• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

. ~,

-.

z

~

·

ABSTRAK

Ngadino. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Basil Belajar PKn Siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat.

(2)

"

·-ABSTRACT

Ngadino. The Effect of Learning Stntegy and Concept Self Against Student Learning Outcomes P.Ko SMP Negeri 1 Biojai Kabopaten Laogkat.

This study aims to determine: ( 1) The students learn PKn taught by cooperative learning strategy structurally higher than students who taught by Jigsaw cooperative learning strategy, (2) students who have positive self-concept results PKn higher learning than students which has a negative self-concept, (3), the interaction between learning strategy and the concept of self in an impact on student learning outcomes PKn. This research was carried out in SMP Negeri 1

Binjai Kabupaten Langkat, in school year 2010-2011. The population of this study are all eighth graders SMP Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat of 240 people. Samples taken by cluster random sampling technique and further through the draw, the class VIII-A was selected as class treated by Structural Cooperative learning

and

class VIII-C was selected as a class treated by Jigsaw cooperative learning. Self Concept data were collected using a questionnaire and data with the test results of studying PK.n. Before the instruments used first in valid. The test results show the distribution of data requirements for PK.n and the Concept of Self-learning is the normal distribution and homogeneous. The research hypothesis was tested by using ANOV A test followed by Scheffe test. The results of this study indicate: (I ) The students learn PKn if taught by cooperative learning strategy of structural (19.00±0.701) higher than that taught by cooperative jigsaw learning strategy (17.88 ± 0.464) which significantly influence the learning strategy on student learning outcomes (F=l.262.P=0.265<0.05), (2) Students who have positive self-concept (20.80 ± 0.425) obtained a result learning PKn higher than students who have a negative self-concept (15. 56± 0.437) where the concept itself provides

a

significant influence on student learning outcomes (F=92.931 . P=0.000<0.05), (3) There is interaction effect of learning strategy and self-concept of ability PKn student learning outcomes (F=2.,209. P=0.000<0.05). These findings imply that structural cooperative learning strategy appropriate for use in subjects PK.n on the subject of the norm. These findings also imply that

structuraJ

cooperative learning strategy appropriate for use in students who have positive and negative self-concept.
(3)

-cc~ '1jo

r

~, ~ ' '( ·

..

~t

MJLIK PERPUSTAKAAN

tJNIMEO

PENGARUHSTRATEGIPEMBELAJARAR

TERBADAP BASIL BELAJAR

PKI

SISWA

SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA (SMP) NEGERil KECAMATAN BINJAI

KABUPATENLANGKAT

z

?

m

TESIS

t:Di4ftd{g,n (]una

~~SafaiiSatu S ya m t.

Vntut~em:perofeli

(jekir

~IJflistertl'en.di4~n

tProgram

St-~~L4i

Te~f.oai

~n.

~

Oleh:

NGADINO

NIM: 0811S823tH13

~

f

TGL.

TE~RI~MA~----

~

L.~

s

~.~·--·-

·----J---t

l

ME DAN

(4)

TESIS

PENGARUH STRA TEGI PEMBELAJARAN DAN KONSEP DIRI

TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISW A SEKOLAH

MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI KECAMATAN

BINJAI KABUPATEN LANGKAT

Disusun dan diajukan oleb:

NGADINO

N~:081188230 1 13

Telab Di~rtabankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Hari Selasa Tanggall Maret 2011 dan Dinyatakan Telah Memenubi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Menyetujui Tim Pembimbing

· Prof.Dr. uhammad Badiran, M,Pd NIP: 19441030 197603 1 001

(5)

KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mernberikan limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Thesis yang berjudul

"Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Basil Belajar

PKn Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat".

Tesis ini membahas tentang basil belajar PKn dan konsep diri siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran kooperatif struuktural dan kooperatif jigsaw

dan konsep diri siswa positif dan konsep diri negatif

Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tulus

dan sebesar-besarnya kepada Bapak Prof Dr. Muhammad Badiran, M. Pd selaku

Dosen Pembimbing I dan Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah bersungguh-sungguh

membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Bapak Prof Dr. Efendi

Napitupulu, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang telah gigih membimbing penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof

Dr.

Sabat

Siagian, M.Pd, selaku narasumber dan sekretaris Program Studi Teknologi

Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Bapak Prof Dr.

Mukhtar, M.Pd, Bapak Prof.

Dr.

Syaipul Sagala, M.Pd, selaku narasumber, yang

telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besamya penulis sampaikan kepada

seluruh dosen, staf administrasi, ternan-ternan seangkatan 2008 dan seluruh

keluarga besar Program Studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

penulis menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada guru-guru dan staf tata

usaha SMP Negeri 1 Kecamatan Binjai yang telah mendukung dan membantu

selama penulisan tesis ini.

T eristimewa untuk istri tercinta Dra. Halimah Tunsakdiah dan anak

tersayang Bambang Joko Surya, M. Pd dan Efan Harianto, S.Pd yang telah

(6)

memberikan do'a, dorogan, semangat, dan pengorbanan baik moril maupun

materiJ kepada penulis selama mengikuti pendidikan sampai selesai.

Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, maka saran

dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah,

semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan

Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

z

?

m

iv

Medan, Februari 2011

Penulis,

(7)

..

.

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRAK ... .

ABSTRACT . . . .. . . .. .. .. . . • .. . . .. . . .. ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFT AR lSI . .. •.. ... . . ... . . .... ... ... .. . . . .. . . ... .. . ... . . .. . . .. . . . ... ...

v

DAFTAR TABEL...

vii

DAFTAR GAMDAR •.•••.•••••••• .• ••••.•.•...••••••.•••...•••....•.. ...•• viii

DAFT AR LAMP IRAN . . . • •• •• • • .• ••• •. • • . . . • ••• • .• •••••.• •• .•• . • • • . • . . • . •.•• ix

DAB I. DAB II. PENDAHULUAN A La tar Belakang Masalah . . . . . . 1

B. ldentifikasi Masalah 7 C. Pembatasan Masalah 8 D. Perumusan Masalah ·... . . 9

E. Tujuan Penelitian . . . .. 9

F. Manfaat Penelitian . . . 10

KAJIAN

TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR, DAN

PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoretis ... . 1. Hakikat Bela jar dan Hasil Bela jar PKn ... . 2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... .. ... .. 3. Hakikat strategi pembelajaran kooperatif... ... .. a. Strategi pembelajaran kooperatif StrukturaJ.. ... . b. Strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw ... . 3. Hakikat Konsep diri ... . B. Kerangka Berpikir ... .. I. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar PKn 2. Pengaruh Konsep diri Terhadap Hasil Belajar PKn 3. Interaksi Strategi Pembelajaran dan Konsep diri terhadap Hasil Belajar PKn C. Hipotesis Penelitian ... .... ... . . METODE PENELITIAN 11 11 17 19 22 24

27

36 36 40 42

47

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... .. . .. .. . .. . . .. .. . .. . . .. . 48

B. Populasi dan Sampel... .... ... ... ... ... 48

1. Populasi Penelitian ... ... ... ... ... ... ... 48

2. Sampel Penelitian ... .... .... ... ;... ... 48

C. Metode dan Rancangan Penelitian ... ... ... ... .... . ... ... . ... 49

D. Kesahihan Rancangan Penelitian .... .. ... ... ... . . .. . .. . .. 50

(8)

...

E. Variabel dan Definisi Operasionat Variabet... 51

F. Prosedur dan Pe1aksanaan Penelitian ... .. ... ... .. .... 53

G. Te.knik Pengumpulan Data dan lnstrwnen Penelitian... 54.

H. Teknik Analisis Data . . .. .... .. . ... .. .. .... . .... ... .... .. .... . .. .. .. .. . .. 59

BAB IV

BASIL PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data Penelitian .. .. .. . . . .. .. .. .. ... . .. ... ... ... 61

B. Pengujian Persyaratan Analisis .... ,... 71

1. Uji NonnaJitas... 71

2. Uji Homogenitas Varians... 71

C. Pengujian Hipotesis ... ... 72

D. Pembahasan dan Hasil Penelitian.... ... . .. .. . .. .... .. .... .. .. . .. .. 76

E. Keterbatasan Penelitian.. ... .... ... ... 91

BAB

V

SIMPULAN, IM,PLJKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ... : ... ... ... :. . .... 93

B. lmplikasi... .... 93

C. Saran ... .. .... .... 98

DAFT AR PUST AKA ...

99

DAFTAR LAMPIRAN...

102

z

?

(9)

..

...

"""

..

DAFfAR TABEL

1.

2.

[image:9.515.23.473.39.627.2]

3.

Tabel.l Perbandingan Strategi Pembelajaran Kooperatif Struktural

dan Kooperatif Jigsaw... 26

Tabel. 2 Desain Faktorial 2x2 ... : 49

Tabel. 3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar PKn... ... .. ... 56

4.

Tabel. 4 Kisi-kisi Konsep Diri Siswa . ... .... ... ... ... .. . . ... ... 5.7

5. Tabel.

5

Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar PK.n Untuk

Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif Struktural .. .. ... .. . . .. .. .. .. 61

6.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil belajar PK.n Untuk

Perlakuan Pembelajaran KoperatifJigsaw .. . .. ... ... .. .. . . .. .. . .. .. ... . .. 62

7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Hasil bela jar PK.n PK.n Siswa

Dengan Konsep diri positif... ... .... 64

8 . Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kelompok Hasil belajar PK.n Untuk

Siswa dengan Konsep diri negatif... ... ... ... .. ... .... ... .. .. . .. ... 65

9 .

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil belajar PK.n Kelompok Konsep

Diri PositifUntuk Strategi Pembelajaran KoperatifStruktural ... ... 66

10. TabellO. Distribusi Frekuensi Hasil belajar PKn Kelompok Konsep diri negatifUntuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif

struktural .. . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . . . .. . . .. . . . .. . . .. .. . 67

11. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Kelompok Konsep Diri Positif Untuk Perlakkuan Strategi pemebalajaran Kooperatif

Jigsaw... 69

12. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PKn Kelompok Konsep Diri NegatifUntuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw ... , ... _... .... . 70

(10)

..

\'t

"

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7 .

8.

9.

DAFTAR GAMBAR

Gam bar 1. Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

[image:10.515.23.473.59.643.2]

Struktural ...

24

Gambar 2. Illustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw ... 25

Gambar 3. Strategi Pembelajaran Kooperatif dengan Jigsaw... 25

Gam bar 4. Histogram Hasil belajar PKn Siswa Yang Dibelajarkan

Dengan Strategi Pembelajaran Koperatif structural... 62

Gam bar 5. Histogram Hasil bela jar PKn Untuk Perlakuan

Strategi Pembelajaran Koperatif Jigsaw . . .

63

Gambar 6. Histogram Hasil belajar PKn Kelompok Siswa

Konsep diri Positif... . . 64

Gam bar 7. Histogram Hasil bela jar PKn Siswa Dengan Konsep

diri Negatif ... ..

Gambar 8. Histogram Hasil belajar PKn Kelompok Konsep diri Positif Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif

structural ... ..

Gambar 9. Histogram Hasil bela jar PKn Kelompok Konsep diri NegatifUntuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif Struktural ... ..

66

67

10. Gam bar 10. Histogram HasH bela jar PKn Kelompok Konsep diri Positif Untuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif

Jigsaw...

69

11. Gam bar 11. Histogram Hasil belajar PKn Kelompok Konsep diri NegarifUntuk Perlakuan Strategi Pembelajaran Koperatif

Jigsaw... .. 71

(11)

..

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Struktural .. . . .. . . .. . .. 102

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Jigsaw... 118

3. Instrument Hasil Belajar PKn ... ... 134

4. Angket Konsep Diri ... ... 142

5. Perhitungan Hasil Data Ujicoba Instrumen Penelitian... ... 147

6. Data Induk Penelitian... ... .... .... .... ... ... 159

7. Distribusi Frekuensi Data Penelitian... ... ... ... 160

8. Perhitungan Uji Normalitas Data dengan Uji Lilieform ... .... ... ... ... 164

9. Uji Homogenitas Varians ... .... .... ... . 170

10. Pengujian Hipotesis Penelitian ... ... ... .. ... ... ... ... . . .. .. ... . . ... .. 173

A

~

~

,.

tft

z

.b

?

~

m

m

&It,

E.9

(t"'

(·'

ix

(12)

-..

DAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk

mendewasakan dan menanamkan niJai-nilai yang terbaik bagi manusia yang

dilaksanakan dan dikembanglcan secara sistematis melalui proses pembelajaran

yang terencana dengan baik. Proses pendidikan dilaksanakan sedemikian rupa

agar manusia dapat memahami dan mengbayati makna pendidikan tersebut

sehingga mampu bertanggungjawab, mampu untuk menata perilaku pnbadi,

bersikap bijaksana, berpikir secara logika, rasional, dan

ilmiah

sehingga dapat

bermanfaat untuk membantu dirinya dalam mengbadapi perkembangan ilmu dan pengetahuan.

Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan sumber daya

manusia (SDM), karena peningkatan SDM berkaitan dengan pembentulcan

... manusia seutuhnya. Untuk itu perlu dilakukan

berbagai

usaha dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan berbagai Iembaga · dan institusi · pendidikan

khususnya sekolah, sebab sekolah memi1iki peran yang cukup besar dalam

meningkatkan sumber daya manusia melalui proses belajar mengajar. Hamalik

( 1993) menyatakan bahwa secara operasional ada lima variabel yang berperan

dalam proses belajar mengajar, yaitu : {a) tujuan pelajaran, (.,) materi pelajaran,

(c) metode dan teknik mengajar, (d)

guru,

dan (e) murid dan logistik. Kesemua

faktor ini memiliki pengaruh yang berkaitan satu dengan yang lain dalam

mencapai tujuan akhir yang diinginkan dalam proses belajar mengajar.

Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan

untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam

era globalisasi. Disiplin ilmu· yang dipelajari harus memiliki materi cocok,

menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman

dan dalam penyampaiannya hendaknya menggunakan strategi yang tepat sebingga

dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat

~ memecahkan setiap pennasalahan yang dihadapinya dalam kebidupan nyata.

<~~ ' Kegiatan utama dalam sebuah sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang

(13)

..

"

.. J

2

akan menjadi- indikator keberbasilan dan peningkatan mutu pendidikan. Untuk

mencapai harapan ini, harus diciptakan sebuah sistem pembelajaran yang baik

dengan merujuk pa.da tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan jenjang

pendidikan pada suatu lembaga pendidikan. Sistem pembelajaran yang diciptakan

bukan hanya sebagai suatu konsep, namun yang terpenting adalah bagaimana

mengimplementasikan konsep tersebut secara nyata.

Selain itu, prioritas kegiatan pengembangan pendidikan haruslah menjadi

salah satu hal yang perlu mendapat perhatian bagi semua kalangan yang terlibat

langsung dalam dunia pendidikan, termasuk pemerintah. Semua pihak yang

terlibat harus memiliki komitmen untuk dapat menciptakan iklim belajar yang

kondusif demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.

Untuk materi pelajaran di sekolah, siswa diberikan berbagai materi pelajaran

pokok dan materi pelajaran tambahan yang harus dikuasai siswa sesuai dengan

tujuan yang diharapkan. Salah satu materi pokok yang disampaikan di jenjang

pendidikan sekolah menengah pertama ada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn). PKn merupakan mata pelajaran yang mengarah kepada

pembentukan kepribadian dan wujudnya terlihat da1am perilaku keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, perilaku etika dan moral serta

rasa

tanggung jawab kenegaraan dalam diri siswa. Kunci kesuksesan siswa dalam

mempelajari PKn adalah dengan menyampaikan 3 (tiga) basil pokok yaitu : ( 1)

informasi fakta secara lengkap, (2) menjelaskan konsep-konsep yang t¢rkait

dengan bidang studi, dan (3) nilai-nilai yang terkandung di balik fakta ataupun

konsep. Meningkatnya kemampuan siswa dalam memahami tiga basil pokok

tersebut, tidak terlepas dari keterampilan guru dalam menentukan pola pendekatan

yang dipakai untuk pembelajaran. Oleh karena itu, peranan guru tidak dapat

diabaikan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai untuk maksud bahan

pelajaran tersebut.

Sebagai seorang desainer dalam pembelaj aran,

guru

sangat berperan dalam menentukan berhasil tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran. Agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan dapat mengorganisasikan bahan sedemikian rupa sehil)gga bahan pelajaran menjadi

(14)

..

...

3

sering menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang kurang memobilisasi dan

menumbuhkan potensi berpikir, sikap, dan keterampilan siswa. Somantri (2001)

mengemukakan bahwa digunakannya teknik-teknik pembelajaran seperti itu

disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, kebiasaan teknik pembelajaran yang sudah

melembaga sejak dulu dan teknik pembelajaran tersebut adalah yang paling

mudah dilakukan.

Gambaran umum memperlihatkan bahwa masih rendahnya basil belajar

siswa SMP khususnya SMP Negeri 1 kecamatan Binj ai pada mata pelajaran PKn

dikarenakan kebanyakan

guru

mengajar dengan menggunakan satu strategi

pembelajaran saja atau guru yang mendominasi proses belajar mengajar,

guru

kurang memvariasikan strategi-strategi pembelajaran dalam proses belajar

mengajar. Ini dapat dilihat dari basil perolehan siswa dalarn belajar melalui

evaluasi akhir bahwa basil belajar yang diperoleh siswa masih rendah. Banyak

faktor yang menjadi penyebab rendahnya dan kurangnya pemahaman peserta

didik tentang konsep belajar, salah satu diantaranya adalah strategi pembelajaran

yang digunakan oleh pengajar.

Secara fakta meskipun tujuan pembelajaran sudah ditetapkan dengan tegas

dan jelas, namun pelaksanaan pembelajaran sering menemui kegagalan. Indikator

itu terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Dari basil beberapa

penelitian menunjukkan bahwa lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) hanya menguasai materi

pendidikan sekitar 30 persen.

Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, namun dalam kenyataannya

mutu pendidikan masih tetap rendah. Rendahnya mutu pendidikan

ini

tercermin

pada basil belajar siswa yang salah satu tolak ukurnya adalah Nilai Ujian Akhir

Nasional (NUAN). Hal ini terjadi di SMP Negeri 1 kecamatan Binjai, bahwa basil

belajar siswa sangat rendah termasuk pada mata pelajaran PKn. Berdasarkan data

yang diperoleh, nilai rata-rata UAN siswa SMP Negeri 1 kecarnatan Binjai untuk

mata pelajaran PKn pada tahun pelajaran 2008/2009 menunjukkari nilai rata-rata

5,71.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa perolehan basil belajar PKn

(15)

"'

..

....

4

masyarakat merasa kecewa dan kurang puas dengan mutu pendidikan.

Ketidakpuasan ini disebabkan masih adanya prestasi peserta didik pada pelajaran

tertentu yang nilainya masih jauh dari yang diharapkan terutama pada pelajaran

PKn.

Sukmadinata (1992) mengatakan, yang paling mendapat sorotan masyarakat

tentang pekerjaan guru adal.ah mutu pendidikan, lebih khusus adalah mutu

lulusannya Lebih lanjut Dahar (1986) mengemukakan, sebab-sebab lulusan

kurang bermutu

atau

bel

urn

memenuhi harapan adalah : ( 1) input yang kurang

baik kualitasnya. (2)

guru

dan personal yang kurang tepat. (3) materi yang tidak

atau kurang cocok, (4) metode mengajar dan system evaluasi yang kurang

memadai, (5) kurangnya sarana penunjang, (6) sistem administrasi yang kurang

tepat.

Untuk dapat meningkatkan basil belajar

PKn

sesuai dengan tujuan

instruksional yang telah ditetapkan, tentunya dibutuhkan peran aktif dan perhatian

yang lebih serius oleh berbagai pihak terkait, terutama peran aktif guru sebagai

agen pembelajaran. Guru mempunyai tugas yang sangat berat dalam mencapai

tujuan tersebut, karena

guru

memiliki peran strategis dalam kegiatan proses

belajar mengajar. Peran strategis ini adalah mentranformasikan pengetahuan,

keterampilan dan nilai-nilai kepada peserta didik.

Menurut Gagne (1985) ada tiga fungsi yang dapat diperankan guru dalam

mengajar, yaitu merancang, mengelola dan mengevaluasi pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Hamalik (1993) bahwa secara

operasional ada lima variabel utama yang berperan dalam proses bela jar mengajar,

yaitu tujuan pengajaran, materi pelajaran, metode dan tekhnik mengajar, guru,

murid dan logistik. Semua komponen tersebut memiliki ketergantungan satu sama

lain. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang profesional yaitu guru yang selalu

membuat persiapan-persiapan, mulai dari membuat perencanaan tujuan

pembelajaran, pengorganisasian materi, perencanaan strategi, metode, media,

evaluasi, dan dapat merealisasikan apa yang telah direncanakan dengan tepat.

Berdasarkan pengamatan penulis selama ini bahwa pendidikan kita masih

didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta

(16)

..

5

pengetahuan, dan kemudian ceramah menjadi pilihan utama . strategi pembelajaran. Siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang

disampaikan oleh guru, sehingga siswa kurang diberdayakan, artinya siswa tidak

diberi kesempatan untuk bertukar infonnasi maupun ilmu pengetahuan. Siswa

menyelesaikan sendiri persoalan-persoalan belajar yang dibadapinya, sehingga

masing-masing siswa hanya mengandalkan ilmu dan pengetahuan yang dimitiki

dalam memenuhi kebuthan belajamya. Pembelajaran seperti ini akan

mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu memahami apa makna belajar, apa

manfaatnya, dan bagaimana cara untuk mencapainya, dan pada akhimya siswa

merasa kesulit.an dalam memecahkan persoalan-persoalannya sendiri karena tidak

memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memadai. Dalam

pembelajaran seperti ini, siswa cenderung memperoleb pengetahuan karena

dJ.beritahukan oleh gurunya dan bukan ditemukan sendiri oleh siswa secara

langsung. Kegiatan belajar yang dilakukan berorientasi pada target

penguasan

materi, sehingga hanya berhasil dalam ingatan jangka pendek saja, namun gagal

dalam membekali siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang.

Sejalan dengan pendapat di atas, Atmadi (2000) mengemukakan bahwa

selama ini

guru

beranggapan bahwa proses dan isi mata pelajaran tidak begitu

penting. Dalam mengajar guru memiliki otoritas tunggal, dan yang paling

mencolok adalah minimnya aktivitas yang mendorong siswa untuk berefleksi dan

berafeksi, untuk mengembangkan pemikiran kritis (critical thinking), pemikiran yang reflektif (reflective thinking), daya afektif, dan daya kreatif yang menjadi

motor penggerak aktivitas hidup yang positif, produktif, dan konstruktif.

Akibatnya mata pelajaran dianggap membosankan karena sebahagian besar siswa

harus mengahafal, t.anpa ada masalah yang dihadapi (Somantri, 2001). Hal ini disebabkan

guru

lebih mendominasi proses pembelajaran, sehingga peran

peserta

didik dalam proses pembelajaran sangat berkurang. Proses pembelajaran rnasih

berorientasi pada "teacher centered", yaitu guru masih berperan sebagai penyampai materi pelajaran, di mana strategi pembelajaran yang digunakan

adalah strategi ekspositori sebagai salah satu strategi pembelajaran konvensional

yang cukup populer dipakai oleh guru dan cukup efektif untuk menyampaikan

(17)

.

'

..

6

Dari uiaian di atas, dapat dipahami bahwa untuk memperoleh basil belajar

yang lebih maksimal, dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk sating bertukar informasi dan ilmu pengetahuan,

sehingga setiap masing-masing siswa memiliki ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang cukup dan memadai dalam menjawab kebutuhan belajamya. Salah satu strategi pembelajaran yang berorientasi bahwa basil belajar dapat

diperoleh lebih maksimal apabila siswa diberdayakan untuk sating bertukar

informasi, bertukar ilmu dan pengetahuan, sebingga di mana siswa ikut serta

dalam aktivitas belajar adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif dalam

proses

belajar mengajar memudahkan siswa dalarn memecahkan masalah

yang dihadapi siswa setiap materi selesai diajarkan. Kasmah (2000)

mengemukakan bahwa strategi pembelajaran kooperatif dikembangkan dalarn

usaha meningkatkan aktivitas bersama sejumlah siswa datam satu kelompok

selarna proses belajar mengajar. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan

pada kesadaran siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah dan belajar untuk mengaklikasikan pengetahuan dan keterampilan serta saling

memberitahukan pengetahuan, konsep, keterampilan tersebut kepada siswa yang

membutuhkan dan setiap siswa merasa senang mengembangkan pengetahuannya

kepada anggota lain dalam kelompok.

Penerapan J:iembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi yang

mengkondisikan siswa aktif secara fisik dan mental. Stalil datam Sunaryanto

(1998), mengemukakan bahwa belajar dalam kelompok pembelajaran kooperatif

mendatangkan basil positif karena strategi ini memungkinkan siswa mendapatkan

dan menyelesaikan tugas-tugas yang membuat mereka berhasil. Dari pendapat

tersebut

maka

penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar

memudabkan siswa datam memecahkan masalah yang dibadapi siswa setiap

materi selesai diajarkan serta dapat menwnbuhkan keterampilan sosial dan

keteram.pilan berkomunikasi.

Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, perolehan basil belajar

suatu kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh kemampuan

guru

dalam

mengenal dan memaharni karakteristik siswa. Seorang

guru

yang mampu
(18)

7

pembelajaran secara efektif Reigeluth (1983), mengungkapkan babwa basil

pembelajaran berhubungan dengan interaksi antara strategi pembelajaran dan

kondisi pengajaran, yang di dalamnya termasuk karakteristik siswa. Selanjutnya

Dick and Carey (2005) juga mengungkapkan hal yang sama dengan menyatakan

bahwa guru hendaknya mampu untuk mengenal dan mengetabui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap keberbasilan proses belajar siswa

apabila guru telab mengetahui karakteristik siswanya maka selanjutnya guru dapat

menyesuaikannya dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Salah satu karakteristik siswa adalab konsep diri siswa (self concept),

merupakan suatu konsep mengenai diri individu itu sendiri yang meliputi

bagaimana seseorang memandang, memikirkan dan menilai dirinya sehingga

tindakan-tindakannya sesuai dengan konsep tentang dirinya tersebut. Konsep diri

adalah suatu pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya serta persepsi

tentang dirinya yang meliputi dimensi fisiknya, karakteristik kepribadiannya,

motivasinya, kelemahannya, kepandaiannya dan kegagalannya. Dengan adanya

konsep diri, siswa akan dapat mtmgetahui sekaligus menilai kemampuan yang ada

dalam diri siswa tersebut, dan mampu mengetahui sejauh mana siswa tersebut

telah menguasai ilmu pengetahuan dan informasi yang dibutuhkannya. Dengan

kata lain, konsep diri juga merupakan kerangka kerja untuk mengorganisasikan

pengalaman-pengalaman yang diperoleh seseorang.

Sehubungan dengan hal di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan

penelitian ini guna mengetahui pengaruh strategi pembelajaran kooperatif dan konsep diri siswa yang diperkirakan dapat meningkatkan basil belajar PKn siswa.

Sebagai pembanding dari akibat aplikasi strategi tersebut, akan dilihat pengaruh strategi pembelajaran ekspositori (strategi pembelajaran yang sering digunakan

guru di kelas) yang akan dilaksanakan secara bersama-sama pada siswa kelas

vm

(delapan) SMP Negeri 1 kecamatan Binjai, semester II tahun pelajaran 2009/2010.

B.

ldentifikasi Masalah

Berdasarkan

Jatar

belakang masalah di atas, masalah yang akan diteliti adalah hal-hal yang berkaitan dengan basil belajar di SMP, terutama untuk mata
(19)

..

..

8

siswa. Dengan demikian. dapat diidentifikasikan masalab sebagai

berik:ut:

(1)

Apakah proses pembelajaran PKn di SMP sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PKn? (2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi basil belajar PKn?

(3) Bagaimailakah cara penyampaian

urutan

materi pelajaran yang paling baik?

(4) Urutan kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang Jebih tepat untuk

membantu proses balajar siswa? (5) Apakab perbedaan strategi pembelajaran yang

diberikan berpengaruh terhadap basil belajar PKn siswa? (6) Strategi

pembelajaran yang bagaimanakab yang tepat digunakan untuk meningkatkan

kuaJitas pembelajaran PKn? (7) Apakab tujuan pembelajaran yang berbeda

membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? (8) Apakah perbedaan

karakteristik belajar siswa mempengaruhi basil belajar siswa? (9) Sejauh manakab

pengaruh konsep diri siswa dalam pembelajaran PKn? (10) Apakah terdapat

perbedaan basil · belajar PKn siswa yang diaja:r dengan strategi pembelajaran

. .

kooperatif dengan menggunakan pendekatan yang berbeda? ( 11) Apakah terdapat

perbedaan basil belajar antara siswa yang memiliki konsep diri positif dengan

siswa yang memiliki konsep diri negatif? (12) Apakab terdapat interaksi antara

strategi pembelajaran kooperatif dan konsep diri dalam mempengaruhi basil

belajar PKn? (13) Pendekatan yang bagaimanakab yang lebih tepat digunakan

dalam pembelajaran kooperatifuntuk tingkat konsep diri siswa yang berbeda?

C. Pembatasao Masalah

Hasil belajar siswa dipengaruhi banyak faktor, baik faktor internal maupun

faktor ekstemal. Penelitian yang mencakup keseluruhan faktor tersebut

merupakan pekeljaan yang rumit, menuntut keahlian, waktu dan dana.

Mengingat luasnya masalah yang menjadi penyebab terhadap basil belajar

siswa, penelitian ini dibatasi pada strategi pembelajaran dalam rangka

memperoleh basil belajar yang maksimal. Dalam hal ini, strategi pembelajaran

dibatasi pada strategi pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Struktural dan

strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi pada basil belajar PKn dalam ranah kognitifyang menyangkut aspek moral siswa kelas VITI ( delapan) SMP Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat yang

(20)

...

..

9

bahasan: Keyakinan. Kesadaran dan Kesederhanaan berdasarkan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Di samping itu, · penelitian ini juga

memperhatikan aspek perbedaan karakteristik individual siswa. Karakteristik

individual siswa yang ditetapkan dalam penelitian ini ada1ah konsep diri, yang

terdiri atas konsep diri positif dan konsep diri negatif.

D. Perumusan Masalab

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan,

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah · basil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran kooperatif struktural lebih tinggi daripada siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw?

2. Apakah siswa yang memiliki konsep diri positif memperoleh basil belajar

PKn yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki konsep diri negatif'l

Apakah terdapat interak.si antara strategi pembelajaran dan konsep diri

da1a.ni 'inemberikan pengaruh terhadap basil belajar PKn siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempero1eh gambaran tentang

pengaruh aplikasi strategi pembelajaran kooperatif dan konsep diri terhadap basil

belajar PKn siswa. Sedangkan secara

khusus

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui basil belajar PK.n siswa yang dibe1ajarkan dengan strategi

pembelajaran kooperatif struktura1 lebih tinggi daripada siswa yang

dibelajarkan dengan strategi pembelajaran kooperatif Jigsaw?

2. Mengetahui siswa yang memiliki konsep diri positif memperoleh basil

belajar PKn yang Jebih tinggi daripada siswa yang memiliki konsep diri

negatif'l

3. Mengetahui interaksi antara straiegi pembelajaran dan konsep diri dalam

(21)

..

10

F.

Manfaat Penelitian

Dari basil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat

bermanfaat secara teoretis dan praktis.

Secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: (1) Untuk

menambah, mengembangkan, dan memperkaya khasanah pengetahuan tentang

strategi · pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran,

karakteristik siswa, dan sarana yang tersedia, (2) Sebagai bahan informasi bagi

peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai

dengan mata pelajaran PKn.

Sedangkan manfaat secara praktis adalah (1) sebagai sumbangan pemikiran bagi guru-guru, pengelola, pengembang, dan lembaga-lembaga pendidikan dalam

menjawab dinamika kebutuhan siswa, (2) merupakan bahan masukan bagi

guru

PKn untuk memilih strategi pembelajaran kooperatif dengan pendekatan

struktural dan Jigsaw dalam mengajarkan mata pelajaran PKn di tingkat SMP, (3)

meningkatkan kesadaran siswa dan memberikan pengalaman cara belajar dan

informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran

yang sesuai dengan mata pelajaran PKn, (4) memberikan data empiris tentang

pencapaian tujuan pembelajaran hila menerapkan strategi pembelajaran kooperatif

Struktural dan Jigsaw pada mata pelajaran PKn, dan (5) sebagai sumbangan

(22)

f

99

DAFfAR PUSTAKA

Atmadi, A. (2000). Transformasi Pendidilcan Memasuki Millenium Ketiga. Yogyakarta :

Kanisius.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendelcatan Praktek. Jakarta : Rinneke Cipta.

Ary, D.J & Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. (Penerjemah Furchan, A). Surabaya : Usaha Nasional.

Bloom, B.S. 1976. Human Characteristic and School Learning. NewYork:

Me

GrawHill.

Burn, R.B. (1979). Konsep Diri. Jakarta: Arcan

Calhoun, JF dan Acocela.

JR.

(1995). Psycology of Adjusment and Human Relationship. (terjemahan oleh Nyonya R.S. Satmoko). Semarang : IKIP Semarang.

Dahar, R. W. (1986). Teori-toeri Be/ajar. Jakarta: Erlangga.

Dick , W. & Carey, L. (2005). The Systematic Design of Instruction

(Edisi

II). USA: Scott, Foreman.

Fudyartanto, R.B.S. (2002). Psikologi Pendidilcan Dengan Pendelcatan Baru. Yogyakarta : Global Pustaka Utama.

Gagne, R.M. (1985). Principles of Instructional Design. New York : Holt Rinehart and Winston.

Gagne, R.M. dan Briggs, L.J. (1974). Principles of Instructional Design. New York: Holt Rinehart and Winston.

Gulo, W. (2002). Strategi Be/ajar Pembelajaran. Jakarta : Gmmedia Widiasarana Indonesia.

Hamalik, Oemar. (1993). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Handry, M. dan Heyes, S. (1989). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga

Hasan, C .. (2002). Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: AI Ikhlas.

Hidayat, E. (2006). Pengaruh Penggunaan Strategi Kooperatif Group Investigasi (GI) Terhadap

Hasil

Belajar Siswa KelaS. VII SMPN

i8

Malang Terhadap Bahan Kimia Dalam Bahan Makanan. Tesis. Malang : Universitas Negeri Malan g.

Hurlock, E.B. (1974). Personality Development. New Delhi: Data Me. Graw Hill

(23)

.

'A

.

100

Johnson, D. & Jhonson. R (1994). Leading the Cooperative School. Edina, MN: Interaction Book Company.

Kaelan, H. (2000). Pendidikan Pancasi/a. Yogyakarta: Paradigma.

Lie, A. (2004). Cooperative Learning. Jakarta: gramedia Widiasarana Indonesia.

Lundgren, L. (1994). Cooperative Learning in The Science Class-Room. Glencos: Macilan!MC Graw. Hill.

Nasution, S. (1 987). Berbagat Pendekatan Dalam Proses Be/ajar Dan Mengajar. Jakarta Bumi Aksara.

Nur'aina. (2007). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMAN 1 Rantau Utara. Medan : Program PPS Universitas Negeri Medan.

Nurchasanah dan Harjono. (2006). Penerapan model pembelajaran ST AD sebagai upaya memaksimalkan implementasi KBK 2004 pada mata pelajaran Kimia di Kelas X SMAN 5 Semarang. Tesis. Jakarta : Program PPs Universitas Negeri Jakarta.

Pidarta, I.M. (1997). Landasan Kependidikan, Stimulus Humpendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineke Cipta.

Pudjijogyanti, C.R. (1988). Konsep Diri Dalam Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta: Penelitian Atmadjaya.

Pusat Kurikulum. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdikbud

Rakhmat, J. ( 1991 ). Psikologi Komuni/casi. Ban dung: Remaja Rosdakarya.

Reigeluth, C.M. (1983). Instructional Design Theory nad Models, New Jersey: Publisher's Hillsdale.

Romizowski, AZ. (1981). Designing Instructional Theory and Psychoeducational Design, New York: Me Graw Hill.

Semiawan, C. ( 1987). Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Seko/ah Menengah. Jakarta: IKIP Jakarta.

Sinaga, M. (2008). Ptmgaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan Linguistik Terhadap Kemampuan Membaca Teks Berbahasa Inggris Mahasiswa Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Medan. Tesis. Medan : Program PPs Universitas Negeri Medan.

Slavin, R.E. (1994). Educational Phsycology: Theory and Practice. Toronto: Allyn and Bacon.

Somantri, N.M. (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(24)

r

.

' 101

Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Supannan, A (1997). Desain lnstruksionai Jakarta : PAU Dirjen Dikti Depdikbud.

Sukmadinata. (1992). Teori Be/ajar Untuk Pembelajaran Matematika. Jakarta : P3G Depdikbud.

Suryabrata, S. ( 1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sururi, A (2004). Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Konsep Diri dan Prestasi Belajar Matematika Kelas II SMPN 3 Tanjungraja Lampung Utara. Tesis. Lampung : Program Pascasarjana Universitas Negeri Lampung.

Susilawaty, E. (2006). Pengaruh Model Pembelajaran dan Interaksi Sosial Terhadap Hasil Belajar PPKn Siswa SMPN 5 Tanjungbalai. Tesis. Medan: Program PPs Universitas Negeri Medan.

Tambaruka, R.R. (1995). Pendidikan Pancasi/a Tinjauan Filsafat Pancasi/a serta Etika Profesi Berdasarkan Pancasila. Jakarta: Pustaka Jaya.

Winkel, W.S. (1996). Psiko/ogi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Grasindo .

z

?

Gambar

Tabel.l Perbandingan Strategi Pembelajaran Kooperatif Struktural dan Kooperatif Jigsaw.................................................................
Gambar 2. Illustrasi yang menunjukkan Tim Jigsaw .........................

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, for this project, we actually need to conduct feature development, then data merging and reorganizing, and then feature selection, which is to utilize all the

[r]

bila yang termuat dalam sebuah iklan adalah ideologi gender yang setara, nilai ini.. akan terinternalisasi ke dalam pola pikir seseorang,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui teknik permainan dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan pendapat siswa dari pra tindakan ke tindakan siklus I dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis yang senantiasa diberikan nikmat berupa

BAB III: Data Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2 Godean Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas VII Tahun Pelajaran 2012/2013. Bab ini terdiri dari

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hubungan antara persepsi terhadap insentif dengan loyalitas kerja sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA KEMBALI