• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 2 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SMP NEGERI 2 BERASTAGI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendididkan Pada Program Studi

Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Sardiana Br Bangun NIM 10915056

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas segala Rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya..

Dalam pelaksanaan penelitian hingga penyelesaian skripsi ini, penulis

menyadari banyak mendapat bantuan, motivasi dan dukungan dari berbagai pihak.

Untuk penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof.Dr. Ibnu Hajar, M. S, Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Nasrun Nasution, MS. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan, serta pembantu Dekan I, pembantu Dekan II, Pembantu

Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Selaku Ketua Jursan Piskologi Pendidikan

dan Bimbingan, Dra. Nurarjani, MPd selaku sekertaris jurusan PPB/BK

FIP UNIMED.

4. Ibu Dra. Zulhaini S, selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

5. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Ibu Dra. Nurarjani M. Pd,

Ibu Dra. Nurmania, M.Pd., dan Ibu Prof. Dr. Asih Menanti MS, S.Psi

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai

dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

6. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd

(6)

iii 7. Kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Prodi Bimbingan

dan Konseling FIP UNIMED yang telah banyak membantu penulis.

8. Rasa Hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Kepala

Sekolah, Guru BK, Guru bidang studi, staf dan pegawai SMP Negeri 2

Berastagi.

9. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Samuel

Bangun, Mama Gembira Surbakti yang telah mendidik serta memberikan

motivasi dan arahan juga semangat kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Semoga Tuhan memberikan umur yang panjang, kesehatan

dan berkat yang melimpah.

10.Kepada kakak Devi Yanti Br Bangun dan Abang Robijanto yang

memberikan Motivasi dan doa bagi penulis. Terima kasih buat semuanya.

11.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Sahabat-sahabat terbaik

Tante Vhewe, Kakjul, dan Nyta dan teman-teman lainnya di jurusan

matematika khususnya kelas B Reguler 2009 yang telah banyak

membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

Buat teman semasa PPL di SMP Negeri 2 Berastagi dan

teman-teman lainnya, penulis juga mengucapkan terimakasih atas dukungannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

(7)

iv Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

Sardiana Bangun

(8)

i ABSTRAK

Sardiana Br Bangun. Pengaruh Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Dalam Mengurangi Perilaku Bullying di SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa di SMP Negeri 2 Berastagi tahun ajaran 2013/2014?.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini 12 siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Jenis penelitian ini adalah eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji perbedaan atau uji t yaitu untuk melihat apakah ada penurunan perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai t hitung -13,98, diperoleh nilai t negatif menandakan terjadi penurunan perilaku bullying pada Siswa SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/1014 dan t table 1,796. Dengan demikian, t hitung > t table yaitu 13,98> 1,796. Data test awal ( pre-test ) diperoleh rata-rata 85,84 sedangkan setelah pemberian bimbingan kelompok teknik role playing ( post-test ) diperoleh rata-rata 46,25, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan bimbingan kelompok teknik role playing lebih rendah daripada sebelum mendapat (85,84 > 46,25), artinya ada pengaruh yang signifikan dalam pemberian layanan bimbingan kelompok tehnik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014. Ini berarti Hipotesis yang berbunyi ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014 diterima.

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik role playing dapat mengurangi perilaku bullying siswa kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014.

(9)

v

2.1.1. Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing ... 7

2.1.1.1.Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok ... 7

2.1.1.2.Tujuan bimbingan kelompok ... 10

2.1.2. Role Playing ... 12

2.1.2.1.Pengertian Role Playing ... 12

2.1.2.2.Tahap-Tahap Role Playing ... 13

(10)

vi

3.4. Operasional Variabel Penelitian... 27

3.5. Teknik Pengumpulan data ... 28

3.6. Langkah-Langkah Penelitian ... 28

3.7. Instrumen Penelitian ... 29

3.8. Teknik Analisis Data ... 31

3.9. Validitas dan Realibilitas Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ... 35

(11)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 30

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket ... 30

Tabel 4.1 Hasil Pre-test (Sebelum Diberi Layanan Bimbingan Kelompok) .. 41

Tabel 4.2 Hasil Post-test (Setelah Diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 37

(12)

vii DAFTAR GAMBAR

(13)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket ... 59

Lampiran 2 Uji Instrumen Angket ... 62

Lampiran 3 Perhitungan Validitas Angket... 64

Lampiran 4 Perhitungan Reliabilitas Angket ... 68

Lampiran 5 Angket Valid ... 71

Lampiran 6 Sebaran Data Pre-Test ... 73

Lampiran 7 Sebaran Data Post-Test ... 74

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 75

Lampiran 9 Perhitungan Pre-test Harga Rata-rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (S) ... 76

Lampiran 10 Perhitungan Post-test Harga Rata-rata (M), Varians (S2), dan Standart Deviasi (S) ... 78

Lampiran 11 Pengujian Hipotesis ... 80

Lampiran 12 Perhitungan Peningkatan ... 83

Lampiran 13 RPL BK 1 ... 93

Lampiran 14 RPL BK 2 ... 95

Lampiran 15 RPL BK 3 ... 99

Lampiran 16 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 93

Lampiran 17 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t ... 94

(14)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa

kanak-kanak dan masa dewasa. Dimana pada masa ini remaja memiliki kematangan

emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan perkembangan

yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas perkembangannya,

remaja akan melewati beberapa fase dengan berbagai tingkat kesulitan

permasalahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan

remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam

keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat. Pada masa ini juga kondisi

psikis remaja sangat labil. Karena masa ini merupakan fase pencarian jati diri.

Biasanya mereka selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau

diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, mulai lingkungan keluarga, sekolah,

teman sepermainan dan masyarakat. Semua pengetahuan yang baru

diketahuinya baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan

ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing. Remaja

dituntut untuk menentukan dan membedakan yang terbaik dan yang buruk

dalam kehidupannya. Disinilah peran lingkungan sekitar sangat diperlukan

untuk membentuk kepribadian seorang remaja.

Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk dapat mencapai

kematangan kepribadian yang memungkinkan mereka dapat menghadapi

tantangan hidup secara wajar di dalam lingkungannya, namun potensi ini

(15)

2

yang sekarang kembali mencuat di media. Kekerasan di sekolah ibarat

fenomena gunung es yang nampak ke permukaan hanya bagian kecilnya saja.

Akan terus berulang, jika tidak ditangani secara tepat dan berkesinambungan

dari akar persoalannya.

Budaya bullying (kekerasan) atas nama senioritas masih terus terjadi di

kalangan peserta didik. Bullying adalah suatu bentuk kekerasan anak (child

abuse) yang dilakukan teman sebaya kepada seseorang (anak) yang lebih

„rendah‟ atau lebih lemah untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan

tertentu. Biasanya bullying terjadi berulang kali. Bahkan ada yang dilakukan

secara sistematis. Bullying secara sederhana diartikan sebagai penggunaan

kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau kelompok sehingga

korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Perilaku bullying yang

ditemukan di SMP Negeri 2 Berastagi ialah, pelaku memalak adik kelas atau

teman sebaya, pelaku mengajak adik kelas atau teman sebaya (korban) ke

kantin dan meminta dibayarin,pelaku megambil buku PR korban dengan paksa,

pelaku mengambil pena korban dengan paksa, pelaku menindas dengan cara

tidak mengijinkan korban tersebut berbicara, dan pelaku mengejek korban

(berbicara kasar) hal tersebut hampir dilakukan setiap hari. Jika korban tidak

sengaja menyenggol pelaku maka pelaku tidak segan-segan langsung memukul

atau mendorong korban sambil berbicara kasar kepada korban.

Bullying merupakan masalah kesehatan publik yang perlu mendapatkan

(16)

3

Bagaimana anak bisa belajar kalau dia dalam keadaan tertekan?

Bagaimana bisa berhasil kalau ada yang mengancam dan memukulnya setiap

hari? Sehingga amat wajar jika dikatakan bahwa bullying sangat mengganggu

proses belajar mengajar. Semua orang bisa menjadi korban atau malah menjadi

pelaku bullying Bullying ternyata tidak hanya memberi dampak negatif pada

korban, melainkan juga pada para pelaku. Bullying, ternyata berhubungan

dengan meningkatnya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademik, dan

tindakan bunuh diri. bullying juga menurunkan skor tes kecerdasan dan

kemampuan analisis para siswa. Para pelaku bullying berpotensi tumbuh

sebagai pelaku kriminal, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak

melakukan bullying. Bagi si korban biasanya akan merasakan banyak emosi

negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu, sedih, tidak nyaman,

terancam) namun tidak berdaya menghadapinya. Dalam jangka panjang

emosi-emosi ini dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya

tidak berharga.

Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial juga muncul pada

para korban. Mereka ingin pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu,

dan kalaupun mereka masih berada di sekolah itu, mereka biasanya terganggu

prestasi akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah, yang paling

ekstrim dari dampak psikologis ini adalah kemungkinan untuk timbulnya

gangguan psikologis pada korban bullying, seperti rasa cemas berlebihan,

(17)

4

moral atau nilai yang di terimanya, seperti akrab dengan kekerasan,

kebohongan, licik dan sebagainya yang merupakan perilaku negatif. Dalam

bertindak, bukan berarti anak tidak tau apa yang dilakukan salah tapi

pemahaman baik buruk anak masih mengacu pada suatu tingkah laku benar

bila tidak dihukum dan salah bila dihukum.

Diperlukan Kebijakan menyeluruh yang melibatkan seluruh komponen

sekolah mulai dari guru, siswa, kepala sekolah sampai orang tua murid, yang

tujuannya adalah untuk dapat menyadarkan seluruh komponen sekolah tentang

bahaya dari perilaku bullying. Kebijakan tersebut dapat berupa program anti

bullying di sekolah antara lain dengan cara menggiatkan pengawasan,

pemahaman konsekuensi serta komunikasi yang bisa dilakukan efektif antara

lain dengan Kampaye Stop Bullying di Lingkungan sekolah dengan sepanduk,

slogan, stiker dan workshop bertemakan stop bulying serta memberikan

layanan bimbingan kelompok melaui teknik role playing. Semuanya dilakukan

dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir atau bahkan meniadakan sama

sekali perilaku bullying di sekolah. Diharapkan dengan adanya kebijakan itu

sekolah bukan lagi tempat yang menakutkan dan membuat trauma tapi justru

menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi siswa, merangsang

keinginan untuk belajar, bersosialisasi dan mengembangkan semua potensi

siswa baik akademik, sosial ataupun emosinal. Sekolah dapat menjadi tempat

yang paling aman bagi anak serta guru untuk belajar dan mengajar serta

(18)

5

Mengingat pentingnya upaya untuk menanggulangi perilaku bullying di

kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang efektif untuk

menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi yang dapat

dilakukan ialah melalui pemberian layanan bimbingan kelompok teknik role

playing. Role playing dalam penelitian adalah mendramatisasi tingkah laku

untuk mengurangi perilaku bullying dengan cara memainkan peran dalam

sebuah cerita. Sehingga memungkinkan siswa untuk memahami dan

menafsirkan perannya masing-masing, serta pencarian solusi terhadap masalah

yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya peneliti berperan sebagai fasilitator,

serta membantu siswa membina hubungan dengan orang lain, mengembangkan

empati, bertanggung jawab, dan mengendalikan diri. Role playing yang

dirancang bertujuan untuk mengelola emosi siswa sehingga perilaku bullying

dapat teratasi.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, banyak faktor yang

mempengaruhi perilaku bullying dan cara menanganinya. Oleh sebab itu dalam

tulisan ini, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

a. Adanya ketidakseimbangan antara pihak yang terlibat (antara pelaku

dengan korban)

b. Kurangnya kepedulian guru dan orang tua terhadap perilaku bullying

c. Dilakukan secara terus-menerus (berulang-ulang)

d. Sikap dan hubungan sosial yang kurang bagus (mengejek, menindas dan

memalak) antar siswa

(19)

6

aspek, maka peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh

Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing dalam

Mengurangi Perilaku Bullying Siswa SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran

2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying

di sekolah SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan, maka tujuan

utama dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh bimbingan

kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying di sekolah

SMP Negeri 2 Berastagi tahun ajaran 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok melalui teknik role playing dalam perilaku bullying,

serta dapat menambah teori mengenai bullying dan teknik role playing

(20)

7

mengurangi perilak bullying siswa

Bagi siswa terkhusus pelaku bullying, dapat mengembangkan rasa

saling menghargai, empati, saling menghormati, memiliki sikap

pengendalian diri yang baik, serta dapat bersosialisasi dengan

(21)

41 5.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian

layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku

bullying siswa di kelas IX8 SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014,

dapat dilihat dari hasil perhitungan diperoleh thitung > ttabel =(13,98 > 1,796). Maka

hipotesa yang menyatakan bahwa ada pengaruh pemberian layanan bimbingan

kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku bullying dikelas X8

SMP Negeri 2 Berastagi Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2SARAN - SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program

layanan bimbingan kelompok teknik role playing dalam mengurangi perilaku

bullying siswa.

2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan Bimbingan

dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat

mengantisipasi permasalahan-permasalahan sosial, terutama perilaku bullying.

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok teknik role playing dapat

mengurangi perilaku bullying, maka selayaknya layanan bimbingan kelompok

secara kontinu tetap dilaksanakan.

4. Diharapkan sekolah lebih mendukung dan memfasilitasi kegiatan layanan BK

(22)

42

DAFTAR PUSTAKA

Amirrasa, (2013).

http://amirrasabou.blogspot.com/2013/04/pengertian-perilaku.html) (diakses 16 Mei 2013)

Arikunto, Suharsini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arjanto, (2011). http://paul-arjanto.blogspot.com/2011/06/permainan-peran-role-playing-model.html. (diakses 14 Februari 2013)

Damayanti, Nidya. 2012. Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.

Fakultas Ilmu Pendididkan. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Medan FIP Universitas Negeri Medan

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Natawidjaja, R. 1987. Pendekatan Pendekatan dalam Penyuluhan Kelompok.. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Wiyani, Ardy. 2012. Save Our Children from School Bullying. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Prayitno & Erman Amti. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Tri, M. S. 2012. Efektifitas Bimbingan Kelompok melalui Teknik Role Playing

Gambar

Tabel 3.1 Skala Likert  .................................................................................
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Pre-Test Dan Post-Test ...........................     28

Referensi

Dokumen terkait

6) Penataan dengan pendidikan lingku- ngan agar tidak terjadi kekumuhan dan perilaku yang tidak menguntungkan bagi pengembangan kebersihan pasar. 7) Perlu Penguatan Komunitas Pasar

pertanyaan “bagaimana penguasaan terhadap agunan (benda jaminan) yang dilakukan secara fidusia sebelum dan sesudah terjadinya pengalihan hak atas utang debitur tersebut

[r]

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) TERHADAP EDEMA PADA.. TELAPAK KAKI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh penambahan cera alba dan parafin cair pada salep minyak atsiri rimpang

MENGINGINKAN adanya kerja sama yang erat antara Para Pihak dan mendukung pembangunan dan operasional Pusat Keungguian Energi Bersih Indonesia untuk Energi Bersih,

Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada subyek, tempat penelitian dan variabel penelitian yaitu hubungan antara pengetahuan pasien tentang hipertensi dengan

The Parties will hold regular consultations at the level of Foreign Ministers/Undersecretaries/Senior Officials to review and examine all aspects of their bilateral