• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN DONGENG TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ARIFAH MEDAN T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN DONGENG TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ARIFAH MEDAN T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN DONGENG TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD ARIFAH

MEDAN T.A 2012 /2013

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Disusun Oleh : MEILIANA AKHIMZA

NIM:109113035

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala kuasa dan

limpahan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pemberian Dongeng Terhadap Perkembangan Bahasa anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Arifah

Medan” ini seperti yang diharapkan. Salawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang telah memberi suri tauldan dalam kehidupan dunia dan di akhirat.

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

sarjana Pendidikan Anak Usia Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima

kasih yang tiada terhingga kepada sejumlah pihak yang telah membantu dalam proses

pendidikan dan penyelesaian skripsi ini, yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Unimed beserta para pegawai,

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S, selaku Dekan FIP Unimed, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS,

selaku PD I FIP, Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, selaku PD II FIP, dan Bapak

Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku PD III FIP beserta para pegawai,

3. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan PLS sekaligus dosen PA dan dosen

penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku ketua prodi PG PAUD,

5. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah dengan

sangat sabar memberikan arahan dan masukan serta bimbingan kepada penulis mulai

dari perencanaan sampai dengan kesempurnaan skripsi ini,

(5)

6. Ibu Dra. D. Simatupang, M.Pd dan Bapak Drs. Edward Purba, M.A, selaku dosen

penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan pada penulis untuk

kesempurnaan skripsi ini,

7. Teristimewa kepada keluarga tercinta yaitu ayahanda Khairul dan Ibunda Rosila

beserta para kakak dan abang yaitu Meila Khuzaila,S.Pd dan Radi Wijaya,ST,

adik-adik yaitu Putri Rizky dan M. Arsi Rahman karena berkat doa, kasih sayang,

bimbingan dan semangat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini,

8. Kepada Ibu kepala sekolah PAUD Arifah Ibu Hj.Nuraini,S.Pd, beserta guru-guru (Bu

Ika, Bu Cut dan Bu jusma) di PAUD Arifah yang telah memberikan izin sekaligus

melaksanakan penelitian di PAUD tersebut kepada penulis,

9. Kepada kak Ika Suyanti S.Pd selaku administrasi di jurusan PLS prodi PG-PAUD

yang telah membantu memberikan informasi kepada penulis,

10.Sahabat-sahabat yang tidak pernah henti memberikan semangat dan motivasi,doa

serta kasih sayang kepada penulis “MINLY” (Icha, Ina, Fitri, Rudi, Ifan, Sandro),

11.Teman-teman seperjuangan di PG PAUD stambuk 09 yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu khusunya kelas B 09 yang turut memberikan bantuan dan

(6)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun

penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan dari isi, penulisan, dan tata

bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khazanah ilmu

pengetahuan khususnya dibidang pendidikan anak usia dini.

Medan, Juli 2013

Penulis

Meiliana Akhimza

Nim. 109113035

(7)

i ABSTRAK

Meiliana Akhimza. NIM 109113035. Pengaruh Pemberian Dongeng Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun Di PAUD Arifah Medan T.A 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Perkembangan keterampilan berbahasa anak usia 5-6 tahun di Paud Arifah masih kurang, serta masih tedapatnya anak yang sulit berbicara untuk mengeluarkan pendapatnya, (2) Kegiatan mendongeng di Paud Arifah kurang dimanfaatkan oleh guru, (3) Kegiatan mendongeng mulai tidak terkenal lagi dimata anak-anak. (4) Orang tua serta guru kurang menyadari betapa pentingnya mendongeng. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui pemberian dongeng pada ana usia 5-6 tahun di PAUD Arifah Medan, (2) Mengetahui perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Arifah Medan, (3) Mengetahui pengaruh pemberian dongeng yang positif terhadap perkembangan bahasa anak usia5-6 tahun di PAUD ArifahMedan.

Jenis penelitian berupa eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid kelompok B yang ada di PAUD ARIFAH yang berjumlah 20 orang. Sampel akan dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang mana dipilih secara acak/ random yaitu dengan cara mengacak nomor absen murid. Dimana pada kelas kontrol 10 orang dan pada kelas eksperimen 10 orang. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis (uji-t).

(8)

v

2.1.2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa ... 15

2.1.2.2 Pembelajaran Bahasa Anak Usia Dini ... 18

2.1.2.3 Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ... 21

2.1.2.4 Fungsi Bahasa Bagi Anak Usia Dini ... 24

2.1.2.5 Dongeng Merangsang Perkembangan Bahasa Anak ... 26

2.2 Kerangka Konseptual... 28

2.3 Hipotesis Tindakan... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

(9)

vi

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 30

3.4 Desain Penelitian ... 31

3.5 Tekhnik Pengumpulan Data ... 32

3.6 Teknik Analisis Data ... 33

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 40

4.1.2 Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41

4.1.3 Uji Normalitas ... 42

4.1.4 Uji Homogenitas ... 43

4.1.5 Uji Hipotesis ... 44

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 32

Tabel 3.2 Waktu Penelitian... 39

Tabel 4.1 Data Observasi Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 40

Tabel 4.2 Data Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 41

Tabel 4.3 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 42

Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Observasi Awal dan Observasi Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 43

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 44

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1Diagram Nilai Observasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Penelitian Perkembangan Bahasa Anak Usia

5-6 Tahun

Lampiran 2 Lembar Observasi Penilaian Perkembangan Bahasa Anak Usia

5-6 Tahun

Lampiran 3 Lembar Penilaian Pemberian Dongeng Oleh Guru

Lampiran 4 Rancangan Kegiatan Harian

Lampiran 5 Daftar Nilai/Tabulasi Data Hasil Observasi Awal dan

Observasi Akhir

Lampiran 6 Perhitungan Rata-rata, Standrat deviasi, dan Varians pada

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 7 Daftar Nilai Uji Normalitas

Lampiran 8 Perhitungan Uji Normalitas

Lampiran 9 Perhitungan Uji Homogenitas

Lampiran 10 Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 11 Tabel Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors

Lampiran 12 Daftar Luas Di bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke z

Lampiran 13 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t

Lampiran 14 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

Lampiran 15 Dokumentasi Foto-foto Saat Melakukan Penelitian

Lampiran 15 Cerita Dongeng

Lampiran 16 Absensi Peneliti Saat Melakukan Penelitian

Lampiran 17 Surat izin/ Keterangan dari FIP

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

berbagai karakter atau ciri-ciri. Pasal 1 ayat 14 Undang-Undang SISDIKNAS

Tahun 2003 mencantumkan pengertian anak usia dini adalah anak yang berusia

0-6 tahun. Pendidikan anak usia dini suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada

anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu

pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan

sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Apabila anak mendapatkan

stimulus yang baik, maka seluruh aspek perkembangan anak akan berkembang

secara optimal. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini harus dapat merangsang

seluruh aspek perkembangan anak baik perkembangan perilaku, bahasa, kognitif,

seni maupun fisik motorik.

Pengalaman masa kanak-kanak dapat mempengaruhi perkembangan otak

anak. Jika sejak dini anak mendapat rangsangan yang baik, maka perkembangan

anak selanjutnya akan berkembang secara optimal. Dengan mendengar dan

membaca cerita maka secara sadar atau tidak sadar pemerolehan bahasa anak kian

meningkat. Bertambahnya kosakata maka meningkat pula keterampilan berbahasa

(14)

2

anak, dan jelas semua itu mempunyai dampak positif terhadap perkembangan

bahasa mereka.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di PAUD Arifah

Medan,peneliti melihat perkembangan keterampilan bahasa anak usia 5-6 tahun

masih kurang, dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan kosa kata anak,

kurangnya kemampuan anak untuk mengulang kembali kalimat yang telah

didengarnya, masih kurangnya kemampuan anak untuk menjawab

pertanyaan-pertnayaan sederhana,kurangnya kemampuan anak untuk menyimak suatu cerita,

serta masih terdapatnya anak yang sulit berbicara.

Selain permasalahan yang terjadi pada anak, ada juga permasalahan yang

terjadi pada pendidiknya. Pendidik kurang memanfaatkan kegiatan mendongeng

untuk merangsang perkembangan bahasa anak. Pemberian dongeng pada anak

jarang dan bahkan tidak pernah lagi dilakukan oleh guru disekolah. Serta guru

kurang menyadari besarnya manfaat positif dari dongeng yang didengarkan

kepada anak. Selain itu orang tua cenderung lebih suka anaknya belajar

calistung(baca, tulis, hitung), karena para orang tua berpikir dengan anaknya

pandai calistung anak tersebut dapat dikatakan anak yang pintar. Sebagai guru dan

oarng tua, sebaiknya kita tidak harus memaksakan anak untuk pintar calistung,

karena dengan kita merangsang perkembangan anak, anak akan belajar dengan

caranya sendiri.

Dewasa ini kebanyakan orang tua serta tenaga pendidik kurang

mengetahui seperti apa mendongeng dan apa manfaatnya, serta bagaimana

pengaruhnya terhadap perkembangan bahasa anak. Pada zaman serba canggih

(15)

anak-3

anak. Padahal dongeng merupakan produk dalam negeri yang memiliki banyak

manfaat fositif bagi anak-anak. Dongeng merupakan salah satu warisan/tradisi

budaya yang perlu kita lestarikan. Sejak bangun hingga menjelang tidur anak-anak

dihadapkan pada televisi yang menyajikan beragam acara, mulai dari film

kartun,komik, kuis, hingga sinetron. Semua itu akan berakibat baik jika pesan yag

disampaikan adalah baik dan bemoral. Sebaliknya, akan menjadi bahaya besar

ketika televisi menyiarkan program-program yang bobrok dan amoral, seperti

kekerasan dan kriminalitas. yang acapkali bukan tontonan yang baik buat anak.

Kalaupun mereka bosan dengan acara yang disajikan, mereka dapat pindah pada

permainan lain seperti video game. Serbuan media dan tayangan impor itulah

yang membuat dongeng tidak lagi menjadi pengantar tidur anak. Tentunya hal ini

jika dibiarkan akan membuat anak-anak kehilangan budaya menggemari dongeng

yang mana dapat membawa anak kedunia imajinasi. Masa kanak-kanak

merupakan masa imajinasi mengalami perkembangan begitu besar dalam

mempengaruhi hidupnya.

Dalam kehidupan masa lalu cerita-cerita dongeng banyak berperan dalam

masyarakat, disampaikan oleh orang tua kepada anak-anaknya yang didalamnya

terkandung pesan-pesan moral disampaikan dengan penuh humor dan sesuai jiwa

anak.

Dongeng sebagai salah satu dari seni sastra baik lisan maupun tulisan

sangat berperan penting bagi perkembangan bahasa anak. Bahasanya yang

sederhana dan mudah dimengerti menjadikan dongeng sebagai sarana yang paling

utama dalam proses perkembangan bahasa anak. Anak yang biasa didongengi

(16)

4

lebih bersemangat ketika disodori bacaan dan mempunyai pengetahuan yang lebih

luas mengenai kosa kata hingga bahasa.

Bagi anak usia dini, perkembangan bahasanya tumbuh sangat pesat.

Mendengarkan dongeng bisa menjadi salah satu stimulasi yang sangat bermanfaat

bagi perkembangan kemampuannya berbahasa. Kemampuan berbahasa sejak usia

dini memang tidak bisa dianggap sepele, sebab melalui berbahasalah anak mulai

mengasah nalarnya dengan belajar mengungkapkan pikiran dan emosinya.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pengaruh Pemberian Dongeng Terhadap

Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Arifah Medan T.A 2012/2013 ”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Kegiatan mendongeng di Paud Arifah kurang dimanfaatkan oleh guru,

sementara melalui/ dengan adanya dongeng terdapat pengaruh positif dalam

rangka merangsang perkembangan bahasa anak.

2. Kegiatan mendongeng mulai tidak terkenal lagi dimata anak-anak, padahal

dongeng memiliki manfaat positif bagi perkembangan anak. Dimana semua

itu akibat pesatnya perkembangan teknologi modern yang tanpa terasa turut

menggeser keberadaan seni mendongeng sebagai tradisi penuturan cerita

untuk anak-anak.

(17)

5

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dapat dibatasi

pada Pengaruh Dongeng Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun

di Paud Arifah Medan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Bagaimana pemberian dongeng pada anak 5-6 tahun di PAUD Arifah Medan?

2. Bagaimana perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Arifah

Medan?

3. Seberapa besar pengaruh pemberian dongeng terhadap perkembangan bahasa

anak usia 5-6 tahun di PAUD Arifah Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menentukan arah yang tepat dalam menghindari

kesulitan yang terjadi dalam proses penelitian. Maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemberian dongeng pada ana usia 5-6 tahun di PAUD

Arifah Medan.

2. Untuk mengetahui perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di PAUD Arifah

Medan.

3. Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh pemberian dongeng terhadap

(18)

6

1.6. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

1. Anak

- Melalui pemberian dongeng,perkembangan bahasa anak menjadi lebih

baik/ meningkat.

- Anak menjadi lebih termotivasi untuk mendengarkan dan membaca cerita

dongeng.

2. Guru dan orang tua

- Sebagai gambaran dan bahan informasi bagi orang tua/ guru untuk

mengetahui pengaruh mendengarkan dongeng terhadap perkembangan

bahasa anak.

- Sebagai bahan masukan bagi orang tua/ guru dalam upaya meningkatkan

kegiatan mendongeng pada anak.

3. Pihak sekolah

Bahan masukan bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam usaha

peningkatan mutu pendidikan.

4. Peneliti

Sebagai pedoman atau bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru yang

kelak mengajarkan dan memperkenalkan dongeng dikelas, bukan hanya

sebagai materi pelajaran yang sepele tetapi sangat besar manfaatnya.

5. Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi teman-teman yang berminat

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan,yaitu :

1. Penerapan pemberian dongeng yang dilakukan di PAUD Arifah Medan berlangsung

dengan baik.

2. Pada observasi awal, pada kelas eksperimen diperoleh rata-rata 2,18, sedangkan rata-rata

pada kelas kontrol 1,97. Pada uji hipotesis didapat thitung (1,337) dengan ttabel (2,10) maka

dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, yaitu tidak ada pengaruh perkembangan bahasa

anak.

3. Pada observasi akhir, didapat rata-rata dari perkembangan bahasa anak di kelas

eksperimen adalah 2,79, sedangkan pada kelas kontrol adalah 2,21. Lalu pada uji

hipotesis didapat thitung (2,45) dengan ttabel (2,10) maka dapat disimpulkan Ha diterima,

yaitu ada pengaruh pemberian dongeng terhadap perkembangan bahasa anak.

4. Selain pemberian dongeng berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak, dongeng

juga berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosiona dan moral anak.

(20)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Kepada guru atau pengajar PAUD sebaiknya dalam pembelajaran sering diselingi dengan

mendongeng.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar lebih menyempurnakan penelitiannya, sehingga

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2009. Belajar Menjadi Seorang Pendongeng. Bandung: Pribumi Mekar.

Asyarwan, Dani. 2012. Fungsi Dongeng Bagi Perkembangan Anak. (http://id wikipedia.org).

Dariyo,Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama

Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Fadhillah, M. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruuz Media.

Hurlock, E. B.2010. Psikologi Perkembang Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Hawa, S. 2012. Upaya Mengembangkan Karakter Kemandirian Anak di Kelompok B melalui Kegiatan Mendongeng di Paud Dahlia Indah. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Kurikulum Taman Kanak-kanak tentang Pedoman Pengembangan Program Pembeljaran di Taman Kanak-Kanak. 2010. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Menejemen Pedidikan Dasar Menengah, Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Nurjatmika, Yusep. 2012. Ragam Aktivitas Harian untuk TK. Yogyakarta: Diva Press.

Mursini. 2011. Apresiasi dan Pembelajaran Sastra Anak-Anak. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis

Priyono, Kusumo. 2006. Terampil Mendongeng. Jakarta: Grasindo.

Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Group.

Sit, Masganti. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Sudjana. 2005. Metode Statistika Edisi ke 5. Bandung: Tarsito

Sugiarto, Eko. 2009. Mengenal Dongeng dan Prosa Lama untuk SD, SMP,SMA. Jakarta: Pustaka Widyatama.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(22)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional RI.

Wuni, D. N. 2012. Pengaruh Musik Terhadap Perkembangan Emosi Anak Usia 5-6 Tahun di RA Al- Muchtaryah Tanjung Morawa TA. 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: FIP Universitas Negeri Medan.

Gambar

Tabel 3.1 Lembar Observasi ................................................................................
Gambar 4.1Diagram Nilai Observasi Awal dan Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Perangkat Desa dilakukan pengujian di Mahkamah Agung, Bupati Kediri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada perusahaan, untuk mengetahui

bahwa kewajiban pengusaha merupakan hak pekerja/buruh, dan sebaliknya kewajiban pekerja- /buruh adalah hak pengusaha. Untuk itu jika terjadi pelanggaran kewajiban yang

Menurut Reivich dan Shatte (2002) resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat atau masalah yang terjadi dalam kehidupan. Bertahan dalam

Salah satu informasi penting yang diperlukan dalam pengelolaan hutan adalah pengetahuan “Nilai Ekonomi Total” (NET) sebagai sarana pengambilan keputusan pengelolaan. Namun

Asap cair pada dasarnya merupakan asam cuka ( vinegar ) kayu yang diperoleh dari distilasi kering terhadap kayu (Wibowo, 2002). Kayu mengandung komponen selulosa,

Dari definisi ontologi yang dikembangkan oleh Wang, diturunkan beberapa definisi yang relevan untuk pelancong dadakan seperti usia, jenis kelamin, minat (motivasi), waktu,

Dengan ungkapan puji syukur alhamdulillah ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ Analisis