PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS 1 SMA SWASTA AL-MAKSUM MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD ARIFIN SIREGAR NIM: 061277110043
FAKULTAS EKONOMI
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,
atas berkat rahmat dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktifitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menemukan hambatan
maupun kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun karena dukungan
yang sangat berharga berupa petunjuk, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
dan keluarga akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.
Dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi
penulis yang bermurah hati untuk meluangkan waktu, memberikan arahan dan
bimbingan serta masukan kepada penulis dan melakukan koreksi terhadap isi
skripsi ini untuk perbaikan sewaktu penyusunan sehingga skripsi ini dapat
penulis selesaikan.
5. Bapak Drs. Saut M Silaban, SE, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penulis dalam masa
perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Eka Edi Purwito,SP selaku Kepala Sekolah SMA Al-Maksum Medan,
dan Ibu Rosliana, S.Pd sebagai Guru bidang studi Akuntansi yang telah
banyak membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini, serta
Bapak/Ibu guru dan Staf Pegawai SMA Al-Maksum Medan, seluruh
siswa/siswi kelas XI IS 1 SMA Al-Maksum Medan yang telah banyak
membantu dan mendukung terlaksananya penelitian yang dilakukan oleh
penulis.
8. Teristimewa kedua orang tua Arfian Siregar dan Fatimah yang telah
senantiasa mencurahkan kasih sayang, doa, motivasi serta dukungan moril
maupun materiil yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis dengan rasa
tulus dan ikhlas. Penulis persembahkan skripsi ini sebagai perwujudan rasa
tanggungjawab dan terima kasih atas cinta dan pengorbanan yang selama ini
iii
9. Untuk kakak dan adik penulis Indah Rahmayanti Siregar, S.Pdi, Muhammad Ridwan Siregar, Amanda Fadillah Siregar, terima kasih atas dorongan semangat dan doa-doa nya.
10.Kepada seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.
11. Terimakasih untuk abangda dan kakanda Sunardi dan Rosliana di Percut yang
telah memberikan motivasi, nasihat, dukungan baik moril maupun materiil serta dorongan semangat dan doa penulis ucapkan terima kasih.
12. Teman-teman seperjuangan Henri Roganda Simbolon, Hotlan Silaen, Ujud
Angkat terimakasih untuk dukungan, kebersamaan dan kekompakan yang
terjalin selama ini. Kalian luar biasa. Semoga kita semua meraih impian yang
diinginkan. Amiin.
13. Teman-teman PPLT SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN 2009 terima kasih atas
kebersamaannnya selama masa PPLT UNIMED ‘09.
14. Tidak lupa pula kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa dan dukungan nya. Penulis
ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua
pihak. Semoga ALLAH SWT melimpahkan kasih karunia-Nya kepada semua
pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Medan, Juli 2013 Penulis,
v ABSTRAK
M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2013.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan sekaligus untuk mengetahui peningkatan yang signifikan antar siklus.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Swasta Al-Maksum Medan yang beralamat di Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan dengan jumlah 30 orang. Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Creative Problem Solving. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dimana dalam tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan dan 4) Refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi aktivitas siswa dan tes hasil belajar yang berbentuk essay. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kuantitatif dan data kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 18,6 = 19 yang termasuk dalam kriteria Cukup . Pada siklus II rata-rata observasi aktivitas adalah 21,9 ≈ 22 yang termasuk dalam kriteria Aktif. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan dengan nilai rata-rata 57,67 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 68,33 atau terjadi peningkatan sekitar 10,66 poin. Dan pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 82,33 atau mengalami peningkatan 14,00 poin dari siklus I. Sebagai indicator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 75% siswa memperoleh nilai ≥75. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran creative problem solvingdapat meningkatkan secara signifikan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran Jurnal Penyesuaian di kelas XI IS 1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian disimpulkan model pembelajaran Creative Problem Solving pada materi Jurnal Penyesuaian dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.
ABSRACT
M. Arifin Siregar, NIM : 061277110043 . The Imprlementation of Creative Problem Solvinglearning model to Improve Activities and student accounting learning result in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year of 2010/2011. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University fo Medan, 2013.
The Problem of this about the lower of the activity and the learning result in accuonting. The aim is the research would be tho know that Creative Problem Solving learning model could improve the activity and learning accounting result on traiding company of Adjustment entri in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan.
The research has been conducted in SMA Swasta Al- Maksum Medan, Jl. Satria Percut Sei Tuan Medan. The research of this study was conducted by using
was XI IS I student of SMA Swasta Al-Maksum Medan consisting of 30 student and the object was Creative Problem Solving learning model. This research is class action research that consisted of 2 cycle, at each cycle consist of 4 step they are 1) planning, 2) action, 3) observation, 4) reflextion. The tecnique of collected data to do by observation activity students in group and bring test to students. The instrument used observation activity sheet and the essay study result form. Meanwhile data analize technic in this research is qualitative and quantitative data.
Based on result of research was the mean of observation activities student in cycle I 18,6 = 19 which includ active enogh category. In cycle II the mean observation activities student is 21,9 ≈ 22 which include good category. From the result of data analityc, it is obtained test data before implemetation with average score 57,67, when having a test on cycle I, the average score of students become 68,33 or having progress about 10,66 points. On the test cycle II, the average score of students become 82,17 or having progress about 13,84 points. As an indicator the classical studying completeness was decided 75% students got value ≥ 75. It is can be concluded that the implementation of learning model Creative Problem Solving strategies in class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan Academic Year of 2010/2011 can be increase both of activity and accounting result of students that signifikan at service company financial statement basic compet
Basen on above, it showed that Creative Problem Solving learning medel could improve the activities and learning result of student class XI IS I SMA Swasta Al-Maksum Medan academic year 2010/2011.
vii DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ...i
ABSTRAK ...v
ABSTRACT ...vi
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ...ix
DAFTAR GAMBAR...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 8
1.3 Rumusan Masalah ... 8
1.4. Pemecahan Masalah ... 9
1.5. Tujuan Penelitian... 10
1.6. Manfaat Penelitian... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12
2.1. Kerangka Teoritis ... 12
2.1.1. Model Pembelajaran Creatiive Problem Solving... 12
2.1.2. Aktivitas Belajar ... 23
2.1.3. Hasil Belajar Akuntansi... 26
2.2. Penelitian yang Relevan... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
3.1. Lokasi Penelitian ... 38
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 38
3.2.1 Subjek Penelitian... 38
3.2.2 Objek Penelitian ... 38
3.3. Definisi Operasional ... 38
3.4. Prosedur Penelitian ... 39
3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 43
3.6. Teknik Analisis Data... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 49
4.2. Analisis Data ... 55
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ...58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66
5.1. Kesimpulan... 66
5.2. Saran... 66
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 1.1. : Rekapitulasi Nilai Ulangan Siswa ... 5
Tabel 2.1 : Langkah-langkah Model Pembelajaran CPS ... 20
Tabel 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41
Tabel 3.2 : Lembar Aktivitas Siswa ... 43
Tabel 4.1 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 50
Tabel 4.2 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 51
Tabel 4.3 : Hasil Perolehan Nilai Pre tes ...52
Tabel 4.4 : Perolehan Nilai Postes ...52
Tabel 4.5 : Perolehan Nilai Postes Siklus II ...53
Tabel 4.6 : Peningkatan Hasil Belajar Siswa...54
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
Gambar 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 40
Gambar 4.1 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...50
Gambar 4.2 : Diagram Observasi Aktivitas Siswa Siklus II...51
Gambar 4.3 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ...52
Gambar 4.4 : Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ...53
Gambar 4.5 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar ...54
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran Akuntansi SMA Kelas XI IPS
Lampiran 2 : Materi Pembelajaran
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 4 : Soal Pretes dan Jawaban
Lampiran 5 : Soal Postest Siklus I dan Jawaban
Lampiran 6 : Soal Postest Siklus II dan Jawaban
Lampiran 7 : Data Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktivitas Siklus I dan II
Lampiran 9 : Tabel Perhitungan Uji-t
Lampiran 10 : Perhitungan Uji-t
Lampiran 11 : Tabel Nilai Persentil
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan
dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Buchori (dalam Trianto,2011:5) mengatakan bahwa “pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu
profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.” Hal ini tentunya tidak terlepas dari
peran pendidikan dalam pembentukan tingkah laku individu. Melalui pendidikan
sikap, watak, kepribadian dan keterampilan manusia akan dibentuk untuk
menghadapi masa depan yang lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan untuk
meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem
pendidikan.
Upaya pembaharuan tersebut, terletak pada tanggung jawab guru. Guru
sebagai pendidik yang berhubungan dengan anak didik harus ikut serta
memperhatikan dan bertanggungjawab atas kemajuan serta meningkatkan hasil
belajar siswa, salah satu yang dapat dilakukan oleh guru adalah memiliki
keterampilan mengajar dan menguasai model-model pembelajaran, hal ini akan
Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan.Guru
merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar mengajar yang
dituntut harus memiliki kemampuan dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengajaran di kelas. Guru memegang peranan penting dalam
keberhasilan siswanya, walaupun perangkat telah tersedia dengan baik dan
lengkap tetapi bila guru tidak berhasil dalam proses belajar maka siswa tidak
dapat menerima pelajaran dengan baik pula. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa
pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada
suatu kedewasaan atau taraf kematangan. Kegagalan guru dalam menyampaikan
materi ajar bukan karena guru kurang menguasai bahan, tetapi karena tidak
mengetahui bagaimana cara menyampaikan materi pelajaran tersebut dengan baik
dan tepat sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana menyenangkan dan
tidak membosankan, sehingga siswa datang dan belajar bukan karena perasaan
terintimidasi oleh peraturan orang tua dan peraturan dari sekolah tetapi keinginan
dan anggapan bahwa belajar merupakan hal yang menyenangkan. Dalam interaksi
edukatif guru harus berusaha agar anak didik aktif dan kreatif secara optimal
karena keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung
kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah
bagaimana cara seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Di dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran akuntansi
berlangsung, kendala yang sering diperhadapkan oleh guru yaitu dengan berbagai
perilaku seperti siswa yang malas, bosan akan pelajaran, mengantuk, membolos
dituntut dengan segala kemampuan agar siswa mengerti terhadap materi pelajaran
yang diberikan. Salah satu upaya guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah
dengan mengembangkan potensi guru melalui variasi mengajar.
Hasil belajar siswa yang rendah salah satunya dapat disebabkan oleh
faktor dalam penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat. Hasil belajar ini
tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional
dan tidak memberikan suatu hubungan timbal balik kepada siswa itu sendiri. Dan
kebanyakan pembelajaran yang terjadi di lapangan masih didominasi oleh
pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung
berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif. Kebanyakan guru menggunakan
model konvensional tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek,
hanya cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi
lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan cara belajar yang dapat memahami
bagaimana belajar yang sesungguhnya.
Pelajaran akuntansi yang merupakan salah satu pelajaran yang diberikan di
SMA terutama jurusan IPS yang sering dikatakan sulit oleh siswa, dimana
pelajaran akuntansi di SMA disajikan dalam bentuk soal-soal dan tugas, sehingga
siswa merasa jenuh dalam mempelajarinya. Hal itu kurang menerapkan
konsep-konsep akuntansi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran guru
menjelaskan bahan ajar dengan ceramah, memberi contoh soal untuk dikerjakan
bersama-sama di kelas, dan memberi tugas di akhir pembelajaran untuk
penguasaan materi dan kemampuan siswa mengingat fakta-fakta yang dihafal,
tetapi kurang memperhatikan makna pembelajaran itu sendiri bagi siswa.
Seperti halnya yang terjadi di SMA Swasta Al-Maksum Medan
khususnya dalam mata pelajaran akuntansi. Penulis melihat kenyataan di kelas,
siswa terkadang hanya mengingat apa yang dipelajari 20 menit di awal dan 20
menit terakhir setelah penyampaian materi oleh guru selesai. Hal ini membuktikan
bahwa siswa cenderung bosan dan jenuh jika pelajaran itu berlangsung lama.
Proses belajar akuntansi di kelas biasanya membutuhkan waktu yang banyak, 2 –
3 jam pertemuan. Kondisi ini yang membuat siswa kurang tertarik untuk belajar
akuntansi. Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian
besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan
guru. Pada saat guru membuat kelompok diskusi, hasil yang dicapai tidak
memuaskan dan siswa dalam kelompok tersebut tidak semuanya berperan aktif
dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
Kondisi diatas kemungkinan besar disebabkan oleh kurang kreatifnya guru
dalam memilih dan memvariasikan metode/model pembelajaran yang menarik
dan tepat sehingga yang terjadi hanyalah berupa penyampaian informasi satu arah
dari guru kepada siswa. Guru yang hanya bergantung pada metode yang itu-itu
saja yaitu ceramah,tanya jawab, dan penugasan akan membuat pembelajaran
cenderung membosankan dan kurang menarik minat siswa sehingga membuat
suasana proses belajar mengajar menjadi fakum,pasif, tidak ada interaksi dan pada
akhirnya siswa hanya termenung, mengantuk, dan membuat keributan di dalam
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing – masing
siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi
tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan
suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.
Demikian halnya di SMA Swasta Al-Maksum medan, dalam pelaksanaan
pembelajarannya masih menggunakan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat
dilihat dalam pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran tersebut guru
menghabiskan waktu. berdasarkan hasil observasi penulis di SMA Swasta
Al-Maksum Medan kelas XI IS 1, data yang diperoleh penulis dari guru bidang studi
akuntansi sekolah tersebut menunjukkan hasil belajar yang masih rendah. Salah
satunya adalah dalam pemberian tugas rumah maupun latihan. Kondisi seperti ini
sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
rekapitulasi nilai ualangan harian 1,2 dan 3 pada tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1,2 dan 3 Kelas XI IS-1 SMA Swasta Al-Maksum Medan
tidak tuntas, Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran
akuntansi adalah 75. Keadaan tersebut sangat memprihatinkan dan tidak baik bagi
proses pembelajaran.
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keaktifan masing - masing
siswa saat pembelajaran. Aktivitas siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku, jadi
tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Banyak cara untuk menciptakan
suasana belajar yang kondusif dimana siswa dapat mengembangkan aktivitas dan
kreativitasnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya.
Apabila kondisi ini terus dibiarkan,maka dikhawatirkan keadaan tersebut
potensial menimbulkan kejenuhan, kebosanan serta menurunkan minat dan
motivasi belajar siswa, pada akhirnya tujuan pembelajaran yang ditetapkan tidak
akan tercapai. Model/metode, strategi maupun teknik mengajar hendaknya
disesuaikan dengan keinginan belajar siswa.
Dengan kondisi yang terjadi, mendorong penulis untuk melakukan
penelitian dengan model pembelajaran yang tepat agar siswa lebih tertarik
terhadap pelajaran akuntansi. Pemilihan model dan metode pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dasar yang
dimiliki oleh guru. Untuk itu, salah satu alternatif yang harus ditempuh oleh guru
adalah menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS).
Model pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang memusatkan
pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan
Dalam pembelajaran creative problem solving, siswa dilatih untuk berpikir
dan bertindak kreatif dalam memecahkan permasalahan. Model creative problem
solving ini merupakan variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah
melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk
menyelesaikan suatu masalah. Jadi siswa akan lebih banyak. Dengan penerapan
model pembelajaran creative problem solving diharapkan siswa akan aktif untuk
menerima materi pokok yang disampaikan oleh guru dan siswa mampu untuk
menjawab semua latihan yang diberikan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan ketelitian,
kecermatan dan pemahaman yang lebih dalam mengerjakannya. Akuntansi
merupakan pelajaran yang tidak hanya berupa konsep - konsep yang berguna
dalam kehidupan tetapi juga bersifat hitung - menghitung. Oleh karena itu, dengan
model pembelajaran creative problem solvingdiharapkan siswa lebih termotivasi
di dalam mengikuti pembelajaran dan guru sebagai fasilitator mengarahkan dan
membantu siswa agar siswa dapat lebih mudah memahami atas materi yang
disampaikan sehingga kondisi pembelajaran terasa menyenangkan dan bermakna.
Model creative problem solving ini juga dirancang dengan beberapa tahapan
pembelajaran secara sistematik dengan tujuan dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap mata pelajaran akuntansi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebutlah, penulis tertarik untuk melakukan suatu
Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun
Pembelajaran 2010/2011”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka identifikasi
masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa
kelas XI IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?
2. Bagaimanakah cara untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI
IS 1 di SMA Swasta Al- Maksum Medan?
3. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS
SMA Swasta Al- Maksum Medan?
4. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving
dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA
2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving
dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1 SMA Swasta
Al- Maksum Medan?
3. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus ?
1.4 Pemecahan Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar guru harus berusaha menciptakan
kondisi belajar mengajar yang efektif sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pengajaran
yang harus mereka capai. Model pembelajaran kooperatif tipe Creative Problem
Solving adalah model pembelajaran yang mendorong siswa agar menerima
tantangan dari masalah yang bersifat menantang dan mengarahkan siswa untuk
menyelesaikannya dengan kreatif.
Model pembelajaran creative problem solving menitikberatkan pada
partisipasi siswa, guru berperan aktif sebagai fasilitator. Guru memberikan arahan
dan membimbing siswa dalam pemberian penjelasan tentang masalah yang ada
dan dalam pengungkapan gagasan tersebut serta pemilihan penyelesaian yang
cocok. Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang memungkinkan siswa
untuk berinteraksi, berbagi pendapat, tanya jawab dan bekerja sama untuk
memecahkan suatu masalah. Siswa menjadi aktif untuk mengeluarkan pendapat,
mempresentasikannya untuk ditanggapi oleh siswa lain. Dan sebagai pemantapan
materi siswa mengerjakan quis kemudian guru memberikan poin kepada siswa
yang mampu memecahkan masalah untuk memotivasi siswa dalam mengerjakan
soal-soal.
Berdasarkan uraian diatas diharapkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe creative problem solving dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS 1
SMA Swasta Al-Maksum Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011 dengan
menerapkan kolaborasi model pembelajaran creative problem solving.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS
SMA Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013 dengan
menerapkan model pembelajarancreative problem solving.
3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antar
siklus ?
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis sebagai calon guru mengenai
model pembelajaran creative problem solving dalam meningkatkan aktivitas
2. Informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan guru akuntansi
SMA Swasta Al- Maksum Medan dalam memlihi model pembelajaran dalam
rangka perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan dapat
menjadi alternatif model pembelajaran creative problem solving untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitan maka disimpulkan sebagai
berikut :
1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan
menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving menunjukkan
bahwa rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I yaitu
sebesar 53,33% dan meningkat pada siklus II sebesar 90%, jadi ada
peningkatan yang signifikan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,67%.
2. Penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving membuktikan
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari perusbahan hasil
belajar siswa, dimana nilai rata-rata pre-test di siklus I sebesar 57,67 (tidak
tuntas) sedangkan pada postest siklus I rata-rata nilai mengalami peningkatan
sebesar 10,66 menjadi 68,33 dan pada siklus II rata-rata nilai mengalami
peningkatan sebesar 14,00 menjadi 82,33.
3. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa dimana thitung4,69 >
ttabel2,00.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Kepada guru khususnya bidang studi akuntansi, dalam proses belajar mengajar
sebaiknya menerapkan model pembelajaran creative problem solving sebab
penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran creative
problem solving dapat memperdalam pemahaman siswa pada materi Jurnal
Penyesuaian, siswa lebih bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan
merangsang siswa lebih aktif untuk mengeluarkan ide yang diperoleh sehingga
pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan lebih
maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
2. Kepada civitas akademik yang berminat melakukan penelitian yang sama,
disarankan untuk melakukan penelitian disekolah yang berbeda dengan
karakteristik siswa yang berbeda dan kompetensi dasar yang berbeda atau
dapat mengembangkan penelitian ini dengan waktu yang lebih lama dan
sumber yang lebih luas. Sehingga dapat dijadikan sebagai studi perbandingan
bagi dunia pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
1
DAFTAR PUSTAKA
Buchori. 2006.Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Dengan Soal Terbuka Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Dalam Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Deidrich. 1979. Strategies For Teacher Information Prosessing Models in the Classroom. Dalam Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Prestasi Pustaka.
Farida. 2010. Penerapan Metode CPS (Creative Problem Solving) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa SMP Negeri 3 Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
http://etd.eprints.ums.ac.id/8354/ (Diakses 11 Februari 2010)
Hamid dan Aceng. 2006. I”Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA I SMAN 5 Kendan Melalui Model Pembelajaran Quantum”. Jurnal Pendidikan. Vol.2.Ed.10.Hal.1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dan
Kebudayaan:Jakarta Pusat. Tersedia
http://jurnal.unhalu.ac.id/download/aceng/pdf. Diakses 28 Februari 2010.
Intang, Baso. 2008. “Pengaruh Tipe Test dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik SMAN 30 DKI Jakarta”. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Vol 14, edisi 072, hal 474 . Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Kardiman dkk.2006.Prinsip-prinsip Akuntansi SMA Kelas XI.Jakarta : Yudhistira
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Propesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Manek, Ronal. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IS SMA Swasta Markus Medan. Tahun Ajaran 2009/2010. Medan : Universitas Negeri Medan.
2
Mitchell dan Kowalik. 2009.Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Dalam Muaddab,Hafis.
https://hafismuaddab.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-creative-problem-solving/. (Diakses 10 Februari 2010).
Napitupulu, Tiurma. 2010. “Upaya Meningkatkan Minat dan hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII di SMA Swasta HKBP Sidorame Tahun Ajaran 2010/2011”. Skiripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Medan
Nugraha (2008). Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada
Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi. http://files.eprints. ums.ac.id/etd/ 2009/A410/A410. Diakses tanggal 31 Juli 2010.
Noller. 2006. Proses Belajar Mengajar Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro. Dalam Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Purwanto. 2007. “Pengaruh Konsekuensi Prilaku Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 13, edisi 069, hal 1025. Jakarta : Badan Pendidikan dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses pendidikan. Bandung : Pernada Media Group
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Slameto. 2007. Dalam Rahman, Abdul. 2008. Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Kognitif Secara Psikologis dan Konseptual Tempo Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Makasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 072: 14: 0215-2673. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad. 2010. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
3
Wiederhold. 2012. Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Video Compact Disk dalam Pembelajaran Matematika. Dalam Suyitno.
http://www.mathematic.transdigit.com/mathematic-journal/model- pembelajaran-creative-problem-solving-dengan-video-compact-disk-dalam-pembelajaran-matematika.html.
Wimbarti, Supra. 2006. Strategi Creative Problem Solving dalam pemecahan masalah. . Majalah Ilmiah Pembelajaran. No.1.Vol 2. Mei 2006.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21061327.pdf. (Diakses 08 Februari 2010).
Zakia. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Berbantuan Media CD Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2009/2010. Makasar : Universitas Negeri Semarang.