• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA KELAS XI DI SMA UISU MEDAN T.A. 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA KELAS XI DI SMA UISU MEDAN T.A. 2012-2013."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA AL-MAKSUM MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD ARIFIN SIREGAR NIM: 061277110043

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

atas berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan

maupun kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun karena dukungan

yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak

dan keluarga akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi

(5)

penulis yang bermurah hati untuk meluangkan waktu, memberikan arahan dan

bimbingan serta masukan kepada penulis dan melakukan koreksi terhadap isi

skripsi ini untuk perbaikan sewaktu penyusunan sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan.

5. Bapak Drs. Saut M Silaban, SE, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis dalam masa

perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Eka Edi Purwito,SP selaku Kepala Sekolah SMA Al-Maksum Medan,

dan Ibu Rosliana, S.Pd sebagai Guru bidang studi Akuntansi yang telah

banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini, serta

Bapak/Ibu guru dan Staf Pegawai SMA Al-Maksum Medan, seluruh

siswa/siswi kelas XI IS 1 SMA Al-Maksum Medan yang telah banyak

membantu dan mendukung terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh

penulis.

8. Teristimewa kedua orang tua Arfian Siregar dan Fatimah yang telah

senantiasa mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi serta dukungan moril

maupun materiil yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis dengan rasa

tulus dan ikhlas. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai perwujudan rasa

tanggungjawab dan terima kasih atas cinta dan pengorbanan yang selama ini

(6)

iii

9. Untuk kakak dan adik penulis Indah Rahmayanti Siregar, S.Pdi, Muhammad Ridwan Siregar, Amanda Fadillah Siregar, terima kasih atas dorongan semangat dan doa-doa nya.

10.Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.

11. Terimakasih untuk abangda dan kakanda Sunardi dan Rosliana di Percut yang

telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.

12. Teman-teman seperjuangan Henri Roganda Simbolon, Hotlan Silaen, Ujud

Angkat terimakasih untuk dukungan, kebersamaan dan kekompakan yang

terjalin selama ini. Kalian luar biasa. Semoga kita semua meraih impian yang

diinginkan. Amiin.

13. Teman-teman PPLT SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN 2009 terima kasih atas

kebersamaannnya selama masa PPLT UNIMED ‘09.

14. Tidak lupa pula kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan dukungan nya. Penulis

ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi

(7)

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak. Semoga ALLAH SWT melimpahkan kasih karunia-Nya kepada semua

pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(8)

v ABSTRAK

M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan sekaligus untuk mengetahui peningkatan yang signifikan antar siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Al-Maksum Medan yang beralamat di Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan dengan jumlah 30 orang. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Creative Problem Solving. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kuantitatif dan data kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 18,6 = 19 yang termasuk dalam kriteria Cukup . Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 21,9 ≈ 22 yang termasuk dalam kriteria Aktif. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan dengan nilai rata-rata 57,67 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 68,33 atau terjadi peningkatan sekitar 10,66 poin. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 82,33 atau mengalami peningkatan 14,00 poin dari siklus I. Sebagai indicator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai ≥75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran creative problem solvingdapat meningkatkan secara signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian di kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan model pembelajaran Creative Problem Solving pada materi Jurnal Penyesuaian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

(9)

ABSRACT

M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043 . The Imprlementation of Creative Problem Solvinglearning model to Improve Activities and student accounting learning result in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year of 2010/2011. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University fo Medan, 2013.

The Problem of this about the lower of the activity and the learning result in accuonting. The aim is the research would be tho know that Creative Problem Solving learning model could improve the activity and learning accounting result on traiding company of Adjustment entri in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan.

The research has been conducted in SMA Swasta Al- Maksum Medan, Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. The research of this study was conducted by using

was XI IS I student of SMA Swasta Al-Maksum Medan consisting of 30 student and the object was Creative Problem Solving learning model. This research is class action research that consisted of 2 cycle, at each cycle consist of 4 step they are 1) planning, 2) action, 3) observation, 4) reflextion. The tecnique of collected data to do by observation activity students in group and bring test to students. The instrument used observation activity sheet and the essay study result form. Meanwhile data analize technic in this research is qualitative and quantitative data.

Based on result of research was the mean of observation activities student in cycle I 18,6 = 19 which includ active enogh category. In cycle II the mean observation activities student is 21,9 ≈ 22 which include good category. From the result of data analityc, it is obtained test data before implemetation with average score 57,67, when having a test on cycle I, the average score of students become 68,33 or having progress about 10,66 points. On the test cycle II, the average score of students become 82,17 or having progress about 13,84 points. As an indicator the classical studying completeness was decided 75% students got value ≥ 75. It is can be concluded that the implementation of learning model Creative Problem Solving strategies in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Academic Year of 2010/2011 can be increase both of activity and accounting result of students that signifikan at service company financial statement basic compet

Basen on above, it showed that Creative Problem Solving learning medel could improve the activities and learning result of student class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year 2010/2011.

(10)

vii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ...i

ABSTRAK ...v

ABSTRACT ...vi

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4. Pemecahan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian... 10

1.6. Manfaat Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

2.1. Kerangka Teoritis ... 12

2.1.1. Model Pembelajaran Creatiive Problem Solving... 12

2.1.2. Aktivitas Belajar ... 23

2.1.3. Hasil Belajar Akuntansi... 26

2.2. Penelitian yang Relevan... 32

(11)

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Lokasi Penelitian ... 38

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 38

3.2.1 Subjek Penelitian... 38

3.2.2 Objek Penelitian ... 38

3.3. Definisi Operasional ... 38

3.4. Prosedur Penelitian ... 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.6. Teknik Analisis Data... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49

4.2. Analisis Data ... 55

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1. Kesimpulan... 66

5.2. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1. : Rekapitulasi Nilai Ulangan Siswa ... 5

Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran CPS ... 20

Tabel 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41

Tabel 3.2 : Lembar Aktivitas Siswa ... 43

Tabel 4.1 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 50

Tabel 4.2 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 51

Tabel 4.3 : Hasil Perolehan Nilai Pre tes ...52

Tabel 4.4 : Perolehan Nilai Postes ...52

Tabel 4.5 : Perolehan Nilai Postes Siklus II ...53

Tabel 4.6 : Peningkatan Hasil Belajar Siswa...54

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 40

Gambar 4.1 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...50

Gambar 4.2 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...51

Gambar 4.3 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ...52

Gambar 4.4 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ...53

Gambar 4.5 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar ...54

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran Akuntansi SMA Kelas XI IPS

Lampiran 2 : Materi Pembelajaran

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 4 : Soal Pretes dan Jawaban

Lampiran 5 : Soal Postest Siklus I dan Jawaban

Lampiran 6 : Soal Postest Siklus II dan Jawaban

Lampiran 7 : Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktivitas Siklus I dan II

Lampiran 9 : Tabel Perhitungan Uji-t

Lampiran 10 : Perhitungan Uji-t

Lampiran 11 : Tabel Nilai Persentil

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

sumber daya manusia. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan

dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Buchori (dalam Trianto,2011:5) mengatakan bahwa “pendidikan yang baik

adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu

profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.” Hal ini tentunya tidak terlepas dari

peran pendidikan dalam pembentukan tingkah laku individu. Melalui pendidikan

sikap, watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk

menghadapi masa depan yang lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem

pendidikan.

Upaya pembaharuan tersebut, terletak pada tanggung jawab guru. Guru

sebagai pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta

memperhatikan dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil

belajar siswa, salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah memiliki

keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran, hal ini akan

(16)

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan.Guru

merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar yang

dituntut harus memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengajaran di kelas. Guru memegang peranan penting dalam

keberhasilan siswanya, walaupun perangkat telah tersedia dengan baik dan

lengkap tetapi bila guru tidak berhasil dalam proses belajar maka siswa tidak

dapat menerima pelajaran dengan baik pula. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa

pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada

suatu kedewasaan atau taraf kematangan. Kegagalan guru dalam menyampaikan

materi ajar bukan karena guru kurang menguasai bahan, tetapi karena tidak

mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik

dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana menyenangkan dan

tidak membosankan, sehingga siswa datang dan belajar bukan karena perasaan

terintimidasi oleh peraturan orang tua dan peraturan dari sekolah tetapi keinginan

dan anggapan bahwa belajar merupakan hal yang menyenangkan. Dalam interaksi

edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif dan kreatif secara optimal

karena keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung

kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah

bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Di dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi

berlangsung, kendala yang sering diperhadapkan oleh guru yaitu dengan berbagai

perilaku seperti siswa yang malas, bosan akan pelajaran, mengantuk, membolos

(17)

dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti terhadap materi pelajaran

yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah

dengan mengembangkan potensi guru melalui variasi mengajar.

Hasil belajar siswa yang rendah salah satunya dapat disebabkan oleh

faktor dalam penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Hasil belajar ini

tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional

dan tidak memberikan suatu hubungan timbal balik kepada siswa itu sendiri. Dan

kebanyakan pembelajaran yang terjadi di lapangan masih didominasi oleh

pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung

berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif. Kebanyakan guru menggunakan

model konvensional tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek,

hanya cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi

lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan cara belajar yang dapat memahami

bagaimana belajar yang sesungguhnya.

Pelajaran akuntansi yang merupakan salah satu pelajaran yang diberikan di

SMA terutama jurusan IPS yang sering dikatakan sulit oleh siswa, dimana

pelajaran akuntansi di SMA disajikan dalam bentuk soal-soal dan tugas, sehingga

siswa merasa jenuh dalam mempelajarinya. Hal itu kurang menerapkan

konsep-konsep akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran guru

menjelaskan bahan ajar dengan ceramah, memberi contoh soal untuk dikerjakan

bersama-sama di kelas, dan memberi tugas di akhir pembelajaran untuk

(18)

penguasaan materi dan kemampuan siswa mengingat fakta-fakta yang dihafal,

tetapi kurang memperhatikan makna pembelajaran itu sendiri bagi siswa.

Seperti halnya yang terjadi di SMA Swasta Al-Maksum Medan

khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Penulis melihat kenyataan di kelas,

siswa terkadang hanya mengingat apa yang dipelajari 20 menit di awal dan 20

menit terakhir setelah penyampaian materi oleh guru selesai. Hal ini membuktikan

bahwa siswa cenderung bosan dan jenuh jika pelajaran itu berlangsung lama.

Proses belajar akuntansi di kelas biasanya membutuhkan waktu yang banyak, 2 –

3 jam pertemuan. Kondisi ini yang membuat siswa kurang tertarik untuk belajar

akuntansi. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian

besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan

guru. Pada saat guru membuat kelompok diskusi, hasil yang dicapai tidak

memuaskan dan siswa dalam kelompok tersebut tidak semuanya berperan aktif

dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.

Kondisi diatas kemungkinan besar disebabkan oleh kurang kreatifnya guru

dalam memilih dan memvariasikan metode/model pembelajaran yang menarik

dan tepat sehingga yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi satu arah

dari guru kepada siswa. Guru yang hanya bergantung pada metode yang itu-itu

saja yaitu ceramah,tanya jawab, dan penugasan akan membuat pembelajaran

cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat

suasana proses belajar mengajar menjadi fakum,pasif, tidak ada interaksi dan pada

akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk, dan membuat keributan di dalam

(19)

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing – masing

siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar

siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi

tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan

suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan

kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Demikian halnya di SMA Swasta Al-Maksum medan, dalam pelaksanaan

pembelajarannya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat

dilihat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran tersebut guru

menghabiskan waktu. berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Swasta

Al-Maksum Medan kelas XI IS 1, data yang diperoleh penulis dari guru bidang studi

akuntansi sekolah tersebut menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Salah

satunya adalah dalam pemberian tugas rumah maupun latihan. Kondisi seperti ini

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

rekapitulasi nilai ualangan harian 1,2 dan 3 pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1,2 dan 3 Kelas XI IS-1 SMA Swasta Al-Maksum Medan

(20)

tidak tuntas, Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran

akuntansi adalah 75. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan dan tidak baik bagi

proses pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing - masing

siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar

siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi

tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan

suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan

kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan,maka dikhawatirkan keadaan tersebut

potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan minat dan

motivasi belajar siswa, pada akhirnya tujuan pembelajaran yang ditetapkan tidak

akan tercapai. Model/metode, strategi maupun teknik mengajar hendaknya

disesuaikan dengan keinginan belajar siswa.

Dengan kondisi yang terjadi, mendorong penulis untuk melakukan

penelitian dengan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik

terhadap pelajaran akuntansi. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang

sesuai dengan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dasar yang

dimiliki oleh guru. Untuk itu, salah satu alternatif yang harus ditempuh oleh guru

adalah menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).

Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang memusatkan

pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan

(21)

Dalam pembelajaran creative problem solving, siswa dilatih untuk berpikir

dan bertindak kreatif dalam memecahkan permasalahan. Model creative problem

solving ini merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah

melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk

menyelesaikan suatu masalah. Jadi siswa akan lebih banyak. Dengan penerapan

model pembelajaran creative problem solving diharapkan siswa akan aktif untuk

menerima materi pokok yang disampaikan oleh guru dan siswa mampu untuk

menjawab semua latihan yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

aktifitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian,

kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam mengerjakannya. Akuntansi

merupakan pelajaran yang tidak hanya berupa konsep - konsep yang berguna

dalam kehidupan tetapi juga bersifat hitung - menghitung. Oleh karena itu, dengan

model pembelajaran creative problem solvingdiharapkan siswa lebih termotivasi

di dalam mengikuti pembelajaran dan guru sebagai fasilitator mengarahkan dan

membantu siswa agar siswa dapat lebih mudah memahami atas materi yang

disampaikan sehingga kondisi pembelajaran terasa menyenangkan dan bermakna.

Model creative problem solving ini juga dirancang dengan beberapa tahapan

pembelajaran secara sistematik dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hal tersebutlah, penulis tertarik untuk melakukan suatu

(22)

Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun

Pembelajaran 2010/2011”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka identifikasi

masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa

kelas XI IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?

2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI

IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?

3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS

SMA Swasta Al- Maksum Medan?

4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA

(23)

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving

dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta

Al- Maksum Medan?

3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?

1.4 Pemecahan Masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus berusaha menciptakan

kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga proses belajar mengajar dapat

berjalan lancar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pengajaran

yang harus mereka capai. Model pembelajaran kooperatif tipe Creative Problem

Solving adalah model pembelajaran yang mendorong siswa agar menerima

tantangan dari masalah yang bersifat menantang dan mengarahkan siswa untuk

menyelesaikannya dengan kreatif.

Model pembelajaran creative problem solving menitikberatkan pada

partisipasi siswa, guru berperan aktif sebagai fasilitator. Guru memberikan arahan

dan membimbing siswa dalam pemberian penjelasan tentang masalah yang ada

dan dalam pengungkapan gagasan tersebut serta pemilihan penyelesaian yang

cocok. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang memungkinkan siswa

untuk berinteraksi, berbagi pendapat, tanya jawab dan bekerja sama untuk

memecahkan suatu masalah. Siswa menjadi aktif untuk mengeluarkan pendapat,

(24)

mempresentasikannya untuk ditanggapi oleh siswa lain. Dan sebagai pemantapan

materi siswa mengerjakan quis kemudian guru memberikan poin kepada siswa

yang mampu memecahkan masalah untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan

soal-soal.

Berdasarkan uraian diatas diharapkan dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe creative problem solving dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1

SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011 dengan

menerapkan kolaborasi model pembelajaran creative problem solving.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS

SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan

menerapkan model pembelajarancreative problem solving.

3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar

siklus ?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru mengenai

model pembelajaran creative problem solving dalam meningkatkan aktivitas

(25)

2. Informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru akuntansi

SMA Swasta Al- Maksum Medan dalam memlihi model pembelajaran dalam

rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat

menjadi alternatif model pembelajaran creative problem solving untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai

berikut :

1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving menunjukkan

bahwa rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu

sebesar 53,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 90%, jadi ada

peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,67%.

2. Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving membuktikan

peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perusbahan hasil

belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I sebesar 57,67 (tidak

tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai mengalami peningkatan

sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II rata-rata nilai mengalami

peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33.

3. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dimana thitung4,69 >

ttabel2,00.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai

berikut :

(27)

1. Kepada guru khususnya bidang studi akuntansi, dalam proses belajar mengajar

sebaiknya menerapkan model pembelajaran creative problem solving sebab

penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative

problem solving dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal

Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan

merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh sehingga

pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan lebih

maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama,

disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan

karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau

dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan

sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan

bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan

(28)

1

DAFTAR PUSTAKA

Buchori. 2006.Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.

Deidrich. 1979. Strategies For Teacher Information Prosessing Models in the Classroom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Prestasi Pustaka.

Farida. 2010. Penerapan Metode CPS (Creative Problem Solving) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://etd.eprints.ums.ac.id/8354/ (Diakses 11 Februari 2010)

Hamid dan Aceng. 2006. I”Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA I SMAN 5 Kendan Melalui Model Pembelajaran Quantum”. Jurnal Pendidikan. Vol.2.Ed.10.Hal.1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dan

Kebudayaan:Jakarta Pusat. Tersedia

http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/pdf. Diakses 28 Februari 2010.

Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Tipe Test dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol 14, edisi 072, hal 474 . Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Kardiman dkk.2006.Prinsip-prinsip Akuntansi SMA Kelas XI.Jakarta : Yudhistira

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Propesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Manek, Ronal. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IS SMA Swasta Markus Medan. Tahun Ajaran 2009/2010. Medan : Universitas Negeri Medan.

(29)

2

Mitchell dan Kowalik. 2009.Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Dalam Muaddab,Hafis.

https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-creative-problem-solving/. (Diakses 10 Februari 2010).

Napitupulu, Tiurma. 2010. “Upaya Meningkatkan Minat dan hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Swasta HKBP Sidorame Tahun Ajaran 2010/2011”. Skiripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan

Nugraha (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada

Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. http://files.eprints. ums.ac.id/etd/ 2009/A410/A410. Diakses tanggal 31 Juli 2010.

Noller. 2006. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Dalam Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwanto. 2007. “Pengaruh Konsekuensi Prilaku Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 13, edisi 069, hal 1025. Jakarta : Badan Pendidikan dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses pendidikan. Bandung : Pernada Media Group

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo

Slameto. 2007. Dalam Rahman, Abdul. 2008. Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 072: 14: 0215-2673. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional

Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2010. Belajar dengan Pendekatan

PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.

(30)

3

Wiederhold. 2012. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.

http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model- pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.

Wimbarti, Supra. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. . Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2010).

Zakia. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2009/2010. Makasar : Universitas Negeri Semarang.

Gambar

GambarHal
Tabel 1.1Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1,2 dan 3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya

Setelah dari kolam pendingin limbah akan mengalir ke kolam pengasaman yang lebih berfungsi sebagai proses pra kondisi bagi limbah sebelum masuk ke kolam anaerobic.. Pada

Produksi propilen glikol digunakan untuk kebutuhan pabrik dalam negeri. yang sebagian berada di kawasan

The dominant type of translation in this research is literal translation.The second is that there are three kinds of translation variations which occur in English-Indonesian

Dengan itu, penelitian ini bertujuan unuk melakukan pengkajian tentang tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku pasien yang menderita penyakit jantung koroner di

Website Forum Kaulamuda Islam dibuat untuk kaulamuda islam yang berguna untuk memberikan berbagai macam informasi serta dapat memudahkan para kaulamuda untuk berinteraktif

3 Kramat – Kantor Pos , dimana perusahaan saudara termasuk telah dinyatakan lulus evaluasi administrasi, teknis dan harga, maka dengan ini kami mengundang saudara

Beryllium Beryllium complex Hydroxy aromatic ligand Potentiometric Stability constant abstract Equilibrium studies of beryllium with 2,3-dihydroxybenzoic acid, 3,4-dihydroxybenzoic