PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI
PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
TESIS
Oleh:
AZMI YULIANA
NIM : 8106182004
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI
PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
TESIS
Oleh:
AZMI YULIANA
NIM : 8106182004
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
iii ABSTRAK
Azmi Yuliana (2013). Peningkatan Kemampuan Siswa Melengkapi Paragraf Rumpang Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Tahun Pelajaran 2012/2013.
.
iv ABSTRACT
Yuliana Azmi (2013). Increasing of Student’s Ability for Completing Hiatus Paragraph in Indonesian language Lesson by Using Learning Strategy of Peer Tutor Academic Year 2012/2013.
ii
iii
v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoretis ... 9
2.1.1 Kemampuan Menulis Paragraf Rumpang ... 9
2.1.2 Manfaat Paragraf Rumpang... 13
2.1.3 Prosedur Pembuatan dan Penilaian Paragraf Rumpang ... 13
2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Paragraf Rumpang ... 14
2.1.5 Strategi Pembelajaran ... 15
2.1.6 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ... 17
2.1.7 Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 18
2.1.8 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 20
2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Tutor Sebaya ... 24
2.2 Kerangka Konseptual ... 24
2.3 Penelitian yang Relevan ... 26
vi BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan waktu Penelitian ... 28
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Perencanaan Siklus 1 ... 39
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 ... 50
4.3.1 Hasil Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 1 ... 50
4.3.2 Hasil Observasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 1... 52
4.3.3 Hasil Dokumentasi Foto Siklus 1 ... 56
4.3.4 Hasil Refleksi Siklus 1 ... 62
vii 4.4.1 Hasil Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang
Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 2 ... 65
4.4.2 Hasil Observasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 2... 68
4.4.3 Hasil Dokumentasi Foto Siklus 2 ... 70
4.4.4 Hasil Refleksi Siklus 2 ... 73
4.5 Hasil ………. ... 74
4.5.1 Peningkatan Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang Siswa ... 74
4.5.2 Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 76
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 80
5.2 Saran ... 81
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Rata-Rata Ulangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN ... 066044 Medan Helvetia TP.2012/2013 ... 3 Tabel 2.1. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 21 Tabel 3.1. Indikator Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 35 Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang pada
Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 1 ... 50 Tabel 4.2. Rerata Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya
Siklus 1 ... ... 53 Tabel 4.3. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang pada
Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 2 ... 66 Tabel 4.4. Rerata Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya
v DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skemata Mind Mapping Paragraf Rumpang Bahasa
Indonesia ... 11 Gambar 3.1. Model Desain Penelitian Menurut Arikunto ... 33 Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang
Siswa Siklus 1 ... 52 Gambar 4.2. Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 1 56 Gambar 4.3. Aktivitas Awal Pembelajaran ... 57 Gambar 4.4. Suasana Pembentukan Kelompok Belajar ... 58 Gambar 4.5. Penjelasan Seorang Tutor Kepada Salah Seorang Siswa
Indonesia ... 59 Gambar 4.6. Seorang Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi . 60 Gambar 4.7. Guru Memberi Penghargaan Kepada Kelompok Berprestasi 61 Gambar 4.8. Observer Sedang Memberi Penilaian Kepada Siswa
Dan Guru... ... 62 Gambar 4.9. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini
telah memasuki seluruh sendi kehidupan manusia. Salah satu diantaranya adalah
dunia pendidikan. Secara khusus dapat dilihat perkembangan IPTEK dalam dunia
pendidikan dengan ditemukan dan digunakan berbagai media pembelajaran dalam
mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar, meskipun masih terdapat
banyak masalah dan kekurangan terkait kualitas pendidikan.
Usaha pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
era globalisasi ini telah banyak dilakukan. Upaya peningkatan mutu proses
pembelajaran saat ini masih terus dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sampai sekarang masih dirasakan sulit oleh berbagai pihak, bahkan cukup
mengkhawatirkan (menakutkan) bagi beberapa siswa mulai dari siswa tingkat
Sekolah Dasar (SD) sampai siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Untuk dapat menghadapi perkembangan era tersebut perlu diciptakan
pendidikan dasar yang berkualitas dan bermutu. Artinya, pendidikan mulai dari
tingkat dasar hingga tingkat lanjutan perlu diperhatikan kualitasnya. Sekolah
Dasar (SD) merupakan salah satu pendidikan dasar yang wajib diikuti. Selama
proses pembelajaran, kebanyakan guru belum memberdayakan seluruh potensi
dirinya, sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi
2
Salah satu komponen pendidikan yang perlu diperbaiki adalah kemampuan
guru dalam mengajar. Secara teknis, guru bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan tersebut. Pada kenyataannya masih sering dijumpai kecenderungan guru
tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru sering menggunakan metode
ceramah, sehingga siswa kurang mengembangkan dan menemukan kemampuan
sendiri. Siswa lebih bersifat pasif dan menunggu informasi guru daripada
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Fenomena pelajaran Bahasa Indonesia saat ini dan masa mendatang penuh
dengan tantangan. Substansi pembelajaran menuntut adanya pengembangan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia terutama
dalam aspek menulis menuntut komitmen dan kemauan untuk perbaikan mutu
dari semua kalangan pendidik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa
dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulis dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa,
yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Salah satu keterampilan yang
cukup kompleks adalah menulis. Menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa
memiliki kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan, pikiran,
pengalaman dan pendapatnya dengan benar.
Menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Kegiatan menulis hendaknya mengaktifkan siswa dalam
3
Akan tetapi dalam penerapannya banyak guru mengalami kesulitan untuk
membiasakan siswa belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal
pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu
sulit. Belum banyak guru yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara
yang tepat dan menarik. Siswa akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai
pelajaran menulis.
Permasalahan menulis pada pelajaran bahasa Indonesia ini, juga dialami
oleh siswa-siswi kelas IV SDN 066044 Medan Helvetia. Rendahnya kemampuan
siswa pada aspek menulis dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian bahasa
Indonesia seperti di bawah ini:
Tabel 1.1 Rata-Rata Ulangan Harian Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 066044 Medan Helvetia TP. 2012/2013
Sumber: Daftar Kumpulan Nilai SDN 066044 Medan Helvetia TP 2012/2013
Salah satu aspek menulis adalah melengkapi paragraf rumpang, sebagai
fokus materi pada penelitian. Kemampuan daya ingat dan imajinasi siswa
melengkapi paragraf rumpang rendah. Sejalan dengan hal tersebut, hasil pre-test
yang dilakukan peneliti terkait melengkapi paragraf rumpang pada kelas IV SDN
066044 Medan Helvetia menunjukkan bahwa masih banyak siswa belum mampu
melengkapi (menuliskan) bagian cerita yang hilang (rumpang) pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia secara benar. Dari 37 orang siswa yang mengikuti tes
No. Aspek KKM Rata-Rata % Ketuntasan
1 Membaca 70 72,10 90%
2 Menyimak 65 70,25 74%
3 Menulis 65 62,30 62,16%
4
Bahasa Indonesia, nilai rata-rata kelas 62,9. Siswa yang mendapat nilai ≥ 65
(KKM) yaitu sebanyak 23 orang siswa dan 14 orang lainnya memperoleh nilai ≤
65.
Hal ini ditandai dengan: 1) siswa tidak dapat menyelesaikan kata/kalimat
dalam sebuah paragraf; 2) siswa belum mengerti penggunaan tanda baca; 3) siswa
salah dalam meletakkan tanda titik atau koma dalam setiap paragraf yang mereka
buat dan kesalahan lain dalam penempatan tanda baca; 4) terdapat kesalahan
dalam menuliskan kata atau kalimat ; dan 5) siswa belum bisa menggunakan huruf
besar dan kecil pada setiap kalimat dan paragraf.
Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada guru bidang studi
Bahasa Indonesia, rendahnya kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf
rumpang diakibatkan proses pembelajaran yang kurang tepat, yaitu:1) kurangnya
motivasi dalam belajar Bahasa Indonesia; 2) kurangnya penguasaan metode untuk
memacu kemampuan siswa dalam menulis; dan 3) Guru masih menggunakan
sistem belajar tradisional dengan metode ceramah yang monoton, sehingga siswa
tidak aktif dan tidak terpacu kreatifitasnya dalam belajar.
Mencermati berbagai permasalahan di atas, banyak model pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar, seperti pembelajaran kooperatif tipe
STAD, TTW, TPS, tutor sebaya dan lain sebagainya. Pembelajaran koperatif
adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi
yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup
di dalam masyarakat nyata. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan Ibrahim
5
penilaian siswa pada belajar dan perubahan norma yang berhubungan dengan
hasil belajar”.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada kelas IV SDN
066044 Medan Helvetia sebagai kelas bermasalah di atas adalah strategi
pembelajaran Tutor Sebaya. Strategi pembelajaran tutor sebaya menurut Supriyadi
(dalam Suherman, 2003:276) adalah seorang atau beberapa orang siswa yang
ditunjuk dan ditugaskan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengisi kata/kalimat yang belum lengkap (rumpang). Strategi pembelajaran tutor
sebaya bertujuan untuk membimbing dan membantu siswa dalam melengkapi
kata/kalimat yang belum lengkap (rumpang) sehingga menjadi cerita yang padu.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti menerapkan strategi
pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN
066044 Medan Helvetia dalam melengkapi paragraf rumpang pada pelajaran
Bahasa Indonesia adalah:
1. Konsep strategi pembelajaran tutor sebaya dimulai tahap pemberian
informasi/materi ajar oleh guru kepada beberapa siswa sebagai perwakilan
guru, yang selanjutnya oleh beberapa siswa tersebut mengajarkannya ke
siswa yang lain. Dengan demikian akan terbangun pembelajaran dua arah
baik antar siswa maupun antara siswa dengan gurunya.
2. Siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat belajar dari teman sebaya
mereka (siswa lain) yang dipilih oleh guru sebagai perwakilan. Mereka
(siswa) akan lebih terbuka menanyakan/menyampaikan hal-hal yang belum
6
mereka sendiri. Saat diskusi kelompok/belajar bersama, siswa dapat
berpartisipasi serta memiliki pengalaman belajar. Hal ini dipastikan dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang pada
pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan pertimbangan peneliti di atas sekaligus sebagai tindak
lanjutnya, maka perlu dilaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Siswa Melengkapi Paragraf Rumpang pada Pelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi agar pelaksanaan penelitian ini jelas. Identifikasi masalah tersebut
akan diuraikan sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang masih relatif rendah.
2. Siswa kurang tertarik dalam hal mempelajari paragraf khususnya melengkapi
paragraf rumpang karena kurangnya inovasi guru dalam memilih model
pembelajaran.
3. Kurangnya improvisasi guru dalam mengajar terkait strategi pembelajaran
yang diterapkan.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka peneliti
membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya.
7
dana. Peneliti membatasi masalah pada kemampuan siswa dalam melengkapi
paragraf rumpang dengan memfokuskan tema pada kegiatan siswa sehari-hari dan
jumlah paragraf sebanyak 2 dengan strategi pembelajaran tutor sebaya.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan
kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa kelas IV SD Negeri 066044
Medan Helvetia?
2. Bagaimana penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam
meningkatkan proses pembelajaran melengkapi paragraf rumpang pada siswa
kelas IV SD Negeri 066044 Medan Helvetia?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan
kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa kelas IV SD Negeri 066044
Medan Helvetia.
2. Penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan proses
pembelajaran melengkapi paragraf rumpang pada siswa kelas IV SD Negeri
8
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan guru dan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang
pada pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Bahan masukan bagi guru dalam memilih dan mengembangkan strategi
pembelajaran tutor sebaya.
3. Bahan referensi dalam proses belajar mengajar mendatang, serta
meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemberian strategi
80 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan strategi tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan melengkapi
paragraf rumpang siswa. Hal ini diketahui dari rata-rata nilai kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa sebelum dilakukan penelitian yaitu 62,9. Setelah dilakukan tindakan, pada siklus 1 adalah 71,38 meningkat menjadi 80,71 pada siklus kedua. Dengan menggunakan strategi tutor sebaya, guru lebih mudah memberikan penjelasan dan mengarahkan siswa tentang bagaimana melengkapi paragraf rumpang yang baik dan suasana kelas menjadi lebih tenteram dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
81 5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian yang diuraikan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran strategi tutor sebaya lebih menekankan kepada tutor sebagai
perwakilan guru dalam mengajar. Disarankan agar guru memilih para siswa sebagai tutor dari sisi kemampuan akademis siswa. Kemampuan akademis tutor disarankan memiliki nilai rata-rata minimal 80 dan berada di atas nilai rata-rata kelas.
2. Materi paragraf rumpang Bahasa Indonesia merupakan materi yang sifat
menghapal. Disarankan kepada guru untuk lebih mempertimbangkan kemampuan daya ingat siswa kaitannya dengan karakteristik siswa. Khususnya siswa SD, disarankan agar guru mempertimbangkan jumlah kata yang rumpang lebih sedikit dibanding dengan siswa yang lebih tinggi tingkat sekolahnya, seperti siswa SMP dan SMA.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran strategi tutor sebaya hendaknya guru maupun peneliti melibatkan semua siswa berinteraksi secara positif, diawali dari mengeksplorasi, kemudian merepresentasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh anggota kelas. Jumlah siswa per kelompok 3-4 orang, sehingga guru lebih mudah dalam pengawasan.
4. Subjek pada penelitian ini terbatas pada siswa SD, untuk itu perlu dilakukan
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Bumi Aksara.
Arikunto,S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Chaplin. 2000. Dictionary of Psychology. 2ndEdition. New York. Dell Publishing
Company.
Daftar Kumpulan Nilai SDN 066044 Medan Helvetia TP 2012/2013
Darmadi, Kasman. Bahasa Indonesia. Kelas IV SD.Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Dick, W. dan L. Carey. 1990. The Systematic Design of Instruction. 3rd edition. Florida: Harper Collins Pub.ishers.
Hutabalian & Pangaribuan. 2002. Buku Membaca. Medan: Universitas Negeri Medan.
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Jurnal Amiruddin. 2010. Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya untuk
Meningkatkan Prestasi, Motivasi, dan Kreativitas Siswa.
Jurnal Maizora. 2008. Peningkatan Keaktifan Belajar Menulis Siswa pada Pembelajaran Kontekstual dengan Tutor Sebaya di SMPN II Bengkulu.
Jurnal Suyuti. 2011.Sistem Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan mengarang pada siswa SMPN 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng.
Nurcholis, Hanif. Saya Senang Belajar Berbahasa Indonesia.Kelas V SD. Penerbit: Erlangga.
Nurcholis, Hanif.Saya Senang Belajar Berbahasa Indonesia.Kelas V SD. Penerbit: Erlangga.
84
Saleh, Muntasir. 2003. Pengajaran Terprogram . Jakarta : C.V. Rajawali.
Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Sigit, M. 2003. PembelajaranBerbasisKompetensi dan KontekstualBagiGuru, KepalaSekolah dan PengawasSekolah. Jakarta: RinekaCipta.
Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung : Jica. Suparno,P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Supriyadi.2003. PendidikanDasardanMenengah.Bandung:RemajaRosdakarya. Syafei. 1996. Implementasi Kurikulum Pendidikan Dasar Pelajaran Bahasa
Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.
Tarigan, H. G. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung : Angkasa.
Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: PenerbitBumi Aksara.
Vebrianto. 1994. Masalah-Masalah Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Perpustakaan IKIP Jogyakarta.
Winataputra, Udin. 1999. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yamin, Martinis dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Penerbit Gaung Persada Press.
http:// Sawali info/Diskusi Kelompok Terbimbing Tutor Sebaya, diakses 10Oktober 2012.