MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
(TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)
DI KELAS V SDN 104233 BANDAR
LABUHAN T.A 2012/2013
SKRIPSI
OLEH: MADINA ULFA
NIM. 109111036
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi ini berjudul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) di Kelas V SDN 104233 Bandar Labuhan T.A 2012/2013”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan akhir Program S-1 PGSD di Universitas Negeri Medan. Dalam
penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf
yang sebesar-besarnya dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor UNIMED
2. Drs. Nasrun Nst, M.S selaku dekan FIP UNIMED
3. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku sekretaris
jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED
4. Dra. Nurmayani, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan arahan, bimbingan dan dorongan kepada penulis
semenjak pengajuan judul hingga penyelesaian skripsi ini.
5. Dra. Masta Ginting, M.Pd , Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd, dan
Dra. Herawaty Bukit, M.Pd selaku penyelaras skripsi.
6. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh administrasi FIP
7. Ibu kepala sekolah SDN 104233 Bandar Labuhan Tanjung Morawa,
serta guru-guru dan stafnya yang telah memberikan izin dan bantuan
sepenuhnya pada saat penelitian.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Adik, Abang serta seluruh keluarga
yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang yang begitu besar
kepada penulis baik spiritual maupun material yang tiada hentinya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam penulisan skripsi ini.
Semoga bantuan dan jasa yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini berguna
bagi kita semua khususnya para pembaca.
Medan, Juni 2013
Penulis
ABSTRAK
MADINA ULFA. 109111036. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TAI (Team Assisted Individualization) di Kelas V SDN 104233 Bandar
Labuhan T.A 2012/2013. Skripsi. Jurusan PPSD. Program Studi PGSD. FIP-UNIMED,2013.
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada materi pokok perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 104233 Bandar Labuhan T.A 2012/2013?
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada materi pokok perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SDN 104233 Bandar Labuhan T.A 2012/2013.
Penelitian ini menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran model kooperatif tipe TAI . Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Tes hasil belajar digunakan untuk melihat hasil belajar kognitif, sedangkan lembar observasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik serta tingkat keberhasilan peneliti dalam menerapkan model TAI. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 104233 Bandar Labuhan yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan.
Hasil penelitian yang didapatkan adalah baik kognitif, afektif, dan psikomotorik mengalami peningkatan. Hasil belajar kognitif pada saat pretes tingkat ketuntasan klasikal hanya 21,875% atau 7 siswa saja yang tuntas. Di siklus I tingkat ketuntasan mencapai 53,125% atau 17 siswa tuntas. Dan siklus II mencapai 87,50% atau 28 siswa tuntas. Hasil belajar afektif saat pra tindakan TAI rata-rata persentase kelas 63,61% tergolong kategori kurang. Di siklus I mengalami kenaikan menjadi 72,89% dengan kategori cukup. Dan di siklus II mencapai 82,25% dan tergolong kategori baik. Hasil belajar psikomotorik pada saat pra tindakan TAI rata-rata persentase kelas tergolong kategori kurang dengan persentase 63,94%. Di siklus I rata-rata persentase sebesar 77,11% dengan kategori cukup. Setelah siklus II persentase hasil belajar psikomotorik tergolong kategori baik dengan persentase sebesar 83,58%. Selain itu kegiatan peneliti dalam menerapkan TAI saat siklus I tergolong kategori cukup kompeten dengan persentase 75,00% dan di siklus II kemampuan peneliti tergolong kompeten dengan persentase 89,58%.
DAFTAR TABEL
Table 3.1 Jadwal Penelitian... 39
Table 4.1 Nilai Pretes Siswa... 42
Table 4.2 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal Pada Pretes ... 46
Tabel 4.3 Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Tindakan TAI... 46
Table 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Afektif Secara Klasikal... 48
Table 4.5 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pra Tindakan TAI …... 48
Table 4.6 Perbandingan Hasil Belajar Psikomtorik Secara Klasikal... 50
Table 4.7 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I ... 55
Table 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I... 56
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siklus I……... 60
Tabel 4.10 Hasil Belajar Afektis Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I Secara Klasikal ... 62
Tabel 4.12 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I ... 63
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I Secara Klasikal ... 64
Tabel 4.14 Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II... 71
Tabel 4.15 Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II... 72
Tabel 4.16 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siklus II…….. 76
Tabel 4.17 Hasil Belajar Afektis Siswa Siklus II ... 76
Tabel 4.18 Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II Secara Klasikal ... 78
Tabel 4.20 Perbandingan Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II
Secara Klasikal ... 80
Tabel 4.21 Perbandingan Nilai dan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif
Siswa pada Pretes, Siklus I, dan Siklus II ... 84
Tabel 4.22 Perbandingan Rata-Rata Persentase Hasil Belajar Afektif
Siswa pada Pretes, Siklus I, dan Siklus II ... 86
Tabel 4.23 Perbandingan Rata-Rata Persentase Hasil Belajar Psikomotorik
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 30
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian... 40
Gambar 4.2 Kondisi Siswa Sebelum Tindakan ... 41
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Pretes ... 46
Gambar 4.4 Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Tindakan TAI... 48
Gambar 4.5 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pra Tindakan TAI... 50
Gambar 4.6 Siswa Dibimbing Dalam Kelompok ... 53
Gambar 4.7 Peneliti Menjelaskan Unit Kelas ... 54
Gambar 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I... 60
Gambar 4.9 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I... 62
Gambar 4.10 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I... 64
Gambar 4.11 Siswa Menampilkan Yel-Yel ... 68
Gambar 4.12 Peneliti Membimbing Siswa Dalam Kelompok... 70
Gambar 4.13 Peneliti Memberi Penghargaan Kepada Siswa... 70
Gambar 4.14 Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II... 76
Gambar 4.15 Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II... 78
Gambar 4.16 Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II... 80
Gambar 4.17 Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Pretes, Siklus I, dan Siklus II Secara Klasikal... 85
Gambar 4.18 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif pada Pretes, Siklus I, dan Siklus II Secara Klasikal... 85
Pra TAI, Siklus I, dan Siklus II Secara Klasikal... 87
Gambar 4.20 Perbandingan Persentase Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peran kunci dalam rangka peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Inti dari proses pendidikan adalah proses pembelajaran
dimana memiliki peranan penting yaitu untuk menambah pengetahuan, tingkah
laku, pengembangan potensi serta keterampilan ke arah yang lebih baik. Secara
jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber dari sistem nilai Pancasila di
rumuskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pasal 3 yang merumuskan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik agar
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Di masa yang akan datang
peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat
global selalu mengalami perubahan. Oleh sebab itu mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam
2
Di dalam kurikulum 2006 disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD sampai
SMP, dimana IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat
materi geogarfi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Mata pelajaran IPS di sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2006 memiliki
beberapa tujuan diantaranya yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetesi dalam masyarakat yang majemuk,
di tingkat lokal, nasional, dan global.
Kenyataan di sekolah khususnya siswa kelas V SD Negeri 104233 Bandar
labuhan, Tanjung morawa berdasarkan hasil ujian Mid semester dalam mata
pelajaran IPS yang diselenggarakan pada tanggal 14 Oktober 2012 menunjukkan
hasil belajar sangat rendah dimana hanya 9 dari 32 siswa atau sekitar 28,12%
yang berhasil di atas KKM. Peneliti mengamati selama Program Pengalaman
Lapangan(PPL) pada bulan September-Desember 2012 terdapat beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yaitu : Rendahnya hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Banyak siswa yang tidak antusias
terhadap mata pelajaran IPS, karena penyajiannya yang selalu monoton. Dalam
proses pembelajaran khususnya mata pelajaran IPS guru lebih menekankan pada
model belajar konvensional yang lebih banyak menggunakan metode ceramah
sehingga kurang mampu membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
3
menjadi objek pembelajaran, guru asyik menjelaskan materi pelajaran sementara
itu siswa di bangku juga asyik dengan kegiatannya sendiri melamun, mengobrol
bahkan mengantuk. Dalam menyampaikan pelajaran guru menyampaikannya
secara klasikal dimana siswa dianggap memiliki kemampuan yang sama.
Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik
untuk belajar, didalam kelas peneliti melihat selama proses pengalaman lapangan
pada bulan September-Desember 2012 guru kelas tidak memanfaatkan media
didalam kelas secara efektif, kurangnya minat siswa dalam membaca buku
pelajaran, hal ini dapat dilihat dari keadaan siswa, dimana ketika peneliti memberi
pertanyaan tentang apa yang akan dipelajari serta siapa saja yang membaca buku
pelajaran IPS pada pagi hari tidak ada satupun siswa yang membaca buku pada
malamnya. Masalah ini peneliti dapatkan ketika mengajar IPS sewaktu program
pengalaman lapangan.
Kondisi di atas jelas tidak mendorong pengembangan potensi diri siswa
dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga tidak
optimal. Untuk itu peneliti mengemukakan alaternatif solusi yang memungkinkan
mengatasi masalah tersebut yaitu: 1) penggunaan model pembelajaran yang dapat
membuat siswa aktif, 2) penggunaan metode pembelajaran yang variatif, 3)
pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, 4) Pengorganisasian materi
secara menarik, 5) Pemanfaatan sumber belajar yang relevan.
Dalam penelitian ini peneliti memilih solusi yang pertama yaitu model
pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Peneliti memilih model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang
4
mampu membantu siswa yang kurang mampu dalam satu kelompok. Model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan
model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan
latar belakang cara berpikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa
lain yang membutuhkan. Dalam model ini, diterapkan bimbingan antara teman
yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Siswa
yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya, sedangkan
siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization), siswa saling membantu dan saling memiliki ketergantungan
secara positif, bertukar pikiran, saling memberi dorongan untuk maju. Model ini
mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran
individual, dimana hasil belajar individual dibawa ke kelompok untuk di bahas
oleh semua anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab
atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization) Di Kelas V SD Negeri 104233 Bandar Labuhan T.A
2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi permasalahan
sebagai berikut:
5
2. Model pembelajaran yang kurang menarik sehingga siswa menjadi kurang
antusias dalam mengikuti pelajaran.
3. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
4. Penyampaian pelajaran secara klasikal dimana siswa dianggap memiliki
kemampuan yang sama.
5. Kurangnya pemanfaatan media dalam pembelajaran.
6. Siswa kurang berminat dalam membaca buku pelajaran.
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Meningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada materi pokok
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri
104233 Bandar Labuhan Tanjung Morawa T.A 2012/2013”.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil
belajar pada mata pelajaran IPS pada pada materi pokok perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri 104233 Bandar
Labuhan T.A 2012/2013?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran
6
perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di kelas V SD Negeri
104233 Bandar Labuhan T.A 2012/2013.
1.6 Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
Dapat melatih kerja sama, memiliki pengalaman berkelompok,
meningkatkan semangat belajar serta dapat meningkatkan hasil belajar
IPS.
2. Bagi guru
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan keterampilan mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team
Assisted Individualization).
3. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
4. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI(Team Assisted Individualization) dalam proses
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan,
dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil
belajar baik kognitif, afektif dan psikomotorik siswa pada mata
pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti. Pada pretes hasil belajar kognitif siswa
mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar klasikal hanya 21,875% atau
7 siswa yang tuntas. Setelah siklus I hasilnya meningkat menjadi
53,125% atau 17 siswa yang tuntas. Dan setelah siklus II tingkat
ketuntasan mencapai 87,50% atau 28 siswa yang tuntas. Untuk hasil
belajar afektif persentase rata-rata kelas pra tindakan TAI tegolong
kategori kurang yaitu 63,61%. Setelah siklus I persentase rata-rata kelas
mencapai 72,89% tergolong kategori cukup. Di siklus II persentase
rata-rata kelas mencapai 82,25% tergolong kategori baik. Untuk hasil
belajar psikomotorik siswa, persentase rata-rata kelas pra tindakan TAI
tegolong kategori kurang yaitu 63,67%. Setelah siklus I persentase
rata-rata kelas mencapai 77,11% tergolong kategori cukup. Di siklus II
91
2. Hasil proses belajar mengajar yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan model TAI tergolong cukup kompeten di siklus I dan
Kompeten di siklus II.
3. Siswa yang memiliki peningkatan hasil belajar kognitif juga memiliki
peningkatan di aspek kognitif dan psikomotorik.
4. Pembelajaan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)
dapat melatih siswa untuk saling bekerja sama, saling membantu,
tanggung jawab.
5. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian yang
telah peneliti lakukan adalah:
1. Bagi guru diharapkan agar menggunakan Model pembelajaran kooperatif
tipe TAI (Team Assisted Individualization) sebagai alternatif untuk
memperbaiki proses pembelajaran karena melalui model ini dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi kepala sekolah SD Negeri 104233 Bandar Labuhan, agar
mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
model TAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian yang sejenis secara