• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN SRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN SRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI

PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TESIS

Oleh:

AZMI YULIANA

NIM : 8106182004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MELENGKAPI

PARAGRAF RUMPANG PADA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TESIS

Oleh:

AZMI YULIANA

NIM : 8106182004

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

iii ABSTRAK

Azmi Yuliana (2013). Peningkatan Kemampuan Siswa Melengkapi Paragraf Rumpang Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Tahun Pelajaran 2012/2013.

.

(7)

iv ABSTRACT

Yuliana Azmi (2013). Increasing of Student’s Ability for Completing Hiatus Paragraph in Indonesian language Lesson by Using Learning Strategy of Peer Tutor Academic Year 2012/2013.

(8)
(9)

ii   

(10)

iii   

(11)

v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoretis ... 9

2.1.1 Kemampuan Menulis Paragraf Rumpang ... 9

2.1.2 Manfaat Paragraf Rumpang... 13

2.1.3 Prosedur Pembuatan dan Penilaian Paragraf Rumpang ... 13

2.1.4 Keunggulan dan Kelemahan Paragraf Rumpang ... 14

2.1.5 Strategi Pembelajaran ... 15

2.1.6 Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ... 17

2.1.7 Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 18

2.1.8 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 20

2.1.9 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Tutor Sebaya ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 24

2.3 Penelitian yang Relevan ... 26

(12)

vi BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu Penelitian ... 28

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Perencanaan Siklus 1 ... 39

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 ... 50

4.3.1 Hasil Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 1 ... 50

4.3.2 Hasil Observasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 1... 52

4.3.3 Hasil Dokumentasi Foto Siklus 1 ... 56

4.3.4 Hasil Refleksi Siklus 1 ... 62

(13)

vii 4.4.1 Hasil Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang

Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 2 ... 65

4.4.2 Hasil Observasi Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 2... 68

4.4.3 Hasil Dokumentasi Foto Siklus 2 ... 70

4.4.4 Hasil Refleksi Siklus 2 ... 73

4.5 Hasil ………. ... 74

4.5.1 Peningkatan Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang Siswa ... 74

4.5.2 Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 76

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 81

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Rata-Rata Ulangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN ... 066044 Medan Helvetia TP.2012/2013 ... 3 Tabel 2.1. Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 21 Tabel 3.1. Indikator Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya ... 35 Tabel 4.1. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang pada

Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 1 ... 50 Tabel 4.2. Rerata Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya

Siklus 1 ... ... 53 Tabel 4.3. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang pada

Pelajaran Bahasa Indonesia Siklus 2 ... 66 Tabel 4.4. Rerata Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya

(15)

v DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skemata Mind Mapping Paragraf Rumpang Bahasa

Indonesia ... 11 Gambar 3.1. Model Desain Penelitian Menurut Arikunto ... 33 Gambar 4.1. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang

Siswa Siklus 1 ... 52 Gambar 4.2. Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya Siklus 1 56 Gambar 4.3. Aktivitas Awal Pembelajaran ... 57 Gambar 4.4. Suasana Pembentukan Kelompok Belajar ... 58 Gambar 4.5. Penjelasan Seorang Tutor Kepada Salah Seorang Siswa

Indonesia ... 59 Gambar 4.6. Seorang Siswa Sedang Mempresentasikan Hasil Diskusi . 60 Gambar 4.7. Guru Memberi Penghargaan Kepada Kelompok Berprestasi 61 Gambar 4.8. Observer Sedang Memberi Penilaian Kepada Siswa

Dan Guru... ... 62 Gambar 4.9. Tingkat Kemampuan Melengkapi Paragraf Rumpang

(16)

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini

telah memasuki seluruh sendi kehidupan manusia. Salah satu diantaranya adalah

dunia pendidikan. Secara khusus dapat dilihat perkembangan IPTEK dalam dunia

pendidikan dengan ditemukan dan digunakan berbagai media pembelajaran dalam

mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar, meskipun masih terdapat

banyak masalah dan kekurangan terkait kualitas pendidikan.

Usaha pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

era globalisasi ini telah banyak dilakukan. Upaya peningkatan mutu proses

pembelajaran saat ini masih terus dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sampai sekarang masih dirasakan sulit oleh berbagai pihak, bahkan cukup

mengkhawatirkan (menakutkan) bagi beberapa siswa mulai dari siswa tingkat

Sekolah Dasar (SD) sampai siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

Untuk dapat menghadapi perkembangan era tersebut perlu diciptakan

pendidikan dasar yang berkualitas dan bermutu. Artinya, pendidikan mulai dari

tingkat dasar hingga tingkat lanjutan perlu diperhatikan kualitasnya. Sekolah

Dasar (SD) merupakan salah satu pendidikan dasar yang wajib diikuti. Selama

proses pembelajaran, kebanyakan guru belum memberdayakan seluruh potensi

dirinya, sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi

(17)

 

Salah satu komponen pendidikan yang perlu diperbaiki adalah kemampuan

guru dalam mengajar. Secara teknis, guru bertanggung jawab untuk mencapai

tujuan tersebut. Pada kenyataannya masih sering dijumpai kecenderungan guru

tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran, guru sering menggunakan metode

ceramah, sehingga siswa kurang mengembangkan dan menemukan kemampuan

sendiri. Siswa lebih bersifat pasif dan menunggu informasi guru daripada

menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

Fenomena pelajaran Bahasa Indonesia saat ini dan masa mendatang penuh

dengan tantangan. Substansi pembelajaran menuntut adanya pengembangan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan siswa dalam memasuki kehidupan

bermasyarakat yang dinamis. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia terutama

dalam aspek menulis menuntut komitmen dan kemauan untuk perbaikan mutu

dari semua kalangan pendidik.

Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa

dan mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulis dengan baik dan benar.

Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa,

yaitu menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Salah satu keterampilan yang

cukup kompleks adalah menulis. Menulis diajarkan dengan tujuan agar siswa

memiliki kemampuan dalam mengungkapkan ide atau gagasan, pikiran,

pengalaman dan pendapatnya dengan benar.

Menulis merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar

mengajar di sekolah. Kegiatan menulis hendaknya mengaktifkan siswa dalam

(18)

 

Akan tetapi dalam penerapannya banyak guru mengalami kesulitan untuk

membiasakan siswa belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal

pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu

sulit. Belum banyak guru yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara

yang tepat dan menarik. Siswa akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai

pelajaran menulis.

Permasalahan menulis pada pelajaran bahasa Indonesia ini, juga dialami

oleh siswa-siswi kelas IV SDN 066044 Medan Helvetia. Rendahnya kemampuan

siswa pada aspek menulis dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian bahasa

Indonesia seperti di bawah ini:

Tabel 1.1 Rata-Rata Ulangan Harian Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 066044 Medan Helvetia TP. 2012/2013

Sumber: Daftar Kumpulan Nilai SDN 066044 Medan Helvetia TP 2012/2013

Salah satu aspek menulis adalah melengkapi paragraf rumpang, sebagai

fokus materi pada penelitian. Kemampuan daya ingat dan imajinasi siswa

melengkapi paragraf rumpang rendah. Sejalan dengan hal tersebut, hasil pre-test

yang dilakukan peneliti terkait melengkapi paragraf rumpang pada kelas IV SDN

066044 Medan Helvetia menunjukkan bahwa masih banyak siswa belum mampu

melengkapi (menuliskan) bagian cerita yang hilang (rumpang) pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia secara benar. Dari 37 orang siswa yang mengikuti tes

No. Aspek KKM Rata-Rata % Ketuntasan

1 Membaca 70 72,10 90%

2 Menyimak 65 70,25 74%

3 Menulis 65 62,30 62,16%

(19)

 

Bahasa Indonesia, nilai rata-rata kelas 62,9. Siswa yang mendapat nilai ≥ 65

(KKM) yaitu sebanyak 23 orang siswa dan 14 orang lainnya memperoleh nilai ≤

65.

Hal ini ditandai dengan: 1) siswa tidak dapat menyelesaikan kata/kalimat

dalam sebuah paragraf; 2) siswa belum mengerti penggunaan tanda baca; 3) siswa

salah dalam meletakkan tanda titik atau koma dalam setiap paragraf yang mereka

buat dan kesalahan lain dalam penempatan tanda baca; 4) terdapat kesalahan

dalam menuliskan kata atau kalimat ; dan 5) siswa belum bisa menggunakan huruf

besar dan kecil pada setiap kalimat dan paragraf.

Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada guru bidang studi

Bahasa Indonesia, rendahnya kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf

rumpang diakibatkan proses pembelajaran yang kurang tepat, yaitu:1) kurangnya

motivasi dalam belajar Bahasa Indonesia; 2) kurangnya penguasaan metode untuk

memacu kemampuan siswa dalam menulis; dan 3) Guru masih menggunakan

sistem belajar tradisional dengan metode ceramah yang monoton, sehingga siswa

tidak aktif dan tidak terpacu kreatifitasnya dalam belajar.

Mencermati berbagai permasalahan di atas, banyak model pembelajaran

yang dapat meningkatkan hasil belajar, seperti pembelajaran kooperatif tipe

STAD, TTW, TPS, tutor sebaya dan lain sebagainya. Pembelajaran koperatif

adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi

yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup

di dalam masyarakat nyata. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan Ibrahim

(20)

 

penilaian siswa pada belajar dan perubahan norma yang berhubungan dengan

hasil belajar”.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada kelas IV SDN

066044 Medan Helvetia sebagai kelas bermasalah di atas adalah strategi

pembelajaran Tutor Sebaya. Strategi pembelajaran tutor sebaya menurut Supriyadi

(dalam Suherman, 2003:276) adalah seorang atau beberapa orang siswa yang

ditunjuk dan ditugaskan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

mengisi kata/kalimat yang belum lengkap (rumpang). Strategi pembelajaran tutor

sebaya bertujuan untuk membimbing dan membantu siswa dalam melengkapi

kata/kalimat yang belum lengkap (rumpang) sehingga menjadi cerita yang padu.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti menerapkan strategi

pembelajaran tutor sebaya untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN

066044 Medan Helvetia dalam melengkapi paragraf rumpang pada pelajaran

Bahasa Indonesia adalah:

1. Konsep strategi pembelajaran tutor sebaya dimulai tahap pemberian

informasi/materi ajar oleh guru kepada beberapa siswa sebagai perwakilan

guru, yang selanjutnya oleh beberapa siswa tersebut mengajarkannya ke

siswa yang lain. Dengan demikian akan terbangun pembelajaran dua arah

baik antar siswa maupun antara siswa dengan gurunya.

2. Siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat belajar dari teman sebaya

mereka (siswa lain) yang dipilih oleh guru sebagai perwakilan. Mereka

(siswa) akan lebih terbuka menanyakan/menyampaikan hal-hal yang belum

(21)

 

mereka sendiri. Saat diskusi kelompok/belajar bersama, siswa dapat

berpartisipasi serta memiliki pengalaman belajar. Hal ini dipastikan dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang pada

pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan peneliti di atas sekaligus sebagai tindak

lanjutnya, maka perlu dilaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Siswa Melengkapi Paragraf Rumpang pada Pelajaran Bahasa

Indonesia dengan menggunakan strategi pembelajaran tutor sebaya”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, beberapa masalah yang dapat

diidentifikasi agar pelaksanaan penelitian ini jelas. Identifikasi masalah tersebut

akan diuraikan sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang masih relatif rendah.

2. Siswa kurang tertarik dalam hal mempelajari paragraf khususnya melengkapi

paragraf rumpang karena kurangnya inovasi guru dalam memilih model

pembelajaran.

3. Kurangnya improvisasi guru dalam mengajar terkait strategi pembelajaran

yang diterapkan.

1.3. Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka peneliti

membatasi masalah yang diteliti agar penelitian ini mencapai sasarannya.

(22)

 

dana. Peneliti membatasi masalah pada kemampuan siswa dalam melengkapi

paragraf rumpang dengan memfokuskan tema pada kegiatan siswa sehari-hari dan

jumlah paragraf sebanyak 2 dengan strategi pembelajaran tutor sebaya.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, maka penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan

kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa kelas IV SD Negeri 066044

Medan Helvetia?

2. Bagaimana penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam

meningkatkan proses pembelajaran melengkapi paragraf rumpang pada siswa

kelas IV SD Negeri 066044 Medan Helvetia?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan

kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa kelas IV SD Negeri 066044

Medan Helvetia.

2. Penggunaan strategi pembelajaran tutor sebaya dalam meningkatkan proses

pembelajaran melengkapi paragraf rumpang pada siswa kelas IV SD Negeri

(23)

 

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan guru dan siswa dalam melengkapi paragraf rumpang

pada pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Bahan masukan bagi guru dalam memilih dan mengembangkan strategi

pembelajaran tutor sebaya.

3. Bahan referensi dalam proses belajar mengajar mendatang, serta

meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemberian strategi

(24)

80 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan strategi tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan melengkapi

paragraf rumpang siswa. Hal ini diketahui dari rata-rata nilai kemampuan melengkapi paragraf rumpang siswa sebelum dilakukan penelitian yaitu 62,9. Setelah dilakukan tindakan, pada siklus 1 adalah 71,38 meningkat menjadi 80,71 pada siklus kedua. Dengan menggunakan strategi tutor sebaya, guru lebih mudah memberikan penjelasan dan mengarahkan siswa tentang bagaimana melengkapi paragraf rumpang yang baik dan suasana kelas menjadi lebih tenteram dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

(25)

81 5.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang diuraikan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Pembelajaran strategi tutor sebaya lebih menekankan kepada tutor sebagai

perwakilan guru dalam mengajar. Disarankan agar guru memilih para siswa sebagai tutor dari sisi kemampuan akademis siswa. Kemampuan akademis tutor disarankan memiliki nilai rata-rata minimal 80 dan berada di atas nilai rata-rata kelas.

2. Materi paragraf rumpang Bahasa Indonesia merupakan materi yang sifat

menghapal. Disarankan kepada guru untuk lebih mempertimbangkan kemampuan daya ingat siswa kaitannya dengan karakteristik siswa. Khususnya siswa SD, disarankan agar guru mempertimbangkan jumlah kata yang rumpang lebih sedikit dibanding dengan siswa yang lebih tinggi tingkat sekolahnya, seperti siswa SMP dan SMA.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran strategi tutor sebaya hendaknya guru maupun peneliti melibatkan semua siswa berinteraksi secara positif, diawali dari mengeksplorasi, kemudian merepresentasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh anggota kelas. Jumlah siswa per kelompok 3-4 orang, sehingga guru lebih mudah dalam pengawasan.

4. Subjek pada penelitian ini terbatas pada siswa SD, untuk itu perlu dilakukan

(26)
(27)

84   

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1999. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Bumi Aksara.

Arikunto,S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Chaplin. 2000. Dictionary of Psychology. 2ndEdition. New York. Dell Publishing

Company.

Daftar Kumpulan Nilai SDN 066044 Medan Helvetia TP 2012/2013

Darmadi, Kasman. Bahasa Indonesia. Kelas IV SD.Penerbit: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.

Dick, W. dan L. Carey. 1990. The Systematic Design of Instruction. 3rd edition. Florida: Harper Collins Pub.ishers.

Hutabalian & Pangaribuan. 2002. Buku Membaca. Medan: Universitas Negeri Medan.

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Jurnal Amiruddin. 2010. Penggunaan Strategi Pembelajaran Tutor Sebaya untuk

Meningkatkan Prestasi, Motivasi, dan Kreativitas Siswa.

Jurnal Maizora. 2008. Peningkatan Keaktifan Belajar Menulis Siswa pada Pembelajaran Kontekstual dengan Tutor Sebaya di SMPN II Bengkulu.

Jurnal Suyuti. 2011.Sistem Pembelajaran Tutor Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan mengarang pada siswa SMPN 1 Marioriwawo Kabupaten Soppeng.

Nurcholis, Hanif. Saya Senang Belajar Berbahasa Indonesia.Kelas V SD. Penerbit: Erlangga.

Nurcholis, Hanif.Saya Senang Belajar Berbahasa Indonesia.Kelas V SD. Penerbit: Erlangga.

(28)

84   

Saleh, Muntasir. 2003. Pengajaran Terprogram . Jakarta : C.V. Rajawali.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sigit, M. 2003. PembelajaranBerbasisKompetensi dan KontekstualBagiGuru, KepalaSekolah dan PengawasSekolah. Jakarta: RinekaCipta.

Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung : Jica. Suparno,P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Supriyadi.2003. PendidikanDasardanMenengah.Bandung:RemajaRosdakarya. Syafei. 1996. Implementasi Kurikulum Pendidikan Dasar Pelajaran Bahasa

Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.

Tarigan, H. G. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung : Angkasa.

Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: PenerbitBumi Aksara.

Vebrianto. 1994. Masalah-Masalah Pendidikan di Indonesia. Yogyakarta: Perpustakaan IKIP Jogyakarta.

Winataputra, Udin. 1999. Pendekatan Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Yamin, Martinis dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Penerbit Gaung Persada Press.

http:// Sawali info/Diskusi Kelompok Terbimbing Tutor Sebaya, diakses 10Oktober 2012.

Gambar

Tabel 1.1. Rata-Rata Ulangan Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN ......
Tabel 1.1 Rata-Rata Ulangan Harian Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN 066044 Medan Helvetia TP

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR HASIL EVALUASI PENAWARAN ADMINISTRASI, TEKNIS, HARGA, DAN EVALUASI KUALIFIKASI UNTUK SELURUH PESERTA YANG DIEVALUASI.

Pendekatan pembelajaran sistemik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta

Pada model bisnis industri kulit samoa, aliran pendapatan yang masuk ke dalam perusahaan adalah melalui penjualan produk dengan mitra industri..

Berdasarkan kebijakan tersebut, maka skema penjaminan mutu perguruan tinggi di Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan

17 Tahun 2012 terkait dengan : reduksi konsepsi koperasi yang hanya dibatasi sebagai badan hukum saja, aspek permodalan yang berpotensi menggerogoti sifat

Analisis Yuridis Dampak Pemborongan Penyedia Jasa Pekerja/Buruh Terhadap Hak-Hak Pekerja Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan” adalah

Yang dimaksud Pasal 143 ayat (3) KUHAP ialah surat dakwaan batal demi hukum apabila tindak pidana yang didakwakan tidak diuraikan secara cermat, jelas dan

Kombinasi ekstrak etanol daun sirih ( Piper betle L.) dan siprofloksasin mempunyai aktivitas antibakteri dan berefek sinergis terhadap Escherichia coli. sensitif dan