• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE MAKE A MATCH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA AL-HIDAYAH MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE MAKE A MATCH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA SWASTA AL-HIDAYAH MEDAN."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X

SMA SWASTA AL-HIDAYAH MEDAN TP. 2012/2013

Oleh :

Nikmah Hartati Lubis Nim 409341033

Program Studi Pendidikan Biologi

SKIRIPSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memnuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya

yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan kepada penulis, sehingga skripsi ini

dapat tersusun sebagai mana mestinya. Shalawat dan salam kepada junjungan kita nabi besar

Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan Pembelajaran Konvensional Pada Sub

Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas X SMA Al-Hidayah Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Uswatun

Hasanah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan

dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai akhir penulisan ini. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Dj. Simamora, M.Si, Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si, dan

ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan

dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi

ini. Ucapan Terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku

Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada semua Bapak\Ibu Dosen Biologi atas segala ilmu dan pengalaman

yang pernah diberikan. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMA

Swasta Al-Hidayah Medan Pardinan, S.Ag yang telah memberikan izin melakukan penelitian di sekolah ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan tak terhingga untuk kedua

orang tua tersayang, Ayahanda Khoiruddin Lubis dan Ibunda Nuraidah Lubis, yang sudah setia

menberikan kasih sayang, Doa, Semangat dan Bimbingannya serta dukungan yang tak

henti-hentinya kepada penulis. Juga kepada kedua adik tercinta Zainuddin dan Habibah Tulmardiah,

atas dorongan semangat pada saya.Tak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada

sahabat seperjuangan Febri Malinda Siregar, Imam Ghozali Nasution, Zaura inda Aflia, Neni

Winda Sari, Nur Maniah, Zainuddin, Wasiyah, Riza Efrina, Rahmi Af Ida Gulo, Sri Hardyanti

(4)

penyelesaian skripsi ini. Tak lupa juga penulis khusus ucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuangan.Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Demikianlah, penulis telah berusaha semakimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan di dalam skripsi ini.Untuk

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.Kiranya

skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(5)

vii

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.1.5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match 11

2.1.7. Pembelajaran Konvensional 13

2.1.8. Materi Pencemaran Lingkungan 14

2.2. Kerangaka Konseptual 22

2.3. Hipotesis 23

(6)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 25

3.2. Populasi Sampel 25

3.3. Variabel Penelitian 25

3.4. Desain Penelitian 26

3.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data 27

3.6. Prosedur Kegiatan Penelitian 31

3.7. Diagram Alir Penelitian 32

3.8. Teknik Analisis Data 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 36

4.1.1 Validitas Tes 36

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 44

5.1 Kesimpulan 44

5.2 Saran 44

(7)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif 10

Tabel 3.1. Desain Penelitian 26

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 26

Tabel 4.1. Perbandingan Nilai Pre-test Siswa 37

Tabel 4.2. Perbandingan Nilai Post-test Siswa 38

Tabel 4.3. Hasil Analisis Normalitas Data Penelitian 40

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pencemaran Air 17

Gambar 2.2. Pencemaran Udara 19

Gambar 2.3. Pencemaran Tanah 20

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 32

Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Nilai Pre-test Siswa 38

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan

sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang

memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti

perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi

kepentingan masa depan. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa

mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang

dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi peserta didik.

Konsep pendidikan terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan

di masyarakat dan di dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari

saat ini maupun yang akan datang. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa

penyempurnaan atau perbaikan pendidikan formal (sekolah/madrasah) untuk mengantisipasi

kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus menerus dilakukan, diselaraskan dengan

perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Hasil observasi di lapangan mengindikasikan, bahwa sebagian besar lulusan sekolah

kurang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan maupun perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, sulit untuk bisa dilatih kembali, dan kurang bisa mengembangkan diri. Temuan

tersebut tampaknya mengindikasikan bahwa pembelajaran di sekolah belum banyak menyentuh

atau mengembangkan kemampuan adaptasi peserta didik (Trianto, 2010).

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru bidang studi biologi

di SMA Swasta Al-hidayah Medan, di ketahui KKM di sekolah adalah 75. Dilihat dari nilai

semester ganjil masih 50% yang mampu mencapai KKM. Guru menyatakan bahwa metode yang

dilakukan yaitu diskusi dan ceramah. Dimana selama ini guru kurang memvariasikan model

pembelajaran, sehingga model pembelajaran ini dipilih dalam upaya peningkatan hasil belajar

(10)

tinggi. Sedangkan siswa lain cenderung menjadi pasif. Hal ini menyebabkan hasil belajar siswa

belum maksimal.

Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi para pendidik khususnya guru

memahami karateristik materi, peserta didik, dan metodelogi pembelajaran dalam proses

pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model-model pembelajaran modern.

Dengan demikian, proses pembelajaran akan lebih bervariasi, inovatif, dan konstruktif dalam

merekontsruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan

aktivitas dan kreativitas peserta didik. Selanjutnya Partin (2009) menjelaskan pembelajaran

kooperatif mencakup beberapa teknik yang mensyaratkan siswa untuk bekerja dalam

kelompok-kelompok dengan beragam kemampuan, saling membantu dalam mempelajari bahannya. Siswa

diajarkan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar bagi pembelajaran mereka

sendiri. Tujuan pembelajaran kooperatif akhirnya adalah memungkinkan masing-masing siswa

agar menjadi lebih aktif di sekolah.

Salah satu model pembelajaran yang dipilih dalam upaya meningkatkan hasil belajar

dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembang

kan oleh Lorna Curran dalam Lie (2008). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari

pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

Penerapan metode ini dimulai dari teknik yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang

merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan kartunya

diberi poin. Dengan metode pencarian kartu pasangan ini siswa dapat mengidentifikasi

permasalahan yang terdapat di dalam kartu yang ditemukannya dan menceritakannya dengan

sederhana dan jelas secara bersama-sama. Disinilah terjadi interaksi antar kelompok dan

interaksi antar siswa di dalam kelompok untuk membahas kembali soal dan jawaban. Metode

Make a Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan

mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dalam

mencari pasangan kartunya masing-masing. Hal ini merupakan suatu ciri dari pembelajaran

kooperatif seperti yang dikemukakan oleh Lie (2008) bahwa, “Pembelajaran kooperatif ialah

pembelajaran yang menitikberatkan pada gotong royong dan kerja sama kelompok”.

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, peneliti sangat tertarik untuk melakukan

(11)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Kelas X SMA Swasta Al –Hidayah Medan.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas dapat diidentifikasi masalah

adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang belum memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75.

2. Hanya siswa yang berkemampuan tinggi yang mendominasi proses pembelajaran,

sedangkan siswa yang lain cenderung menjadi pasif.

3. Model pembelajaran yang diterapkan selama ini masih kurang efektif.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dan keterbatasan waktu serta kemampuan

penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Swasta Al-hidayah Medan.

2. Materi pembelajaran yang diteliti yaitu Pencemaran Lingkungan.

3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe make a match dan pembelajaran konvensional.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka

yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match pada materi pencemaran lingkungan di SMA Swasta Al -

hidayah Medan?

2. Bagaimana hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

konvensional pada materi pencemaran lingkungan di SMA Al - hidayah Medan?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Make a Match dengan pembelajaran konvensional pada materi

(12)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada materi pencemaran lingkungan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa yang diajar menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi pencemaran lingkungan.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dengan pembelajaran konvensional pada

materi pencemaran lingkungan.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi kepala sekolah, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam memperluas

wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya penggunaan media belajar dalam proses

belajar mengajar.

2. Bagi guru biologi, penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pentingnya penggunaan

dan pemanfaatan model pembelajaran make a match.

3. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar serta semakin

aktif dalam proses belajar mengajar yang mengarah kepada tercapainya tujuan

pembelajaran.

4. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi penulis sebagai calon guru biologi

nantinya dalam memilih dan memanfaatkan media belajar yang efektif dan efisien dalam

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

___________(2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi Keenam, Rineka cipta, Jakarta.

Bima, (2013), Pencemaran Lingkungan, http://bimardea.blogspot.com./2013/2014/pencemaran-lingkungan-pencemaran.html (Diakses tanggal 02 februari 2013)

Eliya, (2010), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Mencari Pasangan (Make a Macth) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Lingkungan di kelas X IPA Semester 2 SMA Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Ginnis, Paul, (2007), Trik dan Taktik Mengajar , Imdeks, Jakarta.

Karmana, Oman. (2007). Cerdas Belajar Biologi Untuk Kelas X SMA. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Kusnadi., (2010), Biologi untuk SMA kelas X, Piranti, Jakarta

Lie, A., (2008), Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas, PT. Grasindo, Jakarta.

Ningsih, Wilda, (2010). Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Make a Macth (MAM) Dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Lingkungan kelas X IPA SMA Al-Hidayah No 4 Medan tahun pembelajaran 2009/2010. Skiripsi Jurusan pendidikan Biologi, Universitas Negeri Medan, medan.

Partin , R. L., (2009), Kiat Nyaman Mengajar Di dalam kelas Jilid Edisi Kedua, Indeks, Jakarta.

Pratiwi, A., (2010), Biologi SMA X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2010), Biologi 2 SMA Kelas X, Yudhistira, Jakarta.

Sudjana., (2009), Metode Dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Penerbit Falah Production, Bandung.

Susilowarno, Gunawan. (2007), Biologi untuk SMA kelas XI. Jakarta: Grasindo

Tim Dosen. (2008). Evaluasi proses dan hasil belajar siswa. Medan: FMIPA UNIMED

Sudjana, (2009), metode statistika. Tarsito, Bandung

(14)

Tramizi, (2008). Pembelajaran Kooperatif Make a Match, http : // ramizi. Wordpress. Com /2008/12/03/ pembelajaran – kooperatif – make – a – macth/ (diakses 29 desem 2010).

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, Dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana. Jakarta.

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian
Gambar 2.2. Pencemaran Udara

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen tes tertulis dapat dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (Kemendikbud, 2015). 1) Melakukan analisis KD sesuai dengan

Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh kelulusan Diploma III Teknik Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Dari hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan semakin banyaknya komposisi serat ijuk maka semakin rendah nilai kekerasan spesimen kampas rem dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman kegiatan ekonomi masyarakat dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dan

[r]

Selain itu, penelitian ini bertujuan mengevaluasi keamanan daging asal RPH Kota Pekanbaru ditinjau dari kualitas daging yang meliputi mutu fisik, tingkat cemaran mikroba,

Di dalam lingkungan kampus ia mendapatkan beberapa halangan yang dikarenakan pemikiran Asri yang berbeda dengan pemikiran anak pada umumnya, sala satu