PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER
DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI 1 SOSOR GADONG KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh:
Erik Soparma Simanungkalit NIM 408121043
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ii
RIWAYAT HIDUP
iv
iv KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul ”Perbedaan Hasil
Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Number Head Together dan Think Pair Share Di SMA Negeri 1 Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun Ajaran 2012/2013”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M. Pd, dan Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Abd Hakim, M. Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M. Pd, Ibu Dra. Ida Wahyuni, M. Pd sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Dr. Marabangun harahap, M.S selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan, saran serta dukungan moril dimulai dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si sebagai rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D dekan FMIPA, Ibu Dr. Derlina, M. Si sebagai ketua jurusan Prodi Pendidikan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Derwan Tarihoran, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sosorgadong yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang dipimpin dan guru-guru SMA Negeri 1 Sosorgadong yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta (Alm)
v
v Simatupang, Kak Selsi/Lae Jaoa Da Costa Oliviera, Kak Lamsaida/Lae M. Gorat, Kak Lena/Lae G. Tarihoran, Kak Albina/Lae R. Nainggolan, Bang Musa, KakMisda/Lae H. Tarihoran, Kak Elis/Lae A. Sitorus, Bang Frans, Bang Leontius, adikku Wodtlya serta keponakanku Maria, margareth, Vincente, Pablo, Meta, Butet, Maya, Marcella, Vanny, Adelina, Michael, Alvon, Marco, Daniel. Yosevan, Safna, Donald, Yehoichin, dan Bonagabe yang sudah berdoa dan memberi dorongan juga dana kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed Ucapan terima kasih juga untuk sahabat-sahabatku Rafael tarihoran,
Dualman Tarihoran, Josrin Samosir, Sartika Siahaan dan Santi Tarihoran, yang mendukung saya untuk menyelesaikan studi di Unimed. Sahabatku di unimed Lisda, Eva Christina, Dewi, Lenny, Rida Eviena, Mawan, Robet, Prima, Septian, terimakasih untuk pengalaman selama empat tahun berbagi makanan dan minuman, dan seluruh teman-teman Fisika Dik A 2008 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, semoga Tuhan memberkati kita. Amin. Terkhusus buat Bang Almen, Bang Basri, Bang Tiopan dan Kak Rika saya ucapkan terima-kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini, dan memberi kesempatan menjadi pengajar di di BT/BS Medica sebagai dukungan materil buat peneliti. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Adinda tercinta Fadillah Ardilla yang memberi cinta dan semangat untuk penulis.
Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak”. Penulis juga menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan, 17 Juli 2013
Penulis,
Erik Soparma Simanungkalit
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER
DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI 1 SOSOR GADONG KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN AJARAN 2012/2013
ERIK SOPARMA SIMANUNGKALIT (408121043)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) melihat apakah ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Sosorgadong T.P. 2012/2013 ; (2) mengetahui bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Sosorgadong T.P. 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain pretest-posttes two group. Populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 1 Sosorgadong yang berjumlah 108 orang. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X1 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji-t dua pihak.
Dari hasil penelitian nilai rata-rata pretes kelas eksperimen sebesar 30,86 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol sebesar 31,20. Setelah diberikan perlakuan, diperoleh bahwa rata-rata postes kelas eksperimen sebesar 76,57 dan rata-rata postes kelas kontrol sebesar 73,71. Pada hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t dua pihak, diperoleh thitung < ttabel (1,108<1,668), pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 68. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe NHT dan model kooperatif tipe TPS pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Sosorgadong T.P. 2012/2013. Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan aktivitas siswa lebih tinggi di kelas eksperimen dibandingkan dengan aktivitas siswa di kelas kontrol.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Daftar Riwayat hidup ... ii
Abstrak ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi... vi
Daftar Tabel ... viii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Lampiran ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah1 ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah... 4
1.5 Tujuan Penelitian ... 5
1.6 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Kerangka Teoritis ... 6
2.1.1. Pengertian Belajar ... 6
2.1.2. Hasil Belajar ... 6
2.1.2.1 Ranah Kognitif ... 7
2.1.2.2 Ranah Afektif ... 8
2.1.2.3 Ranah Psikomotorik ... 8
2.1.3 Aktivitas Belajar... 9
2.1.4. Model Pembelajaran... 10
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif ... 11
2.1.5.1. Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.1.5.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.1.5.3 Beberapa Variasi Dalam Pembelajaran Kooperatif ... 14
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT) ... 14
2.1.7. Pembelajaran Kooperatif Think pair share (TPS) ... 18
2.1.8 Materi Pembelajaran ... 19
2.2. Kerangka Konseptual ... 28
2.3. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31
3.2.1. Populasi ... 31
3.2.2. Sampel ... 31
3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 31
3.3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.3.2 Desain Penelitian ... 31
3.4. Variabel Penelitian ... 32
3.5. Instrumen Penelitian... 32
3.5.1. Validitas Tes... 33
3.5.2. Reliabilitas Tes ... 33
3.5.3 Tingkat kesukaran tes ... 34
3.5.4 Daya Beda Tes ... 34
3.6. Prosedur Penelitian... 35
3.7. Observasi ... 37
3.8. Teknik Analisa Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1 Hasil Penelitian ... 43
4.1.1 Hasil Belajar ... 43
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 46
4.2.1 Uji Normalitas Data ... 46
4.2.2 Homogenitas Data ... 47
4.2.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 47
4.3 Observasi ... 49
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran ... 55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 13
Tabel 3.1. Desain penelitian Two Group (pre-tes dan pos-tes)... 31
Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis ... 32
Tabel 3.3. Kriteria dan Persentase Nilai... 38
Tabel 4.1 Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol ... 43
Tabel 4.2. Data nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 44
Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ... 45
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel ... 46
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel ... 47
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes ... 47
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes... 48
Tabel 4.8 Rata-rata aktivitas belajar siswa ... 49
Tabel 4.9. Nilai Pretest, aktivitas dan nilai postest ... 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Salah satu bentuk resistor dari berbagai bentuk yang di-
produksi oleh pabrik ... 21
Gambar 2.2 (a) Skema diagram untuk Hukum I Kirchoff serta (b) analogi mekaniknya ... 22
Gambar 2.3 Susunan hambatan; (a) seri, (b) paralel, (c) campuran seri dengan paralel ... 23
Gambar 2.4 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter ... 24
Gambar 2.5 (a) skema rangkaian sederhana dengan sumber arus dc (b) rangkaian sebenarnya ... 25
Gambar 2.6 (a) Rangkaian menggunakan Amperemeter (b) Multimeter yang dapat digunakan sebagai Amperemeter ... 25
Gambar 2.7 Pengukuran tegangan dengan voltmeter ... 25
Gambar 2.8 Mengukur tegangan ... 26
Gambar 3.1 Desain alur penelitian ... 36
Gambar 4.1 Diagram Batang data pretes kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 ... 44
Gambar 4.2 Diagram batang data postes kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 ... 45
Gambar 4.3. Diagram batang kriteria nilai pretest, aktivitas dan posttest .... 52
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara nilai pretes, nilai aktivitas dan nilai postes siswa pada kelas eksperimen ... 53
i
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I ... 59
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II ... 78
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III ... 90
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa I... 101
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa II ... 104
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa III ... 108
Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 110
Lampiran 8 Soal-soal Tes Hasil Belajar... 119
Lampiran 9 Tabulasi Uji validitas tes ... 124
Lampiran 10 Tabulasi Uji Daya Beda dan Taraf Kesukaran Tes ... 125
Lampiran 11 Perhitungan Taraf Kesukaran dan Daya Beda Instrumen Tes . 126 Lampiran 12 Uji Realibilitas Tes Instrumen Penelitian ... 128
Lampiran 13 Perhitungan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 129
Lampiran 14 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Eksperimen ... 131
Lampiran 15 Tabulasi Jawaban Pretes Kelas Kontrol ... 132
Lampiran 16 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Eksperimen ... 133
Lampiran 17 Tabulasi Jawaban Postes Kelas Kontrol ... 134
Lampiran 18 Data Hasil Belajar Siswa ... 135
Lampiran 19 Perhitungan Statistika Dasar ... 136
Lampiran 20 Perhitungan Uji Normalitas Data ... 138
Lampiran 21 Perhitungan Uji Homogenitas Data ... 141
Lampiran 22 Perhitungan Uji Hipotesis ... 143
Lampiran 23 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 147
Lampiran 24 Tabulasi Aktivitas Siswa ... 148
Lampiran 25 Sumbangan Nilai Individu Terhadap Nilai Kelompok ... 150
Lampiran 26 Observasi Keterlaksanaan Model Oleh Guru ... 151
Lampiran 27 Indeks Pembangunan Pendidikan Dunia 2010 dan 2008 ... 154
Lampiran 28 Nilai Ujian Nasional Seluruh Provinsi 2012/2012 ... 159
Lampiran 29 Nilai Ujian Nasional Seluruh Kabupaten/Kota Sumatera Utara 2012/2012 ... 160
Lampiran 30 Daftar hasil Penelitian NHT dan TPS UNIMED... 161
Lampiran 31 Dokumentasi Penelitian ... 162
Lampiran 32 Tabel Harga Kritik Dan R Product Moment ... 167
Lampiran 33 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 168
Lampiran 34 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z ... 169
Lampiran 35 Daftar Niiai Persentil Untuk Distribusi T ... 170
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting terhadap kemajuan suatu negara dan bangsa. Bila semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat di suatu negara, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat di
negara tersebut.
Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah dan mengalami kemunduran. Berdasarkan data dari Educational For All (EFA), indeks pembangunan pendidikan untuk semua atau education for all di Indonesia menurun. Jika tahun 2008 Indonesia berada di peringkat ke-64, tahun 2010 merosot di peringkat ke-69. Daftar peringkat selengkapnya dapat dilihat di lampiran 29 dan 30.
Rendahnya pendidikan Indonesia dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang selalu memiliki nilai terendah adalah mata pelajaran fisika. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil UN tahun 2011/2012 dalam lampiran 31 dan 32. Dari data tersebut, fisika umumnya menempati nilai terendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain. Kenyataan ini sesuai dengan hasil studi pendahuluan peneliti dengan melakukan studi pendahuluan yang dilakukan di Januari 2013 di SMA Negeri 1 Sosorgadong. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 43 orang siswa, sebagian besar berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan. Dan fisika menempati posisi pertama sebagai mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa. Hal ini berdampak langsung pada hasil belajar siswa, dari wawancara dengan guru fisika di SMA Negeri 1 Sosorgadong, nilai rata-rata ulangan siswa adalah 62. Nilai ini masih lebih rendah
2
dasarnya. Cara belajar fisika yang dikenalkan kepada anak-anak tidak gampang dan tidak menyenangkan. Anak selalu tegang jika belajar fisika sehingga mereka sulit menyukai dan menguasai konsep dasar fisika, sehingga menghasilkan hasil belajar yang tidak maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu diupayakan pemecahannya, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan minat, semangat, kemampuan untuk dapat bekerja bersama teman dalam menemukan suatu permasalahan, dan kegembiraan siswa serta dengan
sendirinya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun model pembelajaran yang perlu dikembangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan bekerja sama memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya dan saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-temannya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang dikatakan Ibrahim (2000) dalam bukunya bahwa “Teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan pengalaman-pengalaman belajar individual atau kompetitif. Cara belajar yang baik adalah menekankan kerja sama di antara pembelajar dalam suatu komunitas belajar”.
Model kooperatif diharapkan mampu mengatasi masalah di atas. Jenis model pembelajaran kooperatif beragam, seperti tipe STAD (Student Teams Achievement Division), JIGSAW, Investigasi Kelompok, TPS (Teams Games
Tournaments) dan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS)
dan Numbered Head Together (NHT).
Penelitian kooperatif dengan pendekatan struktural yang meliputi Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) telah banyak dilakukan.
Kedua model ini terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menghasilkan peningkatan signifikan dari rata-rata pretest 39,94 menjadi 70,89 rata-rata nilai postest. Sedangkan Numbered
Head Together (NHT) menghasilkan peningkatan dari rata-rata pretest 38,32
3
Dari data diatas, peningkatan hasil belajar siswa tertinggi apabila menggunakan model NHT dibandingkan dengan TPS. Berdasarkan fakta-fakta diatas, peneliti menyimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran, akan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Namun, yang menjadi ketertarikan dan menjadi pertanyaan peneliti adalah model kooperatif mana yang akan menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik antara tipe NHT dan tipe TPS.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti berkeinginan melakukan penelitian
yang berjudul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Kooperatif Tipe NHT dengan Model Kooperatif Tipe TPS Di SMA Negeri 1 Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah TP 2012/2013
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dibuat identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya nilai fisika siswa, implikasi dari kurangnya pemahaman
konsep-konsep fisika maupun aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari 2. Peserta didik tidak betah dan kurang bersemangat berada dan belajar di
lingkungan sekolah
3. Aktivitas siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran
4. Rendahnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika 1.3 Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi waktu, wawasan, kemampuan dan dana yang dimiliki, kiranya peneliti perlu membatasi masalah dalam penelitian ini agar dapat mencapai sasaran yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Number Head Together) dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share)
4
3. Siswa yang diteliti adalah kelas X SMA Negeri 1 Sosorgadong, Kabupaten Tapanuli Tengah, semester II T.P. 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Adakah perbedaan signifikan hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan model kooperatif tipe TPS?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan model kooperatif tipe TPS?
1.5 Tujuan Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk melihat apakah ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa
menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan model kooperatif tipe TPS pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Sosorgadong T.P. 2012/2013.
2. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT dengan model kooperatif tipe TPS pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester genap SMA Negeri 1 Sosorgadong T.P. 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai: 1. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.
2. Bagi Siswa
5
kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif.
3. Bagi Guru atau Calon Peneliti
Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain : a) Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar yang signifikan apabila
menggunakan model koperatif NHT dan TPS dalam materi Listrik Dinamis di
Kelas X SMA Negeri 1 Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah. Kesimpulan ini didukung oleh hasil uji t dua pihak yang menunjukkan bahwa Tidak ada perbedaan signifikan hasil belajar yang signifikan apabila menggunakan model koperatif NHT dan TPS.
b) Keaktifan siswa lebih tinggi menggunakan model kooperatif tipe NHT
dibandingkan dengan model kooperatif tipe TPS Kesimpulan in didukung oleh data observasi yang dilakukan oleh observer saat proses pembelajaran berlangsung.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa saat peneliti melaksakan pembelajaran secara rata-rata termasuk dalam kategori cukup aktif (73%). Aktivitas siswa yang sudah baik yaitu siswa antusias dan bersemangat 88%, mengikuti instruksi guru 86%, menunjukkan sikap yang baik 86%, melibatkan teman berdiskusi 76%, duduk teratur dalam kelompok 76%. Sedangkan aktivitas yang perlu diperbaiki (< 73%) presentase, aktif menyumbang dalam diskusi, menanggapi pernyataan teman saat presentase, dan menanggapi pertanyaan guru.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT maupun tipe TPS lebih lanjut, agar lebih menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Widodo, (2004), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan. (2008), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Giancoli, D., (2001), Fisika, Jakarta, Erlangga.
Hamid, A., (2007), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit FR. Dongoran, Medan.
Ibrahim, M., dkk. (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.
Isjoni., (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Kanginan, M., (2006), FISIKA Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kunandar, (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Lie, A., (2008), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang- Ruang Kelas, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta.
Rangkuti, Efrida Y., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materipokok Optika Geometris Di Kelas X SMA Muhammadyah 13 Penyabungan Tp 2011/2012. Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED, Medan.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta. Bandung.
Sanjaya, W., (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sari, Elda, (2008), Pengaruh Aktivitas pada Model Pembelajaran NHT pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya SMP Negeri I Bandar T.P 2008/2009, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Sardiman, A., M., (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sinambela, Frandika, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris Di Kelas X Semester II SMA Methodist 1 Medan TP 2009/2010, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Slavin, R., E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset,dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2002), Metoda Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Supiyanto, (2007), Fisika untuk SMA Kelas XI, Phibeta Aneka Gama. Jakarta.
Tanjung, Ratna, dkk, (2008), Evaluasi Proses Hasil Belajar Fisika, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.