterima secara lengkap, khusus bagi Perusahaan Perdagangan Surat Berharga.

Kewajiban Perusahaan Perdagangan Surat Berharga wajib memenuhi ketentuan di bidang pembinaan dan pengawasan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 860/KMK.01/1987 tanggal 23 Desember 1987 tentang Lembaga Penunjang Pasar Modal sebagaimana telah diubah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 281/KMK.01/1989 tanggal 25 Maret 1989.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

8. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 577/KMK.00/1989 Penangguhan Pembayaran pajak Pertambahan Nilai Atas Impor Atau Perolehan Barang Modal Tertentu.

Barang Modal

1. Mesin

2. Peralatan dan peralatan pabrik, baik adalah keadaan terpasang maupun terlepas.

Pengawasan atas

Pelaksanaan keputusan

(9)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

9. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 634/KMK.013/1990 Pengadaan Barang modal Berfasilitas Penghasilan Leasing.

Jangka Waktu Perjanjian Leasing

Jangka waktu perjanjian leasing atas pengadaan barang modal berfasilitas yang di tetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Pengawasan atas

Pelaksanaan

Dilakukan oleh ketua badan pelayanan kemudahan ekspor dan pengelolaan data keuangan.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

10. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 Kegiatan Sewa

Guna Usaha.

Kegiatan Sewa Guna Usaha

a. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease); b. Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease).

Perjanjian Sewa Guna Uaha

Setiap transaksi sewa guna usaha wajib di ikat dala suatu perjanjian sewa guna usaha (lease agreement) dan wajib di buat dalam bahasa Indonesia.

Pelaporan a. Lessor wajib menyampaikan laporan keuangan triwulan kepada director jendral pajak dan direktorat jendral moneter.

b. Laporan keuangan triwulan harus sudah disampaikan

(10)

10

No. Peraturan Indikator Penjelasan

11. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 48/KMK.013/1991 Kegiatan Sewa Guna Usaha.

Kegiatan Sewa Guna Usaha

a. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease); b. Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease).

Perjanjian Sewa Guna Usaha

Setiap transaksi Sewa guna usaha wajib diikat dalam suatu perjanjian sewa guna usaha (lessee Agreement).

Laporan a. Lessor wajib menyampaikan laporan keuangan fiscal secara triwulan kepada Direktor Jendral Pajak;

b. Laporan keuangan triwulan paling lambat harus

diserahkan 15 (lima belas) hari setelah masa triwulan berakhir.

Status Hukumnya

(11)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

12. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 468/KMK.017/1995 perubahan KMK 2251 dan 1256 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan Sebagaimana Telah Diubah Dengan

Keputusan Menteri Keuangan.

Jumlah Setoran

Jumlah modal disetor atau simpanan pokok dan simpanan wajib perusahaan pembiayaan yang melakukan satu atau lebih kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit, dan pembiayaan konsumen di tetapkan sebagai berikut:

a. Perusahaan swasta nasional sekurang-kurangnya

sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

b. Perusahaan patungan sekurang-kurangnya sebesar Rp.

25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah)

c. Koperasi sekurang-kurangnya Rp. 5.000.000.000,-

(lima milyar rupiah)

Izin Usaha Perusahaan pembiayaan yang melukan kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit atau pembiayaan konsumen mengajukan permohonan kepada menteri keuangan.

Pembinan dan

Pengawasan

Di lakukan oleh menteri

Kegiatan Sewa Guna Usaha

a. Anjak piutang;

b. Kartu kredit;

(12)

12

No. Peraturan Indikator Penjelasan

13. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 398/KMK.05/199 Tentang Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 298/KMK.01/1997 Tentang Ketentuan Pemindah Tanganan Barang Modal Bagi Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Perusahaan Non PMA/PMDN.

Untuk mendorong peningkatan investasi didalam negeri dan untuk kepastian hukum pemindahtanganan barang-barang modal bagi perusahaan PMA/PDMN serta Non PMA/PDMN, termasuk barang modal yang berada di Kawasan Berikat, dipandang perlu mengubah Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 298/KMK.01/1997 tentang

ketentuan pemindahtanganan Barang Modal Bagi

Perusahaan Penanam Modal Asing (PMA)/Penanam Modal

Dalam Negeri (PMDN), dan Perusahaan Non

PMA/PMDN, dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Pemindahtanganan Barang Modal

Sebelum jangka waktu 2 (dua) tahun perusahaan wajib membayar bea masuk yang terhutang dan denda atas fasilitas yang diterimanya atas :

a. Mesin asal impor ;dan/atau

b. Barang dan bahan (bahan penolong) yang

besarnya sebanding dengan besar kapasitas mesin yang dipindahtangankan". penerima fasilitas bea masuk ke perusahaan penerima fasilitas bea masuk yang terutang dan denda atas fasilitas

yang diterimanya, dapat diberikan berdasarkan

(13)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

14. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 448/KMK.017/2000 Perusahaan Pembiayaan.

Kegiatan Usaha

a. Sewa guna usaha;

b. Anjak piutang;

c. Usaha kartu kredit;

d. Pembiayaan konsumen.

Kegiatan Sewa Guna Usaha

Di lakukan dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun hak opsi untuk membeli barang tersebut.

Dalam Menjalankan Kegiatan Usahanya

Perusahaan pembiayaan dapat melukan pembiayaan

berdasarkan prinsip syari’ah.

Izin Usaha Wajib melakukan kegiatan usaha selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal izin usaha di tetapkan.

Modal setor Modal setor atau simpanan wajib perusahaan pembiayaan ditetapkan sebagai berikut:

a. Perusahaan swasta nasional sekurang-kurangnya Rp.

10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah)

b. Perusahaan patungan sekurang-kurangnya sebesar Rp.

25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah)

c. Koperasi sekurang-kurangnya sebesar Rp.

(14)

14

No. Peraturan Indikator Penjelasan

15. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Dan Lembaga Keuangan Nomor Per-03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.

Wajib menyalurkan dana untuk kegiatan pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah.

Kegiatan

b. Anjak piutang;

c. Pembiayaan konsumen;

d. Usaha kartu kredit yang dilakukan sesuai dengan

prinsip syariah;

e. Kegiatan pembiayaan lainnya yang dilakukan sesuai

dengan prinsip syariah.

Kegiatan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dapat dilakukan setelah mendapat opini dewan pengawasan syariah dan disetujui oleh ketua.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

16. Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 84/PMK.012/2006

Perusahaan Pembiyaan.

Kegiatan Usaha

a. Sewa guna usaha;

b. Anjak piutang;

c. Usaha kartu kredit;

(15)

Kegiatan Sewa Guna Usaha

Dilakukan dalam bentuk pengadaan barang modal bagi penyewa guna usaha, baik dengan maupun tanpa hak opsi untuk membeli barang modal.

Bentuk Hukum

Perusahaan pembiayaan didirikan dalam bentuk badan hukum perseoran terbatas atau kopreasi.

Izin Usaha Diberikan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap.

Modal Setor Modal setor atau simpanan pokok dan simpanan wajib dalam rangka pendirian perusahaan pembiayaan ditetapkan sebagai berikut:

a. Perusaahan swasta nasional atau perusahaan patungan

sekurang-kurangnya sebesar Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah);

b. Koperasi sekurang-kurangnya sebesar Rp.

50.000.000.000,-(lima puluh milyar rupiah). Pembatasan,

Perusahaan pembiayaan dilarang

a. Manarik dana secara langsung, dari masyarakat dalam

bentu giro,deposito,tabungan dan/atau bentuk lainnya dipersamakan dengan itu;

b. Menerbitkan surat sanggup bayar (promissory note), kecuali sebagai jaminan atas hutang kepada bank yang menjadi krediturnya;

c. Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada

pihak lain.

(16)

16

tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik.

Pengawasan Menteri melakukan pengawasan terhadap perusahaan pembiayaan, dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

17. Peraturan Menetri Keuangan Republik Indonesia Nomor 255/PMK.03/2008 Tentang Penghitungan Besarnya Angsuran pajak Penghasilan Dalam Tahun Pajak Berjalan Yang Harus Dibayar Sendri Oleh Wajib Pajak Lainnya yang berdasarkan Ketentuan Di Haruskan Membuat Laporan Keuangan Berkala Termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu.

Kegiatan Usaha

(17)

No. Peraturan Indikator Penjelasan

18. Perpres No. 9 tahun 2009 Lembaga Pembiayaan.

Kegiatan Usaha

a. Sewa guna usaha;

b. Anjak piutang;

c. Usaha kartu kredit dan/atau;

d. Pembiayaan konsumen.

Pembatasan Dilarang manarik dana secara langsung dari masyarakt dakam bentuk

a. Giro;

b. Deposito;

c. Tabungan.

Pengawasan Menteri melakukan pengawasan dan pembinaan atas lembaga pembiayaan.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

19. Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Pr-03/BL/2010 bentuk, susunan, dan penyampian laporan keuangan Triwulan dan laporan kegiatan usaha.

- -

- -

(18)

18

No. Peraturan Indikator Penjelasan

20. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 11/PMK.011/2014 Tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang Dan/Atau Jasa Guna Kepentingan Umum dan Peningkatan Untuk Tahun Anggaran 2014.

Untuk memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi oleh

masyarakat luas, dan/atau melindungi

kepentingan konsumen, peningkatan daya saing industri tertentu di dalam negeri, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan negara, perlu memberikan insentif fiskal berupa bea masuk ditanggung pemerin tah kepada industri sektor tertentu untuk Tahun

Oleh Pembina Sektor Industri kepada Menteri Keuangan.

Tata Cara

Perencanaan

Penetapan alokasi dan pengesahan dokumen pelaksanaan anggaran serta proses pencairan belanja subsidi BM DTP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyampaikan Laporan Triwulan

a. Pembina Sektor Industri menyampaikan

Laporan Triwulan Realisasi Bea Masuk Ditanggung Pemerintah kepada Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Direktur Jenderal Anggaran,

(19)

sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini

b. Direktur Jenderal Bea dan Cukai

menyampaikan Laporan Triwulan

Realisasi Bea Masuk Ditanggung

Pemerintah kepada Menteri Keuangan c.q. Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Direktur Jenderal Anggaran, dengan

menggunakan format sebagaimana

tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

No. Peraturan Indikator Penjelasan

21. Peraturan OJK No.

29/POJK.05/2014 Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan

Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan

a. Pembiayaan Investasi;

b. Pembiayaan Modal Kerja;

c. Pembiayaan Multiguna; dan atau

d. Kegiatan Usaha pembiayaan lain berdasarkan

persetujuan OJK. Sewa

Pembiayaan

(20)

20

(finance

lease)

tertentu, yang mengalihkan substansial manfaat dan resiko atas barang yang dibiayai.

Perjanjian Pembiayaan

Referensi

Dokumen terkait

Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini tidak akan

• Bila tingkah laku yang tidak dikehendaki tersebut tidak dihentikan, ajukan laporan mengenai tingkah laku tidak dihendaki tersebut dan usaha yang gagal untuk menghentikannya

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah

[r]